- kemarin dulu
JAKARTA, KOMPAS.TV Eks Penasihat Ahli Kapolri, Irjen (Purn) Aryanto Sutadi berbicara soal tersangka terkait naiknya status kasus dugaan pencemaran nama baik terkait Ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
Aryanto menjelaskan ada kemungkinan 5 nama yang disebut kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan saat pelaporan bisa menjadi tersangka.
Diketahui, Polda Metro Jaya menaikkan status kasus tersebut ke penyidikan.
"Dalam proses penyelidikan yang sudah dilakukan,dalam gelar perkara disimpulkan, ditemukan hasil penyelidikan, sudah ditemukan dugaan peristiwa pidana sehingga perkaranya ditingkatkan ke tahap penyidikan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya dalam konferensi pers pada 11 Juli 2025.
Sementara Roy Suryo mengatakan bahwa dirinya berharap penyidikan dilakukan sebaik-baiknya.
"Ya silahkan, nanti lakukan penyidikan sebaik-baiknya, dan buktikan memang ada pasal-pasal itu terbukti atau nggak, silahkan saja nanti diikuti dan saya siap menjalani itu,"ujar Roy Suryo.
Content Creator: Kharismaningtyas
Video Editor: Frashiva Rizaldi
Produser: Theo Reza
Executive Produser: Sadryna Evanalia
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/605548/full-irjen-purn-aryanto-blak-blakan-soal-kasus-ijazah-jokowi-naik-penyidikan-siapa-tersangka
Aryanto menjelaskan ada kemungkinan 5 nama yang disebut kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan saat pelaporan bisa menjadi tersangka.
Diketahui, Polda Metro Jaya menaikkan status kasus tersebut ke penyidikan.
"Dalam proses penyelidikan yang sudah dilakukan,dalam gelar perkara disimpulkan, ditemukan hasil penyelidikan, sudah ditemukan dugaan peristiwa pidana sehingga perkaranya ditingkatkan ke tahap penyidikan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya dalam konferensi pers pada 11 Juli 2025.
Sementara Roy Suryo mengatakan bahwa dirinya berharap penyidikan dilakukan sebaik-baiknya.
"Ya silahkan, nanti lakukan penyidikan sebaik-baiknya, dan buktikan memang ada pasal-pasal itu terbukti atau nggak, silahkan saja nanti diikuti dan saya siap menjalani itu,"ujar Roy Suryo.
Content Creator: Kharismaningtyas
Video Editor: Frashiva Rizaldi
Produser: Theo Reza
Executive Produser: Sadryna Evanalia
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/605548/full-irjen-purn-aryanto-blak-blakan-soal-kasus-ijazah-jokowi-naik-penyidikan-siapa-tersangka
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Dalam proses penyelidikan yang sudah dilakukan, dalam gelar perkara disimpulkan ditemukan hasil penyelidikan, sudah ditemukan dugaan peristiwa pidana sehingga perkaranya ditingkatkan ke tahap penyelidikan.
00:16Kalau itu mau ditingkatkan ke penyelidikan, ya silahkan nanti lakukan penyelidikan sebaik-baiknya dan buktikan memang kalau ada pasal-pasal itu terbukti atau enggak, silahkan saja nanti diikuti dan saya siap menjalani itu dan biarkan publik yang menilai.
00:31Ya kalau kita ini bukan soal segera-segera ya, saya cuma ingin bertanya juga kenapa sih buru-buru amat, kok buru-buru ingin menaikan, seakan-akan buru-buru ingin memenjarakan kami itu apa sih urgensinya gitu loh.
00:43Dan simpel sekali ya, ijasanya hadir kan begitu selesai gitu kan, ya tapi kenapa buru-buru ingin segera menaikan kasus ini ke arah yang lebih lanjut dan sebagainya itu untuk apa gitu.
00:55Sahabat Kompas TV, kasus pencemaran nama baik terkait tudingan dugaan ijasa palsu Presiden Ketujuh Republik Indonesia Joko Widodo resmi naik ke tahap penyelidikan setelah gelar perkara dilakukan oleh Polda Metro Jaya.
01:10Polisi menyatakan telah menemukan unsur pidana.
01:14Untuk memahami lebih jauh langkah hukum ini, kami mewawancarai Jenderal Purnawirawan Arianto Sutadi, mantan penasehat Kapolri.
01:23Nah langsung saja nih Pak Arianto, apakah kasus Jokowi yang menaik ke penyelidikan berarti sudah ada tersangka?
01:30Kalau kemarin tuh yang di Polda Metro dari penyelidikan dinaikkan ke penyelidikan, itu baru namanya dinaikkan penyelidikan.
01:40Jadi posisinya itu yang tadinya itu kalau penyelidikan itu tidak pakai surat perintah penyelidikan dan sebagainya,
01:47Nah besok ini untuk tindakan-tindakan selanjutnya semua itu perlu justisia.
01:52Jadi misalkan manggil orang pakai perlu justisia, kalau nggak dipanggil nggak mau datang bisa didemput, barang-barang yang lain disita dan sebagainya.
02:03Tetapi sampai kemarin belum ada tersangkanya, karena proses penyelidikan itu adalah serangkaian tindakan dari baca penyelidik untuk mengumpulkan barang bukti,
02:14untuk membuat terangnya perkara dan menemukan tersangka.
02:17Nah sekarang Polda Metro pasti akan mengumpulkan yang kemarin hasil lidik itu kan didapatkan dengan cara penyelidikan biasa yang tanpa proyusisia.
02:28Jadi itu harus dimasukkan di dalam proyusisia sehingga itu memenuhi syarat untuk jadikan barang bukti yang memasukkan dalam perkas.
02:37Nanti dari penyelidikan-penyelidikan itu nanti akan kelihatan posisi A ini dalam kena pasal apa, di B kena pasal apa,
02:44barulah nanti mungkin ditentukan tersangkanya.
02:46Jadi kalau menentukan tersangka kan mesti tersangka ini, melanggar pasal ini, kan tidak semua itu.
02:52Tersangkanya ada berapa tuh, 4 atau 5 ya.
02:54Itu nanti porsinya masing-masing seperti si Roy mungkin itu di samping pencemaran juga ada ujaran kebencian, ujaran kebohongan.
03:04Kalau yang lain tuh, bu siapa bu, itu yang lain itu hanya mungkin bunyinya ujaran kebencian atau apa dan sebagainya.
03:15Kira-kira gitu.
03:15Jadi kemarin itu dinaikkan di dalam penyelidikan, artinya tingkatnya sudah naik dari penyelidikan dan kepenyelidikan,
03:25tetapi tersangkanya belum disebutkan siapa tersangkanya.
03:28Kalau melihat dalam kasus pencemaran nama baik Pak Jokowi ini ya Pak ya,
03:35apa artinya 5 orang kemarin itu sudah bisa disebut sebagai tersangka Pak?
03:40Ya gini, itu yang di Polda Metro itu dulu kan pertama kali ya diawali dari laporan polisi dari Pak Jokowi.
03:52Intinya kalau dari Pak Jokowi itu yang ditekankan adalah pencemaran nama baiknya.
03:58Karena beliau kan yang selama ini kan memang dia dibully terus pas sama si S.
04:03Nah, tapi kemudian waktu itu dilaporkan ke Polda Metro, itu kan pengacaranya yang paling hebat itu kan,
04:13yang pakai andeng-andeng di sini itu kan selalu membohongi rakyat itu menurut saya,
04:17dia kan mengatakan, kenapa itu kok ada pasal diselundupkan gitu kan, gitu kan.
04:22Itu kan aja pasar pencemaran namanya.
04:23Nah, disitulah dari dulu itu dia itu nggak suka dengan saya karena saya mengatakan bahwa itu pasal yang bisa ditunjukkan itu bukan hanya pencemaran saja.
04:32Banyak itu pasal yang lain, ujaran kepencian, gitu.
04:36Wah, langsung dia mencak-mencak kan, marah banget selama ini dia menyerang saya karena dia nggak mau itu pasal-pasal yang lain itu dimasukkan dalam situ.
04:43Mau dia itu cuman pencemaran.
04:46Nah, kalau pasal pencemaran itu berarti yang boleh lapor hanya orang yang dicemarkan kan, gitu.
04:51Dan kemudian pasal pencemaran itu, hukumannya kan jeringan, gitu.
04:58Tetapi saya sebagai penyidik, saya udah membaca dari dulu, pasti di samping adanya pencemaran,
05:04pasti bisa ujaran kepencian, menghasut, provokasi, ujaran kebohongan, itu pasti bisa masuk, gitu.
05:12Saya pikir dulu pasal-pasal itu akan digali sendiri oleh penyidik,
05:16tetapi ternyata tidak.
05:17Menyusul kan ada laporan-laporan baru tuh, yang laporannya di Jakarta Pusat, Jakarta Selatan,
05:23itu kan bunyinya kan, itu ujaran kepencian, provokasi, bukan pencemaran,
05:27karena dilaporkan oleh orang yang lain yang bukan yang dicemarkan.
05:31Kan itu kan dilaporkan oleh orang lain ya, banyak orang ya itu.
05:34Nah, makanya,
05:36yang kemarin itu diumumkan oleh Boldam itu,
05:39yang dinaikkan dalam penyidikan itu ada laporan polisi,
05:44dari berapa itu, ada 6 atau berapa, saya lupa ya,
05:47nggak bisa menimusi saya, ada yang jabut,
05:49kemudian kalau yang nggak di jabut itu dinaikkan dengan,
05:52apa, menjadi penyidikan, gitu.
05:55Artinya kalau dalam penyidikan itu,
05:57pasti nanti kemudian akan dicari tersangkanya itu tadi,
06:00seperti yang saya tadi kata-kata tadi.
06:01Jadi intinya yang disasar nanti penyidikan ini,
06:06tidak ada penyidikan pencemaran nama doang,
06:08tapi pasti pakai ujaran kepencian,
06:11kasutan, kemudian ujaran kebohongan,
06:14dan sebagainya itu yang nanti akan menjadi penyidikan.
06:19Kira-kira begitu.
06:21Oh, berarti itu potensinya 5 orang ini tuh
06:23jadi semakin mengerucut gitu ya, Pak ya?
06:27Ya, sangat-sangat berpotensi untuk menjadi tersangka 5 orang itu.
06:31Karena ujaran yang akan penyidikan kan.
06:34Jadi 5 orang itu pasti berpotensi menjadi tersangka,
06:37entah nanti tersangka untuk pasal-pasal apa,
06:40itu nanti sesuai dengan bukti-bukti yang dikumpulkan.
06:43Kan bukti yang dikumpulkan oleh penyidikan banyak sekarang ya.
06:46Saksi aja kemana 50, eh 49.
06:49Saksi ahlinya ada 7, gitu kan.
06:52Tetapi saksi-saksi bukti, bukan alat bukti,
06:55jejak digital itu banyak sekali.
06:57Karena kasus mereka ini kan untuk ujaran kebencian,
07:00kan gampang tinggal mencuplik-cuplik daripada jejak digital aja.
07:04Apa yang mereka misalkan dia menginap,
07:07hakim itu apa dikendalikan oleh Jokowi,
07:10Pak Pori apa itu tunduk pada ini.
07:13Itu mah kan menghasut rakyat untuk nggak percaya pada ini.
07:16Ini jejaknya banyak sekali itu, berulang kali.
07:19Dan kalau kita lihat di dalam medsos,
07:22itu kalau sekali dia tebarkan gitu,
07:24yang membaca orang ratusan ribu,
07:26itu kan berarti sudah tersebar berapa ribu orang kan itu.
07:29Itulah kira-kira, kan secara membuktikannya itu mudah sekali.
07:33Karena berapa kali dia menghasut itu,
07:35kalau orang ya, menghasut orang secara lesan gitu.
07:38Kan cuma sekali aja ya, ketika itu aja orang yang lain.
07:41Tapi kalau dia menghasutnya ditebarkan lewat ini,
07:44medsos ini,
07:45begitu lewat podcast seperti sekarang ini gitu.
07:47Kita kalau menghasut itu.
07:48Kan followernya berapa itu?
07:50Berarti dia menghasut disampaikan berapa-berapa ribu orang misalkan gitu.
07:54Belum nanti kalau diulang-ulang di forward dan sebagainya.
07:58Jadi pembuktian untuk ujian kebencian,
08:01itu lebih mudah untuk mendapatkannya dari jejak digital itu.
08:06Karena jejak digital itu nggak bisa dihapuskan oleh yang bersangkutan.
08:09Kira-kira gitu.
08:10Jadi potensinya sangat tinggi sekali.
08:12Kalau mereka mengatakan selama ini,
08:15wah itu kan,
08:15kan ini hanya pencemaran.
08:17Itulah yang dari dulu dia itu berusaha keras
08:20supaya pasal-pasal ujaran kebencian itu
08:22nggak bisa dimasukkan gitu.
08:24Mereka kerja keras.
08:25Disitulah saya akan katakan sekarang ya.
08:27Ini kasus ini sebetulnya ini,
08:29kemarin itu,
08:30rakyat itu terlalu banyak dibohongi oleh mereka itu.
08:35Karena mereka itu menebarkan kebohongan-kebohongan.
08:38Kebohongannya,
08:39contohnya misalnya ya,
08:41itu mengatakan dia melakukan,
08:42kan kebohongannya kan gini,
08:43menuduh ijazahnya Pak Jokowi palsu.
08:46Dasarnya dia menuduh hanya karena dia pernah meneliti,
08:49kan gitu kan,
08:50dengan cara yang saintifik,
08:51yang 90 apa,
08:5311 triliun apa,
08:55apa,
08:56palsu kan ngomong gitu.
08:57Kemudian si Rismond itu menuduh bahwa
08:59skripsinya nggak benar gitu kan,
09:01ada penggunaan profesor dan sebagainya itu.
09:04Kan dasarnya tuduhan itu,
09:06itu semuanya kayak gitu.
09:07Ternyata kemarin dari gelar,
09:09yang digelar di,
09:11gelar terbuka kemarin apa,
09:13misalnya gelar khusus itu ya,
09:15kemarin dari Gama itu,
09:19menceritakan bahwa apa-apa yang dituduhkan
09:22sebagai kejanggalan oleh mereka itu ya,
09:24misalnya itu,
09:25skripsi itu kan tidak ada lembar pengesahnya,
09:28itu berarti kan palsu,
09:29dianggap begitu kan.
09:30Apa ceritanya Gama?
09:32Iya Pak,
09:33itu yang skripsi yang seperti Pak Jokowi itu,
09:36dari alumni 80 orang itu,
09:38itu hampir 50 persen kayak gitu Pak,
09:40karena apa?
09:41Dulu orang itu berskripsi,
09:43mengetik sendiri,
09:44dan kemudian lembar pengesahannya
09:45tidak harus sama-sama dengan
09:46peketikan yang dalam skripsinya.
09:48Sehingga orang-orang yang mempunyai skripsi
09:51yang seperti Pak Jokowi itu banyak.
09:53Jadi kesimpulannya bukan itu,
09:55karena nggak sama,
09:56kemudian dianggap itu palsuan gitu.
09:58Jadi itu sudah jama gitu.
10:00Termasuk juga dengan profesor itu,
10:02ada Soe,
10:02ada Su gitu kan.
10:04Kan bola-balik dia kemenangkan di sana,
10:06ini kan palsu berarti.
10:07Ini kan kecurangan Gama,
10:08gini-gini melindungi.
10:09Kan itu,
10:10si Suryo kan ngomongan gitu.
10:12Padahal,
10:14Gama itu mengatakan,
10:15Pak,
10:15itu karena profesor itu,
10:16dulu dapat doktornya itu tahun sekian,
10:18tapi pengukuannya baru 3 tahun keundrian.
10:22Sehingga selama kurun waktu itu,
10:23ada yang isinya Soe,
10:25ada Su,
10:26dari jasa 80 orang itu,
10:27sebagian dari sekian persen,
10:29ada yang pakai Soe,
10:29pakai Su.
10:30Itu jama.
10:31Jadi itu bukan suatu mentang-mentang,
10:33Pak Jokowi itu nggak ada,
10:34itu kan ditebarkan sebagai ini.
10:37Apa?
10:37Seribu persen,
10:38bahwa itu palsu.
10:39Kan ngomong-ngisi respon,
10:40kayak gitu.
10:41Contoh gitu.
10:42Jadi terus termasuk apa lagi ya?
10:44Biasa yang dibandingkan itu.
10:47Yang dibandingkan kan,
10:48Hukatuk itu kan,
10:49dari,
10:50Barisin kan ngambil tiga itu ya.
10:52Tiga kan.
10:53Sama si Royo,
10:54terang aja tiga itu kan dari,
10:55yang temen-temennya,
10:57yang disodorkan,
10:58itu yang palsu sama palsu,
10:59dibandingkan.
11:00Kan itu kan.
11:00Itulah fitnah itu,
11:02kebohongan yang disampaikan oleh Royo itu,
11:04pada publik.
11:05Padahal,
11:05yang tiga itu,
11:06itu diambil daripada 10 sampel tadinya.
11:09Dan setiap sampel itu,
11:11isinya ada 20 dokumen.
11:13Bukan hanya ijasa asli doang itu.
11:15Bukan fotokopi ijasa.
11:17Kan ijasa itu gak ada yang ngasri ya.
11:18Di perusahaan itu.
11:20Adanya cuman kopi ya gitu ya.
11:22Tapi 20 dokumen itu,
11:24mulai dari ijasa,
11:25sampai data-data,
11:27yang sangat detail mengenai,
11:30kapan dia bayar kuliah,
11:31kemudian daftar nilai,
11:33dan sebagainya itu.
11:34Dari tiga itu dibandingkan,
11:36karena apa?
11:36Karena masuknya,
11:37pendidikannya sampai lulusnya sama.
11:40Jadi kan,
11:41itu memenuhi syaratkan
11:43untuk berbandingan gitu.
11:45Nah itu jadi,
11:46bukan hanya kopi ijasa itu
11:47yang disampaikan itu,
11:48yang oleh si Roy dituduhkan itu,
11:51dipilih sengaja yang sama-sama palsunya.
11:54Itu kira-kira gitu.
11:56Jadi saya akan mengatakan di sini ya,
11:57sorry ya,
11:58saya yang ngomong di podcast ini,
11:59saya bukan ngomong kepada presenter
12:01supaya saya terkenal enggak.
12:04Misi saya adalah menerangkan pada rakyat.
12:06Apa yang terjadi sesungguhnya,
12:08kan saya kan dari dulu yang ngomong gitu.
12:10Apa yang terjadi sesungguhnya itu,
12:12inilah rakyat perlu ketahui.
12:14Karena sampai sekarang ya,
12:15gara-gara bualan mereka itu,
12:17rakyat kan baru semua terkooptasi ya,
12:19mengatakan bahwa,
12:20jasa Pak Jokowi itu palsu,
12:21polisi di-dipti oleh Pak Jokowi.
12:23Itu yang saya sekarang tentang habis-habisan.
12:26Karena rakyat terframing untuk itu.
12:28Strategi mereka itu ya adalah
12:30memprovokasi supaya rata benci dengan aparat,
12:32tidak percaya dengan hakim,
12:34dan sebagainya itu kan.
12:35Ini harus diluruskan nih,
12:37kalau enggak akan terjadi
12:37keterbelaan di lapangan.
12:40Kira-kira itu, Bu.
12:42Jadi, apa yang terjadi sekarang itu,
12:44kemarin itu ya,
12:44dari gelar,
12:46itu makin terbuka,
12:48terang-benderang bahwa
12:49apa yang mereka tuduhkan selama ini,
12:50galil-galil yang mereka tuduhkan selama ini,
12:53itu adalah galil yang tidak benar,
12:55tapi dia sampaikan berarah ecak,
12:56karena itu benar.
12:57Itu tadi.
12:58Jadi, contoh ya,
12:59mengenai penelitian itu.
13:01Penelitian,
13:01saya ulangi lagi ya.
13:03Dia kan bilang,
13:03saya ini meneliti,
13:05tidak boleh dibantahkan gitu kan.
13:07Saya pakai teknik apa?
13:09Digital forensik dan sebagainya.
13:12Silahkan.
13:13Tetapi,
13:13yang diumpetkan
13:14pada publik itu,
13:16sampel yang diambil dia itu,
13:19untuk membandingkan.
13:20Bukan sampel dari jasa
13:21yang didapat dari Pak Jokowi,
13:22entah itu dituduh palsu atau enggak.
13:24Kalau penelitian yang betul kan gitu,
13:26harusnya ditapet dulu,
13:27mana dituduh palsu,
13:28kemudian itu dibandingkan
13:30dengan yang ada di tempat dokumen
13:31di kamar itu.
13:33Kalau ini kan enggak,
13:34sampel itu aja bola-bola kemana
13:35diakui oleh si Roy lagi tuh.
13:37Bahwa itu sampel yang diambil
13:38dari si Sandi,
13:39salah seorang anggota itu ya,
13:41yang memupload ke atas,
13:43kemudian,
13:43kemudian itu dikopi,
13:45dan kemudian itu yang dibandingkan.
13:46Kan konyol kayak gitu tuh.
13:48Ketika kita tersesat ya,
13:50saya tanyakan,
13:51itu sampel kan,
13:52mungkin,
13:54itu sampelnya yang diupload itu kan palsu.
13:56Ya salahkan dia dong.
13:58Jangan salahkan saya.
13:59Cara berdiskusi itu dia kayak gitu.
14:01Salahkan dia kalau itu palsu.
14:03Jangan salahkan saya yang meneliti.
14:05Itu yang saya bilang itu
14:07pembohongan besar-besaran pada publik itu.
14:09Yang ini harus publik ketahui ya.
14:11Saya mengatakan,
14:11ini karena apa?
14:12Karena rakyat sekarang itu,
14:15yang di lapangan sekarang,
14:16terbelah menjadi orang yang antara
14:18saya dengan tidak.
14:20Bukan rakyat jelata saja,
14:22rakyat yang awam saja.
14:23Sampai profesor teman saya,
14:25senior saya tuh.
14:26Itu percaya bahwa jasa Pak Jokowi itu palsu.
14:29Itulah kegilaan daripada mereka itu
14:31untuk membodohi rakyat itu.
14:33Yang harus saya terangkan jelas sekarang ini
14:36bahwa arahnya adalah kayak gitu.
14:38Jadi saya bukan belain Pak Jokowi ya.
14:40Bahwa Pak Jokowi itu kan.
14:41Tapi saya menerangkan kebenaran yang ada
14:43dan kecurangan yang selama ini mereka lakukan.
14:45Yang selama ini sembunyikan oleh rakyat.
14:48Dan itu kasihan sekali
14:49membikin rakyat itu bersahkan.
14:51membikin keterbelahan.
14:54Mereka selalu mengelak bahwa
14:55saya itu menyampaikan kayak gini ini ya.
14:58Masa saya dianggap saya mempercaya belah.
15:00Mana buktinya kalau menghasut orang di lapangan itu
15:02mengikuti hasutan saya.
15:04Nah seorang-orang kan sekarang
15:05tanpa diketahui.
15:08Diomongan bahwa itu
15:09ujasanya Pak Jokowi palsu.
15:11Semua kan ikut-ikut menurdu.
15:13Itu yang dianggap itu kegaduannya
15:14cuma di medsos itu
15:15nggak masuk dalam putusan MK itu katanya.
15:17Padahal kan kegaduan itu
15:18tidak ada di medsos saja.
15:20Tetapi dimasalahkan.
15:21Di lapangan sana
15:22sudah terjadi keterbelahan pendapat ya.
15:24Antara tidak percaya sama aparat.
15:26Tidak percaya pada negara.
15:28Dan kemudian
15:28hanya seakan-akan
15:31aparat itu didikti oleh Pak Jokowi itu.
15:33Itu yang saya nggak bisa terima ya.
15:36Makanya misi saya adalah
15:37saya menerangkan pada rakyat.
15:38Ini loh yang terjadi ya.
15:40Supaya rakyat bisa
15:41memahami ya.
15:43Bahwa itu semua yang mereka sampaikan itu
15:45tidak benar menurut ukuran saya.
15:48Tinggal nanti silahkan aja
15:50ikuti tempat perkembangan ya.
15:51Karena kalau penyidikan itu
15:53maka otomatis nanti
15:54pembuktiannya masuk kepada pengadilan.
15:57Selama ini kita tunggu saja
15:59dengan naiknya penyidikan
16:00saya lega ya.
16:01Karena akhirnya program itu
16:02nggak ragu-ragu.
16:03Memproses nanti mudah-mudahan
16:05berkas cepat selesai.
16:06Nanti akan disidangkan di sana.
16:07Berarti kasus ini tuh
16:11lebih condong ke
16:12akan langsung ke meja hijau gitu ya Pak ya?
16:15Iya.
16:16Ini tinggal penyidikan ya.
16:18Penyidikan itu adalah
16:19mengumpulkan barang bukti
16:20yang pakai perusia
16:22judulnya itu, berkasnya itu.
16:24Berarti berita acaranya
16:26diatasnya ada perusia
16:27untuk keadilan.
16:29Jadi bukti-bukti nanti
16:30akan diramu di dalam satu berkas.
16:33Bukti-bukti yang tadinya
16:34sudah dikumpulkan itu
16:34sudah dikasih
16:35barang ceritaan ya,
16:38berita ceritaan.
16:40Kemudian itu semua
16:41akan diramu di dalam
16:42suatu berkas.
16:44Yang berkasnya itu isinya
16:45membuktikan
16:46apakah ijazahnya Pak Jokowi itu
16:49Pak asli.
16:50Kalau itu asli
16:51maka kemudian
16:52tuntutan-tuntutan
16:54bahwa itu melakukan
16:55fitnah
16:57ataupun ucarian kebencian itu
16:58baru bisa dinyatakan
17:00memulih unsur gitu.
17:01Makanya besok berkas ini ya.
17:03Itu ada dua.
17:04Satu
17:04pembuktian
17:06bahwa ijazah Pak Jokowi itu
17:07asli ya.
17:08Di samping mengambil
17:09dari putusannya
17:10di bariskin
17:10ditambah lagi
17:11dengan yang disampaikan
17:12sendiri oleh
17:13gajah
17:14polda ya.
17:16Samping itu juga
17:16bukti-bukti
17:17yang tadi saya bilang
17:18jejak digital
17:20yang mengatakan
17:21bahwa ini memang
17:21terjadi ucarian kebencian.
17:24Kalau itu dikirimkan ke jaksa
17:25nanti jaksa akan meliti.
17:27Kemudian apakah
17:28memulih syarat
17:28untuk menjadi tuntutan.
17:30Kalau memulih
17:30oleh jaksa
17:30nanti akan dikirim ke hakim.
17:32Di situlah nanti
17:32baru disidangkan.
17:34Di dalam sidang itu
17:35nanti prosesnya
17:36akan pemeriksaannya adalah
17:37mencari
17:37lihat saksi-saksi
17:39dan bukti-bukti
17:39untuk menjurus
17:40untuk menerangkan
17:41apakah ijazahnya
17:42Pak Jokowi itu
17:42Pak Asri atau Pak Asuk.
17:45Dan kemudian
17:46barulah pada
17:47bukti-bukti
17:48mengenai apakah
17:49ujaran kebencian
17:49dan sebagainya itu
17:50terbukti apa tidak.
17:51Jadi kayak gitu
17:52prosesnya itu.
17:54Jangan diadang-adangi
17:55sekarang ini.
17:56Dan mereka kan
17:57selalu menentang
17:58itu buktinya
17:59si apa tuh
17:59Bambang yang ada di sana
18:01dihukum
18:02sebagai ujaran
18:04tapi buktinya
18:05ijazah
18:05nggak dibuktikan oleh hakim.
18:06Mereka kan menuduh hakim itu
18:07hakim dikendalikan
18:09oleh ini
18:10Pak Jokowi.
18:12Gamal pun dituduh
18:13bahwa Gamal
18:14dituduh sekongkol
18:15dengan Pak Jokowi.
18:16Terlalu itu bu.
18:18Jadi orang itu
18:18terlalu memfitnahnya itu
18:19terlalu nggak pakai
18:20mutus menurut saya
18:21nggak pakai moral ya.
18:22Orang institusinya
18:24dia sendiri kok dituduh
18:25sebagai itu.
18:26Hanya karena dugaan dia
18:27bahwa itu ijazah itu
18:28palsu dengan cara
18:29pembuktian yang
18:30nggak benar itu tadi.
18:32Itu kira-kira
18:33yang terjadi.
18:34Gini Pak
18:35saya balik lagi
18:37ke gelar perkara
18:38khusus kemarin nih.
18:39Bagaimana menurut
18:40Pak Arianto
18:40ada kaitannya
18:41dengan kenaikan
18:42ke status
18:43penyidikannya
18:44itu tuh
18:45dilihatnya
18:47dari mana aja sih
18:48Pak sebenarnya?
18:48Oke.
18:49Gelar perkara
18:51khusus kemarin itu
18:52itu diselengkarakan
18:54karena adanya
18:55keberatan
18:55daripada mereka.
18:57Kan selama ini ya
18:58Pak Redskrip itu
18:58kan menyelidiki
18:59kasus ini
19:01karena laporan
19:02atau bukan laporan ya
19:03pengaduan
19:04daripada mereka itu ya.
19:06Pengaduan bukan
19:07Pak Roy
19:07tapi itu
19:08TPU apa
19:09saya lupa lah
19:10sejarahnya itu
19:11tim pembela.
19:11TPUA Pak.
19:13TPUA
19:13Pak saya luat-luat terus
19:14singkatan itu
19:15karena itu
19:16oke
19:17mereka kan
19:18TPUA itu
19:20tim pembela
19:20apa
19:21tim pembela
19:23apa sih
19:23singkatan apa sih
19:25TPUA
19:26ya
19:27oke lah
19:27TPUA melaporkan
19:29kepada
19:29Barres Grim
19:30mereka maunya dulu
19:31membuat LP
19:32bahwa
19:33Pak Jokowi itu
19:35isasanya palsu
19:36tetapi
19:37oleh
19:38Barres Grim
19:39waktu itu
19:39karena mereka tidak bisa
19:40menunjukkan bukti yang
19:41otentik
19:42bahwa itu palsu
19:43maka itu dianggap
19:44sebagai suatu
19:45pengaduan saja
19:46apakah ini ada
19:47pidana
19:48apa tidak
19:48oke kan
19:49dari pengaduan itu
19:51itu kan
19:52mulai bulan Desember
19:53itu
19:53dilaporkan
19:54Barres Grim
19:55mencari-cari
19:56keterangan
19:57untuk menunjukkan
19:58bahwa apakah ini
19:58jasa palsu
19:59apa tidak
19:59kan gitu kan
20:00sementara mereka
20:01sendiri tidak
20:02memberikan
20:02bukti-bukti
20:03yang konkret
20:03yang mereka bilang
20:05katanya
20:05ngasih bukti-bukti
20:06yang lengkap
20:06padahal kan
20:07mereka enggak
20:07karena
20:08akhirnya
20:09Barres Grim
20:09setelah mengadakan
20:10penyelidikan
20:10sampai
20:11kemarin itu
20:12berkesimpulan
20:14tidak
20:14ada
20:15apa
20:16unsur pidana
20:18jadi kalau
20:18penyelidikan itu
20:20tujuannya adalah
20:21kan
20:21serangkaian
20:22daripada tindakan
20:22penyelidik
20:23untuk menentukan
20:24apakah ada
20:24tindakan pidana
20:25apa tidak
20:26dari yang dilaporkan
20:27itu
20:27ternyata
20:28setelah 6 bulan
20:29itu dilakukan
20:30penelitian
20:32itu dari penelitian
20:34itu apa
20:34Barres Grim
20:36sudah mau
20:37meneliti
20:3750 saksi
20:38kemarin
20:40dari gelat itu
20:40kelihatan
20:41dari 50 saksi
20:4212
20:43TKP
20:44didatangi
20:44alat bukti
20:45banyak sekali
20:46bahkan melakukan
20:48perbandingan
20:49di lapor
20:49itu tadi
20:50yang saya ceritakan
20:50itu tadi
20:51dari penelitian itu
20:52semua
20:53Barres Grim
20:53tidak menemukan
20:54adanya unsur pidana
20:55makanya
20:56dia diumumkan
20:57waktu itu
20:57penyelidikan itu
20:58dihentikan
20:59itulah pengacaran
21:00yang hebat itu
21:01nyap-nyap lagi
21:01wah itu
21:02gak bisa itu
21:03gak ada dalam
21:03aturan
21:04dan sebagainya
21:05menurut
21:06perkap nomor
21:07sekian-sekian
21:07ada begini
21:08saya bilang
21:10yang bikin perkap
21:11itu saya
21:12yang mengenai
21:13bikin perkap
21:14mengenai penyelidikan
21:15itu saya
21:15waktu itu
21:16kasih pinkum
21:16karena di dalam
21:17Guhab tidak ada
21:18dan itu
21:19jadi tidak ada
21:20galilnya bahwa
21:21kalau penyelidikan itu
21:22gak boleh
21:23beriksa lapor
21:23dan sebagainya itu
21:24kok menyita-nyita
21:25dan sebagainya
21:26kan yang dikomplinkan
21:27gak gitu
21:27tapi intinya
21:28dia ngomong gitu
21:29itu hanya
21:29untuk mencekokai rakyat
21:30makanya
21:31inilah saya
21:32sampaikan
21:32pada rakyat
21:33bahwa apa yang
21:34disampaikan oleh
21:35advokat itu
21:36pembohongan besar itu
21:37karena strategi mereka
21:38adalah framing
21:39supaya rakyat itu
21:40terbenci pada aparat
21:41dan tidak percaya
21:42pada aparat
21:42itu yang terjadi
21:43oke ya
21:44saya teruskan ya
21:44tadi ya
21:45mengenai penyelidikan
21:46tadi
21:46akibat daripada
21:48dihentikan itu
21:49ketika mau dihentikan itu
21:50dulu ya
21:52saya ngomong
21:52telepon sama
21:53Direktur Pindahan Umum
21:55saya penyelidikan ahli ya
21:57saya memberikan saran-saran itu
21:58demi kebahagiaan polisi
21:59dan demi
22:00supaya rakyat
22:01tidak sampai terkecoh
22:02makanya
22:03saya ngomong sama dia
22:04kalau Anda
22:05mau menghentikan
22:06penyelidikan
22:07ataupun penyelidikan
22:08Anda sebaiknya
22:09gelar itu terbuka
22:10dibuka
22:11supaya rakyat tahu
22:12tapi rupanya
22:13Bariskin waktu itu
22:14memilih tidak melakukan
22:15gelar terbuka
22:16memang tidak ada
22:17aturannya
22:18saya harus terbuka
22:19enggak
22:19cuman kalau gelar terbuka
22:21itu keuntungannya
22:22publik akan
22:23lebih lihat
22:24bahwa ini transparan
22:25kan gitu kan
22:26tetapi
22:27kebiasaan polisi
22:28dari zaman dulu
22:28itu
22:29tidak suka
22:30melakukan gelar terbuka
22:31itu
22:32makanya kemarin itu ya
22:33Bariskin dengan
22:34tidak memenuhi
22:36saran saya
22:36tidak salah
22:37esoknya enggak salah
22:38tetapi
22:39risikonya kan
22:40akhirnya gitu kan
22:41diserang banyak
22:42nah
22:43itu udah saya sampaikan
22:45sama itu
22:46Anda nanti
22:47kalau tidak gelar terbuka
22:48Anda pasti akan
22:49diserang banyak
22:49nah bener
22:50belum seminggu
22:51sudah diumumkan
22:51bahwa ini
22:52enggak ada bidana
22:53dan hingga penyelidikan
22:55dintikan
22:55yaudah pasti
22:56dia protes
22:56apalagi mereka itu
22:57wah ngomong
22:58dimana-mana
22:59itulah contohnya
23:00gitu kan
23:00makanya saya bilang
23:01akhirnya dia mengajukan
23:03ulang kan
23:04dan memang
23:05di dalam itu
23:06diatur
23:07kalau ada keberatan
23:08bisa dilakukan
23:10lakukanlah
23:11gelar ulang
23:12kemarin itu
23:12sebelum gelar ulang
23:14sudah sampaikan
23:15pada mereka ini
23:16ini loh
23:16gelar-gelar
23:17terbuka
23:18atau khusus ini
23:19fungsinya adalah
23:19menampung keberatan Anda
23:21Anda kan ingin
23:22menyampaikan kan
23:22ada bukti-bukti
23:23baru
23:24ada bukti ini
23:24yang mengatakan
23:25bahwa mereka itu
23:26melanggar
23:26kan gitu kan
23:28kayak wanti-wanti
23:29pada mereka
23:29beberapa
23:30seminggu
23:31atau dua minggu
23:32sebelum gelar khusus itu
23:33sampaikan ya
23:34kepada buah pihak nih
23:35kan saya di TV
23:36pulak balik
23:37saya sampaikan gini
23:38besok ya
23:39kalau gelar khusus itu
23:40Anda bawa
23:41barang bukti
23:41sebanyak-banyaknya
23:43bukti itu
23:45Anda bawa
23:45dari pihak ROI
23:47maupun dari pihak yang
23:48Pak Jokowi
23:49bukti yang banyak
23:50jangan hanya
23:50bukti yang gambar
23:51kemburkan di medsos ini
23:53itu gak ada nilainya
23:54karena kalau
23:55bukti di medsos itu
23:57kan gak bisa
23:57dimasukkan dengan berkas
23:58tapi kalau besok ini
24:00bisa dimasukkan
24:02udah saya peringatkan
24:03gitu kan
24:04kemarin
24:05jalan lah itu
24:06gelar
24:07terbuka itu
24:09agar khusus gitu ya
24:10yang diminta
24:10seperti yang saya beri
24:12di sini
24:12gelar khusus itu
24:14pasti nanti ya
24:14bunyinya begini
24:16satu
24:16baris krim akan
24:17menerangkan bagaimana
24:18yang udah dikerjakan
24:20karena di dalam
24:21gelar khusus itu
24:21fungsinya ada dua
24:22satu
24:23untuk mengoreksi
24:24apakah
24:25baris krim selama ini
24:26sudah melakukan fungsinya
24:27oleh wasidik kan
24:29yang menyelenggarakan
24:30itu wasidik
24:30jadi yang nomor satu
24:32mengoreksi apakah
24:33baris krim sudah
24:34sesuai dengan
24:35SOP-nya
24:35yang kedua
24:36apakah sudah sesuai
24:37semua ala bukti itu
24:39dimasukkan apa tidak
24:40gitu
24:40makanya kemarin
24:41dua fungsinya
24:43gelar
24:43apa
24:44khusus itu
24:45itu tadi
24:46nah betul kemarin
24:47gelar itu dibagi menjadi
24:48dua
24:48di seksi satu
24:50nah ini saya juga
24:51menyayangkan ya
24:52gelar di MAPES
24:52kemarin itu
24:53kalau bayangan saya
24:54anak saya
24:55mengajarkan gelar khusus
24:56kayak itu
24:57ya sudah
24:57gak usah dipisah-pisah
24:59kalau kemarin dipisah-pisah
25:00gelar satu itu
25:01isinya
25:01baris krim
25:03menceritakan
25:04secara singkat
25:05apa yang dilakukan
25:06terus kemudian
25:07dari pihak yang keberatan
25:08dikasih kesempatan
25:09untuk menyampaikan
25:09apa keberatan
25:10dan menambahin
25:12barang-barang bukti
25:12yang ada
25:13habis itu
25:14baru pada pihak
25:15yang kedua
25:16yang anunya
25:18Pak Jokowi itu
25:18menyampaikan
25:19barang bukti
25:19barang kali ada
25:20yang ingin disampaikan
25:21dan kemarin
25:22dikasih kesempatan juga
25:23kemarin masing minta
25:24mau bawa saksi
25:25silahkan aja
25:27boleh
25:28bawa saksi
25:29waktu itu kan
25:30pihaknya
25:30Pak Jokowi keberatan
25:32orang itu sudah dihentikan
25:33kok ada saksi lagi
25:34tapi akhirnya
25:35dia mau juga
25:35nah di gelar
25:37yang kemarin itu
25:38yang sesi pertama itu
25:39pertama kali
25:41baris krim
25:41menceritakan
25:42tapi hanya singkat
25:43kemudian
25:45baru pihak mereka
25:47ROI CS itu
25:48dikasih kesempatan
25:49itu lama loh
25:50yang kemarinnya itu
25:50mulai
25:51gelar itu mulai jam 10
25:52baris krim
25:54paparan
25:55kurang pihak
25:55setengah jam
25:56sisanya diberikan
25:57kepada mereka
25:58sampai jam
25:581.30 gitu
26:002 jam sendiri
26:01mereka dikasih
26:02kesempatan
26:02untuk menyampaikan
26:03itu tadi
26:04tapi yang disampaikan
26:04ya kembali
26:05apa yang diomongkan
26:06di TV itu
26:07dia sampaikan lagi
26:08bahwa saya sudah
26:08mengatakan penelitian
26:09gini-gini
26:10seperti si Roy itu
26:11dan penelitian
26:12yang bohong itu
26:12tadi disampaikan lagi
26:13disitu gini-gini
26:14si respon juga sama
26:15mengulang lagi
26:16dia malah mengujat
26:18baris krim ini
26:19saya bukannya benci
26:20tapi baik
26:21karena dia
26:22saya ingin polisi
26:23yang bagus
26:24tapi ya itu
26:25mengujat
26:25gak percaya sama itu
26:26gitu
26:27jadi kesimpulannya
26:29mereka tidak
26:30menyampaikan
26:32bukti-bukti yang konkret
26:33untuk menambah
26:33kekuatan mereka
26:34yang disampaikan itu
26:36menurut saya
26:36buktinya ya
26:37tidak ada
26:37apa
26:39daya untuk
26:40menambah
26:41kecermatan
26:42alat bukti mereka
26:43gitu
26:44sementara
26:45saksi yang dibawa oleh
26:47Pak Jokowi
26:49disitu kan
26:50dia saksi yang
26:51ahli forensik beneran
26:53sementara
26:54kalau saksi Pak Roy itu
26:55mengatakan ahli forensik
26:57tapi kan dia
26:57gak punya
26:58surat-surat
26:59karena kemarin
27:00gak diperlihatkan
27:01surat dia punya itu
27:03kompetensi dia
27:04sebagai saksi ahli
27:06pengalaman
27:07pengalamannya
27:08kemudian
27:09kredibilitasnya itu
27:10mereka gak bawa
27:11saya pikir
27:12waktu itu
27:12ketika saya udah
27:13peringatan gitu
27:13dibawa disitu dong
27:15gitu kan
27:15supaya ini
27:16tapi enggak
27:17sama juga dengan
27:18respon
27:18nah akhirnya
27:20ketika dia paparin itu
27:21paparan dari
27:22bandar saksi ahli
27:23dari Pak Jokowi
27:23dia nyampaikan
27:24saya ini ahli forensik
27:25dia menyangkal
27:27gak bisa itu
27:28kalau bukti
27:29analog
27:30Pak Jokowi itu
27:31itu dibuktikan
27:32dengan digital
27:33elah itu
27:35diterangkan lah
27:36gini-gini-gini
27:36dan sebagainya
27:37itu kan mementahkan
27:38daripada apa yang
27:38disampaikan oleh
27:39Pak Jokowi itu
27:40makanya
27:41kesimpulan daripada
27:42baraksim ya
27:42sudah pasti
27:43itu tidak ada
27:44menambah kekuatan
27:46mereka itu
27:46kan gitu
27:47kira-kira ya
27:48tapi ini saya teruskan
27:49itu gelar yang pertama
27:50sampai jam 2
27:51gelar kedua
27:53dilanjutkan
27:54nah gelar yang kedua itu
27:56mereka gak ikut
27:58gitu tadi
27:59saya tambahkan ya
28:02gelar satu pun itu
28:04si pengacara yang hebat itu
28:05gak masuk dalam
28:06jadi dia gak ngerti
28:07apa yang terjadi di dalam
28:08pengacara yang banyak
28:08ngomong tadi itu loh
28:09yang banyak membohongi itu tadi
28:10yang pakai andeng-andeng
28:12disini itu
28:13itu kan dia gak ikut
28:15jadi gak tahu
28:15persis apa yang terjadi
28:16disitu
28:17tapi kan di luar kan
28:18dia ngomong-ngomong
28:19wah ini
28:19ini
28:20itu oke
28:21saya teruskan ya
28:22mengenai yang
28:23gelar yang kedua itu
28:23yang kedua ya
28:25itu ada kesaksian dari
28:27Gajah Mada
28:28ada dua saksi itu
28:30yang datang disitu adalah
28:31yang pegang perpustakaannya
28:32kepala subia
28:33saya gak ngerti
28:34jabatannya
28:35dan
28:36saksi yang netral
28:38dari UI
28:39saksi yang UI
28:40itu akan
28:41menilai apakah
28:42ini
28:43unsur pidanya
28:44ada apa tidak
28:45gitu
28:46nah dari Gama itu
28:47paparannya itu
28:49karena waktu
28:49kesempatan yang kedua itu
28:51oh iya saya lupa ya tadi
28:52dari pesawat pertama
28:53sampai kedua itu
28:54semua
28:55disamping dihadiri oleh
28:56para pihak
28:57juga dihadiri oleh
28:59pengawas
29:00pengawas internal polisi
29:01itu semua hadir
29:01Ropam
29:02Paminang
29:04kemudian
29:05Irwasum
29:06itu hadir semua
29:08itu pengawas internal polisi
29:09namanya
29:09Mas Siddiq
29:11kan jelas ya
29:12karena mimpin ya
29:12kemudian
29:13pengawas eksternalnya
29:14dari
29:15Komponas
29:16dari
29:17Komisi Tiga
29:18gitu
29:19sehingga saya itu
29:20sama
29:20Komponasam
29:21entah datang
29:22entah enggak
29:22saya enggak begitu jelas
29:23tapi kira-kira
29:24Ombudsman
29:25jadi udah lengkap
29:27kemarin itu
29:27pengawas luar itu
29:28oke
29:29sayangnya
29:30di dalam
29:31yang sidang pertama itu
29:33yang hadir
29:33dari para pihak itu
29:35cuman
29:35di Seksi Satu
29:36tapi di Seksi Kedua itu
29:38yang
29:38semua itu tadi
29:39masih tetap
29:40kecuali yang
29:40Komisi Tiga
29:41pulang duluan
29:42jadi di Seksi Kedua itu
29:44dikasih kesempatan
29:46pada Komponas
29:47Ombudsman
29:48untuk nanyakan
29:49keterangan-terangan
29:51barangkali yang
29:51apakah ini
29:52kurang apa tidak
29:54disitulah
29:55makanya
29:55Komponas kemarin kan
29:56yakin
29:56karena apa
29:57Komponas itu
29:58menanyakan kepada
29:59Gak Jamada
30:00Pak ini
30:01gimana sih
30:02keterangannya kok
30:03ada yang
30:04janggal-janggal
30:05ini tadi
30:05kan mereka kan
30:06menurut itu pasukan
30:07janggalnya Pak
30:08skripsinya
30:09gak ada pengesahnya
30:10ada penggunaan
30:11soe sama su
30:12terus kemudian
30:13apa
30:13yang banyak itulah
30:15terus kemudian
30:15hasil penelitian itu
30:17kemudian
30:18ijazahnya Jokowi
30:19itu nyeleneh
30:20gitu kan
30:20dama itu
30:22menlepis
30:24hanya dengan
30:26penjelasan begini
30:27itu tadi contohnya
30:28Pak
30:28yang kita bandingkan
30:30itu kemarin itu Pak
30:31itu yang diambil oleh
30:32apa
30:33baris
30:35itu data
30:36mulai dari data
30:37lengkap itu
30:39data
30:39bukan hanya
30:40ijazah tapi
30:41mulai Pak
30:43Jokowi itu
30:43mendaftar
30:44sampai kelulusan
30:46pengumuman
30:46sampai
30:48apa
30:48witansi-witansi
30:50pinjeman
30:51keperpustakaan
30:52sampai
30:53pelunasan
30:54bahwa dia sudah
30:54membalikan pinjeman
30:56kepada tiga
30:56library yang ada
30:58di situ
30:58jadi lengkap itu
30:59jadi makanya
31:00itu kan
31:01menepis itu tadi
31:02bahwa
31:03sanggan daripada
31:04rohi bahwa tiga
31:05ijazah itu
31:05dikumpulkan oleh
31:06Gama untuk
31:07mendukung Pak Jokowi
31:08itu ada
31:09sepuluh
31:10sepuluh bandel
31:11setiap bandelnya
31:12itu ada
31:13dua puluh
31:13lembar
31:14dokumen
31:14jadi yang dipandingkan
31:16bukan hanya
31:16sisanya doang
31:17tapi semua itu
31:18dan yang tiga itu
31:21diambil dari orang
31:21yang masuk sama
31:22kemudian
31:23apa itu
31:24di
31:24pendidikan yang sama
31:26sampai lulusnya sama
31:28makanya diambil
31:28yang tiga itu
31:29tapi masing-masing
31:31yang dipandingkan
31:31ada dua puluh
31:32eksemplar
31:33terus kemudian
31:34mengenai tadi
31:35kejanggalan
31:36yang dituduhkan mereka
31:37itu palsu
31:37yaitu skripsi
31:39oleh Gama
31:39tadi
31:39saya sampaikan
31:40tadi kan
31:41Pak
31:42di sana itu
31:43Pak
31:43yang skripsi
31:44kayak gitu
31:44banyak Pak
31:45yang Pak Jokowi
31:45itu
31:45karena dulu
31:46mereka
31:47ngetik sendiri
31:48sehingga
31:49yang seperti
31:50Pak Jokowi
31:51itu bukan
31:51Pak Jokowi
31:51doang
31:52mungkin ada
31:53berapa persen
31:54saya lupa
31:54persentasenya
31:5516 atau berapa
31:56gitu
31:56sama juga
31:57yang menggunakan
31:58Soe dan Su
31:59Profesor itu
31:59separoh
32:00separoh
32:01pakai Soe
32:01pakai Soe
32:02itu peralian
32:03kayak gitu
32:04karena apa
32:05karena Profesor itu
32:07dapat
32:08dokternya tahun
32:09segini
32:10pengukuhnya tahun
32:10segitu
32:11jadi pada
32:12era itulah
32:12terjadi
32:13perbedaan
32:14perbedaan
32:14jadi
32:14disitu
32:15menepis
32:16apa yang
32:17disampaikan oleh
32:18Pak
32:19mereka itu
32:20nggak benar
32:21dan kemudian
32:22mereka menyudutkan
32:23Gama
32:24ikut-ikut
32:25membantu
32:25kan mereka
32:26selama begitu
32:27contoh
32:27misalkan
32:28harian K.R
32:29pengumuman
32:30itu kan
32:30pengumuman
32:31waktu
32:32kok
32:32pengumuman
32:34mengenai Jokowi
32:34lulus apa tidak
32:35tapi kemudian kan
32:36dia melacak
32:36waktu itu kan
32:37kok ada
32:38puasa
32:39puasa
32:39itu kan
32:40dipermasakan
32:40oleh Siroi
32:41dia simpulkan
32:42bahwa itu kan
32:42nggak benar
32:43itu mesti
32:43koran yang dicetak
32:45khusus untuk mendukung
32:46Pak Jokowi
32:46hilang itu
32:47karena dia memfitnah
32:49itu
32:49memframing rakyat itu
32:50padahal ya
32:51terus kemudian
32:52ketika diperiksa
32:53kembali
32:54kok nggak ada
32:55gitu kan
32:55Hiroi kan
32:56berah ngomong gitu
32:57kemarin
32:58Gama mengatakan
32:59Pak saya
33:00terserang ya
33:01ketika ada
33:02rame-rame ini
33:03dulu kita kan
33:04bebas aja lah
33:05orang siapapun
33:06mau tanya boleh
33:07tapi gara-gara ini
33:08dipraming-pranging itu
33:10akhirnya kemudian
33:10bukti-bukti yang terkait
33:12dengan Pak Jokowi
33:13diamankan
33:13sehingga
33:14tidak semua orang
33:15boleh melihat
33:16disitulah
33:18kemudian Siroi
33:18ngomong bahwa
33:19kok bilang
33:20itu
33:20dan dia
33:21menuduh pada rakyat
33:22memfitnah pada rakyat
33:24bahwa itu
33:24buktinya dilangkan
33:26karena takut kebuka
33:27itu
33:28keterangan licik
33:31daripada dia itu
33:32untuk membohongi rakyat
33:34jadi dari situ
33:36jelas sekali
33:37Gama itu ya
33:38firm sekali
33:39dengan data yang ada ya
33:41dokumen yang sangat lengkap
33:42kesaksian-kesaksian yang masih banyak
33:44foto-foto
33:45daripada temannya
33:46Pak Jokowi
33:47kemudian
33:48sampai ditambah lagi
33:49dengan kesaksian
33:50di tempat dia KKN
33:51sama juga
33:52bisa dilihat kan
33:54semua lengkap itu
33:54Pak Jokowi
33:55bersikeras
33:56bahwa ini adalah
33:58memang Jokowi
33:58murid kami
33:59dan dia
34:00punya isyasa
34:01dari teori
34:02pembuktian
34:03yang wajar
34:04itu sudah cukup
34:05untuk membuktikan
34:06itu sebagai
34:06isyasa yang asri
34:09karena kan analog ya
34:10kalau sudah
34:11buke emang
34:11mengeluarkan
34:12itu selesai
34:13disitulah
34:14saya jadi terbuka
34:15dan saya senang
34:16karena
34:16ada
34:17bahan saya
34:18untuk menerangkan
34:19pada rakyat
34:19meyakinkan pada rakyat
34:21bahwa itulah yang terjadi
34:22dan itulah
34:23kecurangan mereka
34:23selama ini
34:24itu kira-kira
34:25apa yang bisa
34:27saya terangkan
34:28dari gelar khusus itu
34:29kalau kemarin itu
34:31dokter Tifa
34:32sebelum pengumuman
34:33penyidikan itu
34:34sempat menyebut
34:35hal ini tuh
34:36buru-buru
34:36menurut Bapak
34:37naik jadi penyidikan ini
34:39terburu-buru gak sih?
34:42ya itu
34:42istilah yang mereka
34:43pokoknya mereka itu
34:44selama ini
34:45selalu
34:46mengubarkan
34:47pengetahuan
34:49menohok
34:50kita bahwa
34:50kita itu
34:51melakukan
34:52penyidikan
34:53atau penyidikan itu
34:54hanya atas titipan
34:56Pak Jokowi
34:56kan kayak gitu
34:57kan yang dibikin
34:58nah kalau itu
34:59kemarin itu
35:00terburu-buru ya
35:01kita bisa hitung
35:02itu ya
35:02mulai dari
35:03Pak Jokowi itu
35:04melapor
35:05sampai kemarin
35:06kan lidik ya
35:06lidik ini
35:07sampai kemarin itu
35:09kan
35:09dua bulan
35:11baru naik ke tingkat
35:11penyidikan
35:12itu pengacara
35:13yang hebat itu
35:14ya sama dengan
35:15Bu Tifa itu
35:16ngomong itu
35:16buru-buru kan gitu kan
35:18itu ya itu yang
35:19mereka sebarkan
35:20ya kalau menurut saya
35:22itu
35:22kelamaan kemarin
35:23tuh Poldameter
35:24dua bulan
35:26baru menaikkan
35:27sidik itu
35:27kelamaan menurut saya
35:28karena apa
35:29toh
35:30dari Bareskrim
35:31sudah menghentikan
35:32penyidikan
35:32kira-kira
35:33berapa minggu yang lalu ya
35:35sebulan yang lalu
35:36mestinya dengan modal itu
35:37Poldameter sudah
35:38firm bahwa itu
35:39mengizah itu
35:40asli
35:41tinggal dia meningkatkan
35:42dalam penyidikan
35:43dan kemudian menambah
35:44bukti-bukti bahwa itu
35:45berarti ujarannya itu ada
35:46jadi kalau
35:47mengatakan buru-buru
35:48malah kemarin sih
35:49pengacara hebat itu
35:50ngomong
35:50itu lompat-lompat
35:52gitu
35:52oh itu Pak Ahmad
35:53ya
35:54itu ngomong itu
35:55lompat-lompat
35:55yang kedua lagi
35:56ketika kita diskusi
35:57mengenai
35:58ada
35:58kan Poldameter
35:59mengumumkan saksi
36:00saksi
36:01ada tujuh saksi
36:02apa komentar
36:03si komentar
36:04Profesor
36:05yang gombalan itu
36:07kan ngomong gini
36:08itu menunjukkan
36:10bahwa polisi itu
36:11ragu-ragu
36:11coba
36:12gila gak itu
36:13dia ngomong pada rakyat
36:14bahwa polisi
36:15karena ragu-ragu
36:15dia mengundang
36:16saksi ahli
36:17terus kemudian
36:19dia ngomong
36:19itu kan
36:20kalau
36:20saya bantah kan
36:22saya terangkan
36:22mengapa
36:23mengundang
36:24saksi ahli
36:26dia bilang kan
36:28itu Pak
36:29semestinya kan
36:29kalau ujaran
36:30kayak gitu tuh
36:31cukup penyedek
36:32yang menentukan
36:33gak usah tanya
36:34saksi ahli
36:35itu berarti
36:36menunjukkan
36:37ragu-raguan
36:38saya sampaikan
36:39Pak
36:40kalau zaman dulu
36:41orang
36:42membohongi
36:44ataupun
36:44mencemarkan
36:45itu penafsirannya
36:46hanya
36:46ketika KUHP
36:48itu
36:48masih
36:50diterahkan
36:51pada penyitik
36:52tapi setelah
36:53era reformasi
36:54kan sekarang
36:55ada era
36:56kebebasan
36:56berpendapat
36:57ngomong
36:57itu kan
36:58untuk membuktikan
37:00bahwa itu
37:00ujaran kebencian
37:01atau penghinaan
37:02dan sebagainya
37:02kita harus panggil
37:03saksi ahli bahasa
37:05disitulah perannya
37:07kita harus saksi ahli
37:08digital
37:11saksi ahli
37:13daripada
37:13grafonomi
37:15dan sebagainya itu
37:16itu untuk menentukan
37:17pasti bahwa itu
37:18aja pidana
37:19apa tidak
37:19supaya hakim
37:20bisa yakin
37:21itu kan
37:22teorinya kayak gitu
37:23si pengacara
37:24gombalan itu
37:25apa yang ngomong
37:26itulah
37:27pakai saksi ahli
37:28itu apa
37:28nanti itu
37:29jadi
37:30semua kesaksian itu
37:31akan dimonopoli
37:32oleh para saksi ahli
37:34itu
37:34itu
37:35penyesatan betul
37:36kan kayak gitu
37:36saya harus katakan
37:38disini
37:38karena kemarin
37:39gak sempat
37:39saya bisa menyalakan
37:40jadi dia
37:41sementara kita
37:42menggunakan teknik
37:43yang modern
37:45dia
37:47balikkan dengan
37:48menghasut pada rakyat
37:49itu
37:49mereka pakai
37:50saksi ahli
37:51saksi ahli
37:51yang dalam
37:52mungkin disogok
37:53untuk menguatkan mereka
37:55kan jahat
37:56itu
37:56itu yang terjadi
37:59jadi kesimpulannya
37:59terakhir
38:00sama dokter
38:01tiba itu
38:01katanya kan
38:03saya sudah bilang
38:04bawa bukti-bukti
38:05tapi kan
38:05gak kemarin
38:06hanya datang situ
38:07cuman bawa
38:07tuntutan-tuntutan
38:08bahwa dia akan
38:09ngomong gini
38:10akan ini
38:10ini
38:10bahwa dia
38:11dikriminalisasi
38:12dan sebagainya
38:13itu kan bukan
38:14bukti itu
38:14bukan tanggaan mereka
38:16bahwa mereka
38:17mereka itu ya
38:18sudah melakukan
38:20tindakan-tindakan
38:20yang selama ini
38:21ternyata
38:22dari hasil penyidikan
38:23itu adalah
38:23memulih syarat
38:24untuk dianggap
38:25sebagai suatu
38:25udara kepentian
38:26tetapi kan
38:28mereka masih ngomong
38:29saya ini
38:29meneliti
38:30meneliti
38:32dan kemudian
38:32dikriminalisasi
38:33kan itu
38:34dia ngomong
38:34pada rakyat kan
38:35disinilah rakyat
38:37banyak terpancing
38:38bukan hanya
38:38rakyat jelata
38:39ya
38:39profesor pun
38:40terpancing
38:40karena apa
38:41mereka dianggapnya
38:42orang-orang yang suci
38:43yang mencari kebenaran
38:44tapi kemudian
38:45diberangus oleh aparat
38:46itu kan yang
38:47itu yang terjadi
38:48temen saya
38:49temen saya yang profesor
38:50saja
38:50senior saya
38:52mengatakan
38:52kok
38:53itu kalau menurut saya
38:54memang
38:55jelasnya Pak Jokowi
38:55itu palsu
38:56coba bayangkan
38:57disitulah rakyat
38:59yang tercekok
39:00oleh bualan-bualan
39:01mereka itu
39:02sehingga sekarang
39:02rakyat jadi terbelah
39:03di lapangan sana itu
39:04mereka menyangkal
39:06apa buktinya
39:07coba rakyat terbelah
39:08di lapangan
39:08kan gak pernah
39:09ada huru hara
39:11kayak gitu
39:12jadi kesimpulannya
39:14ya saya
39:14mereka itu
39:15cara mereka
39:16menyampaikan provokasi
39:18dan sebagainya
39:19jelas memenuhi syarat
39:20untuk dituduh
39:21sebagai suatu ujian
39:21kepentingan
39:22itu berdasarkan
39:23daripada
39:23para saksi ahli itu
39:25hanya sekarang
39:25belum dibutkan
39:26di pengadilan saja
39:27tapi mereka merasa
39:28bahwa mereka itu
39:29gak mau digugat
39:31kayak gitu
39:31itu kebebasan pendapat
39:32membela kebenaran
39:34penelitian yang jujur
39:35dan sebagainya
39:36dan celakanya
39:37ya mereka itu
39:38membawa
39:39apa itu
39:40memanipulasilah
39:41istilah-istilah mulia
39:43kejujuran
39:44kebohongan
39:46kan kebenaran
39:47itu yang mereka
39:48dengungkan
39:49oleh si Roy juga
39:50demikian kan gitu
39:51kan kebohongan
39:52yang ditunjukkan
39:53selalu ini
39:54kebohongan
39:54yang penting jujur
39:55semua bohong-bohong
39:56padahal yang melakukan
39:57kebohongan
39:57mereka
39:57keadilan
40:00dia menutup
40:01kejujuran
40:02itu jadi
40:04semua
40:04yang diangkat
40:05kayak gitu
40:05saya
40:06disitulah
40:07maka rakyat
40:07banyak
40:08gampang sekali
40:08terjaring ya
40:11jadi sampai
40:13orang-orang yang
40:14berpikiran
40:14profesor itu kan
40:15berarti kan
40:15pemikiran
40:16udah hebat gitu
40:16itu pun
40:17dia masih
40:17percaya
40:18gara-gara
40:18apa
40:19saya percaya
40:20apa
40:20kan fotonya
40:22aja kan
40:22udah jelas
40:22coba
40:23kayak gitu
40:25simple sekali
40:26kalau rakyat
40:26profesor kayak gitu
40:28apalagi rakyat
40:28jelata
40:29itulah
40:30akibat daripada
40:31mereka itu
40:31saya disini
40:32akan merangkan ya
40:33akibat mereka itu
40:35memwitna
40:36dan sebagainya
40:36terjadilah
40:37perpecahan kan
40:38perpecahan
40:39antara kelompok
40:39antara kelompok
40:41mana
40:41ya kelompok
40:42orang yang pro
40:42dengan cukupi
40:43dengan yang
40:43kontra
40:44yang kontra
40:46perpecahan betul-betul
40:47sekarang ini
40:47termasuk perpecahan
40:49antara orang yang
40:49tadinya netral
40:50yang tadinya netral
40:52gak peduli sama itu
40:53tapi akhirnya sekarang juga
40:54wah ini Jokowi
40:56memang pemboong
40:56betul
40:57kan jadi
40:57ikut-ikut menjas
40:59kayak gitu
40:59orang yang netral pun
41:01terjadi perpecahan sekarang
41:02itu yang mereka sangkal
41:04bahwa itu tidak ada
41:05terjadi perpecahan
41:06di
41:06apa
41:07kejolak
41:07di sosial
41:08karena menurut
41:09keputusan MPa kan
41:10kalau hanya kejolaknya
41:11itu di medsos
41:12dan tidak ada bukti
41:13di lapangan
41:14gak bisa dibuktikan
41:15itu sebagai suatu
41:15pujaran kemencian
41:17yang memecah belah
41:18kan gitu
41:18tapi ini nyatanya
41:19di lapangan sudah banyak
41:21bahkan kerusahaan fosik
41:22sudah banyak
41:23ada satu kelompok
41:24yang ingin si Roy itu
41:25dihukum
41:25ada
41:26ada yang ngerutuk
41:27kepada Pak Jokowi
41:28ke rumahnya
41:29ada yang mendatangi
41:30Pak
41:30siapa-siapa
41:32saksi-saksi
41:33yang keberatan
41:33itu di peksa
41:34itu kan suatu
41:35suatu apa
41:36kacauan di masyarakat
41:38bukan hanya di medsos
41:39itulah kira-kira
41:41bu
41:41jadi saya ingin
41:42saya
41:42kesempatan ini
41:44untuk menerangkan
41:44kepada rakyat
41:45saya tidak membela Pak Jokowi
41:46tapi
41:46ingin menerangkan
41:47kepada rakyat
41:48itulah yang sudah terjadi
41:49dari penyelidikan
41:50sampai penyelidikan
41:50sampai penyelidikan ini
41:51tapi kemudian
41:53dikontrol oleh mereka itu
41:54dengan framing-framing
41:55yang mulai dari sejak awal
41:56sejak awal
41:57mereka itu
41:57framing-nya adalah satu
41:59pakai
42:00galihnya ada
42:02penelitian
42:03ilmiah
42:04kemudian
42:05kejujuran
42:06kepohongan
42:07kepohongan
42:10hasutan
42:13mereka mengelak
42:14untuk itu
42:14padahal kan
42:15publik sendiri kan
42:16bisa melihat
42:17jadi kira-kira gitu
42:20yang kedua
42:21memframing
42:22supaya rakyat
42:23tidak percaya
42:24pada aparat
42:25contohnya
42:26putusan pengadilan
42:26di Sleman itu
42:27kan sudah diputus
42:28oleh hakim
42:28apa yang mereka
42:31gembur-gemburkan
42:31contoh itu
42:32di Sleman itu
42:33si Bambang Tri
42:35itu kan
42:35dituduh katanya
42:36menudukan ijazah palsu
42:37kemudian dia
42:38menyebarkan berita
42:40bohong
42:41kemudian dihukum
42:42tanpa dibuktikan
42:43ijazah itu
42:43palsu atau tidak
42:44karena ijazah
42:45tidak dihadirkan
42:46logikanya
42:47seperti itu
42:48yang diselesaikan
42:49mereka
42:49jadi memprovokasi
42:52sebuah rakyat
42:52tidak
42:52mercah sama
42:54aparat
42:54itu kan
42:55itu namanya
42:56perusuh itu
42:57memecah belah bangsa
42:58yang harus
42:59diamankan
43:00tapi
43:00mereka
43:01memecah belah bangsa
43:02tapi dengan
43:03melalui
43:03diselundupan itu
43:05makanya saya kembali
43:06kenapa kok ini
43:07jadi kayak gini ya
43:08karena ini ya
43:09menuduh-menuduh
43:10Jokowi itu ya
43:11saya lihat ini
43:12dari youtube-youtube
43:13yang ada
43:14maupun dari
43:15diskusi selama
43:16dua bulan ini
43:17ini adalah
43:18antara
43:19kelompok yang
43:20penbenci dan
43:21pendendam Jokowi
43:22melawan
43:24kelompok yang
43:25simpatisan dengan
43:26Jokowi
43:26sementara
43:28yang pendendam
43:29Jokowi itu
43:29siapa saja
43:30saya bisa hitung
43:32orang
43:32kelompok pertama
43:33adalah kelompok orang
43:34yang pernah dipecat oleh
43:35Pak Jokowi
43:35ya
43:37kedua
43:38orang kelompok
43:39yang
43:39kelompoknya
43:41dibubarkan oleh
43:41Pak Jokowi
43:42yang ketiga
43:44orang yang
43:45kelompok
43:46yang partainya
43:47ataupun
43:47pil persenya
43:48kalah
43:48itu kira-kira
43:50kelompok itulah
43:51yang pendendam
43:52dengan Pak Jokowi
43:52sehingga dia ingin
43:53menghancurkan Pak Jokowi
43:54tapi ada
43:55kelompok lain
43:56di luar
43:57yaitu kelompok Amerika
43:58dan kelompok Eropa
43:59karena apa
43:59mereka kan
44:00prepotnya diambil
44:01oleh Amerika
44:02kan marah kan
44:03otomatis dia akan
44:03pakai balas dendam
44:05dengan mempecah
44:06belah rakyat kita
44:06Eropa
44:08kita kan dulu kan
44:09digugat WTO
44:10gitu kan
44:11kalah kita
44:13tapi Pak Jokowi
44:13masih melawan
44:14akhirnya Eropa ya
44:15caranya untuk
44:16menghancurkan Indonesia
44:17ya mengadu domba
44:18jadi sekarang
44:19yang terjadi ini adalah
44:20ya
44:20terjadanya
44:22adu domba
44:22oleh
44:23dalang
44:25entah dari dalam
44:26atau dari luar
44:27gitu tadi
44:27untuk menimbulkan
44:29perpecahan-perpecahan
44:30yang berpotensi
44:31kontrak itu
44:31pasti akan
44:32diadu-adu
44:33itulah kira-kira
44:34yang terjadi
44:35makanya kenapa
44:36kok kasus ini
44:36gampang
44:38para senior saya
44:39ngomong itu
44:39gampang
44:40buktikannya
44:40gini
44:41dia gak ngerti
44:43ini
44:43yang kita hadapi
44:45itu bukan
44:45pidana umum
44:46pidana
44:47pure
44:48tapi ini adalah
44:50rekayasa
44:51daripada orang
44:51yang di belakang sana
44:52untuk mengadu domba
44:54itu
44:54makanya mereka
44:54pakai pion-pion
44:55yang
44:56yang gak tahu
44:57malu itu
44:58mereka dengan
44:59ngomong-ngomong
44:59pembuktian bohong
45:00dengan ini
45:01dengan vulgarnya
45:02ngomong bahwa
45:02dia itu gini
45:03dan sebagainya
45:04itu
45:04itu yang mereka
45:05yang dipakai
45:05yang orang-orang
45:06yang model
45:07kayak gitu
45:07itu
45:08itu jadi
45:09kasihan kan rakyat
45:10jadinya
45:11itu kira-kira
45:12begitu
45:12penjelasan saya
45:13lengkap banget
45:15penjelasannya
45:15Pak Arianto
45:16terima kasih
45:18Jenderal Purnabirawan
45:19Arianto Sutadi
45:20atas waktunya
45:21dan penjelasan
45:22yang benar-benar
45:23detail nih
45:24untuk kasus ini
45:25semoga
45:26proses hukum
45:26kasus ini
45:27berjalan adil
45:28dan tentunya
45:29bisa segera
45:30menemukan titik terang
45:31terima kasih juga
45:32saya ingin
45:33nyampekan bu
45:33sekali lagi ya
45:34saya ngomong ini
45:36bukan saya yang bela
45:37Pak Jokowi
45:37tetapi saya menjelikan
45:39pada rakyat
45:39apa yang terjadi
45:40yang sesungguhnya
45:41yang saya lihat
45:42dan analisis saya
45:44kira-kira
45:44apa yang terjadi
45:45di belakang itu
45:46supaya rakyat
45:46waspada
45:47jangan sampai
45:48gampang sekali
45:49terprovokasi
45:50untuk kemudian
45:51mencurigai
45:52aparat gitu
45:53bahwa ini aparat
45:54dikendalikan oleh Jokowi
45:55dan sebagainya
45:56tapi kita tuh
45:57sedang diadu domba
45:58oleh kekuatan asing
45:59itu tadi
46:00kekuatan asing
46:01maupun kekuatan orang
46:02dalam itu tadi
46:02yang mendalangi
46:03yang tiga orang
46:04pendendam itu
46:05dia kan juga mengadu domba juga
46:07dengan menggunakan
46:08pion-pion itu
46:08mudah-mudahan rakyat
46:09dengan penjelasan saya ini
46:10betul-betul
46:12bisa menerimalah
46:13gitu
46:14dan saya
46:15tugas saya adalah
46:16menyelamatkan rakyat
46:17dari provokasi
46:18untuk mengadu domba
46:19oleh orang-orang
46:20yang tidak bertanggung jawab itu
46:21terima kasih banyak
46:25terima kasih juga
46:26sahabat komers TV
46:27karena telah menyaksikan
46:28Zoomcast
46:29saya Karish Mandengtias
46:31pamit undur diri
46:32sampai jumpa
46:32di Zoomcast selanjutnya
46:34terima kasih juga
46:35Pak Rianto
46:35terima kasih
Dianjurkan
0:58
|
Selanjutnya
3:20