Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
#film
#filmindo
#filmhoror
#filmaction
#filmhantu
#filmdrama
#hantu
#horor
#setan
#setankuntilanak
#filmpendek
#movie
#movies
#fullmovie
#fullmovies
#filmsetan
Transkrip
00:00:00Assalamualaikum, Walid.
00:00:03Walid, tak baik tahu Walid lupa janji.
00:00:07Tak apa. Awak jalan dulu.
00:00:09Walid, naiklah dulu.
00:00:10Naiklah, Walid.
00:00:12Minyak macam itu juga ke?
00:00:14Mustahil awak.
00:00:16Adalah.
00:00:30Masih-masih yang berlumba-lumba untuk menunjukkan sakit jiwa.
00:00:34Cerita diawali dengan seorang pria parubaya bernama Walid yang sedang memberikan ceramah untuk para jamaahnya.
00:00:43Dengan penuh tekad dan keyakinan, ia meyakinkan para jamaah bahwa kehadirannya adalah untuk menyembuhkan hati dan juga jiwa manusia-manusia yang sedang sakit di luaran sana.
00:00:57Para jamaah sangat menghormati.
00:01:00Bahkan mereka mempercayai bahwa Walid adalah sang imam Mahdi yang memiliki berkah ilmu dan juga keadilan.
00:01:08Dan mereka yakini akan bisa membawa mereka ke jalan menuju surga nanti.
00:01:14Tidak hanya para pengikut jamaah Walid, bahkan kedua istri Walid pun mempercayai ilmu agama sang suami
00:01:26yang sangat mereka puja dan banggakan.
00:01:29Dengan beberapa dalil, mereka berdua rutin memberikan kajian kepada para jamaah wanita.
00:01:36Walid menanamkan sebuah keyakinan kepada para jamaahnya untuk selalu setia kepada dirinya.
00:01:47Karena kesetiaan lebih tinggi daripada ketaatan, itu versinya.
00:01:52Semua jamaah terlihat sangat patuh karena meyakini bahwa pimpinan jamaah mereka adalah orang yang akan menjadikan mereka para penghuni surga kelak.
00:02:07Kekerasan fisik mulai terjadi ketika istri Walid yang dipanggil Umi Robiatul memaksa salah satu jamaah perempuannya untuk bercerai dengan suaminya.
00:02:22Karena suami si jamaah telah menentang ajaran Walid.
00:02:26Bagi istri Walid, ajaran sang suami adalah sebuah kebenaran tertinggi dan siapapun yang menentangnya adalah orang-orang kecil yang tidak patut untuk dijadikan imam menuju surga nanti.
00:02:41Si jamaah yang masih mencintai suaminya tampak sedih namun terlihat jelas ketakutan dari matanya yang membuatnya tidak bisa menentang perintah Umi.
00:02:53Hingga suatu malam setelah kajian, seorang jamaah perempuan bernama Bayduri untuk pertama kalinya mengikuti kajian itu karena dipaksa oleh sang ibu.
00:03:05Ia menyadari bahwa semua yang ia lihat malam itu adalah sebuah penyimpangan karena semua jamaah terlalu mengakung-akungkan Walid yang mereka anggap sebagai mursyid.
00:03:18Setiap jamaah dengan bangga mencium kaki Walid dan meminum air cucian kakinya dan hal itu tidak bisa diterima oleh akal nawar Bayduri.
00:03:28Ia mencoba mengajak sang ibu untuk segera pulang dan melepaskan diri dari bid'ah yang sesat ini.
00:03:35Namun sang ibu menolak dan justru memaksa Bayduri untuk mencium kaki Walid sama seperti yang lainnya.
00:03:45Dengan tangan gemetar Bayduri mencoba memasukkan tangannya ke dalam ember di bawah kaki Walid.
00:03:51Namun tiba-tiba dengan berani ia langsung memercikkan air dalam ember itu ke arah Walid.
00:04:06Sesampainya di rumah Bayduri tentu langsung mendapatkan kemarahan sang ibu.
00:04:11Ia bahkan menyebut Bayduri sebagai anak durhaka karena tidak patuh kepadanya dan telah memperkemalukan dirinya di hadapan Walid dan semua jamaah di sana.
00:04:22Betapapun Bayduri mencoba menjelaskan kepada sang ibu bahwa apa yang Walid lakukan adalah bid'ah namun itu sudah bercuma karena doktrin Walid sudah melekat di dalam pikiran ibunya.
00:04:35Di tempat berbeda Walid dan para jamaah sedang berdiskusi tentang kejadian saat kajian tadi.
00:04:48Istri kedua Walid menyarankan untuk menikahkan Bayduri dengan salah satu jamaah agar memperbaiki sikap Bayduri yang mereka anggap sudah menyimpang.
00:04:59Namun saat para istri Walid membahas tentang rencana pernikahan Bayduri, Umi Hafiza merasa kurang setuju karena menikah bukanlah sebuah solusi untuk mendisiplinkan sikap Bayduri itu.
00:05:16Kemudian salah satu istri Walid lainnya justru khawatir jika Bayduri akan menjadi istri Walid berikutnya.
00:05:24Ia tampak khawatir karena takut akan diceraikan oleh Walid jika Walid menikahi Bayduri nanti.
00:05:31Keesokan harinya, Umi Hafiza memanggil ibu Bayduri ke tempatnya.
00:05:41Ia menyampaikan keputusan untuk memperbaiki sikap Bayduri dengan menikahkan Bayduri dengan salah satu jamaah di sana.
00:05:50Ibu Bayduri bukannya marah, ia justru sangat lega karena Walid tidak marah dengan sikap putrinya tadi malam dan ia merasa sangat berterima kasih karena Walid sudah sangat perhatian kepada keluarganya dengan mencarikan calon suami yang baik untuk putrinya.
00:06:09Di tempat berbeda, perdebatan terjadi antara tiga istri Walid.
00:06:18Istri ketiga dan keempat memprotes istri kedua Walid yang bernama Robi Atul karena ia memberikan ide untuk menikahkan Bayduri dengan salah satu jamaah.
00:06:29Istri ketiga dan juga istri keempat Walid khawatir salah satu dari mereka akan diceraikan Walid jika Walid ingin menikahi Bayduri nanti.
00:06:38Mereka juga memprotes Robi Atul tentang keserakahannya yang selalu mengambil jatah-jatah malam bersama dengan suami mereka.
00:06:47Dengan bangga, Robi Atul mengibaratkan dirinya sebagai istri yang paling disayang karena ia adalah satu-satunya istri yang juga menjadi juru bicara Walid.
00:06:58Di tempat berbeda, ibu Bayduri terlibat perdebatan dengan sang suami yang tidak setuju jika Bayduri akan dinikahkan dengan salah satu jamaah karena ia merasa ajaran Walid adalah sebuah kesesatan.
00:07:18Ia juga merasa kecewa kepada sang istri yang lebih membela Walid dan menolak semua nasehat darinya.
00:07:26Bayduri yang baru pulang mendengar pembicaraan kedua orang tuanya itu dan ia pun langsung menolak untuk menikah dengan salah satu jamaah Walid.
00:07:36Ia bahkan rela mati daripada menikah dengan jamaah yang ia anggap sesat itu.
00:07:41Di sisi lain, kekalutan hati istri ketiga dan keempat Walid sudah mencapai puncaknya.
00:07:51Mereka berdua memberanikan diri untuk memprotes sikap Walid yang mereka anggap sudah tidak adil karena akhir-akhir ini selalu menghabiskan waktunya dengan Robi Atul.
00:08:02Bahkan jadwal malam mereka menemani Walid pun sering diambil oleh Robi Atul.
00:08:07Istri keempat Walid yang bernama Habibah meminta Walid untuk lebih adil kepada istri-istrinya.
00:08:15Namun keberanian Habibah itu justru membuat Walid murka.
00:08:19Ia mengumpulkan keempat istrinya untuk menasehati mereka semua agar menjauhkan diri dari sifat iri hati satu sama lain.
00:08:28Habibah hanya bisa tertunduk penuh ketakutan dan meminta maaf.
00:08:33Namun Walid justru telah membuat sebuah keputusan untuk mengasingkan Habibah agar ia bisa mengintropeksi kesalahannya.
00:08:42Kamu tahu apa hukumnya?
00:08:49Keesokan harinya Robi Atul mendapatkan tugasnya sebagai al-goju untuk memberikan hukuman cambuk kepada santriwatinya.
00:08:58Yang dinyatakan bersalah karena menjalin hubungan asmara dengan santri laki-laki di sana.
00:09:04Tidak hanya pihak perempuan yang mendapatkan hukuman itu, namun santri laki-laki pun mendapatkan hukuman yang sama.
00:09:13Anak buah Walid menegaskan aturan untuk semua jamaah di sana bahwa hanya Walidlah yang berhak menentukan jodoh untuk semua jamaah.
00:09:23Begitu besarnya pengaruh Walid untuk semua jamaahnya.
00:09:28Tidak hanya yang muda, bahkan yang tua pun mengikuti semua aturan Walid termasuk dengan keputusan berpoligami ketika Walid memang memerintahkan mereka untuk melakukannya.
00:09:40Kemudian, saat dalam perjalanan dengan perahunya, Walid dibuat terpesona.
00:09:47Insting berburunya langsung menyala ketika tidak sengaja melihat cadara Baiduri terlepas dari hijabnya.
00:09:58Rupanya karena paksaan sang ibu, Baiduri hari itu menuruti ibunya untuk kembali mengikuti kajian di tempat Walid.
00:10:06Baiduri dan ayahnya bahkan sudah lelah untuk menasehati ibunya.
00:10:13Bahwa keyakinan sang ibu dengan ajaran Walid sudah terlalu menyimpang dan bahkan membuatnya lebih mematuhi Walid daripada suaminya sendiri.
00:10:25Malam harinya setelah kajian rutin oleh para jamaah, Walid mengumumkan pernikahan yang telah ia tentukan untuk beberapa jamaah wanita dan juga pria di sana.
00:10:35Beberapa jamaah pria yang sudah lanjut usia terlihat bahagia ketika nama mereka disebut.
00:10:43Dan jamaah wanita yang masih muda-muda justru merasa bersyukur dan berterima kasih ketika nama mereka terpilih.
00:10:51Baiduri yang melihat semua itu semakin bingung dengan kesesatan di luar nalar yang terjadi kembali malam itu.
00:10:58Para pasangan yang dinikahkan malam itu meyakini bahwa perintah Walid adalah sebuah rahmat untuk mereka semua yang sudah seharusnya mereka syukuri.
00:11:12Kemudian selepas acara nikah masal tadi, beberapa jamaah perempuan terlihat meminum air bekas gelas yang digunakan oleh Walid.
00:11:22Baiduri menolak saat salah seorang menyuruh dirinya untuk meminum air itu.
00:11:25Ia merasa berkat Tuhan terlampau banyak dan bisa didapatkan bukan dengan cara salah seperti ini.
00:11:33Selepas kajian yang diberikan oleh Walid, Robi Atul kembali mengumpulkan para jamaah wanita untuk semakin meyakinkan mereka bahwa sang suami adalah rahmat Tuhan.
00:11:46Dan setiap perintahnya harus ditaati agar mereka menjadi bagian dari penghuni surga nanti.
00:11:53Baiduri terlihat diam namun ia menyadari bahwa jamaah Walid ini penuh dengan keanehan.
00:11:59Saat akan pulang, Robi Atul kembali menolak perintah ibunya untuk menikah.
00:12:04Ia tidak mau hidup sebagai madu dari pria-pria tua, jamaah wali di sana.
00:12:09Percuma saja ia sekolah sampai ke luar negara, mencari ilmu sampai Mesir pula.
00:12:16Jika pada akhirnya hanya menjadi istri kedua dari pria sesat, bagian dari jamaah.
00:12:22Sesampainya di rumah, ayah Baiduri kembali marah melihat keadaan rumah tanpa makanan.
00:12:27Padahal perutnya sedang lapar.
00:12:30Ia menegur sang istri yang lebih menomersatukan kajian anehnya daripada menyediakan makanan untuk dirinya.
00:12:37Sang istri bukannya meminta maaf.
00:12:40Ia justru menyebut suaminya tidak layak ia hormati karena menentang ajaran Walid yang ia taati.
00:12:46Merasa sangat amat elah berdebat setiap hari dengan sang istri yang tak mau lagi mendengarkan dirinya.
00:12:54Akhirnya ayah Baiduri menjatuhkan talak satu pada istrinya itu.
00:13:00Baiduri menatap sedih pertengaran kedua orang tuanya malam itu.
00:13:03Keesokan harinya, anak buah kepercayaan Walid memimpin beberapa jamaah untuk berkumpul di Dermaga
00:13:17dan menyambut kepulangan putranya yang telah kembali dari sekolahnya.
00:13:22Semua menyambut dengan ramah dan bersorak memanggil nama pemuda tampan yang bernama Hambali itu.
00:13:28Setelahnya, sebuah sambutan istimewa juga dipersiapkan oleh Walid untuk menyambut kepulangan Hambali.
00:13:42Hambali merasa berterima kasih atas sambutan hangat yang Walid siapkan
00:13:46dan ia pun berjanji akan mendukung perjuangan Walid di jalan kebenaran.
00:13:51Beberapa jamaah wanita berbisik tentang ketampanan Hambali.
00:13:55Yang mereka anggap serasi dengan Baiduri.
00:14:01Ibu Baiduri merasa senang namun ia akan selalu patuh dengan siapapun pria yang Walid pilihkan untuk putrinya nanti.
00:14:09Ibu Baiduri kemudian menceritakan perceraiannya kepada Umi Hafiza.
00:14:13Umi Hafiza dengan hangat menyambut Ibu Baiduri dan memintanya untuk tidak bersedih.
00:14:18Karena perceraian dengan seseorang yang menentang ajaran Walid adalah hal yang sudah semestinya mereka lakukan.
00:14:25Di tempat berbeda penyambutan kedatangan Hambali belum selesai.
00:14:39Hambali terlihat bingung saat sang ayah menyuruhnya mencium kaki Walid
00:14:43Sebagai tanda hormat kepada pria yang mereka yakini akan menuntun mereka ke surga nanti.
00:14:55Kemudian ayah Hambali memperkenalkan Hambali kepada Baiduri.
00:15:00Ia berharap ilmu yang Hambali dan Baiduri pelajari akan bermanfaat bagi semua jamaah di sini.
00:15:07Setelahnya, Hambali pergi bertemu dengan sahabatnya di sebuah kafe.
00:15:17Hambali menceritakan hal aneh yang ia rasakan di tempat Walid.
00:15:20Sahabat Hambali juga menceritakan tentang beberapa hal yang pernah ia dengar.
00:15:25Tentang bagaimana hal-hal aneh yang dialami oleh para jamaah Walid.
00:15:29Seperti meminum air cucian kaki hingga anak-anak miskin yang dijadikan sebagai pekerja tanpa upah sedikitpun di sana.
00:15:40Hambali semakin bingung dengan perubahan di tempat yang selama ini ia yakin sebagai tempat terbaik untuk mempelajari ilmu agama dan berjuang di jalan kebenaran itu.
00:15:50Di tempat berbeda, Robi Atul membawa tiga santri baru dan memperkenalkan nama-nama mereka kepada Walid.
00:16:03Tiga gadis polos yang merasa berdosa sore itu datang dengan tujuan mencari perkenampunan dengan lebih memperdalam agama mereka.
00:16:12Walid meyakinkan mereka semua bahwa Tuhan akan selalu memaafkan hambanya dan ialah yang akan memimbing mereka semua.
00:16:21Ia meminta semua santri perempuan di sana untuk menganggapnya sebagai ayah dan juga sahabat.
00:16:28Tidak ada batasan antara mereka dengan dirinya.
00:16:31Dan dengan polos semua perempuan itu kemudian melepas cadar mereka sesuai dengan perintah Walid.
00:16:37Walid tampak mengagumi wajah-wajah cantik gadis-gadis itu yang kini menjadi jamaahnya dan memuji kecantikan mereka.
00:16:45Cantik sungguh anak-anak Walid.
00:16:50Malam harinya salah satu santri bernama Mira kelihat sedang menangis mengingat betapa kelam hidup yang sudah ia jalani sejak usia belasan tahun.
00:17:03Walid mencoba menenangkan dengan memeluknya dan berjanji akan menjadi pembimbing untuk memperbaiki kehidupannya.
00:17:10Kebersamaan Walid dan Mira di dalam kamar itu diam-diam dilihat oleh istri ketiga Walid.
00:17:22Hatinya hancur namun ia tidak bisa berbuat apapun.
00:17:27Robi Atul mencoba menasihati Masyita untuk tidak mengintip apa yang suami mereka lakukan seperti tadi.
00:17:34Masyita merasa sebagai seorang istri.
00:17:37Ia memiliki hak untuk mengetahui apa yang suaminya lakukan termasuk hal yang salah seperti tadi.
00:17:44Robi Atul mengingatkan Masyita untuk tidak menjadi istri yang durhaka dan memperdebatkan apa yang Walid lakukan.
00:17:51Perdebatan Masyita dan Robi Atul terhenti saat Umi Hafizah datang untuk menegur mereka berdua.
00:18:01Sudah-sudahlah mencari salah orang.
00:18:03Di tempat berbeda, ayah Hambali tenggelam dalam lamunannya tentang janji Walid yang akan mencarikan istri ketiga, pengganti istri yang sudah ia talak tempoh hari.
00:18:15Ia tampak bahagia dengan janji yang Walid berikan padanya.
00:18:19Lamunannya sirna saat Hambali datang untuk mengutarakan keresahannya tentang beberapa kabar miring tentang jamaah Walid yang dianggap menyimpang oleh beberapa orang di luaran sana.
00:18:31Namun ayah Hambali meminta putranya untuk kembali meyakini bahwa Walid adalah Imam Mahdi yang akan menyelamatkan umat-umat yang sesat itu.
00:18:43Namun tampak kini Hambali sendiri mulai terbuka pemikirannya dan meragukan keyakinan tentang ajaran-ajaran yang diberikan Walid selama ini.
00:18:53Keesokan harinya, ayah Hambali mencoba memberikan syaran kepada Walid bahwa sudah saatnya jamaah mereka memiliki penerus pemimpin laki-laki yang bisa membimbing mereka ke depannya nanti.
00:19:09Namun hal itu tidak disetujui oleh Walid.
00:19:13Walid mengatakan bahwa dirinya belum pensiun sehingga ia tidak membutuhkan penerus laki-laki.
00:19:20Namun Walid justru berpikiran untuk menambah pemimpin dakwa wanita agar bisa membantu Hafizah dan Robi Atul menyebarkan ajaran yang ia berikan.
00:19:30Robi Atul diam-diam menguping pembicaraan Walid dan ayah Hambali dari kejauhan.
00:19:36Di sisi lain, seorang jamaah perempuan terlihat mengamuk dan meminta diizinkan untuk pergi dari sana.
00:19:42Ia merasa tidak kuat menerima perlakuan kasar yang ia dapatkan selama ini.
00:19:47Beberapa pengurus pondok mencoba menenangkan wanita itu.
00:19:51Hingga kemudian Hambali datang dan meminta mereka untuk melepaskan wanita itu.
00:19:55Si wanita tampak lebih tenang dan berjalan merangka untuk mendapatkan pertolongan Hambali.
00:20:06Di tempat berbeda, Bayi Duri datang menemui sang ayah yang kini memilih pergi dari rumah setelah talak yang ia jatuhkan kepada istrinya.
00:20:17Bayi Duri meminta sang ayah untuk menunggu karena ia berjanji akan menyadarkan sang ibu dan membuat keluarga mereka kembali utuh.
00:20:25Bayi Duri kemudian kembali ke tempat Walid.
00:20:29Ia sempat mendengar Hambali yang sedang memberikan kajian untuk beberapa santri wanita di sana.
00:20:34Namun Bayi Duri justru kecewa saat Hambali mengatakan bahwa sebagai umat mereka harus patuh kepada pimpinan mereka.
00:20:43Bayi Duri memandangi Hambali dari kejauhan dan kemudian memilih untuk pergi.
00:20:48Bayi Duri kemudian menemui Umi Hafiza untuk menyampaikan tujuannya belajar ilmu agama lebih banyak di tempat Walid.
00:20:55Umi Hafiza tentu menyambut Bayi Duri dengan senang hati namun tidak dengan Masya yang tampak khawatir dengan keberadaan Bayi Duri di sana.
00:21:05Umi Hafiza kemudian pergi ke tempat Walid untuk memberitahu niatan Bayi Duri yang meminta izin untuk tinggal di sini.
00:21:13Walid tentu menyambut dengan gembira keinginan Bayi Duri itu.
00:21:16Sementara Bayi Duri mulai memperhatikan beberapa sudut janggal di padepokan Walid itu dan berpura-pura patuh dengan semua aturan yang menjadi tradisi di sana.
00:21:29Setelah Bayi Duri pergi, Walid memanggil Ayah Hambali dan memperingatkannya untuk menjaga pandangan matanya yang bisa membawanya ke dalam jurang nafsunya.
00:21:37Walid merasa tidak senang dengan cara Ayah Hambali memandangi Bayi Duri yang ingin ia miliki.
00:21:46Setelah itu saat berjalan di taman, Walid merasa sangat bahagia ketika para santri-santri perempuannya mengeluhkan namanya.
00:22:02Mereka terlihat bahagia dan meminta Walid untuk segera memimpin kajian untuk mereka.
00:22:08Bagi gadis-gadis polos itu, Walid adalah seseorang memiliki mujizat yang sangat layak mereka kagumi dan cintai.
00:22:17Namun pandangan Walid tiba-tiba teralihkan saat melihat Bayi Duri yang sedang berjalan di luaran sana.
00:22:22Saya, Walid.
00:22:29Izinkan saya untuk betulkan isi.
00:22:31Di sisi lain, saat dalam perjalanan pulang dengan menaiki perahu, Bayi Duri kembali bertemu dengan Hambali.
00:22:38Ia mengajar Hambali untuk berdiskusi tentang nilai perempuan dalam Islam.
00:22:42Bayi Duri juga membahas tentang praktik perbudakan yang dilarang dalam agama mereka.
00:22:48Hambali tampak menyimak dengan baik pandangan pemikiran yang disampaikan oleh Bayi Duri.
00:22:53Sesampainya di rumah, Hambali menyampaikan keresahan dalam pemikirannya kepada sang ayah.
00:23:04Ia merasa memaksakan pernikahan kepada gadis-gadis di bawah umur dengan pria-pria tua anggota jamaah bukanlah sesuatu yang baik.
00:23:13Namun ayah Hambali yang menjadi orang kepercayaan Walid tentu memiliki pandangan berbeda.
00:23:18Ia merasa pernikahan adalah satu-satunya jalan untuk menghindarkan remaja dari zina yang marah terjadi di luaran sana.
00:23:26Hambali masih tampak ragu dengan penjelasan sang ayah yang merasa semua hal yang terjadi di dalam jamaah adalah yang terbaik untuk mereka.
00:23:37Di tempat berbeda, Ibu Bayi Duri terlihat senang dengan keputusan Bayi Duri yang ingin bekerja di tempat walid.
00:23:44Ibu Bayi Duri bersyukur dengan keputusan yang sudah diambil oleh Bayi Duri.
00:23:49Bayi Duri berdoa semoga keputusannya ini benar dan pada akhirnya nanti bisa membawa sang ibu kembali ke jalan yang benar.
00:24:01Keesokan harinya, Hambali kembali merasa marah dan juga kecewa dengan apa yang dilakukan oleh beberapa santri di tempat walid.
00:24:09Hambali menasehati mereka semua bahwa menganggap suci air bekas mandi walid seperti itu adalah bid'ah yang dilarang dalam agama.
00:24:18Namun para santri justru meminta Hambali untuk beristighfar karena Hambalilah yang memiliki pemikiran salah.
00:24:27Di sisi lain, mulai hari itu Bayi Duri akan tinggal di pondok walid untuk bekerja dan mempelajari ajaran walid.
00:24:34Robi Adul memberikan buku dengan gambar walid sebagai sampulnya.
00:24:39Ia mengatakan bahwa aturan-aturan yang walid buat semuanya ada di buku itu dan harus Bayi Duri pelajari.
00:24:47Dengan berpura-pura bodoh, Bayi Duri bertanya, ajaran manusia atau keajaran Tuhan yang seharusnya mereka taati?
00:24:54Dengan ratu wajah kesal, Robi Adul mengatakan bahwa walaupun hanya seorang manusia, namun walid adalah pemimpin yang harus mereka taati.
00:25:03Malam harinya, kajian rutin pun diadakan.
00:25:11Bayi Duri dan ibunya bersiap untuk pergi ke majelis.
00:25:14Namun ada hal yang berbeda dengan kajian malam itu,
00:25:18karena walid akan mengumumkan beberapa nama jamaah yang akan ia tunjuk sebagai orang-orang penting pengurus pondoknya.
00:25:26Bayi Duri terkejut saat namanya disebut sebagai pimpinan santri putri, padahal ia belum kenap 24 jam tinggal di sini.
00:25:34Suasana khidmat kajian itu berubah saat beberapa penjaga pondok membawa sepasang santri yang ditangkap sedang berduaan di sekitar pondok.
00:25:42Wajah kedua santri muda itu tampak ketakutan menerima hukuman yang nanti akan walid berikan kepada mereka.
00:25:50Hudut pun diputuskan oleh walid untuk menghukum mereka berdua.
00:25:54Kedua remaja itu pun harus menahan sakitnya batu-batu yang dilemparkan ayah mereka untuk mengusir setan dalam diri mereka.
00:26:02Bayi Duri hanya bisa menahan diri karena ia juga kesal dengan betapa konyolnya aturan-aturan yang diterapkan di dalam jamaah ini.
00:26:10Karena sesama manusia tidak berhak memberikan hukuman sepuru itu pada manusia lainnya.
00:26:15Di sisi lain, Hambali pun memprotes sang ayah karena kedua remaja tadi hanya tertangkap berduaan saja.
00:26:26Tidak lebih seperti zina yang dituduhkan untuk mereka.
00:26:29Namun ayah Hambali meyakini bahwa apapun keputusan dan perintah walid adalah sebuah bentuk kebenaran yang harus merekata hati.
00:26:42Keesokan harinya, ibu Bayi Duri mencoba menghalangi Bayi Duri yang akan pergi untuk bertemu temannya.
00:26:48Sang ibu khawatir karena Bayi Duri seharusnya meminta izin walid untuk setiap kali melakukan apapun dan pergi kemanapun.
00:26:55Namun Bayi Duri menolaknya karena ingat merasa izin sang ibu sudah cukup untuknya.
00:27:01Robi Atul mendengar perdebatan Bayi Duri dan ibunya langsung datang dan mengingatkan Bayi Duri untuk tidak melakukan hal sesuka hatinya.
00:27:08Karena di pondok ini, semua harus seizin walid.
00:27:14Di Dalmaga Sungai, Hambali kembali bertemu dengan Bayi Duri karena keduanya hendak sama-sama pergi ke kota.
00:27:21Hambali dan Bayi Duri sama-sama menahan pandangan mereka dengan duduk terpisah.
00:27:25Namun dari atas dermaga, ayah Hambali melihat kebersamaan mereka berdua.
00:27:32Dalam perjalanan dengan perahu itu, Bayi Duri kembali mencoba mengutarakan pandangan keilmuan yang ia miliki.
00:27:38Ia mengingatkan Hambali tentang bagaimana semua manusia nanti dimintai pertanggung jawaban atas setiap hal yang mereka miliki.
00:27:48Termasuk dengan ilmu yang mereka pelajari.
00:27:50Apakah ilmu itu sudah mereka manfaatkan dengan baik untuk membantu umat atau sebaliknya?
00:27:57Hambali hanya bisa terdiam mendengar pemikiran-pemikiran Bayi Duri.
00:28:01Ia mengerti dan memahami, namun belum bisa berbuat lebih.
00:28:06Rupanya suri itu Hambali pergi bertemu dengan guru agamanya.
00:28:10Ia menceritakan tentang perilaku-perilaku Bid'a yang dilakukan oleh wali dan jama'anya.
00:28:15Namun Hambali merasa bingung.
00:28:18Ia takut jika mengumpulkan bukti-bukti perbuatan Bid'a akan membuatnya dianggap sebagai anak durhaka karena menentang ajaran ayahnya sendiri.
00:28:28Kita jangan munduh, saya faham.
00:28:31Cuma satu soal.
00:28:34Di tempat berbeda, hati Umi Hafizah sebagai istri pertama kembali terluka ketika ia mengetahui salah seorang santri barunya sedang menemani suaminya.
00:28:43Rupanya selepas memberikan kajian, walid sengaja meminta santri barunya yang bernama Mira untuk menemaninya.
00:28:51Ia memberikan dongeng-dongeng surga tentang seseorang pelayan yang setia kepada rajanya.
00:28:57Mira dengan polos menemani dan menyanjung walid karena bagi Mira, walid adalah raja di hatinya.
00:29:05Ayah Hambali kemudian menemui walid untuk mengutarakan apa yang beberapa hari ini menjadi pikirannya.
00:29:11Ia memberanikan diri meminta walid untuk mencarikannya calon istri karena sepeninggal dua istrinya.
00:29:18Dan setelah talak yang ia berikan kepada istri keempatnya, ia kini hanya memiliki satu istri saja.
00:29:24Walid tersenyum senang karena ia pun memang mengajarkan kepada para jamaahnya untuk memiliki lebih dari satu istri seperti dirinya.
00:29:32Selain meminta dicarikan istri untuk dirinya sendiri, ayah Hambali juga meminta walid untuk mencarikan istri untuk Hambali.
00:29:40Walid semakin senang dengan permintaan ayah Hambali itu.
00:29:44Dan ia pun berjanji untuk mencarikan ayah dan anak itu calon istri untuk keduanya.
00:29:49Di tempat berbeda, setibanya Hambali di pondok, Bayduri menyapa Hambali dan meminta waktu untuk berbicara dengannya.
00:30:01Bayduri mencoba bertanya kepada Hambali, apakah ajaran-ajaran yang mereka lihat di sini sudah sesuai dengan ajaran agama yang mereka yakini.
00:30:10Bayduri yakin Hambali memiliki pemikiran yang sama dengannya.
00:30:13Namun, Bayduri tidak meminta Hambali untuk menjawabnya sekarang, dan ia pun kemudian berpamitan pergi.
00:30:24Sejak pertemuan mereka itu, baik Hambali dan Hambali mulai mengkaji lagi buku ajaran yang dibuat oleh Walid.
00:30:31Mereka berdua juga mencoba memberikan pencerahan kepada para santri-santri lainnya tentang apa saja yang sebenarnya sesuai dengan syariat agama.
00:30:43Dan beberapa hari kemudian, Hambali mengajak Bayduri untuk bertemu di tepi sungai.
00:30:50Hambali mengatakan bahwa ia memiliki tujuan dakwah yang sama seperti Bayduri, dan tujuan keberadaan mereka di sini pun sama.
00:30:58Namun, Bayduri memiliki pemikiran berbeda, karena tujuan Bayduri di sini adalah untuk membantu ibunya.
00:31:04Sedangkan Hambali adalah bagian dari tempat ini, dan sedari kecil dibesarkan di sini.
00:31:09Hambali mencoba menjelaskan kepada Bayduri, ia mengajak Bayduri untuk bekerjasama, membenarkan semua yang kesalah di dalam jamaah ini.
00:31:20Agar bisa menyelamatkan seluruh jamaah termasuk ibu Bayduri.
00:31:24Bayduri merasa tenang karena ia menemukan orang yang sepaham, dan ia pun berjanji untuk merahasiakan kerjasama mereka itu dari siapapun.
00:31:31Sayangnya, kebersamaan Hambali dan Bayduri saat itu tidak sengaja dilihat oleh walid dan ayah Hambali.
00:31:39Hambali mencoba mencari alasan saat walid menanyakan apa yang mereka berdua lakukan.
00:31:44Hingga kemudian, salah seorang anak buah walid datang dengan tergesa-gesa untuk memberitahu kematian salah satu jamaah di sana.
00:31:51Kemudian, saat Bayduri bertemu dengan Umi Hafiza dan Robi Atul, Bayduri memberanikan diri untuk menanyakan tentang poligami yang sudah menjadi budaya oleh jamaah di sini.
00:32:03Robi Atul dengan lembut menasihati Bayduri untuk memperbaiki ilmu agamanya.
00:32:07Ia merasa Bayduri belum benar-benar mengenal Tuhannya, sehingga bisa memiliki pemikiran seperti itu.
00:32:12Dengan cerdas, Bayduri menjawab Robi Atul bahwa banyak cara yang bisa digunakan untuk mendidik hati selain dengan berpoligami.
00:32:23Memanipulasikan perempuan atas nama dakwah.
00:32:25Di tempat berbeda, dengan tegas Hambali meminta para santri untuk menghentikan praktek meminum air bekas mandi walid yang selama ini mereka lakukan untuk mendapatkan berkah dari mursyid yang mereka akung-akungkan itu.
00:32:38Ia mencoba menyadarkan teman-temannya bahwa yang mereka lakukan adalah sesat dan salah.
00:32:44Namun tiba-tiba ayah Hambali datang dan menghentikan putranya.
00:32:46Ia mempertanyakan ilmu sang anak karena ia sudah berani menyalakan ajaran yang selama ini walid berikan.
00:32:55Ayah Hambali bahkan menganggap putranya sebagai orang berilmu namun tak mengerti ilmu yang ia miliki.
00:33:01Hambali memilih banyak diam mendengar pemahaman salah yang dimiliki oleh sang ayah.
00:33:06Karena tidak sepantasnya ia mendebat pria yang telah membawanya ke dunia.
00:33:21Malam harinya, percik kecemburuan kembali terjadi.
00:33:24Gati Kamashia yang sebenarnya memiliki jadwal menemani walid malam itu harus menerima kekecewaan.
00:33:31Karena walid lebih memilih untuk ditemani Robi Atul.
00:33:35Umi Hafiza berusaha menenangkan Masya agar ia tidak tenggelam dalam kecemburuannya.
00:33:42Malam itu, Robi Atul mengajak walid untuk membahas tentang Baidui dan Hambali yang ia anggap memiliki tujuan rahasia selama mereka ada di pondok ini.
00:33:52Robi Atul juga merasa kehadiran mereka berdua ia anggap bisa memberi dampak buruk untuk para jamaah lainnya.
00:33:58Ia takut para jamaah akan menyimpang dari ajaran walid yang selama ini mereka yakini.
00:34:06Walid meminta Robi Atul untuk terus mengamati pergerakan Hambali dan Baiduri.
00:34:12Keesokan harinya, terjadi keributan di tempat para santri perempuan.
00:34:17Mereka mendebatkan siapa yang memiliki tahta tertinggi di antara putri-putri lainnya di sana.
00:34:22Mira yang tempoh hari menemani walid, merasa dirinya adalah santri kesayangan walid dan memiliki kedudukan lebih tinggi dari santri-santri lainnya.
00:34:34Baiduri yang baru saja tiba merasa kecewa dengan perdebatan tidak penting para santri di sana.
00:34:40Ia menjelaskan bahwa semua manusia memiliki kedudukan yang sama di hadapan Tuhannya.
00:34:46Dewi yang masih tampak kesal kepada Mira memberitahu Baiduri tentang Mira yang selalu menyombongkan diri sebagai santri kesayangan walid
00:34:55dan sering menyuruh santri-santri lainnya untuk patuh kepadanya.
00:35:02Siang itu Hambali dan Baiduri kembali diam-diam bertemu.
00:35:07Hambali memberitahu Baiduri bahwa sore ini ia akan bertemu dengan ustadznya.
00:35:11Mendingan hal itu, Baiduri meminta untuk diajak bertemu dengan guru Hambali.
00:35:17Namun tanpa mereka sadari, dari kejauhan Umi Hafiza melihat kebersamaan mereka berdua dengan rasa curiga.
00:35:26Sore itu, Umi Hafiza mencari keberadaan Hambali dan Baiduri.
00:35:30Namun baik ibu Hambali dan ibu Baiduri sama-sama tidak tahu keberadaan putra dan putri mereka sore itu.
00:35:37Di tempat berbeda, Baiduri dan Hambali bertemu dengan ustadz yang menjadi guru Hambali.
00:35:43Mereka berdua mendengarkan dengan seksama dan berdiskusi bersama tentang beberapa ajaran menyimpang yang telah terjadi di tempat walid.
00:35:53Hambali dan Baiduri merasa mendapatkan kekuatan untuk melanjutkan perjalanan mereka,
00:35:58menyadarkan para jamaah yang sudah salah melangkah.
00:36:01Sang ustadz menasehati Baiduri dan Hambali untuk selalu berhati-hati dalam tugas rahasia mereka.
00:36:10Di tempat berbeda, saat walid menikmati makan malam bersama dengan ketiga istrinya,
00:36:16Umi Hafiza memberanikan diri mengusulkan perjodohan Hambali dan Baiduri
00:36:19karena ia merasa Baiduri dan Hambali sedang memiliki sebuah hubungan.
00:36:25Walid tampak bingung mendengar istri pertamanya yang tiba-tiba membahas tentang Baiduri dan Hambali.
00:36:32Setelah menikmati makan malam bersama dengan ketiga istrinya,
00:36:37walid kemudian pergi ke tempat para santri wanita yang sudah sangat merindukan kedatangannya untuk memberikan kajian kepada mereka.
00:36:46Walid tidak bisa menyembunyikan senyum di wajahnya
00:36:49karena ia merasa sangat diistimewakan oleh para santri-santrinya di sana.
00:36:53Ia kemudian menyuruh semua santrinya untuk bersiap-siap memakai wangian sebelum mengajak mereka berzikir bersama.
00:37:02Para santri-santri polos itu merasa sangat senang dan mematuhi apapun yang walid perintahkan kepada mereka semua.
00:37:10Setelah dalam perjalanan mengajak para santri wanita ke tempat spesial,
00:37:15Baiduri tidak sengaja melihat mereka dan membuatnya semakin curiga
00:37:19dengan apa yang akan dilakukan pria tua itu kepada para santri di sana.
00:37:25Sesampainya di sebuah tempat seperti gua,
00:37:29walid meminta para santri untuk memecamkan matanya dan mulai bersikir,
00:37:33merasakan kehadiran malaikat yang akan datang dan memberikan berkah untuk mereka semua.
00:37:38Walid menurut para santri untuk pergi ke beberapa sudut yang ia tunjuk dan memulai berzikir mereka di sana.
00:37:44Sambil memecamkan mata dan bayangkan wajah walid,
00:37:48mereka memulai zikir satu persatu dan tidak akan berhenti sampai walid menyuruh mereka untuk berhenti.
00:37:55Setelah semua pergi untuk berzikir,
00:37:58tersisalah Dewi seorang yang walid minta untuk menemaninya.
00:38:02Karena bagi walid, Dewi begitu istimewa.
00:38:06Dewi sayangkan walid ya.
00:38:07Dewi yang polos sangat patuh kepada walid yang ia percaya bisa membawanya ke surga.
00:38:17Dari luar gua, Bayduri tampak bingung melihat aksi pria tua bangka itu memperdayai para gadis-gadis muda.
00:38:24Ia kemudian menghubungi Hambali dan meminta untuk segera datang ke sana.
00:38:29Hambali sangat amat terkejut dengan fenomena alam yang ia saksikan di dalam gua.
00:38:35Bayduri mencoba menenangkan Hambali yang tidak masuk karena terlampau emosi.
00:38:46Keesokan harinya, Umi Hafizah memberikan ikajian untuk para santri-santri.
00:38:52Tidak tampak hal aneh setelah fenomena alam tadi malam di dalam gua.
00:38:57Di tempat berbeda, Hambali mencoba untuk membicarakan dengan walid.
00:39:01Namun walid menyalah artikan kedatangan Hambali.
00:39:03Ia justru memuji Hambali yang masih muda dan iharap suatu saat nanti bisa menjadi penerusnya.
00:39:10Hambali hanya bisa menahan raut wajah kesalnya melihat pria tua sang pemimpin jamaah itu pergi.
00:39:18Di tempat berbeda, setelah kajian selesai, Bayduri memberanikan diri menanyakan sesuatu kepada Umi Hafizah.
00:39:25Bayduri memulai dengan menceritakan perjuangan pahlawan wanita muslim dalam dakwah di jamannya dahulu.
00:39:31Ia kemudian melanjutkan tentang para pemimpin muslim dahulu yang pernah melakukan salah dan kemudian sang istri memberinya pandangan untuk meluruskan pemahaman yang salah itu.
00:39:42Umi Hafizah tampak mengerti apa yang dimaksud dan juga diinginkan oleh Bayduri.
00:39:47Karena ia adalah istri pertama walid yang bisa meluruskan jika sang suami menyimpang dari ajaran agama.
00:39:56Setelah memberikan kajian, Hambali kembali bertemu dengan Bayduri.
00:40:01Banyak hal yang ingin Hambali bahas dengan Bayduri, namun mereka kini harus lebih berhati-hati karena banyak mata yang mulai mengawasi mereka berdua.
00:40:09Hambali mengajak Bayduri untuk bertemu dengan ustadz mereka besok siang.
00:40:13Ia meminta Bayduri untuk berhati-hati saat akan keluar dari pondok esok hari.
00:40:18Perbincangan Bayduri dan Hambali terhenti ketika mereka mendengar suara tangisan seorang wanita.
00:40:24Rupanya itu adalah suara Habibah, istri keempat walid yang selama ini diasingkan.
00:40:30Hari itu Habibah kembali ke pondok untuk memohon agar ia tidak dijeraikan.
00:40:36Namun wali tidak merasa ibad pada gadis malang itu.
00:40:41Ia memutuskan menceraikannya dan melarangnya membawa anak-anak mereka.
00:40:45Habibah memohon kepada Umi Hafiza untuk membiarkannya pergi membawa anak-anaknya.
00:40:51Namun Umi Hafiza tidak bisa berbuat apa-apa karena ia tidak bisa membantah keputusan suaminya.
00:40:58Habibah pergi diseret paksa ke luar pondok.
00:41:02Hambali dan Bayduri mencoba menyelamatkan Habibah.
00:41:04Bayduri meminta para pengurus pondok untuk membiarkan Habibah dengannya karena ia berjanji akan mengantarkan Habibah ke dermaga.
00:41:13Setelah pengurus pondok pergi, Bayduri dan Hambali bertanya kepada Habibah tentang apa yang sebenarnya terjadi.
00:41:21Habibah yang sangat kecewa tentu menceritakan betapa kejamnya perlakuan walid selama ini kepadanya.
00:41:27Bayduri menyerahkan Habibah untuk pergi dan menangkan diri dan kemudian mencari pengacara agar bisa membantu Habibah mendapatkan hak atas anaknya.
00:41:37Namun ternyata pernikahan Habibah dan wali tidak pernah didaftarkan karena itu hanyalah pernikahan mut'ah.
00:41:46Bayduri dan Hambali tentu terkejut dengan pengakuan Habibah itu.
00:41:49Bayduri kemudian membawa Habibah untuk tinggal di rumahnya karena Habibah tidak memiliki tempat tinggal dan tidak mungkin kembali ke keluarganya yang dahulu ia tinggalkan demi bisa bersama dengan walid.
00:42:03Malam harinya ibu Bayduri tampak khawatir karena Bayduri belum juga pulang ke rumah.
00:42:08Ia memberitahu Umi Hafizah dan juga walid dan meminta tolong untuk membantu menemukan Bayduri.
00:42:15Di rumah Hambali yang sedang saat itu istirahat, ia mendengar suara pengumuman bahwa Umi Hafizah sedang mencari Bayduri.
00:42:25Tak berapa lama kemudian, Bayduri menelpon Hambali dan menceritakan bahwa ia sedang membawa Habibah untuk tinggal di rumahnya sementara waktu.
00:42:34Hambali tentu khawatir dengan keselamatan Bayduri.
00:42:36Ia meminta Bayduri untuk sementara tidak kembali ke pondok lebih dulu dan mengajak Bayduri untuk bertemu dengan ustadz mereka esok hari.
00:42:46Di tempat berbeda, ibu Bayduri tampak lega setelah mengetahui bahwa putrinya baik-baik saja dan sedang ada di rumah.
00:42:53Bayduri membuat alasan dan merahasiakan tentang keberadaan Habibah yang kini tinggal di rumahnya.
00:43:00Di tempat berbeda, Robi Atul dan Walid justru sedang membahas tentang Bayduri.
00:43:05Walid memberi tugas khusus kepada Robi Atul untuk membuat Bayduri tunduk di kakinya.
00:43:11Dengan senang hati, Robi Atul tentu mengiakan perintah dari Walid karena ia ingin menjadi istri yang paling disayang oleh sang suami.
00:43:21Keesokan harinya, Hambali dan Bayduri pergi berdiskusi dengan ustadz mereka.
00:43:26Teman Hambali dan Bayduri pun ikut bekerjasama memerangi kesesatan yang kini menjadi musuh mereka bersama.
00:43:33Sang ustadz berpesan agar mereka semua berhati-hati karena masalah ini bukanlah masalah kecil ketika sudah banyak hal yang bertentangan dengan Akhidah.
00:43:42Di tempat berbeda, Walid memanggil ibu Bayduri untuk menanyakan tentang Bayduri.
00:43:51Ibu Bayduri meminta maaf dan bersedia menerima apapun hukuman yang akan diberikan untuk Bayduri.
00:43:57Karena ia merasa Bayduri memang sudah tidak bisa diatur lagi.
00:44:01Dan Walid sendiri sepertinya sudah memutuskan apa hukuman yang akan ia berikan kepada Bayduri nanti.
00:44:11Di sisi lain, setelah bertemu dengan ustadz, Bayduri, Hambali dan teman-temannya,
00:44:18kembali melanjutkan diskusi tentang solusi yang akan mereka ambil untuk membongkar praktek-praktek sesat yang ada di dalam pondok.
00:44:27Namun, Bayduri dan Hambali tampak tidak sepemikiran.
00:44:30Karena Bayduri sudah tidak sabar untuk mengambil tindakan.
00:44:34Bayduri merasa khawatir jika mereka tidak segera mengambil tindakan,
00:44:39maka nasib gadis-gadis di sana akan semakin tidak bisa terselamatkan.
00:44:43Di tempat berbeda, gadis-gadis yang sangat dikhawatirkan oleh Bayduri justru sedang saling bertengkar memperebutkan perhatian Walid.
00:44:52Mira merasa kesal kepada Dewi dan menuduh Dewi mendekati Walid untuk merebut Walid dari dirinya.
00:44:57Umi Hafizah kemudian datang untuk memisahkan pertengkaran Dewi dan Mira.
00:45:03Ia memanggil Mira dan Dewi secara terpisah untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.
00:45:08Mira dengan berani meminta haknya sebagai istri Walid.
00:45:12Hal itu tentu membuat Umi Hafizah sangat amat terkejut.
00:45:15Karena Mira mengatakan sejak masuk ke dalam pondok ini, ia sudah menjadi istri batin Walid.
00:45:22Setelah berbicara dengan Mira, Umi Hafizah kemudian mengajak Dewi berbicara.
00:45:27Namun Dewi mengatakan bahwa ia sudah menganggap Walid seperti ayahnya sendiri.
00:45:31Perbincangan Umi Hafizah dan Dewi terhenti saat Bayduri tiba-tiba datang dan memberikan salam kepada mereka berdua.
00:45:38Bayduri kemudian mengumpulkan santri-santri perempuan dan membawa mereka ke dekat goa tempat Walid tempoh hari dan mengajak mereka untuk berzikir di sana.
00:45:48Bayduri menasehati para santri agar mereka sadar bahwa poligami bukanlah satu-satunya jalan untuk mencari ridho Tuhan.
00:45:56Sebagai wanita mereka harus sadar jika mereka tidak bisa dimanfaatkan untuk nafsu pria-pria yang menggunakan agama hanya sebagai kedok menutupi nafsu mereka yang sesungguhnya.
00:46:09Namun betapapun Bayduri menasehati mereka, mereka terlihat tidak peduli dan justru meremehkan nasihat Bayduri.
00:46:16Karena mereka lebih senang untuk dipoligami dan menganggap perintah Walid adalah sesuatu yang wajib mereka semua taati.
00:46:24Malam harinya Robi Atul mengumpulkan para santri untuk membagikan baju yang harus mereka kenakan di malam penobatan yang akan diadakan sebentar lagi.
00:46:36Mira kembali menyombongkan diri kepada Dewi karena ia adalah salah satu santri terpilih.
00:46:41Dewi tampak memandang sinis Mira karena rupanya sore tadi saat semua santri sedang dikumpulkan oleh Bayduri,
00:46:49Dewi sengaja menolak untuk datang karena menunggu kedatangan Walid di Pondok Putri sendirian untuk memberikan servis gratis kepada pria tua bangka itu.
00:47:06Sementara itu Bayduri yang juga terpilih sebagai santri pilihan,
00:47:11ia sendiri tampak bingung dengan apa yang akan terjadi di malam penobatan nanti.
00:47:15Kemudian dalam perjalanan untuk sholat berjamaah malam itu,
00:47:20langkah Hambali terhenti saat mendengar lantunan ayat suci dari Bayduri.
00:47:25Namun bukan hanya Hambali yang mengakumi lantunan mertu suara Bayduri,
00:47:29Walid pun tampak mengakumi suara Bayduri malam itu.
00:47:32Masya Allah
00:47:33Keesokan harinya, Hambali sengaja menyapa Bayduri untuk memuji lantunan ayat suci yang malam tadi ia dengar,
00:47:42karena ia merasa mendapatkan kekuatan untuk berjuang setelah mendengar Bayduri mengaji malam tadi.
00:47:48Bayduri tampak salah tingkah dan memilih untuk pergi karena ia pun mulai memikirkan Hambali,
00:47:53yang selama ini telah menolongnya memerangi kesesatan yang ada di lingkungan Pondok ini.
00:47:59Namun, Bayduri mencoba menahan diri karena tidak sepantasnya ia memikirkan seseorang yang belum menjadi mahrumnya.
00:48:12Bayduri kemudian menerima telpon dari Habibah.
00:48:15Namun percakapan mereka terhenti karena Bayduri melihat Walid tiba-tiba muncul di hadapannya.
00:48:21Walid sendiri sengaja mencari Bayduri untuk mengajaknya berbicara.
00:48:25Ia mulai mendokterin Bayduri dengan kalimat-kalimat yang berbau ilmu agama.
00:48:30Walid meyakinkan Bayduri bahwa ia adalah calon pemimpin umat dan ia bersedia membimbing Bayduri untuk mewujudkan tugas mulia itu.
00:48:39Bayduri tampak berusaha menahan diri dengan bisikan-bisikan yang tiba-tiba mengganggu pikirannya.
00:48:44Hingga kemudian Umi Hafiza datang dan membuyarkan bisikan-bisikan yang wali coba berikan kepada Bayduri.
00:48:51Umi Hafiza kemudian mengajak Bayduri untuk pergi.
00:48:54Bayduri merasa berterima kasih karena Umi Hafiza seperti telah menyelamatkan dirinya.
00:48:59Bayduri merasa lama-lama berada di sini membuatnya ketakutan.
00:49:03Karena menjadi orang yang hanya diam saja ketika terjadi kemaksiatan di depan matanya sendiri sama saja menanggung dosa.
00:49:11Umi Hafiza bertanya kepada Bayduri maksiat seperti apa yang ia maksudkan.
00:49:16Bayduri memberikan jawaban dengan mengambang.
00:49:19Ia merasa Umi Hafiza lah yang justru tahu dengan baik tentang hal itu daripada dirinya.
00:49:27Karena Umi Hafiza sudah sangat lama tinggal di sini.
00:49:30Malam harinya kajian penobatan pun diadakan.
00:49:42Semua tampak memakai baju-baju indah mereka tidak seperti kajian biasanya.
00:49:47Ayah Hambali memulai acara penobatan itu dengan mengumumkan penobatan Umi Hafiza kemudian Hambali dan juga dua rekannya yang diangkat sebagai pimpinan Jawa Putra yang kemudian disebut Hang Tua dan lainnya.
00:50:01Bayduri yang memakai pakaian berwarna kuning kemudian diminta untuk duduk di tengah panggung.
00:50:06Ia berkirim pesan dengan Hambali dengan diam-diam karena ia bingung dan kesal kenapa ia diminta duduk di depan.
00:50:14Sampai saat itu, Bayduri tidak menyadari bahwa warna baju mewah yang sedang ia kenakan sama seperti warna baju yang dipakai oleh Walid.
00:50:23Hingga kemudian, dengan berpura-pura sedang menerima bisikan Rasul, Walid mengumumkan pernikahan beberapa jamaannya.
00:50:33Hambali terkejut saat namanya dijodohkan dengan Dewi, sementara ayah Hambali tampak kecewa saat ia dijodohkan dengan ibu Bayduri.
00:50:42Padahal ia lebih menginginkan untuk memperistri Bayduri.
00:50:45Hingga kemudian yang paling kong adalah Walid yang menunjuk Bayduri untuk menikah dengan dirinya sendiri.
00:50:53Bayduri sangat amat terkejut.
00:50:56Ia-ia pingsan di depan semua orang.
00:50:59Walid mengajak semua jamaannya untuk berseru Alhamdulillah.
00:51:02Dan mengumumkan bahwa minggu depan pernikahan para jamaah akan diselenggarakan dengan meriah.
00:51:09Setelah penobatan selesai, Bayduri akhirnya terbangun dan ia pun terkejut saat melihat Walid ada di hadapannya.
00:51:23Bayduri dengan tegas dan marah menolak menikah dengan Walid.
00:51:27Ia bahkan mengharamkan dirinya untuk menikah dengan Walid.
00:51:30Di luar ruangan, ibu Bayduri memohon pertolongan Umi Hafizah agar Bayduri tidak diapa-apakan di dalam.
00:51:40Sebagai ibu, ia tentu khawatir dengan putrinya.
00:51:43Saat kembali ke kamarnya, Bayduri meluapkan kekesalannya.
00:51:47Ia menolak perintah untuk menikah dengan Walid.
00:51:50Bayduri bertanya kepada sang ibu, apakah ibunya bersedia menikah dengan ayah Ambali?
00:51:56Sang ibu yang selama ini mengakung-akungkan Walid mulai tampak bingung.
00:52:02Sambil menahan air matanya, ia pun akhirnya menyadari kesalahan besar karena selama ini menuruti apapun yang Walid perintahkan kepadanya.
00:52:12Bayduri bersimpu pada ibunya.
00:52:14Ia memohon untuk kali ini saja.
00:52:17Sang ibu percaya kepadanya.
00:52:19Ibu Bayduri tak kuasa menahan air matanya.
00:52:22Ia menyayangkan semua kesalahan yang sudah ia lakukan hingga rumah tangganya sendiri berantakan.
00:52:30Hanya untuk mengikuti manipulator berkedok agama seperti Walid.
00:52:39Di tempat berbeda, Umi Hafiza mencoba menahan air matanya saat sang putri memohon untuk membatalkan keputusan Walid.
00:52:49Ia hendak menikahkan dirinya dengan seorang pria tua.
00:52:54Sang anak tidak ingin menikah karena ia masih ingin bersekolah.
00:52:58Umi Hafiza hanya terdiam.
00:53:00Ia tidak memiliki kuasa untuk menentang keputusan pria yang menjadi suaminya.
00:53:06Ikut, Joe.
00:53:06Di pondok putri, Walid mencoba membuat alasan untuk menenangkan para santri yang kecewa karena mereka tidak diperistri oleh Walid di saat penobatan tadi.
00:53:20Walid mengatakan bahwa ia mendapatkan tugas untuk menaklukkan Bayduri demi dakwa yang ia lakukan.
00:53:26Tidak ada perasaan cinta kecuali tugas semata dalam pernikahannya dengan Bayduri nanti.
00:53:32Semua santri tampak percaya saja dengan semua karangan Walid itu.
00:53:37Dan malam itu, tanpa tahu malu, Walid justru mengajak salah satu santri untuk menemaninya beribadah malam ini.
00:53:46Si santri yang polos tentu bahagia karena menjadi seseorang yang dipilih oleh Walid adalah hal yang istimewa untuk mereka.
00:53:54Di tempat berbeda, Bayduri menelpon Hambali untuk membahas tentang rencana mereka.
00:54:01Bayduri mengajak Hambali untuk mempercepat laporan mereka karena Bayduri tidak mau menjadi mangsa Walid selanjutnya.
00:54:08Hambali meminta Bayduri untuk bersabar sedikit lagi karena ia sedang mengumpulkan bukti-bukti.
00:54:14Di tempat berbeda, akhirnya Umi Hafiza menyaksikan sendiri fenomena alam goib yang selama ini dilakukan suaminya untuk memperdayai gadis-gadis agar mau menikah goib dengannya.
00:54:28Keesokan harinya, Pondok Putri dihebohkan dengan Mira yang tiba-tiba mengeluh sakit dan mual hingga akhirnya pingsan.
00:54:43Dan ketika Umi Hafiza membawa dokter, Mira dinyatakan tengah hamil.
00:54:48Mira sangat sedih dan bingung, begitu juga dengan Umi Hafiza.
00:54:52Sesampainya di Pondok, Walid secara khusus memanggil Mira.
00:54:55Mira bersimpu dan menangis menceritakan tentang kehamilannya dan ia meminta tanggung jawab Walid.
00:55:02Mata Walid berputar-putar memikirkan cara untuk menyelesaikan masalah Mira.
00:55:07Setelah Walid pergi, Robi Atul memanggil Mira untuk memberinya hukuman karena Mira telah melanggar larangan agama dengan hamil di luar Merit.
00:55:17Dengan bem babi buta, Robi Atul memukul Mira dan bertanya siapakah ayah dari bayi Mira.
00:55:23Namun Mira tetap mengunci rapat-rapat mulutnya.
00:55:27Bayi Duri yang mendengar tangisan Mira, langsung datang dan menghentikan hukuman Robi Atul kepada Mira.
00:55:34Mira pun akhirnya sadar bahwa ia telah diperdayai pria bangka yang ia anggap suci.
00:55:40Yang ucapan-ucapannya selalu tentang agama, namun ternyata ia hanya penipu untuk memuaskan nafsunya.
00:55:46Mira ingin kabur dari pondok itu, namun Bayi Duri memintanya untuk bersabar karena mereka harus menolong santri-santri lainnya agar tidak bernasib buruk seperti Mira.
00:55:59Percakapan Mira dan Bayi Duri terhenti saat Walid datang untuk mengajak Mira berbicara berdua.
00:56:04Walid kembali bersikap lembut kepada Mira untuk menenangkan hati Mira.
00:56:10Namun ia menegaskan bahwa hubungan mereka hanyalah pernikahan batin yang tidak bisa diubah menjadi pernikahan fisik.
00:56:18Sehingga ia pun meminta Mira untuk menggugurkan bayi yang dikandungnya.
00:56:23Mira sangat terkejut dengan permintaan Walid itu, padahal ia benar-benar tulus mencintai pria bangka itu.
00:56:32Di tempat berbeda, Bayi Duri sedang menasihati santri-santri lainnya untuk sadar bahwa mereka adalah mangsa di sini yang diperbudak dan diperdayai.
00:56:42Dengan sedih, Dewi pun akhirnya memberitahu Bayi Duri bahwa ia pun sudah termakan bujuk rayu Walid yang menjadikannya istri batin sama seperti yang Walid lakukan kepada Mira.
00:56:55Setelah keberanian Dewi untuk jujur, akhirnya santri-santri wanita lainnya pun jujur bahwa mereka pun telah menjadi korban dengan dijadikan istri batin saja.
00:57:06Bayi Duri memeluk salah satu santri karena mereka sangat sedih dan putus asa telah menjadi korban nafsu semata.
00:57:14Bayi Duri berlari mencari Hambali untuk memberitahu Hambali bahwa semua santri-santri polos yang ada di sini telah menjadi korban.
00:57:23Hambali berjanji kepada Bayi Duri untuk membantunya menyelamatkan semua santri-santri ini dari cengkeraman Walid.
00:57:30Tak berapa lama kemudian, pondok pun mulai gaduh saat Bayi Duri mengumumkan bahwa Mira dan Asira telah menghilang dari pondok.
00:57:39Hambali dan santri lainnya kemudian menyusuri hutan untuk mencari mereka.
00:57:43Sementara Walid justru pulang ke rumah dan menyuruh Robi Atul untuk mendisiplinkan Bayi Duri yang ia anggap sebagai ancaman untuk dirinya.
00:57:53Bayi Duri sendiri saat itu sedang berbicara dengan Umi Hafizah.
00:57:57Bayi Duri meminta bantuan Umi Hafizah untuk menyelamatkan santri-santri lainnya.
00:58:02Ia sangat yakin Umi Hafizah akan tersentuh hatinya.
00:58:06Karena Umi Hafizah juga seorang wanita dan seorang ibu yang harus melindungi putrinya.
00:58:12Tidak sadar, air mata Umi Hafizah mulai membasahi cadarnya.
00:58:16Namun saat itu, Robi Atul tiba-tiba datang dan meminta Umi Hafizah untuk pulang karena Walid sedang memanggilnya.
00:58:23Kemudian saat Walid dan para tetua kepercayaannya berkumpul, mereka mulai membahas tentang Bayi Duri yang mereka anggap sebuah ancaman.
00:58:33Dan hal di luar prediksi BMKG terjadi ketika ayah Hambali dengan tidak tahu malu meminta Walid untuk menikahkan dirinya dengan Bayi Duri.
00:58:44Karena ia merasa yakin bahwa hanya dirinya yang bisa menaklukkan Bayi Duri.
00:58:51Walid hanya terdiam mendengar saran luar biasa dari ayah Hambali itu.
00:58:56Di tempat berbeda, saat Bayi Duri hendak mengajak ibunya untuk pergi dari pondok itu,
00:59:01Syira tiba-tiba berlari dan meminta tolong kepada Bayi Duri untuk menyelamatkan Mira yang mengalami pendaharahan.
00:59:07Dan sekarang ada di rumah sakit karena Walid menyuruhnya untuk melepaskan bayi yang ada dalam kandungannya.
00:59:15Bayi Duri langsung menelpon sahabatnya dan meminta tolong untuk menjaga Mira yang kini sedang ada di rumah sakit.
00:59:22Setelah Bayi Duri mencari Hambali dan mereka langsung mengevakuasi para santri-santri wanita lainnya.
00:59:29Hambali menelpon sahabatnya untuk membantu menyelamatkan para santri.
00:59:32Setibanya mereka didermaga, Bayi Duri kemudian pergi untuk mencari ibunya dan membawanya kabur bersama.
00:59:41Sayangnya, Robi Atul telah bersiap-siap untuk menangkap Bayi Duri dan ibunya.
00:59:46Singkat cerita, Hambali dan Bayi Duri kini sedang bersiap untuk menerima hukuman dari Walid.
00:59:51Hambali tidak bisa berbuat banyak karena kedua tangannya terikat di pohon tempat ia dan Bayi Duri akan menerima hukuman
01:00:00yang diberikan oleh Walid kepada mereka.
01:00:03Walid menyebut Hambali dan Bayi Duri sebagai pengkhianat yang telah menunjukkan ajaran-ajaran suci dalam jamaah ini.
01:00:11Dan Walid pun memutuskan menghukum rajam yang akan Hambali dan Bayi Duri terima.
01:00:17Hambali tetap menutup rapat mulutnya.
01:00:20Ia bertahan dari pukulan-pukulan yang ia dapatkan untuk melindungi para santri yang berhasil kabur.
01:00:26Namun saat Bayi Duri hendak mendapatkan pukulan dari Walid, akhirnya Hambali memilih untuk memberitahu Walid karena ia tidak ingin Bayi Duri terluka.
01:00:35Walid kemudian menyeret Bayi Duri ke dalam kamarnya untuk memberinya hukuman.
01:00:40Bayi Duri mencoba berteriak dan meminta tolong.
01:00:42Di luar pondok, ibu Bayi Duri bersimpu kepada Robi Atul untuk melepaskan Bayi Duri.
01:00:48Namun tiba-tiba, polisi pun datang mengerumuni pondok untuk menangkap para jamaah.
01:00:54Hambali langsung pergi mencari Bayi Duri.
01:00:56Beruntung sekali, Walid yang hendak berbuat tidak baik kepada Bayi Duri saat itu
01:01:01digagalkan oleh Umi Hafiza yang sejak sore tadi menghilang dan tiba-tiba muncul.
01:01:09Ia langsung memukul suaminya karena ia akhirnya sadar bahwa semua yang suaminya lakukan adalah dosa.
01:01:18Hambali yang akhirnya datang langsung mendaratkan pukulan kepada pria tua itu.
01:01:22Dan securus kemudian, polisi datang untuk menangkap Walid dan membawa semua jamaah yang terlibat dalam kejahatan untuk mempertanggungjawabkan kejahatan mereka.
01:01:33Cerita pun diakhiri dengan suasana tenang setelah kepergian Walid.
01:01:45Umi Hafiza merasa tenang karena ia memilih jalan yang benar dengan melaporkan praktek-praktek kejahatan yang selama ini terjadi di pondoknya.
01:01:56Dan setelah pengadilan memutuskan hukuman untuk hal-hal menyimpang yang terjadi di dalam pondok,
01:02:01Pondok pun terasa damai karena kini Baiduri dan Hambali lah yang memimpin dakwa untuk membawa mereka memahami arti takwa yang sesungguhnya.
01:02:12Kan daripada Allah dan Rasul dalam beragama.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan

1:42:53
Selanjutnya
1:35:43
1:40:38
1:46:34
Pusat Movie
2 minggu yang lalu
1:37:38
1:41:50
1:21:58