Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Penuding ijazah palsu Jokowi, Roy Suryo membantah tudingan ada pihak yang membackup dirinya dalam kasus ijazah.

"Enggak ada, mana ada," ujar Roy Suryo, pada Jumat (25/7/2025).

Pengacara TPUA Ahmad Khozinudin menambahkan bahwa Jokowi seharusnya fokus kepada perkara hukum kasus ijazah.

"Harusnya fokus kepada proses hukum tidak membangun narasi. kalau benar saudara Jokowi itu negarawan, harusnya meminimalisir pertengkaran publik ini dengan membangun narasi, ada orang di belakangnya, ada yang ingin mendowngrade," ujar Khozinudin.

Baca Juga Debat Panas! Kuasa Hukum Jokowi ke Roy Suryo Cs: Waktu Dekat Ada Penetapan Tersangka - DUA ARAH di https://www.kompas.tv/nasional/608005/debat-panas-kuasa-hukum-jokowi-ke-roy-suryo-cs-waktu-dekat-ada-penetapan-tersangka-dua-arah

#jokowi #roysuryo #ijazahjokowi

Produser: Ikbal Maulana
Thumbnail: Noval

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/608006/siapa-dalang-di-balik-kasus-ijazah-palsu-jokowi-ini-jawaban-roy-suryo-dua-arah
Transkrip
00:00Waktu itu Mas Roy, emang benar di belakang Mas Roy saya mau lihat dulu nih emang benar ada dalamnya ya?
00:09Mana di belakang? Kalau di belakang saya nggak ada, tapi justru ada di depan saya.
00:14Di depan saya tuh ada orang yang merasa dia tuh berkuasa dan sampai sekarang rasanya masih berkuasa.
00:20Nah ini...
00:21Boleh berdiri coba apa itu Bang Roy?
00:23Nah ini ada orang yang merasa masih menjadi raja Jawa.
00:26Maksudnya?
00:27Nah dia minta anunya harus diproses, terus dia menduga ada sesuatu di belakang.
00:32Itu pikiran padahal harusnya.
00:34Kalau waras, seseorang tuh katanya sudah menjadi warga negara.
00:38Warga negara ya sudah.
00:40Periksa ya periksa di Polda Metro Jaya, nggak minta istimewa diperiksa di Solo.
00:44Oke, tapi pertanyaan saya ini sampai pakai kaos raja Jawa berarti sayang dong sama raja Jawanya nih.
00:49Sampai dipakai.
00:50Terus saya pakai, karena ini raja Jawa palsu.
00:52Aduh.
00:53Palsu dong dia.
00:54Kurang tulisan palsunya.
00:56Ya, ini jelas menjadi tengkorak dia nanti.
01:00Tunggu aja.
01:03Oke.
01:04Jadi jangan ngaku-ngaku raja Jawa.
01:06Oke.
01:07Kalau memang bukan raja Jawa.
01:08Jangan ngaku-ngaku punya ijasa bener, kalau memang nggak punya ijasa.
01:11Oke, tapi dibalik mas.
01:13Tapi dibalik tudingan-tudingannya mas Raden kawan-kawan, emang bener ada dalang ya?
01:17Ada tokoh besarnya?
01:18Mana ada gitu loh.
01:19Jadi itulah.
01:20Harusnya fokus kepada proses hukum, tidak membangun narasi.
01:24Kalau benar saudara Jokowi itu negarawan, harusnya meminimalisir petengkaran publik ini dengan membangun narasi.
01:30Ada orang di belakangnya, ada yang ingin mendowngrade.
01:32Lah kemarin terbukti loh, yang berpolitik itu saudara Jokowi.
01:36Ada proses hukum dipanggil di polda tidak datang, malah hadir di kongres PSI yang itu partai politik.
01:41Fokus saja kepada soalan yang kita hadapi, ini persoalan hukum.
01:44Itu yang pertama.
01:45Yang kedua, tadi saya mau luruskan prop.
01:47Nggak ada itu gelar perkara khusus harus dipenyidikan.
01:50Faktanya, Baris Krim sudah melakukan gelar perkara khusus pada proses penyelidikan.
01:54Bukan penyidikan itu.
01:55Kita ingin diperlakukan sama saja kalau Baris Krim yang lebih tinggi dari polda saja ya.
02:00Bisa melakukan gelar perkara khusus.
02:02Yang di polda kenapa tidak memenuhi atensi daripada permohonan untuk melakukan gelar perkara khusus.
02:07Yang ketiga, tadi saya lihat memang akhirnya terbuka, terkonfirmasi memang ada target.
02:13Kalau memang sudah ada target, kami tidak bisa lagi bicara hukum dan kami serahkan semuanya kepada rakyat.
02:17Oke, tapi kalau bicara target, kemudian dah lah.
02:20Sebenarnya ini paling diuntungkan dan dirugikan siapa sih dari obrolan berbulan-bulan nih Ijoso.
02:25Terus Bang Reh?
02:26Dulu menurut saya awalnya Pak Jokowi mungkin agak menikmati diskusi-diskusi soal ijazah ini gitu.
02:31Awalnya?
02:32Awalnya.
02:33Tapi beliau dengan cara begitu kan kemudian menjadi bahan diskusi banyak orang kan.
02:38Dan di politisi ini kan menjadi bahan diskusi entah positif negatif itu kan terlalu bisa dinikmati gitu.
02:44Tapi lama-lama ketika berbagai bukti-bukti baru yang disampaikan belah-belah dan tingkat kepercayaan publik meningkat juga.
02:53Pada persoalan ini dan perhatian meningkat.
02:56Nah disitu Pak Jokowi sedikit agak mulai terganggu.
02:59Dan itu benar berarti artinya ada dalang yang sengaja memainkan?
03:02Saya sulit menjelaskan siapa dalang.
03:06Tapi yang menjadi pertanyaan saya bukan siapa dalang.
03:09Yang menjadi pertanyaan apa kesulitan Pak Jokowi untuk memperlihatkan ijazah itu.
03:13Oke.
03:15Apakah jangan-jangan dalangnya justru Pak Jokowi juga.
03:19Bang Freddy.
03:21Bang Freddy.
03:22Iya.
03:23Jadi bang.
03:24Orang udah nuduh-nuduh nih.
03:27Eh ijazahmu palsu ijazahmu palsu.
03:30Disebarkan kemana-mana ke seluruh dunia ini.
03:32Tiba-tiba dia datang nih.
03:34Kalau kau gak mau dibilang palsu tunjukkan lu ijazahmu lah.
03:37Kalau kau bener.
03:39Enak banget bang.
03:40Itu hukum pejabat negara memang begitu.
03:42Pejabat negara mana bang?
03:43Abang salah.
03:44Jadi pejabat negara yang dituduh harta kekayaannya tidak legal.
03:48Mestinya ya.
03:49Nah itu mestinya belum ada undang-undangnya itu.
03:51Kesulitannya adalah karena anda mendekatinya dari proses itu.
03:55Ini aku tangkapin ini.
03:56Gak bener nih.
03:57Mas Roy tahu gak apa itu undang-undang keterbukaan informasi.
03:59Saya tahu.
04:00Saya ikut membuatnya.
04:01Coba jelasin apa itu.
04:02Jelas itu orang harus membuka.
04:04Kalau dia seorang pejabat negara.
04:06Salah.
04:07Iya.
04:08Kamu gak pernah baca.
04:09Dengar dulu undang-undang.
04:10Saya ikut menyusun mas.
04:11Saya ikut menyusun mas.
04:12Saya ikut menyusun mas.
04:13Undang-undang keterbukaan informasi itu adalah.
04:16Untuk pelayanan publik.
04:18Loh ya Jokowi itu jokowi.
04:19Kalau kamu gak pucat undang-undang yang ajang ngomong.
04:23Jadi apa itu pelayanan publik.
04:24Susah ini.
04:25Itu yang dilakukan oleh badan-badan publik.
04:27Apa itu badan publik.
04:28Sebenarnya sederhananya.
04:29Badan-badan yang dibiayai oleh negara.
04:31Tunjukkan.
04:32Tidak butuh legitimasi undang-undang.
04:33Tidak butuh legitimasi undang-undang.
04:34Jadi kalau ada masyarakat datang nih.
04:35Legitimasi kepercayaan publik.
04:36Yang ke lembaga publik itu ke lembaga negara.
04:38Eh eh eh.
04:39Ngomongnya kesini aja.
04:40Dia datang nih.
04:41Dia datang.
04:42Aku butuh data ini.
04:43Iya.
04:45Pasal itu belas.
04:46Pasal 18.
04:47Kelimbangan.
04:48Lembaga itu harus mengeluarkan.
04:49Bukan datang ke pribadi sekorang.
04:51Eh Pak Jokowi.
04:53Kalau kamu.
04:54Ijazahmu mau gak aku bilang palsu.
04:56Tunjukin nama aku.
04:57Bukan itu.
04:58Apa ijazah saya dengan ijazah Pak Jokowi.
05:00Lain.
05:01Beliau private.
05:02Saya jelas jelas private.
05:03Iya.
05:04Pak Jokowi ketika ia mendaftar diri sebagai calon wali kota.
05:08Calon gubernur.
05:09Dan calon presiden.
05:10Calon publik.
05:11Ijazahnya ada ijazah yang bersifat publik.
05:13Pada waktu itu mau sudah ditunjukkan.
05:15Bang.
05:16Pada waktu itu.
05:17Itu betul.
05:18Tapi tiba-tiba sekarang orang meragukannya.
05:20Ya.
05:21Oke.
05:22Gitu loh kira-kira tuh.
05:23Artikan sudah meleponin beberapa.
05:24Iya makanya.
05:25Tadi gini loh.
05:26Itu sama seperti orang menyerahkan LHKPN.
05:28Awalnya orang gak bersoalkan.
05:30Tiba-tiba kesini kesini.
05:31Loh kok.
05:32Nambah nih duitnya.
05:33Nah.
05:34Orang mempertanyakan.
05:35Tolong dong tunjukkan duitmu.
05:36Betul.
05:37Kita gak pundang undang-undang.
05:39Apa namanya.
05:40Aturan pemutian terbalik.
05:41Itu betul.
05:42Tapi.
05:43Kita jangan selalu dong mendekati persoalan dari pendekatan legal.
05:45Pada waktu itu.
05:46Sebaiknya gimana.
05:47Itu yang penting.
05:48Permasalahannya gini bang.
05:50Dia sejak dari awal memperlihatkan ijazah ini kepada publik.
05:52Oke gantian bang Freddy.
05:53Permasalahan gini.
05:54Orang-orang ini bukan nanya ke badan publik.
05:57Haruslah yang ditanya itu badan publik bang.
06:01Mereka ini udah menuju ijazah.
06:04Aku lagi lagi bang.
06:05Tidak bang.
06:06Oke baik.
06:07Tidak bang.
06:08Tidak bang.
06:09Mereka.
06:10Mereka mempelajari ijazah yang diserahkan ke KPU.
06:13Iya.
06:14Gak ada di KPU.
06:15Iya.
06:16Dari situlah asal mulanya.
06:17Tapi.
06:18Setelah dipelajari.
06:19Loh kok ini hadah nih.
06:20Nah.
06:21Lalu meningkatlah ada yang menyebut.
06:23Oh ini ijazah aslinya.
06:24Iya.
06:25Dipelajari lagi ijazah aslinya itu.
06:27Bukan itu bang.
06:28Apakah ijazah aslinya.
06:29Oke.
06:30Kalo gitu.
06:31Iya.
06:32Kalo gitu.
06:33Oke kalo gitu.
06:34Pertanyaan yang sangat sederhana.
06:35Ujung-ujungnya balik lagi nih.
06:37Kapan kira-kira Pak Jokowi akan menunjukkan ijazah aslinya.
06:40Mau?
06:41Apa angsa bang Firman?
06:42Jadikan sekarang kan ijazah asli tersebut sudah disita oleh penyidik.
06:48Tentu Pak Jokowi secara konsisten akan menyampaikannya.
06:51Jika diminta dari pengadilan.
06:53Kan tadi seperti itu.
06:54Tapi yang ingin saya fokus adalah seperti ini sekarang.
06:57Ya sudah lah.
06:58Kita ikuti saja episode ini.
07:01Kita lihat.
07:02Bapak sudah mengikuti proses jadwal pemerintahan keterangan kemarin.
07:08Bapak sudah menyerahkan ijazah yang disitar kemarin.
07:12Ijazah SMA dan Ijazah S1 Fakultas Kehutanan UGM.
07:17Kita cermati saja.
07:19Jadi apa yang tadi kita perdebatkan.
07:21Saya rasa ini adalah ya memang masing-masing memiliki keahlian.
07:25Hanya saya mau bicara fakta.
07:27Karena ini ditonton nih sama jutaan masyarakat.
07:29Saya ingin fokus saja.
07:31Yuk kita lihat.
07:33Yuk kita cermatin.
07:34Praduga-praduga yang disampaikan.
07:36Ya itu kan masing-masing mereka banyak yang sirkus yang disampaikan.
07:41Hanya kita ingin fokus saja.
07:43Kemarin sudah dimintai mengikuti jadwal pemeriksaan.
07:48Sudah disita juga ijazahnya aslinya.
07:52Sekarang tinggal kita ikuti.
07:54Berikutnya.
07:55Apa?
07:56Saya tidak mau ditwis-twis nih.
07:58Dalam target proses karena sudah naik dari penyelidikan ke penyelidikan.
08:04Maka proses selanjutnya menemukan.
08:06Tersangka.
08:07Tersangka.
08:08Oke kalau gitu.
08:09Kalau ada maka berlanjut.
08:10Oke.
08:11Itu kan pembukaan saya tadi itu.
08:12Oke kalau tidak berhenti.
08:13Silahkan.
08:14Oke.
08:15Karena banyak maka siapa?
08:16Malah apa.
08:17Dan tetap masih harus ditunjukkan ke publik nggak?
08:20Pak Suparji.
08:21Singkat aja.
08:22Singkat.
08:23Iya atau apa?
08:24Untuk pembuktian kepentingannya.
08:26Perlu.
08:27Bahwa alat bukti, barang bukti adalah kepentingan pembuktian proses hukum.
08:31Jadi jangan.
08:32Tidak harus ditunjukkan kepada publik.
08:34Tapi kepentingan pembuktian.
08:36Tapi yang penting adalah.
08:37Jangan karena kebencian kita menjadi tidak adil kepada siapa.
08:40Oke.
08:41Sepakat.
08:42Karena itulah jangan sampai.
08:43Sudah.
08:44Karena tidak ada.
08:45Sudah selesai.
08:46Apa-apa.
08:47Sudah habis.
08:48Saya kuali.
08:49Proses hukum meminta.
08:51Itu makanya.
08:52Baik.
08:53Bahkanlah gila perkara tidak adil hanya di baris ini.
08:55Baik.
08:56Baik.
08:57Terima kasih Bapak Wabas semuanya.
08:58Jangan lupa merasa aja cawan.
08:59Oke terima kasih.
09:00Selamat malam Bapak Wabas.
09:01Sampai jumpa lagi pekan depan di Duara.
09:02Terima kasih.
09:03Mas Lai terima kasih.
09:04Mas Lai terima kasih.
09:05Mas Lai terima kasih.
09:06Mas Lai terima kasih.
09:07Mas Lai terima kasih.
09:08Mas Lai terima kasih.

Dianjurkan