KOMPAS.TV - KOMPAS.TV - Usai serangan AS ke situs nuklir Iran, Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel, mengucapkan terima kasih kepada Presiden Trump dan Amerika karena telah berani bertindak dan menunjukkan kekuatan.
Sahabat KompasTV, jangan lupa like, comment, dan subscribe channel YouTube KompasTV, juga aktifkan lonceng notifikasi agar tidak ketinggalan update mengenai isu-isu terkini di Indonesia.
Jangan lewatkan live streaming KompasTV 24 jam non stop di https://www.kompas.tv/live. Agar tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia, yuk subscribe channel youtube KompasTV.
Aktifkan juga lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru dari KompasTV. Sahabat KompasTV juga bisa memperoleh informasi terkini melalui website: www.kompas.tv
#israel #iran #amerikaserikat
Baca Juga Putin Dapat Janji Israel Lindungi Personel Rusia di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Iran di https://www.kompas.tv/internasional/600989/putin-dapat-janji-israel-lindungi-personel-rusia-di-pembangkit-listrik-tenaga-nuklir-iran
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/internasional/600994/full-as-serang-3-situs-nuklir-iran-pengamat-pemerintah-iran-tidak-akan-tinggal-diam
00:00Usai serangan AS ke situs nuklir Iran, Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel mengucapkan terima kasih kepada Presiden Trump dan Amerika karena telah berani bertindak dan menunjukkan kekuatan.
00:30Kemudian ada kekuatan. Dan hari ini Presiden Trump dan Amerika berangkat dengan banyak kekuatan.
01:00Di kota Astara, sekitar 300 km dari Baku, ibu kota Azerbaijan.
01:18Menteri Luar Negeri Sugiono menyebut ada 4 bus yang mengevakuasi warga negara Indonesia untuk keluar dari Iran.
01:25Ada 97 WNI yang dievakuasi tim dari Kementerian Luar Negeri.
01:30Sugiono menjelaskan WNI yang akan dievakuasi dari Iran saat ini adalah WNI yang sudah berkomunikasi dan bersedia untuk keluar dari Iran.
01:55Ini di perbatasan.
01:56Melibatkan TNI juga ya Pak?
01:59Melibatkan TNI.
02:00Enggak sejauh ini masih dari pihak Kementerian Luar Negeri.
02:03Ini dievakuasi mahasiswa, Pak TNI, WNI yang sudah berkomunikasi dan bersedia dievakuasi?
02:12Ada berapa jumlahnya Pak?
02:13Kalau seluruh WNI itu 386, kalau saya tidak sayang, terdaftar ya.
02:1897?
02:2197?
02:24Yang bersedia dievakuasi atau beri?
02:24Yang bersedia dievakuasi, dia kan bertahap.
02:29Di tengah konflik Iran-Israel, Amerika memutuskan untuk mendukung Israel dengan mengebom tiga situs nuklir Iran.
02:36Seberapa besar potensi konflik kian meluas dan mempengaruhi dunia?
02:40Kita langsung berbincang dengan pengamat hubungan internasional dari Universitas Parahyangan, Kisino Bawono.
02:46Selamat siang Pak Kisino.
02:50Selamat siang Pak.
02:51Potensi apa saja yang akan terjadi setelah Trump mengumumkan akan membantu Israel melawan Iran?
02:59Oke, eskalasi apa yang kemudian akan berlanjut gitu?
03:04Saya lihat, kalau dari kemarin-kemarin, pemerintah Iran memang memposisikan diri bahwa mereka tidak akan tinggal diam jika ada agresi terhadap mereka masuk dari Amerika Serikat.
03:17Mengutip dari Jerusalem Post, pemerintahan Iran memang mengatakan bahwa aset-aset Amerika itu akan menjadi legitimate target untuk serangan balasan dari Iran.
03:30Nah, sekarang kemudian yang kita tunggu gitu ya, karena kita tidak tahu seberapa kuat Iran sekarang setelah mereka dilupakan selama beberapa tahun terakhir dan beberapa hari terakhir,
03:43retaliasi apa yang akan mereka lakukan ke negara-negara tetangga.
03:48Negara tetangga ini, kenapa saya bilang gitu?
03:50Karena beberapa aset Amerika Serikat itu ada di sana seperti military bases dan semacamnya.
03:56Lalu di sisi lainnya, kemungkinan sudah akan terjadi, kemungkinan akan dilakukan adalah gangguan suplai di Selat Hormuz,
04:07itu ada di selatan Iran, di mana 30% minyak mentah dunia itu kira-kira per hari lewat di situ.
04:14Dan kalau Iran masih cukup kuat untuk mengganggu, bahkan menutup Selat Hormuz, maka ya gangguan suplai global terutama dari minyak,
04:24kemungkinan besar akan terjadi.
04:26Dan kenaikan harga minyak mungkin juga terjadi, yang diungkapkan oleh The Economist.
04:32Begitu.
04:32Tapi kalau Anda melihatnya, dengan adanya serangan dari Amerika Serikat ini, apakah kemudian serangan balasan yang mungkin dilakukan oleh Iran,
04:40ini bentuknya apa? Apakah memang head to head begitu? Bentuknya memang akan dengan senjata lagi?
04:46Atau justru tadi dengan faktor-faktor ekonomi seperti menutup Selat yang tadi Anda sampaikan?
04:52Oke. Apa yang akan Iran lakukan?
04:55Iran saya pikir mereka tidak boleh, tidak kreatif ya.
04:58Hanya senjata versus senjata, tapi heating where it matters, yaitu ekonomi juga.
05:03Karena kalau kita bicara senjata-senjata, kemudian negara-negara ini bisa mengabaikan,
05:08bisa menutup mata.
05:11Tapi kalau ekonomi, itu sekian banyak negara, kemungkinan akan tergantung.
05:14Apalagi negara-negara di Gulf Congress.
05:17Jadi, untuk mendapatkan dukungan, maka kemungkinan cara yang lebih drastis akan dilakukan.
05:24Yaitu ekonomi tadi yang saya pikirkan.
05:26Melihat sekarang ada satu situs yang kemudian sudah diklaim oleh Amerika Serikat,
05:32bahwa sudah lenyap, sudah hancur.
05:33Artinya, kalau kita lihat dari kekuatan militernya sendiri,
05:37seberapa besar potensi Iran ini bisa yakin atau percaya diri untuk memberikan serangan balasan?
05:42Karena Anda tadi sampaikan kan harus punya bergen yang lebih tinggi untuk bisa membalas itu.
05:48Kita tahu sebelumnya, Fordo ini tidak tersentuh oleh Israel.
05:51Oke, untuk melihat mereka masih seberapa kuat,
05:56saya sendiri juga belum cukup punya sources yang menunjukkan bahwa
06:00Iran mereka masih sekian kuat.
06:03Tapi, at least mereka akan mengupayakan itu.
06:06Mereka masih mempertahankan bahwa pride mereka adalah dari kemampuan untuk membalas.
06:12Dan ini mungkin harus kita lihat dalam beberapa waktu dekat.
06:15Karena serangannya mungkin tidak akan se-instant, retaliasinya tidak akan se-instant.
06:21Ini sekarang diserang, maka balasan mereka akan muncul dalam beberapa waktu.
06:26Sejam, dua jam, atau seharian.
06:29Mungkin akan butuh waktu untuk sampai pada akhirnya mereka akan membalas.
06:34Dan satu yang juga mau saya tambahkan,
06:38kalau menurut dari klaim Amerika Serikat Presiden Trump itu bahwa
06:42Fordo ini sudah rusak, sudah hancur.
06:45Di sisi lain juga dari Iran sendiri, mereka masih bilang bahwa
06:49perusakan yang terjadi di sana itu bukan yang hancur total,
06:54jadi masih bisa diperbaiki jika dilakukan proses perbaikan.
06:58Jadi, kita sebetulnya juga, saya sebagai pengamat masih kesusahan untuk
07:02melihat bahwa seberapa pasti, seberapa rusak kondisi yang ada di sana.
07:08Di closing statement-nya Presiden Trump begitu ya,
07:12kalau kita kutip dari Twitter-nya, selain membenarkan bahwa adanya serangan
07:17tiga bom, kemudian juga mengapresiasi militer Amerika Serikat.
07:21Kalimat terakhirnya adalah mendorong untuk perdamaian.
07:25Anda sepakat bahwa dengan serangan ini bisa ada damai antara Iran dan juga Israel
07:29atau bahkan sekarang Amerika Serikat nih, ikut campur.
07:31Jadi, bisa damai?
07:33Oke, saya omongkan lagi apa yang saya bicarakan di Kompas dua hari yang lalu,
07:40bahwa ada istilah dalam politik itu eskalasi untuk deeskalasi.
07:44Jadi, dalam mendekati perundingan damai atau siswayat atau apa-apa perundingan damai
07:49secara umum biasanya kedua pihak yang berdikai itu akan menunjukkan bahwa mereka
07:53yang lebih kuat, bagaimana menunjukkannya bahwa dengan cara mereka melakukan tindak
07:59atau agresi tertentu.
08:01Nah, dengan kondisi serangan ketiga tempat tadi, Isfahan, Fordow, dan satu lagi,
08:06Nakams, gitu ya, sementara pihak Israel dan yang didukung Amerika Serikat ini
08:12posisinya di atas angin kalau pada akhirnya menuju meja perundingan.
08:17Nah, Iran saya rasa mereka tidak ingin tinggal diam, mereka harus membalas karena apa?
08:23Untuk pada akhirnya jika mereka mau meja perundingan, mereka at least menginginkan
08:28posisi yang ideal, posisi yang setara.
08:31Sementara posisi mereka sedang ada di bawah.
08:34Nah, cuma what kind of retaliation, balasan apa, ya itu yang nanti kita sementara
08:39masih menduga-duga, gitu.
08:41Oke, singkat saja Pak, kita kalau bicara soal geopolitik tentu saja ini berkaitan
08:46dengan negara-negara di belakang, ya begitu ya, bagaimana dengan Rusia, Tiongkok,
08:50dan juga Korea Utara yang sebelumnya juga sudah memberikan statement-statement.
08:54Ada yang meminta damai, ada yang meminta Amerika Serikat tidak ikut campur.
08:57Dengan adanya serangan Amerika Serikat, bantuan secara langsung,
09:01apakah eskalasinya akan seperti apa dari Rusia, Tiongkok, atau bahkan dari Korea Utara?
09:05Singkat saja Pak.
09:07Oke, kalau dilihat geopolitiknya, kemungkinan mereka juga akan merespon.
09:10Namun, saya masih percaya bahwa mereka, tiga pihak besar ini masih mengupayakan
09:17cara damai adalah cara yang paling baik, gitu ya.
09:20Mereka ingin Amerika dilemakkan, iya.
09:22Mereka ingin menarik Amerika untuk join dalam Trump,
09:26saya rasa mereka ingin itu, gitu ya.
09:28Cuma, bagaimana respon dari mereka?
09:31So far, at least di publik, mereka masih ingin damai.
09:34Cuma di belakang, who knows?
09:35Oke, baik. Berarti kita masih menantikan apakah buntut atau eskalasi dari serangan Amerika Serikat ini
09:41apa betul seperti arahan dari Donald Trump, gitu ya,
09:45bahwa nanti akan bisa damai atau justru mengeskalasi lebih besar lagi.
09:49Terima kasih pandangan dan juga pendapat-pendapat Anda tadi
09:53berbagi dengan Kopasiang, pengamat hubungan internasional Universitas Parahiangan, Kisino Bawono.
09:58Saudara Usai Jedar, Retret Kepala Daerah Gelombang 2