Skip to playerSkip to main content
  • 2 days ago
Transcript
00:00Dini paling suka berbohong.
00:02Yumi, pembohong besar.
00:05Yumi, pembohong besar.
00:07Yumi, pembohong besar.
00:11Yumi, pembohong besar.
00:13Yumi, apa karena keluarga mu terlalu miskin,
00:16sampai ibumu gak bisa beli mobil.
00:18Ibumu takut merasa malu, jadi dia gak datang menjemputmu.
00:21Bukan seperti itu.
00:23Kau gak boleh mengatai ibumu seperti itu.
00:25Sedang apa?
00:27Sedang apa?
00:30SD Kidza adalah sekolah untuk kalangan L.
00:34Kenapa penerimaan murid tahun ini longgar sekali?
00:36Bisa menerima anak kurang ajar seperti ini.
00:38Ibu, coba lihat.
00:40Ini yang kuceritain sama ibu.
00:41Yumi yang suka membual.
00:43Aku gak membual.
00:44Semua ucapanmu itu benar.
00:45Selain itu, tadi mereka yang dulu mendorong aku.
00:48Kenapa anakku mendorongmu dan gak mendorong orang lain?
00:51Bukankah kau yang ada masalah?
00:53Anak kecil sombong sekali.
00:55Aku gak tahu bagaimana cara ibumu mendidikmu.
00:57Kenapa anak seperti ini bisa satu sekolah sama anakku?
01:02Besok, aku akan laporkan pada cat set.
01:05Ayo kita pergi.
01:06Pulang naik mobil.
01:08Halo, Nona Yumi.
01:24Ada apa?
01:37Siapa yang membuatmu sedih?
01:39Kenapa ibu gak jemput aku di pintu gerbang sekolah?
01:43Ibu, apa ibu juga merasa aku mempermalukan ibu?
01:47Tentu saja bukan.
01:54Kau itu adalah anak sayangan ayah dan ibu.
01:56Kami gak akan berpikir begitu.
01:58Lalu, kenapa kalian gak pernah jemput aku di pintu gerbang sekolah?
02:02Keluarga kita jelas-jelas punya banyak mobil.
02:05Dasar anak cerdik.
02:07Jika begitu, bukankah teman-temanmu akan tahu kalau kau putri keluarga Gumara?
02:11Kedepannya, kau pasti akan jadi anak yang paling disorot di SD Kids.
02:15Tapi kalau seperti itu, apa mereka akan secara tulus berteman denganmu?
02:20Nantinya, mereka akan menyukaimu karena kau adalah putri keluarga Gumara.
02:23Siapa lagi yang peduli padamu?
02:25Jadi, kita harus merendah.
02:28Orang yang berteman denganmu bukan karena statusmu, itulah teman baik yang sebenarnya.
02:32Iya, aku mengerti.
02:34Ibu, maaf.
02:35Tadi sudah bicara begitu pada ibu.
02:38Jangan marah sama aku, ya.
02:41Gak bisa seperti itu.
02:42Kecuali kau bersedia mengalah dan foto denganku, lalu kasih tanda tangan buat aku.
02:49Baru kumaafkan.
02:50Baik.
02:55Ibu jahat sekali.
02:57Aku mau kirim kaya mau mengadukan ibu.
03:03Dasar ceroboh.
03:04Kau kirim foto ke grup kelas.
03:07Belum dua menit, masih bisa dihapus.
03:08Aduh, ibunya Yumi, mobil ini pasti harganya miliaran, kan?
03:15Benar-benar mobil mewah, miliaran saja mana dapat.
03:18Jok mobilnya semua terbuat dari kulit asli.
03:20Harganya menilai puluhan miliar.
03:22Ibunya Yumi punya bisnis apa?
03:24Kalau ada waktu, ayo minum teh bersama.
03:26Tiara paling suka main sama Yumi.
03:29Kalian terlalu memuji, kami cuma keluarga biasa.
03:31Ibunya Yumi, apakah kau gak tahu malu?
03:36Ibu dan anak sama sombongnya.
03:38Mobil ini cuma ada satu di dunia.
03:40Ada uang pun gak akan bisa beli.
03:41Ada di garasi mobil rumahku.
03:43Apa?
03:45Ibunya Yumi, mobil ini cuma ada satu di dunia.
03:49Ada uang pun gak akan bisa beli.
03:50Ada di garasi mobil rumahku.
03:52Apa?
03:53Apa?
03:54Nyalin mereka besar sekali.
03:59Sudah tahu mobil ini cuma ada satu.
04:01Masih berani datang untuk buat ribu.
04:04Kau ibunya Simon, kan?
04:06Apakah kau salah mengenali mobil ini?
04:07Mana mungkin aku salah mengenali mobilku sendiri.
04:17Ternyata mobil yang sama.
04:19Ada orang yang sungguh gak tahu malu.
04:21Berani naik ke mobilku di hadapanku langsung.
04:23Ternyata buah jatuh gak jauh dari pohonnya.
04:27Kalian sekeluarga memang sombong sekali.
04:29Ibunya Simon, jangan libatkan anak-anak ke dalam masalah orang dewasa.
04:32Atau aku gak sungguhkan padamu.
04:33Ibu, ada apa?
04:35Yumi, apa ada yang meningdasmu di sekolah?
04:38Hari ini di sekolah, Simon dan yang lainnya dorong aku sampai jatuh.
04:43Mereka juga bilang aku pembohong besar.
04:45Tapi, ibu, aku sungguhan gak berbohong.
04:49Kau jatuh di bagian mana?
04:50Parah atau enggak?
04:50Coba perlihatkan.
04:51Di kaki dan tangan.
04:54Ibunya Simon, anak kalian menindas anakku di sekolah.
04:58Sebagai orang tua, kalian seharusnya mengawasi.
05:00Putriku di rumah bilang kalau Yumi orangnya suka membual.
05:04Menurutku, pasti ini salahnya Yumi.
05:06Kenapa cuma tindas dia dan gak tindas yang lain?
05:08Itu benar.
05:09Temukan kesalahanmu sendiri.
05:11Ubahlah sifat sombongmu itu.
05:13Mobil ini cuma ada satu di dunia.
05:15Nyalimu itu besar sekali.
05:17Kau mau berakting di depan pemiliknya.
05:19Menurutku dia bahkan gak tahu apa nama mobil ini.
05:22Orang rendahan memang gak ada wawasan.
05:25Gak seperti kita dari keluarga berpendidikan tinggi.
05:28Anak kami berpendidikan tinggi dan tahu sopan santu.
05:31Ternyata anak kita bisa sekolah sama anak dengan latar belakang seperti ini.
05:34Aku harus lapor kepala sekolah.
05:36Dia harus dikeluarkan.
05:37Kalian sungguh gak tahu aturan.
05:38Ini adalah mobilku.
05:39Selain dua orang supir, gak pernah ada orang luar yang menyentuh mobil kami.
05:43Bagaimana kau bisa dapatkan fotonya?
05:46Ishak, mobil ini sudah lama gak dipakai.
05:48Biasanya dirawat sama siapa?
05:49Lapor, Bu.
05:50Mobil ini selalu dirawat sama Cundra.
05:53Cundra?
05:54Kuberi tahu ya.
05:56Mobil ini adalah hadiah ulang tahun yang diberikan suamiku.
05:59Siapa kau?
06:00Cepat turun.
06:01Ibu, aku takut.
06:03Ishak, jalankan mobilnya.
06:04Segera pulang.
06:05Aku malas sama Denimu.
06:09Turun!
06:10Ayo jalan.
06:10Baik.
06:12Turun!
06:13Hei!
06:19Cepat kalian kembalikan mobilnya.
06:21Suamiku adalah CEO grup Gumara.
06:24Kalau kalian mengotori mobilnya, seumur hidup pun gak bisa ganti rugi.
06:33Cepat kalian kembalikan mobilnya.
06:35Suamiku adalah CEO dari grup Gumara.
06:37Kalau kalian mengotori mobilnya, seumur hidup pun gak bisa ganti rugi.
06:40Grup Gumara?
06:42Apa Citro itu punya istri kedua?
06:43Ibu, ibu bilang apa?
06:46Tiap hari ibu cuma kasih sedikit uang jajan buat ayah.
06:49Ayah ingin cari istri kedua pun gak bisa.
06:51Benar juga.
06:52Bu Jolin, kalau di sekolah ada murid dan orang tua murid seperti ini, bagaimana kami bisa tenang menyerahkan anak kami pada sekolah?
07:02Sebaiknya segera keluarkan orang ini dan dalam grup.
07:04Ibunya Yumi, miskin itu gak menakutkan, tapi orang yang berbohong itu sungguh memalukan.
07:09Orang tua murid seperti kau akan merusak hidup anak ini.
07:12Kau harap kau bisa merendung dan kasih panutan yang baik buat anak ini.
07:15Ya ampun, ternyata aku di-block.
07:19Ibu, mana mungkin keluarganya Yumi yang miskin itu bisa beli mobil mewah edisi terbatas internasional?
07:25Kalau dia benar-benar mampu, mobilnya pasti dibawa ke gerbang sekolah.
07:29Mana mungkin disembunyikan?
07:30Ucapanmu memang benar.
07:31Ibu akan bicara pada capsack, biar Yumi dikeluarkan dari SD Kikza.
07:35Anak yang gak tahu sopan santun, gak pantas satu sekolah dengan anakku.
07:39Kau tunggu saja.
07:44Kebetulan akhir pekan ini adalah hari ulang tahunnya Simon.
07:47Bu Jolin, para murid dan orang tua murid dipersilakan datang ke Villa Grinia milik kami untuk ikut pesta ulang tahun.
07:52Aku gak tahu apakah kalian bersedia hadir di sana, kecuali keluarganya Yumi.
07:58Pasti datang, pasti datang.
07:59Kami sangat senang kalau diundang sama Nyonya keluarga Gumara.
08:02Nyonya memang perhatian sekali.
08:04Kalau Yumi dan ibunya pergi, mungkin akan bilang kalau Villa itu adalah milik keluarga mereka.
08:10Villa Grinia?
08:11Kenapa bisa begitu familiar?
08:13Seingatku, sepertinya nama Villa milik Citro di pinggir kota itu.
08:18Ibu, ibu kenapa?
08:20Gak apa-apa.
08:21Nanti tanya sama ayahmu, apa dia punya istri lain di luar sana.
08:23Sayang, aku sudah pulang.
08:33Wah, ada apa ini?
08:37Hah?
08:39Gara-gara kau ya?
08:42Sayang, Pak Citro panggil istri yang mana?
08:45Apa maksudmu?
08:49Bukannya istriku cuma kau.
08:54Ayah, katakan dengan jujur.
08:57Apa ayah sudah melakukan hal yang mengecewakan ibu?
09:02Sayang, tolong berikan sedikit petunjuk.
09:05Aku kasih petunjuk mobil edisi terbatas yang ayah berikan buat ibu hari ini diakui jadi milik wanita lain.
09:18Dia juga bilang itu adalah hadiah dari Pak Citro buat dia.
09:27Ini gak mungkin, sayang.
09:29Aku Citro Gumara seumur hidup cuma mencintaimu.
09:33Tapi kau tenang saja.
09:35Akan aku selidiki masalah ini dengan jelas.
09:37Kau gak akan tersakiti tanpa alasan.
09:40Aku mengerti.
09:41Aku khawatir Yumi akan kena tindas.
09:43Anaknya wanita itu selalu menindas Yumi di sekolah.
09:46Malah balik salahkan orang.
09:47Orang tua murid di sekolah juga suka membeda-bedakan orang.
09:49Kita harus segera pindahkan Yumi ke sekolah lain.
09:51Oke, terserah kau saja.
09:53Sebenarnya waktu itu aku investasi pada SD Kitsa karena Yumi.
09:56Kalau begitu, besok aku tarik investasinya.
09:59Apa kau puas?
10:01Puas.
10:02Nah, gitu dong, sayang.
10:04Tunggu sebentar.
10:06Ayah, aku masih ada di sini.
10:10Ibu, bukankah ibu bilang kali ini gak akan memaafkan ayah semudah itu?
10:15Dasar pembohong.
10:18Sudahlah.
10:20Akhir pekan ini suruh ayahmu bawa kita jalan ke luar negeri sebagai permintaan maaf.
10:26Begitu mestinya.
10:28Dasar kau ini.
10:29Kau yang mau liburan, kan?
10:30Mana ada? Sudah berapa lama gak jalan-jalan sama kami?
10:33Suruh ayah aja kita pergi.
10:35Aku gak peduli.
10:36Aku sudah undang semua guru dan murid ke pesta ulang tahun di Villa Grinia.
10:39Kau harus bantu aku dapatkan kuncinya.
10:41Sayang, aku ini cuma super keluarga Gumara.
10:44Kalau sampai ketahuan, aku akan dipecat sama Pak Citro.
10:47Aku pesankan restoran yang bagus.
10:48Pesta ulang tahun bisa diadakan di mana saja, kan?
10:51Mana mungkin sama.
10:52Nah, Villa Grinia adalah aset milik Pak Citro.
10:55Itu melambangkan status dan kekuasaan.
10:57Cuma tempat itu yang pantas buat anakku.
10:58Tapi...
10:59Cundra, kenapa waktu itu aku bisa nikah sama sampah seperti kau?
11:02Untung saja anakku ikut nama keluargaku.
11:04Kalau enggak, dia akan jadi sampah seumur hidupnya.
11:06Kalau besok kau gak mendapatkan kunci Villa itu, kita cerai saja.
11:10Go!
11:19Ibu, aku sudah siap.
11:21Ayo cepat kita berangkat.
11:22Oke, ayah masih rapat.
11:24Nanti kita ketemu di bandara.
11:30Dona Zara, aku menanggung jawab penerbangan di bandara.
11:33Karena masalah cuaca.
11:34Penerbangan yang sudah kau pesan akan ditunda.
11:37Aku mewakili semua pekerja di bandara meminta maaf padamu.
11:44Yumi.
11:46Ada apa, Ibu?
11:48Penerbangannya dibatalkan.
11:50Kita mungkin gak bisa liburan ke luar negeri.
11:55Liburan gak harus pergi ke luar negeri.
11:57Ibu bawa kau ke Villa Grinia di pinggir kota.
11:59Bagaimana?
12:00Oke.
12:02Ayo berangkat.
12:03Ayo.
12:04Bu Jolin.
12:09Gelang zamrut ini cocok sekali dengan warna kulitmu.
12:13Sedikitnya tulus dari aku.
12:15Kutitipkan Simon kepadamu.
12:17Oh, tentu saja.
12:19Ibunya Simon.
12:20Kausungkan sekali.
12:22Warna gelang ini bagus sekali.
12:24Ini pasti dikasih sama Pak Citro, kan?
12:27Pak Citro baik sekali padamu.
12:28Anakmu saja pakai nama keluargamu.
12:31Yumi orangnya.
12:33Sombong.
12:34Sombong.
12:34Suka membual dan gak tahu sopan santun.
12:37Waktu itu aku lihat sendiri dia dorong Simon.
12:39Anak seperti itu gak cocok ada di SD kita.
12:42Ayy, nyonya.
12:44Nyonya, tenang saja.
12:45Serahkan masalah ini kepada aku.
12:48Ibunya Simon.
12:50Anakku Tiara suka sekali main sama Simon dan Calvin di sekolah.
12:55Kedepannya kita harus lebih banyak interaksi.
12:57Tentu saja.
12:59Kemarilah, Simon.
13:00Terima kasih atas kehadiran kalian di Pesta Ulang Tahun Anakku yang ketujuh.
13:08Villa ini adalah asat anak perusahaan milik suamiku.
13:11Kalian jangan sungkan.
13:12Bersenang-senanglah.
13:18Yumi, pelan-pelan larinya.
13:19Nanti jatuh.
13:23Pelan-pelan.
13:27Kenapa kalian ada di villaku?
13:31Kenapa kalian ada di villaku?
13:32Ibunya Simon, bukankah ini asat keluargamu?
13:35Apakah dia sudah gila?
13:38Ibu, kenapa mereka merayakan ulang tahun di villa kita?
13:43Yumi, kau berbohong lagi.
13:45Keluargamu bahkan gak sanggup beli mobil.
13:47Mana mungkin punya villa sebesar ini?
13:49Dasar pembohong.
13:51Yumi, pembohong.
13:54Yumi, pembohong.
13:56Aku bukan pembohong.
13:58Ini adalah villa milik ayahku.
14:00Ibu, mereka lah yang tinggas aku di sekolah.
14:06Bagaimana cara kalian masuk?
14:07Meneroboh semua orang itu melanggar hukum.
14:09Kukira siapa?
14:10Bukankah ini orang tua murid yang ketahuan berbohong di grup?
14:13Belum puas merebut mobilku?
14:15Masih mau menyamak jadi pemilik villa ini?
14:17Sengaja buat malu diri sendiri.
14:19Aku belum tanya padamu.
14:20Bagaimana caramu mendapatkan kunci mobil dan villa ini?
14:23Kuperingatkan sekali lagi padamu.
14:24Mencuri itu ada konsekuensinya.
14:26Sebaiknya kau jelaskan padaku.
14:28Kalau enggak, aku akan selidiki sampai tuntas.
14:30Dasar gak tahu malu.
14:32Jadi seorang maling pun merasa hebat.
14:34Hatinya busuk.
14:35Dia benar-benar seperti tikus di dalam kot.
14:39Dasar gak tahu diri.
14:41Berani menyamar jadi sosialita kelas atas dengan pakai baju merek palsu.
14:45Orang rendahan memang hina.
14:47Gak sepertinya nyonya kita yang terlihat elegan.
14:50Selagi dia gak perhitungan kau menerobos vilanya, cepat mati ya dari sini.
14:54Yumi, kau itu pembahang.
14:56Oh, sama sekali gak berhak hadir di pesta ulang tahunku.
14:58Ya, dari sini.
15:00Kau yang menindas anakku.
15:02Memangnya kenapa?
15:03Aku sebal melihat Yumi.
15:05Dia patah untuk ditindas.
15:12Karena kau begitu kurang aja,
15:14dan ibumu juga gak mau tahu,
15:16aku yang akan mengajarimu.
15:18Oh, matikan!
15:21Karena kalian gak mengerti bahasa manusia,
15:23aku punya kuasa dan cara.
15:26Anakku sudah sebesar ini tapi gak pernah aku pukul.
15:28Kau malah berani.
15:29Itu karena aku memanjakan dia.
15:31Makanya anakmu gak tahu aturan.
15:32Dialah yang kerok yang menindas anakku.
15:34Kau kira aku akan diam saja?
15:36Ibu, ibu hebat sekali.
15:40Ibunya Yumi,
15:41semua masalah pasti ada sebabnya.
15:42Yumi bisa ditindas.
15:44Itu berarti perilakunya kurang baik.
15:49Apa satu tamparan belum cukup?
15:53Cukup atau enggak?
15:55Pasti belum cukup ya?
15:56Sekarang cepetan.
15:59Ibunya Yumi.
16:01Aku adalah gurunya Yumi.
16:02Kau sedang apa?
16:04Bisa dibicarakan baik-baikan?
16:05Buat apa memukul orang?
16:08Ibu,
16:09Bu Jolin galak sekali sama aku.
16:13Tapi dia baik sekali sama Simon dan yang lainnya.
16:17Dia juga kasih mereka makan baso,
16:20tapi gak kasih aku makan.
16:22Sebagai gurunya Yumi,
16:24kau selalu mengabaikan Yumi yang ditindas di sekolah.
16:26Apa kau mendapat imbalan dari orang tua murid lainnya?
16:30Ini,
16:30ibunya Yumi.
16:32Jangan asal bicara.
16:34Kalau kau punya uang,
16:35kenapa gak investasi pada sekolah
16:37biar anakmu bisa sekolah?
16:38Salahkanlah dirimu sendiri yang gak berdaya.
16:41Benar.
16:41Berani bersikap sombong dan main tangan di rumah orang.
16:44Desar gak tau malu.
16:45Nyonya,
16:46jangan sungkan menghadapi orang seperti ini.
16:48Cepat tanggung siapa
16:49buat usir mereka keluar.
16:51Kalau kau bilang villa ini milikmu,
16:53aku mau lihat
16:53apa para sapa mengenali dirimu atau enggak.
16:56Aku adalah pemilik villa ini.
16:59Kalau mereka gak mengenaliku,
17:00apa mereka akan mengenalimu?
17:01Halo, nyonya.
17:08Ini gak mungkin.
17:13Kapan kalian masuk kerja?
17:15Kenapa aku gak pernah lihat kalian?
17:18Ini adalah pegawai di properti milik keluarganya Gumara.
17:21Mana mungkin kau pernah melihatnya?
17:23Model seragam kalian salah.
17:25Aku yang cari orang di luar negeri untuk mendesain baju pegawai.
17:27Kalian bukan satpam villa ini.
17:29Pasti kau sewa dari luar.
17:31Sampai sekarang masih berani menyalahkan nyonya Fania.
17:34Dasar gak tau malu.
17:36Nyonya Fania baik hati.
17:37Awalnya cuma mau kau keluar saja.
17:39Tapi kau permalukan diri sendiri.
17:41Harus dibuang seperti sampah,
17:42baru kau merasa puas ya.
17:43Karena kau berani memukul anakku.
17:45Kau harus membayar semuanya.
17:47Kalian mau apa?
17:48Ibu,
17:49mereka galak sekali.
17:51Aku takut.
17:53Ibu,
17:54ibu harus bantu aku kasih mereka pelajaran.
17:56Hajar mereka.
17:59Kalian jangan pukul ibu ku.
18:02Kau sampai mati kedua orang sopuk itu.
18:04Biar kedepannya mereka gak berani nyaman jadi orang lain lagi.
18:06Kalian semua orang jahat.
18:09Sudah,
18:09hentikan.
18:10Vila ini sungguhan milik suamiku.
18:13Susilah yang biasanya merawat vila ini.
18:16Sekarang kalian sudah menerobos ke rumah orang.
18:18Biar Susi sendiri yang jelaskan pada kalian.
18:20Susi?
18:21Bukankah dia itu adiknya Pak Citro?
18:24Dia gak mungkin mengenalnya.
18:25Ibunya Simon,
18:27sebenarnya ada apa ini?
18:28Dia pasti melihat berita di internet.
18:30Makanya dia tahu namanya.
18:32Zahra,
18:33aku akan jujur padamu.
18:34Susi adalah adiknya suamiku.
18:36Benar.
18:37Pak Citro dan Nyonya Fania itu satu keluarga.
18:40Tentu saja kenal sama adiknya Pak Citro.
18:42Adiknya Pak Citro harus panggil Nyonya Fania sebagai kakak ipar.
18:47Nomor yang Anda tuju untuk sementara tidak bisa menerima panggilan.
18:51Kenapa Susi gak jawab teleponnya?
18:53Selama ini Susi gak pernah menjawab telepon dari orang asing.
18:56Kalau telepon pun gak ada gunanya.
18:58Tapi karena ada orang yang minta dipermalukan,
19:00aku akan kaburkan keinginannya.
19:02Tentu saja.
19:32Aneh, kenapa Susi bisa tahu nama anaknya Fania?
19:35Nada bicaranya juga akrab sekali.
19:37Sudah lihat kan?
19:38Dia itu adalah tanteku.
19:39Yumi dan ibunya itu penipu.
19:42Ibu, kenapa Tante gak jawab telepon kita?
19:46Tante apanya?
19:48Jangan so akrab.
19:49Nyonya Fania sudah bilang,
19:51Nona Susi gak pernah jawab telepon orang asing.
19:54Kalau orang yang gak tahu,
19:55pasti dikira telepon istang dari agen asuransi.
19:58Menurutku dia sama sekali gak punya nomor Nona Susi.
20:00Mungkin saja dia asal buat nomor palsu untuk menipu kita.
20:04Cundra sudah lama jadi sopir di keluarga Gumara.
20:07Gak kusangka,
20:09ternyata Nona Susi bisa menghargai dia.
20:12Sesampah itu masih berguna juga.
20:15Bukan seperti itu.
20:16Biasanya Tante aku baik pada aku,
20:18dia gak mungkin gak jawab teleponku.
20:20Yumi, bagaimana biasanya bu guru mengajarimu di sekolah?
20:24Kenapa sekarang kau terus saja berbohong?
20:26Bu Jolin, aku gak bohong.
20:31Ibu mengerti.
20:34Bu Jolin, Yumi itu muridmu juga.
20:36Kenapa kau asal menuduh dia tanpa bukti?
20:38Apa ini yang namanya moral seorang guru?
20:40Aku...
20:40Yumi, tadi pasti Tante lagi sibuk.
20:45Makanya gak jawab telepon.
20:46Gue akan telepon dia lagi.
20:47Dia pasti akan jawab.
20:48Kau mau apa?
20:59Zahra,
20:59orang tua murid yang kurang ajar seperti kau
21:01masih saja berani menyalahkan Bu Jolin.
21:03Menurutku kau masih belum kapok.
21:10Kau mau apa?
21:11Tentu saja memberimu pelajaran.
21:13Orang hina seperti kau ini
21:15sama sekali gak pantas punya anak.
21:19Masih berani melototiku?
21:20Dasar wanita rendahan.
21:22Kau sungguhan menganggap dirimu adalah pemilik villa ini.
21:24Ibunya suka mencuri.
21:26Anak haramnya juga suka mencuri.
21:29Kau bilang apa?
21:30Aku bilang.
21:31Anakmu itu suka mencuri.
21:36Kau...
21:37Kau berani pukul aku?
21:38Anakmu gak bisa jaga mulut.
21:40Aku baik hati mengajari anakmu.
21:41Ternyata yang seharusnya dipukul adalah ibunya.
21:45Kuperingatkan.
21:47Gak boleh ada yang memfita anakku.
21:48Aku gak bisa ikut campur urusan anak-anak.
21:50Tapi mudah saja bagiku membereskanmu.
21:52Sapa?
21:53Cepat tahan.
21:55Fani terendahan ini.
21:56Coba saja kau berani.
21:59Kalau ingin melukai anakku, langkah hidul mayatku.
22:01Ibunya Yumi, kau ini kurang ajar sekali.
22:03Kenapa kau pukul orang?
22:04Benar sekali.
22:05Ada orang tua murid seperti kau.
22:07Pantas saja Yumi itu suka berbohong dan suka mencuri.
22:10Itu benar.
22:11Yalimu besar sekali.
22:12Berani pukul nyanyi Fania.
22:14Apa kau sudah pesan hidup?
22:15Kenapa?
22:16Kau mau coba juga?
22:17Kalian juga?
22:18Tadi Fania sombong sekali.
22:19Tapi kalian diam saja.
22:21Berani sama orang lemah dan cari muka sama orang berkuasa.
22:23Kau sombong sekali.
22:24Begitu Pak Citro datang, kau akan tahu akibatnya.
22:27Pak Citro?
22:28Kalau kau hebat, panggil saja Citro kemari.
22:30Aku mau lihat dia bisa berbuat apa.
22:31Zahra, dasar kau wanita rendahan enggak tahu diri.
22:36Aku enggak akan lepaskan kau hari ini.
22:42Ibunya Yumi, jangan buat ribut lagi.
22:45Awalnya aku mau menemimu untuk membereskan masalah ini.
22:47Tapi kau sama sekali enggak mau mengalah.
22:49Aku terpaksa menceritakan hal ini di depan semua orang.
22:53Yumi mencuri di sekolah.
22:55Kau masih belum tahu masalah ini, kan?
22:57Bu Jolin, bicara apa kau?
23:01Mana mungkin Yumi melakukan hal begitu?
23:03Yumi, ibu sudah tahu kalau kau mencuri.
23:08Kau masih bisa mengaku.
23:10Kalau kau terus berbohong,
23:12besok ibu akan menegurmu di depan seluruh sekolah.
23:15Bu Jolin, ibu mengajari kami harus jujur.
23:18Aku ingat itu.
23:20Aku sungguhan enggak mencuri.
23:22Cukup!
23:23Kau masih saja keras kepala.
23:25Ibu lihat sendiri.
23:26Kau memasukkan kalung safir milik Simon ke dalam tasmu.
23:29Apa ibu akan memfitnahmu?
23:33Seingatku, kalung safir itu dibawa sama Kak Simon ke sekolah untuk kami coba.
23:39Pasti waktu itu dia enggak kasih Yumi pakai.
23:41Jadi dia curi kalung itu.
23:43Benar!
23:43Yumi yang sudah mencuri kalung safir milikku.
23:46Itu pergiasaan milik ibuku.
23:47Cuma ada satu di dunia ini.
23:49Enggak masalah kalau ada orang yang kurang ajar.
23:51Masalahnya anak yang dididiknya juga kurang ajar.
23:53Kalau menurutku seharusnya dicekik saja waktu lahir biar mati.
23:56Supaya enggak mencelakai masyarakat.
23:57Kau!
23:58Kenapa?
23:59Kau masih mau membantah?
24:00Sayang sekali, Bu Jolin melihatnya sendiri.
24:03Memangnya dia berniat memfitahmu.
24:05Yumi, kau sama sekali enggak layak di SD Kinza.
24:08Kami juga enggak mau berteman sama pencuri.
24:10Yumi, keluar dari sekolah!
24:12Yumi, keluar dari sekolah!
24:14Yumi, keluar dari sekolah!
24:16Aku enggak mencuri.
24:18Itu bukan aku.
24:22Bu Jolin, aku sungguh enggak mencuri.
24:25Sungguh bukan aku yang mencuri kalung milik Simon.
24:29Apa ibu salah lihat orang?
24:32Ini aku, Jolin.
24:35Sebenarnya ada apa?
24:35Cukup!
24:43Sampai sekarang masih saja enggak mau ngaku.
24:47Cukup!
24:49Sampai sekarang masih saja enggak mau ngaku.
24:51Pernah mendidik anak sepertimu jadi catatan buruk dalam karirku sebagai guru.
24:55Ibu, aku sungguh enggak mencuri.
24:59Ibu percaya padamu.
25:00Kau adalah anak ibu.
25:01Ibu tahu kau enggak akan mencuri.
25:03Ibu akan melindungimu.
25:06Bu Jolin, sebagai seorang guru,
25:08kupikir seharusnya kau tahu memfitnah anak akan dipecat.
25:11Ini catatan buruk bagimu.
25:12Di kota Yotana,
25:13enggak akan ada sekolah yang mau menerima guru dengan catatan buruk sepertimu.
25:16Yakin mau bersikap seperti itu?
25:17Aku, yang kukatakan semuanya benar.
25:21Benarkah?
25:24Gelang zamrut yang ada di tangan Bu Jolin.
25:27Sepertinya mahal sekali.
25:28Apa seorang guru bisa punya uang sebanyak itu?
25:32Ibunya Yumi, kau salah lihat.
25:34Ini bukan gelang zamrut.
25:36Ini, ini gelang biasa.
25:38Harganya cuma ratusan ribu.
25:39Ratusan ribu?
25:41Itu geok kerajaan yang sangat langka.
25:43Butuh 6 miliar untuk mendapatkan geok seperti itu.
25:46Sebaiknya kau jelaskan baik-baik.
25:48Kalau sampai pihak sekolah tahu kau diam-diam menerima hadiah,
25:51akibatnya bisa sangat serius.
25:52Aku, mungkin, mungkin aku salah lihat.
25:56Bu Jolin enggak mungkin salah lihat.
25:57Jangan omong besar di sini.
25:59Bu Jolin sesapaya mengajari murid.
26:01Ini cuma sedikitnya tulus dari aku.
26:03Zahra, aku beritahu kau.
26:04SD Kidza adalah sekolah yang dibangun atas investasi dari suamiku.
26:08Leporkan saja susukamu.
26:09Aku mau lihat siapa yang akan peduli.
26:11Benar.
26:11Zahra, sesombong apapun,
26:13kau enggak bisa mengubah fakta kalau anakmu itu mencuri.
26:18Kamu apa?
26:20Lepaskan anakku!
26:22Talong, safir!
26:23Masih bilang enggak mencuri?
26:34Sekarang saksi dan buktinya sudah ada.
26:36Kau mau bilang apa lagi?
26:37Lepaskan aku, dasar wanita jahat.
26:40Aku enggak mencuri.
26:42Itu memang kalung safir milik ibuku.
26:46Cih, ibumu itu enggak berguna.
26:48Cuma sampah yang menyamar.
26:49Dia enggak layak memakai kalung safir yang sembahal itu.
26:53Nyonya Fania sudah bilang kalau kalung itu cuma ada satu di dunia.
26:57Yumi, kau pasti mencuri kalungnya.
27:00Seingatku, tahun lalu Cipro memang kasih kalung safir buat aku.
27:03Tapi barang yang dia kasih terlalu banyak,
27:05aku juga enggak ingat lagi.
27:06Bukan, itu hadiah ulang tahun
27:09yang dibelikan ayahku untuk ibu yang berulang tahun di tahun lalu.
27:14Aku lihat sendiri,
27:16itu memang kalung milik ibuku.
27:18Fania, lepaskan dulu anakku.
27:20Yang lain bisa kita bicarakan.
27:22Ibu, tolong aku.
27:24Sakit sekali.
27:26Fania, sebenarnya kau mau apa?
27:27Kau sudah pukul aku,
27:28masih tanya aku mau apa.
27:30Zahra, berlututlah dan minta maaf padaku.
27:32Lalu suruh Yumi mengaku kalau dia mencuri barang.
27:34Maka akan kupertimbangkan untuk lepaskan dia.
27:36Aku enggak mencuri.
27:38Aku enggak mau ngaku.
27:41Masih saja keras kepala.
27:43Percaya atau enggak,
27:43aku bisa membuatmu jadi buta.
27:45Masih berani pelototasi aku.
27:46Fania, hentikan.
27:48Tindakanmu itu melanggar hukum.
27:49Melanggar hukum?
27:50Suamiku adalah CEO grup Gumara.
27:53Apapun yang kulakukan,
27:54dia akan bantu aku bereskan semuanya.
27:56Sekalipun hari ini aku bunuh kalian berdua,
27:58enggak akan ada yang berani menyentuhku.
28:00Ayahku enggak mengenal kau.
28:02Kau itu pembahang.
28:04Fania, hentikan.
28:06Aku akan berlutut.
28:08Ibu, jangan.
28:10Jangan berlutut.
28:11Aku mengaku salah.
28:20Ibu, jangan berlutut.
28:22Aku mengaku salah.
28:23Apa kau belum makan?
28:24Lebih keras.
28:25Aku mengaku salah.
28:26Semua ini salahku.
28:27Aku gagal mendidik ke anak.
28:28Makanya diambil kalungmu.
28:29Aku minta maaf.
28:30Aku salah.
28:31Begitu mestinya.
28:32Mestinya kau minta maaf ke aku dari tadi.
28:35Benar.
28:35Nyonya Fania paling berbesar hati
28:37bisa memaknomi kalian yang sombong selama itu.
28:39Nyonya, orang miskin seperti dia
28:43manis di depan,
28:44tapi menusuk dari belakang.
28:45Kalau enggak dikasih pelajaran,
28:47dia enggak akan terus mengaku bersalah.
28:48Sebenarnya kau itu mau apa?
28:54Berani ngobrol tapi aku.
28:56Wantar rendahan ini
28:57sama sekali enggak mengaku kesalahannya.
28:59Jangan pukul ibuku.
29:01Kalian semua orang jahat.
29:04Anak hinda.
29:05Ibumu dipukul karena ulahnya sendiri.
29:07Kau harus ingat.
29:08Lain kali jangan banyak berulah.
29:10Jangan suka mencuri.
29:11Kalung sampir itu memang milik ibuku.
29:15Kau lah yang mencuri.
29:18Anak hinda.
29:19Beraninya kau gini takut.
29:21Hari ini kau harus beri pelajaran.
29:24Jangan.
29:30Yungi, kau baik-baik saja kan?
29:32Ibu, ibu sakit atau enggak?
29:34Ibu baik-baik saja.
29:35Yungi, beritahu ibu.
29:37Kenapa kalung safir itu ada di dalam tasmu?
29:39Karena di kalung safir itu terukir inisial nama ibu.
29:44Itu jelas-jelas kalung safir yang diberikan ayah buat ibu.
29:49Makanya aku ambil.
29:51Aku sudah ingat.
29:52Sepertinya Citro memang pernah kasih kalung itu buat aku.
29:55Tapi selama ini aku taruh di ruang pakaian.
29:57Kenapa bisa ada pada Fania?
29:58Seingatku waktu Citro kasih kalung ini padaku,
30:03dia sengaja suruh desainernya mengungkir namaku di belakangnya.
30:06Fania, karena kau dari tadi bilang kalung itu adalah milikmu,
30:09apa kau berani?
30:10Suruh mereka melihat huruf yang terukir di belakangnya.
30:13Bicara apa kau?
30:14Kalung safir itu diberikan Pak Citro buat Nyonya keluarga Gumara.
30:18Kenapa bisa terukir nama ibumu?
30:20Benar sekali.
30:21Jangan mentang-mentang tahu nama Pak Citro lalu kau jadi sok dekat.
30:24Nyonya, karena dia bersik keras,
30:26melihatkan saja padanya.
30:27Biar wanita rendahan ini mengakui kenyataannya.
30:30Dasar kampungan,
30:31kalung itu adalah perhiasan mewah.
30:33Mana mungkin diukir nama?
30:38Nyonya,
30:39kenapa nama dia terukir di kalung yang dikasih Pak Citro untukmu?
30:45Kenapa nama dia terukir di kalung yang diberikan Pak Citro untukmu?
30:49Oh, jelas-jelas aku suruh Cundra ambil kalung ini dari tempat Nyonya.
30:53Kenapa bisa terukir namanya Zahrah?
30:55Siapa dia sebenarnya?
30:56Selama ini kalung yang aku letakkan di ruang pakaian,
30:59kenapa bisa kau curi?
31:00Selain itu, kunci mobil.
31:01Mobil itu selama ini dirawat sama supirku Cundra.
31:04Bagaimana aku bisa mendapatkan fotonya?
31:06Aku ingin tahu.
31:07Sebenarnya apa hubunganmu sama Cundra?
31:10Bicara apa kau?
31:11Aku sama sekali gak kenal sama Cundra.
31:15Ibu, Cundra.
31:16Aku beritahu kau.
31:19Suamiku adalah Citro Gumara, CEO grup Gumara.
31:23Mobil itu adalah aset di bawah nama suamiku.
31:25Vila ini juga aset keluarga kami.
31:27Sedangkan kalung itu dicuri anakmu yang kurang ajar itu.
31:31Pasti kau cari celah untuk mengukir namamu di kalungku.
31:34Aku baru ketemu orang seperti ini.
31:36Selain mencuri barang orang, bahkan berani mengukir namanya sendiri.
31:39Harga kalung itu mahal sekali.
31:41Mengukir nama berarti sengaja merusak.
31:43Apakah kau sanggupkan terugi?
31:44Orang hina seperti kau ini, kerja seumur hidup pun gak akan bisa beli kalung itu.
31:48Kalau kau suka, aku bisa kasih kalung ini buat kau.
31:56Apa yang dia rencanakan?
31:57Kenapa dia bisa sebaik itu?
32:05Kau...
32:05Oh, maaf.
32:07Tanganku licin.
32:08Sekalipun aku gak terlalu suka, tapi ini hadiah ulang tahun yang diberikan Citro buat aku.
32:16Apa yang kau lakukan?
32:20Kalung ini lebih baik kubuang saja daripada kukasih padamu.
32:23Kau bahkan bilang ini pemberian suamimu.
32:25Dia itu cuma pegawai biasa yang miskin.
32:27Mana mungkin mampu beli.
32:28Kalian semua jahat sekali.
32:37Aku mau telepon ayahku.
32:39Ayahku pasti gak akan mengampuni kalian.
32:45Apa yang kau lakukan?
32:46Kau...
32:47Halo, Yumi?
32:57Yumi, jangan takut.
33:01Kasih tahu ayah apa yang terjadi.
33:03Yumi, jangan pura-pura.
33:05Ayahmu datang pun perjumah.
33:07Ayahmu itu cuma pegawai biasa yang gak punya kuasa.
33:11Sedangkan dia ini, istrinya Citro, orang terkaya di kota Yotana.
33:15Ayahmu itu mungkin belum sempat ketemu sama Pak Citro,
33:18sudah keburu dihajar dan diusir.
33:22Yumi, sakit gak?
33:27Cepat kecil akhir ini ya.
33:28Selain itu, utuh semua pengawal untuk melindungi Nona dan Nyonya.
33:31Baik.
33:32Ibu, apa aku sudah berbuat sesuatu yang salah?
33:39Kenapa mereka menindas kita seperti ini?
33:41Yumi, kamu gak bersalah.
33:43Semua ini bukan salahmu.
33:44Ibu akan melindungimu.
33:46Mereka gak akan bisa menindasmu lagi.
33:49Jangan pura-pura memelas.
33:51Nyonya, hari ini pesta ulang tahunnya Simon.
33:54Tapi gara-gara dua penipu ini semua jadi kacau.
33:57Nyonya, biar aku saja yang membantumu mengusir mereka.
34:00Yang harus diusir itu, kalian.
34:10Zahra, berani sekali kau.
34:11Ini villa milik istrinya Pak Citro.
34:13Semua perabotannya mahal-mahal.
34:15Kalau sampai rusak, kok sanggup bergerugi?
34:17Ganti rugi.
34:18Kalaupun aku bakar villa ini, gak akan ada yang berani protes.
34:21Beraninya kau.
34:22Villa Grinia ini adalah tempat liburan termewah di kota Yotana.
34:26Ini pemberian suamiku.
34:27Kalian dijual keluarga kalian pun gak akan bisa ganti rugi.
34:30Suamimu?
34:31Aku gak tahu siapa suamimu.
34:33Tapi kalau berani selingkuh, Citro akan diusir tanpa bawa apa-apa.
34:36Ibu dan anak ini sembung sekali.
34:38Jangan-jangan mereka sungguhan punya hubungan sama Pak Citro.
34:41Sebenarnya kau ini siapa?
34:43Berani sembung begitu?
34:44Kuperkenalkan diriku sekali lagi.
34:46Aku adalah Zahra Cianda, istrinya Citro Gumara.
34:50Villa ini atas namaku.
34:52Mau kuapakan villa ini?
34:53Itu hakku.
34:54Apa?
34:54Kau istrinya Pak Citro?
34:58Apa?
35:00Kau istrinya Pak Citro?
35:01Zahra, kau benar-benar gak tahu malu.
35:04Dulu kau mencuri mobil dan pura-pura jadi pemilik villa.
35:06Sekarang kau pura-pura jadi istrinya Pak Citro.
35:10Berani-beraninya.
35:11Dia ini sombong sekali.
35:13Jangan-jangan dia adalah simpanan Pak Citro.
35:18Dasar wanita murahan gak tahu malu.
35:20Percaya diri sekali jadi selingkuhan.
35:23Jangan asal bicara.
35:24Aku bukan selingkuhan.
35:25Sepertinya putrimu ini anak haram yang harus disembunyikan.
35:28Diam kau.
35:29Kau dasar selingkuhan.
35:31Rani-nya bersikap sombong.
35:33Tamparan ini peringatan untuk menjaga tanganmu.
35:36Jangan sembarangan masuk ke villa orang lain.
35:37Berani-nya menamparku.
35:39Tamparan ini untuk memberitahumu.
35:41Gak ada satu orang pun yang boleh menindas putriku.
35:44Pengawal.
35:45Kemarilah dan tangkap wanita gila ini.
35:47Lancang.
35:48Siapa yang berani buat ribut di villa ini?
35:51Pak Jaka.
35:52Awalnya aku berencana mengajak Yumi berlibur keluar negeri.
35:55Tapi tiba-tiba penerbangannya batang.
35:57Aku gak sempat mengabarimu.
35:58Kau istrinya Pak Citro.
36:01Kau istrinya Pak Citro.
36:05Pak Jaka.
36:06Kau salah orang.
36:07Dialah istri Pak Citro.
36:09Pemilik villa ini.
36:10Sedangkan dia ini hanya selingkuhan yang gak kau malu.
36:14Aku baru bertugas.
36:15Jadi belum pernah ketemu istrinya Pak Citro.
36:17Pak Jaka.
36:18Dulu villa ini diserahkan pada adiknya suamiku Susi untuk dirawat.
36:22Kami sudah telepon dia.
36:23Kalo gak percaya, tanya saja dia.
36:25Ini.
36:28Pak Jaka.
36:29Villa Grenia ini terdiri dari tujuh bangunan.
36:31Di bangunan villa terbesar, ada taman belakang yang dipenuhi bunga tulip.
36:35Benar?
36:35Itu benar.
36:36Tapi villa ini hanya boleh dimasuki oleh istrinya Pak Citro.
36:40Kenapa kau bisa tahu?
36:41Itu karena Citro tahu tulip adalah bunga favorit.
36:43Jadi dia menanam.
36:44Sekarang kau tahu siapa aku kan?
36:46Aku mengerti nyonya.
36:48Siapa dia sebenarnya?
36:49Kenapa dia bisa tahu banyak detail tentang villa ini?
36:51Mungkinkah wanita murahan ini memang istri Pak Citro?
36:54Nyonya.
36:55Wanita ini pasti sudah lama selingkuh sama Pak Citro.
36:57Makanya dia berani sesombong ini.
36:59Selingkuhan zaman sekarang benar-benar sombong.
37:01Berani sekali pamerahanku di hadapanku.
37:08Ini.
37:09Ini kartu akses khusus milik istrinya Pak Citro.
37:12Berarti kau benar istrinya Pak Citro.
37:14Kenapa kartu aksesku bisa ada di tangan kini?
37:17Suamiku pasti sudah dihasut oleh wanita rendahan ini.
37:20Kalau enggak, suamiku enggak akan membawa dia kemari.
37:23Benar.
37:24Perkataanmu benar.
37:25Pasti wanita murahan ini sudah merayu Pak Citro.
37:28Pak Jaka, apa kartu itu belum cukup membuktikan identitasku?
37:31Akulah yang salah karena enggak mengenali istrinya Pak Citro.
37:35Selingkuhan ini berani menampahku.
37:37Pak Jaka, apa menurutmu aku pantas memberi mereka pelajaran?
37:41Urusan kecil ini enggak perlu diurus oleh nyonya.
37:46Ibu, aku takut.
37:51Kalian mau apa?
37:52Mau apa?
37:53Kau telah menyamar jadi istrinya Pak Citro.
37:55Dan tentu saja harus dipukul.
37:58Oh, ibu.
38:00Dia menjuri kartu milikku.
38:02Akulah pemilik vila ini.
38:03Seru mereka berhenti.
38:05Tunggu dulu.
38:06Aku berubah pikiran.
38:07Kalian boleh pergi.
38:09Nyonya, wanita ini akan merebut posisimu.
38:12Kenapa malah dilepaskan?
38:14Melepaskan dia?
38:15Mana bisa aku lepaskan dia?
38:16Tentu saja aku sendiri yang akan menghabisi wanita licik ini.
38:21Aku beritahu kau.
38:22Enggak pernah ada yang berani permalukan aku.
38:24Terimalah akibatnya.
38:27Ibu!
38:27Fania, aku akan cari tahu kenapa barang milikku bisa kau curi.
38:34Aku akan selidiki.
38:35Sampai tuntas.
38:37Kalau begitu cepatlah selidiki.
38:39Selama kau masih bisa berjalan.
38:41Jangan pukul ibuku.
38:44Tenang saja.
38:46Sebentar lagi giliranmu.
38:47Kau berani?
38:49Ibu!
38:51Dia pasti anak-anak.
38:52Lampilkan saja padaku.
38:53Tidak menarik.
38:55Karena kau sangat menyayangi putrimu,
38:57jadi aku akan hancurkan kakinya.
38:58Ayah, ibu, tolong aku!
39:00Hentikan!
39:06Pak Citro!
39:07Yumi, aku baik-baik saja.
39:09Ayah, lihatlah ibu.
39:11Sayang.
39:13Ayo.
39:14Aku terlambat.
39:16Tapi tenang saja.
39:17Aku tidak akan lepaskan orang-orang yang sudah menindasmu.
39:21Ini Pak Citro?
39:22Nyonya.
39:23Bukankah Pak Citro adalah suamimu?
39:26Kenapa dia sangat peduli pada seringkuhan itu?
39:28Kurang ajar.
39:29Apa Zahra sungguhan seringkuhan Pak Citro?
39:33Kurang ajar!
39:34Beraninya menghina nyonya.
39:36Apa?
39:37Bukannya kau istrinya Pak Citro?
39:39Kenapa jadi dia?
39:40Aku tidak peduli siapa kali.
39:42Siapapun yang menidas istriku di kediamanku ini.
39:44Tidak akan aku ampuni.
39:46Ibunya Simon.
39:48Apa yang sebenarnya terjadi?
39:49Apa kau mencuri semua mobil dan vila mewah ini?
39:54Aku...
39:55Kau menjelaskahiku?
39:56Ibunya Zahra.
40:00Ibunya Simon.
40:01Yang menyuruh kau memfitnah Yumi.
40:04Aku terpaksa melakukannya.
40:05Oh iya.
40:06Gelang ini adalah buktinya.
40:10Yumi adalah muridmu.
40:11Dia masih anak-anak.
40:13Kau memfitnah dia demi gelang ini?
40:15Kau gak pantas jadi guru.
40:17Sayang, bukankah gelang ini adalah milikmu?
40:22Sayang, bukankah gelang ini adalah milikmu?
40:26Aku membelinya untukmu.
40:27Bukankah kau taruh di lemari?
40:29Benar.
40:30Ini pemberianmu.
40:32Gelang ini diberikan oleh Fania.
40:35Sayang, dia bukan hanya mencuri mobil kita,
40:39tapi juga mencuri perlihasanku.
40:41Dia juga membawa orang-orang kemari
40:43untuk merayakan ulang tahun putranya.
40:45Hebat sekali ya.
40:47Kau...
40:48Kau benar-benar Pak Citro?
40:50Gak mungkin.
40:52Kau pasti aktor yang dibayar Zahra.
40:54Kau bukan Pak Citro!
40:58Kenapa?
40:59Lepaskan aku!
41:00Ayo sayang.
41:00Menuduh Pak Citro dan Nyonya Zahra mencuri harta benda adalah pelanggaran berat.
41:05Sebentar lagi, pengacara Pak Citro akan menghubungimu.
41:08Aku ini istrinya Pak Citro.
41:09Kau salah sangka.
41:10Dialah yang palsu.
41:11Aku ini istrinya Pak Citro.
41:13Lepaskan aku!
41:14Lepaskan istriku!
41:15Kau tidak apa-apa?
41:17Nyonya, siapa lagi dia?
41:20Dia memanggilmu sayang.
41:21Apa dia adalah Pak Citro?
41:23Bukan, aku hanya...
41:25Itu saja.
41:26Biar aku perkenalkan.
41:28Ini adalah suamiku, Citro Gumara.
41:31Orang yang tadi itu hanyalah gadungan.
41:34Sayang, sejak kapan aku...
41:35Curah.
41:36Hari ini aku mengundang mereka kemari.
41:38Agar mereka mengira kita adalah orang kaya.
41:40Biar Simon lebih percaya diri.
41:42Kalau kau berani ungkap faktanya,
41:44kita terus saja.
41:45Tapi sayang, aku...
41:46Nyonya, aku sudah tahu.
41:48Wanita seperti kau pantas dinikahi orang kaya.
41:50Dan seperti Zahra, si wanita rendahan itu.
41:53Yang hanya bisa beraktif.
41:54Zahra?
41:56Bukankah itu nama istrinya Pak Citro?
41:59Jundra?
42:02Sejak kapan kau naik jabat?
42:03Kenapa berita sebesar itu tidak diberitahu pada kami?
42:06Nyonya, Pak Citro, kenapa kalian ada di sini?
42:12Dia istrinya Pak Citro.
42:14Jundra, apa kau tidak salah orang?
42:16Aku minta kau diam.
42:17Aku sudah lama jadi sopir Pak Citro.
42:19Mana mungkin aku salah?
42:20Ternyata dia yang gadungan.
42:22Suaminya hanya seorang sopir.
42:25Sopir?
42:26Ibunya Simon, ternyata selama ini kau menipu kami.
42:29Kalau begitu, kau sudah dimanfaatkan Fania untuk mencuri barang-barangku.
42:33Nyonya, istriku nggak terlibat dalam masalah ini.
42:35Akulah yang salah berpura-pura jadi Pak Citro dan mencuri barangmu.
42:39Istri dan anakku tidak terlibat sama sekali.
42:41Nyonya, mohon maafkan istriku.
42:43Nyonya, maafkan dia.
42:44Nyonya.
42:44Jundra, bangunlah.
42:46Jundra, kau memang nggak berguna.
42:48Kita sudah lama menikah, tapi kau masih saja jadi sopir.
42:51Hidupku dan putraku menderita selama tinggal bersamamu.
42:53Orang seperti kau nggak patah menikah, nggak patah punya anak.
42:56Jundra, Fania.
42:58Kalian dituntun atas pecuri ya.
43:00Fania, selama ini, Jundra berkali-kali minta pekerjaan tambahan agar bisa dapat lebih banyak uang.
43:05Dia sudah banyak berkorban demi keluarga kalian.
43:08Hargailah dia.
43:10Nyonya, Pak Citro.
43:12Nyonya.
43:12Kalian semua dituntun atas perusahaan properti.
43:17Ikutlah bersama kami.
43:18Nyonya, wanita itu yang menipu kami.
43:21Aku mohon lepaskan kami.
43:22Nyonya, aku mohon jangan laporkan hal ini ke pihak sekolah.
43:25Karena karierku akan hancur.
43:27Oh, mereka.
43:28Nyonya, nyonya, nyonya, nyonya.
43:29Apu di kami.
43:30Sudah aman.
43:34Sayang.
43:35Sayang.
43:35Ibu.
43:36Sayang.
43:36Ibu.
43:42Kak Zara, kau sudah sadar?
43:47Ibu, akhirnya ibu sadar.
43:50Kami khawatir sekali.
43:52Eh, sini.
43:53Sayang, kau tenang saja.
43:54Mereka semua pasti akan dapat hukuman yang setimpal.
43:57Kak Zara, aku minta maaf ya.
43:59Waktu itu aku gak angkat telponmu.
44:01Jadinya kau harus menderita begini.
44:02Gak apa-apa, itu sudah berlalu.
44:04Tapi, kenapa kau panggil Fania dengan sebutan, Kak?
44:07Kalian saling kenal.
44:08Cundra sudah lama bekerja dengan kami.
44:10Dia sering antar ayah dan ibu.
44:11Biasanya, dia juga ngobrol dengan ibu.
44:13Dulu, ibu berencana jadikan dia sebagai anak angkat.
44:16Untuk menghormati ibu, aku memanggilnya, Kak.
44:18Juga mengizinkan mereka rakyat ulang tahun di vila.
44:21Tapi, aku gak nyangka.
44:22Ternyata istrinya sangat lancang.
44:25Astaga, ibu.
44:26Aku harus berangkat sekolah.
44:28Biar tante saja yang antar.
44:30Ibu istirahat di rumah saja.
44:33Baik, pergilah.
44:35Cepatlah berangkat aja, sayang.
44:37Baik.
44:38Sampai jumpa, ibu.
44:43Sayang, aku gak nyangka.
44:46Demi menyelamatkan Yumi, kau terluka separa ini.
44:49Aku ini ibunya Yumi.
44:51Aku harus berkorban untuknya.
44:53Tapi, untung saja kau datang tepat waktu.
44:56Kalau enggak, entah bagaimana nasibku dan Yumi ditindas oleh mereka.
45:00Jangan salahkan dirimu.
45:04Seenaknya saja memecat supir yang sudah lama bekerja di sini, tanpa memberitahu aku.
45:09Sepertinya keluarga ini sudah gak pandang aku lagi.
45:12Hanya mementingkan Zahra.
45:14Ibu datang.
45:16Temuilah dia.
45:17Seenaknya saja memecat supir yang sudah lama bekerja di sini, tanpa memberitahu aku.
45:25Sepertinya keluarga ini sudah gak pandang aku lagi dan hanya mementingkan Zahra.
45:33Ibu, ada apa kemari?
45:35Kenapa?
45:36Memangnya setiap pergian aku harus bilang padamu.
45:38Bukan itu maksudku.
45:40Biar aku buatkan teh.
45:42Sayap.
45:44Kau duduk saja.
45:48Ibu, katakan saja ada apa.
45:50Gak perlu basa-basi.
45:51Hei, Citro.
45:53Aku ini ibumu.
45:54Kenapa bicara begitu padaku?
45:56Kalau dulu kau gak bersikeras menikahinya,
45:58aku gak akan izinkan warga ini masuk ke keluarga kita.
46:01Jangan kira dengan belaga seperti mana itu berbakti,
46:03lalu kau bisa bertindak dan menibas orang semaumu.
46:06Ibu, Ibu kemari untuk bahas tentang Fania, kan?
46:10Aku bisa menjelaskannya.
46:11Ibu, apa Ibu sudah gila?
46:14Kau baik-baik saja, kan?
46:19Ibu, Cundra itu sudah mencuri.
46:21Buktinya sudah jelas.
46:22Dan dia gak bisa bekerja dengan kita lagi.
46:24Cundra sudah lama bekerja dengan keluarga ini.
46:27Mana mungkin yang mencuri?
46:28Jangan-jangan, dialah yang mencuri.
46:30Tapi melimpahkan kesalahan ke orang lain.
46:32Ibu, gak ada untungnya bagiku melakukan itu.
46:34Untuk apa aku begitu?
46:36Lagipula, anak mereka menindas Yumi di sekolah.
46:39Yumi adalah cucu kandungnya ibu.
46:40Kenapa ibu lebih percaya orang lain?
46:42Mereka masih anak-anak.
46:44Sangat wajar kalau mereka sesekali bertengkar.
46:46Kau lah yang berpikir sempit,
46:48sampai mempermasalahkannya.
46:49Aku sudah sangat mengenal Fania.
46:52Dia cantik dan baik hati.
46:53Simon juga sangat sopan.
46:55Dan mungkin dia menindas Yumi.
46:57Apa ibu lebih percaya perkataan orang lain
46:59dibandingkan perkataanku?
47:00Percaya padamu?
47:01Apa dengan percaya padamu
47:03kau bisa berikan cucu laki-laki?
47:04Lihat Fania, rahimnya sangat kuat.
47:06Sekali hamil langsung dapat laki-laki.
47:08Mungkin saja kau cuma merasa iri.
47:10Yumi adalah putriku.
47:12Gak peduli laki-laki atau perempuan.
47:13Aku menyayanginya.
47:14Kenapa harus iri pada orang lain?
47:16Kau bisa bilang begitu.
47:17Tapi gak ada yang tahu si hatimu.
47:19Sudah bertahun-tahun,
47:20kau cuma lahirkan satu anak perempuan.
47:22Kapan?
47:22Kalian akan memberiku seorang cucu laki-laki?
47:24Kami belum siap untuk anak kedua.
47:29Apa ketemu?
47:32Abang kosong apa itu?
47:33Keluarga Gumara punya banyak aset yang membutuhkan pewaris.
47:37Yumi juga keturunan keluarga Gumara.
47:39Dia bisa jadi pewaris.
47:40Bagaimana bisa anak perempuan jadi pewaris aset keluarga Gumara?
47:44Ibu, dia adalah putri gandungku.
47:46Kenapa ibu bicara begitu?
47:48Citro, kau ini putriku satu-satunya.
47:51Apa kau mau menuruti perkataan wanita ini?
47:54Dan keluarga Gumara dipimpin pewaris yang gak pecus.
47:57Nantinya, bagaimana petang jawabanku pada leluhur keluarga Gumara?
48:00Aku sudah memutuskan masalah ini.
48:01Aku sudah putuskan.
48:03Seluruh aset keluarga Gumara akan diwariskan pada Yumi.
48:05Kalau nanti dia gak menikah,
48:07aku akan hormati keputusannya.
48:09Apa?
48:11Bagaimana kalau anak itu lainnya?
48:13Apa maksudnya lagi?
48:15Ibu, dia adalah cucu gandung ibu.
48:18Kenapa ibu bisa bicara begitu?
48:19Semua asetku akan diwariskan pada Yumi.
48:21Kalau enggak, aku akan membagikannya pada orang yang membutuhkan.
48:25Kau!
48:27Aku rasa kau sudah dihasut oleh istrimu yang licik ini.
48:31Kalau dia gak mau hamil lagi,
48:33kalian cari saja.
48:34Cari saja wanita lain yang mau kasih tau keturunan.
48:37Ibu!
48:38Apa ibu yakin mau memaksaku begini?
48:40Kalau kau bersikeras memiak pada Zahra,
48:43aku akan mati di depanmu!
48:44Cukup!
48:46Ibu selalu mengancam akan bunuh diri.
48:48Aku benar-benar buang mendengar perkataan ibu.
48:49Kau!
48:50Selain itu,
48:52Yumi adalah putriku satu-satunya.
48:55Aku akan mencintainya dengan sepenuh hati.
48:57Mengenai warisan sudah ada yang kurus.
48:58Ibu pulang saja.
48:59Cidro, maafkan aku.
49:04Aku punya alasan sendiri.
49:08Yumi, jangan takut.
49:10Teman-teman yang menindasmu sudah gak sekolah lagi.
49:13Nyanya Hilma tenang saja.
49:15Dia sudah melindungi kami.
49:17Jadi kami gak akan mengecewakannya.
49:18Selama ada aku,
49:20Yumi gak akan kembali.
49:26Zahra,
49:27putriku gak bisa sekolah dimanapun.
49:29Tapi putrimu bisa masuk sekolah elit.
49:31Kenapa kau bisa seberuntung gitu?
49:33Aku akan membuatmu menderita selamanya.
49:36Sampai jumpa, Tante.
49:37Jangan lupa jemput aku ya.
49:43Baiklah,
49:44aku segera ke sana.
49:48Om,
49:55ini ponselnya.
50:01Terima kasih,
50:02anak manis.
50:03Tolong aku!
50:05Tolong aku!
50:07Yumi!
50:09Berhenti!
50:16Halo?
50:17Kadarang gawat!
50:18Yumi!
50:19Yumi diculik!
50:21Sayang,
50:22ada apa sayang?
50:24Sayang,
50:25Yumi diculik!
50:26Apa?
50:27Aku mau cari dia.
50:28Sayang, tunggu dulu.
50:28Kenapa heboh sekali?
50:30Dia cuma hilang, kan?
50:31Mungkin dia asyik bermain
50:32sampai pergi terlalu jauh?
50:34Kalian harus memberi ku cucu laki-laki.
50:36Cukup!
50:44Yumi adalah cucu kandungnya ibu.
50:46Kalau ibu memicinya,
50:47nanti aku akan ku beritahu dia kalau neneknya sudah mati.
50:50Aku ini mertuamu!
50:51Berani bicara begitu padaku!
50:52Memangnya kenapa kau mertua?
50:54Aku memang durhakta.
50:55Lebih baik kau berdoa Yumi bebek saja.
50:57Kalau enggak,
50:57akan ku usik keluarga Gumara sampai kacau balang.
51:00Kaulah yang paling mengerti,
51:01kalau aku bisa melakukannya.
51:02Ibu!
51:05Sayang!
51:07Sialan!
51:08Sialan!
51:15Bagaimana?
51:15Apa sudah ketemu?
51:18Aku minta maaf, Kak Zahra.
51:19Saat aku lengah,
51:20Yumi dibawa oleh orang asing.
51:23Kalian enggak perlu khawatir.
51:25Sekolah punya banyak kamera CCTV.
51:26Pasti penculiknya akan tertangkap.
51:28Berhenti!
51:33Coba diperbesar.
51:36Itu Fania.
51:38Fania yang sudah menjelik Yumi.
51:40Tenang saja, sayang.
51:41Aku menaruh pelacak di tasnya Yumi.
51:42Kita pasti menemukannya.
51:44Kau tenang.
51:48Anak orang kaya memang bodoh.
51:51Cukup berpura-pura lemah di depannya.
51:53Bisa langsung membawanya pergi.
51:55Tante jahat.
51:56Ibuku pasti akan datang selamatkan aku.
52:00Aku akan menjualmu ke gunung.
52:03Ibumu enggak akan bisa menemukanmu.
52:05Dia akan hidup menderita selamanya.
52:14Anaknya sudah aku bawa.
52:15Bisa dicek kapan saja.
52:18Sayang, kau harus mengawasinya dengan baik.
52:21Separuh hidup kita berdua.
52:23Bergantung pada anak ini.
52:24Aku mau ke toilet dulu.
52:32Om.
52:33Wajah om mirip dengan ayahku.
52:41Om.
52:42Aku lapar.
52:44Apa om punya makanan?
52:46Tahanlah rasa laparmu.
52:47Oh.
52:51Oke, baiklah.
52:53Aku beritahu kau.
52:54Tetaplah di sini.
52:55Jangan kemana-mana.
52:56Akan kubuatkan makanan.
52:57Pak Cetron sudah ketemu.
53:17Yumi ada di gudang terbengkale di luar kota.
53:19Kita harus temukan Yumi.
53:20Baik.
53:21Aku mengajarkan Yumi untuk selalu bantu orang lain.
53:24Makanya Fania bisa menculiknya.
53:27Yumi sangat baik hati.
53:28Kenapa mereka mau melukainya?
53:30Kenapa gak melapiaskan pada aku?
53:32Tenanglah dulu.
53:33Kita pasti akan menemukan Yumi.
53:35Pasti.
53:35Aku mau mencari ayah dan ibu.
53:47Aku gak mau dijual ke gunung sama mereka.
53:55Kemana perginya anak nakal itu?
53:58Menjaga anak kecil saja gak becus.
53:59Apa yang kau bisa?
54:01Kalau gak bisa temukan dia,
54:02kita gak bisa dapat uang.
54:03Bagaimana Simon bisa masuk sekolah elit?
54:05Mana aku tahu dia begitu licik.
54:08Kalau ketemu, aku akan patahkan kakinya.
54:11Dia masih anak kecil.
54:12Gak akan kabur terlalu jauh.
54:14Pasti masih di sekitar sini.
54:33Anak nakal.
54:46Lihat saja.
54:47Aku akan menghabisimu.
54:48Ibu, cepat selamatkan aku.
54:51Ibu, cepat selamatkan aku.
55:03Aku sudah dapat makanan untukmu manis.
55:07Keluanglah.
55:10Lepaskan aku.
55:11Diam.
55:12Lepaskan aku.
55:13Ternyata kau ada di sini.
55:15Aku beritahu kau.
55:16Kalau kau kabur lagi,
55:18aku akan patahkan kakimu.
55:19Ibu, aku mau pulang dan ketemu Ibu.
55:22Diamlah.
55:24Ibu.
55:26Ada apa?
55:27Berhenti, berhenti.
55:29Aku dengar suara Yumi.
55:30Pasti dia ada di sekitar sini.
55:32Tapi nyonya, lokasi Yumi bukan di sini,
55:33tapi di gudang terbengkalai.
55:35Berhenti.
55:35Berhenti.
55:35Kita berpenjar.
55:40Yumi pasti ada di sekitar sini.
55:41Lamporkan lokasinya ke polisi.
55:42Baik, cepat.
55:44Yumi, jangan takut.
55:45Ibu akan datang.
55:46Berhenti sekali.
55:51Berhenti.
55:52Ibu.
55:54Ibu.
55:55Ibu.
55:56Orang kaya memang hebat.
55:58Tempat yang terpencil pun bisa kau temukan.
56:01Fania, lampiaskan saja dendamu padaku.
56:03Anakku gak bersalah.
56:04Lepaskan putriku.
56:04Oh, gak bersalah.
56:06Kenapa dia gak bersalah?
56:07Kalau bukan karena dia,
56:08putriku gak akan dikeluarkan dari sekolah.
56:10Sekarang dia gak diterima di sekolah manapun.
56:13Semua salah kalian.
56:14Kalianlah yang melancurkan dia.
56:15Kalau kau lepaskan anakku,
56:16akan kukabulkan keinginanmu.
56:18Kita sama-sama seorang ibu.
56:19Ingat putramu.
56:20Jangan lakukan apapun.
56:24Kau gak pantas menyebut putriku.
56:27Simpan saja sikap sombongmu itu.
56:30Kalau bukan karena kalian,
56:32semua ini gak akan terjadi.
56:33Aku akan bikin kalian menyesal.
56:35Fania,
56:36Yumi putriku satu-satunya.
56:38Aku mohon jangan lukai dia.
56:39Aku mohon padamu.
56:40Kalau kau lepasin dia,
56:42aku akan relakan semua yang aku punya.
56:44Berlutut.
56:45Berlutut dan aku kesalahanmu.
56:49Aku mengaku bersalah.
56:51Semua yang terjadi adalah salahku.
56:53Maaf.
56:54Aku minta maaf.
56:54Jangan lukai dia.
56:56Aku mohon padamu.
56:58Aku bisa saja lepaskan putrimu.
57:00Tapi kau harus mati.
57:10Akhiri hidupmu.
57:12Kalau kau mati,
57:13aku pasti akan lepaskan putrimu.
57:14Ibu,
57:20jangan tinggalkan aku.
57:22Diam.
57:23Fania,
57:24kau harus menepati janjimu.
57:27Yumi,
57:28kalau ibu nanti sudah gak ada,
57:30kau harus makan dengan lahap,
57:32tidur dengan nyinyat,
57:33dan harus menurut pada ayah.
57:35Mengerti?
57:36Ibu,
57:37aku minta maaf.
57:38Harusnya aku gak kabur.
57:40Aku sudah mencelakai ibu.
57:43Enggak.
57:44Ibu melihatnya.
57:45Kau tertipu karena membantu orang lain.
57:48Yumi,
57:49kau itu adalah anak yang baik.
57:51Ibu rela berkorban untukmu.
57:53Ibu akan selalu nyayang ibu.
57:56Ibu!
57:56Ibu!
58:05Kenapa?
58:08Ibu!
58:09Yumi!
58:11Ayo.
58:13Jalan,
58:13sayang.
58:14Yumi.
58:15Kau ketakutan, ya?
58:16Jangan takut.
58:18Ada ibu di sini.
58:19Bagaimana denganmu?
58:19Kau terluka.
58:21Ibu,
58:23jangan khawatir.
58:24Aku gak terluka.
58:27Syukurlah.
58:28Ibu khawatir sekali.
58:31Yumi!
58:32Yumi!
58:33Yumi!
58:35Tenang saja.
58:36Dokter bilang,
58:37Yumi cuma mengalami shock yang berlebihan.
58:40Dia pasti akan segera sadar.
58:43Citro,
58:44ibu gak suka sama Yumi.
58:47Bagaimana kalau kita berpisah saja?
58:49Gak bisa.
58:49Aku sudah mengirim ibu ke luar negeri.
58:51Tapi gak aku sangka,
58:52ternyata dia...
58:54Ternyata dia bersekongkol dengan orang lain
58:56untuk menjebak cucunya sendiri.
58:58Sudahlah.
58:59Jangan marah.
59:00Aku gak akan bahas hal ini lagi.
59:02Beberapa hari ini kau pasti sangat khawatir.
59:04Aku bukan cuma khawatir.
59:06Tapi aku sangat ketakutan.
59:07Dasar kau ini,
59:08kenapa kau menuruti perkataan wanita itu?
59:10Kalau kau terluka,
59:12aku harus bagaimana?
59:13Baiklah.
59:14Aku gak akan bertindak seperti itu lagi.
59:16Aku mengerti Yumi itu segalanya bagimu.
59:26Makanya kau sampai begitu khawatir.
59:28Siapa bilang kau dan Yumi adalah segalanya bagiku.
59:33Dasar kau ini sama anak sendiri saja cemburu.
59:36Ayah.
59:37Eh, bukannya kau sudah masak begitu banyak baso.
59:44Yumi masih belum sadar.
59:45Jadi aku saja yang makan.
59:46Boleh saja.
59:48Ayah,
59:48ibu masak baso itu untuk aku.
59:51Ayah gak boleh merebutnya.
59:53Hmm.
59:53Baiklah,
59:55semuanya untukmu.
Be the first to comment
Add your comment

Recommended