Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Jurnalis KompasTV Dipo Nurbahagia bertemu dengan Yus, seorang penyandang disabilitas yang berjuang mencari bantuan usai rumahnya rusak berat.

Dengan segala keterbatasan fisik dan harus melewati jalanan yang hancur, Yus harus berjalan sejauh 1 km untuk mencari bantuan di tengah bencana banjir yang melanda Aceh.

Yus sehari-hari berprofesi sebagai penarik becak untuk menghidupinya. Ia mendapatkan 50.000 - 100.000 rupiah setiap menarik becak.

Dipo menyaksikan warga Aceh Tamiang terpaksa mencuci baju menggunakan air banjir yang penuh lumpur. Warga menuturkan belum mendapat air bersih, sehingga kesulitan untuk minum.



Selengkapnya saksikan dalam Program Dipo Investigasi episode Asa untuk Sumatera di KompasTV.



https://youtu.be/ZxK3E4qXL4U?si=gqSiGxQUis9t6OWS



#banjir #aceh #sumatera



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/636343/korban-disabilitas-terpaksa-berjalan-kaki-1-km-mencari-bantuan-dipo-investigasi
Transkrip
00:00Terima kasih telah menonton
00:30Terima kasih telah menonton
01:00Terima kasih telah menonton
01:29Terima kasih telah menonton
01:59Terima kasih telah menonton
02:29Terima kasih telah menonton
02:59Terima kasih telah menonton
03:29Terima kasih telah menonton
03:59Terima kasih telah menonton
04:01Terima kasih telah menonton
04:03Terima kasih telah menonton
04:05Terima kasih telah menonton
04:07Terima kasih telah menonton
04:09Terima kasih telah menonton
04:11Terima kasih telah menonton
04:13Terima kasih telah menonton
04:15Terima kasih telah menonton
04:17Terima kasih telah menonton
04:19Terima kasih telah menonton
04:21Terima kasih telah menonton
04:23Terima kasih telah menonton
04:25Terima kasih telah menonton
04:27Terima kasih telah menonton
04:29Terima kasih telah menonton
04:31Terima kasih telah menonton
04:33Terima kasih telah menonton
04:35Terima kasih telah menonton
04:37sehari selonok dapat berapa Pak 50 100 enggak tentu Pak 50.000 sampai 100.000 itu tergantung
04:45rejeki Pak dan sekarang beca bapak rusak-rusak nggak tahu lagi saya udah mau kemana rumahnya
04:54sudah terlihat Pak rumah saya nggak terlihat Pak karena rumah saya di belakang Pak rumah Bapak sudah
04:58tidak terlihat di belakang nah nah kami di situ Pak saya di situ lho Pak selama nih saya tunjukkan
05:05rumah itu rumah atau rumah tetangga ya Pak ya rumah tetangga yang digunakan oleh Pak Yus untuk tinggal
05:09sementara waktu dari banjir besar rumah Bapak di belakang ya di belakang sana Pak oke nggak bisa kita
05:16lho Pak enggak bisa ya oke
05:29istirahat lho Pak ini lho Pak saya disini Pak nah saya selama banjir saya disini nah ini saya di rumah
05:47saya di belakang sana Pak udah nggak ada lagi Pak di belakang saya selama banjir dari pertama air naik
05:52saya disini apa Oh sebentar Bapak dari pertama banjir bahkan disini-sini Pak enggak keluar saya Pak
05:59karena memang jauh sekali karena sejukkan jebak Pak karena air airnya nih dari depan non-penuh Pak
06:04Oke jadi kami enggak sih nggak bisa sempat keluar gitu sudah sempat keluar ya tinggal di lantai dua itu
06:11ya tapi karena ini dibantaran sungai Tamiang saat itu banjir bandangnya seperti apa banjir bandangnya
06:18memang dari tahun 2006 2006 sama ini memang lebih besar ini Pak jauh lebih besar jauh lebih besar ini
06:25Bapak melihat derasnya air terasnya lebih lebih ngeri dari yang dulunya Pak kalau itu kan lantai dua Pak
06:33tingginya segimana Pak sejengkala gitu Pak sedikit lagi tenggelam tuh Pak bisa ditunjukkan itu ada batasnya
06:41ada batasnya ya Oke itu yang batas coklat ya batasnya coklat itu adalah batas air itu Pak berapa hari
06:47Bapak tinggal bertahan di atap situ Pak tahan di situ kami sekitar lima hari Pak lima hari dengan kondisi
06:53dengan kondisi di bawah air banjir lima hari itu ya bertahan di situ makan cuman ada dengan ada makan
07:01beras nasi nasi kita ya Pak dengan nggak ada apa-apa nggak ada 25 orang kami di atas Pak 25 orang
07:1025 orang nggak makan berapa hari kalau nggak makan mungkin ada tiga hari nggak makan miwa tiga hari
07:16dengan minum-minum pun namen dengan air-air sungai tadi kami rebus untuk bertahan hidup tadi kami minta
07:24sama tim sarbun tim sangat ada yang bisa mungkin takut apa nggak tahu lah nggak sedara Pak artinya Bapak
07:30waktu terjebak dengan yang lainnya berharap ada timsar tapi tidak tidak berani nolong Tidak berani
07:36nolong Tidak adalah penolongan kami karena airnya terlalu besar satu dan tinggi dan tinggi malam hari
07:45gelap-gulit apa-apa hujan-hujan gelap hujan-hujan Pak dengan keadaan hujan tidak bertenda
07:51dalam hujan-hujan kami bertahan hidup sepas ternyata alhamdulillah dari keluar saya dapat
07:59ini Oh tapi biasanya bapak kalau keluar selalu dapat atau nggak juga Pak enggak juga nggak juga
08:04Pak karena diru-ruh di luar terlalu rame Pak apalagi saya dengan kondisi ini manum saya berebut
08:09bapak berebutan berarti kalau yang lain berebut-berebut Pak kalau saya tadi memang ada ada orang yang
08:16tinggi ngasih gitu Pak karena saya dengan kondisi saya gini dari tengah pinggir jalan tadi nah kasih
08:22Pak oke Bapak mungkin seringkali sudah jauh-jauh keluar pulang tidak pulang tidak membawa apa-apa
08:30hanya membawa lelah dan keringat mungkin Pak dan dipastikan sampai dengan saat ini belum ada yang
08:37ini belum ada Pak belum ada sama sekali belum ada Pak dari perangkat desa belum sampai satu orang
08:45pemda semua belum ada Pak hampir dua minggu ini belum ada sama sekali untuk saat ini mungkin nomoran
08:51Bapaknya yang baru sampai ke ujung sini mungkin Bapak karena ikut saya tadi Bapaklah baru sampai
08:55sini sebelumnya belum ada Pak cuman itulah kami minta kami minta supaya pemerintah bukalah sejalan
09:04dulu biar kami bisa bisa macam mana caranya kami pulak-balik ngambil Belanda ya kan temen
09:11ini pindahan ini jalan aja nih Mbak supaya kami bisa ilur mudik ilur mudik luar masuk luar masuk ya
09:18kan jadi kami tidak ada kelaparan nih seles kalau kayak gini semangat kami luar pun nggak bisa ya kan
09:25sampai naik ya pokok kayu ya kan kayu-kayu ya kan numpul-numpul demi ini tadi
09:33temi susuap nasi lho Pak kalau nggak nggak gimana dia Pak masih warga tetangga kita nih masih peduli
09:40lah peduli Pak saya bisa makan kami kami meminta jalan itu harus diperbaikilah jadi masalah nanti
09:46kita cari pangk makanan ini kan kita bisa berusaha gimana cuma kalau jalan gini rusak Pak gimana kita
09:52mau keluar Pak sedangkan sayang kayak gini pun berusaha harus bisa keluar Pak biarpun dengan saya
09:57yang jatuh cuma saya pernah jatuh juga Pak pernah terjatuh ada juga Pak jatuh Pak untuk pun saya dapat sepatu
10:04nih Pak kalau enggak mungkin koyak-koyak kisah ya Pak hai hai hai hai hai hai hai hai hai Hai
10:11hai hai hai hai hai hai hai hai Hai
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan