Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
Transkrip
00:00Di sebuah desa kecil bernama Gapura, kecamatan Watu Kumpul, Pemalang,
00:06beredar kisah menyakitkan tentang pelayanan kesehatan.
00:10Bukan cerita fiksi, ini kisah nyata dari warga yang merasa dihianati
00:14oleh sosok yang seharusnya paling bisa mereka andalkan, yakni bidan desa.
00:21Saya di sini baru 6 tahun ya, saya jadi penduduk di sini baru 6 tahun.
00:27Pengalaman pertama saya sangat-sangat kecewa sama bidan tersebut.
00:32Pernah kejadiannya anak saya punya kecelakaan sedikit lah, kena slating lah gitu.
00:40Itu membuat saya selama 6 tahun ini gak pernah ke situ.
00:44Dia bilang gak bisa, dia gak mampu menanganinnya.
00:47Dia bilang seharusnya anak saya harus dibawa kerawat imap.
00:51Saking saya kalapnya, saya malah tanganin sendiri.
00:54Dan setelah saya tanganin sendiri, saya minjem gunting.
01:00Setelah saya tanganin sendiri, saya minjem gunting kan saya tanganin sendiri, selesai.
01:05Saya bilang bu, guntingnya berapa, saya pulang gunting bayar berapa bu?
01:0935 ribu katanya.
01:11Ah itu gak apa-apa lah, itu yang hal yang biasa lah, mungkin bidannya cari duit ya.
01:16Hartati, warga yang baru 6 tahun tinggal Liga Pura, langsung merasakan luka batin dari pengalaman pertamanya dengan sang bidan.
01:26Mulai dari penolakan pelayanan saat anaknya luka, hingga kisah memilukan tentang seorang dukun beranak yang dijauhi warga karena divitnah mengidap HIV dan hepatitis.
01:36Ada seorang dukun beranak, dia bilang bahwa dukun beranak itu punya penyakit HIP atau hepatitis B.
01:45Tanya ini dari siapa? Katanya dari bidan.
01:49Anda disebut penyakit apa? Katanya hepatitis atau HIP.
01:55Bahkan saya pertama kali di sini, saya takut dekat sama ibu itu.
02:00Tapi setelah udah 6 tahun saya di sini, ternyata ibu itu tidak apa-apa.
02:06Akhirnya ibu itu periksa ke Asari, ke Purbalinga, ke tiga rumah sakit.
02:14Bahwa dicek ibu itu, sebenarnya benar gak sih punya penyakit?
02:19Ternyata ibu itu sering nangis sama saya.
02:22Benar gak sih saya punya penyakit begini karena dituduh sama bidan itu dan seluruh orang kampung.
02:27Menjauhin saya, karena saya dituduh HIP sama bidan tersebut.
02:33Kekesalan warga akhirnya memuncak.
02:36FND Bagus, warga yang awalnya hanya ingin bertanya, akhirnya memicu aksi protes.
02:43Mereka menuntut rotasi bidan karena banyak yang merasa dirugikan secara langsung.
02:48Bahkan harus membayar denda hingga 1 juta rupiah karena melahirkan di rumah.
02:57Awalnya itu saya sendiri sama adik.
03:02Karena saya mempertanyakan sumpahnya bu bidan itu di kebidanan seperti apa.
03:10Tapi gak ada jawaban.
03:12Lalu warga itu melihat saya karena merasa sudah geram.
03:16Dengan perilaku bu bidan yang sepertinya ketika dipanggil oleh warga pun seakan-akan menyepelekan.
03:22Jadi mereka seakan-akan ikut menhubung saya.
03:27Nah akhirnya terjadi demo besar di Balai Dusun.
03:31Saya itu hanya menyampaikan aspirasi warga desa Gapura.
03:36Yang kepinginnya itu diganti.
03:38Sekalipun gak ada gantinya, mending gak usah sekalian.
03:41Katanya seperti itu.
03:42Karena ada bu bidan tapi manfaatnya kok gak ada.
03:46Itu yang dirasakan warga Gapura.
03:48Ica mengalami sendiri penolakan pelayanan yang berujung tragis.
03:53Saat ayahnya kritis dan meminta bantuan, bidan tak datang.
03:57Bahkan ketika diketuk tengah malam, suaminya hanya bilang bidan sudah tidur.
04:03Paginya ayahnya meninggal dunia.
04:05Kemarin bapak saya sakit.
04:08Terus bapak saya minta mengundang bu bidan ke rumah.
04:13Katanya jam 5 saya mengundang jam 5 sore.
04:17Tapi bu bidan posisinya lagi gak di rumah.
04:20Dan katanya perginya lama.
04:22Akhirnya jam 10 malam saya mengundang lagi karena bapak saya sudah gak karuan.
04:26Kita memanggil bu bidan.
04:28Tapi yang keluar itu suaminya.
04:30Dan kata suaminya, katanya bu bidan sudah tidur.
04:36Jadi gak bisa besok saja ya mbak pagi-pagi kata pak bidan seperti itu.
04:41Akhirnya karena kita sudah putus asa, akhirnya kita pulang.
04:45Terus bareng paginya kita cari mobil karena posisi desa.
04:49Kami kan tercil ya jauh dari puskesmas Watukumpul gitu.
04:53Jadi akhirnya kita paginya bawa ke rumah sakit.
04:57Di Watukumpul, puskesmas udah gak sanggup.
04:59Kita rujuk ke rumah sakit Azhari.
05:03Akhirnya disitu bapak saya gak bisa ditolong karena tensinya tinggi banget 250.
05:10Itu saya sangat kecewa sama bu bidan karena dia gak mau menolong kami.
05:15Pertolongan pertama karena gak mau nensi bapak saya.
05:20Ya saya sakit karena kami juga walaupun kami rakyat biasa kami niatnya tetap bayar gitu pak.
05:29Pemerintah desa sudah melayangkan berita acara tuntutan masyarakat ke puskesmas Watukumpul.
05:35Tapi hingga kini tidak ada rotasi.
05:38Pihak puskesmas berdali akan melakukan pembinaan.
05:42Sementara Kepala Dinas Kesehatan Pemalang hanya memberikan jawaban normatif.
05:47Pertimbangan kedinasan kalau memindah bidan yang disitu itu harus ada pengantinnya kan pak.
05:56Nah karena yang di daerah itu kan daerah sangat terpencil.
06:00Ibaratnya terpencil.
06:01Jarang sekali bidan desa yang mau tinggal disitu.
06:05Ya artinya kami disini punya keatasan.
06:10Atasan kami sama.
06:11Nah terus dari untuk rotasi itu yang punya pemenang adalah Kepala Kuskesmas.
06:17Kami sudah menyampaikan sampai disitu.
06:20Jadi kalau dari saya mengikuti dari warga.
06:25Yang didenda itu kalau melahirkan katanya di rumah.
06:29Itu langsung didenda ada yang 800, ada yang 1 juta.
06:34Ya yang 600 juga ada.
06:36Anak tiba-tiba lahir baru saya laporan ke bidan.
06:39Karena anak kan ngajaknya tiba-tiba.
06:41Itu didenda.
06:43Ada yang 1 juta setengah.
06:45Ada yang 1 juta.
06:47Ada 600.
06:48Kalau memang sudah luar biasa gak mampu.
06:51Udah bolak-balik minta tolong dan memohon sama dia ke pengemis.
06:54Bu, apa aja saya cucunya sudah lahir.
06:57Apakah sudah lahir?
06:59Dia sudah berjolan.
07:01Apa sudah kerasa?
07:03Sudah kelahiran kok?
07:04Sudah berjolan.
07:05Saya bilang gitu.
07:06Nah habis itu.
07:08Sini.
07:09Dia nanya apa ngomong.
07:11Aduh mahal.
07:12Apa maka lahir di kampung itu susah.
07:15Repot.
07:16Nah gitu.
07:17Pokoknya apa pokoknya itu bilangnya itu.
07:21Repot lah gitu.
07:22Repotnya apa saya dengar itu.
07:24Nah masalah itu saya terus cari dukun.
07:28Nah pulang.
07:29Itu nyanyi lagi.
07:31Ini.
07:32Kalau ini ya.
07:341.000.000.000 gitu.
07:36Nah habis itu.
07:38Anak saya itu ngomong.
07:40Maka aja saya bilang sama apa.
07:42Kompermi sama suami ya.
07:43Soalnya suaminya gak di rumah.
07:45Yang kepinginnya itu diganti.
07:49Sekalipun gak ada gantinya.
07:50Mending gak usah sekalian.
07:51Katanya seperti itu.
07:52Karena ada bu bidan.
07:54Tapi manfaatnya kok gak ada.
07:56Itu yang dirasakan warga Gabura.
07:59Pokoknya masyarakat sini sudah tidak bisa menerima atau tidak menghendaki bidan desa Gabura ada di sini.
08:09Kami sudah tidak mau bidan yang sekarang sudah seribu kali mengecewakan kami.
08:13Tolonglah dibantu.
08:14Mohon dibantu.
08:15Sebelum kami masyarakat sini gerah perlebihan.
08:29Sebelum video ini ditutup.
08:31Tim kami telah berupaya mencari dan menghubungi bidan yang bersangkutan.
08:35Untuk meminta klarifikasi.
08:38Namun hingga video ini dipublikasikan.
08:41Tidak ada respon yang diberikan.
08:45Tidak ada respon yang diberikan.

Dianjurkan

0:57
Akur
kemarin dulu
0:58
Akur
kemarin dulu
1:12
Akur
kemarin dulu
1:18
Akur
kemarin dulu
2:09
Akur
4 hari yang lalu
1:44
Akur
4 hari yang lalu
1:09
Akur
4 hari yang lalu
0:59
Akur
4 hari yang lalu
1:38
Akur
4 hari yang lalu
0:31
Akur
6 hari yang lalu
0:39
Akur
6 hari yang lalu
1:17
Akur
6 hari yang lalu
1:13
Akur
6 hari yang lalu
2:10
Akur
6 hari yang lalu
11:49
Akur
6 hari yang lalu
2:58
Akur
6 hari yang lalu
0:48
Akur
6 hari yang lalu
0:37
Akur
16/7/2025
0:17
5:05
0:29