KOMPAS.TV - Meski Jumat pekan lalu ditutup melemah, namun selama bulan November IHSG berkali-kali mencetak rekor tertinggi. Bahkan pada Rabu pekan lalu menyentuh level 8.602, beberapa langkah lagi menuju 9.000 sesuai dengan prediksi Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
Menkeu mengklaim capaian yang ada saat ini sebagai validasi kepercayaan investor terhadap arah kebijakan ekonomi pemerintah. Purbaya juga mengklaim lonjakan indeks komposit ini tidak lepas dari sentimen positif pelaku pasar yang melihat realisasi program pembangunan berjalan sesuai rencana.
Pertanyaannya, apa betul demikian? Dan siapa paling berisiko jika IHSG menuju 9.000?
Kita langsung berbincang dengan Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas, Liza Camelia.
Baca Juga Menaker Yassierli Tinjau Langsung Pelaksanaan Magang Nasional di BNI di https://www.kompas.tv/regional/634811/menaker-yassierli-tinjau-langsung-pelaksanaan-magang-nasional-di-bni
#menkeu #purbaya #ihsg #ekonomi
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/ekonomi/634817/full-menkeu-purbaya-mau-ihsg-9-000-siapa-paling-berisiko-sapa-pagi
Menkeu mengklaim capaian yang ada saat ini sebagai validasi kepercayaan investor terhadap arah kebijakan ekonomi pemerintah. Purbaya juga mengklaim lonjakan indeks komposit ini tidak lepas dari sentimen positif pelaku pasar yang melihat realisasi program pembangunan berjalan sesuai rencana.
Pertanyaannya, apa betul demikian? Dan siapa paling berisiko jika IHSG menuju 9.000?
Kita langsung berbincang dengan Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas, Liza Camelia.
Baca Juga Menaker Yassierli Tinjau Langsung Pelaksanaan Magang Nasional di BNI di https://www.kompas.tv/regional/634811/menaker-yassierli-tinjau-langsung-pelaksanaan-magang-nasional-di-bni
#menkeu #purbaya #ihsg #ekonomi
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/ekonomi/634817/full-menkeu-purbaya-mau-ihsg-9-000-siapa-paling-berisiko-sapa-pagi
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Intro
00:00Anda menyaksikan Kompas Bisnis, saudara bersama saya Yan Rahman
00:16dan Kompas Bisnis hari ini mengangkat apa yang menghangat diperbincangkan di market
00:20yaitu yang ini, Purbaya mau IHSG di level 9000, siapa paling berisiko?
00:27Ya saudara, meski Jumat pekan lalu ditutup melemah, namun selama bulan November
00:31IHSG berkali-kali mencetak rekor tertinggi.
00:35Bahkan saudara ini pada Rabu pekan lalu menyentuh level 8602, beberapa langkah lagi menuju ke 9000
00:43sesuai dengan prediksi dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhisa Dewa.
00:47Menteri Keuangan mengklaim capaian yang ada saat ini sebagai validasi kepercayaan investor
00:52terhadap arah kebijakan ekonomi pemerintah.
00:54Purbaya juga mengklaim lonjakan indeks komposit ini tidak lepas dari sentimen positif pelaku pasar
01:01yang melihat realisasi program pembangunan berjalan sesuai dengan rencana.
01:06Lalu pertanyaannya adalah, apa betul demikian?
01:09Dan siapa paling berisiko jika IHSG menuju ke 9000?
01:14Sebelum kita mengulik lebih jauh pernyataan dari Menteri Keuangan,
01:18kita lihat dulu data kinerja IHSG berikut ini.
01:21Ya Kompas Bisnis menyajikan peningkatan level IHSG selama bulan November 2025,
01:29di mana ini naik sebesar 344,83 indeks poin atau 4,22 persen.
01:36Di mana kalau kita pantau dari tanggal 3 November tahun ini, tahun 2025,
01:42IHSG berada di level 8.275, naik 2 hari kemudian di level 8.318,
01:49naik lagi besoknya di tanggal 6 November di 8.337,
01:55kemudian besoknya naik lagi di tanggal 7 November 8.394,
02:01kemudian di tanggal 17 November naik lagi di level 8.416,
02:07dan melonjak lagi di tanggal 20 yaitu sebesar 8.419,
02:12dan lonjakan terlihat lagi, lonjakan yang tinggi yaitu di tanggal 24 November sebesar 8.570.
02:20Dan ini yang paling fenomenal, all time hype terjadi di tanggal 26 November sebesar 8.602 per lembar saham,
02:30meskipun demikian ditutup melemah di akhir pekan kemarin,
02:34tepatnya di hari Jumat di level 8.508 per lembar saham.
02:39Dan yang istimewa adalah di hari Rabu 26 November seperti saya sebutkan tadi,
02:44Posisi IHSG ada di level 8.602,
02:48ini melanjutkan ekspektasi fase bullish pada akhir tahun sesuai dengan target Menteri Keuangan Purbaya Yudisa Dewa.
02:54Purbaya pun membagikan respons lucu soal IHSG yang mencetak rekor tertinggi,
03:00ini melalui akun Instagram at MenQRI berikut ini.
03:03Untuk pertumbuhan ekonomi, orang selalu bertanya,
03:15kenapa berusaha kuat, ekonominya stabil, korup, yang melemah.
03:19FDI itu perlu waktu untuk masuk ke sini,
03:21tapi selama kita bisa meyakinkan bahwa pertumbuhan ekonomi kita semakin cepat ke depan,
03:26harusnya investor asing, investor asing jangka panjang maupun pelaku bisnis di dalam negeri
03:33akan melakukan ekspansi bisnisnya,
03:36dalam keadaan seperti itu harusnya sih rupiah akan cenderung menguat.
03:40Pak, IHSG tertinggi levelnya, satu kata dari Bapak.
03:46Sesuai prediksi,
03:47Jaya, jaya, jaya, to the moon.
03:49Sementara itu data berikutnya yang kompas bisnis sajikan adalah
03:55saham-saham apa saja yang menjadi leaders penopang IHSG
03:59hingga belasan kali menyentuh level tertinggi sepanjang masa pada tahun ini.
04:04Dan yang pertama, kita lihat di belakang saya, di paling pojok begitu,
04:09ada DSSI yang merupakan bagian dari grup besar Sinarmas yang melonjak 200%.
04:17Lalu ada juga DCI, ini saya tunjukkan untuk Anda yang merupakan saham milik dari Toto Sugiri,
04:24ini meroket 515%.
04:28Saham-saham milik Prayogo Pangestu yang paling banyak jadi tulang punggung IHSG,
04:33diantaranya ada BRPT, BRMS, Cuan, CDIA,
04:37yang masing-masing melesat sebesar 281%, 186%, 114%, dan 905%.
04:46Ada juga RISE, yaitu saham properti milik Regi Rich, Surabaya, Hermanto Tanoko,
04:53yang meroket hingga 1.092%.
04:58Dan diantara saham-saham konglomerat, terdapat dua saham blue chip yang menopang IHSG,
05:03itu The Moon, yakni TLKM alias Telkom, dan juga ASII alias Astra Indonesia,
05:09yang masing-masing melejit 27% dan 34%.
05:14Lalu saudara, bagaimana kinerja IHSG jika dibandingkan selama 10 tahun terakhir?
05:19Kita ke data selanjutnya.
05:21Nah ini dia saudara, jika dibandingkan tahun ini, IHSG termasuk yang lumayan lah ya.
05:26Di tahun 2016, saudara, ini tumbuh 15,4%, 2017 juga menghijau 20,1%,
05:352018 ini kita lihat minus ataupun turun 2,7%, di 2019 hijau kembali naik 1,6%,
05:45di tahun 2020 ini ketika COVID-19 melanda begitu turun cukup dalam 5,3%.
05:52Dan di 2021, meski kondisi masih dalam suasana ataupun diliputi oleh COVID-19,
06:03namun ada pertumbuhan di IHSG 9,7%.
06:062022 ini juga naik ataupun tumbuh 4,0%, di 2023 menghijau 6,2%,
06:14di tahun lalu justru turun, ini di 2024, minus 2,6%,
06:19dan di tahun ini ya lumayan, yaitu 18,7% ada peningkatan.
06:26Semestinya saudara, jika IHSG mempertahankan levelnya di 8.600an
06:31seperti yang terjadi pada Rabu Pekan lalu,
06:33justru tahun ini bisa jadi tahun dengan peningkatan IHSG yang tertinggi
06:37selama 10 tahun terakhir, sebesar 21,3%.
06:42Namun sayang, ini sayang karena Jumat Pekan lalu melorot ke 8.508 levelnya,
06:48kinerja IHSG pun mau tidak mau terkoreksi tumbuh di 18,78%.
06:54Lalu bagaimana dengan dana asing, apakah masih banyak yang keluar?
06:57Kita lihat di data berikutnya.
07:00Nah ini dia, dana asing yang masuk ke pasar Indonesia pada bulan November
07:04ataupun sebulan terakhir menunjukkan perbaikan,
07:07ya ini masuk sebesar 14,36 triliun rupiah.
07:10Sehingga ini jadi salah satu katalis kenaikan level IHSG selama bulan November kemarin.
07:17Saudara, kemudian apakah IHSG akan meneruskan tren mencetak rekor tertinggi
07:21hingga akhir tahun ini?
07:23Dan apa yang perlu dilakukan investor retail?
07:25Dan kemana-mana, Kompas Bisnis akan membahas lebih lengkap susah jeda.
07:29Untuk Anda tentunya.
07:30Anda masih bersama kami di Kompas Bisnis Saudara bersama saya, Yan Rahman.
07:49Saudara, apakah IHSG akan meneruskan tren mencetak rekor tertinggi
07:52hingga akhir tahun ini sesuai dengan target Menteri Keuangan Purbaya
07:56di level 9 ribu?
07:59Lalu apakah rally rekor IHSG ini merupakan mekanisme market secara alami
08:03atau by design?
08:04Siapa yang paling berisiko?
08:06Serta apa yang perlu dilakukan oleh investor retail?
08:09Kita langsung berbincang dengan Head of Equity Research,
08:12Kiwum Sekuritas, Lisa Karmelia.
08:13Bu Lisa, selamat pagi.
08:16Halo, pagi Mas Ian.
08:18Bu Lisa, ini pertanyaan yang mendasar begitu ya.
08:20Sebetulnya rally IHSG ini mekanisme market menurut Anda
08:24ataukah by design?
08:26Apa yang perlu diwaspadai?
08:30Oke, saya rasa pergerakan IHSG sekarang ini
08:36yang sudah mencapai titik rekornya di 8622 kemarin,
08:41ini antara bisa dibilang antara by design
08:45dan juga diikuti atau ada reaksi dari para pemain pasar,
08:50para pelaku pasar.
08:51Ya, maksudnya kenapa saya bilang begitu?
08:54Karena kalau kita lakukan analisa kita top to down analysis,
08:58tentunya ini sentimen yang memotorinya adalah
09:02sentimen market in overall.
09:04Kita ikut market global naik terus, ya kan?
09:07Kemarin November kita bisa menguat 4 persenan lebih,
09:11ternyata market globalnya juga kurang lebih naik 3 persenan.
09:15Terus kita juga menikmati akhirnya arus dana asing masuk
09:19yang juga thanks to MSCI rebalancing, ya.
09:23Akhirnya di-approve ada saham yang berkat,
09:27bermarket cap besar yang berhasil masuk ke MSCI.
09:34Nah, dari situ pasifan kan juga akhirnya mulai konsisten
09:37masuk ke market kita lagi, gitu.
09:39Dan juga ada liquidity, stimulus, dan pemerintah juga bantu
09:46untuk daya beli masyarakat, spending stimulus dari pemerintah.
09:51Plus ditambah lagi data ekonomi kita bagus,
09:53sentimen laporan keuangan kuartal 3.
09:57So, ya itu semua.
09:58Terus kemudian dari globalnya juga jangan lupa,
10:01fat rate kemungkinan bisa turun bulan ini,
10:06nanti tanggal 8 sampai 9 Desember,
10:09ECOMC meeting-nya menjadikan yield US Treasury-nya turun,
10:13akhirnya indeks dolarnya turun,
10:17dan rupiah kita stabilizing lah istilahnya.
10:19Ya, jadi kombinasi dari semua itu,
10:22akhirnya bisa membuat IHSG kita mencapai rekor tertinggi, gitu.
10:29Tapi, kan agen masalah, pertanyaan besarnya adalah
10:33apa bisa nih kita sampai ke 9.000 di tahun ini, gitu.
10:38Bagaimana Bu? Bisa nggak optimis,
10:40apakah Ibu optimis juga IHSG akan menyentuh 9.000 di akhir tahun ini?
10:46Ya.
10:48Jujur, di bulan Desember ini sebenarnya
10:51mau tutup akhir tahun banyak tantangan sih.
10:54Ya, karena satu ini, US kan abis government shutdown,
10:59abis dibuka ya, selama 43 hari kemarin.
11:02Nah, masih ada data-data ekonomi mereka yang telat keluar, ya.
11:06Dan salah satunya adalah data ketenaga kerjaan,
11:09which is cukup important juga buat the Fed itu bikin keputusan.
11:14Nah, tapi so far, data-data itu mulai disusulin,
11:18dan kelihatannya probability mereka akan turunin suku bunga,
11:21itu mulai 80%.
11:24Nah, tapi ada satu ganjala nih.
11:28Tanggal 5 Desember sebelum FOMC meeting,
11:31ini akan keluar data PCI press index.
11:33Nah, ini adalah data inflasi acuan favorit dari the Fed.
11:37Jadi, kalau misalnya data datat agak sedikit naik,
11:49dan kemudian proyeksi pemotongan suku bunga ini bisa kembali turun,
11:54nah, itu mungkin bisa agak bikin dijolak di situ, ya.
11:58Nah, itu dari luar negeri.
11:59Nah, sedangkan kalau dari dalam domestik,
12:01kita tahu Menteri Keuangan, government juga sudah usahakan
12:06untuk memperbanyak likuiditas ke market.
12:09Dengan cara Pak Budaya kemarin mengguyur Bank Himbara,
12:15200 triliun.
12:16Ini untuk supaya bisa diadakan menjadi kredit.
12:19Tujuannya apa?
12:20Supaya masyarakat spending-nya nambah.
12:23Spending nambah ini bisa terefleksi ke pertumbuhan GDP.
12:26Nah, jadi aiming-nya adalah untuk Indonesia mendapatkan GDP
12:31di kuartal 4 ini,
12:35Pak Budaya kemarin dalam satu kesempatan,
12:38dia sih cukup pede, ya.
12:39Kalau di kuartal 4 ini,
12:41dia bilang bisa mencapai 5,6 sampai 5,7 persen
12:44pertumbuhan GDP kita.
12:46Sedangkan Bank Indonesia sendiri
12:49tidak sebegitu optimisnya,
12:52yang paling cuma sampai 5,5 batas atasnya.
12:55Dan IMF sendiri juga tidak sangka,
12:58tidak prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025
13:02sedikit itu.
13:03Paling, ya sedikit di atas 5 persen.
13:06Nah, so ini mungkin yang akan jadi,
13:09yang akan ditunggu-tunggu
13:11di bulan terakhir tahun ini.
13:16Apakah kredit kita benar-benar bisa tersalurkan
13:18atau tidak.
13:19Sedangkan katanya kemarin Oktober itu
13:21penyaluran kredit sebenarnya masih agak slow, ya.
13:25Jadi, yang kemarin dikuncikan Pak Purbaya itu
13:27belum sepenuhnya terserap.
13:29Andi Spurs Loan ada 30 persen.
13:31Terus, ya, dari kombinasi itu
13:35saya rasa ini yang menjadi penentu
13:39apakah akan ada center close rally
13:41di akhir tahun ini.
13:44Dan juga window dressing, pastinya.
13:45Oke, ada kombinasi begitu faktor yang menyebabkan
13:49IHSG ini naik di level ke 8.600an pada Rabu Pekan lalu.
13:54Termasuk ada data ekonomi yang bagus
13:57dan juga menunggu bagaimana keputusan dari FED,
14:00The FED, begitu terkait dengan FED Fundraint.
14:02Dan juga ada berbagai macam tantangan
14:04seperti yang Ibu Lisa tadi sebutkan.
14:06Dengan berbagai macam tantangan tadi,
14:08Ibu Lisa ini proyeksi Anda hingga akhir tahun,
14:10apakah ini tentunya melihat kombinasinya
14:14apakah akan uptrend dan juga mendekati prediksi
14:17Menteri Keuangan Pak Purbaya
14:18atau justru sideways, bahkan downtrend.
14:21Bagaimana proyeksi Anda?
14:24Kalau kita lihat penutupan kemarin,
14:27sebenarnya IHSG masih lumayan aman,
14:30di jalur uptrendnya.
14:33Kalau IHSG itu tidak lebih rendah
14:37dari 8.450 sebagai support pertama,
14:42kemudian 8.400an,
14:45saya rasa tren naik IHSG ini masih bisa dipertahankan.
14:49Tapi kita hitung-hitung juga nih,
14:51di bulan Desember ini paling tinggal tersisa
14:55waktu trading yang efektif 3 minggu,
14:573 mingguan karena mendekati Natal
15:00mungkin sudah banyak pelaku pasar yang liburan,
15:03terus kemudian juga kalau 9 dari 8.600 ke 9.000
15:08ini berarti tersisa hampir kurang dari 5 persen.
15:13Nah, apakah IHSG bisa naik 5 persen
15:15selama naik lagi 4 persen lebih di bulan ini?
15:22Kalau saya sih lebih berpikir sedikit konservatif ya,
15:28jadi mungkin tidak terlalu ambisius sampai 9.000,
15:319.000-nya boleh ditabung dulu
15:33untuk January effect mungkin,
15:35kalau kita bisa stabil di atas 8.300,
15:40ya, 8.400,
15:41even 8,
15:43antara 8.400,
15:44sorry, saya nggak mau meramalkan
15:47kita akan turun ke 8.300,
15:49maksudnya bukan begitu,
15:50tapi itu masih dalam batas yang aman,
15:52batas kenaikan,
15:54jalur kenaikan yang aman,
15:558.400, 8.600,
15:58I think ini sudah good enough for this year.
16:01Oke, tadi Bu Lissa sempat menyebutkan
16:03soal realistis dan juga apa saja katalisnya
16:06di jelang akhir tahun ini kan biasanya ada window dressing,
16:09ada juga Santa Claus Rally,
16:11apakah ini juga akan jadi katalis peningkatan IHSG
16:14untuk melanjutkan trennya yang naik begitu
16:17dan juga apa kabar
16:18dengan tadi yang disebutkan oleh Bu Lissa soal January effect?
16:20Ya, jadi yang namanya Santa Claus Rally
16:25sama window dressing itu
16:26harap diketahui itu adalah fenomena
16:29yang tidak harus terjadi, ya.
16:31Tapi, kenapa?
16:33Maksudnya window dressing itu adalah
16:35portfolio manager mau memoles portfolio mereka
16:38supaya kelihatan bagus di akhir tahun
16:40dibandingkan tahun sebelumnya.
16:41Tapi kan tahun ini kita naiknya sudah cukup bagus.
16:44Tadi, year to date,
16:45as per yesterday,
16:4620,7% sudah IHSG naik.
16:48So, jadi ya Santa Claus Rally,
16:51window dressing,
16:53mungkin ada atau tidak ada, ya.
16:55That tidak harus terjadi.
16:58Ya, would be good kalau ada,
17:00tapi ya kalau kita terlalu overheating,
17:02saya takutnya January effect
17:04nanti kita nggak kebagian juga, gitu.
17:06Jangan ada malah January turun, ya kan?
17:08Oke.
17:09Lagi-lagi kita sebagai investor harus realistis ya,
17:11begitu Bisa ya.
17:12Dan tadi sempat juga ini kita bahas
17:16begitu di materi sebelumnya
17:17terkait dengan Purbaya,
17:20ataupun Pak Purbaya,
17:21ini sempat bilang di Bursa Efek beberapa waktu lalu
17:23bahwa kenaikan IHSG ini harus diwaspadai
17:26terkait dengan bayang-bayang adanya saham gorengan.
17:29Apakah Anda melihat ada saham demikian
17:31yang mendorong kenaikan IHSG?
17:34Dan jika demikian,
17:35siapa yang paling berisiko?
17:36Kalau saya harus sebut,
17:43ya apakah ada saham-saham seperti itu,
17:46begini,
17:47yang dinamakan saham gorengan,
17:50biasanya market cap-nya tidak besar,
17:53ya market cap-nya kecil,
17:54oleh karena itu dia gampang dikendalikan.
17:56Nah, dengan demikian,
17:57seharusnya dia bukanlah menjadi
17:59index mover IHSG, gitu.
18:00Karena yang bisa memberikan IHSG ke atas
18:03itu adalah saham-saham dengan market cap besar.
18:06Nah, seperti tadi Blue Chief
18:08dan nama-nama yang sudah mendapatkan
18:10keuntungan ratusan persen,
18:12yang tadi Mas Ian sudah beritahukan duluan
18:14di tabel sebelumnya,
18:16nah mereka itu saham-saham seperti
18:18DCII, Telkom, ASI,
18:21itu market cap-nya besar.
18:23Nah, no wonder mereka sebagai index mover, gitu.
18:26Jadi kalau saham kecil naik ratusan persen,
18:28ya sebenarnya tidak ada efeknya juga
18:30buat ke IHSG.
18:31So, mungkin yang Pak Purbaya
18:34mau tekankan adalah
18:36dari sisi edukasi
18:39untuk para investor, begitu,
18:41untuk masuk ke saham-saham gorengan,
18:45tapi juga at the same time
18:47perlu memperhatikan fundamental perusahaan
18:50sebelum berinvestasi,
18:51ya mungkin itu maksudnya.
18:53Lebih tepat dikatakan demikian.
18:55Oke, kalau kita berbicara soal
18:56emiten-emiten penggerak IHSG
18:58selama satu tahun terakhir,
18:59Ibu Lisa ya,
19:00tahun ini saham-saham
19:01konglomerat
19:02seperti DSSA,
19:04tadi sebutkan DCII,
19:05BRPT,
19:06CUAN,
19:06CDIA,
19:07ini jadi penopang dan juga
19:08pendorong utama IHSG
19:09untuk mencetak rekor tertinggi.
19:11Apakah menurut Anda
19:13ini akan berlanjut
19:14atau masih ada potensi lah
19:16sedikit-sedikit switching
19:17ke saham-saham blue chip?
19:18Bisa berlanjut.
19:22Kenapa?
19:22Karena kita kan baru
19:23ada MSCI rebalancing kemarin.
19:28Kita tahu ini saingan posisinya,
19:31market cap terbesar
19:32dengan BCI ya,
19:33saling balap-membalap ini.
19:35Nah, dari situ saja,
19:37passive fund sudah pasti akan masuk ke situ.
19:40Terus kemudian juga akan,
19:42biasanya kalau di dalam
19:43konglomerasinya juga
19:46biasanya juga akan ngikut
19:47peers di dalam grup yang demikian.
19:50Nah, passive fund,
19:54mereka juga akan memilih
19:56saham-saham
19:57market cap besar
19:59yang walaupun tidak ada di MSCI.
20:01Seperti contohnya
20:02blue chips old school,
20:04seperti banking,
20:06saham banking kita,
20:08atau kemudian
20:09telekom juga itu tadi,
20:11saham telekomunikasi
20:12sepertinya memang masih cukup
20:13diminati oleh asing.
20:17So, ya,
20:18jadi masih bisa berlanjut.
20:20Cuman kita pilih
20:21sektor rotasinya saja.
20:23Kita cermati baik-baik begitu.
20:25Jadi,
20:25kalau yang memang harganya
20:27sudah agak tinggi,
20:28mungkin kita kurangi
20:29posisi pembelian kita di situ
20:30dan kita,
20:32ya,
20:34kita bikin money management-nya,
20:36portfolio management-nya itu
20:37lebih bijak begitu.
20:40Oke.
20:40Bulisa,
20:41kemudian ini terakhir,
20:42apa sih yang perlu dilakukan
20:44oleh investor retail
20:45begitu di tengah euforia
20:46IHSG yang naik tinggi ini
20:48agar tidak terjebak FOMO?
20:49Kita lihat juga beberapa
20:50emiten,
20:51juga akhir-akhir ini
20:51naiknya juga sangat tinggi
20:53begitu.
20:53Bulisa?
21:03Bulisa?
21:04Ya, sorry.
21:05Saya ingin dengar.
21:07Apa yang perlu dilakukan oleh investor retail
21:09di tengah euforia IHSG
21:11yang naik begitu pada akhir-akhir ini
21:13agar tidak terjebak FOMO
21:14dan beberapa emiten juga terpantau
21:17mengalami kenaikannya sangat tinggi
21:18akhir-akhir ini?
21:19Ya, tadi yang sudah saya katakan
21:23kita perlu perhatikan rotasi sektor
21:26ya, jadi kalau yang saham sudah naik tinggi
21:28memang minat
21:32minat investasi
21:35atau fund flow-nya memang di situ
21:39tidak bisa dipungkiri ya
21:40the trend is your friend
21:42begitu ya kan
21:43jadi memang sewajarnya
21:45kita pilih saham yang sudah
21:47memang dalam bullish gitu
21:49tapi
21:49kira-kira juga
21:51kita harus tahu
21:51di mana support dan resistance-nya
21:53kalau sudah naik ratusan
21:55atau puluhan persen tahun ini
21:57ya sebaiknya dikurangi
21:59posisi pembelian Anda
22:02begitu
22:02di situ
22:03dan
22:04kita mulai
22:06cari-cari saham
22:08yang fundamentalnya bagus
22:09sentimennya oke
22:11dan tapi
22:11harganya masih belum terlalu tinggi
22:13begitu
22:13kalau di akhir tahun ini
22:18apa
22:19menjelang
22:20fat
22:20fund rate
22:22pengumuman
22:23mungkin kita bisa
22:24kembali lirik
22:25sektor banking
22:26ya
22:26apakah bisa ada
22:28telah penguatan
22:30atau enggak di situ
22:30dan
22:31kalau suku bunga
22:33bisa turun
22:34ya mungkin bagus juga
22:37untuk property
22:38nah
22:38jadi
22:38things like that
22:39begitu
22:40oke
22:41sektor perbankan ini
22:41masih menjanjikan ya
22:43pada akhir tahun ini
22:44tadi juga yang
22:44saya garis bawahi
22:45adalah
22:46bagaimana kita mencermati
22:48portfolio kita
22:49dan apabila memang ada
22:50emiten yang memang
22:51harganya sudah sangat tinggi
22:52ataupun terbang
22:53begitu
22:53komposisinya sedikit-sedikit
22:55dikurangin begitu ya
22:55buli saya
22:56buli saya terima kasih
22:57head of equity
22:59research
23:00keyworm sekuritas
23:01terima kasih telah mencermin
Jadilah yang pertama berkomentar