KOMPAS.TV - Himpunan Psikologi Indonesia terlibat dalam program konseling yang disiapkan Pemprov Jakarta terhadap siswa dan pihak lainnya pasca-insiden ledakan di SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Himpunan Psikologi Indonesia akan jemput bola dengan mendatangi siswa yang membutuhkan konsultasi jika tidak bisa datang ke sekolah.
Konselor Himpunan Psikologi Indonesia mengatakan mayoritas keluhan adalah ketakutan peristiwa serupa akan terulang.
Tak menutup kemungkinan, HIMPSI akan merekomendasikan klien berkonsultasi ke psikiater jika trauma yang dirasakan berpengaruh ke aspek klinis.
Mobil konseling dari Pemprov Jakarta beroperasi di halaman depan SMA Negeri 72 Jakarta setiap Senin hingga Jumat, pukul 08.00 hingga 12.00.
#psikolog #himpunan #ledakansman72
Baca Juga Putusan MK Larang Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil, Polri: Kami Hormati Putusan MK | KOMPAS SIANG di https://www.kompas.tv/nasional/630550/putusan-mk-larang-polisi-aktif-duduki-jabatan-sipil-polri-kami-hormati-putusan-mk-kompas-siang
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/630556/himpunan-psikolog-indonesia-datangi-siswa-sman-72-jakarta-pasca-ledakan-kompas-siang
00:00Saudara, Himpunan Psikologi Indonesia terlibat dalam program konseling yang disiapkan Pemprov Jakarta terhadap siswa dan pihak lainnya
00:06pasca insiden ledakan di SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara.
00:11Himpunan Psikologi Indonesia akan jemput bola dengan mendatangi siswa yang membutuhkan konsultasi jika tidak bisa datang ke sekolah.
00:19Konselor Himpunan Psikologi Indonesia mengatakan mayoritas keluhan adalah ketakutan peristiwa serupa akan terulang.
00:25Tak menutup kemungkinan, Himsi akan merekomendasikan klien berkonsultasi ke psikiater jika trauma yang dirasakan berpengaruh ke aspek klinis.
00:35Mobil konseling dari Pemprov Jakarta pun beroperasi di halaman depan SMA Negeri 72 Jakarta setiap Senin hingga Jumat pukul 8 pagi hingga 12 siang.
00:45Kita punya tim yang koordinatornya itu Dinas Pendidikan dan di sini sendiri di sekolah itu kayak ada perwakilannya itu yang ngatur semuanya
01:00siapa yang mau konseling, siapa yang nanganin ini dan seterusnya gitu ya.
01:04Cuma khusus kami dari Himsi itu yang offline.
01:07Jadi udah seminggu ini dan informasinya mungkin sampai Jumat depan.
01:13Dan nanti setelah Jumat depan tergantung timnya itu apalagi yang kita lakukan berikutnya gitu.
01:18Tadi ada satu teman saya itu ke rumah, ke rumah si adik ini.
01:26Karena dia belum berkenan ke sekolah.
01:28Nah jadi kalau kondisinya begitu kita yang jemput bola.
01:31Jadi kita sekarang sudah ke tahap konseling.
01:33Sejumlah korban insiden ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.
01:45Dari data terkini 12 pasien dirawat inap, 61 pasien menjalani rawat jalan, dan 2 pasien dirujuk ke Rumah Sakit Polri dan RSCM.
01:54Korban ledakan di SMA Negeri 72 dirawat di 3 rumah sakit berbeda, yakni Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih, Rumah Sakit Yarsi, dan RS Polri Kramatjati.
02:05Secara keseluruhan, total masih ada 19 orang yang dirawat inap di 3 rumah sakit tersebut.
02:11Sementara 1 pasien dirujuk ke RSCM guna perawatan lebih intensif.
02:15Sementara 1 pasien dirawat.
02:41Dan untuk memantau perkembangan terkini pasca ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, kita sudah terhubung dengan jurnalis Kompas TV, Tifal Solesa dan jurukamera Angga Nurizki di SMA Negeri 72 Jakarta, dan jurnalis Kompas TV Putri Oktaviani di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
02:59Kita ke SMA Negeri 72 dulu, ada Tifal di sana. Tifal, bagaimana dengan pantauan Anda tentang layanan konseling di sana? Apakah cukup ramai atau tidak?
03:06Sebetulnya tidak terlalu mencolok ya untuk aktivitas konseling yang berlangsung di halaman depan SMA Negeri 72 Jakarta, karena dari terakhir kali yang disampaikan oleh Impinan Psikologi Indonesia atau HIMSI, mobil konseling ini atau disebut mobil puspa ini beroperasi dari pukul 8 pagi hingga 12 siang, berlaku Senin sampai dengan Jumat.
03:27Hitungannya sekarang sudah pukul 1 siang, berarti operasionalnya sudah tidak lagi berjalan untuk saat ini dan kemungkinannya akan berlanjut lagi di minggu depan.
03:34Terakhir kali salah seorang psikolog, Lerbin Aritonang menyampaikan kepada saya sebelum pukul 12 siang tadi, bahwa ada kemungkinan kebutuhan dari konselor ataupun kebutuhan untuk konseling secara psikologis ini di halaman depan SMA Negeri 72 Jakarta akan berlanjut lagi di pekan depan, tapi ini merujuk lagi pada kebutuhan yang ada.
03:52Ini juga menyusul lagi nanti soal kebutuhan dan koordinasi antara Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dan juga Dinas Perlindungan Anak Provinsi DKI Jakarta.
04:02Ini berhubungan langsung dengan dinamika dan kebutuhan dari proses konseling yang berjalan selama satu pekan terakhir ini.
04:09Dan yang terakhir kali disampaikan oleh HIMSI, Himpunan Psikologi Indonesia, yang paling banyak laporannya ini berkaitan langsung dengan ketakutan siswa akan peristiwa serupa yang terjadi pada tanggal 7 November lalu ini terulang.
04:21Sehingga pendekatan untuk saat ini fokus perhatian dari HIMSI adalah proses konseling menganalisis lebih dalam lagi keluhan-keluhan ataupun juga rasa khawatir yang dirasakan oleh para siswa akan peristiwa yang berlangsung saat itu di area Masjid SMA Negeri 72 Jakarta.
04:37Apakah ada kemungkinan tindak lanjut lain? Ini dibuka juga oleh Lerbin, mewakili HIMSI tadi yang saya temui.
04:43Yang menyampaikan bahwa tidak tertutup kemungkinan saran atau rekomendasi ke psikiater ini bisa diberikan kalau kemudian ketakutan atau kekhawatiran secara psikis yang dialami oleh para siswa ini akan berdampak pada aspek medis.
04:56Dan yang ditekankan juga oleh HIMSI, mewakili Pemprov Jakarta yang ikut terlibat dalam konseling ini bahwa mobil puspa atau mobil konseling di halaman depan SMA Negeri 72 ini tidak dibatasi untuk siswa saja.
05:08Tapi bisa para guru melakukan konsultasi, orang tua siswa juga bisa berkonsultasi akan keluhan psikologis pasca insiden yang berlangsung pada pekan lalu.
05:16Hitungannya sudah genap 7 hari kejadian itu berlangsung.
05:19Kita ingat lagi di momen itu di tanggal 7 November 2025 peristiwanya berlangsung di tengah pelaksanaan sholat Jumat yang dilangsungkan oleh Sivitas Akademika di SMA Negeri 72 Jakarta.
05:28Bagaimana keadaan sekarang? Kalau saya lihat di sini masih sama sebetulnya seperti pagi tadi belum ada aktivitas mencolok atau belum ada aktivitas berarti dan tindak lanjutlah yang dilakukan.
05:37Tapi yang saya pahami setidaknya sampai dengan sekarang pengamanan masih diperketat seperti saat kejadian di awal waktu itu di tanggal 7 November.
05:45Tidak ada pihak-pihak lain selain otoritas TNI mengingat ini masih di area kompleks Kodamal yang boleh masuk ke area sekolah SMA Negeri 72 Jakarta.
05:55Kalaupun kemudian ada siswa, ada guru atau mungkin orang tua yang akan masuk ke dalam itu pasti akan ditanyai dulu oleh petugas keamanan dari TNI apa keperluannya, apa kepentingannya.
06:04Bagi mereka dari kalangan instansi terkait biasanya diwajibkan untuk menunjukkan identitas dirinya atau ID card kepada petugas sehingga mereka baru bisa masuk ke dalam.
06:12Sekarang kondisinya sedang hujan lebat dan tidak ada aktivitas mencolok sejauh ini Isat.
06:17Penjagaan ketat di SMA Negeri 72.
06:20Dari SMA 72 Jakarta kita bergeser ke Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Jakarta Pusat.
06:25Ada jurnalis Kompas TV Putri Oktaviani dan juru kamera Aufa Farid di sana.
06:29Oktav sampai siang ini berapa pasien yang masih dirawat di sana dan bagaimana kondisi mereka?
06:33Di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Jakarta Pusat ini menjadi salah satu titik lain dari rumah sakit lainnya.
07:02Yakni adalah rumah sakit Yati maupun juga rumah sakit Polri.
07:05Merujuk pada data yang sama, Isan.
07:07Jadi secara keseluruhan di sejumlah rumah sakit ini ada total 110 pasien.
07:1289 diantaranya rawat jalan, 19 pasien rawat inap dan ada pula yang dirujuk ke RSCM untuk peralatan lebih intensif.
07:19Sementara Isan kalau bicara soal kondisi di Rumah Sakit Islam Jakarta saat ini terpantau relatif seperti karena memang jam rujuk atau bagi mereka yang ingin menengok pasien ini berada di jam 17.00 sampai 19.00 waktu Indonesia Barat.
07:35Rumah Sakit Islam Cempaka Putih ini juga menyediakan posko, Isan dan juga saudara.
07:39Jadi apabila ada keluarga ataupun kerabat yang ingin mengetahui informasi secara data ataupun juga ingin memberikan informasi pun juga bisa melalui posko.
07:47Dan di sini ada yang meninggal dunia, Isan.
07:52Namun tentu perawatan intensif diberikan kepada sejumlah korban.
07:56Di samping tentu secara bersamaan polisi juga terus melakukan pendalaman terkait dengan kasus ini.
08:01Dari informasi terakhir memang polisi menjatuhkan pemeriksaan saksi atau kalau terakhir ada 46 saksi anak dengan kegiatan observasi dari APSIFOR atau Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia.
08:13Sementara jika nantinya pada perkembangannya dibutuhkan keterangan dari para korban yang saat ini juga masih dirawat, tentu akan memperhatikan kondisi dari para pasien ini akan pulih seutuhnya sebelum nantinya diminta keterangan.
Jadilah yang pertama berkomentar