Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 20/6/2025
KOMPAS.TV - Dari kasus penyelidikan mutilasi di Sumatera Barat, hari ini Polres Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat, melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah terduga pelaku.

Sambil membawa terduga pelaku, Polres Padang Pariaman melakukan olah TKP awal, tempat di mana terduga Satria membunuh dan memutilasi korban S-A. Lokasi ini merupakan kawasan perkebunan terpencil di Kabupaten Padang Pariaman.

Lebih lengkap soal pembunuhan dan mutilasi di Sumatera Barat, simak pembahasan KompasTV bersama Haniva Hasna, kriminolog perempuan dan anak.

Baca Juga Terbaru! Olah TKP Kasus Mutilasi dan Pembunuhan Berantai 3 Perempuan di Padang Pariaman di https://www.kompas.tv/regional/600735/terbaru-olah-tkp-kasus-mutilasi-dan-pembunuhan-berantai-3-perempuan-di-padang-pariaman

#mutilasi #pembunuhan #padangpariaman

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/600736/full-blak-blakan-kriminolog-bongkar-fakta-di-balik-kasus-mutilasi-di-padang-pariaman
Transkrip
00:00Lebih lengkap soal pembunuhan dan mutilasi di Sumatera Barat ini, kita perbincangkan dengan Mbak Hanifa Hasna,
00:06kriminolog perempuan dan anak yang sudah bergabung bersama kami di Kompas Petang.
00:10Selamat sore Mbak Hanifa.
00:12Selamat sore.
00:13Ini kalau kita lihat dari hemat Anda sebagai kriminolog, apa yang melatar belakangi,
00:19membuat pelaku yang pertama dia masih berusia muda ini, tega melakukan pembunuhan sadis, disertai dengan mutilasi?
00:25Ya, kalau kita lihat dari kasusnya, sepertinya ini memang ada relasi ya, apa namanya, masalah personal gitu,
00:35yang mengakibatkan pelaku itu tidak punya kendali untuk melakukan kejahatan ini.
00:40Walaupun ini sudah tiga kali, berarti ini kan kendalinya itu ada di dia untuk memberikan,
00:47meluapkan kemarahannya dengan cara yang tidak wajar.
00:51Dan kalau ini sudah tiga kali, berarti ada gangguan patologis yang terjadi pada diri pelaku.
00:59Seperti yang Anda sampaikan, ada relasi begitu.
01:01Kalau kita lihat yang disampaikan polisi, ini ketiga korban, ini kan juga teman pelaku.
01:06Ya, betul sekali.
01:08Jadi, pada beberapa kasus pembunuhan dengan mutilasi itu,
01:12ada dua hal yang harus kita pelajari.
01:15Yang pertama, pembunuhan ini dilakukan secara sadar.
01:19Yang kedua, karena akibat-akibat tertentu, terutama akibat gangguan mental.
01:25Tapi kalau korbannya ini adalah orang yang dikenali,
01:28biasanya karena ada gangguan relasi dalam hubungan mereka.
01:33Nah, ini mempengaruhi motif dari apa yang sudah dilakukan oleh pelaku terhadap korban.
01:37Pasti sebelumnya sudah ada konflik yang melantar belakang,
01:40tapi karena si pelaku ini tidak bisa menyelesaikan dengan cara yang baik,
01:44agresivitasnya tinggi, dan mungkin ingin menguasai korban dengan cara sadistik.
01:51Pelaku sendiri kalau kita lihat ini melakukan pembunuhannya,
01:54terduga pelaku, ini melakukan aksi kejinya ini di rumahnya sendiri.
01:58Ini apakah juga jadi salah satu alasan,
02:01seperti yang tadi Anda sampaikan, ada relasi kuasa di situ?
02:04Ya, jadi dalam hal ini kita melihatnya dari lokus tempus aktus.
02:10Lokusnya dia mencari tempat yang paling aman buat dia.
02:15Artinya dia bisa mengalihkan,
02:18dia bisa melindungi dirinya dari pantauan dari orang lain.
02:22Kan tidak dilakukan di luar rumah.
02:24Ketika dia melakukan di dalam rumah,
02:25berarti kan ada otoritas yang dia menjaga gitu ya.
02:29Jadi lokusnya sudah mengenuhi bahwa seseorang yang melakukan mutilasi secara terencana itu,
02:34pasti akan melakukan di dalam rumah.
02:36Waktunya juga seperti itu.
02:37Dia akan mencari waktu-waktu yang tertentu sehingga orang lain tidak bisa mengetahui.
02:42Bahkan mengenali atau mendengar ketika dia melakukan pemotongan itu.
02:47Kemudian caranya.
02:49Caranya kan pastinya dengan melakukan pembunuhan terlebih dahulu.
02:52Sehingga dalam kasus ini menjadi hukumannya bisa berlapis.
02:56Karena dari pembunuhan menjadi mutilasi, kemudian menghilangkan barang bukti.
03:00Walaupun yang belum kita ketahui adalah pembunuhannya dilakukan secara terencana atau tidak.
03:05Tetapi mutilasinya pastinya dilakukan secara terencana.
03:09Ini yang sebenarnya ingin saya tanyakan Mbak Anifa.
03:10Kalau dilihat ini kan tiga perempuan.
03:13Satu dimutilasi begitu.
03:16Dari hemat Anda, apakah ini juga memang sudah direncanakan begitu?
03:19Kalau melihat dari tiga kali dia melakukan, berarti dia menikmati proses sadistik ini.
03:27Artinya itu sudah ada perencanaan bahwa pengalaman pertama itu membuat dia melakukan pada korban kedua.
03:34Kemudian korban ketiga.
03:36Artinya ada pembelajaran dalam dia melakukan kekerasan dan pembunuhan dengan mutilasi ini.
03:43Ini kan pembunuhan pertama dan yang kedua yang dilakukan oleh terduga pelaku.
03:46Ini kan satu setengah tahun yang lalu begitu.
03:48Baru diketahui sekarang.
03:50Terus itu polisi juga sudah menyatakan bahwa salah satu motifnya adalah soal alasan hutang-hutang.
03:55Apakah hanya sampai di situ atau ada motif lain termasuk dari kondisi kejiwaan pelaku?
04:02Oke, sebetulnya motif dari pembunuhan atau kejidatan itu kan ada dua.
04:08Instrumental dan material.
04:10Kalau instrumental itu segala sesuatu yang berhubungan dengan kondisi psikologis.
04:14Kemarahan, bindam, kebencian, cemburu dan lain-lain.
04:17Yang kedua karena hutang-hutang, harta benda atau pendudukan.
04:21Dan yang ketiga tambahannya adalah karena kondisi mental.
04:24Kalau dalam hal ini berarti dua unsur tadi itu sudah terpenuhi.
04:28Antara sakit hati dengan material tadi terkait dengan hutang-hutang.
04:33Tapi walaupun demikian, banyak sekali juga orang-orang yang mengalami konflik seperti ini
04:38tapi tidak sampai memutilasi.
04:40Artinya ada kondisi-kondisi tertentu yang membuat dia tidak bisa menahan diri
04:43dan melakukan agresi ketika terjadi kesalahan pada hubungan mereka.
04:47Nah ini yang harus kita pelajari.
04:49Dengan banyaknya kasus mutilasi ini, kita harus waspada mulai aware dengan masyarakat
04:54sebetulnya bagaimana kondisi mental orang-orang Indonesia
04:56sehingga sangat-sangat mudah melakukan mutilasi.
05:00Apakah ini eksposur media yang terlalu besar
05:03sehingga mereka bukan copycat terhadap kejahatan yang sekarang sudah ada.
05:07Baik, terima kasih kriminolog perempuan dan anak Hanifa Hasna
05:10telah bergabung bersama kami di Kompas Petang.
05:12Salam sehat, Mbak Hanifa.
05:13Terima kasih, Mas.
05:14Terima kasih.

Dianjurkan

4:24
Selanjutnya