Skip to playerSkip to main content
  • 2 hours ago
DubbingRomansa di Balik Mekar Tonton episode lengkapnya di aplikasi ShortMax
Transcript
00:00:00To婚 from the Pangeran Ketiga, that is what you mean.
00:00:03Is that the Pangeran Ketiga, what do you mean?
00:00:06They're your daughter!
00:00:11But she's from Selir!
00:00:13Why are you giving up with Selir?
00:00:15What are you saying?
00:00:17She is from the love of you.
00:00:20The love of you is not going to be a child.
00:00:22You are my daughter!
00:00:25You are my daughter!
00:00:27Tell me, what is your intention?
00:00:32Toko border milik ibuku.
00:00:35Now you've become the president of the 3rd.
00:00:38You don't need to help you.
00:00:41One toko border did put in the front of you is enough.
00:00:48Okay, I agree.
00:00:53But don't try to help you.
00:00:55Sehari sebelum pernikahan akan kuberikan toko border itu padamu.
00:01:02Yang mulia, sudah berhasil, pengurus keluarga Yukata mengirim kabak.
00:01:05Katanya, 5 hari lagi sanya, putri sulung keluarga Yukata akan menikah ke keluarga kita.
00:01:153 tahun lalu, istana penuh kejolak tersembunyi.
00:01:18Demi jaga keselamatan, aku terpaksa pura-pura gila dan bodoh.
00:01:22Sekarang pemberontak sudah disingkirkan.
00:01:24Aku itu putra mahkota piwihan rahasia Ayah Hatta.
00:01:28Setelah melewati banyak bahaya,
00:01:31akhirnya aku bisa nikahi wanita yang ku cintai dengan bangga.
00:01:35Tapi,
00:01:36hambar dengar nonasannya sebenarnya menyukai pangeran kedua.
00:01:43Kamu,
00:01:44tidak keberatan?
00:01:46Siapa yang dicintai itu bukan hal utama.
00:01:50Yang penting itu,
00:01:52siapa yang akhirnya akan memiliki orang itu?
00:01:54Kamu tidak tahu apa-apa.
00:01:58Aku pamit dulu.
00:02:00Kamu selalu mau nikah dengan Chandra.
00:02:06Sekarang harus nikah dengan orang lain.
00:02:07Apakah orang lain?
00:02:08Apakah kamu rela?
00:02:13Aku tidak seperti ibu.
00:02:14Yang terjebak cinta seumur hidup.
00:02:19Yang terjebak cinta seumur hidup.
00:02:36Kamu selalu mau nikah dengan Chandra.
00:02:38Sekarang harus nikah dengan orang lain.
00:02:41Apakah kamu rela?
00:02:43Kau tidak rela harus gimana?
00:02:46Selama tiga tahun kejar dia.
00:02:48Cuman aku sendiri yang berjuang.
00:02:52Pertama kali bertemu Chandra.
00:02:54Ini guru yang ku datangkan dari ibu kota untuk kalian.
00:02:57Namanya Tuan Chandra.
00:02:59Mulai sekarang beliau yang akan mengajari kalian.
00:03:02Salam hormat untuk kedua nona.
00:03:09Sekilas aku langsung tergerak.
00:03:14Berbeda dengan gadis yang pendiam.
00:03:15Kasaanku jelas dan perang-perangan.
00:03:18Lora! Lora!
00:03:20Hati-hati!
00:03:22Nona!
00:03:23Nona Sania! Hati-hati!
00:03:38Selama tiga tahun,
00:03:58For three years, one mother knew my love for her, but she didn't get up with her, I think she was really cold until that day.
00:04:18Yang mulia, kamu itu pangeran kedua saat ini. Semua wanita di negeri ini mau nikah denganmu. Kalau kamu suka putri keluarga Yukata, lamar saja secara terbuka. Kenapa harus merendahkan diri cuma untuk jadi guru di sini?
00:04:30Yuli sangat sensitif.
00:04:35Kalau aku langsung kecer dia, takutnya dia akan ketakutan. Aku mau bangun perasaan perlahan dengannya.
00:04:40Lalu, gimana dengan nona Sanya? Semua orang di ibu kota tahu dia mencintai seorang guru. Karena itu, dia tolak banyak lamaran.
00:04:52Apa hubungannya denganku?
00:05:07Ternyata dia sama sekali tidak ada perasaan padaku.
00:05:10Yang dia jingkai itu
00:05:13Bukanlah aku
00:05:18Tuhan tengah malam begini datang tanpa diundang. Ada urusan penting apa?
00:05:40Besok ada pertemuan di pavilion zurna. Para pejabat dan bangsawan ibu kota semua akan datang untuk melihat-lihat.
00:05:46Nona Yuli mau ikut untuk tambah wawasan. Kamu ikutlah temani dia.
00:06:20Tidak berhasil sulaman ibumu. Kamu yakin tidak mau pergi lihat?
00:06:24Baik. Aku akan pergi.
00:06:26Hmm. Bersiap dan istirahatlah lebih awal. Aku pamit dulu.
00:06:34Tuhan Chandra
00:06:46Gambar kecil Yuli. Sudah pudar karena sering kamu pegang. Aku akan minta pengrajin kertas untuk buatkan yang baru untukmu.
00:06:57Nona Sanya tidak perlu rekod repot.
00:07:01Satu gambar kecil. Kamu bisa sekeduli itu. Cuma terhadapku. Kamu dingin seperti musim dingin akhir tahun.
00:07:14Tuhan Chandra. Aku menyukaimu.
00:07:24Apa hubungannya denganku? Di hatiku cuma ada Yuli seorang.
00:07:41Yang mulia. Kamu mau kemana?
00:07:45Pengurus Wira kirim surat. Katanya Nona Sanya akan ke pavilion zurna. Aku mau ikut lihat-lihat.
00:07:52Kebetulan kamu temani aku ke sana.
00:07:54Sekarang ini kamu masih harus pura-pura gila. Kalau sampai pangeran kedua lihat kamu, gimana jadinya nanti?
00:08:01Tenang saja. Aku sudah punya rencana sendiri.
00:08:07Rencana sendiri?
00:08:18Nek.
00:08:24Yang mulia.
00:08:26Hari ini aku tidak terima tamu. Jangan biarkan orang lain lihat aku.
00:08:29Hamba paham.
00:08:32Marilah.
00:08:33Ada yang mau aku sampaikan padamu.
00:08:36Paham.
00:08:37Tenang saja, Yang mulia.
00:08:41Pergilah.
00:08:48Yang mulia.
00:08:49Nona Sanya sudah datang.
00:09:02Hari ini pavilion zurna ramai sekali. Semua orang pakai perhiasan emas dan perak. Jelas mereka semua dari keluarga terpandang.
00:09:08Hari ini ada barang berharga yang dipamerkan di pavilion ini. Semuanya karya para orang terkenal.
00:09:11Nanti kalau ada yang disukai noma Yuli, aku akan hadiahkan untukmu.
00:09:15Tidak usah.
00:09:17Kemarin krim corona pipi dari tuan untukku sudah habiskan 50 KL.
00:09:20Pasti tuan juga kasih ke Kak Sanya yang.
00:09:22Uang bulanan tuan juga tidak banyak.
00:09:24Gimana mungkin aku masih mau habiskan uang tuan lagi?
00:09:27Aku tidak ada kasih ke Nona Sanya.
00:09:30Kakak tidak dapat.
00:09:32Aku tidak tahu.
00:09:33Aku terlalu banyak bicara.
00:09:35Tidak apa-apa.
00:09:36Selera tuan Chandra kurang bagus.
00:09:38Krim warna pink peach ini malah buat kulit terlihat kelap.
00:09:42Untung saja tidak diberikan padaku.
00:09:49Bima, bukankah kamu sering pergi ke tempat hiburan untuk minum-minum?
00:09:54Coba tanyakan pada para gadis di sana warna lipstick apa yang paling disukai wanita.
00:10:00Baiklah.
00:10:04Nona Yuli, maaf.
00:10:06Ini salahku.
00:10:08Mau berbuat baik tapi malah jadi masalah.
00:10:09Tidak apa-apa kok.
00:10:10Ini juga bentuk perhatian dari Tuan Chandra.
00:10:13Tuan Chandra, tolong hibur kakakku untukku.
00:10:15Kak Sanya menyukai Tuan Chandra.
00:10:17Tapi, kamu malah kasih aku krim corona pipi.
00:10:19Dengan sifat kakakku itu, pasti dia akan nyindir aku lagi.
00:10:24Nona, kenapa kamu suruh Tuan Chandra pergi ke tempat Kak Sanya?
00:10:28Kamu tidak suka Tuan Chandra?
00:10:30Dia cuma sarjana mistri.
00:10:31Buat apa aku suka dia?
00:10:33Lihat saja cara berpakaian kakutamu yang datang hari ini.
00:10:36Semuanya orang-orang hebat.
00:10:37Dengan dorongan yang tepat, aku bisa melesat di puncak.
00:10:40Kalau dia tidak ku zingkirkan, gimana aku bisa pilih yang terbaik dan dapat orang terpandang?
00:10:44Nona, pilihan yang bagus.
00:11:09Ini buatan penjahit bordir terkenal di ibu kota.
00:11:12Karya terbaik Fina.
00:11:14Bordiran dari nyonya Fina pernah dapat pujian langsung dari kaisar.
00:11:18Jarum emas menembus awan hijau musim sepi.
00:11:20Penang warna warna warna.
00:11:23Horna Warmi membentuk perintahan.
00:11:31Fina itu nama panggung ibuku.
00:11:34Ibuku adalah putri seorang pedagang,
00:11:36hidup dalam kemewahan dan kemegahan,
00:11:38tapi malah mengikah dengan ayah yang seorang sarjana miskin.
00:11:43Kami kumpulkan uang agar ayahku bisa berjabatan,
00:11:45ibuku bekerja siang dan malam buat sulaman.
00:11:49Ayah menjabat dengan iblisnya biasa saja.
00:11:52Hasil kajianan ibu mulai tersebar di ibu kota.
00:11:55Dia membuka toko boarding.
00:11:57Bisnisnya rangsang.
00:11:59Ibu pakai emas dan terak yang didapat untuk karir ayah.
00:12:03Ayah menapaki jalan karirnya dari seorang penasihat kantor lokal
00:12:06sampai jadi menteri tingkat tiga.
00:12:09Tepat di saat karir ayah sedang bersinar,
00:12:11dia bawa pulang Yuli dan ibunya yang diam-diam dia sembunyikan.
00:12:16Karena kelelahan dan shock mendadak.
00:12:19Ibuku jatuh sakit.
00:12:21Tiga bulan kemudian,
00:12:23ibu meninggal karena depresi.
00:12:26Kalau bukan karena masa depan ayahku,
00:12:29ibuku tidak akan hancur karena buat sulaman ini.
00:12:32Terakhir malah buatkan gaun pengantian untuk wanita simpana.
00:12:39Permisi, apa kamu pemilik pavilian ini?
00:12:43Benar.
00:12:44Bolehkah aku beli bordiran ini?
00:12:46Nyonya Vina itu ibuku.
00:12:48Dia sudah meninggal beberapa tahun lalu.
00:12:50Bordiran ini karya ibuku yang terkenal.
00:12:52Aku mau simpan ini sebagai kenang-kenangan.
00:12:54Kamu kenal Norasani ya, kan?
00:12:57Nanti, apapun yang dia pilih,
00:12:59cari alasan saja jual ke dia dengan harga paling murah.
00:13:03Jarang ada gadis yang berbakti seperti ini.
00:13:06Kalau begitu, sulaman motif bebek ini akan ku jual kepadamu seharga 10 ta'el.
00:13:12Terima kasih, Tuan.
00:13:16Aku tawar 20 ta'el.
00:13:18Tuan, aturan di pavilian surna ini,
00:13:20yang tawar lebih tinggi,
00:13:21dia yang dapatkan.
00:13:22Kebetulan aku memang butuh kipas bundar buat koleksi.
00:13:25Aku mau beli.
00:13:27Uangmu banyak sekali ya.
00:13:30Uang saku yang diberikan ayah setiap bulan ada 20 ta'el.
00:13:33Di tabungan rahasiaku masih ada penghiasan dan aksesoris yang ayah berikan.
00:13:37Kak, Sanya,
00:13:38sepertinya ayah setiap bulan cuma kasih kamu yang membatus koin, kan?
00:13:41Apa kamu punya uang buat bersaik denganku?
00:13:44Halo, bukan karena ibuku yang siang malam buat buah diran.
00:13:47Demi masa depan ayah,
00:13:48kamu tidak akan menikmati hidup enak seperti sekarang.
00:13:51Buah diran ini buatan ibuku waktu mau bantu ayah beli jabatan.
00:13:55Matanya rusak dengan selesaikan buah diran ini.
00:13:57Kamu pikir kamu pantas miliki itu?
00:14:00Kudengar Nyonya Fina sakit karena bekerja terlalu keras demi masa depan suaminya.
00:14:04Suaminya itu baru saja mengenakan jubah merah langsung bawa selirnya pulang
00:14:07sampai istrinya meninggal karena sakit hati.
00:14:10Nona Yuli,
00:14:11manusia harus punya harga diri.
00:14:13Anak selir memang tidak tahu malu.
00:14:16Sudah hidup enak tapi malah mau menjatuhkan.
00:14:19Mana ada hal yang seperti itu?
00:14:20Benar!
00:14:21Sungguh keterlaluan.
00:14:24Memang tidak tahu malu.
00:14:26Nona Yuli,
00:14:27kamu masih mau bersaing?
00:14:28Aku...
00:14:37Nona Sanya.
00:14:38Silahkan.
00:14:39Tunggu sebentar.
00:14:40Tunggu sebentar.
00:14:42Tunggu sebentar.
00:14:55Tifas bulat ini,
00:14:56pangeran kedua mau tawar untuk Nona Yuli.
00:14:59100 style.
00:15:01Nona Sanya.
00:15:03Apa mau bersaing dengan pangeran kedua?
00:15:05200 style.
00:15:151000 style.
00:15:18Nona Yuli ini siapa sebenarnya dia?
00:15:20Pangeran kedua rela keluarkan ribuan style cuma untuk menyenangkan hatinya.
00:15:23Entahlah.
00:15:24Tadi kita ngomongin Nona Yuli begitu,
00:15:26apa pangeran kedua akan marah?
00:15:31Kamu jelas tahu aku datang hari ini dan didapatkan bordiran ibuku.
00:15:35Namun demi rebut hatinya,
00:15:37kamu persulit aku.
00:15:39Chandra,
00:15:40di hatimu,
00:15:42apa aku begitu tidak berharga?
00:15:46Nona Sanya.
00:15:50Aku mengalah.
00:15:57Nyalakan lampion langit.
00:16:03Inilah.
00:16:05Gita.
00:16:09Nyalakan lampion langit.
00:16:11Pangeran kedua ada di sini.
00:16:12Siapa yang berani nyalakan lampion langit di hadapan ini?
00:16:14Nyalakan lampion langit harus bayang dua kali lipat.
00:16:16Berani sekali nantang keluarga kerajaan.
00:16:18Udah gila ya.
00:16:27Tuan ku nyalakan lampion langit untuk dapatkan barang itu.
00:16:30Pangeran kedua.
00:16:31Silakan tawar harganya.
00:16:32Siapa Tuanmu?
00:16:33Berani sekali nantang pangeran kedua.
00:16:35Pangeran kedua rela habiskan banyak uang demi wanita cantik.
00:16:38Tuan kami juga mau menangkan hati orang yang dia cintai.
00:16:42Pangeran kedua.
00:16:43Bersainglah yang adil.
00:16:45Ayo.
00:16:5110 ribu tile.
00:16:5420 ribu tile.
00:16:5740 ribu tile.
00:17:0380 ribu tile.
00:17:12Tuan Chandra.
00:17:13Uang di bidang kita paling banyak cuma 80 ribu tile.
00:17:15Kita tidak bisa menawar lagi.
00:17:18Mengalah saja.
00:17:21Orang terhormat tidak merebut kebahagiaan orang lain.
00:17:23Kami mengalah.
00:17:26Selamat kepada tamu kehormatan di lantai atas.
00:17:40Akhirnya dengan 80 ribu tile berhasil dapatkan sulaman motif bebek ini.
00:17:47Tiba-tiba muncul pengacau di tengah jalan benar-benar mengecewakan.
00:17:50Kamu sudah puas?
00:18:05Apa maksudmu?
00:18:07Aku datang kesini demi dapatkan peninggalan ibuku.
00:18:10Sekarang kamu puas?
00:18:12Apa hubungannya dengan aku?
00:18:13Kamu tidak dapat barang yang kamu mau.
00:18:15Jadi lampiaskan kemarahan padaku.
00:18:17Menurutku, nona Sania seharusnya introspek sendiri.
00:18:20Di depan banyak orang.
00:18:22Bicarakan urusan keluarga dan abaikan adikmu.
00:18:25Apa itu sikap seorang kakak sulung?
00:18:27Mungkin pangeran kedua tidak suka dengan sikap nona Sania.
00:18:30Makanya dia bela nona ini.
00:18:32Nona Yuli kamu itu pergi bersama seorang pengawal.
00:18:36Kamu tidak mau kejar?
00:18:46Pangeran tunggu sebentar.
00:18:48Nona Yuli, ada perintah apa?
00:18:51Tadi kamu bilang kamu itu orang pangeran kedua.
00:18:54Kenapa?
00:18:56Pangeran kedua kenapa mau bantu aku?
00:18:58Nona Yuli?
00:19:00Masih belum mengerti.
00:19:03Keberuntungan, nona.
00:19:04Masih akan datang.
00:19:05Masih akan datang.
00:19:22Nona Yuli.
00:19:23Wancanda.
00:19:26Sudah larut malam sebaiknya kita pulang.
00:19:28Bolehkah kita mampir ke Zana dulu?
00:19:32Ke Zana?
00:19:33Kediaman pangeran kedua ada di Zana.
00:19:36Barusan dia bantu aku.
00:19:37Aku mau berterima kasih langsung padanya.
00:19:40Baik.
00:19:42Tidak boleh.
00:19:43Jalan ke Zana harus lewati hutan.
00:19:45Di sekitar sana sering ada perampok.
00:19:46Tidak aman.
00:19:47Pulang ke kediaman dulu saja.
00:19:49Apa yang kau ditakuti dari perampok?
00:19:51Guru kita juga bisa bela diri.
00:19:53Dia bisa lindungi kita.
00:19:55Lagi pula.
00:19:56Mana mungkin kita sial sekali sampai ketemu kampok.
00:19:59Chandra!
00:20:03Tuan Chandra.
00:20:05Kita pergi ke Zana sebentar ya.
00:20:07Baiklah.
00:20:08Semuanya ikut keputusanmu.
00:20:09Biar aku bantu, Kak.
00:20:15Sekarang aku sudah menarik perhatian pangeran kedua.
00:20:18Tangan halusku mana boleh disentuh sembarang pria.
00:20:21Pria dan wanita tidak boleh bersentuhan.
00:20:22Niat baik, Tuan Chandra.
00:20:23Aku sudah terima.
00:20:26Maaf, Nona Yuli.
00:20:27Aku sudah terlalu lancar.
00:20:28Yang Mulia.
00:20:29Nonasannya sudah pamit duluan.
00:20:40Ayo pergi.
00:20:42Baik.
00:20:48Tuan Chandra.
00:20:50Menurutmu aku belum pernah ketemu pangeran kedua sebelumnya.
00:20:52Kenapa dia mau bela aku?
00:20:54Mungkin saja pangeran kedua itu jatuh hati padamu.
00:21:00Mana mungkin begitu?
00:21:02Latar belakangku kurang baik.
00:21:03Tidak seperti kakakku yang putri sah.
00:21:05Baik wajah maupun bakat, semuanya lebih menonjol dariku.
00:21:08Kalau pangeran kedua suka.
00:21:10Harusnya yang dia suka itu Kak Sania baru benar.
00:21:14Bunga Peoni memang cantik dan hanggun.
00:21:16Tapi ada juga yang lebih suka Bunga Pumera.
00:21:18Yang punya persona tersendiri.
00:21:20Mungkin di hati pangeran kedua.
00:21:22Nona Yuli.
00:21:24Bunga Plum Merah yang tetap mekar di bawah salju.
00:21:26Yang bisa buat orang jatuh hati pada pandangan pertama.
00:21:30Lalu gimana denganmu Tuan Chandra?
00:21:32Kamu lebih suka Peoni atau Bunga Plum Merah?
00:21:41Orang-orang di dalam kereta semuanya turun dari kereta sekarang juga.
00:21:52Kalian benar-benar berani sekali.
00:21:54Kalian tahu kereta siapa yang kalian rampok.
00:21:56Pekerjaan yang kulakukan memang penuh bahaya.
00:22:00Aku tidak peduli siapa kalian.
00:22:01Hari ini tinggalkan uang dan nyawa kalian di situ.
00:22:04Tawat-tawat, serak!
00:22:06Tepat pergi!
00:22:07Tolong!
00:22:08Ikut aku, Lona!
00:22:10Tepat!
00:22:11Tepat!
00:22:12Tepat!
00:22:13Tepat!
00:22:14Talk!
00:22:15Tepat!
00:22:16Tepat!
00:22:17Tepat!
00:22:18Tepat pergi!
00:22:19Tolong!
00:22:20Dona Sanya, Dona Sanya.
00:22:50Dona Sanya, Dona Sanya, Dona Sanya, Dona Sanya.
00:23:20Dona Sanya, Dona Sanya, Dona Sanya.
00:23:50Dona Sanya, Dona Sanya.
00:24:20Dona Sanya, Dona Sanya, Dona Sanya.
00:24:50Dona Sanya, Dona Sanya.
00:25:20Dona Sanya, Dona Sanya.
00:25:50Dona Sanya, Dona Sanya.
00:25:54Dona Sanya, Dona Sanya.
00:25:56Dona Sanya, Dona Sanya.
00:25:58Dona Sanya, Dona Sanya.
00:26:02Dona Sanya, Dona Sanya.
00:26:04Dona Sanya, Dona Sanya.
00:26:08But then, I had a reason for this out.
00:26:12After adaptation, I decided to go to the stage.
00:26:16That was not me.
00:26:18I was trying to scare you back around, and then I was going to take it to the stage.
00:26:23I have to wait for you now.
00:26:25I can't wait for you now.
00:26:28What did you do?
00:26:31But don't you do that?
00:26:32My name isn't.
00:26:34He's the one in the house.
00:26:36I! I've already found you!
00:26:38This is for you!
00:26:42Rik pulak-pulak sedih tidak mempan padaku.
00:26:44Aku tidak akan datang di hari ulang tahunmu besok.
00:26:48Ulang tahun itu ada setiap tahun. Tahun ini kamu tidak temani aku.
00:26:52Mungkin saja tahun depan kamu mau temani aku.
00:26:54Ketulusan hati bisa ngelulupkan hati sekeras batu.
00:26:57Aku tidak akan pernah menyerah padamu.
00:27:00Hayu kering meski disiram air tetap tidak akan berbunga.
00:27:03Aku tidak punya perasaan pada nonasannya.
00:27:07Mohon nonasannya.
00:27:11Carilah orang lain yang lebih baik.
00:27:14Canggrah!
00:27:18Kalau tidak coba, mana tahu hasilnya?
00:27:23Cuaca berubah-ubah setiap hari.
00:27:26Hari ini kamu tidak suka padaku.
00:27:28Mungkin saja besok kamu akan suka padaku.
00:27:33Hidup ini cuma beberapa puluh tahun.
00:27:35Kalau...
00:27:37Kalau...
00:27:38Tidak bisa hidup dengan orang yang dicintai.
00:27:41Gimana bisa hadapi hidup yang panjang?
00:27:47Aku Sanya.
00:27:49Kalau mau menikah harus dengan orang yang benar-benar dicintai.
00:27:52Kamu boleh saja tolak aku.
00:27:54Tapi kamu tidak boleh mengarang aku kejar kebahagiaan yang ku mau.
00:28:03...
00:28:13Tidak apa, aku...
00:28:16...
00:28:19Chandra!
00:28:21I love you!
00:28:23I love you!
00:28:27Hayukering is not a flower, but it's a flower.
00:28:31It's a flower for other people.
00:28:35I love you.
00:28:37I love you.
00:28:39If you have one, even if you have to run a tree until you die,
00:28:43you will not give up for love.
00:28:45This is all I have.
00:28:47Demi selamatkan aku, Kak Sania hampir diculik perampok.
00:28:51Aku cuma anak selir.
00:28:53Kak Sania itu putrisah.
00:28:55Hidupku tidak berharga.
00:28:57Tidak sebanding dengan Kak Sania.
00:28:59Menurutku, hidup Nona Yuli jauh lebih penting dari segalanya.
00:29:03Pak tahu ini jelas-jelas kamarku, tapi rasanya aku yang tidak dibutuhkan di sini.
00:29:09Kalau kalian mau saling curhat soal cinta, jangan lakukan di sini.
00:29:15Kak Sania, kamu sudah bangun?
00:29:17Nona Yuli.
00:29:19Nona Yuli.
00:29:25Nona Zania, kenapa harus menekan orang begitu?
00:29:29Nona Yuli cuma peduli padamu.
00:29:31Peduli padaku?
00:29:33Saat aku hampir diculik perampok, dia sengaja halangi kamu untuk selamatkan aku.
00:29:37Kamu bukan orang bodoh.
00:29:39Apa kamu tidak lihat tipu muslihatnya?
00:29:41Nona Yuli bukan orang seperti itu.
00:29:43Waktu itu dia cuma terlalu ketakutan.
00:29:49Sekarang aku tidak mau lihat kalian.
00:29:53Pergi kalian.
00:29:55Pak Sania, semua kesalahan itu semua salahku.
00:30:01Waktu itu aku benar-benar sangat ketakutan.
00:30:05Pak Sania, tolong maafkan aku.
00:30:09Mulai sekarang.
00:30:11Mulai sekarang, aku tidak akan muncul di depan Tuan Chandra lagi.
00:30:15Tuan Chandra!
00:30:17Tuan Chandra!
00:30:19Tuan Chandra, Pak Sania tidak mau memaafkan aku.
00:30:21Bahkan nendang aku.
00:30:23Dadaku sakit sekali.
00:30:25Dadaku benar-benar sakit.
00:30:27Dadaku sakit sekali.
00:30:29Dadaku benar-benar sakit.
00:30:39Kamu keterlaluan.
00:30:41Pokoknya apakun yang kukatakan, kamu tidak akan percaya.
00:30:47Anggap saja memang aku yang tendang dia.
00:30:51Tak suka karena saat ini.
00:30:55Tutup aku tidak mempunyai.
00:30:57Harusu aku tidak mau menghentikan aku.
00:31:03Okay.
00:31:05Tua kembali akan kebiraan yang telah dikecari.
00:31:10Kami akan menghentikan diri dan hal.
00:31:11Aku Leah itu, tidak akan berjaya.
00:31:13Kami akan berjaya dengan baik.
00:31:15Dan juga tidak akan menghentikan diri dan hal.
00:31:17Saya tidak akan berjaya dengan memancing.
00:31:19Aku tidak akan menghentikan diri dan hal.
00:31:20Aku tidak menghentikan diri dan hal.
00:31:21Ah, the wedding of Dona Sanya will come two days later. This is a gift from the Pangeran Ketiga.
00:31:30Okay, you can go.
00:31:43The kipas border of my mother. How can she be in the Pangeran Ketiga?
00:31:48Ah, ah, ah.
00:31:56Yang Mulia.
00:31:57Barangnya sudah dikirimkan?
00:31:59Sudah dikirim.
00:32:00Gimana hasilnya? Apa dia senang?
00:32:03Yang Mulia.
00:32:06Ada masalah.
00:32:08Ah, ah, ah.
00:32:19Ah, ah, ah.
00:32:21Kalian siapa?
00:32:23Ini di mana?
00:32:24Nona Sanya. Tidak perlu tegak.
00:32:26Tuan kami sudah kasih perintah.
00:32:28Hari ini cuma mau buat kamu rasakan sedikit pelajaran.
00:32:31Siapa tuan kalian?
00:32:34Tuan kami itu putra kedua dari Kaisar.
00:32:38Hahaha.
00:32:40Sandra.
00:32:42Dia mau kasih aku pelajaran?
00:32:45Apa aku pernah nyinggung dia?
00:32:47Tidak.
00:32:48Tidak.
00:32:49Uh huh?
00:32:50Kamu memang tidak nyinggung dia.
00:32:52Tapi kamu sudah nyinggung calon bisni Pangeran Kedua.
00:32:56Nona Yuli.
00:32:57Kamu manfaatkan statusmu sebagai budisa untuk cindas Nona Yuli.
00:33:02Pangeran Kedua sudah bilang.
00:33:03Ia berharap kamu ingat rasa sakit hari ini.
00:33:08Waktu bertemu Nona Yuli nanti,
00:33:10bersikaplah hormat padanya.
00:33:12Sesama saudari harus saling layak Yur tulee rewrite sama.
00:33:16Why are you laughing?
00:33:21Why are you laughing?
00:33:25Why are you laughing like this?
00:33:27You just killed me, isn't it?
00:33:32Kak, your son is really cute.
00:33:37How do you think?
00:33:39How are you laughing?
00:33:41Pangeran kedua cuma suruh kita kasih dia pelajaran, kak.
00:33:44Tindakan kali ini lebih kasar saja.
00:33:46Pangeran kedua juga tidak tahu peduli pada kita.
00:33:48Bilang saja.
00:33:49Bilang saja tidak sengaja pukul dia sampai mati.
00:33:51Meres, kan?
00:33:52Ya, sudah.
00:33:53Aku juga belum pernah rasakan gimana rasanya bersama Fitri Bangsawan.
00:33:57Mau lari, kakak?
00:33:59Lepaskan aku!
00:34:00Jangan!
00:34:01Lepaskan aku!
00:34:09Ternyata..
00:34:13Kamu siapa?
00:34:14Ah kak!
00:34:17Hah?
00:34:18Tak.
00:34:19Tak!
00:34:20Ah!
00:34:21Ah!
00:34:28Ah!
00:34:29Ah!
00:34:30Ah!
00:34:31Ah!
00:34:32Ah!
00:34:33Ah!
00:34:34Ah!
00:34:35Ah!
00:34:36Ah!
00:34:39詞曲 李宗盛
00:35:09詞曲 李宗盛
00:35:39詞曲 李宗盛
00:36:09Kok kamu tahu namaku?
00:36:12Semua orang di ibu kota tahu nonasannya jatuh cinta dengan seorang guru.
00:36:18Katanya dia cuma mau menikah dengannya.
00:36:21Gosip buruk memang cepat menyebar.
00:36:23Ini bukan hal buruk kok.
00:36:27Hidup ini cuma beberapa puluh tahun.
00:36:29Kalau tidak bisa bersama orang yang dicintai, hidup rukun dan saling hormati,
00:36:33gimana bisa tahan jalani hidup yang panjang ini?
00:36:35Dari mana kamu dengar kata-kata itu?
00:36:41Menteri Yaka baru saja diangkat jadi pecapa.
00:36:43Taman ini langsung dibangun megah begini.
00:36:45Pasti keluarga ini sangat kaya ya.
00:36:50Semua ini hasil dari usaha Baudir Nyonya Fina yang hasilkan uang sebanyak ini.
00:36:54Aku sudah pernah dengar Nyonya Fina ahli dalam Baudir.
00:36:59Pencapaian Menteri Yaka sekarang?
00:37:01Semua berkat dukungan Nyonya Fina di belakang.
00:37:06Eh, Nyonya Fina sudah lama meninggal.
00:37:10Dia sedang apa di sana?
00:37:20Untuk putri surung keluarga kami, alasannya.
00:37:23Dia sedang bantu Tuan Chandra cari kantong kecilnya.
00:37:27Tuan Chandra?
00:37:29Tuan Chandra guru di kediaman ini.
00:37:32Lalu kenapa?
00:37:34Alasannya mau bantu.
00:37:37Guru mencari kantongnya.
00:37:38Karena cinta.
00:37:44Nona Sania.
00:37:46Sama seperti Nyonya Fina.
00:37:48Keduanya orang yang sangat tulus.
00:37:55Orang yang sangat tulus.
00:37:58Yusufu seringkali paling gampang dikecewakan.
00:38:04Ketulusan hati bisa mengeluhkan hati yang paling keras.
00:38:06Aku tidak akan pernah menyerah padamu.
00:38:10Masih di sini?
00:38:13Kayu kering disiram air sebanyak apapun tidak akan pernah berbomba.
00:38:16Aku tidak punya perasaan pada Nona Sania.
00:38:20Mohon Nona Sania.
00:38:23Carilah orang lain yang lebih baik.
00:38:25Chandra!
00:38:27Ketika kamu tidak coba, mana tahu hasilnya?
00:38:35Cuaca setiap hari selalu berubah-ubah.
00:38:37Hari ini kamu tidak suka padaku mungkin, Sarjet.
00:38:40Besok, kamu jadi suka.
00:38:42Hidup ini cuma beberapa puluh tahun.
00:38:48Kalau tidak bisa bersama orang yang dicintai jalani sisa hidup bersama,
00:38:53di mana bisa bertahan jalani hidup yang panjang.
00:38:58Aku...
00:38:58Sania!
00:39:03Kalau mau menikah, cuma akan menikah dengan orang yang kucintai.
00:39:07Kamu boleh saja tolak aku, tapi kamu tidak bisa larang aku.
00:39:10Yang...
00:39:25Yang mulia?
00:39:33Dia ada sedikit kemiripan
00:39:35dengan ibuku.
00:39:38Tuan!
00:39:38Tsss!
00:39:40Kamu...
00:39:41Kenapa?
00:39:45Ibuku...
00:39:47pernah berkata seperti itu.
00:39:53Menikah harus dengan orang yang dicintai.
00:39:58Tapi ayahku...
00:40:00tidak setia.
00:40:01Yang dicintai sebenarnya bukan dia.
00:40:03Meski begitu, ibuku tetap tidak pernah ngeluh.
00:40:05Sampai suatu ketika.
00:40:12Dia meninggal demi lindungi ayahku dari serangan.
00:40:15Lalu gimana dengar ayahmu?
00:40:17Setelah ibuku meninggal,
00:40:20ayahku berubah total.
00:40:22Setiap malam dia merindukan ibuku.
00:40:24Terus mengenangnya.
00:40:26Cinta ini cuma bisa jadi kenangan.
00:40:28Tapi, semua itu sudah terlambat.
00:40:34Andai saja ayahku,
00:40:36bisa sedikit saja mikirkan ibuku waktu itu.
00:40:39Cinta yang datang terlambat lagi hina dari rungkut liap.
00:40:41Apa gunanya?
00:40:42Kamu berdiri di atas jembatan mutmati pemandangan.
00:40:47Sementara seseorang di bawah jembatan sedang pandangi kamu.
00:40:53Nonak,
00:40:54kenapa tidak menoleh ke belakang sebentar?
00:40:58Kamu juga mutiara di mata orang lain.
00:41:02Sudah larut malam.
00:41:05Biar aku antar Nonak pulang.
00:41:07Boleh tahu siapa nama Tuhan?
00:41:10Kamu siapa?
00:41:11Nanti kamu akan tahu.
00:41:23Kamu suruh orang pukul ini, ayah.
00:41:26Bukan.
00:41:26Itu perintahmu kan untuk suruh orang kasih dia pelajaran
00:41:29biar dia jadi lebih pelurut.
00:41:30Aku minta kamu cuma untuk takuti dia saja.
00:41:33Bukan untuk sakiti dia.
00:41:41Siapa kamu?
00:41:59Kamu siapa?
00:42:00Tahu kakakmu?
00:42:02Kamu hampir hancurkan kehormatan seorang wanita?
00:42:05Apa maksudmu?
00:42:06Kamu boleh saja tidak cintai dia,
00:42:08tapi tidak perlu sampai sakiti seseorang yang begitu tulus cintai kamu.
00:42:13Ini peringatan untukmu.
00:42:14Ada yang lindungi dia.
00:42:16Kalau kamu berani sakiti dia sedikit saja,
00:42:18aku akan ambil nyawamu.
00:42:19Perat murni sepuluh ribu tael,
00:42:31sepasang mutiara malam,
00:42:33sepuluh peti harta karun,
00:42:34dan persembahan lainnya sebanyak lima peti.
00:42:36Apa aku suruh kamu sentuh?
00:42:45Yang mulia,
00:42:46ini,
00:42:47kenapa kamu kosongkan gudang?
00:42:50Ini semua mas kawin untuk calon istriku.
00:42:55Tunggu bukan.
00:42:56Mulai besok,
00:42:59dia akan jadi permaisuri di permakota.
00:43:02Lalu,
00:43:03kamu kenapa tidak kirimkan mas kawin ini ke keluarga Yucata lebih awal?
00:43:06Dengan Tuan Yaka yang lebih sayang selir daripada istri sah,
00:43:09menurutmu kalau aku kirimkan ke keluarga Yucata,
00:43:12apa mas kawin itu akan sampai ke tangan permaisuri putra mahkota?
00:43:16Tentu saja,
00:43:17harus tunggu sampai dia nikah masuk ke sini.
00:43:19Puku kas ini,
00:43:20kunci gudang,
00:43:22semuanya akan dia pegang.
00:43:25Baru kali ini ada yang rela jadi suami takut istri,
00:43:27kamu memang yang pertama.
00:43:32Jangan keterlaluan.
00:43:36Aku sangat menantikan
00:43:42besok
00:43:43bagaimana reaksinya nanti
00:43:46waktu buka kerudung nikahnya.
00:43:50Luka di wajahmu itu kenapa?
00:44:07Terjatuh tanpa sengaja.
00:44:10Besok kamu akan menikah.
00:44:12Kenapa masih ceroboh begitu?
00:44:13Kukira kamu sedang peduli padaku.
00:44:19Benar juga.
00:44:20Kamu memang sudah lama
00:44:21tidak anggap aku sebagai putrin lagi.
00:44:23Kurang ajak.
00:44:34Aku bukan musuhmu.
00:44:35Aku ayahmu.
00:44:36Kamu selalu ejek aku kejam dan galak.
00:44:38Kenakah kamu anggap aku sebagai ayahmu sendiri?
00:44:40Sejak ibumu meninggal,
00:44:48hatimu sudah menjauh dariku.
00:44:50Sania,
00:44:59apakah kamu benar-benar mau benci aku semua hidup?
00:45:06Ayo.
00:45:07Aku tahu kamu dan ibumu memang setia.
00:45:11Kamu jatuh cinta pada Chandra.
00:45:13Tapi bagaimana dengan dia?
00:45:14Malahkah dia perhatikan kamu sedikit saja?
00:45:17Aku pernah bilang padamu sejak dulu
00:45:18kebanyakan pria itu tidak setia.
00:45:20Aku juga begitu.
00:45:22Chandra juga sama.
00:45:24Kalau kamu tidak mau dikecewakan.
00:45:27Jangan jadi orang yang terlalu setia.
00:45:30Kalau aku salah berikan hatiku,
00:45:34setidaknya aku masih bisa tarik itu kembali.
00:45:36Tapi bagaimana dengan ibumu?
00:45:40Dia kehilangan nyawanya demi dirimu.
00:45:42Kenapa orang yang setia harus selalu dikhianati?
00:45:46Katamu semua pria di dunia ini tidak setia.
00:45:48Padahal yang tidak setia itu cuma kamu, kan?
00:45:51Buat apa cari-cari alasan untuk dirimu sendiri
00:45:53dan salahkan semua pria di dunia?
00:45:56Aduh.
00:46:06Ini Tokobordir peninggalan ibumu.
00:46:15Yang sudah ku janjikan padamu,
00:46:17sekarang ku serahkan padamu.
00:46:21Tokobordir?
00:46:21Tokobordir apa maksudnya?
00:46:24Waniyaka.
00:46:24Itu milik muan Ganyukata.
00:46:26Kenapa harus diberikan padanya?
00:46:28Karena aku gantikan ketrimu nikah
00:46:29dengan pangeran ketiga yang bodoh itu.
00:46:32Dan karena Tokobordir ini
00:46:34hasil kerja keras yang diputarukan
00:46:35oleh ibu kudung wanggawannya.
00:46:40Waniyaka.
00:46:41Kemarin aku sudah bilang padamu, kan?
00:46:44Yuli sudah menarik puhatian pangeran kedua.
00:46:46Elah dia akan jadi istri pangeran.
00:46:48Bisa jadi suatu saat nanti
00:46:49dia bahkan jadi permaisuri putra mahkota.
00:46:51Kalau dia tidak punya rumah sebagai bekal,
00:46:53gimana kemurga kerajaan akan mandang Yuli?
00:46:55Sanya memang putrimu.
00:46:57Tapi apa Yuli bukan putrimu?
00:46:58Yuli menikah dengan Chandra.
00:47:03Soal mas kawinnya biar Chandra yang siapkan.
00:47:06Tante Yeni tidak perlu repot-repot khawatir.
00:47:08Apa maksudmu berkata begitu?
00:47:09Siapa bilang aku mau nikah dengan Chandra?
00:47:11Aku berbeda di waktu.
00:47:12Kamu rela merendahkan diri
00:47:14dan mau nikah dengan sarjana meskip itu.
00:47:16Sementara aku,
00:47:17aku tidak akan lakukan itu.
00:47:18Besok setelah kamu menikah,
00:47:20aku akan minta ayah
00:47:21untuk pusir Chandra dari kediaman ini.
00:47:24Benar juga.
00:47:25Kereka masih belum tahu
00:47:26kalau Chandra itu pangeran kedua.
00:47:27Menikah dengan sarjana miskin
00:47:29sama saja merendahkan diri sendiri.
00:47:31Ayah,
00:47:32dulu waktu ibu menikah denganmu,
00:47:34ayah juga cuma sang-sang sang miskin, kan?
00:47:36Sudah cukup.
00:47:40Besok kamu akan menikah.
00:47:43Pergilah.
00:47:46Tidak!
00:47:47Tidak boleh pergi!
00:47:48Ini mas kawin Yuli!
00:47:48Kembalikan toko burni itu padaku!
00:47:52Lepaskan!
00:47:53Ibu!
00:47:55Sebenarnya kalian ngapain sih?
00:47:58Tuhan nyata!
00:47:59Lihat dia!
00:48:01Anak itu benar-benar kejam!
00:48:02Dia sama sekali tidak mau aku hidup!
00:48:04Waktu masuk ke kewajah ini,
00:48:05kamu sudah janji padaku!
00:48:07Tidak akan biarkan aku dan Yuli
00:48:08menderita dan diperlakukan tidak adil!
00:48:10Sekarang kalau aku tidak dapat
00:48:12ketuk burni itu aku!
00:48:14Aku akan latih saja!
00:48:16Tidak!
00:48:17Sudahlah!
00:48:17Akanku berikan padamu!
00:48:30Pengurus Wira,
00:48:31di mana Nona Sanya?
00:48:32Tuan Chandra sama tanya ya!
00:48:34Nona Yuli ada di aula utama!
00:48:36Aku memang sedang cari Nona Sanya!
00:48:39Kebetulan sekali!
00:48:41Nona Sanya juga ada di aula utama!
00:48:44Baik!
00:48:47Tidak!
00:48:58Kamu?
00:48:59Kamu beneran mau kembalikan toko bordir padaku?
00:49:06Tante Yan,
00:49:09pernahkah kamu bermimpi tentang ibuku?
00:49:12Aku sering bermimpi tentangnya!
00:49:15Bermimpi dia lagi nangis!
00:49:16Tidak!
00:49:18Yang keluar dari matanya bukan air mata,
00:49:21tapi darah!
00:49:23Dia nangis sambil berkata,
00:49:25kalau cuma mau dukung karir ayahku,
00:49:28dia tidak akan sampai selelah ini!
00:49:30Semua tanah ayahku punya selir di luar!
00:49:34Uang bulanan yang harus diberikan malah menyesakan napasnya!
00:49:38Setiap hari dia terus membordin!
00:49:41Sampai tubuhnya rusak karena kelelahan!
00:49:43Meski sudah muntah darah,
00:49:44matanya pun tidak bisa melihat cahaya,
00:49:47dia tetap terus membordin!
00:49:48Sambia!
00:49:51Kenapa yang kamu ngomongin seperti ini?
00:49:56Ayah!
00:49:59Ibuku ingatkan aku dengan darah dan air matanya!
00:50:04Agar aku jaga toko bordir ini baik-baik,
00:50:07kalau sampai rumah ini direbut oleh selir yang bunuh dia,
00:50:11meski harus jadi hantu gentayangan,
00:50:13dia akan tetap balas dendam!
00:50:15Tante Yenny,
00:50:19surat penulisan ke buku di sini,
00:50:22aku simpat bentai!
00:50:23Lepaskan!
00:50:24Lapa kamu tidak takut buku-buku datang cari kamu?
00:50:28Silahkan ambil saja!
00:50:29Lepaskan tangan!
00:50:32Tante Yenny,
00:50:35dengar tidak?
00:50:36Itu suara tangisan ibu,
00:50:39sekutinya dia wadi berkata,
00:50:44Yenny,
00:50:45kembalikan jawabku!
00:50:53Kembalikan jawabku!
00:50:56Kamu!
00:50:57Ibu!
00:50:58Aku ngapain takut-nakuti di sini!
00:51:08Kalau dia memang tidak bersalah,
00:51:10kenapa harus takut?
00:51:14Oi!
00:51:15Lihatlah!
00:51:19Ini hasil didikanmu pada muridmu!
00:51:21Sombong dan tidak sopan!
00:51:23Jahat dan kecap!
00:51:25Nona Zania,
00:51:27segera minta maaf pada Tuan Yaka.
00:51:28Dia itu ayahmu.
00:51:29Aku tidak akan minta maaf.
00:51:31Aku tidak salah.
00:51:34Yang salah itu dia,
00:51:35dan semua orang di sini.
00:51:36Kamu!
00:51:40Ayah!
00:51:41Tuan Yaka!
00:51:43Tuan Yaka!
00:51:43Kamu keterlaluan!
00:51:44Kamu ngobot ayah malah sampai mati!
00:51:47Aku tidak mau lihat kamu lagi.
00:51:50Bawa surat kepemilikanmu
00:51:52dan keluar dari sini.
00:51:56Dan juga,
00:51:58kalau kamu tidak mau akui aku sebagai ayahmu,
00:52:02hari ini,
00:52:03begitu kamu keluar dari pintu ini,
00:52:06kamu bukan lagi putri dari Yaka.
00:52:09Ayah!
00:52:12Kamulah yang tidak pernah anggap aku ada.
00:52:19Setidaknya aku masih ingat.
00:52:23Kamu pernah ajari aku tata cara sajikan, Ten.
00:52:25Ayah pasti lelah setelah menghadap istana.
00:52:41Silakan, Minta.
00:52:44Baik.
00:52:45Anakku memang pengertian.
00:52:46Semuanya baik-baik saja.
00:52:55Kenapa malah hela nafas?
00:52:58Begitu ingat beberapa tahun lagi,
00:53:01Sanya akan menikah
00:53:02dan sajikan teh untuk kita.
00:53:04Hati ini rasanya.
00:53:06Berat sekali.
00:53:08Apa itu upacara teh sebelum menikah?
00:53:09Upacara teh sebelum menikah itu.
00:53:14Malam sebelum seorang wanita menikah,
00:53:16dia harus sajikan teh kepada orang tuanya
00:53:18sebagai terima kasih
00:53:19atas kasih sayang dan didikan mereka.
00:53:21Sanya masih lama akan menikah.
00:53:23Kamu mikir apa sih?
00:53:25Ayah,
00:53:25Sanya tidak akan menikah seumur hidup ini.
00:53:28Aku akan selalu temani ayah.
00:53:31Sini.
00:53:34Baik.
00:53:34Kalau begitu,
00:53:35ayah akan jaga Sanya seumur hidup, oke?
00:53:46Malam sebelum seorang wanita menikah,
00:53:48dia harus sajikan teh kepada orang tuanya
00:53:50sebagai terima kasih
00:53:52atas kasih sayang dan didikan mereka.
00:53:54Kurang saja.
00:53:59Aku masih ingat semuanya.
00:54:02Hanya saja ayah yang lupa.
00:54:04Ayah sendiri yang hancurkan itu.
00:54:08Mungkin ayah juga lupa.
00:54:11Besok itu hari ulang tahanku.
00:54:15Sejak ibu meninggal,
00:54:16aku tidak pernah rayakan lagi.
00:54:21Ayah.
00:54:23Seperti yang ayah katakan.
00:54:32Mulai hari ini,
00:54:34anggap saja ayah tidak punya putri
00:54:36seperti aku lagi.
00:55:04Tidak.
00:55:08Terima kasih.
00:55:09Masukkan kepada yourself.
00:55:10Lan Jandra!
00:55:11Lola Sandia. Lola Sandia, mohon tungku sebentar.
00:55:26Sandia.
00:55:35Ada apa?
00:55:39Aku...
00:55:41Sakit-sakit beda.
00:55:47Berkat kamu.
00:55:49Apa maksudmu?
00:55:51Tadi aku tidak tindas nona Yuni, Widmer.
00:55:54Tuan Chandra sampai kejaraku ke sini.
00:55:56Mau tegur aku seolah apa lagi?
00:55:58Kamu kalau ngomong apa harus selalu ngindir seperti ini?
00:56:00Persebicihan generasi sebelumnya itu urusan orang tua.
00:56:03Nona Yuni tidak bersalah.
00:56:06Pelukah kamu punya kebencian sebesar itu padanya?
00:56:08Dia tidak bersalah.
00:56:09Bagaimana dia tidak bersalah?
00:56:12Sejak kecil dia dibesarkan di luar.
00:56:14Tentu saja jadi bahan omongan orang.
00:56:16Kamu sebagai putri sah menteri pasti tidak mengerti ketirnya hidup seperti itu.
00:56:20Kalau karena kamu suka padaku lalu selalu bersolid dia, itu sama sekali tidak perlu.
00:56:25Chandra.
00:56:25Kamu bicara seperti ini, itu sedang merendahkan aku.
00:56:31Aku mencintai dengan tulus.
00:56:34Benar.
00:56:35Aku memang menyukaimu.
00:56:38Kalau bisa miliki kamu, itu keberuntunganku.
00:56:40Kalau tidak, itu nasibku.
00:56:41Aku bisa terima dan lepaskan.
00:56:45Aku tidak perlu musuhi gadis yang kamu sukai.
00:56:49Lalu kenapa kamu tetap punya kebencian sebesar itu padanya?
00:57:00Kamu bisa merasakannya?
00:57:03Tangan dari putri sah menteri.
00:57:06Ternyata kasar seperti ini.
00:57:08Kamu pasti pernah sentuh tangan Yuli, kan?
00:57:15Apa selembut sutra?
00:57:18Sejak kecil, aku bantu ibuku menjahit untuk dukung karir ayahku.
00:57:25Aku dulu mengira setelah ayahku jadi menteri, ibuku akan hidup bahagia.
00:57:32Tapi di hari pelantikan, ayahku malah bawa wanita lain ke rumah.
00:57:38Aku masih ingat hari itu, wajah ibu tiri begitu putih bersih.
00:57:43Tidak seperti ibuku yang terbakar matahari dan angin seperti jerami yang kering dan rakuh.
00:57:53Setelah ibuku meninggal, tanda Yeni yang mengatur rumah.
00:57:56Aku sebagai putri sah, bahkan tidak punya pelayan pribadi.
00:58:03Setiap bulan cuma dapat 200 koin.
00:58:07Kadang makan daging pun, tidak bisa.
00:58:10Kamu tanya kenapa aku selalu musuhi Yuli.
00:58:21Aku tidak pernah musuhi dia.
00:58:23Aku cuma benci dia.
00:58:24Aku benci ibunya.
00:58:26Cuma itu saja.
00:58:28Besok ulang tahunmu, kan?
00:58:31Kamu selalu berharap aku temani kamu di hari ulang tahunmu, kan?
00:58:34Besok aku akan temani kamu.
00:58:36Setiap tahun pasti ada ulang tahun.
00:58:44Kamu tidak temani aku di tahun ini.
00:58:46Mungkin saja tahun depan kamu mau temani aku.
00:58:50Ketulusan hati bisa melulukan hati yang keras.
00:58:53Aku tidak akan pernah menyerah padamu.
00:59:06Tidak perlu kasihani aku.
00:59:08Aku tidak lagi kasihani kamu.
00:59:11Besok tunggu aku di kamarmu.
00:59:14Aku akan temani kamu.
00:59:21Samia!
00:59:23Kamu harus tunggu aku!
00:59:36Besok hari pernikahan Samia.
00:59:39Kalau Chandra temani dia di hari ulang tahun,
00:59:41gimana kalau dia jadi enggan menikah?
00:59:43Tidak boleh.
00:59:44Aku tidak boleh biarkan Samia berhasil.
00:59:46Aku bukan sedang kasihani kamu.
01:00:01Besok tunggu aku di kamar.
01:00:03Aku akan temani kamu.
01:00:05Samia!
01:00:07Kamu harus tunggu aku.
01:00:08Tuan Chandra!
01:00:26Nona Yuli cari kamu.
01:00:27Ada urusan penting.
01:00:28Tolong sampaikan ke Nona Yuli.
01:00:30Aku akan ke sana nanti.
01:00:31Tidak bisa.
01:00:33Nona Yuli bilang ini sangat menyesak.
01:00:34Kamu harus pergi sekarang.
01:00:36Apa menyesak sekali?
01:00:38Baiklah.
01:00:46Ayo pergi.
01:00:47Oke.
01:00:56Nona Yuli.
01:00:57Tuan Chandra, kamu harus bantu aku.
01:00:59Ada apa?
01:01:00Masih setengah bulan lagi itu hari ulang tahun ayahku.
01:01:03Aku mau bordir tulisan panjang umur untuk ayahku.
01:01:05Waktu aku menyulam sampai setengah,
01:01:07aku baru sadar benang emasnya habis.
01:01:09Tuan Chandra, bisa tolong bantu aku pergi sebentar ke gerbang barat kota untuk beli benang emas?
01:01:14Masih ada setengah bulan.
01:01:15Tidak usah buru-buru.
01:01:16Besok saja aku belikan untukmu.
01:01:18Tidak sempat lagi.
01:01:20Menyulam dengan benang emas ini butuh waktu setengah bulan juga.
01:01:22Aku hitung-hitung kalau hari ini beli itu akan selesai paling cepat sehari sebelum ulang tahun ayah.
01:01:28Tuan Chandra, kemarin Pak Sanyo buat ayah malah.
01:01:35Aku mau buat ayah bahagia.
01:01:37Tuan Chandra, aku mohon padamu.
01:01:42Aku bukan lagi kasihani kamu.
01:01:45Besok tunggu aku di kamar.
01:01:47Aku akan temani kamu.
01:01:51Kamu harus tunggu aku.
01:01:53Baiklah.
01:02:03Kalau begitu aku akan berikan sekarang.
01:02:05Kalau tahun ini kamu tidak temani, mungkin saja tahun depan kamu mau temani.
01:02:24Ketulusan hati bisa meluluhkan hati yang keras.
01:02:27Aku tidak mungkin menyerah padamu.
01:02:32Dia sudah tunggu aku tiga tahun.
01:02:33Kenapa emangnya kalau tunggu beberapa jam lagi?
01:02:36Aku akan menunggangi kuda.
01:02:37Seharusnya masih sempat kembali sepuluh matahari terbenam.
01:02:45Sudah jam berapa sekarang?
01:02:47Kalian berdua ngapain di sini?
01:02:48Cepat masuk ke dalam bantu nona Sanya bersiap-siap.
01:02:51Tunggu Ruswira.
01:02:52Kami juga mau begitu.
01:02:53Tapi nona Sanya belum mau buka pintu.
01:02:55Apa?
Be the first to comment
Add your comment

Recommended

4:45:40