Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama


KOMPAS.TV - Satgas PKH sudah turun ke tiga wilayah bencana untuk mengusut penyebab kerusakan hutan dan siapa di balik kayu-kayu gelondongan yang menghancurkan pemukiman warga.

Kita bahas bersama Mantan Kabareskrim Polri, Ito Sumardi, dan Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Anggi Putra Prayoga.

Sahabat KompasTV, jangan lupa like, comment, dan subscribe channel YouTube KompasTV, juga aktifkan lonceng notifikasi agar tidak ketinggalan update mengenai isu-isu terkini di Indonesia. Jangan lewatkan live streaming KompasTV 24 jam non stop di https://www.kompas.tv/live.

Agar tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia, yuk subscribe channel youtube KompasTV. Aktifkan juga lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru dari KompasTV.

Sahabat KompasTV juga bisa memperoleh informasi terkini melalui website: www.kompas.tv

#banjirsumatera #sumatera #kayugelondongan

Baca Juga [FULL] Komandan KRI Sutedi Senoputra-378 Ungkap Proses Distribusi Bantuan Korban Banjir di https://www.kompas.tv/regional/635975/full-komandan-kri-sutedi-senoputra-378-ungkap-proses-distribusi-bantuan-korban-banjir



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/635977/full-respons-eks-kabareskrim-polri-greenpeace-soal-siapa-dalang-di-balik-perusak-hutan-sumatera
Transkrip
00:00Desa Kota Lintang bawah Kabupaten Aceh Tamiang jadi salah satu lokasi terparah banjir bandang.
00:05Bencana menyisakan lautan tumpukan kayu.
00:08Tak hanya itu warga juga menemukan akar pohon sawit.
00:12Jurnalis Kompas TV di ponur bahagia dan juru kamera Heri Ardi mendengar langsung tangis dan kesaksian warga.
00:18Termasuk saksi mata yang bertahan di atas tumpukan kayu saat banjir bandang terjadi.
00:24Gambar yang anda lihat adalah tumpukan kayu saudara yang ada di mungkin pesisir ataupun bantaran sungai Tamiang yang terbawa oleh banjir bandang.
00:39Dan tentu ini sedikit banyak atau mungkin bahkan banyak sekali menghancurkan rumah warga.
00:45Saya akan coba berbincang dengan salah satu warga yang masih bertahan tinggal di bantaran sungai Tamiang.
00:53Tidak ada apa-apa, tidak ada akses untuk kami ke sana saja.
00:57Bisa sampai, kami belum ada bantuan kami, tidak ada jaringan, HP, internet, tidak ada.
01:03Kami cari di mana ada internet, di mana ada HP, dapat dua titik kami,
01:08dan perbuarkan untuk kirim apa yang bisa dibangkan.
01:11Karena kami sayang anak-anak.
01:13Kalau kami lakar tidak apa-apa, oh, memang penting anak-anak kecil ini.
01:15Karena kami dari pertama banjir, kalau dibilangkan, kenapa kami tidak ngusik?
01:21Ini karena kami dihantam air, tidak ada.
01:25Yang disyukuri adalah masih diberikan keselamatan.
01:28Kalau dibilang 100% kota lintang bawah ini hangus semua, tidak ada tersisa.
01:33Itu mata pencarian orang ini di sini hilang.
01:37Tahu kayu ini datangnya dari mana?
01:39Kalau tidak salah kayu ini dari sungai Lescent,
01:43Entah mana pokoknya, dia lanjut semua kemari, om.
01:46Kalau ke sana sebagian tidak banyak, kan?
01:48Tapi kalau di sini memang rata, itu abang itu, orang-orang asli, bisa om tanya.
01:53Ini kayu, om.
01:54Ya, tidak apa-apa.
01:55Kita akan coba masuk lebih ke dalam, ya.
01:57Saudara, untuk melihat situasi.
02:02Rumah pertua saya.
02:03Bayi di Estafet, Pakai Ymir?
02:04Bayi. Ada tiga bayi kami di Estafet.
02:07Sampai di situ, itu sudah ngantem kayu semua, kami panik semua.
02:10Akhirnya kami beran-beranikan diri, air semakin naik, di sini kami tidur di sini.
02:16Abang tidur di sini?
02:17Iya, semua satu keluarga, ada tujuh kepala keluarga di sini tidur.
02:20Saya ingin tunjukkan dulu ya, itu yang pertama, itu rumah abang ya, sudah hancur.
02:24Dan abang ketika banjir dan kayu-kayu ini datang, tidur di sini?
02:28Iya, di ampar-amparan ini, bang.
02:30Ini rame nih.
02:33Bertahan hidup, kami bang, tiga hari tiga malam gak makan.
02:36Abang tahu kayu ini datang dari mana?
02:38Dari Pucuk Gunung, om.
02:39Dari Aceh Tenggara sana, Gayu Luwes ya.
02:43Gayu Luwes, longsoran berarti ya?
02:44Iya, mungkin dia banjir bandang dari sana kemari.
02:46Apa mungkin tebangan?
02:48Enggak, ini memang dari hutan kemari.
02:50Oke, dari hutan ke sini ya.
02:52Tapi memang sebanyak ini ya.
02:53Karena kayunya gak gini aja, ada akar-akar pohon juga.
02:56Udah mudah hajut ke sana, udah ketimpa-timpa, gak tahu kita.
02:58Akar pohon, semua pohon sawit, pohon apa aja lah.
03:01Kita doakan yang terbaik ya, bang ya.
03:03Ya, benar.
03:04Mudah-mudahan bantuan segera datang.
03:05Itu saudara perbincangan saya dengan saksi mata yang bertahan di atas tumpungan kayu di tengah banjir bandang yang terjadi di Aceh Tamiang.
03:14Sekali lagi kita berharap bahwa bantuan dari pemerintah, entah itu perbaikan jalan, pembersihan kayu-kayu termasuk juga logistik, makan dan minum.
03:23Dan juga air bersih, obat-obatan juga di dalamnya untuk bisa segera datang ke sini dan membantu warga kita yang kesusahan.
03:31Saya di punur bahagia dan juga Heri Ardi mengaporkan langsung dari kota lintang Aceh Tamiang.
03:39Sebelumnya temuan tumpukan kayu juga ditemukan di bandang desa Garoga, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
03:46Yang merupakan desa paling terdampak.
03:49Gelondongan kayu-kayu ini merupakan kayu berumur cukup lama dan dipotong menggunakan gergaji.
03:54Satgas PKH Kejaksaan Agung mendalami dugaan tindak pidana pembalakan liar yang terjadi di Provinsi Sumatera Utara.
04:23Sumatera Barat dan Aceh.
04:26Penyelidikan diperlukan untuk mengetahui apakah banjir bandang yang terjadi di ketiga provinsi itu
04:32murni disebabkan faktor alam atau ada keterlibatan manusia melalui praktik ilegal logging dan pertambangan.
04:41Untuk itu tim Satgas PKH Kejaksaan Agung saat ini sudah disebar ketiga provinsi yang terdampak bencana.
04:48Tim akan menelusuri area perkebunan hingga pertambangan, termasuk menyelidiki batang-batang kayu gelondongan yang terbawa banjir bandang.
04:57Tim Satgas PKH juga sudah bergerak mendatangi beberapa lokasi yang diduga adanya perbuatan-perbuatan yang merusak lingkungan hidup
05:14sehingga rusaknya ekosistem dari mulai kemarin sudah bergerak di tiga wilayah itu, baik itu di wilayah Aceh, di wilayah Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
05:27Ini khusus terkait dengan kawasan hutan ini, apa nanti disitunya ada tambang atau nanti sedang didalami.
05:34Apakah ini nantinya akibat dari apa, pada rusaknya kawasan hutan atau kayu gelondongan, nanti dibatuh didalami oleh.
05:41Yang jelas tim PKH sudah bergerak.
05:43Sementara itu, wakab Polri Komjen Dedy Prasetyo memastikan tim penyelidik sudah bergerak mengumpulkan bukti
05:50menelusuri rantai distribusi kayu ilegal dan mengidentifikasi aktor intelektual dibalik praktik penembangan liar.
05:59Tim SOS ini berkoordinasi dengan Polda Sumbar dalam penyelidikannya.
06:04Banyaknya temuan gelondongan kayu saat banjir bandang di Sumatera Barat, Pak. Itu apakah akan diselidiki, Pak?
06:09Yang baru-baru sudah menuntik, baru-baru nanti tentunya akan berkolaborasi dengan Polda Sumbar dalam penyelidikan.
06:23Kalau terkini nanti akan kita lakukan penyelidikan, apakah betul bahwa barang-barang atau kayu yang terbawa oleh air tadi,
06:33betul hasil pembelakan, terus bertahap ini akan kita lakukan penyelidikan lebih lanjut.
06:36Sepekan lebih pasca bencana, tumpukan kayu gelondongan masih memenuhi kawasan terdampak
06:43di sejumlah kabupaten kota di Provinsi Sumatera Barat.
06:47Di Kota Padang bahkan, tumpukan kayu gelondongan hanyut hingga ke laut
06:51dan memenuhi bibir pantai parkit di Kelurahan Air Tawar Barat, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang.
06:58Tim Liputan Kompas TV
07:00Satgas PKH sudah turun, ketiga wilayah bencana mengusut penyebab kerusakan hutan.
07:09Lalu siapa di balik kayu-kayu gelondongan yang menghancurkan permukiman warga?
07:14Kita bahas bersama mantan Kabaya Reskrim Polri, Ito Sumardi.
07:17Pak Ito, selamat sore.
07:19Selamat sore, Pak.
07:20Dan hadir juga juru kampanye hutan Greenpeace Indonesia, Anggi Putra Prayoga.
07:24Mas Anggi, selamat sore.
07:25Baik, selamat sore.
07:30Saya mau ke Pak Ito dulu, Pak Ito.
07:32Dari Kejagung ini mengatakan bahwa tim Satgas PKH akan menelusuri area perkebunan hingga pertambangan di wilayah bencana.
07:41Biasanya barang bukti seperti apa sih yang kemudian bisa jadi indikasi bahwa betul di sana ada perusakan area?
07:48Ya, baik, Pak. Pengalaman saya ya waktu saya menjembat Kapolda Riau, kemudian Kapolda Sunsel,
07:56kita memang harus menggunakan alat transportasi helikopter ya.
08:00Karena hanya dari atas kita bisa menelusuri kayu itu dari mulai hilir ke hulu.
08:05Nah, kemudian penyebabnya yang pernah kami alami itu tentunya bukan hanya dari penebangan ilegal,
08:12bahkan dari perusahaan yang ilegal, yang legal pun itu juga bisa menyebabkan kejadian tersebut.
08:18Nah, biasanya modusnya itu mereka menempatkan kayu-kayu itu dari hulu ke hilir di sungai.
08:27Sepanjang berapa kilometer supaya kayunya itu kulitnya terlepas, kemudian diikat, ditarik dengan tongkang.
08:33Itu pengalaman saya.
08:34Nah, selama ini kan kita tidak pernah terjadi banjir bandang yang seperti sekarang.
08:39Tentunya kalau kayu-kayu ini, sakupan hutan yang dibuka itu sangat luas,
08:45maka tentunya itu tidak mampu untuk menahan air.
08:49Dan air inilah yang kemudian membawa longsoran masuk ke dalam sungai,
08:54sehingga akhirnya sungai itu akan meluap ya.
08:57Dan tentunya yang kita lakukan di sini harus dilakukan penelusuran.
09:00Tidak mudah ya, karena dulu juga pengalaman saya penelusuri sampai ke hulunya itu,
09:05kita harus menggunakan alat transportasi udara, kemudian lakukan pengalamanan,
09:11dicek kemudian apakah izin-izinnya itu legal atau ilegal.
09:14Bahkan yang legal pun juga itu juga sebagai penyebab ya,
09:18kayu-kayu itu yang bisa akhirnya menyebabkan terjadinya banjir ya,
09:23karena mereka menempatkannya di sungai-sungai ya.
09:26Kayu-kayu ini sebenarnya digunakan untuk apa sih?
09:30Ya dijual lah Pak, dijual ya.
09:32Jadi, tidak sulitannya.
09:33Ya, itu pasti karena harga kayu memang tinggi ya,
09:36karena mereka juga di sini kan memanfaatkan masyarakat tempatan ya,
09:39masyarakat tempat yang kondisi sosial ekonominya itu sangat-sangat memberi hatinya.
09:44Jadi, memang serba sulit kalau menegakkan ini tentunya yang harus kita sasar adalah
09:49para pemodalnya, baik yang itu legal maupun yang ilegal.
09:53Nah, di sini harus dilakukan kembali masalah melakukan penelitian kembali izin-izin ini
09:58apakah memang harus diteruskan atau tidak, apakah memenuhi persyaratan atau tidak,
10:02karena biasanya mereka itu memperluas sendiri ya untuk area yang diizinkan.
10:07Nah, ini tentunya menjadi bahan dari para penegak hukum,
10:10terutama baik kekumpulisian, mungkin juga dengan kejaksaan dan instansi kehutanan
10:15untuk bisa melihat apakah izin ini memang yang diberikan sesuai dengan ketentuan atau tidak.
10:21Karena izin dikeluarkan harus ada perizinan dari Kementerian Lingkungan Hidup ya,
10:27maupun dari Kementerian Kehutanan.
10:29Oke, harus ada dua izinnya ya, kalau dari Kementerian, Kementerian Lingkungan Hidup dan juga Kehutanan ya Pak Ito.
10:33Apalagi mungkin juga semakin susah atau diperparah dengan tidak ada perusahaan yang memang ada di situ gitu ya?
10:40Iya, betul. Jadi itulah, yang diambil kayunya Mbak ya, nanti di ujung itu mereka dibawa ke somil-somil.
10:46Somil itu biasanya terletak di sekitar sungai ya, di sekitar sungai.
10:51Kita pernah melakukan patroli bersama Pak Gubernur ya, Pangdam.
10:54Kita temukan somil-somil itu ada di sekitar sungai, karena tidak mungkin somil itu ada di atas ya.
11:00Itu yang menyebabkan, karena kan kayu-kayu ini terletak di ketinggian.
11:05Kemudian mereka diluncurkan dengan seperti rel, masuk ke dalam sungai, didiamkan, sampai dengan kulitnya terlepas, diikat, kemudian ditarik dengan tongkang, masuk ke tempat somil-somil.
11:15Nah, di sini lah pusatnya kita harus melihat penyelidikannya harus dari hilir, somil-somilnya.
11:21Kemudian dari hulunya adalah di mana tebangan kayu tersebut.
11:24Ini juga saya tentunya dulu pernah melibatkan juga dari jaringan-jaringan teman-teman, dari lingkungan hidup ya, jikalah hari dan sebagainya.
11:32Ini juga penting untuk melakukan pengawasan dan bagaimana kita bisa mengetahui penyebab daripada pernebangan ilegal tersebut.
11:41Dari pandangan Greenpeace sendiri, Mas Anggi, kalau tadi Pak Ito bilang ada mulai dari hulu ke hilir, ada mulai dari kayu yang ditebang,
11:48kemudian dipisahkan, kemudian dibawa, sampai diperuntukkan baik itu untuk perusahaan legal maupun ilegal.
11:54Pertanyaannya, hanya perusahaan itu sendiri yang melakukan atau ada banyak orang di belakangnya, ada baking-baking mungkin?
12:02Ya, jadi ini sangat erat kaitannya ya, karena pemanfaatan kayu ini masif.
12:09Jadi saya pikir juga di sini harus ditelusur lagi, asal-usul izin yang dikeluarkan oleh Kementerian Perutahanan.
12:18Jadi ini bukan, saya sepakat bahwa ini bukan bicara soal legal dan ilegal,
12:24tetapi tepat atau tidak tepat ketika pemanfaatan hutan itu diberikan untuk mengeksploitasi hutan-hutan yang tersisa di Sumatera Utara.
12:32Nah, ada banyak hal sebetulnya yang harus dilakukan untuk mengetahui kayu-kayu ini berasal dari mana.
12:41Yang pertama memang harus dilakukan audit dan investigasi apa saja yang dikeluarkan oleh Kementerian Perutahanan.
12:48Hal ini dalam kaitannya izin kepada siapa di lokasi-lokasi yang memang berada di tengah raih, begitu ya,
12:57di areal-areal huludas termasuk juga konsesi-konsesi yang memang sudah diberikan kepada perusahaan-perusahaan,
13:03baik itu secara legal ataupun tidak.
13:05Jadi saya pikir yang pertama harus dilakukan adalah lakukan investigasi dan audit kepada Kementerian Perutahanan
13:10untuk mengetahui semua jenis kayu dan misteri kayu ini diberasal dari mana.
13:16Oke, pertanyaan berikutnya adalah kalau misalnya tadi kan pasti kejadian seperti ini bukan satu tahun, dua tahun belakangan ya,
13:23Pak Ito dan juga Mas Anggi begitu pasti ada sebelum-sebelumnya.
13:30Nah, pertanyaannya apakah benar jangan-jangan ada orang besar, jangan-jangan ada backing,
13:35lalu siapa kemudian yang harus bertanggung jawab nih dari awal sampai sekarang,
13:39akhirnya pada saat banjir bandar dan longsor ini kayu-kayu semuanya terbawa.
13:44Usai jadah nanti Bapak-Bapak akan menjawab tetap bersama kami di Komas Petang.
13:47Oke, pertanyaan sebelumnya yang perlu dijawab juga oleh Pak Ito dan juga Mas Anggi adalah
13:53bagaimana caranya ini menentukan dan tahu siapa orang besar dibalik peristiwa kayu gelondongan
14:01yang kemudian terbawa pada saat banjir bandar dan juga longsor Pak Ito.
14:04Kan nggak mungkin hanya satu dua tahun belakangan terjadi, pasti sudah lama terjadinya.
14:09Gimana caranya bisa tracking ke belakang ini?
14:12Ya, saya kira mungkin pada saat saya tahun 2005 ke Polda Riau, Pak Ito itu sudah terjadi,
14:18cuma tidak sampai terjadi banjir bandang karena kerusakan hutannya masih kecil
14:22dan kita harus pertama memetakan dulu daerah kerusakan hutan yang kemudian mengalir kepada pusat terjadinya banjir bandang.
14:30Nah, dari sana kemudian kita bersama-sama dengan kementerian terkait
14:34menginventarisir tadi sampaikan Mas Anggi, siapa perusahaan di daerah situ yang mendapatkan izin.
14:40Setelah itu kita lihat, kan bisa lihat dari area yang diberikan izin dengan yang tidak diberikan izin ya.
14:45Nah, di sana kita bisa menentukan mana perusahaan yang legal, mana perusahaan yang ilegal atau penembangan yang ilegal.
14:54Nah, di sini nanti baru dari sini diturunkanlah tim ya, biasanya kita menurunkannya dengan pesawat helikopter dan sebagainya
15:01karena tidak mungkin lewat jalur darat, jalur darat itu sangat sulit menembus hutan ya.
15:06Dan mereka ini kayu-kayu ini pasti akan ditempatkan di sungai, aderah sungai.
15:14Karena dengan cara itulah mereka akan membawa kayu-kayu ini ke tempat siomil.
15:18Nah, sekarang untuk membuktikan apakah kayu ini berasal dari tebangan atau merupakan kayu alam,
15:23ini tentunya kita lihat saja dari hasil jensonya ya, pemotongan kayu-kayu ini yang biasanya yang berasal dari perusahaan itu adalah ada bekas dipotong.
15:31Tapi kalau yang dari alam kan tidak ada bekas-bekas dipotong.
15:35Ini saya kira mungkin tim yang dihiliri ini harus bisa menginventarisir.
15:40Dan biasanya kayu-kayu dari perusahaan yang legal ini diberikan nomor, Mbak.
15:44Itu kalau ada temuan nomor, ada juga tadi bekas temuan gergaji juga di kayu-kayu gelondongannya.
15:50Pertanyaannya kalau begitu seharusnya tidak sulit untuk mengetahui dan meminta pertanggung jawaban perusahaan-perusahaan legal maupun ilegal itu, Maito.
16:00Iya, sangat tidak sulit, Mbak.
16:01Menurut saya ya, di situ mau tidak mau perusahaan itu harus memberikan kompensasi ya terjadinya banjir itu kepada masyarakat dan sebagainya ya.
16:10Saya kira kan perusahaan-perusahaan itu kan harus segera diinventarisir sekarang siapa.
16:14Jadi meskipun perusahaan itu legal karena dia membuka untuk biasanya sawit, kan itu menyebabkan serapan air menjadi kecil ya.
16:22Kemudian menyebabkan air itu akan turun, kemudian bisa membawa tanah ya atau dalam bentuk longsoran itu ya.
16:29Nah ini yang harus mereka bertanggung jawab.
16:31Kan kerusakan lingkungan itu juga tentunya nanti dari hasil penyidikan ya, baik dari pihak kepolisian maupun instansi lain, kehutanan dan sebagainya.
16:39Itu mereka juga harus bisa membawa ahli-ahli lingkungan hidup yang bisa menentukan apakah perusahaan ini sebagai salah satu penyebab dari terjadinya banjir bandang.
16:49Otomatis harus dikenakan tindakan atau kompensasi apa yang diberikan kepada masyarakat ataupun pemerintah ya.
16:56Kalau tadi Pak Ito bilang pada saat Pak Ito masih berjabat sebagai Kapoldarewo ini tidak semasif sekarang ya, tapi kemudian semakin besar lagi.
17:03Nah pertanyaan kalau gitu apakah bisa sebuah perusahaan legal maupun ilegal ini bisa menebang kayu-kayu tanpa adanya perlindungan dalam tanda kutip?
17:17Ya itu kan ada persyaratannya Mbak, nanti kita lihat apakah yang diizinkan oleh kementerian ini juga adalah sesuai dengan perhitungan daripada ekologi ya atau daripada dampak terhadap lingkungannya.
17:29Karena kita juga tidak hanya melihat daripada pemerintah daerah yang memberikan izin, tapi kementerian ini pun akan kita lihat ya apakah kementerian ini juga hanya segedar memberikan izin tanpa memperhitungkan persyaratan-persyaratan kemungkinan terjadinya bencana alam
17:43ataupun terjadinya seperti sekarang banjir bandam dan longsoran atau tidak.
17:48Ini tentunya nanti harus secara Satgas ini harus secara bersama-sama ya kolaboratif dengan kementerian-kementerian lain sehingga bisa diusut dari mulai perizinan.
17:59Kemudian pelaksanaan perizinan itu yang biasanya pengalaman saya diberikan izin misalnya membuka lahan 100 hektare.
18:07Kemudian mereka membuka lahan sampai 300 hektare. Kita tahulah pengusaha besar yang akhir-akhir terkena permasalahan itu dengan kebun sawit dan lain sebagainya.
18:15Nah ini dampaknya adalah sekarang ini Mbak ya.
18:18Oke, kalau dari Kejagungu sendiri membentuk Satgas Penertiban Hutan.
18:22Ada juga dari Kapolri yang membentuk tim investigasi mengusut kayu gelondong.
18:26Pertanyaan berikutnya Mas Anggi, apakah perlu ini untuk benar-benar mengetahui mengusut tuntas sampai ke akarnya perlu menggandeng pihak luar yang komenten dan independen?
18:41Ya, saya pikir sangat penting ya. Di sini ada keterlibatan dari Kejagung juga termasuk juga KPK.
18:49Karena kalau kita telusur lagi, sebetulnya ini tidak akan lepas dari kinerja Kementerian Kehutanan dalam mengeluarkan izin-izin.
19:00Ada banyak sekali skema-skema yang dikeluarkan oleh Kementerian Kehutanan dalam konteks mengeksploitasi hutan.
19:06Bisa dalam bentuk pemanfaatan hutan, bisa dalam bentuk penggunaan kawasan hutan, bisa dalam bentuk juga pelepasan kawasan hutan.
19:12Saya pikir juga ini bisa jadi ya. Bisa jadi ini ada kaitannya dengan upaya-upaya Kementerian Kehutanan melepaskan kawasan hutan untuk kelompok-kelompok tertentu untuk perkebunan kelapa sawit ya.
19:24Di mana itu aktivitas yang dilakukan adalah mengeksploitasi hutan, kemudian mengubah tutupan hutan yang tadinya hutan menjadi bukan hutan.
19:32Bisa dilakukan dengan cara land clearing ataupun kemudian dibangun perkebunan kelapa sawit.
19:39Jadi sangat penting untuk membentuk atau menggandeng lembaga independen ya untuk menelusuri sebetulnya dari mana asal-usul atau misteri kayu ini berasal.
19:50Nah tapi secara hukum sebetulnya ada mandatori yang dikeluarkan begitu ya kebijakan-kebijakan yang berlaku saat ini yaitu dengan barcode.
20:00Jadi kalau kita lihat kayu-kayu tidak ada barcode berarti sebetulnya itu bisa dikatakan kayu ilegal.
20:07Karena bagaimanapun kayu-kayu itu dibawah dari otoritas Kementerian Kehutanan.
20:11Kementerian Kehutanan seharusnya tahu kayu-kayu ini berasal dari mana dan dengan mudah sebetulnya menelusur kayu itu dari mana.
20:18Nah tapi sayangnya memang kenapa ini menjadi penting lembaga independen untuk terlibat di sini adalah untuk menjaga integritas dari hasil investigasi dan audit penelusuran kayu-kayu berondongan ini.
20:31Artinya kalau tidak melibatkan tim independen Pak Ito mungkin saja ini bisa mandek di tengah jalan nih?
20:38Pengalaman saya Pak ini kan sudah mendapatkan perhatian dari DPR ya.
20:44Kita ingat Ibu Diti Prabowo kan menyampaikan ini betul-betul harus dilakukan secara all out.
20:49Jadi betul dikatakan Mas Angga tadi ya bahwa kita juga harus mengevaluasi kembali meskipun ada izin yang dikeluarkan kepada perusahaan misalnya berapa sawit ataupun pertambangan yang legal.
21:02Tapi kalau ini hasil analisa dampak lingkungan penyebab daripada banjir bandang saat ini tentunya harus dievaluasi kembali.
21:10Apakah itu harus dicabut harus dikembalikan fungsinya menjadi fungsi hutan melalui program reboisasi dan sebagainya ya.
21:16Saya kira kalau pelebatan tim independen itu juga bagus untuk mengontrol.
21:21Nah di sini tim independen saya kira kan DPR juga memiliki satu kewenangan ya untuk melakukan satu pengawasan.
21:28Jadi saya kira tidak perlu melibatkan tim independen dari luar ya ataupun dari saya kira mereka kejaksaan, kepolisian, kejaksaan, KPK, kehutanan mereka profesional.
21:39Yang penting ada pengawasan, ada pertanggung jawaban, akutabilitas apa yang dilakukan oleh mereka kepada pemerintah
21:45sehingga kejadian ini tidak terjadi lagi ke depannya.
21:49Demikian Pak.
21:50Sudah kami tangkap pesannya. Terima kasih Pak Ito. Mas Anggi terima kasih. Selamat sore.
21:55Selamat sore Pak.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan