- 9 jam yang lalu
- #demoagustus
- #pendemo
- #pendemohilang
KOMPAS.TV - Masih ada 2 orang hilang yang hingga kini belum kembali saat Demo Agustus.
Dalam keterangannya, dua orang yang masih hilang adalah: M. Farhan Hamid, yang hilang sejak 29 Agustus 2025 dengan lokasi terakhir di Brimob Kwitang, Jakarta Pusat.
Serta Reno Syahputradewo, yang hilang sejak 29 Agustus 2025 dengan lokasi terakhir di Brimob Kwitang, Jakarta Pusat.
Sahabat KompasTV, jangan lupa like, comment, dan subscribe channel YouTube KompasTV, juga aktifkan lonceng notifikasi agar tidak ketinggalan update mengenai isu-isu terkini di Indonesia.
Jangan lewatkan live streaming KompasTV 24 jam non stop di https://www.kompas.tv/live. Agar tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia, yuk subscribe channel youtube KompasTV. Aktifkan juga lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru dari KompasTV.
Sahabat KompasTV juga bisa memperoleh informasi terkini melalui website: www.kompas.tv
#DEMOAGUSTUS #PENDEMO #PENDEMOHILANG
Baca Juga Wisatawan Asing Jadi Korban Copet di Bali, 2 Pelaku Ditangkap | BORGOL di https://www.kompas.tv/regional/622629/wisatawan-asing-jadi-korban-copet-di-bali-2-pelaku-ditangkap-borgol
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/622633/full-penasihat-kapolri-soal-2-orang-yang-masih-hilang-polisi-gunakan-it-untuk-melacak-keberadaan
Dalam keterangannya, dua orang yang masih hilang adalah: M. Farhan Hamid, yang hilang sejak 29 Agustus 2025 dengan lokasi terakhir di Brimob Kwitang, Jakarta Pusat.
Serta Reno Syahputradewo, yang hilang sejak 29 Agustus 2025 dengan lokasi terakhir di Brimob Kwitang, Jakarta Pusat.
Sahabat KompasTV, jangan lupa like, comment, dan subscribe channel YouTube KompasTV, juga aktifkan lonceng notifikasi agar tidak ketinggalan update mengenai isu-isu terkini di Indonesia.
Jangan lewatkan live streaming KompasTV 24 jam non stop di https://www.kompas.tv/live. Agar tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia, yuk subscribe channel youtube KompasTV. Aktifkan juga lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru dari KompasTV.
Sahabat KompasTV juga bisa memperoleh informasi terkini melalui website: www.kompas.tv
#DEMOAGUSTUS #PENDEMO #PENDEMOHILANG
Baca Juga Wisatawan Asing Jadi Korban Copet di Bali, 2 Pelaku Ditangkap | BORGOL di https://www.kompas.tv/regional/622629/wisatawan-asing-jadi-korban-copet-di-bali-2-pelaku-ditangkap-borgol
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/622633/full-penasihat-kapolri-soal-2-orang-yang-masih-hilang-polisi-gunakan-it-untuk-melacak-keberadaan
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Terima kasih Anda masih bersama kami di Kompas Petang, saya Sintia Rompas, sodara tim advokasi untuk demokrasi yang juga kuasa hukum Del Pedro CS menyatakan dengan pelimpahan berkas perkara kliennya kekejaksaan, maka sudah tidak ada lagi urgensi penahanan terhadap Del Pedro Marhen.
00:19Direktur LBH Jakarta Fadil Alfatan yang juga kuasa hukum Direktur Lokataru Foundation Del Pedro Marhen menyampaikan dengan adanya pelimpahan berkas kekejaksaan maka sudah tidak ada lagi urgensi untuk melakukan penahanan terhadap Del Pedro karena sudah tidak ada lagi proses pemeriksaan.
00:38Pihaknya mengimbau kejaksaan untuk melihat perkara tersebut secara objektif. Menurutnya perkara yang dihadapi Del Pedro CS adalah suatu penegakan hukum yang tidak murni.
00:52Adanya pelimpahan ini membuktikan bahwa sudah tidak ada urgensi lagi terkait dengan penahanan karena asumsinya ketika berkas itu dilimpahkan baik itu tahap 1 maupun tahap 2 maka sudah tidak ada lagi proses pemeriksaan.
01:07Bahwa perkara ini adalah suatu penegakan hukum yang tidak murni tapi adalah upaya perburuan kambing hitam dalam berbagai dugaan kerusuhan pada Agustus lalu.
01:23Dikutip dari akun media sosial Kontras disebutkan masih ada dua orang hilang yang hingga kini belum kembali.
01:30Dalam keterangannya dua orang yang masih hilang adalah M. Farhan Hamid yang hilang sejak 29 Agustus 2025 dengan lokasi terakhir di Brimob, Kuitang, Jakarta Pusat.
01:43Serta Reno Syahputra Dewo yang hilang sejak 29 Agustus dengan lokasi terakhir di Brimob, Kuitang, Jakarta Pusat.
01:52KKM Farhan menyatakan sebelum hilang adiknya ikut unjuk rasa atas tewasnya ojek dari Afan.
02:00Saya diajak sama dia kan, mau ikut gak mas ke Kuitang? Saya tanya ada apa di sana ya kan?
02:15Dia bilang dia mau...
02:16Kalau orang tua dia bilangnya sih mau mengikuti pemakamannya apa.
02:26Keberadaan Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan Hamid hingga kini masih belum diketahui.
02:31Keduanya terakhir terlihat saat demo di Brimob, Kuitang pada 29 Agustus lalu.
02:37Kita akan membahasnya bersama penasehat Kapolri Arianto Sutadi dan juga Usuman Hamid, Direktur Eksekutif Amnesti Internasional.
02:44Selamat petang Pak Arianto, Mas Usuman terima kasih sudah bergabung bersama kami di Kompas Petang.
02:51Pak Arianto ini terkait keberadaan dua orang yang dinyatakan masih hilang ini.
02:55Apakah Pak Arianto juga sudah memperoleh informasi terakhir terkait dengan proses dan juga update pencarian ya oleh pihak kepolisian?
03:05Ya saya tadi sempat menanyakan juga ya di Polda Metro.
03:08Dan kabarnya memang tadinya kan dari tiga, satu sudah ketemu.
03:12Kemudian yang dua ini masih dilacak.
03:16Dan sekarang ini kan 6, Polda Metro menggunakan, pakai IT ya pelacaannya itu ya.
03:22Dari dua itu, selama ini yang satunya dulu pernah terlihat di suatu tempat gitu.
03:30Tapi kemudian dilacak kembali, kemudian tidak ada.
03:33Nah kalau yang satu itu sama sekali belum pernah terlacak dari IT itu.
03:41Sehingga ya sampai sekarang masih tetap didalami terus, tapi sampai sekarang belum ada hasilnya untuk yang dua itu.
03:47Jadi artinya untuk Farhan dan Reno tidak ada deteksi keberadaan.
03:53Apakah dari ponselnya bisa dideteksi keberadaannya Pak Arianto?
03:57Saya tidak tahu persis ya, saya tidak menanyakan ke situ.
04:01Hanya tadi mengatakan bahwa yang satu itu sempat terdeteksi ya dengan pencarian jejak melalui Pak IT ya.
04:10Itu pernah terlihat di suatu tempat gitu ya.
04:13Dan kemudian, tapi kalau yang satu lagi belum pernah sama sekali terdeteksi dari itu.
04:18Itu terakhir terlihat di mana terdeteksinya Pak Arianto?
04:21Dan ini Reno atau Farhan?
04:23Sama, kan dua-duanya sama dari Kuitang itu ya.
04:27Betul, betul.
04:27Saya tidak begitu tahu mbak.
04:28Sorry, saya tidak menanyakan ke detail itu.
04:33Tapi terakhir terlihat informasi yang Pak Arianto dapatkan, apakah di Kuitang atau sudah ada di daerah lain?
04:39Enggak, di tempat lain.
04:41Di tempat lain?
04:42Di mana itu lokasinya Pak Arianto?
04:43Enggak tahu saya, karena penyelitikan tidak beritahu.
04:46Hanya dia pernah terlihat dari rekaman IT yang ada.
04:51Baik, Mas Usman, kalau dilihat ini kan hampir dua bulan ya.
04:55Satu bulan lebih.
04:57Apa yang salah dari proses pencarian ini?
05:00Apakah memang prosesnya yang bisa dikatakan rumit?
05:05Atau ada hal yang belum dilakukan sehingga dua orang ini masih hilang?
05:10Itu pertanyaan yang sangat penting ya.
05:15Saya kira tidak mudah untuk menjawabnya.
05:17Yang pasti keberadaan mereka terakhir di Kuitang, yaitu di depan markas Brimob,
05:25itu mengkonfirmasi bahwa mereka memang benar-benar pernah ada dan ikut di dalam unjuk rasa di depan maka Brimob di Kuitang.
05:34Apakah mereka di dalam unjuk rasa itu ikut ditangkap?
05:39Ataukah mereka mengalami kekerasan oleh pihak lain?
05:44Atau penjelasan lain?
05:46Itu yang sampai hari ini belum bisa kita ketahui.
05:49Dalam satu pekan pertama, Kontras, LBH, dan lainnya,
05:55mencoba menelusuri itu lewat berbagai cara, termasuk saksi-saksi yang ada di lokasi.
06:02Sejumlah saksi, bahkan juga ditemui oleh sejumlah media masa seperti Harian Kompas,
06:07membenarkan keberadaan Muhammad Farhan Hamid di Kuitang dalam unjuk rasa tersebut,
06:14dan juga Reno Shaputra Dewo yang juga berada di sana.
06:18Bahkan kalau tidak salah, Farhan sempat meminta bantuan dari pos komedis yang ada di sekitar Kuitang.
06:26Memang hari itu adalah hari di mana banyak sekali mata tertuju pada markas Brimob,
06:33terutama karena kematian Afan Kurniawan yang malam sebelumnya dilindah oleh kendaraan taktis.
06:40Nah, dalam sepekan terakhir, Amnesty, Kontras, LBH, Imparsial, PBHI, dan lain-lainnya,
06:50sempat mencoba menelusuri kembali dengan meminta keterangan atau bertemu dengan jajaran Polda Metro Jaya.
06:58Bahkan dalam beberapa hari lalu, kami sempat bertemu dengan Kapolda, Wakapolda,
07:05dan juga Direktur-Direktur di Polda Metro Jaya, baik itu yang berurusan dengan kriminal umum,
07:12berurusan dengan cyber, maupun juga berhubungan dengan bidang lainnya.
07:18Yang saya kira, kalau tidak salah dalam pertemuan itu, Pak Kapolda sempat menanyakan,
07:24menyampaikan bahwa salah satunya, salah satu dari dua orang yang masih hilang,
07:30mulai bisa terlacak keberadaannya.
07:33Nah, saya sempat mengajukan pertanyaan, apakah keberadaannya itu terlacak karena nomor teleponnya,
07:42atau ponselnya yang bisa dideteksi, atau karena memang telah terlacak keberadaan manusianya, orangnya?
07:51Nah, Kapolda mengatakan yang kedua, dan apakah hidup, saya bilang itu, hidup.
07:57Nah, ini yang sebenarnya kami masih nanti, tapi barangkali informasi itu juga masih terlalu dini untuk bisa di...
08:05Itu tanggal berapa, Mas Usman?
08:07Kalau tidak salah, hari Rabu atau Selasa lalu kami bertemu, berjumpa dengan Pak Kapolda, Pak Asep,
08:17dan juga Pak Kapolda, Pak Dekananto, serta sejumlah direktur di Polda Metro Jaya.
08:22Pertemuan itu cukup besar, banyak sekali organisasi masyarakat sipil termasuk...
08:28Itu termasuk Farhan dan Reno ya, dalam kondisi hidup artinya ya, Mas Usman, dari informasi yang Anda peroleh?
08:36Salah satunya, kalau tidak salah yang disebutkan itu...
08:42Oke, baik. Saya kembali ke Pak Arianto. Pak Arianto biasanya...
08:48Bagaimana, Mas Usman?
08:50Ya, informasi itu masih kita tunggu dari Polda, tentu masih perlu pembuktian.
08:58Saya masih meragukan kebenaran informasi itu sampai benar-benar saya bisa melihat Farhan-nya maupun juga Reno-nya.
09:07Kita semua masih berharap bahwa mereka betul-betul masih ada, masih hidup, dan bisa dikembalikan kepada keluarganya.
09:15Pak Arianto, biasanya untuk pencarian orang hilang, metode apa yang digunakan pihak kepolisian?
09:22Apakah ada backup plan ketika metode pertama tidak kunjung ditemukan?
09:29Dan biasanya durasinya ditunggu sampai berapa waktu?
09:33Itu kita kalau mencari seseorang yang tergantung daripada orang yang kita cari itu.
09:37Data-datanya apa yang ada pada dia.
09:39Kalau dia itu menggunakan handphone, berarti kita bisa lacak dari handphonenya.
09:43Tetapi kalau tidak ada, kita pakai identifikasi wajah.
09:48Seperti kalau orang yang menculik, dulu orang yang menculik itu kan.
09:52Begitu ada ketahuan wajahnya itu, kemudian bisa dicari-cari itu akhirnya bisa ketemu dan kita bisa temukan itu.
09:59Setahu saya ya dari dua teknologi IT itu, itu yang bisa untuk melacak, cuma itu aja dari handphone sama identifikasi wajah.
10:07Atau kalau yang ketikanya itu para saksi-saksi di lapangan.
10:12Tapi untuk yang kondisi yang kacau seperti kayak gini ini, kelihatannya saksi di lapangan akan sulit kita untuk mencari linknya yang satu dengan yang lain.
10:22Paling karena hanya melihat gitu ya, tapi kemudian kan besok sudah nggak ada handphonenya lagi.
10:28Tapi kalau handphone kan bisa dilacak keberadaannya lokasinya gitu.
10:31Kalau saya cuma gitu.
10:33Pak Rianto, kalau untuk sebelumnya ada orang hilang juga yang akhirnya ditemukan.
10:41Itu menggunakan metode pencarian seperti apa?
10:44Dan apakah metode itu sudah digunakan untuk pencarian Reno dan Farhan?
10:49Kalau orang hilang ya dalam kondisi biasa, tidak dalam kondisi kericuan itu Bu ya.
10:54Itu kita mencarinya bisa dilacak dari sejarah dia menghilangnya itu.
11:00Oke, kalau dalam kondisi saat unjuk rasa seperti yang sebelumnya.
11:05Kalau seperti kemarin itu ya paling-paling cuma data rekaman di tempat, kemudian kesaksian-kesaksian orang yang melihat, saudara-saudara dan sebagainya.
11:15Dia melihatnya di mana gitu.
11:17Tapi nggak seperti kalau kita orang yang diculik itu ya.
11:20Kita kan mencari siapa yang sering ke situ datang atau kenal apa-apa, ada urusan apa dan sebagainya.
11:26Kita kan bisa memprediksi kira-kira itu dibawa kemana gitu.
11:30Kalau seperti ini kan di dalam kerusuhan, kerusuhan kan itu kan terjadi.
11:34Sehingga asumsinya pasti kan dia celaka atau dalam tanda peti terbunuh atau gimana kurang lebih kayak gitu ya anunya gitu.
11:42Sehingga kesaksian untuk pendeteksian itu sangat tergantung kepada saksi yang melihat saat itu.
11:49Dan kemudian rekaman daripada CCTV yang ada kalau bisa gitu.
11:55Dan kemudian kalau dia pakai handphone ya paling kemana dia keberadaannya bisa dilihat daripada handphone itu.
12:00Oke, Mas Usman.
12:01Masih mana bisa ketahui.
12:03Baik, Mas Usman kalau melihat situasi seperti ini hilang saat melakukan aksi unjuk rasa di akhir Agustus lalu.
12:10Siapa yang bisa dimintakan pertanggung jawabannya ketika kedua orang ini lokasi terakhirnya terlihat di Mako Brimob?
12:20Ya, tentu tanggung jawab pada negara, pemerintah gitu ya.
12:24Dan secara khusus merupakan tanggung jawab dari kepolisian selaku pelindung masyarakat gitu.
12:30Nah sekarang kita berharap bahwa proses penyelidikan di kepolisian juga bisa dijelaskan kepada publik secara transparan.
12:38Bahkan kita berharap juga dalam waktu yang tidak terlalu lama setidaknya pekan ini paling tidak adalah perkembangan yang disampaikan oleh pihak kepolisian gitu.
12:49Karena dalam satu pekan pertama ketika mereka hilang, saya cukup skeptis karena telepon seluler mereka berdua itu mati persis di lokasi kejadian gitu.
13:02Artinya tidak ada lagi jejak yang bisa kita ketahui.
13:07Meskipun belakangan kasus BIMA yang ditemukan di Malang kalau tidak salah, itu memunculkan harapan ya bahwa bisa saja handphonenya tertinggal, terjatuh gitu.
13:20Kan diantara sekian banyak orang yang terlibat di dalam aksi demonstrasi, ada yang damai, ada juga yang menggunakan kekerasan, tentu situasinya tidak terkendali.
13:29Bisa saja telepon seluler itu terjatuh, bisa juga telepon seluler itu hilang.
13:36Tapi dalam skenario yang terburuk bisa saja mereka terbunuh gitu oleh situasi yang memang ketika itu sangat panas di depan Marcos Brimob di Kuitang gitu.
13:46Nah, informasi yang kami ketahui sepekan terakhir ini cukup memberi harapan gitu.
13:53Meskipun kami masih merasa sebaiknya polda yang menjelaskan kepada publik bagaimana informasi yang mereka dapatkan.
14:01Karena mereka lah yang melakukan penyelidikan dan penelusuran informasi tentang keberadaan mereka dan juga nasib mereka.
14:08Mas Usman, kalau tadi Anda menyebutkan bahwa berbagai kemungkinan bisa saja terjadi, bisa juga terjadi akibat terbunuh kemungkinan saja.
14:19Lalu jika ada kemungkinan tersebut, bukankah seharusnya bisa diketahui keberadaan jenazahnya?
14:27Nah, itu yang seringkali muncul dalam pertanyaan tentang kasus orang hilang.
14:32Kita tidak pernah bisa menyimpulkan orang yang hilang itu terbunuh, mati karena tidak pernah ada jasanya, jasadnya maksud saya.
14:41Tapi kita tidak bisa mengetahui nasibnya itu hidup atau mati gitu.
14:47Dan keberadaannya pun kita tidak bisa ketahui.
14:49Ini satu kasus yang sangat spesifik, sangat unik yang berbeda dengan kasus kematian atau penyiksaan atau penculikan biasa.
14:57Ini kasus yang bisa dikatakan mengandung pelanggaran kasus manusia yang berlapis gitu.
15:03Orang tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga, orang tidak bisa mengakses pengacara,
15:09atau orang tidak bisa mengetahui hal-hal yang ada di luar dunianya, rohaniawannya, keluarganya, dan seterusnya.
15:16Jadi saya tidak bisa mengambil kesimpulan yang konklusif, yang final gitu ya.
15:22Apakah ia benar-benar masih ada dan hidup? Tentu itu harapan kita semua, ia ada dan masih hidup gitu.
15:30Tapi saya juga tidak bisa memastikan bahwa mereka misalnya terbunuh,
15:34karena belum ada semacam circumstantial evidence gitu, bukti-bukti yang setidaknya bisa menunjukkan bahwa mereka benar-benar,
15:46katakanlah terbunuh misalnya, yang pasti investigasi kontras, LPH, termasuk investigasi harian kompas,
15:54menunjukkan bahwa memang mereka benar-benar ada di kepolisian juga demikian.
15:58Hasil pelacakan ponsel mereka, mereka benar-benar ada di lokasi dan mati nomor teleponnya di hari keberadaan mereka.
16:0629 Agustus 2025. Pak Arianto, jika memang negara seharusnya bertanggung jawab, dalam hal ini juga pihak kepolisian,
16:14lalu seperti apa pertanggung jawaban yang sudah dilakukan, khususnya dari Polri sendiri, dan seperti apa bentuk transparansinya?
16:23Ya, jadi itulah beratnya tugas polisi ya. Polisi kadang-kadang dikasih kewenangan, banyak banget gitu ya.
16:29Wah, dia berlumah-lumah mencari kewenangan. Tetapi di belakang itu kan dimintai tanggung jawab.
16:35Nah, kalau ada orang hilang itu, ya polisi harus bertanggung jawab itu.
16:38Dia harus bisa menjelaskan orangnya itu hilangnya kemana, apa, mati, apa diculik, atau kemudian dihilangkan kan gitu.
16:45Itu tanggung jawab polisi untuk menjawab gitu.
16:47Tetapi kepada kasus-kasus yang seperti itu.
16:49Kalau dihilangkan pihak mana yang menghilangkan, Pak Arianto?
16:51Ya, kemungkinan kan ada juga orang yang tadinya itu mungkin membunuh, kemudian dihilangkan oleh orang yang membunuh itu kan bisa saja.
16:59Kan bisa, itu kemungkinan terjadi.
17:02Tapi intinya gini, pada orang yang hilang itu, jelas itu menjadi tanggung jawab daripada aparat keamanan.
17:07Karena memang tanggung jawabnya itu begitu.
17:09Kalau seandainya dia tidak bisa menemukan itu ya, paling tidak dia bisa menerangkan.
17:14Ini kira-kira hilangnya kenapa yang dijelaskan.
17:17Kalau dia tidak bisa menemukan, dia hanya bisa menjelaskan sejauh ini loh yang sudah kita kerjakan gitu ya.
17:23Ini bukti-bukti yang kita dapat, kemudian kita kerjakan.
17:26Kalau ada bukti tambahan silahkan minta.
17:28Ya, kira-kira segitulah anunya.
17:30Baik, jadi dibutuhkan transparansi dan juga update terbaru agar masyarakat juga bisa mendapatkan informasi.
17:36Terima kasih penasihat Kapolri, Pak Arianto Stadi.
17:39Dan juga terima kasih Mas Usman Amit, Direktur Eksekutif Agnesti Internasional.
17:43Dan berbagi perspektif. Selamat sore.
17:44Selamat menikmati.
17:46Selamat menikmati.
Dianjurkan
0:41
|
Selanjutnya
1:26
2:23
1:31:57
1:32:15
2:52
2:26
1:58
11:28
11:08
11:27
1:01