BENGKULU, KOMPAS.TV - Pulau Enggano, Bengkulu yang berada di 150 mil laut di kawasan Samudra Hindia ini kini menjadi salah satu pulau yang terisolir akibat permasalahan pendangkalan pelabuhan.
Anes Jodi, salah seorang warga Enggano yang baru sehari melakukan penyeberangan ke Kota Bengkulu menyebut kondisi di pulau terluar Indonesia ini sudah sangat darurat.
Warga yang bergantung dengan hasil bumi pertanian tak bisa membawa hasil pertanian mereka untuk dijual ke luar pulau akibat dangkalnya alur pelabuhan.
Imbasnya, hasil panen yang kebanyakan buah pisang khas Enggano tak bisa dijual hingga dibiarkan membusuk oleh warga.
Penyebrangan kapal KMP Pulo Tello yang biasanya dilakukan hingga tiga kali dalam sepekan saat ini berubah hanya sekali keberangkatan.
Namun, jadwal penyebrangan tak dapat ditentukan, melihat kondisi cuaca di lapangan serta kondisi kapal.
Penyebrangan kapal juga dilakukan menggunakan sistem langsir, yakni penumpang akan dibawa menggunakan kapal kecil hingga keluar pintu pelabuhan, barulah nantinya penumpang dipindahkan ke kapal KMP Pulo Tello berkapasitas hingga 350 penumpang.
Warga Pulau Enggano kini berharap, pemerintah dapat segera bertindak melakukan perbaikan agar beban warga yang terisolasi tak semakin berat.
Baca Juga Pemprov Bengkulu Dapat Kucuran Dana Rp200 Miliar untuk Dirikan Sekolah Rakyat di https://www.kompas.tv/nasional/600908/pemprov-bengkulu-dapat-kucuran-dana-rp200-miliar-untuk-dirikan-sekolah-rakyat
#pulauenggano #bengkulu #isolasi
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/601905/pulau-enggano-terisolasi-4-bulan-warga-tak-bisa-jual-hasil-panen