Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
  • 2 hari yang lalu
Kisah dimulai setelah acara tahlilan 40 hari wafatnya Bu Sumarni, seorang ibu yang menjadi pusat keharmonisan keluarga. Tahlilan yang harusnya menjadi acara doa justru memunculkan luka lama saat tiga anaknya—Anwar, Ratih, dan Galang—kembali ke rumah desa untuk pertama kalinya dalam waktu lama.

Usai tahlil, muncul kabar tentang wasiat tersembunyi yang ditinggalkan almarhum. Wasiat itu bukan harta, melainkan serangkaian pesan dan tugas yang harus dilakukan ketiga anaknya: meminta maaf pada orang-orang yang pernah mereka kecewakan, memperbaiki hubungan yang retak, dan menyelesaikan masalah yang dulu mereka tinggalkan.

Perjalanan mereka masing-masing membuka kembali masa lalu:

Anwar harus menghadapi sahabat lama yang dikhianatinya.

Ratih harus berdamai dengan mantan suami yang ia tinggal pergi.

Galang mencari ayah biologis yang tak pernah dikenalnya.

Di tengah jalan spiritual dan emosional itu, mereka perlahan menyadari bahwa pesan ibu mereka bukan sekadar tuntunan—tetapi cara untuk menyatukan kembali keluarga yang tercerai-berai.

“Selepas Tahlil” menjadi cerita tentang maaf, keluarga, dan penyembuhan yang dimulai setelah doa terakhir diucapkan.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan

1:52:43
1:52:35