Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo meminta Presiden Prabowo Subianto turun tangan dan “menyelamatkan” delapan orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan fitnah ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi.

Hal itu disampaikan Roy Suryo jelang pemeriksaan perdana dirinya sebagai tersangka bersama dua rekannya, Rismon Sianipar dan Tifauzia Tyassuma alias Dokter Tifa di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (13/11/2025).

“Kami hadir bukan mewakili pribadi. Saya, Doktor Rismon, dan dokter Tifa mewakili seluruh rakyat Indonesia yang menginginkan perubahan atas negeri ini,” kata Roy Suryo.

Reporter/Video editor: Muhammad Yassir/Mutia

#roysuryo #angkasaktipresiden #ijazahpalsujokowi

==================================

Homepage: https://www.suara.com
Facebook Fan Page: https://www.facebook.com/suaradotcom
Instagram:https://www.instagram.com/suaradotcom/
Twitter: https://twitter.com/suaradotcom

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00Selamat pagi, pertama-tama Alhamdulillah terima kasih telah hadir membersamai kami.
00:05Jadi kami hadir, saya Dr. Rismon Sienifar dan juga Dr. Tifa yang sudah ada di dalam,
00:11bersama para kuasa hukum kami dan para mak-mak dan juga sekolah-sekolah.
00:16Ada juga dari Muhammadiyah yang juga membersamai baru mendamik kami dan semua yang ikut hari ini
00:22mengucapkan terima kasih dulu atas kebersamaannya.
00:26Dan kami ini kenapa saya harus mengucapkan terima kasih?
00:28Karena kami hadir bukan mewakili pribadi.
00:31Saya bukan mewakili saya sendiri, Dr. Rismon tidak mewakili Dr. Rismon Sienifar, Dr. Tifa juga tidak.
00:35Kami mewakili seluruh rakyat Indonesia yang menginginkan perubahan atas negeri ini.
00:40Negeri ini sudah lama lebih dari satu dekade mengalami suatu rezim yang sangat jahat, sangat bengis
00:48dan utamanya adalah yang telah menggunakan segala cara, menggunakan segala daya termasuk penggunaan ijasa palsu
00:55yang kemudian tidak berani terbongkar sampai dengan sekarang.
00:58Dan kami ini juga untuk menegakkan kebenaran.
01:02Jangan sampai Pak Prabowo Sudianto sebagai presiden yang ada sekarang
01:05mengulangi kesalahan yang dilakukan pada rezim yang lalu yang telah mempidanakan dua anak bangsa
01:11yaitu Bambang Trimulyono dan juga Gusno.
01:14Masa rela Pak Prabowo malah menambah dengan angka saktinya.
01:17Pak Prabowo kan suka angka delapan.
01:19Masa direzim Pak Prabowo tambah delapan lagi yang akan dipidanakan.
01:22Itu kan sungguh luar biasa ya.
01:24Dan saya tahu, ini mungkin bukan kesalahannya Pak Prabowo.
01:27Tapi ini adalah kesalahan dari orang-orang yang ada di sekitar Pak Prabowo untuk membusukkan presiden.
01:32Jadi sekali lagi, kami hadir atas nama rakyat Indonesia untuk melakukan ini.
01:36Dan kami menyatakan bahwa ini, kami tahu bahwa kami akan dikriminalisasi.
01:42Dan kenapa kami tahu?
01:43Karena apalagi setelah saya, Dr. Rizwan, dan Dr. Tiba itu sudah merencanakan buku yang kedua.
01:50Buku yang kedua judulnya adalah Gibran Black Paper.
01:53Dan itu terbukti dengan saya pulang minggu yang lalu dari Sydney dan membuktikan bahwa Gibran memang tidak punya ijasa SMA.
02:01SMA-nya tidak hanya SMA luar negeri, tapi bahkan kalau diserahkan dana berita.
02:05Jadi ini yang semakin buat panik dan kemudian justru ini adalah langkah kita untuk semakin menegakkan kebenaran.
02:10Saya kira itu, dan nanti Buku Rizwan akan menunjukkan apa yang sudah kami rencanakan.
02:15Dan insya Allah, dengan doa dari teman-teman semua, dengan memohon ridho kepada Allah SWT,
02:22ayo kita tegakkan kebenaran di negeri ini.
02:24Berdekat!
02:40Terima kasih telah menonton!

Dianjurkan