KOMPAS.TV - Hampir satu minggu banjir dan longsor memporakporandakan wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal di 3 provinsi di Sumatera tersebut mencapai 604 jiwa dan 2.600 orang luka-luka.
Serta hampir 571.000 orang mengungsi di 50 kabupaten terdampak di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Masifnya dampak yang ditimbulkan memang membuat semua pihak terkejut. Gubernur Aceh Muzakir Manaf bahkan menangis saat memberikan gambaran terkini penanganan bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh.
Muzakir Manaf bilang, banjir dan longsor yang menerjang Aceh ibarat tsunami kedua yang memporak-poranda permukiman hingga menghilangkan sejumlah kampung.
Tak hanya itu, tiga kepala daerah, yakni Bupati Aceh Selatan, Aceh Timur, dan Pidie Jaya, bahkan menyatakan tak sanggup menangani bencana.
Pernyataan itu disampaikan lewat surat resmi kepada Pemerintah Provinsi Aceh sekaligus meminta bantuan.
Bupati Pidie Jaya, Sibral Malasyi, jadi yang pertama yang menyatakan tak mampu menangani bencana di wilayahnya. Surat ia teken pada 25 November 2025.
Disusul Bupati Aceh Selatan, Mirwan, lalu Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga.
Mendagri Tito Karnavian menilai wajar jika para bupati dari sejumlah kabupaten di Aceh merasa tak mampu menangani dampak banjir dan longsor di daerah mereka. Kepala daerah tak akan sanggup menanggulangi dampak bencana lantaran akses di wilayahnya tertutup material longsor dan banjir.
Mendagri menegaskan, pemerintah pusat akan mengambil alih distribusi bantuan tersebut melalui pengiriman logistik lewat udara.
Presiden Prabowo, dalam tinjauannya di wilayah bencana, hanya memastikan penanganan bencana berjalan optimal. Ia juga memastikan pengiriman bantuan pada seluruh korban terdampak.
Baca Juga Pasca Banjir-Longsor Sumut, Warga Jalan 3 Hari Tembus Daerah Terisolasi Demi Bertemu Keluarga di https://www.kompas.tv/regional/634796/pasca-banjir-longsor-sumut-warga-jalan-3-hari-tembus-daerah-terisolasi-demi-bertemu-keluarga
#banjir #bencanaalam #sumatera #daruratbencana
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/634799/3-kepala-daerah-di-sumatera-nyatakan-tak-sanggup-tangani-bencana-begini-respons-mendagri-tito
00:00Hampir satu minggu banjir dan longsor memporak-porandakan wilayah Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
00:11Badan Nasional Peranggulangan Bencana BNPB mencatat korban meninggal di tiga provinsi di Sumatera tersebut mencapai 604 jiwa dan 2.600 orang luka-luka.
00:23Serta hampir 571 ribu orang mengungsi di 50 kabupaten terdampak di Provinsi Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
00:34Masifnya dampak yang ditimbulkan memang membuat semua pihak terkejut.
00:37Gubernur Aceh Muzakir Manaf bahkan menangis saat memberikan gambaran terkini penanggulangan bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh.
00:45Muzakir bilang banjir dan longsor yang menerjang Aceh ibarat tsunami kedua yang memporak-porandakan pemukiman hingga menghilangkan sejumlah kampung.
00:55Badan Nasional Peranggulangan Bencana BNPB mencatat korban.
01:25Tak hanya itu, tiga kepala daerah yakni Bupati Aceh Selatan, Aceh Timur dan Pidijaya bahkan menyatakan tak sanggup menangani bencana.
01:34Pernyataan itu disampaikan lewat surat resmi kepada pemerintah Provinsi Aceh sekaligus meminta bantuan.
01:42Bupati Pidijaya Sibral Malasyi jadi yang pertama menyatakan tak mampu menangani bencana di wilayahnya.
01:48Surat ia tekan pada 25 November 2025 di susul Bupati Aceh Selatan Mirwan dan Bupati Aceh Tengah Hailyoga.
01:58Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menilai wajar jika para bupati dari sejumlah kabupaten di Aceh merasa tak mampu menangani dampak banjir dan longsor di daerah mereka.
02:07Menurut Tito, kepala daerah tak akan sanggup menanggulangi dampak bencana lantaran akses ke wilayahnya tertutup material longsor dan banjir.
02:16Mendagri menjelaskan pemerintah pusat akan mengambil alih distribusi bantuan tersebut melalui pengiriman logistik lewat udara.
02:23Yang kita anggap mampu pun kita bantu apalagi yang mengatakan sudah gak mampu dan memang kita melihat wajar dia mengatakan gak mampu karena daerah yang tersulit dia dari mana mau dapat makanan logistik kalau bukan minta bantuan kepada pemerintah yang di atasnya.
02:44Terus bagaimana dia mau memobilisasi alat berat gak mungkin di luar kemampuan dia dan itu dikerjakan oleh pemerintah pusat.
02:53Meski sejumlah kepala daerah kewalahan dalam menanggulangi bencana ini, namun hingga kini pemerintah belum menetapkan status banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat sebagai bencana nasional.
03:06Presiden Prabowo dalam tinjauannya di wilayah bencana hanya memastikan penanganan bencana berjalan optimal.
03:13Presiden juga memastikan pengiriman bantuan pada seluruh korban terdampak.
03:16Banyak jalur masih terputus, tapi kita segera melakukan segala upaya untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami.
03:33Kita hadapi ini, kita hadapi musibah dengan tabah dan dengan solidaritas.
03:38Semuanya kompak kita atasi. Negara kita kuat sekarang mampu untuk mengatasi.
03:46Lalu, siapa sebenarnya yang berhak menilai satu bencana sebagai bencana nasional?
03:52Berdasarkan Undang-Undang No.24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, pasal 51 menjelaskannya.
03:59Dalam poin 1 disebutkan, penetapan status darurat bencana dilaksanakan oleh pemerintah sesuai dengan skala bencana.
04:07Dan di poin 2 disebutkan, penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 untuk skala nasional dilakukan oleh Presiden.
04:14Skala provinsi dilakukan oleh gubernur.
04:17Dan skala kabupaten atau kota dilakukan oleh bupati atau wali kota.
Jadilah yang pertama berkomentar