KOMPAS.TV - Banjir dan longsor yang menerjang Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat diyakini menjadi alarm serius darurat kerusakan lingkungan.
Pasca banjir bandang, tumpukan kayu gelondongan terlihat memenuhi aliran sungai di wilayah Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Sebelumnya, sebuah video amatir memperlihatkan kayu-kayu tersebut hanyut terbawa arus banjir. Kayu gelondongan itu terseret saat banjir bandang melanda empat desa di Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, pada Selasa (25/11) lalu.
Lalu, salah siapa ketika bencana semacam ini kembali terjadi? Simak selengkapnya pada tayangan berikut.
#banjir #longsor #sumatera
Baca Juga MA Gelar Wisuda Purnabakti Ketua Pengadilan Tinggi Bandung Eka Kartika | MA NEWS di https://www.kompas.tv/regional/634589/ma-gelar-wisuda-purnabakti-ketua-pengadilan-tinggi-bandung-eka-kartika-ma-news
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/634590/full-banjir-longsor-aceh-sumatera-tanda-kerusakan-lingkungan-makin-serius-sapa-pagi
00:30Penghitungan Hidup Indonesia, Walhi, menyebut penyebab paling serius dari bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat karena alih fungsi lahan.
00:39Aktivitas penebangan dan pembukaan lahan membuat kondisi hutan dan resapan air berkurang sehingga meningkatkan risiko banjir bandang selama beberapa tahun terakhir.
00:47Kita bisa lihat dari sejarah Karhukla, dari sejarah banjir bandang, lalu longsor, kita bisa lihat berapa banyak kembukan-kembukan kayu bekas tebangan, bekas tebangan yang hadir di, yang bisa kita lihat.
01:03Nah ini kan memperlihatkan bahwa aktivitas ilegalnya ada, masih eksis. Penegakan hukumnya belum menggunakan sistem teknologi yang maksimal.
01:12Contohnya, kalau kita lihat gelondongan kayu yang begitu besar di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat, kita bisa melihat bahwa seharusnya dengan pendekatan remote sensing, dengan pengawasan melalui citra satelit,
01:25seharusnya ini bisa penegakan hukumnya secara langsung menyasar-menyasar aktornya.
01:29Kementerian Kehutanan bilang, kayu gelondongan yang terseret banjir bandang di Sumatera Utara adalah pohon-pohon melapuk dan pohon liar.
01:38Kemenhut membantah kayu gelondongan akibat pembalakan liar hutan, melainkan hasil penebangan legal di area pemegang hak atas tanah PHAT.
01:48Meski demikian, Kemenhut akan menyelidiki lebih lanjut asal kayu gelondongan tersebut.
01:53Sungur-sungur kayu itu, saya akan melihat Pak Wamen juga, satu adalah kayu lapu, dua juga kayu yang akibat tadi,
02:02si kon tadi, pohon tumbang ya, dan ketiga juga di area-area penebangan kayu-kayu yang biasanya dari area penebangan.
02:12Tadi juga sampai melihat Pak Wamen, kita deteksi bahwa itu dari PHAT, di APH, PHAT adalah pemegang hak atas tanah.
02:22Hingga minggu petang, 30 November 2025, total 442 orang meninggal dunia akibat bencana ini.
02:31Sementara, 402 orang hilang.
02:34Kepala BNPB, Letjen Suaryanto mengatakan, jumlah korban meninggal meningkat setelah tim SAR mulai mengevakuasi para korban.
02:43Selain korban jiwa, sejumlah akses di tiga provinsi tersebut masih terputus, tidak bisa dilewati jalur darat.
02:48Untuk Sumatera Utara, korban jiwa bertambah lagi, karena operasi pencarian pertolongan oleh Satgas Gabungan,
03:00ini sudah berhasil menemukan yang kemarin dinyatakan hilang.
03:04Dan juga untuk yang masih hilang ini bertambah lagi, karena ada laporan-laporan baru dari masyarakat terdampak.
03:13Itu biasa kalau terjadi bencana ya, itu tentu saja itu akan berkembang dengan berjalannya hari.
03:23Hingga kini, pemerintah fokus pada pemulihan jalur transportasi,
03:27agar pengiriman logistik bisa cepat tersalurkan kepada seluruh korban banjir.
Jadilah yang pertama berkomentar