Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
TAPANULI TENGAH, KOMPAS.TV - Dua pekan pasca banjir bandang yang menerjang wilayah Tapanuli Tengah, masih ada desa yang terisolasi dan sulit mendapatkan bantuan.

Bersama TNI, Jurnalis Kompas TV Nanda Aprilia berjalan menembus jalur terisolasi demi dapat mengirimkan bantuan untuk warga.

Simak liputan selengkapnya dalam video berikut ini.

Baca Juga Krisis Elpiji di Banda Aceh! Warga Antre Panjang 14 Hari Usai Banjir Bandang | KOMPAS PETANG di https://www.kompas.tv/nasional/636146/krisis-elpiji-di-banda-aceh-warga-antre-panjang-14-hari-usai-banjir-bandang-kompas-petang

#tapanulitengah #banjirsumatera #banjirbandang



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/636147/full-perjuangan-tembus-desa-terisolasi-tapanuli-tengah-bantuan-belum-masuk-2-pekan-pasca-banjir
Transkrip
00:00Saudara dua pekan pasca banjir bandang yang menerjang wilayah Tapanuli Tengah,
00:05nyatanya masih ada desa yang terisolasi dan sulit mendapatkan bantuan.
00:10Bersama TNI, Jurnalis Kompas TV, Nanda Aprilia,
00:13menembus jalur tersolasi demi bisa mengirimkan bantuan untuk warga.
00:20Sepanjang jalan beginilah kondisi yang kami lewat.
00:23Perjalanan yang panjang dan tak mudah menuju ke desa Mardame Tapanuli Tengah,
00:33desa yang masih terisolasi dan minim bantuan.
00:36Dan saya akan ikut untuk menembus ke jalur selanjutnya,
00:42karena tidak hanya di Noli ini saja, saudara, saya akan bergerak menuju ke Mardame,
00:48kemudian ke titik lainnya, untuk kemudian menuju titik akhirnya ke Sibolga,
00:53melalui jelur darat dan dibuka melalui jelur darat.
00:56Ikuti perjalanan saya.
01:00Perjalanan kami mulai dari Kelurahan Nauri, yang sudah bisa diakses sebelumnya.
01:05Bersama pasukan UNIF 122 Tombak Sakti Brigif 7 Rimbar Raya Kodam 1 Bukit Barisan,
01:11saya dan juru kamera Andika Ahadian berjalan kaki menuju ke desa Mardame.
01:19Sudah 2 km kami berjalan dari Kelurahan Nauri,
01:22sekarang sudah masuk ke desa Mardame.
01:27Sepanjang jalan beginilah kondisi yang kami lewati, saudara.
01:32Sekalinya ada jalan setapak,
01:36ataupun begini, jalan benar-benar tertutup oleh material longsor,
01:41bahkan tadi butuh perjuangan sekali.
01:44Bahkan kalau keadaannya hujan seperti ini sangat licin,
01:49masyarakat bergerak ke sana kemari, tentunya sangat membahayakan.
01:55Di tengah perjalanan, saya bertemu dengan salah satu warga desa Mardame
01:59yang harus berjalan ke desa lain demi mendapatkan bantuan.
02:03Bantuan makanan sudah didapat, Bapak Ibu mesti jalan dulu ke Mardame?
02:08Harus jalan ke Persikaman, harus jalan ke Persikaman.
02:10Dari Mardame?
02:11Ya, benar.
02:12Karena kalau dirampakan sudah ini,
02:14sudah berapa kali heli di situ berhenti.
02:18Tapi kalau di kami, mungkin karena lapangannya nggak ada,
02:22jadi nggak ada pernah di sini.
02:23Di sini paling susah.
02:25Butuh waktu hampir satu hari agar kami bisa tiba di desa Mardame.
02:31Kami pun harus bermalam di desa ini.
02:388 Desember 2025,
02:41saudara, saya melaporkan dari salah satu desa yang masih terisolir di Tapanuli Tengah,
02:45tepatnya di desa Mardame.
02:47Pagi saya di desa Mardame diawali dengan cerita yang mengharukan.
02:51Mendengar cerita warga yang belum mendapat bantuan sejak bencana terjadi.
02:58Rumah tidak bisa ditempat, Ibu,
03:00karena bencana yang menimpa daerah kami.
03:03Dan kami berharap secepat mungkin bisa pulih kembali.
03:08Dan kami berterima kasih kepada yang turun serta membantu daerah kami ini.
03:14Dan mudah-mudahan kami bisa kembali ke rumah kami.
03:18Kami berterima kasih banyak
03:19atas bantu-bantuan dari pihak yang berkaitan untuk pada kami.
03:26Kami sangat mengharapkan.
03:31Pasukan Yonif 122 Tombak Sakti Brigif 7 Rimbar Raya Kodam 1 Bukit Barisan pun
03:37langsung membuat landasan darurat
03:39agar helikopter bisa mendarat dan menyalurkan bantuan.
03:44Di desa ini, namanya desa Amarname,
03:46berdasarkan keterangan dari kepala desa maupun warga,
03:51di sini belum pernah diturunkan bantuan melalui heli.
03:54Karena memang di sini termasuk susah untuk mencari area yang standar untuk pendaratan heli.
04:02Setelah menunggu, akhirnya helikopter yang membawa bantuan pun tiba.
04:16Kebahagiaan warga desa Amarname di Tapanuli Tengah tak terbendung.
04:20Tak sedikit warga yang menitikan air mata,
04:23karena akhirnya bantuan datang ke desa mereka.
04:26Terima kasih kepada TNI 122 dan Kompas TV.
04:39Kami dari Kepala Desa Amarname mengucapkan terima kasih banyak.
04:42Baru 14 hari baru mendarat bantuan sama kami.
04:45Makasih Tuhan.
04:47Senang ya Pak?
04:48Senang, senang kami masyarakat.
04:49Ya, terima kasih Tuhan.
04:53Terima kasih.
04:53Kebahagiaan warga desa Amarname tentu jadi kebahagiaan tersendiri bagi saya.
05:10Juru kamera Andika Hadiat dan pasukan Yonif 122 Tombak Sakti
05:15bergif 7 Rimbar Raya Kodam 1 Bukit Barisan.
05:18Perjuangan kami menembus jalur terisolasi berbuah bahagia
05:23bagi warga desa yang akhirnya mendapat bantuan.
05:28Nanda Aprilia, Andika Ahadiat, Kompas TV, Tapanuli Tengah.
05:33Kompas TV, Tapanuli Tengah.
05:38Kompas TV, Tapanuli Tengah.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan