Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 29/6/2025
KOMPAS.TV - Menteri Pertahanan Iran melakukan kunjungan resmi ke Tiongkok di tengah berlangsungnya gencatan senjata dalam perang antara Israel dan Iran.

Di sisi lain, Perdana Menteri Israel menegaskan bahwa serangan terhadap Iran akan terus dilakukan demi membuka peluang terjadinya perjanjian damai yang menguntungkan pihaknya.

Untuk membahas langkah strategis Iran dalam kunjungannya ke Tiongkok di tengah situasi gencatan senjata ini, simak dialog bersama pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia, Suzie Sudarman.

#iran #china #israel #gencatansenjata

Baca Juga [FULL] Saling Tanggap KPU, DPR, Pakar soal Putusan MK: Pemilu & Pilkada 2029 Dipisah di https://www.kompas.tv/nasional/602291/full-saling-tanggap-kpu-dpr-pakar-soal-putusan-mk-pemilu-pilkada-2029-dipisah

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/internasional/602292/full-menhan-iran-kunjungi-china-di-tengah-gencatan-senjata-dengan-israel-cari-dukungan
Transkrip
00:00Pertahanan Iran berkunjung ke Tiongkok di tengah gencatan senjata perang Israel-Iran.
00:04Di sisi lain, Perdana Menteri Israel memastikan terus menyerang Iran
00:08demi membuka peluang perjanjian damai.
00:15Gencatan senjata perang Israel dan Iran memasuki hari keempat sejak dimulai selasa lalu.
00:24Di tengah gencatan senjata, Menteri Pertahanan Iran Aziz Nasir Zadeh
00:28menghadiri forum kerjasama Shanghai di Cingtau, Tiongkok, Kamis waktu setempat.
00:33Forum ini dibentuk sejak 2001 oleh Tiongkok dan Rusia
00:37dengan Iran, India, Pakistan, Kazakhstan sebagai negara anggota.
00:42Salah satu agendanya adalah meninjau kapal penghancur rudal milik Tiongkok.
00:47Ini jadi kunjungan luar negeri pertama menhan Iran setelah Israel menyerang Iran 13 Juni lalu.
00:53Belakangan Amerika Serikat pun turut menyerang Iran hingga mendesak gencatan senjata.
01:00Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengecam serangan Amerika Serikat
01:04sebab posisi Israel sudah terdesak.
01:08Ia memperingatkan AS jika kembali serang Iran.
01:11Sebelumnya, Iran pun telah menyerang pangkalan militer AS di Qatar.
01:14Di sisi lain, Perdana Menteri Netanyahu memastikan
01:39akan melawan Iran habis-habisan dan demi meraih kemenangan besar.
01:43Menurut Netanyahu, kemenangan Israel atas Iran akan membuka peluang perjanjian damai.
02:02Sebelumnya, Iran mengancam menutup Selat Hormuz,
02:05jalur vital perdagangan minyak global,
02:07jika Amerika terus-terusan ikut campur menyerang Iran.
02:10Senin lalu, Menteri Luar Negeri Iran pun menemui Presiden Rusia Vladimir Putin
02:16yang ia klaim sebagai konsultasi mendesak di tengah konflik Iran-Israel.
02:24Membahas langkah Iran mengunjungi Tiongkok di tengah gencatan senjata perang Israel-Iran,
02:29kita bahas bersama pengamat hubungan internasional
02:32dari Universitas Indonesia, Susi Sudarman,
02:36yang kita akan membahas malam hari ini mengenai langkah Iran
02:40yang saat ini sedang mengunjungi Tiongkok melalui Menteri Pertahanannya.
02:45Nah, apakah makna dari kunjungan Menteri Pertahanan Iran ke Tiongkok
02:50di tengah gencatan senjata perang antara Israel dan Iran
02:55yang sudah memasuki hari keempat?
02:59Kita akan bahas malam hari ini bersama pengamat hubungan internasional
03:02Universitas Indonesia, Susi Sudarman.
03:06Selamat malam, Prof. Susi.
03:07Prof. Susi, selamat malam.
03:20Selamat malam.
03:22Prof, ini analisinya apa sih Prof di tengah gencatan senjata Iran dan juga Israel
03:28tapi justru Menteri Pertahanan Iran mengunjungi Tiongkok?
03:32Sengaja untuk seperti membayangilah
03:41membayangi bahwa Iran punya kawan
03:44tidak sendirian
03:48jadi harus begitu
03:52memang misalnya berkunjung ke Iran
03:55berkunjung ke Iran juga satu cara
03:58sorry, berkunjung ke Rusia maksudnya
04:02jadi artinya ada makna dibalik dari pertemuan antara Iran yang mengunjungi Rusia
04:07dan kali ini Iran yang berkunjung ke Tiongkok
04:10artinya sedang membentuk sekutu untuk memperkuat
04:13atau seperti apa di tengah gencatan senjata?
04:15Prof?
04:17Maksudnya agar Amerika Serikat tidak merasa Iran sendirian
04:22ini penting sekali
04:24karena kalau ini kan semacam balancing ya
04:28perimbangan
04:31oke, ini berupa trade atau ancaman
04:34atau berupa peringatan atau warning
04:36Prof?
04:44ya sambil diperbaiki lagi komunikasi dengan Prof Susi
04:49bahwa tadi Prof Susi mengatakan bahwa
04:51ada yang Iran ingin nyatakan begitu ya
04:57pada saat pemimpin Iran ini berkunjung ke Rusia
05:01dan saat ini juga melalui Menteri Pertahanannya Iran
05:04ini berkunjung ke Tiongkok Prof
05:07semoga kali ini sambungan teleponnya baik ya Prof
05:09selamat malam Prof
05:10ya, ya mudah-mudahan
05:12kalau tadi merujuk pertanyaan saya sebelumnya
05:15apakah ini kemudian merupakan unjuk giginya dari Iran
05:19kepada Amerika Serikat ini berupa warning
05:21atau threat atau ancaman ini
05:24kepada Amerika
05:26sepertinya itu lumrah ya
05:27balancing
05:28karena Iran kan sebetulnya
05:30defensif
05:32dia bukan ofensif
05:33jadi dia tidak menunjukkan bahwa dia akan
05:35membalas secara membabi buta
05:38dia hanya menunjukkan bahwa kami bukan sendirian
05:41oke, tapi masalahnya kan ini
05:44kemudian berkunjungnya ini
05:47adalah di tengah-tengah gejatan senjata ya Prof
05:49antara Iran dan juga Israel
05:51apa enggak sensitif ini kunjungan
05:53di tengah gejatan senjata?
05:55misalnya mungkin saja
05:56jangan-jangan ini memantik
05:58adanya serangan baru nih
05:59enggak lah kan
06:01sebetulnya yang menyerang duluan kan
06:04Amerika dan Israel
06:06dia sebagai negara yang harus melindungi rakyatnya
06:10dia harus melakukan sesuatu
06:12agar tidak dianggap remeh ya
06:14oke, Prof
06:17tapi dalam kunjungan
06:18atau forum keamanan di Shanghai
06:20ini kan bukan hanya
06:21Shanghai dalam artian adalah
06:24Tiongkok yang hadir di sana
06:25ada juga perwakilan dari
06:26negara-negara lainnya
06:28apakah hal ini juga dimanfaatkan
06:30bagi negara Iran
06:31untuk berkomunikasi
06:32meminta dukungan dari negara-negara lain
06:34yang hadir?
06:35tentunya mereka kan tahu
06:38kalau misalnya mereka
06:39satu organisasi
06:41apa di breaks
06:42apa di SCO
06:43tentunya yang lain
06:45tahu nasib Iran bagaimana
06:47dengan sendirinya
06:49simpati akan muncul ya
06:50kalau dianggap bahwa
06:52Amerika sendiri
06:54yang bisa
06:56sembarangan saja
06:57melakukan tindakan-tindakan
06:58saya kira Iran memberikan
07:00jawaban yang pasti
07:01tapi dengan kehadiran Iran
07:04di Rusia
07:05dan juga Tiongkok
07:06bagaimana dengan
07:07nasib gencatan senjata
07:08yang sudah masuk
07:09ke hari keempat?
07:11jadi menurut saya
07:12feeling saya adalah
07:13sebenarnya
07:14perdamaian
07:15itu hanya bisa diwujudkan
07:17dengan
07:18masuknya negara-negara lain
07:21seperti JCPOA
07:23itu kan mengikut
07:25serangkan EU
07:26China
07:27Russia
07:27dan Amerika Serikat
07:29jadi 4 kelompok ya
07:31kalau sekarang
07:32mau mendamaikan
07:34ya sebaiknya
07:34dengan semuanya
07:35ikut serta
07:36seperti sebelumnya
07:38ditambah dengan
07:39negara-negara lain
07:40yang kira-kira
07:40mau ikut misalnya
07:42berarti bukan artinya
07:43memperkeruh suasana
07:44di tengah gencatan senjata
07:45ya Prof ini?
07:47saya pikir
07:48enggak lah
07:48saya pikir ini
07:49satu balancing
07:50yang wajar aja
07:51dari satu negara
07:52yang selalu diserang ya
07:53oke
07:54kalau dalam hal
07:55artian balancing sendiri
07:57Prof
07:57sebenarnya negara mana sih
07:58dari negara-negara saat ini
08:00yang ada
08:01ada tadi ya
08:02di tengah-tengah
08:02selain Iran-Israel
08:03ada Amerika
08:04Tiongkok
08:04Rusia
08:05begitu
08:06dan negara-negara lainnya
08:08ini yang dianggap
08:08paling berpengaruh
08:09untuk
08:10memperkuat
08:12gencatan senjata
08:13agar
08:13syukur-syukur
08:15ini bisa selamanya terjadi
08:16ya
08:18ada dua negara
08:19fitopowers kan
08:20China dan Rusia
08:21tapi
08:22China
08:24penting
08:25karena dia memberikan
08:26fuel
08:27atau memberikan
08:28energi
08:29untuk
08:29peluru kendali
08:31Iran ya
08:31jadi
08:34kalau misalnya
08:35mereka dianggap
08:37sepele
08:38itu
08:39fuel
08:39atau
08:40energi
08:41untuk
08:41rudalnya
08:42akan terus dikirim
08:43oleh China
08:44oke
08:46sementara untuk
08:47Rusia Prof?
08:49Rusia saat ini
08:51sedang lemas
08:52lemas ya
08:52mati lemas
08:53karena kurang uang
08:54karena berperang
08:55di Ukraine
08:56dia tidak akan terlalu
08:57terlibat
08:58seperti juga
08:59waktu Syria jatuh
09:01dibiarkan saja
09:02jatuh
09:03oke
09:03berarti
09:04artinya adalah
09:05yang saat ini
09:07yang berperan
09:08salah satu kuat
09:09adalah
09:10Tiongkok ya Prof?
09:13Tiongkok
09:13karena
09:13Tiongkok
09:14membutuhkan
09:16energi
09:16minyak ya
09:17dari Iran
09:18oke
09:18makanya ini
09:19jadi ada trade-offnya
09:21ada trade-offnya
09:22antara lain bisa
09:24saling menguntungkan ya
09:25dalam artian
09:26saling membutuhkan juga
09:27sebenarnya
09:27Iran dan Tiongkok
09:28Tiongkok dan Iran ya Prof?
09:29betul
09:30betul
09:30betul
09:31betul sekali
09:31dan pasti
09:32kebutuhan akan
09:33peluru kendali itu
09:34sangat dibutuhkan ya
09:37Prof
09:38tapi kan ada rencana juga nih
09:40Presiden Trump
09:41dikatakan oleh
09:42Presiden Trump
09:43bahwa juga akan
09:44segera menemui
09:45pemimpin Iran
09:47nah
09:47apakah ini akan
09:49mempengaruhi
09:49nanti apa saja yang
09:51agenda-agenda
09:52diobrolkan
09:54atau dibicarakan
09:54antara Trump
09:55dan juga pemimpin Iran
09:56pada saat Iran
09:57saat ini juga
09:58sedang mendekati Rusia
09:59dan juga Tiongkok
10:00Prof?
10:02kalau Trump itu
10:03saya tidak bisa tebak
10:04karena dia orang yang
10:05sangat random ya
10:06kita gak tahu
10:08kalau dia marah
10:09atau dia tidak marah
10:10tapi satu
10:11kelemahan Trump
10:12adalah dia suka
10:12di puja
10:13dan orang Iran
10:16kan kaku ya
10:17apakah dia bisa
10:18memuja Donald Trump
10:19supaya Donald Trump
10:20agak lemes
10:22gitu ya
10:22agak lunak
10:23kepada Iran
10:24ini karakter bangsa
10:26karakter bangsa ya
10:27kalau orang Eropa
10:28kayaknya memainkan
10:29itu loh
10:30oke
10:31misalnya
10:31Ruth
10:32memanggil
10:33Donald Trump
10:33Daddy
10:34oke
10:36meskipun itu
10:37nanti baru
10:38terjadinya adalah
10:39rencananya peken depan
10:40tapi yang jelas
10:41pada saat pertemuan
10:42antara Iran
10:44dan juga Tiongkok
10:44ini memang
10:45negara yang
10:47sama-sama saling
10:48membutuhkan ya
10:48antara Iran
10:49ke Tiongkok
10:50dan Tiongkok
10:50juga Iran ya
10:51Prof ya
10:52sangat
10:53sangat membutuhkan
10:54saling membutuhkan
10:55dan Tiongkok
10:56masih lebih kuat
10:56dibandingin Rusia
10:57sekarang ini ya
10:58baik
10:59terima kasih pengamat
11:00hubungan internasional
11:01dari Universitas Indonesia
11:03Prof Susi Sudarma
11:04sudah berbagi perspektifnya
11:05malam hari ini
11:06di Sapa Indonesia Malam

Dianjurkan