SUPPORT : https://www.youtube.com/@filmjadulindonesia
Film Pendekar Mata Satu : Lawan Sabuk Badak (1989) menceritakan tentang Galak dan Buntar, yang diusir dari desa karena dianggap membawa masalah, meskipun sebenarnya mereka telah berhasil mengusir perusuh desa.
00:03:07bagus tidak sia-sia aku mengangkatmu menjadi murid aku pernah mencoba mempelajarinya tapi
00:03:23tidak berhasil dan aku hampir mati karenanya
00:03:30badanku panas seperti terbakar dan denyut jantungku menjadi lemah tak tak
00:03:52ada beberapa bagian dari ilmu ini yang aku belum mengerti aku menyesatlah membunuh
00:04:08Datuk Raja Zeta padahal tanpaku bunuh pun ia sudah tidak bisa berbuat apa-apa
00:04:19badannya lumpuh
00:04:24penyesalan datangnya memang selalu terlambat Datuk saya ingin coba mempelajari ilmu itu belum saatnya
00:04:39aku sayang kau aku tidak mau badanmu rusak karena ilmu ini
00:04:46nanti saja kalau aku sudah berhasil menguasainya
00:04:58sekarang pun aku ragu apakah aku kuat menahan siksaan ilmu ini
00:05:06pada siang hari aku akan menggigil kedinginan sebaliknya di malam hari tubuhku menjadi panas seperti bara
00:05:20sebetulnya kalau jondek emas milik ayahmu ada di tangan kita tidak terlalu sulit untuk mempelajari
00:05:32ilmu sakawesi ini karena air rendaman jondek emas berkhasiat meningkatkan kekuatan tenaga inti kalau
00:05:43begitu kita rebut kembali condek emas itu Datuk sulit itu pun sudah aku pikirkan
00:05:50pemuda mata satu itu memiliki ilmu harimau kumbang kecuali kalau kita sudah menguasai ilmu sakawesi lagi pula benda itu ada dalam perut istrinya
00:06:18pas down
00:06:28pas down
00:06:32Sampai jumpa di video selanjutnya
00:07:02Sampai jumpa.
00:07:32Sampai jumpa.
00:08:02Sampai jumpa.
00:08:32Sampai jumpa.
00:09:01Sampai jumpa.
00:09:31Sampai jumpa.
00:09:33Sampai jumpa.
00:09:35Sampai jumpa.
00:09:37Sampai jumpa.
00:09:39Sampai jumpa.
00:09:41Sampai jumpa.
00:09:45Sampai jumpa.
00:09:51Sampai jumpa.
00:09:59Sampai jumpa.
00:10:01Sampai jumpa.
00:10:03Sampai jumpa.
00:10:07Sampai jumpa.
00:10:09Sampai jumpa.
00:10:11Sampai jumpa.
00:10:13Sampai jumpa.
00:10:17Sampai jumpa.
00:10:27Sampai jumpa.
00:10:29Sampai jumpa.
00:10:39Sampai jumpa.
00:10:41Sampai jumpa.
00:10:43Sampai jumpa.
00:10:45Sampai jumpa.
00:10:53Sampai jumpa.
00:10:55Sampai jumpa.
00:10:57Sampai jumpa.
00:10:59Sampai jumpa.
00:11:01Sampai jumpa.
00:11:03Sampai jumpa.
00:11:05Sampai jumpa.
00:11:07Sampai jumpa.
00:11:09Sampai jumpa.
00:11:11Sampai jumpa.
00:11:13Sampai jumpa.
00:11:15Sampai jumpa.
00:11:21Sampai jumpa.
00:11:23Maafkan apa.
00:11:25Kau masih marah sama Abang.
00:11:54Saya tidak marah, Bang.
00:11:55Cuma saya malu pada diri sendiri.
00:11:59Kalau saja mata saya tidak putar dan emak saya tidak meninggal, tentu saya tidak akan jadi gundiknya Datu Alang.
00:12:14Sudahlah, Nana. Jangan ingat-ingat itu lagi. Abang sudah tidak mempersoalkan itu.
00:12:24Apa betul-betul sayang kau?
00:12:28Saya tahu, Bang.
00:12:32Walaupun saya tidak melihat, tapi saya bisa merasakan dari sikap Abang sehari-hari.
00:12:42Jadi karena itulah saya merasa malu, Bang.
00:12:48Mengapa saya tidak bisa memberikan malam pertama saya buat Abang?
00:12:54Abang tidak mau dengar itu lagi.
00:13:08Terima kasih.
00:13:10Terima kasih.
00:13:12Terima kasih.
00:13:14Terima kasih.
00:13:38Terima kasih.
00:13:40Terima kasih.
00:13:42Terima kasih.
00:13:44Terima kasih.
00:13:46Terima kasih.
00:13:48Terima kasih.
00:13:50Terima kasih.
00:13:52.
00:14:04Terima kasih.
00:14:08Kalau kau berani, pergilah
00:14:38Jelaka, Galak
00:14:55Kampung kita diserang perampok
00:14:57Kau jangan main-main, Buntat
00:14:58Betul lah, Galak
00:15:00Kalau betul
00:15:01Kenapa kau kemari?
00:15:04Kenapa kau tidak lawan saja?
00:15:06Pakai inilah, Galak
00:15:07Perampok itu banyak, bukan satu
00:15:10Lagi pula
00:15:12Aku kan tak mau mati Jelzia
00:15:14Ah, dasar penakut
00:15:16Rengsek
00:15:17Abang
00:15:24Abang
00:15:26Buntat
00:15:37Kemana perampok-perampok tadi?
00:15:42Mereka sudah pergi
00:15:44Baru saja
00:15:47Belum begitu jauh
00:15:50Lari ke arah mana mereka?
00:15:52Mereka menuju ke arah hutan
00:15:54Ayo, Buntat
00:15:55Jangan lewat sana, Galak
00:15:59Kita harus potong jalan
00:16:01Galak
00:16:02Istrimu juga dibawa
00:16:05Buntat
00:16:07Buntat
00:16:08Buntat
00:16:08Ayo, Buntat
00:16:16Ayo, Buntat
00:16:17Ayo, Buntat
00:16:18kau ada mereka aku akan selamatkan kenangan lewat jalan memutar
00:16:34hati-hati putar kau jangan keluar sebelum mereka meninggalkan kenangan
Be the first to comment