Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
  • 7 jam yang lalu
Banjarnegara, salah satu daerah di Indonesia memiliki perkebunan kopi dan pemrosesan kopi yang unik. Lestari di Tangan Petani, Teh ‘Sangan’ Bedana dengan Aneka Rasa dan Aroma

Banjarnegara tak hanya menyuguhkan pemandangan alam yang indah, namun juga memiliki hasil perkebunan yang melimpah. Salah satunya teh sangan dari Desa Bedana, Kecamatan Kalibening, Banjarnegara yang memiliki aneka rasa dan aroma.

Di balik hamparan hijau perkebunan teh di Desa Bedana, menyeruak aroma khas daun teh sangan atau sangrai dari dapur-dapur warga. Asap tipis mengepul dari wajan khusus yang terbuat dari tanah liat dan dipanaskan di atas tungku kayu bakar.

Salah satunya di dapur rumah milik Tohir, petani teh di Desa Bedana. Pria yang sudah lebih dari 30 tahun bergelut di perkebunan dan pengolahan teh ini mengaku masih mempertahankan pengolahan teh secara tradisional. Namun, dari dapur sederhana ini menghasilkan teh dengan aneka rasa dan aroma.

“Untuk prosesnya memang masih menggunakan sangan, dengan tungku kayu bakar. Jadi menciptakan rasa dan aroma yang khas,” ujarnya saat di sela-sela kesibukannya mengolah daun teh di rumahnya, Selasa (11/11/2025).

Dari dapur miliknya, Tohir bisa menghasilkan aneka jenis teh. Di antaranya, teh hijau, teh merah, teh putih, hingga ada jenis teh mesra. Berbagai jenis teh ini memiliki aroma dan rasa tersendiri. Bahkan beberapa dikombinasi dengan hasil pertanian lain, seperti jahe, nanas dan kemukus.

“Di sini banyak jenis teh. Dan memang memiliki rasa dan aroma tersendiri. Untuk yang premium adalah teh putih. Karena memang ini teh benar-benar teh pilihan yang dipetik di jam tertentu dan daun yang pucuk. Sedangkan teh mesra ini ada campuran dengan tanaman lain. Peruntukannya untuk Wanita. Ada juga dicampur dengan jahe, nanas dan daun kemukus,” jelasnya.

Sekretaris Desa Bedana Desi Kurniawati mengatakan, teh menjadi salah satu mata pencaharian warga di desanya. Sedikitnya ada 20 hektar lahan yang merupakan perkebunan teh di Desa Bedana.

“Luasan wilayah teh di Desa Bedana itu lebih dari 20 hektare area. Jadi itu memang menjadi sumber mata pencaharian utama bagi sebagian besar warga di sini,” sebutnya.

Dengan lahan yang luas dan tradisi pengolahan manual, teh Bedana berkembang menjadi produk unggulan desa. Para petani dan pelaku usaha lokal telah mampu memperluas jangkauan pasar.
Teh khas Bedana kini dikirim ke berbagai daerah, dari mulai dari Pekalongan, Semarang, Yogyakarta, hingga ke Bandung.

“yang paling dekat itu ke Kabupaten sebelah, seperti ke Kabupaten Pekalongan. Untuk luar daerah itu kita ada ke Semarang, kita juga bawa ke Jogja, dan kita juga ada kemitraan di Bandung,” ujarnya.

Selain rasa yang khas, inovasi varian menjadi nilai tambah teh Bedana. Melalui UMKM Bedana Maju, warga memproduksi berbagai jenis teh seperti teh hitam, teh hijau, teh merah, dan teh putih.
Tak hanya itu, mereka juga menciptakan kombinasi rasa dengan bahan alami dari sekitar, seperti teh hitam premium dengan campuran nanas, jahe, a
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan