00:00Halo Sobat MTV and Lens, balik lagi bareng saya Muhammad Reansyah.
00:05Kecanggihan teknologi kadang bisa menjadi berkah untuk manusia,
00:09tetapi teknologi justru bisa jadi dua mata pedang.
00:13Ini terjadi di Hong Kong ketika seorang mahasiswa University of Hong Kong
00:18ditangkap setelah membuat ratusan video berkonten seksual
00:23dengan menggunakan artificial intelligence atau pesertaian buatan.
00:27Video-video seksual itu mengampilkan teman dekat dan juga teman sekelasnya.
00:34Menarikan bukan?
00:35Meskipun kasus tersebut terjadi di awal tahun ini,
00:39kasus ini baru menarik keadaan publik pada Sabtu 12 Juli 2025.
00:45Setelah tiga korban, menegugah secara analim menegugah ringkasan judul mereka secara daring.
00:51Pelaku melibatkan seorang mahasiswa pria di fakultas hukum tersebut.
00:55Pada pertanggungan nekuri, seorang teman menemukan gambar-gambar tomografi beberapa perempuan di laptop pribadinya.
01:04Lebih dari 700 gambar dilaporkan, ditemukan.
01:09Disusun dalam folder-folder yang dinamai sesuai nama sekitar 20 hingga 30 korban.
01:16Termasuk, teman-teman pria yang berisial X ini, korban teman sekelas universitas, siswa kelas akhir, teman sekelas sekolah dasar, dan bahkan guru pada saat ia ditinjauh sekolah menengah.
01:32Ternyata pelaku menggunakan aplikasi AI bernama DeepFake dalam melakukan kejahatannya.
01:38Ketika terbokar, pelaku berusaha meminta maaf secara langsung kepada 5 korban.
01:43Ia hanya menindaklanjutinya dengan 2 orang.
01:45Beberapa korban menghubungi HKU untuk meminta tindakan.
01:49Tetapi setelah melakukan mediasi, kampus hanya mengeluarkan surat peringatan dan meneruskan surat meminta maaf X.
01:57Sementara para advokat dan anggota Parlemen Hong Kong telah menesak kota tersebut untuk melarang konten pornografi DeepFake.
02:06Kasus ini menjadi bukti betapa teknologi bisa sangat berbahaya ketika digunakan orang yang tidak tepat.