Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Akhir tahun selalu krusial bagi penyerapan belanja APBN. Bagaimana Kementerian Keuangan memastikan pelayanan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara atau KPPN tidak menjadi "bottleneck" realisasi belanja negara?

Jika terjadi lonjakan pencairan belanja APBN di akhir tahun, apakah ini masih mencerminkan perencanaan yang sehat, atau justru indikasi belanja yang menumpuk?

Bagaimana Kementerian Keuangan memastikan belanja APBN benar-benar menjadi stimulus ekonomi meskipun cair di akhir tahun?

Jurnalis Kompas TV Vidaa Alatas dan juru kamera Abdul Rahim, bertanya langsung pada Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.

Baca Juga Jaga Produktivitas di Akhir Tahun, Pemerintah Dorong Program 'Work From Mall' 2931 Desember 2025 di https://www.kompas.tv/regional/640627/jaga-produktivitas-di-akhir-tahun-pemerintah-dorong-program-work-from-mall-29-31-desember-2025

#apbn #wamenkeu #kemenkeu #belanjaapbn

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/ekonomi/640630/wamenkeu-ungkap-strategi-antisipasi-belanja-apbn-tak-numpuk-dan-sekadar-cair-di-akhir-tahun
Transkrip
00:00Intro
00:00Anda menyaksikan Kompas Bisnis bersama saya Yan Rahman
00:16Saudara akhir tahun selalu krusial bagi penyerapan belanja APBN
00:20Bagaimana Kementerian Keuangan memastikan pelayanan kantor, pelayanan pemendaharaan negara KPPN
00:25tidak menjadi bottleneck realisasi belanja negara
00:29jika terjadi lonjakan pencairan belanja APBN di akhir tahun
00:33apakah ini masih mencerminkan perencanaan yang sehat
00:36atau justru indikasi belanja yang menumpuk?
00:39Jurnalis Kompas TV, Fida Alatas dan Juru Kamera Abdul Rahim
00:42bertanya langsung kepada Wakil Menteri Keuangan Suhasil Nazara
00:46Saudara di minggu terakhir tahun 2025
00:51Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia
00:54Suhasil Nazara melakukan kunjungan kerja
00:57ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Kota Bandung
01:01untuk lebih tahu atau lebih mengetahui terkait seperti apa
01:05kemudian hal-hal yang akan dilakukan
01:07kami sudah bersama dengan Pak Wamen Suha
01:10Selamat pagi Bapak
01:11Selamat pagi Mbak, apa kabar?
01:13Baik, sehat. Bapak juga terlihat semangat sekali hari ini
01:15di akhir tahun 2025
01:17ada kunjungan kerja ke KPPN
01:20seperti apa Pak yang akan dilakukan?
01:22Terima kasih. Jadi ini adalah bagian dari
01:25pekerjaan rutin teman-teman di Direktorat General Perbendaharaan
01:30di Kementerian Keuangan
01:32jadi kalau menuju akhir tahun itu
01:34selalu adalah periode yang cukup ramai
01:38dan cukup banyak pekerjaannya
01:40karena banyak dari satuan-satuan kerja pemerintah kita
01:45yang menyelesaikan belanja-belanja akhir tahun
01:49maka itu teman-teman di Direktorat General Perbendaharaan itu
01:53ya stand by
01:54nah saya bersama Pak Dirjen Perbendaharaan ini
01:57Pak Prima yang punya kantor
02:00jadi kantor perbendaharaan kita itu
02:03ada di seluruh Indonesia
02:04praktis ada di setiap kabupaten, kota
02:07dan di tingkat provinsinya ada kantor-kantor wilayah ya Pak Prima ya
02:11nah jadi kita melihat aktivitas
02:15kalau ini termasuk yang sudah tidak terlalu ramai
02:19karena sebagian besar dari yang namanya dokumen pencairan anggaran itu
02:26sekarang sudah disampaikan secara online, secara elektronik
02:29jadi masuk di dalam sistem-sistem komputer ini
02:32kalau dulu, wah ini penuh nih
02:37jadi ini besar seperti ini karena dulu memang disiapkan untuk
02:40teman-teman dari berbagai macam satker
02:43nah kita lihat ya
02:44ada dari berbagai macam satker
02:46ada yang sedang konsultasi
02:48ada yang sedang pencairan anggaran
02:50ada yang sedang mengecek untuk
02:53karena ada juga perencanaan tahun depan
02:55juga sudah mulai
02:56jadi kalau ada teman-teman dari berbagai macam satuan kerja disini
03:00mereka juga sedang ngecek
03:02bahkan ada yang tahun anggaran ini
03:04yang mungkin akan lewat tanggal 31 Desember
03:07lagi membangun pagar, lagi membangun infrastruktur, lagi membangun gedung
03:12itu biasanya ada aja
03:13jadi di akhir tahun ini memang juga merupakan waktu yang justru krusial begitu ya Pak ya?
03:19krusial, karena kita nanti di Kementerian Keuangan
03:22ritualnya ya Pak Prima di Gerjian Pemberdayaan kita
03:26akan melakukan tutup kas
03:29tutup kas APBN itu nanti sampai tanggal 31 Desember jam
03:34besok jam berapa?
03:36besok kita tutup jam 12
03:40tapi masih lanjut
03:41tengah malam lah
03:42sampai tengah malam
03:42ya, di tengah malam
03:44sampai dengan jam 23 tengah malam itu
03:48akan betul-betul nanti dihitung
03:50yang hitung sistem
03:51ya di komputer nanti dilihat berapa
03:53jadi total penerimaan
03:56berapa total belanja
03:58nah teman-teman dari berbagai macam kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah
04:03juga mengupayakan pencairan belanja sampai dengan 31 Desember
04:11oke, baik
04:12jadi tak heran ya Pak ya
04:13kalau bahkan sudah di minggu terakhir-akhir tahun begitu ya
04:16tapi masih ada banyak aktivitas sepertinya ya di gedung ini begitu ya Pak
04:20Pak, tapi kalau kita berbicara ini kan masal-masal krusial juga
04:23tadi sudah disinggung ya Pak ya
04:24bagaimana kemudian kementerian keuangan memastikan pelayanan nih
04:28khususnya di KPPN agar tidak menjadi bottleneck nih Pak
04:31realisasi belanja negara
04:33ya, kalau dulu betul-betul namanya belanja negara itu
04:37proses pencarian itu fisikal banget
04:40benar-benar secara fisik
04:42jadi yang namanya kementerian
04:44satuan kerja-satuan kerja di berbagai macam seluruh provinsi itu
04:48datang ke kantor KPPN
04:50menyerahkan dokumen
04:52itu pakai map-map dan segala macam gitu ya
04:55antri lalu kemudian menyerahkan
04:58lalu kemudian juga memastikan bahwa dia ada di dalam antrian
05:02sekarang antriannya di komputer
05:04oke, jadi sebenarnya secara bottleneck
05:06bukan lagi bottleneck fisik
05:08nah kemudian seluruh dokumen yang disubmit itu
05:14lalu dicocokkan dengan perencanaan
05:17kontraknya
05:19ya, kalau sifatnya gaji sih udah
05:21otomatis
05:22ini kalau misalkan ada pencairan anggaran infrastruktur
05:26ada kontrak
05:27itu dicocokin lagi dengan kontraknya
05:29lalu kemudian dicocokkan lagi dengan rekening dari satkernya
05:34lalu kemudian uangnya bisa dicairkan
05:37nanti satkernya yang membayar
05:38nah ini adalah proses yang secara teknikal detail
05:43tapi secara makro
05:44kita karena menginginkan APBN
05:47yang dibelanjakan itu sebenarnya bukan hanya di bulan Desember
05:51bukan hanya APBN yang belanja di tanggal 30 Desember
05:55tapi APBN yang belanja sepanjang tahun
05:59maka itu kita mendorong kepada seluruh kementerian lembaga
06:03untuk
06:04ayo belanjanya itu mulai dari Januari
06:06prosesnya sudah bisa dimulai
06:08kita punya proses yang namanya
06:11bahkan sebelum Januari
06:12jadi ini untuk 2026 ya
06:15di Desember ini sudah bisa melakukan yang namanya pralelang
06:18sehingga nanti Januari dia bisa
06:21betul-betul udah melakukan kegiatan lelang
06:24dan kemudian melakukan penunjukan pemenang lelang
06:27dan kemudian bisa belanja
06:29nah ini untuk beberapa pekerjaan-pekerjaan tertentu sudah bisa dilakukan
06:33tapi tetap saja biasanya ada penumpukan di triwulan 4
06:39ya triwulan 4
06:41karena itu triwulan 4 ini memang belanja negara akan lebih tinggi dibandingkan biasanya
06:45dibandingkan triwulan 3
06:47nanti kita rekap di akhir tahun tanggal 31 Desember
06:51dan kita hitung
06:52nanti kita laporkan kepada masyarakat
06:54kita laporkan kepada pemerintah
06:56kita laporkan kepada DPR juga
06:58dan diaudit oleh badan pemeriksa keuangan
07:00tahun depan
07:01setelah kita tutup buku
07:02nanti akan ada proses audit
07:04proses audit Pak Prima juga nanti yang lurus proses audit
07:07baik dengan dimulai di bulan Desember ini
07:10untuk tahun berikutnya
07:11artinya ini biar agar kerjanya bisa semakin efektif di tahun depan
07:14seperti itu ya Pak ya?
07:15betul
07:16jadi kita menginginkan tanggal
07:18kalau besok hari pertama kerja itu 2 Januari ya
07:20tanggal 2 Januari itu sudah bisa belanja
07:22kalau saya ambil satu contoh ya
07:25yang di tahun 2025 ini
07:27di Minggu pertama Januari 2025
07:30kita sudah bisa melakukan belanja untuk makan bergizi gratis
07:33karena seluruh proses persiapan belanjanya
07:38sudah bisa dilakukan di Desember, November, dan Desember 2024
07:42nah banyak kegiatannya seperti ini
07:45dan kita mendorong yang namanya kementerian-kementerian
07:50ayo mulai kerjakan mulai bulan Desember ini
07:53karena daftar isian anggarannya sudah dibagikan
07:57kementerian sebenarnya sudah bisa mempersiapkan untuk belanja yang 2026
08:02Pak ini kita juga punya pertanyaan terkait pencairan APBN di akhir-akhir tahun seperti ini Pak
08:09kalau dari kementerian keuangan melihatnya seperti apa Pak?
08:11kualitas dari belanja APBN yang disyarikan di akhir tahun
08:14apakah ini bisa dikatakan produktif atau justru beresiko sekedar mengejar serapan nih Pak?
08:20ini kalau yang sifatnya belanja pegawai itu kan ada bulanan
08:24jadi sudah tidak ada lagi penumpukan di akhir tahun
08:28dia sudah rutin ya Pak Prima ya
08:30kalau yang sifatnya belanja barang biasanya ada kontrak
08:35ada kontrak pembelian lalu kemudian dibayar
08:39tapi kalau yang sifatnya apa? belanja modal
08:43belanja modal itu juga ada kontrak
08:44biasanya sudah ada pengerjaan kontrak
08:47pencairannya itu termin
08:50ya kan? kan nggak selalu pencairannya tiap minggu
08:54dia pencairannya bahkan ada yang tergantung termin kontraknya
08:57ada kontrak yang berapa termin Pak Prima?
08:59dua termin
09:00ada kontrak yang tiga termin
09:02ada kontrak yang mungkin beberapa termin
09:04tergantung pekerjaannya
09:06nah kalau sudah dikerjakan
09:09kalau belanja modal infrastrukturnya sudah dikerjakan
09:14ya memang cairnya ya memang di belakang
09:17karena teman-teman di seluruh kementerian
09:20juga ingin memastikan yang saya bayar
09:23adalah yang betul-betul sudah selesai pekerjaannya
09:27jadi memang kadang-kadang ada yang nunggu
09:29sampai tanggal 20 Desember dia baru ditunggu
09:32begitu masuk 27 Desember dia baru tunggu
09:36supaya dia bisa dapat betul progres
09:39pekerjaan terakhir seperti apa
09:41nah itu yang biasanya numpuk di akhir
09:44akhir
09:45tahun 29, 30, 31 masih ada Pak Prima
09:4831 masih ada yang bakalan seperti itu
09:51makanya teman-teman yang jagain
09:54yang jagain apa namanya
09:57yang jagain perbendaraan stand by terus
09:59stand by terus sampai akhir tahun
10:01karena beberapa satuan kerja memang ingin memastikan
10:04kualitas dari pekerjaan sesuai enggak dengan kontrak
10:09mereka memastikan itu
10:10itu skema yang paling efektif justru ya
10:13baik Pak ini
10:13kalau gaji aman
10:14kalau gaji aman ya Pak ya
10:15ini nanti Bapak juga akan memberikan pemaparan pastinya ya Pak
10:19ini teman-teman mungkin akan nyampaikan ke saya ini
10:21setelah ini kami izin ngobrol-ngobrol lagi Pak
10:25kami juga ingin tahu bagaimana belanja APBN ini
10:28benar-benar bisa menjadi stimulus ekonomi
10:30terutama di momen akhir tahun
10:32kita lanjut setelah mungkin Bapak mendengarkan pemaparan
10:34terima kasih banyak Pak
10:35momen
10:36saudara bagaimana Kementerian Keuangan memastikan belanja APBN
10:57benar-benar menjadi stimulus ekonomi
10:59meskipun cair di akhir tahun
11:01Kompas Bisnis masih melanjutkan dialog dengan Wakil Menteri Keuangan Suhasil Nazara
11:06bersama dengan Pak Wamenswa disini
11:10tadi sudah melaksanakan monitoring pelaksanaan APBN akhir tahun anggaran 2025
11:14di KPPN Bandung begitu ya Pak ya
11:17dan sebelumnya sudah kesemudang begitu ya Pak ya
11:19Pak kita juga ingin tahu nih Pak
11:21tadi kan kita sudah bahas
11:22bagaimana indikator yang kemudian digunakan
11:26untuk kemudian memastikan APBN yang dicairkan di akhir tahun
11:30ini tetap memberi dampak ekonomi nyata dan bukan hanya administrasi
11:34kalau dari Kementerian Keuangan sendiri untuk memastikan hal tersebut seperti apa Pak?
11:38jadi berbagai macam jenis belanja APBN itu
11:41kan kepada perekonomian
11:43jadi kalau belanja gaji dan pegawai
11:45untuk pegawai ya
11:46itu kan dipakai oleh rumah tangga pegawai
11:49ASN, TNI, Polri untuk belanja
11:52itu pasti efeknya kekonsumsi di perekonomian kita
11:55kalau belanja barang
11:57dia beli berbagai macam barang, beli berbagai macam jasa
12:00itu pasti ada suppliernya
12:02mau beli furniture, mau beli peralatan kantor, mau beli macam-macam
12:07atau jasa, jasa konsultan atau berbagai macam
12:11itu pasti membayar
12:13ada multiplayer efeknya ya?
12:15belanja modal, oh ini tinggi sekali nih
12:17belanja modal kalau membangun infrastruktur, bangun kantor, bangun jalan
12:21itu pasti kemudian melibatkan berbagai macam kontraktor, berbagai macam supplier
12:26dan punya efek di perekonomian
12:28dan terakhir belanja yang sifatnya adalah perlindungan sosial
12:32bagi rumah tangga yang membutuhkan
12:35nah ini adalah memberikan suplemen income biasanya
12:38atau selain memberikan suplemen income
12:41bisa juga belanja perlindungan sosial ini
12:43mengurangi beban rumah tangga
12:45misalkan kalau keluarga yang tidak mampu
12:49itu anggota keluarganya
12:51iuran JKN-nya
12:53jaminan kesehatan nasional dibayari oleh APBN
12:55itu berarti si rumah tangga ini
12:58anggota keluarganya
12:59tidak usah bayar iuran
13:01tapi kalau sakit
13:03bisa mengakses layanan di rumah sakit
13:05nah, mengurangi biaya itu
13:07jadi dia nggak terima duit
13:09rumah tangga ini bukan terima duit iurannya
13:11tapi iurannya dibayari langsung oleh negara
13:14empat jenis belanja ini
13:16punya efek di makro
13:18punya efek di konsumsi
13:19punya efek di investasi
13:21punya efek di dalam berbagai macam
13:23gerak ekonomi
13:25aktivitas ekonomi Indonesia
13:27tapi tadi Pak
13:28tadi kita kembali lagi
13:30bagaimana di akhir tahun ini
13:31momen-momen krusial
13:32dan bahkan masih ada
13:33kinerja-kinerja pencairan
13:36mungkin APBN
13:37begitu yang masih dilakukan
13:38tadi Bapak sebetulnya sudah jelaskan
13:40secara singkat
13:40bagaimana itu memang
13:41tata kelolanya seperti itu
13:43begitu ya Pak
13:44tapi untuk kemudian memastikan
13:45kalau APBN yang kemudian dicahirkan
13:48di akhir tahun seperti ini
13:49adalah APBN yang efektif
13:51begitu memberi dampak ekonomi nyata
13:53bukan hanya administrasi
13:55dari Kementerian Keuangan
13:55seperti apa Pak?
13:56jadi
13:57kalau dia
13:58tadi ya sifatnya
14:00jenis belanja lagi ya
14:01kalau jenis belanjanya
14:02belanja pegawai itu
14:03biasanya sudah rutin
14:04tapi kalau jenis belanjanya
14:06adalah jenis belanja
14:07belanja modal
14:08pakai kontrak
14:09kontraknya itu kita cek
14:11ya jadi teman-teman di KPPN ini
14:13ada aplikasi kita
14:16yang sebelum bisa mencahakan anggaran
14:20maka satkernya itu
14:22satuan kerjanya harus
14:24mensubmit kontraknya
14:26kontraknya dicek
14:27kontraknya berapa
14:29terminnya berapa kali
14:31kemudian dicocokkan
14:33ini si satkernya mengatakan
14:35oh ini pekerjaannya sudah 90%
14:37makanya kita bayar 90%
14:40itu boleh
14:41nah itu proses yang memang
14:43membutuhkan
14:44bukan teman-teman di perbendaraan
14:46yang turun
14:47mengecek bangunan
14:49tapi satuan kerja
14:51di kementerian masing-masing
14:52yang mengecek
14:53belanja modal itu
14:54jadi mereka yang tanggung jawab
14:56nanti mengatakan bahwa
14:57ini ternyata
14:58gak selesai
14:59ini ternyata harus lewat
15:00tahun
15:01ini nanti
15:02kita bayarnya
15:03tahun depan aja
15:04atau
15:05satuan kerjanya mengatakan
15:06ini sudah
15:07on track
15:08sudah selesai 100%
15:10tinggal bayar
15:12nah teman-teman perbendaraan
15:13nanti nyocokkan
15:14apa yang diklaim oleh
15:16si kementerian
15:18dan kemudian dicocokkan
15:20dengan kontrak yang disubmit
15:21di awal tahun
15:22oke pemantauan
15:23pengawasan
15:24terus dilakukan
15:24nantinya ya Pak ya
15:25nanti kan dilapor
15:26begitu pelaporan
15:27ya dilaporkannya
15:28komplit
15:29baik baik
15:30terakhir mungkin Pak
15:31ini bagaimana pemerintah
15:32dalam hal ini
15:32kementerian keuangan
15:33berperan memastikan
15:35belanja APBN ini
15:35bisa benar-benar
15:36menjadi stimulus ekonomi
15:38terutama saat
15:39momentun
15:40akhir tahun
15:40kalau bagaimana
15:42APBN menjadi
15:43stimulus ekonomi
15:44itu banyak cara
15:46bahkan pajak
15:48sendiri bisa menjadi
15:49stimulus
15:49kita biasanya mikir
15:50pajak itu kan
15:51narik uang
15:52tapi pajak itu
15:53kadang-kadang
15:53memberikan insentif
15:54banyak sekali insentif
15:56yang diberikan oleh pajak
15:57pajak PPN
15:58yang tidak dibayar
15:59itu banyak
16:00atau status barang
16:02yang tidak dikenakan pajak
16:03status barang
16:04yang tidak kena PPN
16:05atau kemarin ini kan
16:07perumahan
16:08rumah sampai dengan
16:10nilai 2 miliar
16:11tidak kena PPN
16:12itu adalah untuk
16:14memberikan insentif
16:15supaya harga rumah
16:17tidak melonjak
16:18terlalu tinggi
16:19atau barang-barang
16:21yang strategis
16:23sembako
16:249 bahan
16:25pokok itu
16:26tidak kena
16:27pajak pertambahan nilai
16:28atau
16:29berbagai macam
16:31insentif yang lain
16:32jadi pajak sendiri
16:33bisa memberikan insentif
16:34berikutnya
16:35bagaimana
16:36APBN kemudian punya efek
16:38kepada perekonomian
16:38lewat belanja tadi
16:39belanja yang
16:41dipakai untuk
16:42benar-benar mendorong
16:43investasi
16:44kalau masyarakat
16:45income-nya naik
16:46investasinya naik
16:47tapi APBN itu
16:48tidak bisa berdiri sendiri
16:49APBN itu
16:51kalau di total belanja
16:52ya
16:53total belanja APBN itu
16:54sekitar 3.500 triliun
16:56padahal total PDB
16:58yang kita ciptakan itu
16:59bisa sampai
16:5924.000 triliun
17:00jadi APBN itu
17:02tidak sendiri
17:03tidak bisa sendirian
17:04APBN itu harus belanja
17:05bersama-sama dengan
17:07masyarakat rumah tangga
17:09yang melakukan konsumsi
17:10dan perusahaan
17:11yang melakukan investasi
17:13jadi
17:13iklim untuk investasi
17:15mesti kita perhatikan
17:16teman-teman pengusaha itu
17:19harus
17:19PD
17:19percaya diri untuk
17:21kalau saya buka
17:22warung
17:22saya akan bisa
17:23punya penjual
17:24pembeli
17:25kalau saya buka warung
17:27saya akan punya
17:27pelanggan
17:29dan dari yang buka warung
17:31sampai yang buka pabrik
17:32yang buka pabrik
17:33juga harus
17:33percaya diri
17:34saya mau nih
17:35investasi
17:36saya punya uang
17:37saya mau investasi
17:38saya mau bikin
17:39pabrik
17:40saya mau bikin
17:41perkebunan
17:42saya mau bikin usaha
17:43iklim investasi
17:45itu menjadi sangat
17:45penting
17:46iklim investasi
17:48jadi sangat penting
17:49karena APBN
17:49tidak berdiri sendiri
17:50kita harus bersama-sama
17:52tidak hanya pemerintah
17:53seluruhnya
17:53membangun ekosistem
17:54yang baik untuk kita
17:55terima kasih banyak
17:56Pak Wamen
17:56atas waktunya bersama kami
17:58Kompas TV
17:58saat selalu
17:59semoga di
18:00selamat tahun baru
18:02Pak Wamen
18:02terima kasih sekali lagi
18:03itu tadi
18:05saudara bagaimana
18:06monitoring pelaksanaan
18:07APBN
18:08akhir tahun
18:08negara 2025
18:09yang dilakukan oleh
18:10Wakil Menteri Keuangan
18:12Republik Indonesia
18:13dari Bandung Jawa Barat
18:14Fida Alatas
18:15Abdul Rahim
18:16laporkan
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan