Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
Semoga Terhibur

#dramachina, #dramationgkok, #dramamandarin, #dinastydrama, #dramakeraajaanchina #dramaromantischina #dramasejarahchina #dramaisatanachina #kisahcintachina #dramabudayationgkok #reviewdramachina #cuplikandramachina #rangkumandramachina #dramachinaterbaru #dramachinapopuler #dramachinaterbaik #filmdramachina #serialdramachina #ceritadramachina #dramakostumchina
Transkrip
00:00:00Nyonya Aruna dari keluarga Kartanegara, bijaksana, rajin, lembut, dan penuh kehormatan.
00:00:05Dengan ini dianugerahi gelar Nyonya Agung, Tita Kaisar.
00:00:10Terima kasih atas anugerah, Pak Dinda.
00:00:21Ada pembunuhan! Ada pembunuhan!
00:00:24Pembunuhan! Pembunuhan! Pembunuhan! Pembunuhan!
00:00:30Adikku, kenapa?
00:00:43Jangan panggil aku, Adik!
00:00:45Kamu nggak pantas. Kita sama-sama putri keluarga Wibisono.
00:00:48Kenapa hidup pun jauh lebih baik dariku?
00:00:50Pandai tiga tahun lalu yang menangkap bola sulam adalah Aditya Kartanegara.
00:01:00Apa yang kamu mau dapatkan hanyalah ilusis mata.
00:01:04Kalau aku bisa mengulang waktu, aku rela kehilangan segalanya.
00:01:07Pak, aku sudah menyebarkan berita bahwa keluarga Wibisono akan memilih menantu.
00:01:35Para bangsawan dari berbagai tempat berebut kesempatan untuk menangkap bola sulam.
00:01:40Putri keluarga Wibisono harus menikah dengan bangsawan atau seorang pejabat tinggi.
00:01:44Saat kalian melempar bola sulam, perhatikan baik-baik.
00:01:47Siapa yang mendapat suami terbaik, dialah kebanggaan keluarga.
00:01:50Apa aku kembali ketiga tahun lalu yang hari pemilihan suami dengan bola sulam?
00:01:55Nona Aruna, sekarang harus melempar bola sulam.
00:01:57Kakak, bagaimana kalau aku duluan?
00:02:06Di kehidupan sebelumnya, Nadia Wibisono terus memaksaku untuk melempar lebih dulu.
00:02:11Tapi sekarang, sepertinya Nadia Wibisono juga berinkarnasi.
00:02:16Nona Nadia, sini!
00:02:22Berikan padaku!
00:02:23Berikan padaku!
00:02:24Nona Nadia!
00:02:25Ayo berikan padaku!
00:02:27Di kehidupan ini, yang akan menikah dengan Aditya Kartanegara hanyalah aku.
00:02:30Ayo, sini!
00:02:31Sini!
00:02:31Sini!
00:02:32Sini!
00:02:33Itu dia, Tuan Muda kedua keluarga Kartanegara, Aditya Kartanegara.
00:02:41Keluarga Kartanegara itu adalah kerabat jauh kerajaan.
00:02:44Kalau begitu, keluarga kita juga jadi kerabat dari kerajaan.
00:02:48Di kehidupan ini, akhirnya aku mengubah takdir.
00:02:50Tiga tahun lagi, Aditya Kartanegara akan naik pangkat.
00:02:53Dan aku akan jadi nyonya agam.
00:02:58Nadia Wibisono, kamu berusaha keras.
00:03:00Padahal, kamu justru masuk ke dalam sarang serigala keluarga Kartanegara.
00:03:07Bagus, bagus.
00:03:08Nadia, kamu benar-benar membanggakan keluarga kita.
00:03:10Ayah, nggak usah memuji.
00:03:12Aku hanya ingin memuliakan keluarga kita.
00:03:14Nanti aku jadi nyonya Kartanegara, pasti akan menjaga sikap dan perkataanku.
00:03:18Serta menjaga kehormatan keluarga.
00:03:20Kakak, iya kan?
00:03:24Kamu memang beruntung.
00:03:26Sebagai kakak, pasti aku bahagia.
00:03:28Aruna Wibisono, keberuntungan yang sebelumnya milikmu sekarang jadi milikku.
00:03:33Di kehidupan ini, aku nggak akan biarkan kamu mengungguliku lagi.
00:03:40Itu dia.
00:03:43Yang mulia.
00:03:44Yang mulia.
00:03:45Tuhan, Tuhan menyemar begini dan keluar dari istana.
00:03:50Kalau nanti Ibu Suri tahu...
00:03:51Ibu terus mendesaku memilih selir.
00:03:53Aku keluar istana untuk menghindarinya.
00:03:55Sekalian, memanfaatkan waktu ini untuk merasakan hidup sebagai rakyat biasa.
00:03:59Ayo cepat, keluarga Wibisono sedang memperboleh sulam.
00:04:02Ayo, kita lihat.
00:04:03Baik.
00:04:04Di kehidupan sebelumnya, pengemis merebut bola sulamku.
00:04:08Membuatku harus melarikan diri dan mengalami banyak penderitaan.
00:04:11Kali ini, kamu juga harus merasakan bagaimana rasanya dibuang oleh keluarganya sendiri.
00:04:16Pak, keluarga Wibisono sudah menjalin hubungan dengan keluarga Kartanegara.
00:04:21Aruna, nanti saat kamu memilih suami, jangan sampai kalah dari adikmu ya.
00:04:25Ibu, jangan bilang gitu ya.
00:04:27Kakak selalu beruntung.
00:04:30Mana mungkin dia mempermalukan ayah?
00:04:32Menurutku, sebentar lagi kakak pasti akan memilih suami yang terbaik.
00:04:40Intrik dan tipu muslihat, harta dan kekuasaan, semuanya hanyalah fata Morgana.
00:04:45Di kehidupan ini, aku hanya ingin menemukan pasangan sejati dan hidup tenang selamanya.
00:04:50Pembar, ayo.
00:04:55Pinggir, pinggir, itu bola.
00:04:57Polaku, ya.
00:04:59Dia dapat, dia dapat.
00:05:01Misi, dia dapat.
00:05:03Mana mungkin dia?
00:05:05Itu si pengemis yang ditolak oleh Nadia Wibisono di kehidupan sebelumnya.
00:05:10Bagaimana mungkin bola sulam malah jatuh ke tangan seorang pengemis?
00:05:16Kakak, kenapa kali ini siang sekali?
00:05:18Dari sekian banyak pria, kenapa memilih seorang pengemis?
00:05:21Bukankah itu akan mempermalukan ayah?
00:05:23Dasar kamu!
00:05:25Di bawah ada sekian banyak orang, bagaimana mungkin dapat seorang pengemis?
00:05:29Kamu sengaja mempermalukan keluarga kita!
00:05:31Ya sudah lah, kakak jangan terlalu bersedih.
00:05:34Walaupun dia hanya seorang pengemis, tapi lihatlah, setidaknya wajahnya masih lumayan.
00:05:39Tapi sayangnya kakak harus menderita, dan kecil kakak hidup dalam kemewahan.
00:05:43Sekarang harus menikahi pengemis.
00:05:44Mulai sekarang harus bekerja sendiri untuk mencari nafkah.
00:05:48Ini akan jadi tontonan seru.
00:05:50Sebagai nona besar keluarga Wibisono, dia serius mau menikah dengan pengemis?
00:05:53Semua orang sudah melihatnya kalau dia menolak, keluarga Wibisono akan dianggap-anggap menepati janji.
00:05:56Siapa lagi yang mau berhubungan dengan keluarga Wibisono nanti?
00:06:02Eh, tangkap dia! Jangan biarkan dia kabur!
00:06:04Tuhan, bagaimana mungkin bola sulam ini ada di tanganmu?
00:06:07Bagaimana sekarang?
00:06:09Cepat buang saja!
00:06:11Pakaianku kan kumal.
00:06:13Dia pasti nggak mau menikah denganku.
00:06:14Kakak, kenapa kamu lari?
00:06:18Bukankah bola sulam itu kamu yang lempar sendiri?
00:06:20Nggak ada yang memaksamu, kan?
00:06:21Dasar kamu!
00:06:23Lihat siapa yang kamu pilih!
00:06:26Kalau dia benar-benar jadi menantu keluarga Wibisono,
00:06:28kamu akan menjatuhkan martabat keluarga kita.
00:06:32Dulu di keluarga Kartanegara, aku seperti hidup di neraka.
00:06:35Bahkan jadi bidak agar keluarga Wibisono bisa memanfaatkan kekuasaan.
00:06:38Kalau dipikir-pikir lagi, lebih baik aku menikah dengan pengemis dan hidup tenang.
00:06:42Menurut aturan, bola sulam hanya bisa dilempar sekali.
00:06:46Walaupun kamu nggak ingin menikah, itu...
00:06:48Aku bersedia menikah dengannya.
00:06:58Namaku Arunawi Bisono.
00:07:00Siapa namamu?
00:07:02Namaku Sa...
00:07:05Wira Santoso.
00:07:06Hari ini, dengan saksi-saksi yang hadir,
00:07:13aku, Arunawi Bisono,
00:07:15akan menikah dengan Wira Santoso.
00:07:19Wah, ternyata ini, saya akan lihat ke masa ini.
00:07:23Apa kamu benar-benar mau menikah denganku?
00:07:26Tentu saja.
00:07:28Pula sulam sudah di tanganmu.
00:07:30Jadi, kamu nggak mau.
00:07:33Bukan begitu.
00:07:34Hanya saja sekarang aku nggak punya apa-apa.
00:07:36Kalau kamu menikah denganku, hidupmu akan penuh ketidakpastian.
00:07:39Bahkan mungkin akan kelaparan.
00:07:40Apa kamu serius mau?
00:07:42Kita berdua punya tangan dan kaki.
00:07:45Apapun yang kita mau, kita bisa usaha sendiri.
00:07:48Kalau kita rajin kerja nanti dan temukan pekerjaan bagus,
00:07:51hidup kita bisa berkecukupan.
00:07:53Aku belum pernah bertemu orang yang muda puas seperti ini.
00:07:56Cuma seorang pengemis kotor.
00:07:58Masa kamu menganggapnya berharga?
00:08:00Yuni, kamu sudah pikirkan baik-baik?
00:08:03Menikah dengan seorang pengemis,
00:08:05itu berarti menghancurkan kehidupan masa depan.
00:08:07Masa depan nggak dibangun dengan status,
00:08:09tapi dengan karakter dan moralitas.
00:08:11Wira Santoso hanya berpakaian sederhana.
00:08:14Tapi dia tampak ramah,
00:08:16perilakunya sopan,
00:08:17dia bisa jadi pasangan yang baik.
00:08:19Kamu!
00:08:20Aturan undian bola sulam sudah ditetapkan.
00:08:22Pak Wibisono nggak bisa membatalkannya sekarang.
00:08:25Iya, kalau nggak setuju,
00:08:26itu akan merusak aturan kita.
00:08:28Maka merusak reputasi keluarga Wibisono.
00:08:29Nana besar Wibisono harus menikah walaupun nggak mau.
00:08:31Iya, menikah!
00:08:33Menikah!
00:08:33Menikah!
00:08:34Kalau kamu sudah memutuskan untuk menikah,
00:08:36jangan salahkan keluarga Wibisono nanti.
00:08:39Kehormatan keluarga Wibisono ke depannya,
00:08:40nggak ada hubungannya denganmu.
00:08:42Aku paham.
00:08:44Acara undian hari ini sudah selesai.
00:08:46Semuanya silakan pulang.
00:08:51Kakak,
00:08:51jangan salahkan aku yang nggak memperingatkanmu.
00:08:53Menikah dengan seorang pengemis,
00:08:57seumur hidupmu akan selalu aku rendahkan.
00:09:01Pikirkan saja dirimu sendiri.
00:09:03Kehidupan di keluarga Kartanegara
00:09:05nggak sesenang yang kamu bayangkan.
00:09:07Kamu...
00:09:16Tiga hari lagi ingat datang ke keluarga Wibisono untuk melamar.
00:09:23Pulang ke istana juga dipaksa memilih istri.
00:09:26Kalau...
00:09:26Baik,
00:09:28aku pasti akan datang.
00:09:29Hari ini,
00:09:34nona kedua dari keluarga Wibisono akan menikah.
00:09:37Mahar,
00:09:38pasangan penjepit rambut burung mewah.
00:09:4120 kain sutra.
00:09:43Tiga surat kepemilikan toko kain sutra.
00:09:46Mahar dari nona kedua keluarga Wibisono sangat bernilai tinggi.
00:09:49Tapi nona selung keluarga Wibisono nggak punya apa-apa.
00:09:51Mereka berdua putri keluarga Wibisono,
00:09:53tapi perbedaannya terlalu mencolok.
00:09:54Kakak mau menikah dengan pengemis.
00:09:57Sepertinya akan banting tulang seumur hidup.
00:10:00Entah apa kamu akan terbiasa.
00:10:10Pengantin,
00:10:11pengantin pria datang.
00:10:13Wah,
00:10:14memang dia adalah tuan muda kedua keluarga Kartanegara.
00:10:17Hanya menikah saja,
00:10:18sudah begitu beriah.
00:10:19Tentu saja,
00:10:20keluarga Kartanegara sangat berkuasa.
00:10:22Nona Nadia menikah dengannya,
00:10:23pasti hidupnya akan penuh kemewahan.
00:10:24Berbeda sekali dengan nona Aruna yang menikahi seorang pengemis.
00:10:27Nanti hidupnya pasti menderita.
00:10:30Salam hormat untuk ayah dan ibu mertua.
00:10:33Nggak perlu,
00:10:34nggak perlu.
00:10:35Tuan,
00:10:35acara penyambutan hari ini
00:10:37benar-benar pesta besar di kota Lumira.
00:10:39Putriku Nadia bisa mendapatkan perhatian Anda.
00:10:42Ini juga merupakan kehormatan bagi keluarga Wibisono.
00:10:49Kakak,
00:10:49pesta Hoki sudah hampir mulai.
00:10:51Kenapa suamimu belum datang menjemputmu?
00:10:53Jangan-jangan dia nggak datang.
00:11:02Salam hormat kepada ayah mertua.
00:11:11Sayang.
00:11:16Sayang.
00:11:16Apa dia mau mengemis atau mau menikah?
00:11:19Berani datang dengan pakaian compang campi begini?
00:11:21Kalau dibandingkan dengan Tuan Kartan Negara,
00:11:24perbedaan mereka seperti langit dan bumi.
00:11:26Pakaian apa itu?
00:11:28Di depan banyak begitu pejabat tinggi.
00:11:30Benar-benar memalukanku.
00:11:32Hari ini adalah hari pernikahan.
00:11:35Kamu cuma dengan pakaian seperti ini,
00:11:37bukankah terlalu sederhana?
00:11:38Kakak,
00:11:40nggak malu.
00:11:41Pernikahan itu hanya sekali seumur hidup.
00:11:43Yang penting adalah ketulusan hati,
00:11:44bukan penampilan.
00:11:45Orang yang aku sudah pilih,
00:11:47nggak akan terpengaruh oleh perkataan orang lain.
00:11:50Apa kamu masih belum merasa malu?
00:11:53Pak,
00:11:54jangan marah.
00:11:56Hari ini sejak Aruna keluar dari rumah,
00:11:58maka hubungan dengan keluarga Wibisono berakhir.
00:12:00Pesta hoki telah tiba.
00:12:02Pengantin perempuan silahkan naik kereta.
00:12:11Ini adalah kai.
00:12:16Selamatnya, Pak Wibisono.
00:12:18Menantu Anda benar-benar orang yang luar biasa.
00:12:21Terima kasih, terima kasih.
00:12:23Pak Wakil Menteri, silahkan masuk.
00:12:25Silahkan, silahkan.
00:12:26Apa kamu ke sini cuma jalan kaki?
00:12:32Hari pernikahan yang begitu penting,
00:12:34kamu membuat pengantin perempuan berjalan ke rumah suami.
00:12:37Belum pernah dengar sebelumnya.
00:12:39Memang benar.
00:12:40Nggak seperti suamiku.
00:12:45Sayang,
00:12:46sekarang aku akan membawamu pulang.
00:12:56Sujud pertama kepada langit dan bumi.
00:13:10Ini tempat tinggal yang kamu siapkan untukku.
00:13:13Sujud kedua kepada orang tua.
00:13:18Tempat ini sangat jelek.
00:13:20Bahkan nggak bisa ditinggali.
00:13:21Aku hanya takut ambil ketahuan.
00:13:24Pasangan pengantin saling hormat.
00:13:26Upacara selesai!
00:13:36Sayang, maafkan aku.
00:13:39Tinggal di tempat kotor seperti ini bersamaku.
00:13:42Jangan begitu.
00:13:43Aku merasa tempat ini cukup luas.
00:13:46Setidaknya ada tempat untuk berlindung dari hujan dan angin.
00:13:50Kalau kita rajin membersihkan tempat ini,
00:13:53nanti sini akan lebih nyaman untuk dihuni.
00:13:55Sekarang aku nggak punya barang yang berharga.
00:14:00Giyok ini yang ayahku berikan padaku.
00:14:03Aku selalu memakainya.
00:14:05Sekarang,
00:14:07aku memberikannya padamu.
00:14:12Barang yang begitu penting,
00:14:15kamu langsung memberikannya padaku.
00:14:16Jangan khawatir.
00:14:20Aku pasti akan simpan ini dengan baik.
00:14:22Sudah bangun.
00:14:47Sarapan sudah siap.
00:14:48Ayo, makanlah.
00:14:52Eh?
00:14:54Mau kemana kamu?
00:14:56Hari ini adalah hari pengantin kembali ke rumah orang tua.
00:14:58Aku masih selesaikan sedikit lagi jimat yang aku selam untuk ayah dan ibu.
00:15:01Aku harus membeli jarum dan benang untuk mengelesaikannya.
00:15:03Sebelum kembali ke rumah.
00:15:04Baiklah.
00:15:04Aku akan menemanimu.
00:15:06Mm-hmm.
00:15:07Ayo.
00:15:07Salam sejahtera, Yang Mulia.
00:15:19Salam orang yang buk.
00:15:24Siapa mereka?
00:15:25Situasi dalam istana terlalu rumit.
00:15:27Tunggu sampai semuanya beres.
00:15:28Baru beritahu Aruna identitas asaliku.
00:15:30Mereka...
00:15:30Mereka datang untuk mencari Budi.
00:15:39Iya, benar-benar.
00:15:41Dulu aku pernah bekerja di istana.
00:15:42Kami semua adalah kenalan lama.
00:15:47Aruna, aku akan membantu Budi menyambut kamu dulu.
00:15:49Bisakah kamu pergi membeli benang dan jarum sendiri?
00:15:53Baiklah.
00:15:54Katakanlah, apa yang terjadi?
00:16:08Karena kelakuan Anda, pikiran Ibu Suri jadi terbuncang.
00:16:10Tiba-tiba beliau pingsan.
00:16:11Apa?
00:16:12Budi, kamu tetap di sini dan lindungi Aruna.
00:16:14Kembali ke istana.
00:16:15Iya.
00:16:17Atur beberapa orang pilih hadiah-hadiah berharga.
00:16:19Kirim ke keluarga Webisona di pinggiran barat.
00:16:20Katakan itu hadiah dari Aruna untuk keluarganya.
00:16:22Iya.
00:16:23Ayo.
00:16:24Ayah, Ibu, aku sudah pulang.
00:16:29Ayah?
00:16:31Kenapa kakak pulang sendirian?
00:16:37Hari ini adalah hari kunjungan pertama setelah menikah.
00:16:40Kenapa kakak pulang sendirian?
00:16:42Apa takut suami pengemis kakak mempermalukanmu?
00:16:45Makanya kakak gak membawanya pulang bersamamu.
00:16:47Suamiku sebenarnya mau ikut.
00:16:49Hanya saja mendadak ada urusan.
00:16:51Sejak menikah dengan pengemis,
00:16:52Nona Aruna pasti banyak menderita.
00:16:54Tubuhnya bahkan terlihat jauh lebih kurus.
00:16:55Terlihatannya banyak pikirannya.
00:16:57Andai saja kamu gak menikah dengan pengemis dekil itu,
00:17:02mungkin aku masih menjadikanmu selir.
00:17:03Kamu pun gak akan tertimpa keadaan seperti ini.
00:17:06Kalian gak perlu khawatir.
00:17:08Aku hidup dengan sangat baik.
00:17:09Tapi justru kamu, Nadia.
00:17:11Sudah beberapa hari gak melihat suamimu.
00:17:13Iya kan?
00:17:14Kamu!
00:17:14Dasar, Raditya Kartan Negara brengsek.
00:17:18Di malam pengantin baru malah pergi minum dengan wanita lain.
00:17:20Semua orang tahu skandal ini.
00:17:21Aku benar-benar kehormatan muka.
00:17:23Nadia!
00:17:28Ayah, ibu.
00:17:31Salam hormat, ayah.
00:17:32Salam hormat, ibu.
00:17:34Berani-beraninya kamu cuma pulang sendiri.
00:17:37Suamimu itu sebenarnya sedang sibuk apa sih?
00:17:39Hari sepenting ini dia bahkan gak menemanimu pulang.
00:17:42Ibu, jangan begitu.
00:17:45Pengemis busuk itu pasti sedang mengemis di jalan sekarang.
00:17:48Bagaimana bisa dibandingkan dengan suamiku?
00:17:52Ayah, aku sudah membur sedikit hadiah untuk kalian.
00:18:00Suami Nadia memang sangat baik.
00:18:04Anda bisa jadi menantu kita.
00:18:06Adalah berkah besar bagi Nadia, dia sangat beruntung.
00:18:10Gak seperti seseorang di sini.
00:18:12Yang menikah dengan seorang pengemis.
00:18:15Keluarga kita sudah membesarkanmu bertahun-tahun.
00:18:17Tapi kamu benar-benar pulang dengan tangan kosong?
00:18:21Iya, kakak.
00:18:23Ini hadiah kunjunganku.
00:18:25Masa kamu sampai sebegitu miskin,
00:18:27sampai hadiah pun gak bisa kamu siapkan?
00:18:29Ayah, ibu, ini jimat yang aku sulam sendiri.
00:18:40Semoga ayah dan ibu selalu sehat dan bahagia.
00:18:47Pergi!
00:18:49Benar-benar gak tahu malu.
00:18:51Kakak, ini hadiah yang kakak bawa apa-apahan ini?
00:18:54Cuma selamar kain jelek dengan sulam murahan.
00:18:56Kakak masih berani memberikannya.
00:18:57Memalukan sekali.
00:18:58Memang pantas.
00:19:00Seorang wanita yang menikah dengan pengemis,
00:19:02hadiahnya plus padan dengan statusnya.
00:19:05Sudah, sudah.
00:19:06Dia sudah menikah dengan pengemis.
00:19:08Mana mungkin dia bisa membawa sesuatu yang berharga.
00:19:10Tuhan, nyonya,
00:19:17utusan dari istana datang membawa hadiah.
00:19:18Katanya hadiah itu adalah hadiah kunjungan dari Nona Aruna.
00:19:24Pak Wibisono,
00:19:25Putri Sulung Anda sebenarnya telah menjalin hubungan dengan baksawan mana ya?
00:19:28Sampai-sampai orang istana menugaskanku
00:19:30untuk menghentarkan hadiah secara langsung.
00:19:32Kehormatan Anda sungguh luar biasa.
00:19:34Hadiah dari istana?
00:19:35Itu pasti hadiah dari kaisar.
00:19:37Bahkan kepala kasing istana
00:19:38turun tangan langsung mengurusnya.
00:19:40Katanya,
00:19:41ini untuk
00:19:42Nona besar dari keluarga Wibisono.
00:19:48Pak Rizky,
00:19:49Anda pasti salah dengar.
00:19:51Seluruh kota Lumira tahu
00:19:52bahwa Aruna menikah dengan seorang pengemis.
00:19:56Bagaimana mungkin dia bisa berhubungan dengan orang-orang istana?
00:20:00Hadiah tersebut
00:20:01pasti dikirim sebagai penghormatan kepada Tuan Muda Kartanegara.
00:20:05Benar.
00:20:09Di dunia ini,
00:20:10siapa yang gak mau menjalin hubungan baik dengan keluarga Kartanegara?
00:20:13Bahkan orang istana pun ikut turun tangan.
00:20:15Ayah Mertua,
00:20:16silakan terima.
00:20:19Nadia sungguh menikah dengan suami yang hebat.
00:20:22Lihat saja kemegahan kuncungan ini.
00:20:25Begitu banyak hadiah mewah.
00:20:26Aduh,
00:20:27keluarga Wibisono benar-benar menaikkan derajatnya.
00:20:31Nadia sudah disampaikan.
00:20:33Saya pamit dulu.
00:20:34Hati-hati jalan ya.
00:20:38Kakak,
00:20:40suamiku sudah menyiapkan dua kali hadiah kuncungan.
00:20:42Melihat semua ini?
00:20:44Apa kamu gak merasa malu?
00:20:46Jumlah hadiah bukanlah ukuran.
00:20:48Yang terpenting adalah ketulusan.
00:20:50Aku gak merasa ada yang salah.
00:20:51Aku sudah mendidikmu dengan susah payah.
00:20:53Tapi apa hasilnya?
00:20:54Menikah dengan pengemis.
00:20:56Dan sekarang kamu pulang dengan barang rongsokan untuk mempermalukanku.
00:20:59Keluarga Wibisono gak butir-butir seperti kamu.
00:21:01Hanya karena aku menikah dengan Wirasantoso,
00:21:04kalian sampai hati menghinaku seperti ini.
00:21:07Nadia menikah demi kehormatan keluarga Wibisono.
00:21:09Gak seperti kamu yang menikah dengan pengemis,
00:21:11mempermalukan kehormatan keluarga kita.
00:21:15Kehormatan?
00:21:16Itu hanya karena Nadia Wibisono menikah dengan pria kaya.
00:21:19Lalu ayah begitu memanjakannya.
00:21:21Dasar kamu, berani sekali bicara seperti itu.
00:21:25Siapa yang mengajarimu?
00:21:26Apa aku salah?
00:21:28Di mata ayah, putri hanyalah bidah untuk mendapatkan kekuasaan.
00:21:34Kamu semakin kurang ajar.
00:21:35Berani-beraninya kamu.
00:21:37Berbicara begitu pada ayahmu.
00:21:42Giyok Naga.
00:21:46Benar-benar kurang ajar.
00:21:47Aduh, aku harus memberitahu Baginda.
00:21:53Kembalikan itu.
00:21:55Wah, Giyok ini terlihat sangat bagus.
00:21:58Jangan-jangan ini hasil curianmu, kak.
00:22:00Itu adalah Giyok yang diberikan Raka pada aku.
00:22:03Cepat kembalikan.
00:22:05Si pengemis busuk.
00:22:07Gak mungkin dia punya Giyok sebagus ini.
00:22:10Pasti dia mencurinya dari seseorang.
00:22:12Kalian gak bisa menuduh tanpa bukti.
00:22:14Raka memang bukan dari keluarga terpandang.
00:22:16Gak seperti kalian yang terlahir kaya.
00:22:18Hanya kalian saja yang boleh punya Giyok.
00:22:19Jadi, kenapa dia gak boleh?
00:22:20Giyok memberian seorang pengemis.
00:22:22Kamu benar-benar menganggapnya sebagai harta berharga.
00:22:24Bodoh.
00:22:26Baiklah, kalau kamu ingin Giyok ini kembali,
00:22:28tentu boleh.
00:22:29Tapi dengan satu syarat.
00:22:29Kamu harus memutus semua hubungan dengan keluarga Wivisono.
00:22:32Kamu?
00:22:35Ayah.
00:22:37Apa ayah mau membiarkan Nadia bertindak sewenang-wenang seperti ini?
00:22:40Aku kan juga putri kandungmu.
00:22:42Kamu memilih menikah dengan pengemis.
00:22:45Dan itu mempermalukan keluarga kita.
00:22:47Kamu gak layak jadi putriku.
00:22:49Mulai hari ini,
00:22:50aku hanya mengakui Nadia sebagai putriku.
00:23:00Aku hanya ingin hidup dengan seseorang yang tulus padaku.
00:23:04Walaupun hidup sederhana,
00:23:05itu lebih baik daripada terus-menerus dihina di keluarga Wivisono.
00:23:10Kalau begitu...
00:23:16Aku, Aruna,
00:23:23memutus semua hubungan dengan keluarga Wivisono.
00:23:27Gak ada hubungan lagi.
00:23:28Kamu benar-benar meninggalkan keluarga kita
00:23:40cuma demi seorang pengemis.
00:23:42Untungnya kami juga gak berharap banyak padamu.
00:23:48Bukankah itu yang juga ayah mau?
00:23:51Kalau begitu, aku gak perlu bertahan di sini.
00:23:55Tunggu dulu.
00:23:56Kakak mau pergi sekarang.
00:23:59Terlambat.
00:24:01Ayo,
00:24:02bawa bara api dari dapur
00:24:03dan taburkan di lantai sini.
00:24:07Apa yang ingin kamu lakukan?
00:24:10Yang mulia,
00:24:10permaisuri disiksa oleh keluarga Wivisono.
00:24:19Tubuh dan nyawa ini berasal dari orang tua.
00:24:22Kalau ingin memutus hubungan,
00:24:24setidaknya harus membayar budi orang tua dulu.
00:24:27Benar sekali.
00:24:29Melihat keadaanmu sekarang,
00:24:30memintamu memberikan sesuatu yang berharga
00:24:32mungkin terlalu susah bagimu.
00:24:34Kalau begitu,
00:24:35kamu harus berjalan tanpa alas kaki
00:24:37melewati bara api ini.
00:24:39Bara ini begitu panas.
00:24:42Kalau aku berjalan melewatinya,
00:24:43aku pasti mati.
00:24:44Aku gak mau.
00:24:45Kakak sepertinya
00:24:50gak mau Giyok ini lagi.
00:24:54Jangan lempar!
00:24:57Raka,
00:24:58dia satu-satunya orang yang tulus menyayangiku.
00:25:01Giyok ini adalah warisan dari orang tuanya.
00:25:04Baik,
00:25:04aku gak akan izinkan cintanya dihina seperti ini.
00:25:07Aku akan jalan.
00:25:08Demi seorang pengemis busuk,
00:25:30kamu rela lakukan hal ini.
00:25:31Benar-benar sudah gila.
00:25:33Hanya demi si Giyok pusat,
00:25:36Nona yang biasa hidup dalam kemewahan,
00:25:38rela berjalan di atas barang.
00:25:40Gak heran,
00:25:41dia cukup bodoh,
00:25:42jatuh cinta pada pengemis.
00:25:43Bagaimanapun dia cuma seorang pengemis,
00:25:45dia gak punya harta apapun berharga.
00:25:47Giyok ini pasti
00:25:48satu-satunya barang berharganya.
00:25:51Pantah saja kakak sangat menjaganya.
00:25:55Giyok ini diberikan oleh ayahku.
00:25:58Aku selalu memakainya.
00:26:01Sekarang,
00:26:03aku memberikannya padamu.
00:26:10Giyok!
00:26:11Aruna,
00:26:12tunggu aku!
00:26:14Raka,
00:26:15jangan khawatir.
00:26:17Aku pasti akan mengambil kembali Giyok itu.
00:26:30Sekarang,
00:26:30tolong kembalikan Giyokku.
00:26:35Mau ini?
00:26:38Merangkaklah ke sini dan ambillah.
00:26:40Asalkan kamu bisa merangkak ke sini,
00:26:42Giyok ini akan menjadi milikmu.
00:26:44Giyok ini diberikan oleh ayahku.
00:27:02Aku selalu memakainya.
00:27:04Sekarang,
00:27:05aku memberikannya padamu.
00:27:09Jangan khawatir.
00:27:11Aku pasti akan simpan dengan baik.
00:27:13kamu begitu menghargai cinta dengan pengemis busuk itu.
00:27:40Bagaimana kalau wajahmu rusak?
00:27:43Masihkan suami tersayangmu akan mencintaimu.
00:27:46Kamu!
00:27:46Kenapa menatapku seperti itu?
00:27:49Bukankah sudah aku bilang sejak awal?
00:27:51Menikah dengan seorang pengemis hanya akan berakhir dengan dihina oleh semua orang.
00:27:57Kamu sudah menyiksaku.
00:28:00Apa kamu pikir akan berhasil?
00:28:03Aku akan pastikan sisa hidupmu akan habiskan di tempat terhina.
00:28:09Sementara aku akan jadi wanita paling beraya di dunia.
00:28:21Yang mulia kaisar datang!
00:28:24Siapa yang berani tindaskan istriku?
00:28:34Aruna!
00:28:35Mah!
00:28:36Aku terlambat.
00:28:38Nadia!
00:28:40Raka!
00:28:42Aku gak kehilangan giyokmu.
00:28:44Bukankah kaisar?
00:28:51Kenapa malah dia?
00:28:52Pengemis ini?
00:28:53Kenapa bisa memakai pakaian sebewa itu?
00:28:55Dan orang-orang itu?
00:28:56Bukankah mereka pegawai istana?
00:28:58Kenapa mereka patuh pada seorang pengemis?
00:28:59Ibu, katanya adik pengemis busuk ini pernah bekerja di istana.
00:29:02Mendapatkan pakaian seperti itu bukanlah hal yang aneh.
00:29:05Jangan-jangan sih pengemis karena dihina saat pernikahannya dulu.
00:29:07Jadi sekarang dia kembali untuk membalas dendam.
00:29:09Hah!
00:29:10Sungguh lelucot!
00:29:11Cuma seorang pengemis berani membuat sandiwara di keluarga Wibisono.
00:29:14Kakak, inikah suami yang kamu pilih?
00:29:16Bukan hanya pengecut, tapi juga begitu lancang mencuri barang-barang istana.
00:29:21Kalau kaisar tahu, apa kalian masih bisa hidup?
00:29:24Benar-benar keras kepala.
00:29:25Mau mati.
00:29:28Kamu!
00:29:29Apa yang kamu mau lakukan?
00:29:30Aruna, ayo pergi.
00:29:32Aruna!
00:29:33Aruna, kamu gak apa-apa.
00:29:41Siapa yang melakukannya?
00:29:45Raga.
00:29:53Aku memangnya kenapa?
00:29:55Aku hanya ingin membantu kakak.
00:29:57Tapi dia malah naikkan berjalan di atas barah hanya demi jiwa kusang itu.
00:30:00Entah bagaimana dengan isi otaknya.
00:30:02Bodah sekali.
00:30:03Berhenti!
00:30:04Kamu pikir kamu siapa?
00:30:05Berani bicara dengan sombong di hadapanku.
00:30:08Aku menghina dia?
00:30:09Memangnya kenapa?
00:30:10Kamu sudah menikah dengan lelaki gak berguna.
00:30:12Aku ini nyonya dari keluarga katak negara.
00:30:15Kalian hanyalah sekumpulan semut.
00:30:16Bahkan kalau aku membunuh kalian hari ini,
00:30:18kalian tetap harus berterima kasih padaku.
00:30:20Aku ingin lihat sampai kapan kalian bisa bertahan.
00:30:23Ayo!
00:30:24Tangkap si pengemis dan Aruna!
00:30:25Jangan!
00:30:30Istriku.
00:30:31Berani-beraninya kalian tega menghina dia.
00:30:34Tangkap mereka!
00:30:35Tangkap mereka!
00:30:38Kalian saat terhajar!
00:30:40Aku adalah nyonya keluarga katak negara!
00:30:43Sayang, tolong!
00:30:44Miss Kotor!
00:30:45Ayo!
00:30:46Siapa yang bisa membunuhnya?
00:30:47Aku akan memberi dia sepuluh tayo emas!
00:30:53Dasar!
00:30:53Tuhan Aditya adalah kerabat kerajaan.
00:30:55Kalau kamu berani menyakiti dia,
00:30:57akan melawan seluruh keluarga katak negara.
00:30:59Kerabat kerajaan,
00:31:00lalu kenapa?
00:31:01Siapapun yang menyakiti istriku,
00:31:03akan mati!
00:31:04Mengemis Kotor!
00:31:09Cukup dengan aktingmu!
00:31:10Sebelum aku marah,
00:31:11lepaskan aku sekarang!
00:31:13Aku akan memaafkan hidupmu!
00:31:15Kalian telah menyiksa Aruna.
00:31:16Sangat keterlaluan.
00:31:17Tekan wajah mereka!
00:31:19Kedalam api!
00:31:21Nadiah!
00:31:25Ayah!
00:31:27Ayah!
00:31:28Nanti!
00:31:28Nanti orang Departemen Hukum datang!
00:31:30Mereka tidak akan membiarkan melolos!
00:31:32Aku sudah bilang,
00:31:33kakakku adalah pejabat di istana.
00:31:35Kamu telah menyinggungku hari ini.
00:31:36Kamu kira kamu masih bisa hidup?
00:31:38Aku ingin melihat,
00:31:39siapa pejabat Departemen Hukum
00:31:41yang izinkanmu bertindak
00:31:42semana-mana seperti ini?
00:31:44Lanjutkan!
00:31:45Tolong!
00:31:46Jangan!
00:31:47Nadiah!
00:31:48Bajingan!
00:31:49Kamu sudah bosan hidup!
00:31:51Jangan seret keluarga Mibisoro!
00:31:53Berhenti!
00:31:56Kakak!
00:31:57Kakak, tolong!
00:32:07Kamu?
00:32:08Mau menyekiti adikku?
00:32:13Pengawal rahsia dari istana.
00:32:15Kenapa mereka di sini?
00:32:17Itu aku.
00:32:18Lalu apa masalahnya?
00:32:20Suara ini apa?
00:32:23Yang Mulia!
00:32:25Yang Mulia!
00:32:29Kaisar!
00:32:30Mana mungkin pengemis bau ini?
00:32:32Kakak!
00:32:33Jangan biarkan dirimu tertipu oleh pengemis bau ini.
00:32:35Lihat pakaian yang dia pakai.
00:32:37Semua itu dia curi dari istana.
00:32:38Orang-orang ini semuanya dibayar mahal olehnya.
00:32:40Benar sekali.
00:32:41Anda baru saja menjabat.
00:32:42Jadi salah paham seperti ini wajar saja.
00:32:44Tapi dia memang hanya seorang pengemis bau.
00:32:46Nggak mungkin dia adalah seorang kaisar.
00:32:47Iya, benar juga.
00:32:48Kaisar.
00:32:49Mana mungkin ada di tempat ini?
00:32:51Dasar pembanggang.
00:32:51Lihat suami macam apa yang kamu pilih.
00:32:53Berani-beraninya kamu menyinggung Tuhan Muda Kartu Negara.
00:32:55Aku ingin tahu bagaimana kamu akan menyelesaikan masalah ini.
00:32:57Tuhan!
00:32:58Anda harus membelah kami.
00:33:00Pengemis bau ini dan juga Arunawi Bisono.
00:33:02Mereka ingin melawan norma masyarakat.
00:33:04Dan bahkan ingin membunuh keluarga sedara kami.
00:33:07Kurang ajar.
00:33:08Di bawah kakek istana.
00:33:10Mana bisa kalian bertindak seenakin seperti ini?
00:33:11Pengawal!
00:33:12Takau mereka ada yang masukkan ke penjara Departemen Hukum.
00:33:14Inturgasi mereka akan dengar keranggu.
00:33:17Apalagi yang mau kamu katakan.
00:33:19Aku benar-benar nggak tahu.
00:33:20Sejak kapan kepala hukum diangkat jadi posisimu?
00:33:24Kamu pengemis bahu?
00:33:25Mana mungkin kamu tahu urusan pejabat pengadilan?
00:33:27Kakaku diangkat langsung oleh Permai Suri Agung.
00:33:30Bagaimana sekarang?
00:33:31Baru menyesal.
00:33:32Hah?
00:33:32Bahkan Permai Suri Agung bisa kalian tipu.
00:33:36Keluarga Kartan Negara kalian benar-benar hebat sekali ya.
00:33:41Permai Suri Agung, Anda harus membela aku.
00:33:44Kaisar menikah di luar istana dengan putri sulung keluarga Bibi Sony.
00:33:47Apa?
00:33:48Demi wanita itu, Kaisar bahkan marah padaku.
00:33:50Kamu bilang Kaisar di luar sana menikah dengan wanita lain?
00:33:53Pengawal!
00:33:54Siapkan tandu!
00:33:57Kurang ajar!
00:33:58Berani kamu menghina Permai Suri Agung?
00:34:00Apa kamu sedang pesan hidung?
00:34:01Tuhan Aditya Kartan Negara, mohon kebijaksanaan Anda.
00:34:04Keluarga Wibisono kami sedang memutuskan hubungan dengan Aruna Wibisono.
00:34:07Setiap kata yang dia ucapkan, gak ada hubungannya dengan kami sedikit pun.
00:34:10Benar, Tuhan.
00:34:10Keluarga Wibisono kami selalu mematuhi aturan.
00:34:13Gak pernah berani berbicara sembarangan tentang keluarga kerajaan.
00:34:15Tuhan, mohon kebijaksanaan Anda.
00:34:17Sebagai keluarga kerajaan adalah kejahatan yang harus dihukumati.
00:34:19Tuhan, Anda gak boleh membiarkan mereka lulus.
00:34:20Aruna Wibisono, suami tersayangmu.
00:34:23Kini telah melakukan kejahatan besar.
00:34:24Hari ini siapapun yang datang.
00:34:26Dia akan bisa melindungi.
00:34:27Aku gak bisa.
00:34:28Aku gak bisa membiarkan Wira dalam bahaya.
00:34:30Tuhan, mohon ampun.
00:34:31Suamiku, dia gak sengaja menghina.
00:34:33Dia...
00:34:34Aruna.
00:34:40Aruna.
00:34:41Kita pergi sekarang.
00:34:42Berani sekali.
00:34:43Muka, Burya.
00:34:44Hei, kalian.
00:34:45Dekan mereka sekarang juga.
00:34:46Siapapun yang berani menghalangi lagi.
00:34:47Bunuh tanpa ampun.
00:34:48Siap, Tuhan.
00:34:53Mau kabur?
00:34:54Gak semudah itu.
00:35:00Wira.
00:35:04Raka, Raka.
00:35:07Nadia Wibisono.
00:35:08Kenapa hatimu begitu jahat?
00:35:10Raka gak pernah punya masalah denganmu.
00:35:12Tapi kamu tegam melakukan ini.
00:35:13Pengemis hina ini ternyata ingin merusak wajahku.
00:35:16Tentu aku gak akan membiarkan kalian pergi begitu saja.
00:35:18Raka.
00:35:22Lihat itu.
00:35:24Orangmu sekarang sudah gak bisa menyelamatkanmu.
00:35:26Sudah bosan hidup ya.
00:35:27Raka.
00:35:29Sekarang ini.
00:35:30Cepat pergi.
00:35:30Cepat pergi.
00:35:31Aruna, aku gak bisa.
00:35:32Pergilah.
00:35:33Apa dia mau kabur?
00:35:34Nadia Wibisono.
00:35:38Kenapa kamu gak mau membebaskanku?
00:35:42Aku harus akui.
00:35:44Nasib kakak memang bagus.
00:35:45Menikah dengan pengemis, tapi tetap mendapatkan cinta yang tulus.
00:35:48Tapi sayangnya, semakin begini, aku semakin gak akan membiarkanmu mendapatkan apa yang kakak mau.
00:35:53Kamu!
00:35:54Nadia Wibisono.
00:35:56Urusan antara kita berdua.
00:35:57Jangan melibatkan orang lain.
00:35:59Apapun yang kamu lakukan padaku, aku terima.
00:36:01Aku minta.
00:36:02Biarkan Raka pergi ya.
00:36:04Aruna, gak usah banyak bicara dengannya.
00:36:06Aku gak mau melibatkanmu.
00:36:08Wah, benar-benar menyentuh ya.
00:36:10Walaupun dalam keadaan seperti ini, kakak masih punya waktu bermesraan dengan pengemis Hina ini.
00:36:15Melihat hubungan kalian begitu dekat, bagaimana kalau aku kirim kalian berdua pergi bersama-sama?
00:36:21Cepat lakukan!
00:36:23Mati saja kalian!
00:36:24Aruna, awas!
00:36:27Permaisyuri Agung sudah datang!
00:36:30Aku ingin lihat siapa yang berani melukai anakku sang kaisar.
00:36:36Dia benar-benar kaisar?
00:36:39Dia benar-benar kaisar?
00:36:41Dia benar-benar seorang kaisar?
00:36:42Aruna!
00:36:43Aruna!
00:36:44Cepat panggil tabib istana!
00:36:45Cepat panggil tabib istana sekarang!
00:36:47Kaisar!
00:36:47Budi, aku perintahkan kamu segera membawa Aruna kembali ke istana untuk mendapat perawatan.
00:36:51Kalau sesuatu terjadi padanya, aku akan memintamu bertanggung jawab.
00:36:53Kamu siap melaksanakan perintah!
00:36:54Cepat!
00:36:56Cepat, ayo!
00:36:59Mohon izin, kaisar.
00:37:00Seluruh anggota keluarga Wibisono sudah ditahan.
00:37:02Puteraku apa yang...
00:37:04Kaisar!
00:37:04Kaisar!
00:37:06Apa?
00:37:07Apa maksudnya?
00:37:08Kamu manggil dia...
00:37:09Kaisar!
00:37:09Bukankah dia seorang pengemis?
00:37:11Sampaikan titahku.
00:37:12Darma Wibisono dan keluarganya dihukum mati di tempat ini.
00:37:15Pak!
00:37:16Pak!
00:37:17Ibu!
00:37:19Ibu!
00:37:20Merindra Kartanegara, sebagai pejabat pemerintahan,
00:37:23kamu telah menyalahgunakan kekuasaan dan mendukung kejahatan.
00:37:25Mulai saat ini, kamu dicopot dari jabatan sebagai kepala hukum.
00:37:27Kamu akan ikut bersama Aditya Kartanegara dan dipenjara di Departemen Hukum.
00:37:30Apuni kami, kaisar!
00:37:30Apuni kami, kaisar!
00:37:31Mohon, kaisar, dan berbahaya suri berbelakasi!
00:37:34Mohon, kaisar, mencabut titahnya!
00:37:37Ini kesalahan saya!
00:37:39Aku memang buta mata dan hati!
00:37:42Kaisar!
00:37:43Ketika kalian menghina Aruna dulu...
00:37:45Apa kalian pernah membayangkan hari ini akan terjadi?
00:37:47Gak mungkin hidupku terulang lagi.
00:37:51Dan aku masih membuat pilihan yang salah.
00:37:53Permaisuri, orang rendah ini telah melakukan kesalahan besar.
00:37:56Dia semuanya atas perintah keluarga Wibisono.
00:37:58Permaisuri, mohon atas nama ayahku.
00:38:00Apuni aku kali ini saja!
00:38:02Mohon kepada kaisar dan permaisuri untuk berbelas kasih!
00:38:04Mohon permaisuri berbelas kasih!
00:38:06Berbelas kasihlah, permaisuri!
00:38:07Putraku, dua anak durhaka dari keluarga Kartanegara.
00:38:12Walaupun bodoh, bukanlah pelaku utama.
00:38:14Hukuman mereka sebaiknya diringankan.
00:38:16Keluarga Wibisono hanyalah keluarga rakyat jelata.
00:38:18Membunuh seluruh keluarga mereka, sama saja dengan menyakiti kaum perempuan.
00:38:23Aku melihat wanita itu terluka sangat parah.
00:38:25Putraku, sebaiknya kamu segera pergi untuk mengurusnya.
00:38:28Raka, kamu nggak apa-apa.
00:38:46Bagaimana kondisimu? Ada yang sakit atau terluka nggak?
00:38:48Aku baik-baik aja.
00:38:49Kamu istirahat dulu.
00:38:50Tabib bilang lukamu ini nggak boleh banyak bergerak.
00:38:52Ayo sini.
00:38:53Tabib cepat ke sini.
00:38:56Ini gimana ceritanya?
00:38:58Kok kita bisa sampai di istana ini?
00:39:00Sebenarnya apa yang terjadi?
00:39:03Ini semua karena Permaisuri Agung yang udah menyelamatkan kita.
00:39:06Permaisuri Agung?
00:39:09Kamu mau jadikan Aruna sebagai Permaisuri?
00:39:11Ibu nggak setuju sama sekali.
00:39:14Aku udah berjanji sama Aruna untuk hidup bersama selamanya.
00:39:17Mau ibu setuju atau nggak,
00:39:18aku tetap akan melewati semua rintangan untuk jadikan Aruna sebagai Permaisuri.
00:39:21Kamu!
00:39:24Kalau benar-benar mau jadikan dia Permaisuri,
00:39:26dia harus lolos dari ujian yang ibu tentukan.
00:39:29Tapi...
00:39:30Tapi, sebelum itu,
00:39:34jangan sampai dia tahu siapa dirimu.
00:39:37Kalau tidak,
00:39:38ibu punya banyak cara untuk menghalangi kalian.
00:39:43Permaisuri pergi ke waristana untuk berdoa.
00:39:45Kebetulan melatih rumah keluarga Wibisono.
00:39:47Dan itulah yang menyelamatkan kita semua.
00:39:49Lalu,
00:39:52bagaimana dengan ayahku dan yang lain?
00:39:55Permaisuri memerintahkan agar semua orang dihukum sebanyak 50 kali cambukan.
00:39:58Aditya Kartanegara karena sering keluar masuk tempat hiburan malam,
00:40:01tubuhnya nggak kuat,
00:40:01sehingga akhirnya pingsan.
00:40:03Permaisuri memerintahkan agar dia dikurung.
00:40:05Adikmu juga dikirim ke Departemen Etiket Istana
00:40:07untuk bekerja berat sebagai hukuman.
00:40:09Sedangkan ayahmu dan yang lain dibuang ke pengasingan.
00:40:12Pengasingan?
00:40:12Aruna,
00:40:16mulai sekarang aku akan melindungimu.
00:40:20Aku sudah meminta pekerjaan pada Permaisuri
00:40:22dan mengatur agar kamu juga masuk ke Departemen Pelayan.
00:40:25Mulai sekarang kita berdua akan bekerja di istana.
00:40:29Bagus sekali.
00:40:31Nanti,
00:40:33kita bekerja di istana selama 3-5 tahun.
00:40:35Lalu, kita keluar bersama dan menjalani hidup sederhana.
00:40:39Baiklah.
00:40:42Aruna,
00:40:46aku berharap kamu bisa memaafkanku.
00:40:50Ini Departemen Pelayan.
00:40:53Aruna,
00:40:54kalau aku ada waktu luang,
00:40:55aku akan luangkan waktu untuk menemuinmu.
00:40:57Oke.
00:40:59Oke.
00:41:08Lihat-lihat Departemen Pelayan,
00:41:10kenapa nggak kasih tahu dulu?
00:41:12Oh, ini dia pengurus Departemen Pelayan,
00:41:17Busarmi.
00:41:18Kalau ada perlu,
00:41:19cari dia saja.
00:41:21Salam hormat, Busarmi.
00:41:24Ini pelayan baru,
00:41:26Aruna Wibisono.
00:41:27Sehari-hari,
00:41:28tolong Busarmi
00:41:29bantu perhatikan dia.
00:41:31Tenang saja.
00:41:33Saya pasti akan jaga
00:41:34Nona Aruna baik-baik.
00:41:35Nggak bakal kasih dia
00:41:37kerja berat.
00:41:38Wira,
00:41:43aku jelas datang
00:41:45buat kerja,
00:41:46tapi
00:41:46kok rasanya malah
00:41:48kayak jadi majikan.
00:41:52Dia.
00:41:55Mungkin dia memang orang baik.
00:41:57Aruna,
00:42:04silakan ikut saya.
00:42:07Pergilah.
00:42:08Eh, bersihkan semua ini.
00:42:25Kita sama-sama kerja
00:42:26di Departemen Pelayan.
00:42:27Tugas sudah dibagi dari awal.
00:42:29Kenapa kerjaanmu harus aku yang kerjain?
00:42:31Hmm,
00:42:31masih berani nanya.
00:42:32Semua ini salah kamu.
00:42:33Aku jadi cuma bisa cuci emet-emet.
00:42:34Ada orang yang entah pakai cara apa
00:42:36bisa masuk ke Departemen Pelayan
00:42:38sampai bisa dapat perhatian Busa Amin
00:42:39semua kerjaan yang paling enteng
00:42:40dikasih ke kamu.
00:42:57Kembali ke mana aku?
00:42:58Giyok Naga,
00:43:03ini benda yang hanya boleh dipakai oleh Kaisar.
00:43:05Cepat kasih tahu Busa Amin
00:43:06ada yang mencuri sesuatu.
00:43:08Mau itu Kaisar atau bukan Kaisar,
00:43:09cepat kembalikan padaku.
00:43:10Cepat tangkap dia!
00:43:28Semuanya hentikan sekarang juga!
00:43:35Permaisuri,
00:43:37Departemen Pelayan ini tempat yang gak layak,
00:43:39yang mulia belum pernah datang ke sini sebelumnya.
00:43:41Takutnya bisa melukai tubuh mulia Anda.
00:43:43Biarkan saya umumkan kedatangan Anda terlebih dulu.
00:43:45Gak perlu.
00:43:46Kali ini aku menyamar sebagai Bu Ratna.
00:43:49Hanya ingin benar-benar mengenal Arunawi Bisono.
00:43:52Jangan sampai dia mengetahui identitasku.
00:43:54Aturan istana sangat ketat.
00:44:04Baru aku tinggal sebentar saja,
00:44:06kalian sudah berani bertindak seperti ini.
00:44:08Kalian anggap Departemen Pelayan ini apa?
00:44:10Busa Amin,
00:44:11Arunawi Bisono mencuri Giyok Naga milik Kaisar.
00:44:15Di istana hal yang paling dilarang adalah perbuatan mencuri.
00:44:18Dia takut perbuatannya ketahuan,
00:44:19bahkan mencoba melukai saya.
00:44:20Busa Amin,
00:44:21Anda harus menghukumnya dengan tegas.
00:44:22Busa Amin,
00:44:24dengarkah penjelasan saya?
00:44:26Kejadiannya nggak seperti itu.
00:44:27Sudah cukup.
00:44:29Keluarkan Giyok itu sekarang.
00:44:33Giyok itu milik saya pribadi.
00:44:38Aku minta kamu segera keluarkan Giyok itu.
00:44:52Giyok Naga ternyata benar ini milik Kaisar.
00:44:58Giyok Naga memang benar ini milik Kaisar.
00:45:02Kaisar bahkan memberikan benda sepenting ini kepadanya.
00:45:06Dia bahkan berani mencuri Giyok Kaisar.
00:45:08Di masa depan,
00:45:09siapa yang kau tindakan dekat?
00:45:10Apalagi yang akan dia lakukan?
00:45:11Peraturan istana sudah jelas.
00:45:13Mencuri barang lebih dari satu keping
00:45:14akan dihukum potong kaki kiri
00:45:16dan diberi tanda hukuman.
00:45:17Bu Ratna,
00:45:19tolong dengarkah penjelasan saya.
00:45:21Giyok ini diberikan oleh orang
00:45:22yang paling dekat dengan saya.
00:45:24Ini pasti bukan hasil mencurinya.
00:45:26Saya benar-benar nggak tahu
00:45:27ternyata ini milik Kaisar.
00:45:28Kalau terbukti Giyok ini milik Raka,
00:45:30bukankah itu akan mengungkap identitas Raka?
00:45:33Jangan sampai hanya dengan satu barang
00:45:35memang nggak cukup membuktikan adanya pencurian.
00:45:37Masalah ini akan aku selidiki kebenarannya.
00:45:40Sebelum masalah ini jelas,
00:45:41Giyok akan aku simpan sementara.
00:45:43Kalau kamu memang nggak bersalah,
00:45:44aku pasti akan memberikan keadilan untukmu.
00:45:46Terima kasih banyak, Bu Ratna.
00:45:48Dia adalah pengurus baru, Bu Ratna.
00:45:50Mulai sekarang dia akan bersamaku
00:45:52mengurus Departemen Pelayan.
00:45:54Kalian semua harus bersikap jujur.
00:45:55Siapa yang berani corang atau malas
00:45:57akan dihukum sesuai peraturan istana.
00:45:59Baik, Bu.
00:46:05Masalah kamu menindas rekan kerja belum selesai.
00:46:08Kamu dihukum untuk membersihkan toilet.
00:46:10Selesai membersihkan baru boleh makan.
00:46:11Saya akan menjalankan perintah.
00:46:33Begini lebih baik, kan?
00:46:35Kaisar,
00:46:46Nora Bagas Adiningrad hari ini
00:46:47datang lagi ke istana ya?
00:46:48Menurut Anda apa itu perlu?
00:46:49Nggak perlu bertemu.
00:46:49Suruh dia pulang ke tempat asalnya.
00:46:52Ini...
00:46:52Kamu?
00:46:54Pulang saja.
00:46:55Aku mau menemui Aruna.
00:46:56Kalau kamu terus mengikutiku,
00:46:57aku akan ketahuan.
00:46:58Minggir, minggir.
00:47:02Aruna.
00:47:03Aruna.
00:47:08Wira.
00:47:10Kenapa kamu kesini?
00:47:13Busarmi kenapa membiarkan dia melakukan pekerjaan begini?
00:47:16Biar aku saja yang mencarinya.
00:47:18Aku akan pergi mencarinya.
00:47:19Raka.
00:47:22Cuma mencuci ember toilet saja.
00:47:24Nggak usah dibesar-besarkan.
00:47:26Aruna.
00:47:30Aku...
00:47:31Maaf ya, kamu jadi repot.
00:47:40Aku pasti akan segera mengeluarkanmu dari sini.
00:47:44Oh iya.
00:47:45Kalung giokmu itu sebenarnya bagaimana ceritanya?
00:47:48Kenapa mereka selalu bilang kalung giok itu milik Kaisar?
00:47:51Eh, ayahku.
00:47:54Ayahku dulu pernah lulus ujian negara.
00:47:56Kaisar waktu itu ingin memberi semangat pada pelajar terbaik.
00:47:59Jadi kalung giok itu diberikan sebagai hadiah.
00:48:01Makanya giok itu ada.
00:48:02Oh, begitu ya.
00:48:04Mereka selalu bilang itu milik Kaisar, Kaisar.
00:48:06Aku sampai berpikir kamu bohong.
00:48:11Siapa di situ ya?
00:48:12Bu Ratna datang.
00:48:17Cepat pergi.
00:48:17Jangan sampai dia melihatmu.
00:48:18Besok, aku akan datang lagi menemuimu.
00:48:28Dua bu gugu.
00:48:30Semua ember sudah selesai dicuci?
00:48:32Sudah dicuci.
00:48:34Kalau begitu bersihkan seluruh halaman belakang juga.
00:48:35Baik.
00:48:42Akhirnya selesai.
00:48:55Kenapa kalian membuang barang-barangku?
00:48:57Bu Ratna yang memerintahkan langsung.
00:48:59Mesok pagi, kamu harus mengantar obat ke beliau.
00:49:01Kata beliau, obatnya harus direbus pakai umun pagi.
00:49:04Malam ini, kamu tinggal di luar.
00:49:07Demi umun pagi.
00:49:09Umun pagi.
00:49:11Semua orang sudah dengar?
00:49:12Aku nggak asal ngomong.
00:49:13Kenapa Bu Ratna hanya menyuruhku?
00:49:16Soal nyuri giok itu,
00:49:17Bu Ratna nggak hukum kamu.
00:49:19Itu udah cukup baik.
00:49:20Cuma nyuruh kamu ngumpulin umun pagi aja.
00:49:22Kamu maksudnya bersyukur.
00:49:23Jok itu sama sekali bukan barang curian.
00:49:24Kalian jangan asal nguduh.
00:49:25Bukan hasil curian.
00:49:26Apa mungkin Kaisar yang langsung kasih ke kamu?
00:49:28Kamu...
00:49:34Malam hari imbun dingin sekali.
00:49:40Aku masuk untuk ambil selimutku sendiri.
00:49:41Nggak boleh ya?
00:49:43Sombong sekali kamu.
00:49:44Ini istana.
00:49:45Nggak ada istilah barangmu atau barangku.
00:49:47Jangan kira karena Bu Sarmi jagain kamu,
00:49:48kamu bisa sesuka hati.
00:49:51Siapa yang izin kamu masuk?
00:49:53Minggir!
00:49:53Aruna!
00:50:04Aruna!
00:50:06Kamu nggak apa-apa.
00:50:07Siapa yang ngelakuin ini?
00:50:09Kenapa Budi datang?
00:50:12Apa dia...
00:50:13Kamu cari mati!
00:50:14Kamu cari mati!
00:50:17Kaisar!
00:50:18Kaisar!
00:50:19Kamu Kaisar?
00:50:25Kamu adalah Kaisar?
00:50:28Berani sekali Budak, nggak tahu diri.
00:50:32Jangan biarkan dia tahu siapa kamu sebenarnya.
00:50:45Aku nggak bermaksud lancang.
00:50:47Aku hanya melihat ada yang terluka.
00:50:49Jadi aku terburu-buru datang.
00:50:52Untung saja itu bukan Kaisar.
00:50:54Tapi Budi,
00:50:55bukankah kamu biasanya selalu mengikuti Kaisar
00:50:57tanpa sekalipun meninggalkannya?
00:50:58Budi?
00:50:59Apa yang sebenarnya terjadi?
00:51:02Oh, pengawal muda ini
00:51:05wajahnya sedikit mirip dengan Kaisar.
00:51:07Jadi saya sengaja membawanya ke istana
00:51:08untuk bertanya lebih lanjut.
00:51:11Hei!
00:51:12Kamu ini orang baru.
00:51:13Kenapa nggak tahu aturan?
00:51:14Nggak tahu kalau depan teman pelayan
00:51:15nggak boleh dimasukin sembarangan.
00:51:16Saya mengaku salah.
00:51:20Mohon maaf, Bu Ratna.
00:51:21Ini semua salah saya.
00:51:23Sampai membuat general muda ini khawatir.
00:51:25Kalau kamu sudah tahu salah,
00:51:26kenapa nggak langsung pergi?
00:51:27Dan kamu?
00:51:41Berhubungan diam-diam dengan pengawal itu
00:51:42adalah pelanggaran serius.
00:51:43Tapi Bu Ratna hanya menghukum
00:51:44dengan hukuman berlutut.
00:51:45Kasus pencurian Giyok waktu itu
00:51:46juga ditutup begitu saja.
00:51:47Aku benar-benar nggak tahu
00:51:48siapa orang di belakangnya sebenarnya.
00:51:51Menurutmu,
00:51:52kalau Kaisar sampai tahu
00:51:52bahwa Giyoknya dicuri,
00:51:54apa yang akan dia lakukan
00:51:55terhadap pencurinya?
00:51:55Aku akan langsung beritahu, Kaisar.
00:52:08Kalau kamu mencuri Leontine-nya,
00:52:10kita lihat saja
00:52:11apakah dia masih akan
00:52:11melepaskanmu dengan mudah.
00:52:16Mukaku!
00:52:17Mukaku!
00:52:20Mukaku!
00:52:21Dasar pelayan bodoh!
00:52:22Apa yang kamu tambahkan
00:52:23ke dalam mangkuk ini?
00:52:24Aku...
00:52:25Aku mendapatkan resep ini
00:52:27dari seorang pendeta.
00:52:29Katanya setelah dimakan
00:52:29bisa mempercantik dan merawat kulit.
00:52:33Aku hanya ingin yang terbaik
00:52:34untuk Bu Ratna.
00:52:35Jadi aku jadi ceroboh.
00:52:37Barang yang asal-usulnya
00:52:39nggak jelas.
00:52:39Berani-beraninya
00:52:40kamu sajikan untuk dimakan.
00:52:41Kalau ruang merah di wajah ini
00:52:43nggak hilang,
00:52:43aku ingin tahu
00:52:44berapa nyawa yang bisa
00:52:45kamu gunakan untuk bergantinya.
00:52:46Bang awal!
00:52:47Seret dia keluar!
00:52:48Jual dia ke pedagang budak!
00:52:50Bu Ratna pun di saya!
00:52:51Bu Ratna pun di saya!
00:52:53Bu Ratna!
00:52:54Bu Ratna!
00:52:55Bu Ratna pun di saya!
00:52:56Bu Ratna!
00:52:57Bu Ratna!
00:52:58Bu Ratna!
00:53:02Bolehkah saya mencoba untuk membantu?
00:53:04Kamu?
00:53:06Kamu?
00:53:07Aku pernah membaca buku pengobatan.
00:53:09Dengan ramuan herbal,
00:53:10saya bisa meracik obat.
00:53:11Mungkin bisa membantu
00:53:11hilangkan ruang merah di wajah Anda.
00:53:18Kalau...
00:53:18Kalau caraku berhasil,
00:53:21mohon Bu Ratna
00:53:22berkenan menyelamatkan nyawa Sari.
00:53:25Kaisar sudah lama sekali
00:53:36nggak memedulikanku.
00:53:38Tapi aku dengar.
00:53:40Akhir-akhir ini
00:53:40dia sering ke Departemen Pelayan.
00:53:42Menurutmu di Departemen Pelayan itu
00:53:44ada siapa sebenarnya
00:53:45yang bisa menarik perhatian Kaisar
00:53:46seperti itu?
00:53:48Aku benar-benar nggak tahu.
00:53:49Aku nggak tahu apa-apa.
00:53:50Cepat katakan!
00:53:51Saya baru teringat
00:53:55di Departemen Pelayan
00:53:56memang ada orang
00:53:57yang cukup berani melakukan itu.
00:53:59Oh.
00:54:10Sudah lebih baik.
00:54:12Dan memang benar
00:54:13ruang merah di wajahku
00:54:14sudah mulai hilang.
00:54:15Kelihatannya
00:54:15kamu memang punya kemampuan.
00:54:20Terima kasih, Bu Ratna.
00:54:21atas pujiannya.
00:54:22Bu Ratna,
00:54:22Anda cukup menunggu
00:54:23enam jam saja.
00:54:25Ruang merah di wajah Anda
00:54:26akan hilang sepenuhnya.
00:54:38Hey!
00:54:44Kamu mau apa sekarang?
00:54:47Terima kasih, ya.
00:54:48Kalau bukan karena kamu hari ini,
00:54:56mungkin aku sudah diseret pergi.
00:54:58Soal kejadian sebelumnya,
00:55:00itu kesalahanku padamu.
00:55:01Mau dipukul atau dibarahi,
00:55:02aku siap terima.
00:55:03kenapa aku mesti marah sama kamu?
00:55:15Jadi kamu memaafkanku?
00:55:19Kamu orangnya
00:55:20sebenarnya bukan orang yang jahat.
00:55:23Tapi mulut kamu
00:55:24yang terlalu tajam dan nyakitin, ya?
00:55:26Ayo jalan.
00:55:38Yang mulia permaisuri,
00:55:40saya pikir Kaisar tetap bersikeras
00:55:42jadikan Aruna sebagai permaisuri.
00:55:44Sepertinya ini keputusan bulatnya.
00:55:47Aruna memang punya
00:55:48keistimewaan yang luar biasa.
00:55:50Coba kapan kue castanya ini?
00:55:54Itu dia orangnya!
00:56:04Kamu yang godain Kaisar.
00:56:09Kamu seperti rubah penggoda.
00:56:11Nggak heran kalau kelakuanmu memang buruk.
00:56:12Kaisar menikahi orang luar istana saja
00:56:15sudah cukup mengejutkan.
00:56:16Sejak kapan kamu
00:56:17yang budak rendahan ini
00:56:18berani punya niat buruk?
00:56:21Kapan Aruna pernah menggoda Kaisar?
00:56:22Salma,
00:56:23apa kamu lupa?
00:56:24Gara-gara Aruna,
00:56:25kita semua menderita.
00:56:25Aruna dari awal sampai akhir
00:56:27nggak pernah sengaja bikin masalah.
00:56:28Sebaliknya malah kamu
00:56:29yang terus-terusan cari gara-gara.
00:56:31Salma!
00:56:33Kamu tahu aku ini siapa?
00:56:35Berani bertingkah kurang ajar di depanku?
00:56:38Tangkap dia.
00:56:42Hei!
00:56:42Yang ada di depanmu ini adalah
00:56:44Nonazau,
00:56:45Putri Perdana Menteri Bagas Adiningrat.
00:56:47Orang yang ditunjuk oleh
00:56:48Permaisuri Agung
00:56:48untuk jadi Permaisuri Kaisar.
00:56:50Dasar bodoh!
00:56:51Nonazau,
00:56:52sebagai Putri Perdana Menteri,
00:56:54aku yakin Anda orang yang bijak.
00:56:56Kami bahkan belum pernah melihat Kaisar.
00:56:57Jadi mana mungkin kami menggoda beliau?
00:56:59Tolong Nonazau berbelas kasih pada saya.
00:57:01Dari kabar di kolam suci,
00:57:03kamu bukan cuma menggoda Kaisar.
00:57:05Bahkan pengawal pun kamu goda.
00:57:07Sepertinya wajahmu ini
00:57:08nggak bisa didiakan tetap utuh.
00:57:10Hentikan!
00:57:25Berhenti!
00:57:34Departemen pelayan adalah tempat khusus di istana.
00:57:37Sejak kapan kamu punya keberanian untuk ikut campur?
00:57:40Seorang pelayan tua seperti kamu
00:57:41berani membetakku di depan umum.
00:57:43Kamu?
00:57:44Berani sekali kamu?
00:57:45Aku dan Kaisar sudah berteman sejak kecil seperti saudara.
00:57:48Aku satu-satunya yang pantas jadi Permaisuri.
00:57:50Istana ini cepat atau lambat akan jadi milikku.
00:57:52Mengurus pelayan rendahan seperti kamu
00:57:53bukan masalah besar bagiku.
00:57:54Konyol!
00:57:55Apa kamu tahu siapa yang sedang berdiri di depanmu sekarang?
00:57:57Bukankah kamu cuma seorang pelayan rendahan
00:58:01dengan asal-usul yang hingga?
00:58:02Kalau nggak diberi pelajaran,
00:58:04kamu benar-benar nggak akan tahu siapa dirimu sebenarnya.
00:58:06Pegang dia juga untukku.
00:58:08Kolam suci,
00:58:09kamu berani melawanku.
00:58:14Nggak disangka ternyata kamu berhati dingin
00:58:17seperti ular berbisa.
00:58:18Aku benar-benar salah menilaimu.
00:58:20Hah?
00:58:21Masih berani coba menilaiku?
00:58:22Apa kamu pikir dirimu adalah seorang Permaisuri?
00:58:24Seorang pelayan tua yang wajahnya sudah cacat
00:58:31masih berani menggunakan gilat Permaisuri.
00:58:33Menurutku,
00:58:34kamu memang sudah bosan hidup.
00:58:35Sepertinya kamu belum menyadari kesalahanmu.
00:58:37Hah?
00:58:38Apa salahku?
00:58:39Kalian dari golongan rendah
00:58:40hanya bisa masuk istana untuk jadi pelayan.
00:58:43Berani melawan tuannya?
00:58:44Itu sama saja dalam mencari mati.
00:58:45Kamu?
00:58:46Nadia Wibisono,
00:58:47urusan internal istana diatur oleh Kaiser dan Permaisuri
00:58:50mengurus pelayan istana tanpa persetujuan
00:58:51tampaknya nggak sesuai aturan.
00:58:53Mohon Nadia Wibisono berbesar hati.
00:58:54Sebagai pengurus departemen pelayan,
00:58:57membiarkan pelayan mendekati Kaiser,
00:58:59memberikan contoh buruk.
00:59:00Dosanya nggak terampu nih.
00:59:02Bawa cambuku ke sini.
00:59:09Awal bulan depan adalah waktu pesta musim semi.
00:59:12Tahun ini semua bangsawan terpandang akan hadir.
00:59:14Harus dipersiapkan dengan matang.
00:59:17Kaiser, jangan khawatir.
00:59:18Saya pasti akan berusaha semaksimal mungkin.
00:59:20Berani sekali kamu pelayan.
00:59:24Mengganggu yang mulia Kaiser.
00:59:25Apa kamu tahu kesalahanmu?
00:59:27Yang mulia Kaiser.
00:59:28Hamba menghantarkan hormat kepada Kaiser.
00:59:30Mohon Kaiser berkena datang ke Departemen Pelayan
00:59:31untuk menolong Aruna Wibisono.
00:59:33Apa maksudmu?
00:59:34Aruna sedang dalam bahaya.
00:59:40Kaisa.
00:59:41Hamba memberi salam kepada Kaiser.
00:59:42Mohon Kaiser berkena menuju Departemen Pelayan.
00:59:44Mohon selamatkan Aruna Wibisono.
00:59:46Apa maksudmu?
00:59:47Aruna sedang dalam bahaya.
01:00:00Apa yang kamu lakukan?
01:00:02Semua ini terjadi karena hamba telah menyingguh Nona John.
01:00:04Hamba gak ingin anda dihukum tanpa alasan karena hamba.
01:00:07Hei.
01:00:08Kamu memang suka berpura-pura kuat.
01:00:10Hari ini aku, Nona ini akan mengabulkan keinginanmu.
01:00:12Sudah cukup.
01:00:13Nia, aku beringatkan.
01:00:15Jangan bertindak keterlaluan.
01:00:16Kalau tidak...
01:00:17Beraniskan kamu masih menjemput dirimu seperti itu.
01:00:19Budak Hina yang gak tahu diri.
01:00:20Hari ini aku, Nona ini,
01:00:22akan menggantikan Permaisuri Ibu untuk mengajar kamu keteramai yang benar.
01:00:27Apa kamu tahu siapa yang akan kamu cambuk?
01:00:29Kaisa.
01:00:32Hormat kepada Permaisuri Ibu.
01:00:35Hormat kepada Permaisuri Ibu.
01:00:37Permaisuri Ibu.
01:00:40Bagaimana mungkin dia Permaisuri Ibu?
01:00:43Bagaimana mungkin dia adalah Permaisuri Agung?
01:00:49Bagaimana mungkin...
01:00:51Permaisuri Agung hanya menguji kalian.
01:00:54Gak disangka.
01:00:55Kalian benar-benar arogan.
01:00:56Bahkan berani menindas Permaisuri Agung.
01:01:00Permaisuri Agung, hamba sadar telah bersalah.
01:01:03Hamba sampai gak mengenali bahwa anda adalah Permaisuri Agung.
01:01:05Mohon Permaisuri berkenal memaafkan hamba.
01:01:07Mohon belas kasihan dari Kaisar.
01:01:11Kaisar?
01:01:13Hamba merasa ini masalah besar yang menyangkut kehormatan Permaisuri Agung.
01:01:20Mohon Kaisar mengambil keputusan dengan bijak.
01:01:27Ahem, ahem.
01:01:28Benar sekali.
01:01:30Kamu, bagaimana bisa kau menindas Permaisuri Agung?
01:01:32Cepat, minta maaf.
01:01:34Hamba tahu telah bersalah.
01:01:37Permaisuri Agung, semua ini gara-gara pelayan rendah ini dia yang bilang.
01:01:40Dia yang menyuruhku menggoda Kaisar.
01:01:43Hamba jadi kehilangan kendali.
01:01:45Nana Bagas, jelas-jelas itu kamu.
01:01:47Iya, kamu.
01:01:47Bukan karena kamu yang membujukku.
01:01:49Mana mungkin aku berani bicara sembarangan di depan Permaisuri Agung?
01:01:51Pelayan kolam suci menyebarkan fitnah melanggar aturan istana.
01:01:54Segera bawa dia keluar dan jual.
01:01:58Pelayan kolam suci menyebarkan fitnah melanggar aturan di istana.
01:02:01Segera bawa keluar untuk dijual.
01:02:02Mohon belas kasih dari Permaisuri.
01:02:04Aku nggak menyebar fitnah.
01:02:05Aku sungguh melihat Aruna Wibisono bermain mata dengan pengawal.
01:02:07Aku sungguh nggak menyebar fitnah, Permaisuri.
01:02:09Mohon belas kasih dari Permaisuri.
01:02:11Putri tertua keluar dari Wibisono.
01:02:12Beraniskan kamu.
01:02:13Nia, aku selalu berpikir kamu berhati lembut serta baik.
01:02:16Takus sangka kamu ternyata begitu kejam dan culas kamu melawan aturan.
01:02:20Dan masih berani bermimpi jadi Permaisuri.
01:02:21Dihukum ke Departemen Etiket Istana selama setahun untuk merenungi kesalahan.
01:02:24Departemen Etiket Istana, kumohon jangan.
01:02:27Permaisuri, hamba sadar salah.
01:02:29Permaisuri, aku dihambah.
01:02:30Hamba nggak mau ke Departemen Etiket Istana.
01:02:34Aku ada yang ingin kutanyakan padamu.
01:02:44Kenapa Permaisuri mencarinya?
01:02:51Aruna!
01:02:56Wira, Ibu Suri nggak mau hukummu, kan?
01:02:58Mana mungkin.
01:02:59Ibu Suri cuma mau ngobrol denganku soal pesta musim semi.
01:03:01Beliau tanya pendapatku.
01:03:02Kalau begitu syukurlah.
01:03:04Aruna.
01:03:07Aruna berhasil lulus ujian.
01:03:09Hebat sekali.
01:03:10Aku, aku akan segera kasih tahu identitasku ke dia dan jadikannya Permaisuriku.
01:03:13Pengangkatan Permaisuri nggak usah buru-buru.
01:03:15Bulan depan ada pesta musim semi.
01:03:17Departemen Adat juga lagi sibuk nyiapin upacara pengangkatan Permaisuri.
01:03:20Mungkin mereka nggak punya cukup waktu.
01:03:22Lagi pula, ini terlalu mendadak.
01:03:25Ibu khawatir para menteri lain mungkin punya pendapat.
01:03:28Ibu, bagaimana kalau Aruna dikasih tanggung jawab ngatur pesta musim semi?
01:03:32Kalau dia berhasil ngatur pesta ini dengan baik, itu nggak cuma buktiin kemampuannya.
01:03:35Tapi juga bisa bikin semua orang yakin soal pengangkatannya jadi Permaisuri.
01:03:39Ibu Suri mau kamu yang bertanggung jawab perusin pesta musim semi.
01:03:42Aku?
01:03:44Tapi, tapi aku nggak ngerti apa-apa.
01:03:46Tenang aja.
01:03:49Dengan kemampuanmu, kamu pasti bisa.
01:03:52Aku juga bakal bantuin kamu diam-diam.
01:03:57Oke.
01:03:58Ayo cepat semuanya!
01:04:07Siapapun yang berani bermalas-malasan,
01:04:08cambuku ini nggak pandang bulu!
01:04:15Hei, dasar pemalas!
01:04:17Masih merasa diri sendiri seperti noda besar ya?
01:04:19Hah?
01:04:20Di sini, di Departemen Etiket Istana,
01:04:22jangan harap ada yang bisa malas-malasan!
01:04:23Aruna, semua ini salahmu!
01:04:33Masuk ke dalam sana!
01:04:34Jangan berada menyentuhku!
01:04:36Aku ini anak Bagas Adini ngerat!
01:04:38Kalian semua, tolong sedikit hormati aku!
01:04:45Anak Bagas Adini ngerat?
01:04:48Di kehidupan sebelumnya, Aditya diangkat oleh Permaisuri saat pesta musim semi.
01:04:52Kalau saja aku bisa lari dari tempat menjijikan ini,
01:04:54aku akan cari cara agar Aditya Kartanegara muncul di pesta musim semi.
01:04:58Aku pasti bisa mengubah nasibku.
01:05:05Hah?
01:05:05Tepat apaan ini?
01:05:06Sampai-sampai aku harus mencuci pakaian sendiri!
01:05:12Dari mana munculnya pelayan rendahan ini?
01:05:14Aku di sini!
01:05:16Kak, ada hal penting yang mau ku minta.
01:05:19Kenapa aku mesti membantu?
01:05:20Siapa aku ini?
01:05:24Kalau bukan karena keadaan yang menjadikan ini,
01:05:26kamu sama sekali gak punya hak untuk berbicara denganku.
01:05:31Kakakku Aruna Wibisono!
01:05:32Membuatku di penjara di sini!
01:05:34Kalau kamu bisa bantu aku kabur dari sini,
01:05:35aku pasti akan membalasmu,
01:05:37walaupun harus jadi budakmu.
01:05:40Aruna Wibisono?
01:05:42Hmm, bagus sekali.
01:05:48Proses acaranya rapi dan jelas.
01:05:50Jelas sekali dikerjakan dengan sungguh-sungguh.
01:05:52Menyerahkan tanggung jawab acara ini padamu,
01:05:54ternyata memang pilihan yang tepat.
01:05:56Terima kasih atas pujiannya, Ibu Suri.
01:05:58Ibu Suri, ada masalah besar!
01:05:59Departemen Etiket Istana!
01:06:00Departemen Etiket Istana kebakaran!
01:06:02Pak, bagaimana kondisi di dalam sekarang?
01:06:12Abu Besar melahap semua halaman belakang,
01:06:13hampir setengah orang gak berhasil keluar.
01:06:16Jangan-jangan, Nia.
01:06:23Ibu Suri!
01:06:29Yang mulia perbaik Suri!
01:06:30Hai, hamba sudah sadar akan kesalahan hamba.
01:06:33Mohon yang mulia, mengampuni hukuman ini.
01:06:36Di Departemen Etiket Istana ini,
01:06:37hamba benar-benar gak sanggup bertahan di sini,
01:06:38walau sehari lagi.
01:06:39Masih hidup saja sudah cukup.
01:06:41Hamba juga bisa memberi penjelasan pada ayahmu.
01:06:44Baik, dengan sifat seperti itu,
01:06:46berada di Departemen Etiket Istana juga gak ada manfaatnya.
01:06:48Bulan depan untuk pernikahan aliansi dengan Daliau.
01:06:51Kamu yang pergi.
01:06:52Apa?
01:06:53Pernikahan aliansi?
01:06:55Kenapa?
01:06:56Gak mau?
01:06:57Atau mau?
01:06:58Tetap berada di Departemen Etiket Istana.
01:07:02Tidak!
01:07:04Hamba
01:07:05akan patuh pada titah Yang Mulia Permaisuri.
01:07:08Hamba
01:07:09bulan depan akan pergi
01:07:11untuk pernikahan aliansi.
01:07:13Tapi,
01:07:14hamba memiliki satu permintaan yang mungkin gak pantas.
01:07:16Hamba kali ini bisa selamat
01:07:17berkat Nadia Wibisono
01:07:18yang rela mengorbankan nyawanya demi menyelamankan hamba.
01:07:20Hamba dengan berani memohon kepada Yang Mulia Permaisuri
01:07:22untuk membebaskan Nadia Wibisono dari Departemen Etiket Istana.
01:07:25Salam hormat kepada Yang Mulia Permaisuri.
01:07:31Aku ingat,
01:07:32aku ingat Nadia Wibisono dan Aruna Wibisono adalah kakak beradik.
01:07:35Menurutmu,
01:07:37menurutmu bagaimana sebaiknya aku memberikan hadiah?
01:07:41Yang Mulia Permaisuri,
01:07:43Yang Mulia Permaisuri,
01:07:44hubungan aku dengan Nadia sejak kecil kurang akrab.
01:07:46Kami gak memiliki ikatan yang kuat.
01:07:47Aku serahkan sepenuhnya kepada keputusan Yang Mulia.
01:07:50Karena kamu sudah setuju untuk menikah demi perdamaian,
01:07:53maka aku akan mengikuti keinginanmu.
01:07:54Mari kembali ke istana.
01:07:57Terima kasih atas kemurahan hati Yang Mulia Permaisuri.
01:08:08Aruna Wibisono,
01:08:10aku pikir kamu sudah jadi seperti burung Phoenix yang terbang tinggi.
01:08:14Ternyata kamu tetap saja hanya seekor ayam hutan.
01:08:17Kamu gak hanya menjalankan ayah dan ibu serta keluarga karta negara,
01:08:20tapi juga membuatku menderita di Departemen Etiket Istana ini.
01:08:22Semua penderitaan ini akan aku hitung perlahan denganmu.
01:08:27Kakak, tolong biarkan aku keluar ya.
01:08:38Kalau terus dikurung di rumah ini, aku bisa jadi gila.
01:08:41Kamu masih berani ngomong begitu.
01:08:47Kau bukan karena kamu dan Nadia Wibisono sama-sama bertindak bodoh.
01:08:50Malah mungkin aku sampai menyinggung Kaisar dan kehilangan jabatanku.
01:08:54Semua ini gara-gara Nadia Wibisono.
01:08:55Perempuan gak tahu diri itu.
01:08:56Sayang.
01:08:59Kamu sudah kembali ya?
01:09:03Permaisuri Agung sudah mengampuni dosaku.
01:09:05Aku gak perlu lagi berada di Departemen Etiket Istana.
01:09:07Kamu sudah membuat kita menderita begini.
01:09:10Masih berani pulang?
01:09:12Kakak, yang benar-benar menyusah kamu itu adalah Aruna Wibisono.
01:09:15Daripada kita saling menyalahkan di sini,
01:09:17lebih baik kita pikirkan cara untuk balas Aruna Wibisono.
01:09:19Aruna Wibisono?
01:09:21Bukankah sekarang dia sudah jadi permaisuri Kaisar?
01:09:23Bagaimana kita bisa melawannya, ha?
01:09:26Waktu aku di Departemen Etiket Istana,
01:09:29aku sempat melihatnya sekali.
01:09:30Dia hanya memakai seragam pelayan istana biasa.
01:09:33Gak ada yang istimewa.
01:09:34Pelayan istana?
01:09:37Jangan-jangan Kaisar hanya menikahinya karena istang saja.
01:09:40Tentu saja.
01:09:40Kalau Kaisar benar-benar menyukainya,
01:09:43mana mungkin dia hanya dijadikan pelayan.
01:09:45Awal bulan depan akan ada pesta musim semi.
01:09:47Semua bangsawan kerajaan akan diundang ke istana
01:09:50untuk menghadiri acara itu.
01:09:51Ini kesempatan emas kita.
01:09:53Pesta musim semi.
01:09:55Keluarga kartan negara juga masuk ke dalam daftar undangan,
01:09:57kan?
01:09:57Berarti aku juga bisa pergi.
01:10:00Kamu mau bikin ulah apa lagi?
01:10:04Tenang saja, kakak.
01:10:06Di pesta musim semi nanti,
01:10:07aku pasti akan bersinar.
01:10:09Selama bisa menarik perhatian permaisuri agung,
01:10:11keluarga kartan negara kita pasti akan bangkit kembali.
01:10:17Hari ini Anda datang ke pesta.
01:10:37Semua pejabat tinggi dan orang penting.
01:10:38Pastikan semuanya dicek dengan teliti.
01:10:40Jangan sampai ada kesalahan sedikitpun.
01:10:41Ah, nggak usah khawatir lagi.
01:10:46Setiap bagian pesta ini sudah dicek berkali-kali.
01:10:48Pasti nggak ada masalah.
01:10:50Semoga saja.
01:10:53Aruna.
01:10:53Aruna.
01:11:02Aruna.
01:11:03Kalau kamu suka kue ini,
01:11:05aku bisa minta orang siapkan lebih banyak.
01:11:06Cuma karena pesta di istana ini tempatnya terpencil,
01:11:13nggak ada yang jaga.
01:11:14Kalau nggak begitu,
01:11:15kita pasti nggak bisa ketemu terang-terangan begini.
01:11:25Aruna.
01:11:27Setelah pesta ini beres,
01:11:29tunggu aku di sini.
01:11:30Aku ada yang mau kubejarakan sama kamu.
01:11:33Oke.
01:11:34Aku tunggu di sini.
01:11:36Hei, cepat lihat itu.
01:11:47Aruna Wibisono sedang bersama seorang penjaga.
01:11:54Oh iya.
01:11:56Hari ini tugasmu kan?
01:11:57Ayo kita cepat kembali.
01:12:00Ingat ya.
01:12:01Tunggu aku di sini ya.
01:12:02Baiklah.
01:12:04Ini, bawa ini ya.
01:12:06Wah, benar juga.
01:12:10Kakak memang nggak bisa jauh dari pria ya.
01:12:12Baru saja ditinggalkan Kaisar.
01:12:15Eh, sekarang sudah menggoda pengawal.
01:12:18Ini istana.
01:12:29Bukan keluarga Wibisono yang selalu melindungimu.
01:12:31Setiap tingkah langkumu,
01:12:32diawasi oleh Kaisar dan Permaisuri.
01:12:34Kalian baru saja bebas.
01:12:36Masih belum jera juga.
01:12:37Aku dan suamiku diundang sebagai tamu kehormatan untuk jamuan istana.
01:12:42Sedangkan kamu cuma pelayan.
01:12:43Pelayan, kalau orang penting lagi senang, mungkin kamu dapat hadiah.
01:12:48Tapi kalau mereka lagi nggak senang, mati pun nggak ada yang peduli.
01:12:52Dulu keluarga Wibisono melepaskanmu.
01:12:54Itu cuma keberuntungan.
01:12:55Sekarang nggak ada lagi yang mau melindungimu.
01:12:58Maksudmu apa?
01:13:01Kalau kamu nggak bahagia,
01:13:04aku justru senang.
01:13:06Hormat kepada Permaisuri.
01:13:17Hormat kepada Permaisuri.
01:13:19Aruna,
01:13:20mengurus persiapan jamuan istana terima kasih atas usahamu.
01:13:23Setelah jamuan istana selesai, aku akan memberikan penghargaan padamu.
01:13:26Ini memang tugas hamba.
01:13:28Hamba nggak merasa lelah.
01:13:30Mohon izin yang mulia Permaisuri.
01:13:32Hamba rakyat ingin melaporkan sesuatu.
01:13:33Silahkan katakan.
01:13:35Hamba rakyat ingin melaporkan.
01:13:36Aruna,
01:13:37Wibisono menjalin hubungan terlarang dengan seorang pengawal.
01:13:41Oh, begitu.
01:13:42Hamba menyaksikannya sendiri.
01:13:44Aruna,
01:13:44Wibisono dan pengawal tersebut terlihat sangat mesra seperti pasangan kekasih.
01:13:47Saat ketahuan, mereka bakal mencoba menutupinya.
01:13:49Di siang hari saja sudah berani seperti itu.
01:13:51Lalu di belakang,
01:13:52entah seberapa jauh mereka melangkah.
01:13:54Yang mulia Permaisuri Agung,
01:13:56hamba,
01:13:56memang benar ada seorang pengawal yang dekat dengan hamba.
01:13:58Namun sebelum masuk istana,
01:14:00kami sudah saling memiliki perasaan.
01:14:01Di dalam istana,
01:14:02kami hanya bertemu sesekali.
01:14:04Nggak pernah melakukan hal yang melanggar.
01:14:05Kalau memang nggak bersalah,
01:14:07mengapa tadi saat melihat kami,
01:14:08kamu langsung pergi terburu-buru?
01:14:10Hubungan terlarang adalah dosa besar yang layak dihukum mati.
01:14:14Yang mulia Permaisuri Agung,
01:14:15hamba yang memaksa untuk bertemu dengannya.
01:14:17Kalau karena hal ini,
01:14:18Anda ingin menghukum mati hamba, maka silakan.
01:14:20Tapi mohon selamatkan nyawa pengawal itu.
01:14:22Tampaknya kalian berdua memang nggak suci.
01:14:25Mohon kepada Yang Mulia Permaisuri Agung,
01:14:27panggil pengawal itu dan hukum mati bersama-sama.
01:14:29Mohon kepada Yang Mulia Permaisuri Agung
01:14:30untuk menghukum mati mereka berdua
01:14:32demi menjaga kehormatan istana.
01:14:34Jadi siapa yang kalian ingin hamba hukum mati?
01:14:40Kalian ingin agar aku menghukum mati siapa?
01:14:43Di istana ini memang ada aturan jelas
01:14:47yang melarang hubungan antara Dayang dan pengawal.
01:14:50Tapi Aruna telah bekerja keras mengatur pesta istana.
01:14:53Sebagai bentuk pengampunan,
01:14:55aku memutuskan untuk membebaskannya dari hukuman.
01:14:57Tapi...
01:14:57Aruna,
01:14:59antar aku ke lokasi pesta istana.
01:15:01Baik.
01:15:01Hormat kami, Ibu Suri.
01:15:16Lagi-lagi dia berhasil lolos dari masalah.
01:15:19Kok Aruna Wibisono bisa seberuntung itu?
01:15:21Dulu dilindungi oleh Kaisar,
01:15:22sekarang dilindungi oleh Ibu Suri.
01:15:24Bahkan tanggung jawab pesta musim semi juga diberikan kepadanya.
01:15:26Karena pesta musim semi diserahkan kepada Aruna Wibisono,
01:15:29bukankah itu kesempatan yang bagus?
01:15:31Kaisar, pesta ada di sana, Kaisar.
01:15:39Mau ke mana?
01:15:40Pestanya hampir mulai.
01:15:40Kalau nggak cepat ganti pakaian, nanti nggak sempat.
01:15:42Aku sudah lama memikirkannya.
01:15:44Aku rasa lebih baik aku ungkapkan kebenarannya lebih cepat ke Aruna.
01:15:46Cepat panggil Aruna ke sini,
01:15:48ke tempat tadi supaya bertemu denganku.
01:15:53Budi?
01:15:54Ayo cepat.
01:16:01Ada apa ini?
01:16:04Kali ini kamu benar-benar berjasa besar.
01:16:06Semua orang memujimu karena pesta musim semi kali ini sangat sukses.
01:16:09Bahkan Ibu Suri juga terlihat sangat senang.
01:16:11Syukurlah kalau begitu.
01:16:13Ada yang menunggumu di belakang Departemen Anda.
01:16:15Cepat ke sana.
01:16:16Siapa dia?
01:16:19Ada pembunuh.
01:16:19Cepat lindungi, lindungi Ibu Suri.
01:16:23Eh, bagaimana keadaan di dalam?
01:16:25Ada pembunuh yang menyemar sebagai penari berusaha membunuh Pormai Suri.
01:16:28Aditya Kartanegara membantu Pormai Suri.
01:16:29Menangkit satu serangan pada pembunuh itu berhasil kabur.
01:16:31Bawa dia pergi!
01:16:35Pembunuh suri telah diserang.
01:16:36Kami datang untuk menangkap Aruna.
01:16:37Kami akan membawanya ke Departemen Hukum untuk keadili.
01:16:47Lapor Menteri.
01:16:48Tersangka sudah kami bawa.
01:16:49Hamba Aruna.
01:16:51Datang menghadap Menteri.
01:16:52Ini kau orang yang mencelaka ini ya dan mengirimnya untuk menikah demi perdamaian?
01:16:55Bagasah di Ningrat.
01:16:56Orang yang bertanggung jawab atas pesta kerajaan ini adalah dia.
01:17:00Berani sekali, Kam.
01:17:00Berani-beraninya di pesta kerajaan mengatur pembunuh untuk menyerang Pormai Suri.
01:17:04Apa sebenarnya maksudmu?
01:17:06Saya divitnah, Menteri.
01:17:07Setiap orang yang hadir di pesta kerajaan sudah aku periksa identitasnya.
01:17:10Saya benar-benar nggak tahu bagaimana bisa ada pembunuh.
01:17:12Tentu saja kamu nggak tahu.
01:17:13Sebelum pesta kerajaan dimulai, kamu masih sempat bertemu diam-diam dengan seorang pengawal.
01:17:17Kalian terlihat sangat mesra.
01:17:18Tentu saja kamu nggak peduli dengan keselamatan Pormai Suri.
01:17:21Apa? Ada kejadian seperti itu?
01:17:22Tuan Menteri, aku bisa jadi saksi.
01:17:24Pengawal itu sekarang ada di Departemen Hukum.
01:17:26Para penjaga, bawa pengawal itu ke sini.
01:17:28Aku harus mencari tahu kebenarannya.
01:17:33Kenapa Aruna belum datang?
01:17:34Lapor Menteri, orangnya sudah dibawa ke sini.
01:17:52Kamu baik-baik saja, Raka.
01:17:56Aruna Wibison, kamu tahu kesalahan.
01:17:58Mohon Menteri memeriksa dengan cermat.
01:18:00Ada pembunuh yang menyusup ke perjamuan istana.
01:18:02Ini semua salah hamba.
01:18:02Mohon Menteri, agar nggak melibatkan orang lain.
01:18:04Penjagaan istana sangat ketat.
01:18:06Orang biasa nggak mungkin masuk.
01:18:08Pasti Aruna Wibisono diam-diam bersekongkol dengan pembunuh itu.
01:18:10Kalau bukan karena suamiku bertindak cepat dan melindungi Pormai Suri dari serangan itu,
01:18:14mungkin saja nggak akan cukup dengan sepuluh nyawa sekalipun.
01:18:16Tuan Menteri, soal pembunuh itu hamba sungguh nggak tahu.
01:18:19Mohon Menteri, beri hamba sedikit waktu.
01:18:21Hamba berjanji akan menyelidiki kebenarannya.
01:18:23Sudah cukup.
01:18:24Dayang Aruna, bersekongkol dengan penjaga istana,
01:18:26melanggar aturan istana,
01:18:28serta mengabaikan keselamatan Pormai Suri,
01:18:30eksekusi kedua orang itu.
01:18:32Sekarang juga.
01:18:39Jangan.
01:18:41Tuan, tolong cabut keputusan Anda, Tuan.
01:18:43Aku mohon.
01:18:44Tuan besar.
01:18:45Tuan.
01:18:46Jangan, Tuan.
01:18:47Tuan, saya mohon.
01:18:49Tuan.
01:18:50Raka, maafkan aku.
01:18:53Semuanya salah aku.
01:18:54Maafkan aku.
01:18:55Aku ingin lihat,
01:19:14siapa di antara kalian yang berani menyentuhnya?
01:19:17Kaisa.
01:19:19Hidup Kaisa.
01:19:20Hidup Kaisa.
01:19:21Hidup selamanya.
01:19:22Hidup Kaisa.
01:19:26Hidup Kaisa.
01:19:27Hidup selamanya.
01:19:29Beraninya kalian.
01:19:30Tanpa menyelidiki dengan teliti,
01:19:32kalian langsung ingin menghukum orang gak bersalah hingga mati.
01:19:34Tindakan seperti ini.
01:19:35Bagaimana bisa disebut jalan seorang pejabat?
01:19:43Kamu selalu mencari masalah dengan Aruna.
01:19:45Hari ini saja.
01:19:46Kalau bukan karena aku ada di sini,
01:19:48rencanamu mungkin sudah berhasil.
01:19:49Yang Mulia Kaisar,
01:19:50aku gak punya niat.
01:19:51Gak punya niat mencelakai kakakku.
01:19:52Yang Mulia Kaisar,
01:19:53Aruna Wibisono adalah penanggung jawab acara pesta musim semi.
01:19:56Dia membiarkan seorang pembunuh menyusup ke istana.
01:19:57Untuk mencoba membunuh permaisuri Agung,
01:19:59mohon Yang Mulia Kaisar segera memerintahkan agar dia ditahan di penjaran dan diinterrogasi secara ketat.
01:20:02Apa yang dikatakan oleh Menteri benar?
01:20:03Hari ini saja kalau bukan karena suamiku ada di sini,
01:20:05permaisuri Agung nyawanya mungkin sudah gak tertolong.
01:20:07Yang Mulia Kaisar,
01:20:08nyawa rakyat kecil seperti aku ini gak penting,
01:20:09tapi Aruna Wibisono harus dihukum.
01:20:13Kaisar,
01:20:14nyawa rakyat kecil tak gak penting,
01:20:16tapi Aruna harus dihukum.
01:20:18Kalau nanti kejadian seperti ini turulang lagi,
01:20:20siapa yang akan menjaga keamanan istana?
01:20:21Siapa yang akan menjamin keamanan istana?
01:20:24Mohon Kaisar,
01:20:25hukumlah Aruna!
01:20:27Rani sekali kamu adit ya karta negara,
01:20:29memaksaku mengambil keputusan.
01:20:31Hari ini permaisuri Doa Wager sangat ketakutan
01:20:33kalau Kaisar gak menghukum Aruna.
01:20:35Nanti kalau ada yang meniru,
01:20:36akibatnya bisa fatal Kaisar.
01:20:38Mohon Kaisar,
01:20:39hukumlah Aruna!
01:20:40Mohon Kaisar,
01:20:42hukumlah Aruna!
01:20:49Benarkah?
01:20:50Kalau aku punya bukti,
01:20:52kalau Aruna gak bersalah,
01:20:53hukuman apa yang pantas untuk kalian?
01:20:55Gak mungkin itu gak masuk akal.
01:21:02Bagasah di Ningera jawab pertanyaan Kaisar.
01:21:04Kaisar bertanya padamu.
01:21:06Padarma,
01:21:07kalau Aruna Wibisono di fitnah,
01:21:08saya Dharma Wibisono bersedia menerima hukuman yang sama dengannya.
01:21:11Baiklah.
01:21:13Pengawal,
01:21:14bawa orang itu ke sini.
01:21:18Kaisar sungguh bijaksana.
01:21:20Sesuai perintah Kaisar,
01:21:21hamba sudah menyiapkan mata-mata sebelumnya.
01:21:23Jadi pembunuh ini berhasil ditangkap tempat waktu.
01:21:25Ampuni hamba, Kaisar!
01:21:26Ampuni hamba!
01:21:27Perjabatan pembunuhan terhadap perbaik surit.
01:21:28Semua ini terperintah Nadya Wibisono dan Aditya Karta Negara.
01:21:31Hamba hanya dipaksa melakukannya, Kaisar.
01:21:32Ampuni hamba, Kaisar!
01:21:33Ampuni hamba!
01:21:34Tama sudah,
01:21:35semuanya berakhir.
01:21:36Pengawal,
01:21:37bawa Bagas Adi di Ngerat pergi.
01:21:38Kaisar!
01:21:39Padarma,
01:21:41aku telah mengabdi untuk dinas di Daxia dengan sepenuh hati
01:21:43selama puluhan tahun
01:21:44dengan kesetiaan yang gak tergoyakan.
01:21:46Kaisar,
01:21:46anda gak boleh memperlakukanku seperti ini,
01:21:48Kaisar!
01:21:48Kaisar,
01:21:49mengenai kalian berdua.
01:21:55Kaisar,
01:21:56Kaisar,
01:21:57ini gak ada hubungannya dengan saya.
01:21:58Semua ini olah dia.
01:21:59Ia yang menyuruh saya.
01:22:00Kau paham!
01:22:01Kaisar,
01:22:02aku hanya iri pada kakak.
01:22:03Rencana membunuh permain suri semua itu
01:22:05Hida Aditya Karta Negara.
01:22:06Dan lagi melindungi permain suri dengan tubuhnya itu
01:22:08semua sudah diatur oleh dia sendiri, Kaisar.
01:22:09Hidupan Hida!
01:22:10Berani-berani ya kau menghiat hatiku!
01:22:12Cukup!
01:22:13Aditya Karta Negara,
01:22:15Nadia Wibisono,
01:22:16Sebagai dalang utama,
01:22:18hukum mati di tempat.
01:22:22Tahan Rumi di Departemen Hukum.
01:22:24Tunggu keputusan lebih lanjut.
01:22:26Kaisar!
01:22:27Kaisar!
01:22:28Kuli aku kesempatan!
01:22:29Kaisar!
01:22:29Kaisar!
01:22:30Kau hanya lebih bisa, Noh!
01:22:31Aku benci kamu!
01:22:33Kau bukan ganda kamu,
01:22:34semuanya lebih aku!
01:22:35Kamu salah.
01:22:36Yang membuatmu jadi seperti ini
01:22:37adalah dirimu sendiri,
01:22:38bukan aku.
01:22:40Akhir yang kamu alami sekarang
01:22:41adalah akibat dari perbuatanmu sendiri.
01:22:46Tidak!
01:22:51Aruna.
01:22:54Aku.
01:22:57Jadi, Kaisar,
01:22:59apa nama aslimu?
01:23:04Namaku Raka.
01:23:06Raka.
01:23:09Sekarang pelaku sudah dihukum.
01:23:11Yang Mulia Kaisar dan Permaisuri
01:23:13benar-benar pasangan
01:23:14yang akhirnya bersatu, ya.
01:23:19Permaisuri?
01:23:20Mulai hari ini,
01:23:22aku
01:23:22akan jadikanmu sebagai Permaisuri.
01:23:29Mulai hari ini,
01:23:30aku akan memubarkan enam istana.
01:23:32Mulai sekarang,
01:23:33hanya ada satu pemimpin di dalam istana.
01:23:37Yaitu Permaisuriku.
01:23:38Permaisuri yang Mulia
01:23:41panjang umur,
01:23:42panjang umur,
01:23:43panjang umur!
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan