- 7 bulan yang lalu
Kingdom Of The red sky (赤天国) - Li Shenlong (黎神龙) - Birth of the Dragon God - Chapter 1 - Synopsis
Kingdom Of The red sky (赤天国) - Li Shenlong (黎神龙) - Birth of the Dragon God - Chapter 1 - Synopsis
Kingdom Of The red sky (赤天国) - Li Shenlong (黎神龙) - Birth of the Dragon God - Chapter 1 - Synopsis
Kingdom Of The red sky (赤天国) - Li Shenlong (黎神龙) - Birth of the Dragon God - Chapter 1 - Synopsis
Kingdom Of The red sky (赤天国) - Li Shenlong (黎神龙) - Birth of the Dragon God - Chapter 1 - Synopsis
Birth of the Dragon God
Syn : Kingdom Of The Red Sky (赤天国) - Li Shenlong (黎神龙) - Kingdom Of The Red Sky (赤天国)
Order Novel Kingdom Of The Red Sky (赤天国) - Li Shenlong (黎神龙) :
Coffe : https://trakteer.id/mrjimchannel
Support Writting : https://trakteer.id/mrjimchannel/shop
Product : https://trakteer.id/mrjimchannel/shop/kingdom-of-the-red-sky-li-shenlong-birth-of-the-dragon-god-chapter-1-YFIKw
Kingdom Of The red sky (赤天国) - Li Shenlong (黎神龙) - Birth of the Dragon God - Chapter 1 - Synopsis
Kingdom Of The red sky (赤天国) - Li Shenlong (黎神龙) - Birth of the Dragon God - Chapter 1 - Synopsis
Kingdom Of The red sky (赤天国) - Li Shenlong (黎神龙) - Birth of the Dragon God - Chapter 1 - Synopsis
Kingdom Of The red sky (赤天国) - Li Shenlong (黎神龙) - Birth of the Dragon God - Chapter 1 - Synopsis
Birth of the Dragon God
Syn : Kingdom Of The Red Sky (赤天国) - Li Shenlong (黎神龙) - Kingdom Of The Red Sky (赤天国)
Order Novel Kingdom Of The Red Sky (赤天国) - Li Shenlong (黎神龙) :
Coffe : https://trakteer.id/mrjimchannel
Support Writting : https://trakteer.id/mrjimchannel/shop
Product : https://trakteer.id/mrjimchannel/shop/kingdom-of-the-red-sky-li-shenlong-birth-of-the-dragon-god-chapter-1-YFIKw
Kategori
🎥
Film pendekTranskrip
00:00Langit di atas istana Tianlong, kediaman megah kerajaan langit merah,
00:05berpijar merah seperti darah pada malam yang menentukan itu.
00:09Petir menyambar di kejauhan, mengguncang pilar-pilar giyok dan emas
00:13yang menjulang di tengah lembah yang dikelilingi pegunungan.
00:17Namun, tidak ada hujan yang turun, hanya angin panas yang membawa bisikan kuno,
00:23seolah-olah langit sendiri sedang berbicara.
00:25Di dalam istana, suasana tegam.
00:29Para pelayan berlarian dengan wajah pucat, membawa air panas dan kain bersih,
00:35sementara para tetua Tianji, pengintai langit, berlutut di aula suci,
00:40menatap kitab-kitab kuno dengan ekspresi campur antara kagum dan takut.
00:45Malam itu, permaisuri Mei Hua, wanita dengan kecantikan bak bunga plum yang mekar di musim dingin,
00:52sedang melahirkan.
00:53Wajahnya, meski pucat karena rasa sakit, memancarkan ketenangan yang tak tergoyahkan.
01:00Di sisinya, Kaisar Li Wenzhao, pemuasa kerajaan langit merah, berdiri dengan tangan terkepal.
01:08Jubah naga merahnya berkibar lembut di tiup angin yang menyelinap melalui jendela,
01:13tetapi matanya, tajam dan penuh beban, terpaku pada pintu kamar persalinan.
01:19Dia adalah seorang Kaisar yang telah menaklukkan klan-klan pemberontak dan membawa kedamaian ke kerajaan,
01:26namun malam ini, dia hanyalah seorang ayah yang menanti kelahiran anaknya.
01:31Di luar istana, legenda kuno yang telah lama terlupakan mulai berbisik di antara rakyat.
01:37Dikatakan bahwa ketika langit merah membakar malam, seorang anak yang ditakdirkan akan lahir,
01:44seorang pewaris yang akan menjadi penyelamat atau kehancuran kerajaan langit merah.
01:50Para tetua Tianji, yang telah membaca gulungan-gulungan kuno peninggalan Li Tianbao,
01:55kakek Shenlong dan mantan Kaisar, memperingatkan bahwa anak ini akan memiliki darah naga,
02:02sebuah anugerah sekaligus kutukan.
02:04Feng Yulan, nenek Shenlong, yang pernah menjadi permaisuri penuh kebijaksanaan,
02:10konon pernah meramalkan bahwa keturunan mereka akan mengubah nasib langit dan bumi.
02:16Ketika tamisan bayi akhirnya memecah keheningan, seluruh istana seolah menahan napas.
02:22Seorang tabib wanita keluar dari kamar persalinan, membungkuk dalam-dalam di hadapan Kaisar.
02:28Yang Mulia, katanya dengan suara gemetar, permaisuri telah melahirkan seorang putra.
02:35Langit telah memberikan tanda, petir menyambar tiga kali saat dia lahir.
02:41Li Wenzhao menganggup, wajahnya tetap teguh meski jantungannya berdegup kencang.
02:47Dia melangkah masuk ke kamar, di mana Mei Hua memeluk bayi kecil itu dengan penuh kasih.
02:52Anak itu memiliki mata yang bersinar seperti bara, seolah-olah menyimpan rahasia langit di dalamnya.
03:00Shenlong, bisik Mei Hua, suaranya lembut namun penuh makna.
03:05Li Shenlong, Dewa Naga, itulah namamu.
03:10Kaisar menata putranya, merasakan beban takdir yang kini terletak di pundak mereka.
03:15Long Er, katanya pelan, menggunakan panggilan sayang yang akan menjadi ciri kasih ayahnya.
03:22Engkau adalah harapan kami, tetapi juga tanggung jawab yang besar.
03:27Masa kecil sang putra mahkota, Li Shenlong tumbuh di bawah bayang-bayang legenda yang menyelimuti kelahirannya.
03:35Istana Tianlong, dengan menara-menaranya yang menjulang seperti sisik naga dan aula-aula yang dihiasi ukiran finiks dan awan, menjadi dunia pertamanya.
03:46Dinding-dinding istana dipenuhi lukisan tentang pendiri kerajaan, seorang pendekar yang konon diberkati oleh naga merah.
03:53Dan Shenlong sering menghabiskan waktu menatap lukisan itu, bertanya-tanya apakah dia benar-benar memiliki darah naga seperti yang dikatakan para tetua.
04:03Sejak usia tiga tahun, Shenlong menunjukkan tanda-tanda keistimewaan yang membuat para pelayan berbisik dan para cendekiawan istana tercengam.
04:12Dia bisa membaca kitab-kitab kuno dalam bahasa Gwen, bahasa yang hanya dikuasai oleh para sarjana tua.
04:20Dia juga memiliki ingatan yang luar biasa, mampu mengingat setiap detail dari cerita-cerita yang diceritakan oleh ibunya tentang kakeknya, Li Tianbao,
04:30yang pernah memimpin kerajaan melalui zaman emas, atau neneknya, Feng Yulan, yang dikenal karena kebijaksanaannya dalam meredam konflik antar klan.
04:41Namun, yang paling mengejutkan adalah kemampuan Shenlong dalam mengendalikan alam jiwa, energi vital yang menjadi inti dari seni bela diri dan meditasi Tao.
04:51Pada usia lima tahun, saat bermain di taman istana, dia tanpa sengaja menciptakan pusaran angin kecil hanya dengan menggerakkan tangannya,
05:01membuat bunga-bunga plum di sekitarnya berputar seperti tarian.
05:06Mei Hua, yang menyaksikan kejadian itu, hanya tersenyum, tetapi matanya penuh kekhawatiran.
05:12A Long, katanya dengan panggilan akrab yang selalu menghangatkan hati Shenlong,
05:18kekuatanmu adalah anugerah, tetapi kau harus belajar mengendalikannya.
05:24Kaisar Wenzhou, di sisi lain, melihat potensi besar dalam putranya.
05:29Dia sering membawa Shenlong ke Balkon Naga, sebuah teras tinggi di istana Tianlong yang menghadap kelembah dan pegunungan.
05:37Di sana, sambil memandang langit yang sering memerah di senja, dia bercerita tentang tugas seorang kaisar.
05:45Long Er, katanya suatu malam, kerajaan ini bukan hanya tanah dan rakyat.
05:51Ini adalah amanah dari langit.
05:53Dan kau, sebagai Dewa Naga, harus menjaga keseimbangan antara manusia dan dewa.
05:59Shenlong, yang saat itu baru berusia enam tahun, hanya menganggup, meski dia belum sepenuhnya memahami beratnya kata-kata ayahnya.
06:09Bayang-bayang ramalan.
06:11Tidak semua orang di istana menyambut keistimewaan Shenlong dengan sukacita.
06:16Para tetua Tianji, yang dipimpin oleh tetua Agung Zhao Yun, sering mengadakan ritual rahasia di Kuil Seribu Awan,
06:25sebuah kuil kecil di puncak bukit dekat istana.
06:28Mereka membaca gulungan kuno yang berisi ramalan tentang, Anak Langit Merah,
06:34seorang keturunan yang lahir di bawah langit merah dan ditakdirkan untuk mengubah dunia.
06:39Namun, ramalan itu ambigu, anak itu bisa membawa kejayaan abadi atau kehancuran total.
06:46Yang mulia, kata Zhao Yun kepada Kaisar Wen Zhao dalam sebuah sidang tertutup.
06:52Tuan muda Shenlong memiliki tanda-tanda yang disebutkan dalam gulungan.
06:56Matanya seperti bara, alam jiwanya seperti naga, dan langit merah pada kelahirannya adalah bukti.
07:04Tetapi kami khawatir.
07:06Jika dia tidak belajar mengendalikan kekuatannya, dia bisa menjadi ancaman bagi kerajaan.
07:12Wen Zhao mendengarkan dengan wajah tak tergoyahkan, tetapi tangannya mencengkeram singgah sana naga dengan erat.
07:21Shenlong adalah puteraku, jawabnya tegas.
07:24Dia akan belajar, dan aku akan memastikan dia menjadi pemimpin yang layak.
07:30Namun, di dalam hatinya, dia tahu bahwa ramalan itu bukan sekadar kata-kata kosong.
07:37Dia masih ingat cerita ayahnya, Li Tianbao, tentang pertempuran melawan sekte gelap yang hampir menghancurkan kerajaan,
07:45dan bagaimana Feng Yulan menggunakan kebijaksanaannya untuk menyatukan klan-klan.
07:50Wen Zhao berjanji pada dirinya sendiri bahwa Shenlong tidak akan jatuh ke dalam kegelapan yang diramalkan.
07:58Mei Hua, yang lebih peka terhadap hal-hal spiritual, sering membawa Shenlong ke taman istana untuk bermeditasi di bawah pohon plum tua, peninggalan Feng Yulan.
08:08Long Long, katanya suatu hari, menggunakan panggilan sayang yang membuat Shenlong tersenyum.
08:15Naga di dalam dirimu adalah bagian dari langit, tetapi hatimu adalah milikmu sendiri.
08:21Jangan biarkan ramalan menentukan siapa dirimu.
08:25Shenlong, yang saat itu berusia tujuh tahun, hanya menganggup, tetapi kata-kata ibunya tertanam dalam di hatinya.
08:33Guru pertama, Wu Zham, pada ulang tahun Shenlong yang ketujuh,
08:39Kaisar Wen Zhao memutuskan bahwa sudah waktunya putranya memulai pelatihan formal sebagai pewaris takhta.
08:46Dia memanggil Wu Zham, seorang pendekar pedang legendaris yang dikenal sebagai pedang tak terlihat,
08:53untuk menjadi guru pertama Shenlong.
08:55Wu Zham adalah pria berusia 50 tahun dengan rambut kelabu dan mata yang tajam seperti elam.
09:01Jubahnya sederhana, tetapi pedang di pinggangnya, yang konon ditempa dari besi bintang, memancarkan aura yang menakutkan.
09:11Hari pertama pelatihan diadakan di lapangan naga, sebuah halaman luas di istana Tianlong yang dikelilingi patung-patung naga batu.
09:20Shenlong, mengenakan jubah merah sederhana, berdiri di hadapan Wu Zham dengan pedang kayu di tangan.
09:26Tuan muda Shenlong, kata Wu Zham dengan suara yang dalam dan berwibawa, pedang bukan sekadar senjata.
09:34Ini adalah cerminan jiwamu. Jika hatimu goyah, pedangmu akan patah.
09:41Shenlong, yang masih anak-anak, merasa jantungnya berdegup kencam.
09:46Dia menganggup dan mengayunkan pedang kayunya, tetapi gerakannya canggung dan penuh ragu.
09:52Wu Zham menggelengkan kepala. Murid Long, katanya, beralih ke panggilan yang lebih akrab, kau bukan hanya anak kaisar.
10:02Kau adalah naga. Bayangkan sisikmu bersinar, cakarmu tajam, dan napasmu membakar langit.
10:09Sekarang, serang.
10:12Dengan dorongan itu, Shenlong mencoba lagi.
10:14Kali ini, pedang kayunya bergerak lebih cepat, dan angin kecil bertiup di sekitarnya, membuat dedaunan di lapangan berputar.
10:24Wu Zhang tersenyum tipis, sebuah tanda langka dari kepuasan.
10:29Bagus, murid Long, tapi ini baru permulaan.
10:33Pedangmu, Chi Xiao, menantimu di masa depan, dan kau harus menjadi layak untuk memegangnya.
10:40Mimpinya yang misterius.
10:43Malam itu, setelah latihan yang melelahkan, Shenlong terbangun di kamarnya dengan keringat dingin.
10:50Dia bermimpi tentang naga merah raksasa yang melayang di atas langit merah, matanya menatap langsung ke jiwanya.
10:57Shenlong, suara naga itu bergema.
11:00Kau adalah darahku, tetapi nasibmu adalah milikmu sendiri.
11:05Cari kebenaran di balik api, atau dunia ini akan terbakar.
11:10Shenlong terduduk di ranjangnya, napasnya tersengal.
11:14Dia tidak tahu apa arti mimpi itu, tetapi dia merasa ada sesuatu yang memanggilnya,
11:21sesuatu yang lebih besar dari istana, lebih tua dari ramalan.
11:25Dia menatap bulan purnama di luar jendela, merasakan alam jiwanya berdenyut seperti detak jantung naga.
11:33Esok paginya, dia menceritakan mimpinya kepada Mei Hua.
11:37Wajah ibunya menjadi serius, tetapi dia hanya mengelus rambut Shenlong dengan lembut.
11:43Along, katanya, mimpimu adalah bisikan langit.
11:48Jangan takut, tetapi jangan juga terburu-buru mencari jawabannya.
11:53Waktumu akan tiba.
11:55Namun, Shenlong tidak bisa menahan rasa ingin tahunya.
11:59Di perpustakaan istana, dia menemukan sebuah gulungan tua yang tersembunyi di sudut,
12:05ditulis dalam bahasa Gwen yang hampir pudar.
12:09Gulungan itu menceritakan tentang pedang Cixiao, senjata pusaka yang konon ditempa dari sisik naga merah,
12:16dan Jid Naga, permata suci yang menyimpan esensi langit.
12:20Keduanya, menurut gulungan, hanya bisa digunakan oleh seseorang yang memiliki darah naga sejati.
12:28Shenlong merasa jantungannya berdegup kencam.
12:31Apakah dia benar-benar ditakdirkan untuk memegang artefak itu?
12:36Dan apakah mimpinya adalah panggilan dari naga merah sendiri?
12:40Ancaman yang mengintai.
12:42Sementara Shenlong mulai memahami potensi kekuatannya,
12:46bayang-bayang ancaman mulai muncul di Cakrawala.
12:49Di wilayah utara, klan Tiesie, yang pernah bersumpah setia kepada Li Tianbao,
12:55mulai menunjukkan tanda-tanda ketidakpatuhan.
12:58Pemimpin mereka, Tiesie Hong, dikabarkan mengumpulkan pasukan
13:03dan menyebarkan desas-desus bahwa Kaisar telah kehilangan mandat langit.
13:08Di pegunungan, laporan tentang aktivitas sekte bayangan hitam mulai sampai ke istana.
13:14Sekte ini, yang telah lama bersemayam dalam kegelapan,
13:19konon percaya bahwa Shenlong adalah anak kegelapan yang akan membawa kehancuran.
13:25Mereka mengirim mata-mata untuk mengintai istana,
13:29mencari cara untuk melemahkan kekuasaan Li Wenzhao.
13:32Kaisar Wenzhao, yang mengetahui ancaman ini,
13:36memanggil Wu Zhang untuk mempercepat pelatihan Shenlong.
13:40Tuan Shenlong harus siap, katanya dengan suara rendah.
13:44Jika ramalan itu benar,
13:46dia akan menghadapi ujian yang lebih besar dari yang pernah kita hadapi.
13:51Wu Zhang menganggup, matanya penuh tekat.
13:54Yang mulia, murid Long memiliki jiwa naga.
13:58Saya akan menempanya menjadi pedang yang tak bisa dipatahkan.
14:03Langkah pertama menuju takdir.
14:05Hari-hari Shenlong kini dipenuhi dengan latihan yang melelahkan bersama Wu Zhang.
14:10Setiap pagi, dia bangun sebelum fajar untuk berlatih pedang di lapangan naga.
14:15Keringatnya bercucuran di bawah sinar matahari pagi.
14:20Setiap malam, dia bermeditasi di bawah pohon plum bersama Mei Hua.
14:25Belajar menenangkan alam jiwanya yang kadang-kadang liar seperti naga yang tak terkendali.
14:30Namun, di dalam hatinya,
14:33Shenlong merasa ada sesuatu yang memanggilnya.
14:36Sebuah suara yang bukan milik ayahnya, ibunya, atau gurunya.
14:40Itu adalah suara langit, suara naga,
14:43yang berbisik tentang api, pedang, dan takdir yang belum terungkap.
14:49Saat dia berdiri di balkon naga suatu malam,
14:52memandang langit merah yang kembali muncul di cakrawala,
14:56Shenlong menggenggam jimat kecil pemberian Mei Hua,
14:59sebuah giyok berukir naga.
15:01Long Er, kata ibunya pagi itu,
15:04jangan pernah lupakan bahwa kau adalah cahaya di tengah kegelapan.
15:09Shenlong mengangguk pada dirinya sendiri,
15:11merasakan alam jiwanya berdenyut seperti napas naga.
15:16Dia tahu bahwa perjalanannya baru saja dimulai,
15:19dan bahwa kerajaan langit merah,
15:22serta nasibnya sebagai dewa naga,
15:24tergantung pada langkah yang akan dia ambil selanjutnya.
15:28Bersambung,
15:29jelang di malam hari Li Shenlong genap tujuh tahun mendapat mimpi aneh.
15:33Seketika ruang alam terbuka mengalami fluktuasi yang tidak bisa dijelaskan.
15:39Ruang itu membawanya ke dalam alam yang tak berujung yang hanya satu gunung yang semuanya hijau terlihat dari jauh.
15:46Li Shenlong kecil bingung dimanakah ini,
15:49kenapa hanya ada gunung satu saja,
15:51belum selesai bicara.
15:52Tiba-tiba itu gunung pun bergetar dan menarik Li Shenlong dengan kekuatan yang tinggi
15:58sehingga Li Shenlong masuk ke dalam gua.
16:01Gelap namun berbintang.
16:03Di dalam gua abadi,
16:05cahaya redup dari kristal-kristal di dinding gua memantulkan bayangan yang menari-nari,
16:10menciptakan suasana yang seolah terpisah dari dunia fana.
16:14Di hadapannya,
16:16sosok raksasa naga merah muncul dari kegelapan,
16:19sisiknya berkilau seperti bara api,
16:22matanya menyala dengan kebijaksanaan yang melampaui zaman.
16:26Udara terasa berat,
16:27penuh dengan energi kuno yang membuat Shenlong merasa kecil namun juga terhubung dengan sesuatu yang jauh lebih besar.
16:35Naga merah menundukan kepalanya,
16:37mengamati Shenlong dengan tatapan yang menembus jiwa.
16:40Suaranya, dalam dan bergema seperti guntur yang jauh,
16:45memecah keheningan.
16:47Naga merah,
16:48Li Shenlong,
16:49anak dari langit dan bumi,
16:51kau telah menempuh perjalanan panjang untuk sampai ke alam keabadian ini.
16:56Banyak yang gagal,
16:58terjerat oleh ketakutan atau keserakahan.
17:01Namun,
17:02kau berdiri di hadapanku dengan hati yang jernih.
17:05Katakan,
17:06mengapa kau mencari warisanku sekarang?
17:09Apa yang menarikmu hingga datang padaku?
17:13Shenlong menarik nafas dalam-dalam,
17:15berusaha menjaga suaranya tetap tenang meski tubuhnya bergetar di bawah aura naga itu.
17:21Ia menunduk hormat sebelum menjawab,
17:24Li Shenlong,
17:25naga merah yang mulia,
17:27saya datang bukan untuk kekuasaan atau kejayaan pribadi.
17:31Entah apa saya tidak tahu apa yang sedang terjadi pada diri ini.
17:35Naga merah mengeluarkan suara mendengus pelan,
17:39uap panas keluar dari lubang hidungnya.
17:41Matanya menyipit,
17:43seolah menimbang kebenaran kata-kata Shenlong.
17:46Naga merah,
17:47kata-kata manis mudah diucapkan,
17:50anak manusia,
17:51tetapi hati yang tulus jarang ditemukan.
17:55Aku telah melihat kerajaan bangkit dan runtuh,
17:58pahlawan menjadi tiram.
18:00Apa yang membuatmu berbeda?
18:01Apa yang menjamin bahwa kau tidak akan menyalahgunakan anugerahku?
18:06Apakah ini sudah tertulis dalam takdirku untuk memberikan kepadamu?
18:12Shenlong mengangkat wajahnya,
18:14bertemu dengan tatapan naga itu.
18:16Matanya penuh tekat,
18:18namun ada kelembutan di dalamnya,
18:20cerminan dari ajaran permaisuri Mei Hua dan guru Wuzham.
18:25Li Shenlong,
18:26saya tidak bisa menjanjikan kesempurnaan,
18:29naga merah.
18:30Saya hanyalah manusia,
18:32penuh kekurangan.
18:34Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan kesini.
18:38Entah kenapa saya masuk ke dalam ruang tak bertepi ini.
18:41Naga merah terdiam sejenak,
18:44seolah merenung.
18:45Lalu,
18:46ia mengangguk perlahan,
18:48dan gua itu bergetar pelan saat energi kuno melonjak dari tubuhnya.
18:53Naga merah,
18:54baiklah,
18:55Li Shenlong,
18:55keberanianmu untuk mengakui keterbatasanmu adalah tanda kekuatan sejati.
19:02Aku akan memberikan tiga warisan kepadamu,
19:05tetapi ketahuilah,
19:06masing-masing membawa tanggung jawab yang berat.
19:10Gagal menjaga keseimbangan,
19:12dan kau akan kehilangan segalanya.
19:14Shenlong menunduk lagi,
19:16merasakan beban kata-kata naga itu.
19:19Saya tidak bisa berbuat apa-apa,
19:22naga merah,
19:23dan apa yang harus saya lakukan sekarang pun saya tetap tidak tahu.
19:27Naga merah mengibaskan ekornya,
19:30dan dari dinding gua,
19:31sebuah peti kuno melayang turun,
19:34terbuat dari batu giyok yang diukir dengan simbol-simbol kuno.
19:37Peti itu terbuka perlahan,
19:40memperlihatkan sepasang pedang yang berpendar dengan cahaya merah keemasan.
19:45Pedang panjang,
19:46Chi,
19:47memancarkan aura kekuatan yang tak tergoyahkan,
19:50sementara pedang pendek,
19:52Xiao,
19:53tampak lincah dan penuh misteri.
19:55Naga merah,
19:57ini adalah Chi Xiao,
19:58pedang kembar yang kutempa dari sisiku sendiri di api keabadian.
20:03Chi,
20:04pedang panjang,
20:04memotong energi jahat dan melindungi yang benar.
20:08Xiao,
20:09pedang pendek,
20:11menyerap dan mengalihkan serangan musuh.
20:13Bersama,
20:14mereka tak tertandingi,
20:16tetapi hanya akan patuh pada hati yang murni.
20:19Ambillah,
20:20dan gunakan dengan bijak.
20:23Shenlong kecil pun melangkah maju dengan kebingungannya melangkah menuju pedang itu,
20:28lalu tangannya gemetar saat ia mengambil pedang-pedang itu.
20:32Saat jarinya menyentuh gagangnya,
20:35ia merasakan aliran energi hangat mengalir ke tubuhnya,
20:39seolah pedang itu hidup dan mengakui keberadaannya.
20:42Ia mengikat Chi di pinggang kirinya dan Xiao di pinggang kanannya,
20:46lalu menunduk hormat.
20:48Li Shenlong,
20:49terima kasih,
20:50Naga Merah,
20:52jika ini adalah pemberianmu saya akan menghormati Chi Xiao dan menjaga kepercayaanmu.
20:58Naga Merah menganggup,
21:00lalu mengarahkan cakarnya ke arah stalaktit di langit-langit gua.
21:04Sebuah gulungan kuno,
21:06terbuat dari sutra merah yang bersinar lembut,
21:09melayang turun dan mendarat di tangan Shenlong.
21:12Naga Merah,
21:14ini adalah gulungan pengobatan abadi,
21:17rahasia yang kucuri dari esensi kehidupan itu sendiri.
21:21Dengan ini,
21:22kau bisa menyembuhkan segala penyakit,
21:24memurnikan yang tercemar,
21:26dan bahkan memperpanjang usia mereka yang layak.
21:29Tetapi ingat,
21:31pengobatan ini bukan untuk disalahgunakan.
21:34Ia hanya boleh digunakan untuk kebaikan,
21:37bukan untuk keuntungan pribadi atau kekuasaan.
21:41Shenlong kecil pun membuka gulungan itu dengan hati-hati,
21:45melihat tulisan-tulisan kuno yang berputar seperti aliran air.
21:49Ia merasakan kehangatan dari sutra itu,
21:52seolah gulungan itu menyimpan kehidupan sendiri.
21:55Ia menggulungnya kembali dan menyimpannya di dalam jubahnya,
22:00berjanji dalam hati untuk mempelajarinya dengan tekun.
22:04Li Shenlong,
22:05Baikalah Naga Merah,
22:07saya akan menggunakan gulungan ini untuk dipelajari.
22:11Naga Merah mengeluarkan suara gemuruh yang hampir seperti tawa,
22:15namun penuh kehangatan.
22:17Kau cepat berjanji,
22:19anak muda,
22:20tetapi janji terakhirmu adalah yang terberat.
22:24Bersiaplah.
22:24Naga itu mengangkat kepalanya,
22:28dan dari mulutnya keluar bola cahaya merah menyala,
22:31berputar seperti pusaran api.
22:34Cahaya itu melayang ke arah Shenlong dan masuk ke dadanya,
22:38membuatnya tersentak.
22:39Tubuhnya terasa seperti terbakar,
22:42namun juga penuh dengan kekuatan yang tak terbayangkan.
22:45Ia jatuh berlutut,
22:47napasnya tersengal,
22:49saat energi itu mengalir melalui nadinya.
22:52Naga Merah,
22:53kau seperti anak naga yang baru menetas,
22:56canggung dan penuh semangat.
22:58Latihan,
22:59Shenlong,
23:01jurus ini akan menjadi senjatamu yang terbesar,
23:04tetapi juga ujian terbesarmu.
23:07Shenlong tersenyum kecil,
23:08meski wajahnya memerah karena malu.
23:12Ia kembali ke wujud manusianya dan menunduk dalam-dalam.
23:16Terima kasih,
23:17Naga Merah.
23:19Saya akan melatih jurus alam jiwa dengan penuh disiplin dan menghormati semua pemberianmu.
23:25Naga Merah memandangnya lama,
23:27seolah melihat masa depan yang hanya bisa dilihat oleh makhluk abadi.
23:32Akhirnya,
23:33ia berbicara dengan nada yang lebih lembut,
23:36namun tetap penuh wibawa.
23:38Naga Merah,
23:39Li Shenlong,
23:41we pemberian ini adalah anugerah,
23:43tetapi juga kutukan jika kau goyah.
23:46Gunakan qi xiao untuk menegakkan keadilan,
23:49gulungan pengobatan abadi untuk menyebarkan kebaikan,
23:53dan jurus alam jiwa untuk melindungi yang kau cintai.
23:57Tetapi ingat,
23:58kekuatan sejati bukan ada pada pedang,
24:01obat,
24:01atau jurus,
24:02melainkan pada hati yang tetap teguh di tengah badai.
24:06Pergilah,
24:07dan buktikan bahwa kau layak menjadi penerus naga.
24:11Shenlong merasakan air mata membasahi pipinya,
24:15bukan karena kesedihan,
24:17tetapi karena rasa syukur dan tekat yang membakar.
24:20Ia berlutut dan menundukan kepala,
24:23menyentuh lantai gua dengan dahi sebagai tanda hormat tertinggi.
24:27Li Shenlong
24:28Saya,
24:29Li Shenlong,
24:31bersumpah untuk menjaga pemberian ini dan menggunakannya demi kebaikan kerajaan langit merah serta menjaga alam,
24:38dan semua yang hidup di bawah langit dan bumi.
24:41Saya tidak akan mengecewakanmu,
24:43naga merah.
24:45Naga merah menganggup,
24:47dan tubuhnya mulai memudar,
24:49berubah menjadi asap merah yang menyatu dengan kabut gua.
24:52Suaranya bergema untuk terakhir kalinya,
24:56lembut namun penuh kekuatan.
24:58Naga merah,
24:59aku akan mengamatimu dari alam keabadian,
25:03anak manusia.
25:04Jangan lupakan sumpahmu karena jika kau kembali maka ucapan atas niatmu akan aku pertanyakan kembali.
25:12Sekarang,
25:12pergilah,
25:13dan nyalakan kembali api langit merah.
25:17Naga merah menundukan kepalanya,
25:19matanya menyipit seolah menimbang jiwa Shenlong sekali lagi.
25:23Suaranya,
25:25dalam dan bergema seperti gempa yang terkendali,
25:28memenuhi gua.
25:29Naga merah,
25:31Li Shenlong,
25:32kau telah menerima tiga warisan,
25:34Qi Xiao untuk keadilan,
25:36gulungan pengobatan abadi untuk kebaikan,
25:39dan jurus alam jiwa untuk kebebasan.
25:42Tetapi ada satu anugerah terakhir,
25:44yang paling berbahaya dan paling suci.
25:47Hanya hati yang benar-benar murni yang dapat mengendalikannya.
25:51Apakah kau siap menerima beban ini,
25:54anak manusia?
25:56Shenlong kecil menarik napas dalam-dalam,
25:59merasakan beratnya kata-kata naga itu.
26:02Ia telah merasakan kekuatan luar biasa dari warisan sebelumnya,
26:06dan meski jiwanya berguncang,
26:08tekadnya tak goyah.
26:10Ia menunduk hormat,
26:12suaranya mantap meski penuh kerendahan hati.
26:15Meskipun Shenlong kecil masih di tujuh tahun,
26:19namun Kaisar dan Permaisuri serta gurunya mengajarkan untuk bijaksana dan dewasa.
26:24Li Shenlong,
26:26naga merah yang mulia,
26:27setiap pemberianmu akan aku gunakan untuk menjaga alam langit dan bumi,
26:32aku akan bersedia jika demi kemakmuran dan kestabilan dunia alam ini.
26:37Naga merah mengeluarkan suara gemuruh rendah,
26:40campuran antara tawa dan pengakuan.
26:43Sisik-sisiknya berkilau lebih terang,
26:46dan gua itu dipenuhi oleh panas yang lembut namun kuat,
26:50seolah seluruh ruang itu hidup oleh kehadiran naga.
26:53Naga merah,
26:54keberanianmu patut dihormati,
26:57tetapi ketahuilah,
26:58anugerah ini bukan sekadar kekuatan.
27:01Ia adalah ujian abadi atas kehendakmu.
27:04Bersiaplah,
27:06karena yang akan kuberikan adalah api keabadian,
27:09nyala yang lahir dari inti alam semesta,
27:12lebih murni daripada api langit dan lebih kuat daripada api bumi.
27:17Naga merah mengangkat cakarnya,
27:20dan dari dadanya muncul bola api kecil,
27:22berwarna merah keemasan,
27:24yang berputar dengan keindahan yang memukau.
27:27Api itu tampak hidup,
27:29berdenyut seperti jantungan,
27:31dan meski kecil,
27:33Shenlong bisa merasakan kekuatan yang mengerikan di dalamnya.
27:37Bola api itu melayang mendekatinya,
27:39dan naga merah melanjutkan.
27:42Naga merah,
27:43api keabadian ini memiliki dua wujud.
27:46Dalam keadaan damai,
27:48ia akan menyatu denganmu dan berubah menjadi naga kecil jika kau perintahkan,
27:53yang tentunya akan menjadi pendampingmu.
27:55Ia akan membantumu memurnikan bahan-bahan obat yang bahkan api langit dan api bumi tak mampu sentuh,
28:02ramuan langka yang bisa menyembuhkan jiwa yang patah atau memulihkan tanah yang mati.
28:08Tetapi,
28:09jika kau membangkitkan kekuatannya sebagai api abadi,
28:13satu perintahmu cukup untuk menghancurkan gunung-gunung tinggi,
28:17mengeringkan lautan,
28:19dan membakar langit itu sendiri.
28:21Gunakan dengan hati-hati,
28:23Shenlong,
28:24karena api ini tidak memaafkan kesalahan.
28:28Shenlong menatap bola api itu,
28:30jantungnya berdetak kencam.
28:32Ia bisa merasakan daya tariknya,
28:35seolah api itu memanggil jiwanya.
28:37Namun,
28:38ia juga merasakan tanggung jawab yang mengerikan.
28:42Ia menunduk lagi,
28:43suaranya penuh tekak.
28:45Li Shenlong,
28:46Saya mengerti,
28:48Naga Merah.
28:49Saya akan menggunakan api keabadian untuk memurnikan obat-obatan demi penyembuhan.
28:55Saya bersumpah tidak akan membiarkan kekuatannya menguasai saya atau digunakan untuk kehancuran yang tidak perlu.
29:02Naga Merah memandangnya dengan tatapan yang dalam,
29:06seolah mencari celah dalam tekat Shenlong.
29:10Akhirnya,
29:11ia menganggup,
29:12dan bola api itu melesat ke arah Shenlong,
29:15masuk ke dadanya dengan ledakan panas yang membuatnya tersentah.
29:19Tubuhnya terasa seperti terbakar dari dalam,
29:23namun rasa sakit itu segera digantikan oleh kehangatan yang menenangkan.
29:28Ia merasakan kehadiran baru di dalam jiwanya,
29:31seperti denyut kehidupan kedua.
29:33Tiba-tiba,
29:35dari dadanya muncul cahaya kecil,
29:37dan seekor naga kecil,
29:39tak lebih besar dari kucing,
29:41melayang di depannya.
29:43Makhluk itu memiliki sisik merah keemasan,
29:45mata bulat yang berkilau,
29:47dan ekspresi yang mengemaskan.
29:50Ia mengeluarkan suara kecil,
29:52seperti desisan lembut,
29:54lalu melingkar di bahu Shenlong,
29:56menggosokkan kepalanya ke lehernya seperti anak kucing.
30:00Shenlong tersenyum,
30:02tak bisa menahan rasa kagum.
30:04Li Shenlong,
30:05kau,
30:06naga kecil yang lucu.
30:08Apakah kau api keabadian?
30:10Naga kecil itu menganggup,
30:13kepalanya bergoyang-goyang dengan cara yang hampir lucu.
30:16Ia mengeluarkan suara mendengung lembut,
30:19dan Shenlong merasakan kehangatan dari kehadirannya.
30:22Namun,
30:23ia juga ingat peringatan naga merah tentang kekuatan sejati api itu.
30:28Naga merah,
30:30jangan terlena oleh wujudnya yang mengemaskan,
30:33Shenlong.
30:34Naga kecil itu adalah manifestasi damai dari api keabadian,
30:38tetapi jika kau memanggil wujud sejatinya,
30:42ia akan menjadi kekuatan yang tak terkendali.
30:44Latihlah kendalimu,
30:46karena satu kesalahan bisa menghancurkan semua yang kau lindungi.
30:51Shenlong menganggup,
30:53tangannya membelai kepala naga kecil itu dengan hati-hati.
30:57Saya akan melatihnya dengan disiplin,
31:00naga merah.
31:01Saya akan memastikan api keabadian hanya digunakan untuk kebaikan.
31:06Naga merah mengeluarkan suara gemuruh pelan,
31:09seolah puas dengan jawaban Shenlong.
31:11Ia melangkah mundur,
31:14tubuhnya mulai memudar menjadi asap merah yang berputar,
31:17namun matanya tetap tertuju pada Shenlong.
31:21Naga merah,
31:22kau kini membawa empat warisan,
31:24pedang,
31:25pengobatan,
31:26jurus,
31:27dan api.
31:28Masing-masing adalah anugerah,
31:31tetapi juga ujian.
31:33Ingat,
31:33Li Shenlong,
31:35kekuatan sejati bukan terletak pada apa yang kau pegam,
31:38tetapi pada hati yang memandu tanganmu.
31:41Gunakan pemberian ini untuk membawa cahaya yang teram,
31:45tetapi waspadalah terhadap kegelapan di dalam dirimu sendiri.
31:50Shenlong merasakan bobot kata-kata itu,
31:53namun juga semangat yang membakar di dadanya.
31:56Ia berlutut,
31:57menyentuh lantai gua dengan dahi sebagai tanda hormat tertinggi.
32:01Saya akan menjaga dan merawat pemberianmu naga merah,
32:05untuk menjaga orang yang aku sayami.
32:07Naga merah,
32:09itu adalah jurus alam jiwa,
32:12seni tertinggi yang memungkinkanmu mengubah wujud menjadi ribuan bentuk sesuai kehendakmu.
32:18Kau bisa menjadi burung untuk terbang,
32:20harimau untuk bertarung,
32:22atau bayangan untuk bersembunyi.
32:25Tetapi jurus ini menuntut keseimbangan jiwa.
32:27Jika kau dikuasai oleh amarah,
32:30keserakahan,
32:32atau ketakutan,
32:33kau akan kehilangan kendali,
32:35dan wujudmu akan kacau.
32:37Latihlah dengan disiplin,
32:39atau ia akan menghancurkanmu.
32:42Shenlong bangkit perlahan,
32:44merasakan energi jurus alam jiwa berputar di dalam dirinya.
32:49Ia menutup mata dan membayangkan seekor elam.
32:52Dalam sekejap,
32:53tubuhnya berubah,
32:54sayapnya membentang,
32:56dan ia melayang beberapa kaki di atas tanah.
33:00Namun,
33:01ketika ia mencoba kembali ke wujud manusia,
33:04ia tersandung dan jatuh dalam wujud setengah elang,
33:07setengah manusia.
33:09Naga merah mengeluarkan suara mendengus geli.
33:12Naga merah,
33:14kau seperti anak naga yang baru menetas,
33:17canggung dan penuh semangat.
33:19Latihan,
33:20Shenlong,
33:21jurus ini akan menjadi senjatamu yang terbesar,
33:24tetapi juga ujian terbesarmu.
33:27Shenlong tersenyum kecil,
33:29meski wajahnya memerah karena malu.
33:32Ia kembali ke wujud manusianya dan menunduk dalam-dalam.
33:36Terima kasih,
33:37naga merah.
33:39Saya akan melatih jurus alam jiwa dengan penuh disiplin dan menghormati semua pemberianmu.
33:45Naga merah memandangnya lama,
33:48seolah melihat masa depan yang hanya bisa dilihat oleh makhluk abadi.
33:52Akhirnya,
33:53ia berbicara dengan nada yang lebih lembut,
33:56namun tetap penuh wibawa.
33:58Naga merah,
34:00Li Shenlong,
34:01pemberian ini adalah anugerah,
34:03tetapi juga kutukan jika kau goyah.
34:06Gunakan qi xiao untuk menegakkan keadilan,
34:09gulungan pengobatan abadi untuk menyebarkan kebaikan,
34:12dan jurus alam jiwa untuk melindungi yang kau cintai.
34:16Tetapi ingat,
34:18kekuatan sejati bukan ada pada pedang,
34:21obat,
34:21atau jurus,
34:23melainkan pada hati yang tetap teguh di tengah badai.
34:26Pergilah,
34:27dan buktikan bahwa kau layak menjadi penerus naga.
34:31Shenlong merasakan air mata membasahi pipinya,
34:35bukan karena kesedihan,
34:37tetapi karena rasa syukur dan tekat yang membakar.
34:40Ia berlutut dan menundukkan kepala,
34:43menyentuh lantai gua dengan dahi sebagai tanda hormat tertinggi.
34:47Li Shenlong,
34:49saya,
34:49Li Shenlong,
34:51bersumpah untuk menjaga pemberian ini
34:53dan menggunakannya demi kebaikan kerajaan langit merah
34:56serta menjaga alam,
34:58dan semua yang hidup di bawah langit dan bumi.
35:00Saya tidak akan mengecewakanmu,
35:03naga merah.
35:05Naga merah menganggup,
35:07dan tubuhnya mulai memudar,
35:08berubah menjadi asap merah yang menyatu dengan kabut gua.
35:13Suaranya bergema untuk terakhir kalinya,
35:16lembut namun penuh kekuatan.
35:18Naga merah,
35:19aku akan mengamatimu dari alam keabadian,
35:23anak manusia.
35:24Jangan lupakan sumpahmu karena jika kau kembali
35:27maka ucapan atas niatmu akan aku pertanyakan kembali.
35:32Sekarang,
35:33pergilah,
35:34dan nyalakan kembali api langit merah.
35:36Naga merah menundukkan kepalanya,
35:39matanya menyipit seolah menimbang jiwa Shenlong sekali lagi.
35:43Suaranya,
35:45dalam dan bergema seperti gempa yang terkendali,
35:48memenuhi gua.
35:49Naga merah,
35:51Li Shenlong,
35:52kau telah menerima tiga warisan,
35:54Qi Xiao untuk keadilan,
35:56gulungan pengobatan abadi untuk kebaikan,
35:59dan jurus alam jiwa untuk kebebasan.
36:01Tetapi ada satu anugerah terakhir,
36:04yang paling berbahaya dan paling suci.
36:07Hanya hati yang benar-benar murni yang dapat mengendalikannya.
36:11Apakah kau siap menerima beban ini,
36:14anak manusia?
36:16Shenlong kecil menarik napas dalam-dalam,
36:19merasakan beratnya kata-kata naga itu.
36:22Ia telah merasakan kekuatan luar biasa dari warisan sebelumnya,
36:26dan meski jiwanya berguncang,
36:29tekadnya tak goyah.
36:30Ia menunduk hormat,
36:32suaranya mantap meski penuh kerendahan hati.
36:35Meskipun Shenlong kecil masih di tujuh tahun,
36:39namun Kaisar dan Permaisuri serta gurunya mengajarkan untuk bijaksana dan dewasa.
36:44Li Shenlong,
36:46naga merah yang mulia,
36:47setiap pemberianmu akan aku gunakan untuk menjaga alam langit dan bumi,
36:52aku akan bersedia jika demi kemakmuran dan kestabilan dunia alam ini.
36:57Naga merah mengeluarkan suara gemuruh rendah,
37:00campuran antara tawa dan pengakuan.
37:03Sisik-sisiknya berkilau lebih terang,
37:06dan gua itu dipenuhi oleh panas yang lembut namun kuat,
37:10seolah seluruh ruang itu hidup oleh kehadiran naga.
37:13Naga merah,
37:15keberanianmu patut dihormati,
37:17tetapi ketahuilah,
37:18anugerah ini bukan sekadar kekuatan.
37:21Ia adalah ujian abadi atas kehendakmu.
37:25Bersiaplah,
37:26karena yang akan kuberikan adalah api keabadian,
37:29nyala yang lahir dari inti alam semesta,
37:32lebih murni daripada api langit dan lebih kuat daripada api bumi.
37:37Naga merah mengangkat cakarnya,
37:40dan dari dadanya muncul bola api kecil,
37:42berwarna merah keemasan,
37:44yang berputar dengan keindahan yang memukau.
37:47Api itu tampak hidup,
37:49berdenyut seperti jantungan,
37:51dan meski kecil,
37:53Shenlong bisa merasakan kekuatan yang mengerikan di dalamnya.
37:57Bola api itu melayang mendekatinya,
37:59dan naga merah melanjutkan.
38:02Naga merah,
38:03api keabadian ini memiliki dua wujud.
38:06Dalam keadaan damai,
38:08ia akan menyatu denganmu dan berubah menjadi naga kecil jika kau perintahkan,
38:13yang tentunya akan menjadi pendampingmu.
38:15Ia akan membantumu memurnikan bahan-bahan obat yang bahkan api langit dan api bumi tak mampu sentuh,
38:23ramuan langka yang bisa menyembuhkan jiwa yang patah atau memulihkan tanah yang mati.
38:28Tetapi, jika kau membangkitkan kekuatannya sebagai api abadi,
38:33satu perintahmu cukup untuk menghancurkan gunung-gunung tinggi,
38:37mengeringkan lautan,
38:39dan membakar langit itu sendiri.
38:40Gunakan dengan hati-hati, Shenlong,
38:44karena api ini tidak memaafkan kesalahan.
38:48Shenlong menatap bola api itu,
38:50jantungnya berdetak kencang.
38:52Ia bisa merasakan daya tariknya,
38:55seolah api itu memanggil jiwanya.
38:57Namun,
38:58ia juga merasakan tanggung jawab yang mengerikan.
39:02Ia menunduk lagi,
39:03suaranya penuh tekat.
39:05Li Shenlong,
39:06Saya mengerti,
39:08Naga Merah.
39:09Saya akan menggunakan api keabadian untuk memurnikan obat-obatan demi penyembuhan.
39:15Saya bersumpah tidak akan membiarkan kekuatannya menguasai saya,
39:20atau digunakan untuk kehancuran yang tidak perlu.
39:23Naga Merah memandangnya dengan tatapan yang dalam,
39:27seolah mencari celah dalam tekat Shenlong.
39:29Akhirnya,
39:31ia menganggup,
39:32dan bola api itu melesat ke arah Shenlong,
39:35masuk ke dadanya dengan ledakan panas yang membuatnya tersentak.
39:39Tubuhnya terasa seperti terbakar dari dalam,
39:43namun rasa sakit itu segera digantikan oleh kehangatan yang menenangkan.
39:48Ia merasakan kehadiran baru di dalam jiwanya,
39:51seperti denyut kehidupan kedua.
39:53Tiba-tiba,
39:55dari dadanya muncul cahaya kecil,
39:57dan seekor naga kecil,
39:59tak lebih besar dari kucing,
40:01melayang di depannya.
40:03Makhluk itu memiliki sisik merah keemasan,
40:06mata bulat yang berkilau,
40:08dan ekspresi yang mengemaskan.
40:10Ia mengeluarkan suara kecil,
40:12seperti desisan lembut,
40:14lalu melingkar di bahu Shenlong,
40:16menggosokkan kepalanya ke lehernya seperti anak kucing.
40:20Shenlong tersenyum,
40:21tak bisa menahan rasa kagung.
40:24Li Shenlong,
40:25kau naga kecil yang lucu.
40:28Apakah kau api keabadian?
40:31Naga kecil itu menganggup,
40:33kepalanya bergoyang-goyang dengan cara yang hampir lucu.
40:36Ia mengeluarkan suara mendengung lembut,
40:39dan Shenlong merasakan kehangatan dari kehadirannya.
40:43Namun,
40:43ia juga ingat peringatan naga merah tentang kekuatan sejati api itu.
40:48Naga merah,
40:49jangan terlena oleh wujudnya yang mengemaskan,
40:53Shenlong.
40:54Naga kecil itu adalah manifestasi damai dari api keabadian,
40:58tetapi jika kau memanggil wujud sejatinya,
41:02ia akan menjadi kekuatan yang tak terkendali.
41:05Latihlah kendalimu,
41:06karena satu kesalahan bisa menghancurkan semua yang kau lindungi.
41:11Shenlong menganggup,
41:13tangannya membelai kepala naga kecil itu dengan hati-hati.
41:16Saya akan melatihnya dengan disiplin,
41:20naga merah.
41:21Saya akan memastikan api keabadian hanya digunakan untuk kebaikan.
41:26Naga merah mengeluarkan suara gemuruh pelan,
41:29seolah puas dengan jawaban Shenlong.
41:32Ia melangkah mundur,
41:34tubuhnya mulai memudar menjadi asap merah yang berputar,
41:38namun matanya tetap tertuju pada Shenlong.
41:40Naga merah, kau kini membawa empat warisan,
41:44pedang, pengobatan, jurus, dan api.
41:48Masing-masing adalah anugerah, tetapi juga ujian.
41:53Ingat, Li Shenlong,
41:55kekuatan sejati bukan terletak pada apa yang kau pegang,
41:58tetapi pada hati yang memandu tanganmu.
42:01Gunakan pemberian ini untuk membawa cahaya yang teram,
42:05tetapi waspadalah terhadap kegelapan di dalam dirimu sendiri.
42:09Shenlong merasakan bobot kata-kata itu,
42:13namun juga semangat yang membakar di dadanya.
42:16Ia berlutut,
42:17menyentuh lantai gua dengan dahi sebagai tanda hormat tertinggi.
42:22Saya akan menjaga dan merawat pemberianmu naga merah,
42:25untuk menjaga orang yang aku sayami.
42:28Naga kecil di bahunya mengeluarkan suara kecil,
42:31seolah menyetujui ucapan Shenlong kecil.
42:35Naga merah tersenyum,
42:36atau setidaknya, Shenlong merasa itu adalah senyuman,
42:40sebelum tubuhnya sepenuhnya larut menjadi kabut.
42:44Suaranya bergema untuk terakhir kalinya,
42:47lembut namun penuh kekuatan.
42:49Naga merah,
42:50pergilah,
42:51penerus naga.
42:53Nyalakan kembali api langit merah,
42:55dan biarkan dunia tahu bahwa kebaikan masih memiliki tempat di bawah langit.
43:00Aku akan mengamatimu dari alam keabadian.
43:04Dengan menghilangnya aku,
43:06kau telah berada di pucak alam Fana Lapis 33,
43:10semua alam bisa kau singahi dari alam pertama sampai ke alam 33.
43:15Setiap penghuni alam akan meningkat sesuai kultivasi dari alam pertama sampai ke alam 28.
43:22Namun ada enam alam yang harus kau pelajari sendiri dengan hati dan ketenanganmu.
43:27Seluruh energiku dari alam kuno telah kau dapat untuk mengendalikan 33 alam,
43:33dan kau harus menjaga kelestarian 33 alam itu.
43:38Sekarang kau telah menjadi penjaga 33 alam,
43:41dan kematianmu hanya menunggu takdirmu sendiri.
43:45Shenlong kecil,
43:47baiklah naga merah,
43:48aku akan menjaga perdamaian alam-alam ini.
43:51Gua menjadi sunyi,
43:53hanya ada Shenlong,
43:54naga kecil yang kini meringkuk di bahunya,
43:58dan pemberian naga merah yang kini menjadi bagian dari dirinya.
44:02Ia bangkit,
44:03merasakan kekuatan baru yang mengalir di nadinya.
44:07Pedang Cixiao di pinggangnya,
44:09gulungan pengobatan abadi di jubahnya,
44:12jurus alam jiwa di jiwanya,
44:14dan api keabadian dalam wujud naga kecil yang mengemaskan,
44:18semuanya adalah alat untuk memenuhi takdirnya.
44:21Shenlong melangkah keluar dari gua,
44:23naga kecil itu mendengkur pelan di bahunya.
44:27Di bawah langit yang mulai cerah,
44:29ia menatap Cakrawala,
44:31siap menghadapi tantangan yang menanti.
44:34Kita akan membawa kedamaian,
44:36dan akan menjaga perdamaian alam ini,
44:39katanya pada naga itu,
44:41yang menjawab dengan desisan lembut.
44:43Dengan senyum penuh teka,
44:45fluktuasi ruang kembali bergetar
44:47serta merobek ruang hampa menjadi pintu langit
44:50mementalkan kembali Shenlong kecil persemayamannya.
44:54Shenlong kecil,
44:55kembali ke dalam kamar setelah ada robekan ruang seakan ini bagaikan mimpi,
45:00namun Shenlong kecil ingin membuktikan apa yang terjadi tadi itu benar apa ilusi.
45:05Kemudian Shenlong memanggil dengan keinginannya api kecil,
45:09Yanlong Huozi,
45:11dan Qi Xiao untuk mewujudkan bentuknya.
45:14Hanya dengan keinginannya api abadi dan pedang Qi Xiao muncul di hadapannya,
45:19membuktikan bahwa pemberian naga merah dari alam kuno benar adanya.
45:24Dan kekuatan Shenlong kecil,
45:26anak tujuh tahun,
45:27sudah dibebani untuk menjaga 33 alam ini.
45:31Lintas di pikirannya ketika naga merah menghilang dan kembali ke alam fana,
45:36Shenlong kecil sudah sepenuhnya mempelajari apa yang diberikan naga merah di alam kuno.
45:42Perbandingan alam kuno dan alam fana 33 yang sedang Shenlong kecil diami
45:47adalah perbandingan waktu yang sangat jauh.
45:50Satu detik di alam fana Shenlong kecil sama dengan seratus tahun di alam kuno.
45:55Terhitung hanya beberapa detik saja pemberian naga merah di alam kuno yang sudah beribu-ribu tahun.
46:01Ternyata di alam fana hanya beberapa detik.
46:05Namun Shenlong kecil sudah mampu untuk mengendalikan semua pemberian dari naga merah di alam kuno.
46:11Terima kasih telah menonton!
46:15Terima kasih telah menonton!
Jadilah yang pertama berkomentar