KOMPAS.TV - Lebih kurang 30 rudal milik Iran meluncur ke Tel Aviv sebagai balasan atas serangan AS di fasilitas nuklir Iran.
Iran masih memiliki rudal hipersonik Fattah Satu, yang memiliki panjang 15,3 meter. Fattah Satu merupakan rudal balistik hipersonik yang bisa melaju hingga lima kali kecepatan suara. Kemudian ada rudal Kheibar Shekan.
Rudal balistik jarak menengah ini memiliki jangkauan 1.450 kilometer dan dilengkapi hulu ledak nuklir.
Rudal andalan Iran lainnya adalah Khorramshahr, yang menjadi rudal balistik generasi baru Iran. Rudal ini memiliki jangkauan 2.000 kilometer. Rudal ini telah dimodifikasi kecepatannya hingga mendekati hipersonik.
Sebelumnya, Amerika Serikat melancarkan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran. Yang pertama adalah fasilitas pengayakan uranium Natanz, yang terletak sekitar 250 kilometer dari Teheran. Sebagian besar fasilitas ini berada di bawah tanah.
Kemudian fasilitas pengayakan uranium Fordo. Fordo berada di dekat Kota Qom, dibangun di dalam gunung untuk perlindungan maksimal.
Yang ketiga adalah Isfahan di Iran bagian tengah, dan merupakan rumah bagi kompleks penelitian nuklir terbesar di negara tersebut. Menanti kedatangan WNI yang dievakuasi dari Iran menuju Indonesia.
Penerbangan pertama membawa WNI dari Iran dijadwalkan tiba di Indonesia hari ini, Selasa (24/6/2025).
Sejumlah WNI diterbangkan dari Baku, Azerbaijan menggunakan maskapai Turkish Airlines. Berdasarkan keterangan manifest dari Kementerian Luar Negeri, ada 11 WNI yang akan tiba di Jakarta sore ini.
Kemenlu membagi kepulangan WNI menjadi 3 gelombang untuk memulangkan total 96 WNI dan 1 orang WNA yang sudah dievakuasi dari Iran.
Baca Juga [FULL] Perjalanan Evakuasi WNI di Iran: Diterbangkan dari Azerbaijan, Tiba di Jakarta 24 Juni 2025 di https://www.kompas.tv/internasional/601445/full-perjalanan-evakuasi-wni-di-iran-diterbangkan-dari-azerbaijan-tiba-di-jakarta-24-juni-2025
#wni #iran #israel #rudal
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/internasional/601451/full-dibalik-serangan-iran-ke-israel-ini-spesifikasi-rudal-fattah-hingga-khorramshahr
00:00Anda menyaksikan Breaking News Kompas TV masih menantikan kedatangan warga negara Indonesia yang dievakuasi dari Iran melalui Baku, Azerbaijan
00:08yang tadi informasinya sudah mendarat di Bandar Sukarno-Hatta namun belum sempat keluar ke terminal kedatangan.
00:17Sambil menunggu kedatangan warga negara Indonesia tadi, kami tetap akan membahas bagaimana teknologi militer yang digunakan oleh Iran maupun juga Israel
00:25dalam konflik yang terjadi akhir-akhir ini.
00:28Tadi saya sempat membahas soal serangan Iran yang dilancarkan, kita akan tampilkan lagi visualnya serangan Iran yang dilancarkan ke Israel, ke Tel Aviv tepatnya.
00:40Nah ini adalah rudal-rudal yang dipakai, Bung Tas ya, ini rudal-rudal yang dipakai oleh Iran untuk melancarkan serangan ke Tel Aviv.
00:48Bisa Anda jelaskan masing-masing peran dari rudal ini, rudal Khoramshar, rudal Sejil, dan juga rudal Fatah?
00:55Sebenarnya tiga jenis rudal ini mirip-mirip ya Pak Siah, karena tiga jenis rudal ini termasuk medium range ballistic missile.
01:04Dengan jarak antara 1000 sampai 2000 km.
01:07Menggunakan solid fuel roket itu menyebabkan jadi sulit diteksi oleh satelit ketika peluncurannya.
01:19Oh ini juga sulit diteteksi ya?
01:20Sulit, karena kecuali kalau misalnya menggunakan liquid fuel itu akan lebih gampang dideteksi.
01:25Sejauh mana rudal-rudal ini juga menembus teknologi Aeron Dome yang dimiliki oleh Israel?
01:33Sebenarnya Aeron Dome itu hanya bereaksi ketika sudah dekat dengan target, dengan, jadi sistem pertahanan Israel itu berlapis.
01:45Sistem pertahanan udara Israel berlapis.
01:47Yang pertama itu ada Arrow, yaitu jarak pencegatannya lebih jauh daripada Aeron Dome, kemudian ada Aeron Dome.
01:55Aeron Dome sendiri itu sebenarnya lebih berguna untuk menangkal rudal jarak pendek, mortir, dan serangan artileri.
02:06Oke, artinya kalau Aeron Dome itu berfungsi seperti serangan-serangan Hamas sebelumnya ya?
02:10Benar.
02:11Apakah konflik Israel dan Hamas begitu ya?
02:13Untuk jarak jauh ada Arrow 3 dan dibantu dengan Patriot 3 yang dibeli dari Amerika.
02:20Oke, artinya apakah betul rumor bahwa sistem pertahanan ini hanya berlaku 12-15 hari dengan sistem Arrow tadi?
02:30Tergantung dari stok rudal yang dimiliki oleh Israel sendiri.
02:34Kembali ke situ, Umas.
02:36Karena kan kalau, makanya Iran itu menggunakan teknik saturasi.
02:42Jadi dia akan menyerang sebanyak mungkin sehingga sistem Arrow dan Aeron Dome akan kewalahan menghadapi rudal yang sedemikian banyaknya.
02:50Jadi akhirnya ya ada beberapa rudal yang memang tembus dan ada beberapa rudal yang berhasil dihalau.
02:56Nah, lalu strategi perang yang dicanangkan oleh Amerika Serikat juga yang membantu Israel dalam hal ini.
03:08Meskipun kemarin Donald Trump atau sebelumnya Donald Trump sudah mengatakan kejatan senjata tapi pada praktiknya kan masih belum terlihat di antara kedua negara.
03:15Di wilayah kedua negara masih ada terjadi peperangan, masih terjadi konflik.
03:19Strategi perang Amerika Serikat yang menopang, dalam tanda kutip, menopang Israel.
03:23Anda melihatnya sudah bisa optimal mendukung serangan-serangan Israel atau masih bisa di intercept sebenarnya oleh Iran?
03:30Yang kita lihat sejauh ini Iran belum mengeluarkan kemampuan angkatan udaranya.
03:35Karena sampai sekarang belum terlihat adanya pesawat tempur Iran yang mencegat pesawat-pesawat baik dari Israel maupun dari Amerika.
03:44Kemudian juga situs-situs radar Iran apakah benar itu sudah terkalahkan oleh Amerika Serikat itu kita yang belum ketahu.
03:57Karena itu situs radar mereka kebanyakan berupa mobile, bisa digeser-geser.
04:02Nah itu kita masih belum tahu apakah masih banyak yang aktif atau memang sudah sepenuhnya hancur.
04:10Yang kita tahu juga kemarin ada serangan balasan.
04:14Dari Iran ke pangkalan ataupun fasilitas militer yang berada di Qatar, di Al-Udeh.
04:21Sejauh mana itu bisa mendestruksi kekuatan militer Amerika Serikat?
04:25Tapi sebelum membahas kita lihat dulu.
04:27Ini kekuatan Amerika Serikat di Timur Tengah ya.
04:30Ada 40-50 ribu personel dan 19 pangkalan militer.
04:35Ini ada di Erbil di Irak, lalu NSE Bahrain, ada Al-Udeh, ada Al-Dafra di Uni Emirat Arab dan juga Kem Arifjan di Kuwait.
04:49Nah ini 5 dari 19, sebenarnya ada 19 tapi kita tampilkan 5.
04:52Dan yang kemarin baru saja terima informasi Al-Udeh ya.
04:55Dengan kekuatan yang cukup lumayan besar sepertinya.
05:02Apakah sudah ada peta destruktifnya serangan ini?
05:06Dari damage assessment yang dilakukan oleh Amerika, dari 14 rudel yang menyerang Al-Udeh, 13 berhasil dihalau, 1 dibiarkan.
05:20Karena itu tidak mengenai fasilitas yang penting.
05:24Jadi memang dampaknya ya tidak terlalu masif.
05:30Tapi di sisi lain, US Navy juga sudah mengungsikan beberapa kapalnya dari NSE Bahrain menuju lokasi yang belum kita ketahui kemana.
05:43Karena mereka mematikan transpondernya.
05:47Itu jauh sebelum Al-Udeh diserang.
05:50Nah ini kan hanya 5 dari 19, tapi yang kita tampilkan ini sepertinya juga memang lokasi strategis yang relatif dekat juga dengan Iran maupun juga Israel.
06:03Ini pangkalan-pangkalan ini, apakah ada potensi Iran akan juga melancarkan serangan ke pangkalan-pangkalan lain?
06:09Mungkin, mungkin itu potensi disitu ada.
06:12Jika Amerika terus mengintervensi antara perang Iran dan Israel, maka bukan tidak mungkin Iran akan melakukan serangan balik terhadap pangkalan-pangkalan Amerika di lokasi-lokasi tersebut.
06:28Oke. Nah, dengan kondisi sekarang pernyataan ya, pernyataan langsung dari Donald Trump untuk kencataan senjata,
06:37yang balik lagi, ini upaya diplomasi atau justru strategi?
06:40Karena ya kemarin, apakah Amerika juga sudah mulai ketar-ketir, sudah mulai ketakutan karena sudah diserang?
06:46Apakah begitu? Ada tanah-tanah lain?
06:48Kalau ketar-ketir sih mungkin tidak terlalu lah.
06:54Tapi mereka cukup khawatir apabila Iran benar-benar memblokade Selat Hormuz.
06:59Meskipun secara di atas kertas, kemampuan AL Iran masih jauh di bawah Amerika.
07:06Ini juga tampilkan, sambil dianalisis boleh, kami tampilkan juga Selat Hormuz yang akan kita bahas berikutnya.
07:13Nah, ini Selat Hormuz. Gambaran Selat Hormuz, ini kemarin Iran sudah mengancam untuk menutup Selat Hormuz.
07:22Selat Hormuz ini ada tempatnya di antara Teluk Persia ya, Teluk Persia dan Dubai.
07:28Dan Selat Hormuz ini memiliki lebar 54 km dengan 20% perdagangan minyak dunia di Teluk Persia.
07:36Bagaimana melihat ancaman ataupun rencana Iran menutup Selat Hormuz ini?
07:40Dari sisi, apa namanya, militer dan pertahanan?
07:44Kalau dari segi kekuatan, di atas kertas Iran mungkin tidak bisa melakukan blokade secara penuh.
07:51Tapi Iran dapat mengganggu jalannya perdagangan di daerah tersebut dengan menyerang kapal-kapal yang dianggap sebagai musuh dari Iran.
08:02Salah satunya mungkin Amerika atau...
08:04Justru ini yang lebih ketar-ketir ya?
08:05Ini yang lebih ketakutan daripada...
08:09Dan ini dapatnya tidak hanya Amerika, tapi juga negara-negara Eropa, termasuk juga negara-negara di Asia, termasuk Indonesia.
08:15Baik.
08:16Nah, kalau melihat eskalasi ancaman Iran untuk menutup Selat Hormuz,
08:21dan ini di respons dengan begitu keras oleh negara-negara Eropa,
08:25baik juga negara-negara di Asia, termasuk Indonesia ya,
08:28dan juga tentu saja Amerika, mungkinkah Iran nekat menutup Selat Hormuz dan akhirnya terjadi peperangan laut?
08:36Mungkin Iran tidak akan senekat itu.
08:38Tidak akan senekat.
08:39Karena Iran juga menggantungkan perekonomian negerinya dari Selat Hormuz.
08:44Apabila tidak ada kapal yang keluar dan masuk ke pelabuhan Iran,
08:48itu akan berdampak besar terhadap ekonomi negara Iran.
08:51Dan Iran saat ini mungkin lebih butuh ekonomi daripada kebanggaan.
09:03Karena untuk perang kan...
09:05Menopang peran itu butuh juga butuhan finansial yang besar.
09:10Dan kalau menutup Selat Hormuz, bisa-bisa kekuatan militer juga menurun.
09:15Kira-kira tidak ada kekuatan finansial menopang kekuatan militer.
09:18Kira-kira bisa kondusif, kapan Selat Hormuz ini yang sekarang diwocanakan akan ditutup Iran?
09:28Itu sulit ditebak, Mas.
09:30Karena kita tidak tahu konflik ini akan selesai kapan.
09:35Jadi yang bisa kita lakukan adalah wait and see terhadap kondisi ini.
09:41Karena yang kita lihat kan kemarin harga minyak sempat lonjat.
09:45Tapi setelah ada pernyataan Donald Trump untuk pencetan senjata mulai menurun lagi.
09:54Untuk saat ini sih lebih baik kita wait and see dulu sebelum bertindak bagaimana ini untuk Selat Hormuz.
10:01Oke, baik.
10:02Masih wait and see dan situasinya sekarang juga tidak hanya dinantikan oleh masyarakat Eropa dan Amerika,
10:07tapi juga di Indonesia punya dampak yang luar biasa.
10:09Jika Iran nekat untuk menetap Selat Hormuz dan most likely sepertinya seperti yang Anda bilang tadi,
10:14peperangan laut tidak akan terjadi ya, tidak akan senekat itulah ya Iran.
10:17Tapi untuk mengganggu pelayaran di generasi itu masih mungkin.
10:22Masih mungkin.
10:23Baik, terima kasih Bung Tas telah berbagi perendangannya di Breaking News Kompas TV,
10:27tadi juga di Sampai Indonesia malam.
10:28Kita bertemu lain waktu, terima kasih.
10:30Baik, terima kasih.
10:30Dan Breaking News Kompas TV akan segera kembali sesaat lagi tetap bersama kami.