IRAN, KOMPAS.TV - Gelombang serangan konflik Israel-Iran masih terus berlanjut. Baik dari pihak Israel maupun Iran saling serang, dan menargetkan fasilitas militer hingga energi.
Warga di Ramat Gan, Israel dievakuasi setelah sejumlah serangan rudal Iran menghantam wilayah tersebut.
Kerusakan gedung dan sejumlah fasilitas publik pun terlihat di beberapa titik di kota tersebut.
Sementara itu, rekaman yang direkam pada hari Rabu (18/06/2025) menunjukkan gumpalan asap mengepul di atas Markas Besar Bulan Sabit Merah Iran menyusul serangan udara Israel.
Israel juga menyebut ada 50 jet tempur yang dikerahkan dalam operasi berbasis intelijen terhadap target militer Iran di Teheran.
Pemerintah Indonesia menaikkan status siaga ke level satu, menyusul makin intensnya eskalasi konflik antara Iran dengan Israel.
Menteri Luar Negeri Sugiono telah menginstruksikan Kedutaan Besar setempat melakukan asesmen untuk evakuasi warga negara Indonesia. Total 386 WNI di 11 kota terdampak konflik di Iran sejak 13 Juni lalu.
Mayoritas WNI di Iran adalah pelajar dan mahasiswa. Untuk membahas langkah pemerintah mengevakuasi WNI di Iran, sudah bergabung bersama Jurnal Merah Putih, mantan wartawan Istana Harian Kompas, Suhartono.
Baca Juga Kemlu Ungkap Proses Hingga Jumlah WNI yang Dievakuasi dari Iran dan Israel yang Tengah Berperang di https://www.kompas.tv/nasional/600771/kemlu-ungkap-proses-hingga-jumlah-wni-yang-dievakuasi-dari-iran-dan-israel-yang-tengah-berperang
#iranvsisrael #evakuasiwni #iran
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/internasional/600783/mantan-wartawan-istana-harian-kompas-buka-suara-soal-proses-evakuasi-386-wni-di-iran
00:00Jangan lupa SUBSCRIBE, LIKE, KOMEN dan SHARE...
00:30Markas Besar Bulan Sabit Merah Iran menyusul serangan udara Israel.
00:34Israel juga menyebut ada 50 jahat tempur yang dikerahkan dalam operasi berbasis intelijen terhadap target militer Iran di Teheran.
00:41Pemerintah Indonesia menaikkan status siaga ke level 1, menyusul makin intensnya ekskalasi konflik antara Iran dan Israel.
00:47Menteri Luar Negeri Sugiyono telah menginstruksikan kedutaan besar setempat melakukan asesmen untuk evakuasi warga negara Indonesia.
00:53Level kesiagaan di kedutaan Teheran menjadi dari level siaga 2 menjadi level siaga 1.
01:04Kemudian mulai juga melaksanakan langkah-langkah kontingensi dan langkah-langkah evakuasi bagi warga negara Indonesia.
01:16Kami juga sudah melakukan komunikasi dengan beberapa negara tetangga Iran memohon supaya pada saat terjadi evakuasi nanti warga negara kita diberikan kemudahan melewati perbatasannya.
01:32Total 386 WNI di 11 kota terdampak konflik di Iran sejak 13 Juni lalu.
01:39Mayoritas WNI di Iran adalah pelajar dan mahasiswa.
01:42Tim Liputan Kompas TV
01:44Untuk membahas langkah pemerintah mengevakuasi warga negara Indonesia di Iran sudah bergabung bersama Jurnal Merah Putih mantan wartawan istana Harian Kompas.
01:57Suharto Nomashar
01:58Selama sore evakuasi warga negara Indonesia di Iran sedang berlangsung di tengah perang Iran-Israel.
02:06Apa yang bisa kita baca dari makna evakuasi dan juga perintah dari Presiden Prabowo Subianto?
02:23Masar bisa sudah dengar suara Maido?
02:28Sudah Mbak
02:29Oke, baik. Kalau kita lihat sekarang kan yang tengah berlangsung adalah evakuasi warga negara Indonesia di Iran di tengah perang yang sedang berlangsung antara Iran dan juga Israel.
02:41Apa makna dari evakuasi ini dan juga perintah dari Presiden Prabowo Subianto Masar?
02:49Jadi seorang Presiden memang harus bertanggung jawab terhadap warga negaranya.
02:55Satupun warga negara Indonesia ada dimanapun dia harus dilindungi, dijaga, dan diselamatkan.
03:02Nah apalagi dalam situasi krisis perang seperti ini ya.
03:05Jadi meskipun di tengah kunjungan kenegaraannya Presiden Prabowo begitu memperhatikan keselamatan warga negara Indonesia.
03:15Jadi beliau sudah memerintahkan untuk segera memulangkan 380 ya warga negara Indonesia terutama mahasiswa dan pelajar yang tengah mengikuti pendidikan di Iran untuk dipulangkan ke Indonesia.
03:30Jalurnya yang sedang disiapkan adalah jalur darat karena jalur darat tidak mungkin ditempuk karena masih bincarnya serangan dari Israel maupun serangan balik dari Iran.
03:47Nah ini menunjukkan bahwa penyelamatan satu orang ini adalah utama dari Presiden untuk menyelamatkan jiwa.
03:55Itu satu, maknanya menyelamatkan jiwa warga negara Indonesia.
04:00Kedua, keselamatannya juga harus dijaga.
04:04Dan ketiga adalah mengurangi resiko.
04:07Mengurangi resiko yang ada pada warga negara Indonesia bila mana tetap berada di wilayah perang tersebut.
04:14Jadi seperti itu mbak.
04:17Jadi memang intinya dibalik evakuasi ini adalah memindahkan dulu untuk sementara atau mungkin permanen supaya mengurangi resiko-resiko dari krisis yang terjadi.
04:31Terutama kemahian.
04:33Dan Menlu juga kemarin kan sudah ada statementnya ya ketika di Rusia.
04:37Untuk evakuasi yang paling dekat adalah ke negara-negara yang ada di sekitar Iran yang lebih aman ya oke.
04:42Kalau melihat dari track record sejarah selama meliput istana juga, meliput kegiatan agenda Presiden.
04:51Siapa-siapa saja, Presiden mana saja yang pernah menyelamatkan warga negara Indonesia dari perang dan juga wabah di negara asing Mas Har.
04:59Ya itu ada sejarahnya ya tapi mungkin saya jelaskan dulu pada tanggal 31 Januari 2011 di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
05:12Saya itu bersama 4 atau 5 wartawan mendapat tugas untuk meliput pemulangan evakuasi ratusan pelajar dan mahasiswa Indonesia yang berada di Mesir.
05:25Mesir pada waktu itu terjadi krisis politik ya yang menyebabkan kerawanan terhadap warga negara Indonesia di sana.
05:33Sehingga Presiden SBY meminta dievakuasi ratusan warga negara Indonesia itu.
05:40Yang dipimpin pada waktu itu saya ingat adalah oleh Pak Hasan Mirayuda dan pemandan paspantresnya waktu itu ditunjuk adalah wadan paspantres yaitu Pak Alphan Gapak dari Marinir.
05:52Saya ingat saya di BRI dan juga ada beberapa media lain ikut terlibat.
05:59Tapi kami ketika tiba di sana dini hari ketika kami mau turun kami dicegah oleh otoritas di bandara Mesir.
06:07Kami semua tidak boleh turun.
06:09Yang kemudian diizinkan turun adalah Pak Menlo, Pak Hasan Mirayuda dan juga pemandan paspantres.
06:15Terutama untuk pengamanan karena pada waktu itu adalah pemindahan sejumlah warga negara Indonesia dari pusat kota menuju bandara.
06:25Nah kita menunggu hampir satu harian menjelang malam sekitar mungkin jam 8, jam 9 malam.
06:32Jadi kami satu hari itu ada di pesawat tidak boleh keluar.
06:35Kami akhirnya ada kabar bahwa ratusan warga negara Indonesia boleh dipulangkan dan mereka memasuki pesawat Garuda.
06:45Waktu itu pesawat Garudanya yang semula kosong, hanya kami isinya, tiba-tiba menjadi penuh.
06:52Karena ratusan mahasiswa baik pelajar maupun mahasiswa masuk.
06:55Nah saya ingat salah satu mahasiswa yang kemudian ngobrol dengan saya adalah Suhairi Misrawi yang sekarang menjadi duta besar Tunisia.
07:06Sekarang ada di sana.
07:07Nah itulah salah satu mahasiswa Indonesia yang ada di Mesir.
07:11Dan dia yang menjadi salah satu mahasiswa yang dipulangkan.
07:15Nah kalau melihat sejarahnya, dulu Presiden Bung Karno juga ketika melakukan operasi bermusuhan dengan Malaysia.
07:24Waktu itu namanya Ganyo Malaysia.
07:27Karena juga memindahkan sejumlah warga negara Indonesia yang berada di Malaysia.
07:32Kemudian di eranya Pak Harto, Pak Harto juga berkunjung langsung pada tahun 1995 ke Bosnia.
07:40Waktu itu terjadi krisis politik.
07:43Di sana Pak Harto datang melihat langsung dan memindahkan sejumlah warga negara Indonesia.
07:50Serta memberi kepastian bahwa warga negara Indonesia yang ada di Bosnia itu cukup aman.
07:56Jadi Pak Harto begitu.
07:59Nah kemudian di eranya setelah Pak Harto, Pak Habibie tidak ada, Bu Mega, Pak Gustur tidak ada.
08:10Ya kemudian muncul di eranya Pak Jokowi.
08:13Tadi Pak S.B. saya ceritakan di Mesir.
08:17Nah Pak Jokowi ini juga ada evakuasi warga negara tahun 2020 ketika pandemi COVID-19.
08:25Waktu itu dari Wuhan, Cina dan juga di antaranya dari Jepang.
08:30Diminta untuk kembali ya ke Indonesia.
08:32Presiden Jokowi menyiapkan kapal khusus untuk memulangkan warga negara Indonesia
08:37pasca pandemi COVID-19 di Cina maupun di Jepang.
08:41Oke.
08:42Mas Har, kalau misalnya kita bandingkan ya WNI evakuasi warga negara Indonesia yang terdahulu
08:49di zaman beberapa presiden terdahulu.
08:51Kalau dibandingkan dengan sekarang ini kondisi perang yang tengah berlangsung
08:56antara Iran dan juga Israel, seberapa genting evakuasi warga negara Indonesia di Iran saat ini?
09:02Kalau menurut saya, sekarang kan yang terjadi di Iran itu kan perang ya.
09:07Nah itu juga waktu terjadi pandemi COVID-19 di Cina dan Jepang.
09:13Demikian juga ketika krisis politik di Israel, di sorry, di Mesir.
09:19Demikian juga ketika Bung Karno melakukan operasi pengganyangan terhadap Malaysia dan memulangkan.
09:25Begitu juga Pak Harto.
09:26Jadi sebetulnya baik perang maupun bencana, wabah itu sama gentingnya.
09:32Karena presiden harus melindungi satupun warga negara Indonesia yang ada di luar negeri.
09:39Dia tidak boleh terjadi apa-apa.
09:41Sehingga meskipun sekarang ada perang ataupun ada wabah bencana, wajibat pemerintah untuk melindungi.
09:50Nah bagaimana untuk menghilangkan krisis itu, yaitu melakukan evakuasi ke negeri yang aman, sementara, atau pemerintah.
09:58Kira-kira itu, Pak.
09:59Baik, terima kasih atas cerita dan juga obrolannya.
10:03Setelah bergabung bersama kami di Jurnal Merah Putih, mantan wartawan Istana Harian Kompas, Mas Suhartono.