Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
MAKASSAR, KOMPAS.TV - Sekelompok warga, menutup akses menuju SMA Negeri 12 Makassar.

Aksi ini sebagai bentuk protes, lantaran anak mereka tidak lolos SPMB di SMA tersebut.

Adu mulut terjadi antara pendemo dan pengguna jalan, saat Jalan Moha Lasuloro yang jadi satu-satunya akses menuju SMA Negeri 12 Makassar ditutup sejumlah warga.

Warga memaksa pengguna jalan untuk memutar balik.

Protes dilakukan, dipicu kekecewaan warga, karena anak mereka tak lolos SPMB di SMA tersebut meski jarak rumah dengan sekolah berdekatan.

Aksi tutup jalan baru terhenti setelah polisi memediasi warga dengan pihak sekolah.

Pihak sekolah mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Makassar untuk mengakomodasi empat calon murid yang tidak lolos.

Sementara di Tangerang Selatan, Banten sejumlah warga yang didominasi orang tua calon murid, berdemo di depan SMA Negeri 3 Tangerang Selatan.

Mereka protes, anaknya tak diterima masuk sekolah, meski jarak sekolah dengan rumah hanya 7 hingga 50 meter.

Warga meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, mengutamakan calon murid dengan jarak tempat tinggal terdekat, khususnya dalam tahapan SPMB jalur domisili.

Pihak sekolah pun berjanji, akan membawa aspirasi warga ke Pemerintah Provinsi Banten, untuk ditindaklanjuti.

Baca Juga Budi Prajogo Tanggapi Memo Titip Siswa di SPMB Banten: Niatnya Membantu Masyarakat di https://www.kompas.tv/regional/602743/budi-prajogo-tanggapi-memo-titip-siswa-di-spmb-banten-niatnya-membantu-masyarakat

#spmb #demospmb #demospmb

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/603207/gagal-lolos-spmb-orangtua-demo-dan-tutup-akses-jalan-ke-sman-12-makassar

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00Tidibat Lolone kembali bersama Anda di Kompas Siang,
00:03saudara sekelompok warga menutup akses menuju SMA Negeri 12 Makassar.
00:08Aksi ini sebagai bentuk protes lantaran anak mereka tidak lolos SPMD di SMA tersebut.
00:15Warga di sini tidak masuk SMA, tidak bisa lolos, jadi kita juga tidak bisa kasih jalan alam.
00:21Ini demonya.
00:23Adu mulut terjadi antara pendemo dan pengguna jalan saat jalan Moha Lasuloro.
00:30yang jadi satu-satunya akses menuju SMA Negeri 12 Makassar, ditutup sejumlah warga.
00:35Warga memaksa pengguna jalan untuk memutar balik.
00:39Protes dilakukan, dipicu kekecewaan warga karena anak mereka tak lolos SPMD di SMA tersebut,
00:45meski jarak rumah dengan sekolah berdekatan.
00:48Aksi tutup jalan baru berhenti setelah polisi memediasi warga dengan pihak sekolah.
00:55Pihak sekolah mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Makassar
00:58untuk mengakomodasi empat calon murid yang tidak lolos.
01:02Jadi kami ke lokasi bersama personil untuk berneko kepada warga,
01:11untuk meminta kepada warga membuka akses jalur dulu.
01:15Karena aktivitas warga pagi-pagi itu sudah rame,
01:19sehingga warga kita arahkan setelah dibuka jalur,
01:23langsung diarahkan ke sekolah.
01:26Kita pertemukan dan pihak kepala sekolah dengan jajarannya.
01:29Nah, setelah kita akomodasi dua itu,
01:35adakah kita pertemuan kepala sekolah dengan warga itu?
01:38Masih ada riak-riak.
01:40Kita komunikasi dengan kepala sekolah, kami komunikasi kepala sekolah,
01:45kemudian dengan Dinas juga.
01:49Kita akhirnya akomodasi yang dua lagi itu.
01:52Jadi empat orang itu kita akomodasi semua.
01:55Karena memang rumahnya itu di poros masa ini, Pak.
01:58Di Dinas 512 ini kan satu akses, Pak.
02:11Sementara di Tanggerang Selatan, Banten,
02:13sejumlah warga yang dinominasi orang tua calon murid
02:16berdemo di depan SMA Negeri 3 Tanggerang Selatan.
02:20Mereka protes.
02:22Anaknya tak diterima masuk sekolah,
02:23meski jarak sekolah dengan rumah hanya 7 hingga 50 meter.
02:28Warga meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten
02:31mengutamakan calon murid dengan jarak tempat tinggal terdekat,
02:35khususnya dalam tahapan SPMB jalur domisiwi.
02:38Pihak sekolah pun berjanji
02:39akan membawa aspirasi warga ke pemerintah Provinsi Banten
02:43untuk ditindak lanjuti.
02:51Warga, pasti bingung
02:54kalau menurut warga dari kami, Wong Pitu itu
02:56peraturannya ini tumpang tindih.
02:58Tumpang tindih yaitu antara domisili sama nilai.
03:01Jadi tuntutan kami, warga, Wong Pitu
03:04mengharapkan anak-anak kami tetap bisa sekolah di sini, Pak.
03:08Bukan 100 meter lagi, 7 meter
03:10belakang sekolahan, khususnya RB12, Pak.
03:14Bahkan yang namanya Pak Ridwan ini,
03:17Pak RTJ Ridwan, RB10 itu jaraknya paling 50 meter, Pak.
03:20Tidak diterima.
03:22Jalur domisili itu, mereka kan kebanyakan dari jalur domisili.
03:26Bahwa jalur domisili itu,
03:28pemeringkatannya ditentukan oleh
03:30nilai rapot semester 1 sampai dengan semester 5.
03:34Itu pemeringkatan pertama.
03:35Jadi bukan jarak mereka ke sekolah,
03:39tetapi karena domisili itu bukan hanya warga sekitar,
03:42tetapi juga warga di kecamatan Pamulang.
03:44Kita lingkupnya hanya sekecamatan Pamulang,
03:47sesuai dengan yang kita ajukan ke provinsi.

Dianjurkan