Rumah Ambruk Akibat Longsor tak Lama Setelah Hujan Turun

  • 8 tahun yang lalu
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Hujan yang melanda Kota Tepian, mengakibatkan sejumlah musibah bagi masyarakat.

Selain jalanan protokol tergenang air alias banjir, warga di jalan Lumba-lumba, RT 15, Samarinda ilir terkena musibah longsor.

Kejadian longsor tersebut terjadi pada akhir pekan lalu, sekitar pukul 20.00 Wita.

Akibat longsor yang terjadi karena tidak stabilnya tanah di kawasan tersebut, 3 bangunan terkena dampak dari longsor itu, 2 bangunan rumah dan 1 gudang.

Bahkan, longsor itu membuat pengungsi rumah harus diungsikan ke sekolah dasar (SD) yang berada tak jauh dari lokasi longsor, karena dikhawatirkan pergeseran tanah masih akan terjadi.

Sebanyak 9 jiwa dari 2 kepala keluarga (KK) harus kehilangan tempat tinggalnya, beruntung kejadian tersebut tidak memakan korban jiwa, namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Ridwan (47), warga sekitar yang menyaksikan terjadinya longsor menjelaskan, saat kejadian itu dirinya dan beberapa warga lainnya sedang berada di pos kamling, di depan rumah yang nyaris ambruk.

Saat itu Ridwan sedang bermain catur sambil menyeduh kopi.

"Setiap hari kami memang kerap berkumpul di pos ini, untuk jaga lingkungan sekitar dan untuk sekedar ngumpul-ngumpul saja," ucap Ridwan, yang juga anggota dari Tagana Samarinda, belum lama ini.

Saat itu Ridwan dan rekan-rekannya mendengar ada suara gemuruh retakan tanah dan bangunan.

"Bunyi gemuruh dan bunyi retakan tanah, serta bangunan retak. Mengetahui rumah yang di depan ini bergoyang, kami sedikit menjauh dari pos ini, karena posisi rumah menjorok ke jalanan dan pos," urainya.

Setelah pergerakan tanah mulai berhenti, Ridwan pun membantu penghuni rumah, yakni keluarga Kasmir (35) dan keluarga Edy (30) untuk diungsikan ke ruang sekolah.

"Jadi, kami langsung bantu penghuni rumah untuk ditempatkan sementara ke sekolahan," ungkapnya. (*)

Dianjurkan