Setiap orang adalah benih-benih teratai yang melambangkan sikap dedikasi penuh ketulusan. Saat ini dunia dipenuhi oleh nafsu keinginan, kebencian, ketidaktahuan, kesombongan dan iri hati. Ibarat benih-benih teratai yang hidup di tengah lumpur tetapi tetap menjaga keindahannya, begitulah kita yang terlahirkan sebagai manusia harus setiap saat berusaha mengkultivasikan batin ke arah yang lebih baik. Terlahir sebagai manusia adalah sebuah berkah, dapat mendengarkan Dharma juga adalah berkah. Saat ini kita sudah mendapatkan kedua berkah tersebut, tetapi apakah kita sudah menjalankannya?
Sekitar 10-20 tahun yang lalu, ketika "Kata Perenungan" baru diterbitkan. Ada seorang anak muda yang tertipu oleh temannya sendiri dan masih harus memikul hutang temannya yang berjumlah jutaan dollar NT. Saat dia hendak merampok bank demi meluniasi hutang tersebut, anak muda tersebut menemukan sebuah buku "Kata Perenungan" di dalam keranjang sayur sebuah motor di depan bank. Dia memutuskan untuk membatalkan niatnya setelah membaca kalimat pertama yang dibukanya. Kalimat tersebut adalah "Berbuat kebajikan tidak boleh berkurang aku seorang. Berbuat kejahatan tidak boleh bertambah aku seorang."
Be the first to comment