Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 2 hari yang lalu
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) merespons pernyataan keluarga Arya Daru Pangayunan, yang menyebut Diplomat Ahli Muda Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) itu meninggal karena dibunuh. Kompolnas tak menyoalkan itu, asal ada bukti.
Transkrip
00:00Kota Mitro, kalau perlu difasilitasi atau dibantu oleh Ong Polas, kami akan memasukkan kita bantu untuk pertemuan tersebut.
00:10Kota Mitro, kita dapatkan amplop berwarna coklat yang berisi styrofoam dari keluarganya.
00:18Kami mendapatkan informasi dan...
00:20Tapi yang ada tanggal 7 sampai tanggal 8, itu kan ada CCTV-nya tinggal dilihat saja.
00:26Apakah ada orang yang masuk dalam kamar tersebut, selain Arya Darul misalnya begitu.
00:35Kan CCTV tinggal lihat CCTV-nya, jadi kita tidak perlu berdebat panjang, silakan dilihat saja.
00:42Mau butuh menit keberapa, ini keberapa, monggo.
00:45Kalau misalnya analisanya soal CCTV, ini merubah angle-nya.
00:54Biasanya yang bermasalah itu kalau dari angle yang jelas, dirubah menjadi tidak jelas.
01:00Ini kan yang tidak jelas terus dirubah menjadi lebih jelas.
01:03Itu kan sebenarnya punya makna sendiri, punya hubungan sendiri.
01:08Kami juga endalami waktu itu sama pihak kos-kosan.
01:14Ya karena pintunya suruh dobrak, ya dia kepingin tahu ini apa sebenarnya yang terjadi.
01:18Dan memang faktual ada, apa namanya, bila dilihat rekam-rekamnya untuk apa yang terjadi di kamar tersebut.
01:27Tapi makna yang paling kuat begini, merubah CCTV itu.
01:32Kalau CCTV-nya dirubah dari tempat yang kurang jelas menjadi jelas, harusnya lebih membuat terangnya peristiwa.
01:39Bukan malah jadi misterius, kecuali dari terangnya peristiwa, terangnya sorotan CCTV menjadi digeser, menjadi tidak terlalu kelihatan.
01:50Itu bermasalah, kalau ini lebih kelihatan, harusnya sih tidak masalah.
01:55Tapi apapun itu, CCTV-nya ada.
01:57Dari tanggal 7 sampai tanggal 8, full ada.
02:01Jadi bisa dilihat saja.

Dianjurkan