Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
Setelah 13 tahun dicari, Rafflesia Hasseltii akhirnya ditemukan mekar di hutan Sumatera. Momen haru Deki—pemandu lokal yang ikut mencari lebih dari satu dekade—viral bersama penemuan ini. Tapi Oxford sempat menuai kritik karena tak menyebut peneliti Indonesia dalam unggahan awal mereka.

Setelah ramai di media sosial, Oxford akhirnya menyunting caption dan menuliskan nama para peneliti Indonesia yang terlibat.

———

Baca berita terpercaya lainnya di www.suaramerdeka.com dan unduh aplikasi Suaramerdeka.com di App Store & Play Store.

#suaramerdeka #suaramerdekacom #suaramerdekanetwork #rafflesiahasseltii #sumatera #indonesia #oxford

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00Dia menang.
00:10Setelah 13 tahun dicari, bunga langga Rafflesia Hasselri akhirnya ditemukan mekar di pedalaman hutan Sumatera,
00:17area yang bahkan lebih sering dilewati harimau daripada manusia.
00:20Dalam video yang diunggah Oxford Botanic Garden, terlihat pemandu lokal sepian D.R.D.G. menangis haru.
00:30Ia sudah menghabiskan lebih dari satu dekade mencari bunga ini bersama tim peneliti, termasuk ilmuwan Oxford Dr. Chris Torogood.
00:40Penemuan ini diumumkan Oxford di dua platform, akun X at Puni of Oxford di akun Instagram at Oxford underscore Puni.
00:48Tapi unggahan di X memicu protes karena hanya menyebut Chris Torogood sebagai penemu,
00:54tanpa mencantumkan nama peneliti Indonesia seperti Deki.
00:57Netizen terutama dari Indonesia langsung rame protes.
01:00Kok cuman Chris yang disebut peneliti lokalnya mana?
01:04Setelah menjadi sorotan, Oxford akhirnya menyutik caption, namun hanya pada postingan di Instagram mereka
01:10dan menambahkan nama peneliti serta pemandu Indonesia yang terlibat dalam ekspedisi ini.
01:18Terima kasih telah menonton!
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan