Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 24/6/2025
KOMPAS.TV - Iran membalas serangan Amerika Serikat dengan membombardir pangkalan militer Amerika Serikat di Doha, Qatar.

Sementara itu, aksi unjuk rasa dilakukan sejumlah aktivis, di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di London, pada Senin (23/6/2025) pagi waktu setempat.

Mereka mengecam serangan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran, yang terjadi pada Minggu (22/6/2025) pagi.

Aktivis menyebut, serangan Amerika Serikat sebagai provokasi berbahaya di tengah negosiasi nuklir dengan Iran. Mereka menilai, negosiasi hanya dijadikan kedok untuk melancarkan serangan militer.

Tujuh pesawat pembom siluman B-2 milik Amerika Serikat telah kembali ke Pangkalan Udara Whiteman, di Missouri, Amerika Serikat, usai menyelesaikan misi serangan jarak jauh ke Iran.

Kelompok pertama yang terdiri dari empat pesawat berputar mengelilingi pangkalan sebelum mendekati landasan pacu. Kelompok terakhir yang terdiri dari tiga pesawat tiba dalam waktu 10 menit. Pesawat-pesawat itu menjatuhkan 14 bom penghancur bunker seberat 15 ton ke sejumlah fasilitas nuklir penting Iran, di Fordow, Natanz, dan Isfahan.

Amerika Serikat juga mengerahkan sejumlah kapal induk ke kawasan Timur Tengah. Salah satunya kapal induk bertenaga nuklir USS Nimitz, yang dipindahkan dari Laut Cina Selatan ke Timur Tengah.

Kapal ini mampu menampung lebih dari 6.000 personel, termasuk kru kapal dan awak pesawat. Kapal ini memiliki bobot 102 ribu ton.

Kapal ini masih berada di kawasan Timur Tengah untuk bersiaga di tengah makin panasnya konflik IranIsrael.

Baca Juga [FULL] WNI di Iran Cerita Alami Gangguan Tidur Saat Teheran Diserang Rudal Israel di https://www.kompas.tv/internasional/601430/full-wni-di-iran-cerita-alami-gangguan-tidur-saat-teheran-diserang-rudal-israel

#iran #amerikaserikat #militer #israel

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/internasional/601431/full-iran-serang-pangkalan-militer-as-di-qatar-analis-pertahanan-kekuatan-iran-belum-habis
Transkrip
00:00Sampai jumpa di video selanjutnya.
00:30Kita lihat Iran ini bisa dibilang dikepung begitu oleh Amerika Serikat dan juga Israel.
00:34Namun mereka tetap masih dikatakan masih mampu melakukan serangan balik yaitu menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Doha.
00:42Anda melihat seperti apa kekuatan Iran sampai saat ini?
00:46Ya, seperti pernah saya sampaikan sebelumnya, Iran ini masih memiliki keunggulan geografis yaitu wilayahnya luas.
00:54Jadi dia punya wilayah yang cukup luas sehingga dia bisa menempatkan peluncur rudal balistiknya itu di berbagai tempat.
01:02Jadi kalau agak mundur beberapa jam yang lalu, Angkatan Udara Israel itu masih berusaha mencari peluncur-peluncur rudal balistik Iran yang ada di bagian barat wilayah Iran.
01:15Jadi ini sudah tidak bicara tentang Teheran lagi, tapi mungkin lebih dekat ke perbatasan Iran begitu.
01:22Kalau yang Anda lihat bagaimana dengan pertahanan udara Iran sendiri, apakah bisa mudah ditembus?
01:28Karena kalau kita lihat yang selalu terekspos di publik adalah serangan rudal dari Iran.
01:34Ya, kalau saya boleh berpendapat, ini masih banyak hal yang belum kita lihat dari Angkatan Bersenita Iran.
01:43Yaitu yang pertama, kemampuan rudal anti-udaranya dia, dan yang kedua juga Angkatan Udara Iran sendiri.
01:51Kita sih belum melihat dari kemarin ya, mereka nampak entah masih wait and see atau masih menyimpan kekuatan itu untuk hal yang lain.
01:59Kalau saya masih meyakini bahwa kekuatan Iran itu belum habis, gitu.
02:04Kekuatan Iran masih belum habis, sehingga Anda melihat serangan balasan yang dilakukan oleh Iran akan terus dilakukan.
02:11Terlebih tadi sebelumnya kita sampaikan bahwa ada rudal dari Iran yaitu Koramsah dengan jarak 2000 km.
02:19Ya, betul sekali.
02:19Memang, apalagi yang serangan tadi ya, saya lihat memang ada sedikit perbedaan strategi dari serangan Iran sendiri.
02:28Yaitu mereka berusaha supaya secara psikologis orang-orang Israel itu akan lebih lama berada di bunker.
02:36Jadi, begitu alarm serangan udaranya sudah akan dimatikan atau baru saja dimatikan, mereka akan meluncurkan salvo rudal baru.
02:46Jadi, memang ini kalau menurut saya masih bagian dari perang psikologis yang sebelumnya, terlepas dari genjatan senjata yang klaimnya sudah disetujui semua pihak ini.
02:56Oke, tadi sebelum kita berbicara soal genjatan senjata ini, namun Iran sendiri membantah begitu adanya genjatan senjata ini.
03:03Anda melihat sampai sejauh mana kekuatan militer dari Iran sendiri.
03:08Karena saat ini bukan hanya Israel yang akan menyerang, tapi ada Amerika Serikat di situ.
03:12Dan selama ini kita dipertontonkan hanya rudal begitu yang menjadi senjata andalan dari perang Iran ini.
03:20Ya, kalau saya lihat juga serangan ke pangkalan di Qatar itu ya, itu ada beberapa analis dan beberapa sumber menyimpulkan.
03:30Dan sepertinya memang sudah ada notifikasi ke pemerintah Qatar.
03:34Karena pangkalan yang diserang itu selain menjadi pangkalan yang disewa oleh Amerika Serikat,
03:40itu juga menjadi pangkalan utama Angkatan Bersenjata Qatar.
03:44Jadi mungkin mereka masih menghindar untuk membawa konflik ini ke skala yang lebih besar.
03:51Mungkin itu salah satu alasan juga kenapa kita belum melihat.
03:54Misalnya aset Iran itu di laut itu banyak gitu.
03:59Seperti kapal-kapal kecil yang direngkapi dengan rudal, itu belum kelihatan.
04:03Angkatan udara Iran belum kelihatan.
04:05Kemudian kita itu masih banyak menjadi perdebatan juga di kalangan analis.
04:09Masalah rudal pertahanan udara dan radar-radarnya Iran ini apakah memang sudah hancur oleh Israel
04:16atau masih ada dan disimpan.
04:17Ini kita masih melihat bahwa sepertinya Iran juga masih menyimpan beberapa kekuatan dalam perang ini.
04:24Jadi Anda menurut Anda nafasnya Iran dalam perang ini masih panjang begitu ya,
04:27sehingga mereka tidak langsung gencatan senjata,
04:30namun justru membalas dengan menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Doha Qatar ya?
04:37Ya betul. Kalau kita baca tadi beritanya itu sebenarnya kan diklaim ada gencatan senjata
04:41yang berupa Iran akan menghentikan serangan dalam waktu yang disepakati,
04:47kemudian dalam 12 jam setelah itu Israel akan menghentikan serangan.
04:51Tapi nyatanya setelah waktu yang disepakati ternyata Iran masih mengirimkan serangan rudal balistik.
04:58Dari beberapa klaim itu dua rudal, memang jumlahnya tidak banyak.
05:02Tapi kita masih menebak-nebak apakah ini dengan koordinasi dari Komando Sentral Iran
05:07atau memang ini adalah sebuah pesan bahwa mereka, ya kami belum mau,
05:12belum setuju dengan gencatan senjata ini begitu.
05:15Jika Anda membaca ini sebuah pesan Iran belum mau untuk gencatan senjata,
05:19kini kita coba sekarang kita lihat bagaimana dengan kekuatan militer Amerika Serikat,
05:23terutama di Timur Tengah.
05:24Anda biasanya kalau sudah ada balasan dari serangan dari Iran,
05:29akan dibalas lagi dengan serangan baik dari Israel dan Amerika Serikat.
05:32Anda membacanya serangan balasan ini akan seperti apa?
05:35baik dari Israel maupun Amerika Serikat.
05:38Kalau saya lihat ya, apalagi kita sedikit mundur ke belakang.
05:43Kemarin serangan ke fasilitas nuklir for do, yang 12 bom itu,
05:48itu kan ternyata setelahnya mereka masih ada serangan lanjutan.
05:51Yang ada analis yang bilang itu dari Amerika, ada analis yang bilang itu dari Israel ya.
05:56Jadi kalau saya lihat memang kemungkinan besar Israel dan Amerika itu akan mengutamakan serangan udara.
06:04Karena memang saat ini secara de facto mereka memiliki keunggulan ya.
06:08Tapi keunggulan di air super priority ini bukan berarti bahwa mereka unggul secara sepenuhnya dalam perang.
06:15Karena memang dari awal terjadi perbedaan strategi.
06:19Apalagi nanti kalau sudah dilaksanakan pemblokiran Selat Hormus,
06:22itu akan menjadi hal yang lebih luas lagi.
06:26Karena tentu saja kalau sudah terjadi pemblokiran Selat Hormus,
06:30mungkin bukan hanya Amerika yang bereaksi, tapi negara-negara lain juga akan bereaksi seperti itu.
06:37Langkah itu kemungkinan besar akan diambil oleh Iran memblokir Selat Hormus ini?
06:41Apakah langsung diambil atau ini menjadi salah satu langkah terakhir yang nantinya diambil oleh Iran dalam perang ini?
06:47Ya, kalau saya lihat di sudut pandang mungkin agak keluar sedikit ya dari militer.
06:54Kemarin Parlemen Iran sudah menyujui untuk merekomendasikan kepada otoritas tertinggi Iran
07:01untuk pemblokiran Selat Hormus.
07:03Dan hari ini mereka juga merekomendasikan untuk menarik diri dari pengawasan IAEA
07:09atau badan nuklir internasional.
07:13Kalau saya lihat, ini memang sepertinya arahnya Parlemen Iran itu mau mendukung bahwa mungkin taktik isolasyonis ya,
07:22meskipun ini lebih ke masalah diplomasi ya dan hubungan internasional.
07:26Tapi kalau kami lihat, sepertinya ini sementara masih dalam bentuk gertakan.
07:32Meskipun kalau kita bisa lihat kapal-kapal tankerminya itu mulai berbalik arah.
07:36Bahkan yang agak mengejutkan kalau dari sisi yang kami bahas kemarin,
07:42tanker China yang seharusnya menjadi temannya Iran saja dia putar balik.
07:46Karena mungkin mereka masih mencoba menghubungi mungkin ya pemerintah Iran gimana nih,
07:52tanker kami apakah diperbolehkan lewat atau belum.
07:55Kemarin salah satu hal yang menarik untuk diamati adalah tanker China itu pun dia berputar balik,
08:00tidak melewati Selat Hormus gitu.
08:01Menarik untuk dipantau begitu bagaimana akhirnya sikap dari Iran terhadap Selat Hormus ini.
08:07Apakah menurut Anda dengan ditutupnya Selat Hormus ini akan meredakan
08:13ataupun akan bisa menjadi salah satu upaya untuk genjatan senjata antara kedua negara?
08:18Nah kalau saya lihat ya dari sudut pandang militer ini adalah tentang bargaining saja.
08:26Meskipun kita harus fair juga menilai bahwa mungkin kalau dari kemampuan angkatan laut Iran
08:33akan susah untuk out war atau perang total di Selat Hormus.
08:37Jadi mereka mungkin berfokus pada peranjauan untuk menutup jalur.
08:43Kemudian tentu saja salah satu yang akan merespon Amerika dan Inggris yang memiliki armada
08:49untuk anti-ranjau di sekitar Selat Hormus.
08:53Kemudian yang kedua yang tentu saja ditakuti oleh banyak orang adalah serangan rudal
08:57seperti yang dilakukan HOTI.
08:59serta satu lagi yang tidak dimiliki HOTI adalah
09:01kalau saya tidak salah ingat itu ratusan kapal-kapal kecil yang dilengkapi dengan rudal anti-kapal.
09:09Yang itu tentu saja mereka akan bisa bersembunyi di tempat-tempat yang sempit
09:15untuk kemudian menembakkan rudalnya.
09:17Ini mungkin yang menjadi dasar kenapa kapal tanker Cina pun sampai balik arah di Selat Hormus.
09:22Ini yang salah satu menurut Anda yang dipersiapkan oleh Iran.
09:26Kalau kita lihat tadi Iran, bagaimana dengan kekuatan militer Amerika Serikat
09:30terutama di daerah Timur Tengah?
09:32Anda melihatnya bagaimana?
09:34Ya, tentu saja secara umum mereka masih merasa kurang ya.
09:39Makanya mereka mendatangkan kapal induk juga yang akan segera bergabung
09:43menambah kekuatan di USNKOM.
09:47Jadi mereka memiliki komando sendiri di Timur Tengah.
09:52Tapi memang saat ini sebagian besar dari awal fokus mereka lebih pada kekuatan
09:57anti-ranjau, pertahanan udara, dan juga pesawat untuk menyerang.
10:02Cuma memang kita belum melihat pesawat-pesawat tempur Amerika
10:07yang konvensional ya, bahkan yang F-35, memasuki ruang udara Iran.
10:14Jadi memang untuk pesawat tempur masih didominasi oleh pesawat tempur Israel.
10:19Jadi kami juga melihat dari Amerika Serikat pun masih wait and see mungkin.
10:26Bagaimana sih serangan balasannya Iran?
10:28Karena ini pasti seperti itu yang terjadi.
10:30Iran menyerang pun dibalas Israel, Iran menyerang Amerika, dibalas Amerika,
10:35begitu terus siklusnya itu.
10:37Yang jelas saling serang antara Iran, Israel, dan Amerika Serikat ini
10:41kita berharap segera damai begitu ya.
10:43Tidak terjadi lagi perang lagi.
10:45Terima kasih Mas Adrianus Prima menggalap pengamat pertahanan lembaga keris
10:48telah bergabung bersama kami di Kompas Petang.
10:50Salam sehat Mas.
10:51Salam sehat, selamat sore.
10:52Terima kasih.

Dianjurkan