Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
ACEH TAMIANG, KOMPAS.TV - Kepala Sekolah Pondok Pesantren Darul Mukhlisin menceritakan bahwa banjir bandang kali ini lebih besar daripada tsunami Aceh tahun 2004. Ia bersyukur semua guru dan siswa selamat dari kejadian banjir bandang.

Berikut liputan Jurnalis Kompas TV Dipo Nurbahagia dan Juru Kamera Heri Ardi, dari Aceh Tamiang.

Baca Juga Penampakan Masjid & Pesantren Aceh Tamiang Terkepung Kayu Usai Banjir Bandang | KOMPAS PETANG di https://www.kompas.tv/regional/636144/penampakan-masjid-pesantren-aceh-tamiang-terkepung-kayu-usai-banjir-bandang-kompas-petang

#acehtamiang #banjirbandang #tsunami #bencanaaceh

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/636145/pilu-kepala-pesantren-di-aceh-tamiang-ungkap-dampak-banjir-bandang-lebih-besar-dari-tsunami
Transkrip
00:00Kepala Sekolah Pondok Pesantren Darul Muhlisin bercerita bagaimana banjir bandang kali ini lebih besar daripada tsunami Aceh pada tahun 2004 lalu.
00:10Bersyukur semua guru dan juga siswa selamat dari kejadian banjir bandang.
00:15Berikut ini saudara liputan dari jurnalis Kompas TV, Dipo Nurbagia dan Juru Kamera Heri Ardi dari Aceh, Tamiang.
00:22Saya berada di Pesantren Darul Muhlisin, pesantren terbesar di Kabupaten Aceh, Tamiang yang kini nasibnya tersapu oleh kayu akibat banjir bandang.
00:37Ini mesjid dari Pesantren Darul Muhlisin, tentu visual yang anda lihat begitu menjadi gambaran yang sangat memilukan bagaimana kayu-kayu yang terbawa oleh banjir bandang,
00:58menyapu Pesantren ini mungkin hampir seluruhnya dan seperti terhenti persis di depan masjid Darul Muhlisin.
01:12Ada emosi yang terasa karena biasanya di sini kan tempat anak-anak ya Pak ya?
01:18Anak-anak tidak hanya belajar tapi juga bermain.
01:22Kita tahu juga ini tempat imbadah tapi harus betul-betul tersapu oleh banjir bandang.
01:26Di tanggal 26, 27, bulan 11 kemarin itu hujan, 4 hari berturut-turut.
01:35Jadi air naik dan ini memang banjir terbesar.
01:39Banjir terbesar.
01:41Kalau 2026 kemarin cuma Putri itu saja.
01:452026 Jalan Putri itu kena.
01:48Tapi tahun ini tingkat 2 pun kena.
01:52Sampai mana Pak?
01:53Itu masih ada bekas-bekas lumpurnya itu di atas.
01:57Itu bekas lumpur banjirnya sampai setinggi itu?
02:01Iya.
02:04Maka buku-buku lemari nggak ada yang selamat di dalam.
02:08Kalau guru kemudian siswa masih selamat.
02:12Alhamdulillah karena ya kita awasin bersama di sini kan.
02:16Kemudian ketika awal-awal kita kasih kabar ke wali murid untuk jemput anaknya yang ada di sini.
02:25Tahu kayu-kayu ini datangnya dari mana?
02:27Kayu-kayunya dari atas.
02:29Dari Simbangjir di sana.
02:30Kan di sana memang banyak orang-orang yang dia cari kayu di hutan.
02:34Cari kayu di hutan?
02:35Cari kayu di hutan.
02:37Oke.
02:37Mohon maaf, apakah artinya ini seperti yang dibicarakan publik?
02:42Kayu tebangan?
02:44Sebagian iya.
02:46Sebagian iya?
02:47Sebagian iya.
02:48Oke.
02:49Apakah sudah ada Pak mungkin bantuan untuk membersihkan kayu-kayu ini?
02:55Saya akan tunjukkan visualnya melalui pantauan udara ya.
02:58Melalui drone begitu masifnya kayu-kayu ini menyelimuti santren Darul Mohlisin.
03:04Ada yang sudah membantu, Pak?
03:05Kalau untuk kayu-kayu ini masih belum ada.
03:08Rata-rata kalau sekarang kan fokusnya ke logistik, makan, minum.
03:12Tapi kalau untuk bersihkan tempat ini memang kami butuh relawan.
03:15Saudara penyelidikan saya dengan Kepala Sekolah di Pesantren Darul Mohlisin,
03:20tentu ini menjadi suatu ironi ketika sebuah mungkin simbol ketenangan, kedamaian saat ini porak-poranda.
03:33Diselimuti oleh kayu-kayu yang kuat dugaan bahkan keterangan dari Pak Mahmuri ditebang
03:41dan tidak menutup kemungkinan juga menjadi penyebab dari banjir bandang.
03:46Tentu ini menjadi evaluasi untuk kita bersama dalam menjaga alam.
03:51Saya Diponol Bagia dan Juru Kamera Heri Ardi melaporkan langsung dari Provinsi Aceh.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan