Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Kasus ledakan yang melibatkan anak berhadapan dengan hukum menjadi sorotan publik. Wakapolri periode 20132014, Komjen (Purn) Oegroseno, hadir untuk membahas bagaimana metode pendekatan yang tepat untuk mengungkap motif pelaku?

Apa pola yang mungkin dirancang oleh terduga pelaku, dan langkah apa yang perlu dimitigasi agar kejadian serupa tidak terulang?

Sahabat KompasTV, jangan lupa like, comment, dan subscribe channel YouTube KompasTV, juga aktifkan lonceng notifikasi agar tidak ketinggalan update mengenai isu-isu terkini di Indonesia. Jangan lewatkan live streaming KompasTV 24 jam non stop di https://www.kompas.tv/live.

Agar tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia, yuk subscribe channel youtube KompasTV. Aktifkan juga lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru dari KompasTV.

Sahabat KompasTV juga bisa memperoleh informasi terkini melalui website: www.kompas.tv

#SMAN72jakarta #72jakarta #ledakan

Baca Juga [FULL] Soroti Jasa Soeharto-Gus Dur, Apa Syarat Jadi Pahlawan Nasional? Ini Sorotan Muhammadiyah-MUI di https://www.kompas.tv/nasional/629304/full-soroti-jasa-soeharto-gus-dur-apa-syarat-jadi-pahlawan-nasional-ini-sorotan-muhammadiyah-mui



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/629311/full-respons-eks-kapolri-soal-kasus-anak-berhadapan-dengan-hukum-kuncinya-komunikasi

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00Saudara untuk membahas atas kasus ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta
00:06sudah bergabung bersama kami Waka Polri periode 2013-2014 Komjen Purnawirawan Ogro Seno.
00:12Selamat malam Pak Ogro, apa kabar?
00:15Selamat malam, kabar baik Pak.
00:17Oke, Pak Ogro ini kasus ini tuh melibatkan anak berhadapan dengan hukum.
00:22Nah bagaimana metode penanganannya?
00:24Ya, jadi terminan kekerasan dalam kehidupan sosial masyarakat itu kan
00:33mewarnai perkembangan kejiwaan anak-anak.
00:38Jadi kuncinya sebetulnya komunikasi.
00:40Komunikasi dalam sekolah, komunikasi di luar sekolah, komunikasi di keluarga,
00:46komunikasi di luar sekolah itu misalnya dengan aparat dan sebagainya.
00:49Sehingga ke depan nanti, jadi harus mulai dihilangkan kesan-kesan kekerasan,
00:57kekerasan-kesan tampilan-tampilan kekerasan yang ada di dalam masyarakat.
01:02Sebagai contoh misalnya begini, apakah ada komunikasi,
01:09ini saya kembali kacamata Polri ya,
01:11apakah ada selalu komunikasi antara aparat Polri dengan anak-anak sekolah
01:16pada saat mereka masuk atau mereka bubar dari sekolah.
01:21Sehingga kalau ada aparat polisi yang lewat,
01:24mampir sebentar di situ,
01:25atau kadang-kadang masuk ke sekolah memberikan sedikit arahan,
01:29ini hubungan antara guru, antara pelajar atau siswa
01:34dengan aparat keamanan keterdiva masyarakat
01:37yang mengembang tugas sebagai pelindung pengayang pelayan dan pemelirakan timas,
01:42itu tidak lagi hanya dicerminkan dengan penangkapan, penahanan,
01:46pemukulan dan kekerasan dan sebagainya.
01:48Ini mungkin harus diciptakan ke depan.
01:50Saya masih ingat dulu waktu Kapolda Metro Jaya Pak Anton Sujarwa,
01:54seorang brimob asli ya beliau.
01:56Tapi kebicangannya sangat manusia, sangat humanis.
02:01Contoh, dulu di Binmas,
02:03Kapolda Metro Jaya itu ada satuan tugas
02:05pembinaan remaja, mahasiswa, pelajar, dan pemuda.
02:10Sekarang tidak ada lagi seperti itu.
02:13Jadi mungkin Binmas karena fungsinya banyak lebih kesatpam,
02:15sehingga urusan dengan remaja, mahasiswa, pelajar, dan pemuda ini hilang.
02:19Ya, ke depan nanti saya berharap
02:21hal-hal seperti yang terjadi di SMA Negeri 72,
02:27Kelapa Gading, Jakarta Utara ini,
02:29jangan sampai terjadi lagi dengan menge-efektifkan tadi.
02:32Kalau hanya dengan peraturan mendidik jasmen tadi,
02:35yang sampaikan akan ada, akan ada, akan ada, akan ada, akan ada terus,
02:40itu solusinya terlalu lama.
02:43Jadi sekali lagi, yang perlu dibangun adalah komunikasi.
02:46Pake contoh juga saya dilihat di Amerika.
02:49Nah, di Amerika itu ada polisi universitas atau university police.
02:53Sehingga masyarakat mau bicara dengan polisi,
02:55kapan saja bisa bicara di situ.
02:57Seperti itu, Ma.
02:58Oke, metode pendekatannya ini dilakukan komunikasi dan dilakukan secara humanis.
03:02Tapi pendekatannya seperti apa untuk bisa mengungkapkan motif ini, begitu?
03:07Ya, aturan-aturan intern sekolah harus ditegakkan.
03:12Misalnya begini, saat saya SMA,
03:14itu ada kawan yang pada saat kepala sekolah memberikan pelajaran,
03:21itu dengan berbicara sendiri,
03:24langsung dipanggil dan diberi skor sing selama satu minggu.
03:27Karena diberikan skor sing satu minggu,
03:29dia kesulitan sendiri.
03:31Bisa-bisa suatu saat nggak naiklah seperti itu.
03:33Nah, sanksi seperti itu ditegakkan.
03:35Jangan dengan pukulan dan sebagainya.
03:38Karena ini anak-anak seperti itu.
03:39Jadi sekali lagi, kesan-kesan kekerasan,
03:42pendekatan dengan kekerasan ini harus benar-benar dihindarkan
03:44terhadap anak-anak yang masih berada dalam area pendidikan dasar dan menengah tadi di situ.
03:52Oke, sampai sekarang memang penyelidikan masih dilakukan oleh polisi.
03:55Dan sejauh ini, Kapolri bilang,
03:57baru satu terduga pelaku yang berstatus anak berhadapan dengan hukum.
04:01Nah, analisa Anda, Pak Ogro, bagaimana pola yang dirancang terduga pelaku atas peristiwa ini?
04:08Ya, ini kan persoalan anak-anak berhadapan dengan hukum nih.
04:12Jadi, pendekatannya adalah pendekatan yang dilakukan secara humanis juga,
04:16melibatkan psikolog di situ,
04:19sehingga bisa digali keterangan-keterangan yang ada.
04:21Mudah-mudahan pendekatan seperti ini akan memberikan kesan ke depan bahwa
04:25tindakan kekerasan terhadap yang dilakukan oleh aparat itu sudah tidak ada lagi.
04:30Tapi benar-benar bisa digali sehingga mereka bisa ceritain sebenarnya.
04:34Ya, saya memberikan contoh juga nih begini.
04:36Pada saat saya pernah menjadi Kapolsek,
04:38seseorang diperiksa anggota itu dengan dikata-katain dengan kata-kata agak kasar lah.
04:42Dia diem saja.
04:44Tapi karena dia sebagai pelapor waktu itu,
04:46dan diduga dia pelaku penggelapan uang lah.
04:49Akhirnya saya ajak makan karena bulan puasa, makan sahur,
04:53saya ajak makan sahur aja.
04:54Nah, dia cerita apa.
04:55Oke, metode pendekatan itu yang diharapkan nanti bisa dilakukan oleh polisi begitu.
05:00Tapi kalau terkait dengan peristiwa ini, Pak Ogro,
05:03analisa Anda bagaimana pola yang dirancang terduga pelaku ini?
05:07Karena kalau melihat peristiwanya ini menjadi sesuatu hal yang tak biasa begitu.
05:11Bahkan dilakukan di lingkungan sekolah,
05:14bahkan ada senjata juga yang dibawa.
05:16Nah, ini bagaimana pola yang dirancang terduga pelaku dari sini?
05:19Nah, ini motifnya kan belum terungkap.
05:22Pelaku masih jadi korban juga.
05:24Modus operannya mungkin jelas tadi,
05:25bahwanya beberapa gambar sisi itu dan sebagainya.
05:27Sehingga motif ini harus benar-benar bisa diungkap.
05:30Jangan sampai dilakukan dengan tindakan-tindakan yang akhirnya memberikan,
05:36dia secara defensif tidak akan memberikan keterangan.
05:39Nah, ini harus digali.
05:40Digali sebanyak-banyaknya,
05:41jangan sampai terjadi hal ini menjadi suatu pola.
05:45Kita bisa membaca kejadian di beberapa negara di Amerika,
05:47negara bagian, penggunaan senjata api,
05:50menembak nanasko dan sebagainya.
05:53Nah, ini justru ke depan hal-hal seperti ini diputus,
05:55jangan sampai terjadi lagi di beberapa sekolah yang ada di Jakarta
05:58maupun di seluruh kota-kota di Indonesia seperti itu.
06:03Iya, kita nantikan bagaimana penyelidikan polisi,
06:05karena lagi-lagi peristiwa ini harus jadi catatan
06:07supaya tidak terulang di lingkungan pendidikan lagi.
06:09Terima kasih sudah berbagi pandangan bersama kami di Kompas Malam Kompas TV,
06:14Waka Polri periode 2013-2014,
06:16Komjen Purnawirawan Ogrosena.
06:18Salam sehat selalu, Pak Ogros.
06:20Selamat malam.

Dianjurkan