Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 21/6/2025
KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri, Sugiono, menyebut ada empat bus yang mengevakuasi warga negara Indonesia untuk keluar dari Iran. Sebanyak 97 WNI dievakuasi oleh tim dari Kementerian Luar Negeri.

Sugiono menjelaskan, WNI yang akan dievakuasi dari Iran saat ini adalah mereka yang sudah berkomunikasi dan bersedia untuk keluar dari Iran.

Untuk membahas proses evakuasi WNI dari Iran, simak dialog KompasTV bersama Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha.

Baca Juga [FULL] Begini Proses Evakuasi WNI dari Iran ke Azerbaijan Kala Perang Iran-Israel Memanas di https://www.kompas.tv/internasional/600933/full-begini-proses-evakuasi-wni-dari-iran-ke-azerbaijan-kala-perang-iran-israel-memanas

#wni #iran #perangiranisrael #evakuasiwni

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/internasional/600942/full-kemlu-beberkan-kondisi-kendala-evakuasi-wni-dalam-situasi-perang-iran-israel
Transkrip
00:00Untuk membahas proses efekuasi WNI dari Iran, kita tanyakan langsung dengan Direktur Pelindungan WNI kementerian luar negeri, Juda Nugraha. Selamat malam, Pak Juda.
00:09Selamat malam, Mbak Ilona.
00:11Terima kasih kita bergabung di Kompas Malam. Pertanyaannya soal efekuasi WNI sampai Azerbaijan, apa akan diterbangkan langsung ke Indonesia?
00:19Ya, kita rencanakan akan menerbangkan mereka menggunakan pesawat komersial secara bertahap.
00:25Rencananya tahap pertama akan tiba hari Selasa, tanggal 24 Juni.
00:30Mereka memang sengaja kita inapkan lebih dahulu di Baku untuk beristirahat karena memang perjalanannya sangat panjang.
00:37Perjalanan evakuasi jalan darat dari Teheran menuju ke kota Astara dan kemudian melintas perbatasan menuju ke Azerbaijan memakan waktu lebih kurang 16 jam.
00:49Dan kemudian mereka perlu menginap lebih dahulu di Baku untuk beristirahat karena kita juga membawa anak-anak juga besar.
00:58Oke, jadi kalau saya pertegas lagi, Pak, kira-kira kapan akan diterbangkan ke Indonesia?
01:03Hari Senin dan akan tiba hari Selasa.
01:05Baik. Dan kira-kira proses evakuasi jalur darat via rute mana saja, Pak Juda?
01:09Ya, memang berdasarkan rencana kontijensi yang sudah disusun oleh KBR Teheran, ada berbagai macam opsi.
01:18Tentu opsi pertama adalah menggunakan jalur udara, namun kita pahami bahwa wilayah udara Iran masih tertutup hingga saat ini sehingga opsi jalur darat yang kita gunakan.
01:27Dari berbagai macam opsi jalur darat yang paling visibel dan relatif aman adalah menggunakan Azerbaijan sebagai negara transit.
01:35Begitulah kemudian kita gerakkan 97 warga negara kita dari Teheran melalui jalan darat dengan 4 bis menuju ke kota Astra di kota perbatasan antara Iran dan Azerbaijan.
01:48Kemudian KBR Baku sudah menjemput di perbatasan dan membawa mereka ke Baku.
01:52Saat ini mereka sudah berada dengan selamat di kota Baku.
01:56Ya, syukurlah. Tapi kira-kira Pak langkah apa dan kita tahu kan sekarang ini siaga satu yang disampaikan kemarin oleh Menlu begitu.
02:03Apakah memang melihat tensi yang semakin memanas antara Israel dan juga Iran yang tidak berhenti saling menyerang yang membuat pemerintah akhirnya bergerak cepat untuk memulangkan WNI kembali ke Indonesia?
02:14Betul Mbak Ilona. Jadi Kementerian Luar Negeri dan KBR Teheran beserta perwakilan RI yang ada di sekitar terus memonitor dari dekat situasi keamanan yang ada di negara Timur Tengah terutama di Iran.
02:28Kami melihat ada potensi eskalasi yang tinggi karena serangan Iran bukan saja saat ini menyasar instalasi militer dan instalasi nuklir namun juga instalasi sipil termasuk juga instalasi energi.
02:41Bahkan sebagaimana diketahui kantor berita Iran juga diserapkan jaraknya itu tidak jauh dari KBR Teheran.
02:53Nah untuk itulah kemudian kita memutuskan Bapak Menlu sudah memberitahkan agar meningkatkan status siaga satu di mana siaga satu itu artinya kita menilai situasinya sudah membahayakan jiwa masyarakat kita dan oleh karena itu kita aktif melakukan langkah-langkah kontingensi evakuasi.
03:13Namun memang seperti kami sampaikan bahwa dari town hall meeting secara virtual yang kami lakukan dengan para WNI yang ada di sana sebagian memang masih memilih untuk tetap kegal di Iran karena merasa masih aman.
03:27Memang kita pahami mayoritas WNI kita yang ada di Kota Kom sejumlah sekitar 250-an memang relatif.
03:35Ya relatif tidak diserah namun sekali lagi kami selalu menyampaikan potensi eskalasi ke depan dapat tinggi tadi sebagaimana tadi Mbak Ilona juga sampaikan Kota Ras yang ada di utara yang relatif tidak pernah diserah saat ini juga sudah diserah.
03:50Ya yang kita tahu memang serangannya meluas bahkan di wilayah yang sebelumnya dinilai aman tapi kemudian para WNI memilih untuk tetap tinggal di sana.
03:59Lalu apa langkah yang diambil KEMLU bagi WNI yang belum mau dievakuasi Pak Juda?
04:04Ya pertama KBRI Teheran sampai saat ini tetap beroperasi penuh.
04:10Jadi teman-teman di KBRI terus menjalin komunikasi dengan para WNI dan kemudian kita selalu mengimbau bagi yang tetap menetap agar mengurangi pergerakan keluar rumah untuk hal-hal yang non-esensial
04:24dan sedapat mungkin mengikuti arahan evakuasi yang sudah ditetapkan oleh KBRI Teheran.
04:31Jangan menunggu sampai situasi menjadi keotik karena tentu ketika suasananya sudah semakin keotik kemampuan KBRI akan sangat terbatas untuk bisa melakukan langkah-langkah penyelamatan.
04:43Dan sekarang saja apakah memang sudah ditemukan tantangan yang mempersulit tim melakukan evakuasi WNI di sana?
04:49Ya untuk sementara waktu ya untuk sementara waktu memang pada saat kita mengevakuasi kemarin relatif lancar dan amat.
04:59Namun sekali lagi pada saat diperbatasan juga sudah mulai padat banyak wahga juga yang menggunakan perbatasan Hiran atau Bejan untuk jalur mengungsi seperti itu.
05:11Dan kami juga mendapat tantangan terkait dengan dokumen, dokumen kebegian karena ada warga negara kita yang belum memiliki paspor sehingga kita harus terbitkan SPLP ya surat perjalanan paspor.
05:25Namun itu tentu kan memerlukan proses yang lebih panjang untuk bisa kaksikan dengan pihak imigrasi baik di Iran maupun di Azerbaijan.
05:33Jadi sangat-sangat menghimbau para negara kita untuk segera lapor diri, pastikan dokumen-dokumennya lengkap.
05:41Dan sejauh ini sebenarnya keberadaan WNI di sana masih aman ya Pak Juda, tapi kira-kira mayoritas alasan para WNI enggan pulang ke tanah air apa Pak?
05:52Ya tadi seperti yang saya sampaikan, mereka merasa bahwa lokasi tempat tinggal mereka masih relatif aman.
06:00Seperti yang ada di kotak top.
06:02Mayoritas WNI kita memang ada di sana, masalah dan pelajar yang memang saat ini relatif tidak diserang oleh pihak isa.
06:11Namun lagi potensi kan ke depan dapat meluas seperti itu.
06:15Ya jadi sejauh ini alasan satu-satunya adalah menganggap bahwa wilayah mereka aman tidak mendapatkan serangan.
06:21Tapi begini Pak, kira-kira selama ini, sejauh ini pemerintah RI bekerjasama dengan otoritas lokal di Iran atau negara ketiga dalam proses evakuasi?
06:30Ya tentu, kita selalu berkoordinasi dengan pemerintah Iran dan juga dalam hal ini pemerintah Azerbaijan ya.
06:38Komunikasi diplomatik sudah kita lakukan untuk memastikan agar proses evakuasi warga negara kita dapat berjalan lancar dan juga aman.
06:47Sejauh ini Pak yang kita tahu, tapi koresi kalau saya salah ya Pak Juda.
06:50Ada total 578 WNI di kedua negara, baik di Israel maupun Iran.
06:56Jadi targetnya bagaimana untuk menyelamatkan mereka mau pulang ke Indonesia?
07:01Karena ini tampaknya eskalasi makin panas Pak Juda.
07:04Ya, dalam catatan KBRI Teheran, tercatat ada 386.
07:10386?
07:11Ya, yang menetap.
07:12Kiran.
07:13Kiran dan kemudian yang ada di wilayah Israel, KBRI Aman mencatat ada 194.
07:19Nah, untuk wilayah Israel juga KBRI Aman sudah melakukan town hall secara virtual dengan para WNI menyampaikan langkah-langkah evakuasi.
07:27Dan saat ini ada empat yang menyatakan ingin dievakuasi dan sudah dievakuasi saat ini.
07:34Dan posisi mereka sudah berada di kota Aman, Yordania.
07:38Ya, namun sekali lagi memang tantangan kita adalah kesadaran ya.
07:44Nah, masyarakat kita jangan menunggu sampai situasi kaotik.
07:49Don't wait until last minute.
07:51Ya, termasuk soal ini mungkin Pak Juda yang disampaikan oleh pemerintah apakah juga termasuk bahwa dalam dua minggu nanti Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan memutuskan ikut campur langsung atau tidak dalam perang Israel-Iran.
08:03Kalau itu terjadi, artinya situasi akan makin chaos.
08:05Apakah ini juga disampaikan kepada WNI yang sampai saat ini memilih untuk tetap tinggal di Iran?
08:09Ya, informasi-informasi, asesmen keamanan selalu kita sampaikan.
08:14Kepada warga negara kita.
08:15Oleh karena itu, kita minta mereka bijak ya dalam mengambil keputusan.
08:20Sekali lagi, sesuai dengan Undang-Undang, Undang-Undang 37 tahun 1999 mengenai hubungan luar negeri,
08:25sudah menjadi tanggung jawab negara untuk melakukan evakuasi dari situasi yang membahayakan jiwa warga negara kita ke lokasi yang aman.
08:34Namun sifat evakuasi itu sendiri adalah voluntary.
08:37Kami tidak bisa memaksa mereka untuk ikut evakuasi.
08:41Jadi, kesadaran masyarakat tentu menjadi kunci.
08:44Pak Juda tadi menyampaikan bahwa kesulitan salah satunya terkait dengan dokumen yang belum lengkap.
08:50Nah, biasanya ketidaklengkapan dokumen itu seperti apa?
08:53Apakah juga sulit untuk memenuhi dokumen itu?
08:55Atau kemudian nanti mungkin tim evakuasi akan membantu mereka melengkapi dokumen kalau bersedia pulang?
09:02Ya, dokumen ada dua.
09:04Pertama tentu adalah paspor yang masih valid dan kemudian yang kedua adalah izin tinggal yang dikeluarkan oleh negara setepat.
09:13Nah, dalam beberapa macam kasus seperti pengalaman kita ketika mengevakuasi warga negara kita dari Lebanon, dari Syria,
09:20yang ada beberapa mereka berstatus undocumented, tetap akan kita bantu.
09:25Namun memang memerlukan waktu yang lebih lama untuk bisa berkoordinasi dengan otoritas tempat.
09:31Artinya harus melapor lebih cepat, begitulah ya Pak Juda.
09:34Terima kasih banyak Pak Juda telah bergabung di Kompas Malam.
09:37Kita berharap situasi akan semakin aman dan UNI selamat pulang ke tanah air.
09:42Selamat malam Pak Juda.
09:43Selamat malam Pak Juda.

Dianjurkan