Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 19/6/2025
SORONG, KOMPAS.TV - Warga pulau kawei raja ampat menghadapi pilihan sulit. Mereka tak ingin tambang nikel ditutup, namun disisi lain ingin lingkungan mereka tidak rusak demi konservasi dan geliat pariwisata.

Masyarakat yang tinggal di pulau selpel, yang berdekatan dengan lokasi pertambangan, mayoritas berprofesi sebagai petani dan nelayan. Mereka bergantung pada hasil tangkapan ikan sehari-hari meski tangkapan tidak sepadan lantarean minimnya fasilitas.

Kehidupan layak hingga pendidikan anak mulai terpenuhi sejak hadirnya perusahaan tambang. Warga dapat penghasilan lebih jika dibandingkan melaut. Disisi lain, wisatawan yang berkunjung ke wisata wayag umumnya singgah di kampung selpele untuk membeli hasil jualan masyarakat setempat.

Keputusan penghentian izin sejumlah usaha tambang di raja ampat, memicu reaksi warga. Mereka menutup tempat wisata wayag, yang ramai dikunjungi wisatawan untuk memperjuangkan perusahaan tambang.

Pemilik hak ulayat dengan tegas akan terus memalang wisata pulau wayag, hingga pemerintah memberikan solusi.

Menanggapi permintaan warga, bupati raja ampat bilang, telah melakukan pendekatan ke masyarakat. Salah satunya upaya dilakukan pemerintah dengan menyiapkan lapangan pekerjaan yang layak bagi masyarakat setempat. Dukungan untuk pengembangan pariwisata dan bantuan fasilitas bagi nelayan juga akan diberkan.

Masyarakat berharap, kegiatan pertambangan dan usaha pariwisata bisa berjalan selaras demi kesejahteraan masyarakat.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/600562/polemik-tambang-nikel-raja-ampat-kemiskinan-memaksa-tambang-jadi-pilihan
Transkrip
00:00Kita ke Papua Saudara Warga, Pulau Kawai Raja Ampat menghadapi pilihan sulit.
00:04Mereka tak ingin tambang nikel ditutup, namun di sisa lain ingin lingkungan mereka tidak rusak
00:09demi konservasi dan juga geliat pariwisata.
00:15Masyarakat yang tinggal di Pulau Selpel yang berdekatan dengan lokasi pertambangan,
00:20mayoritas berprofesi sebagai petani dan nelayan.
00:23Mereka bergantung pada hasil tangkapan ikan sehari-hari,
00:26meski tangkapan tidak sepadan, lantaran minimnya fasilitas.
00:43Kehidupan layak hingga pendidikan anak mulai terpenuhi sejak hadirnya perusahaan tambang.
00:49Warga dapat penghasilan lebih jika dibandingkan melaut.
00:52Di sisi lain, wisatawan yang berkunjung ke wisata wayang umumnya singgah di kampung Selpele
00:57untuk membeli hasil jualan masyarakat setempat.
01:01Dukung ya, adanya para wisata di sini juga mamai ya?
01:04Iya.
01:05Seperti para wisata datang, kalau ada Pulau Wayang,
01:10mereka naik di gunung, mereka foto-foto pulang, sampai di kampung sini juga.
01:14Mereka datang, mungkin ada ibu-ibu ada jualan, mereka juga beli.
01:18Keputusan penghentian izin sejumlah usaha tambang di Raja Ampat
01:23memicu reaksi warga.
01:25Mereka menutup tempat wisata wayang yang ramai dikunjungi wisatawan
01:29untuk memperjuangkan perusahaan tambang.
01:31Jadi kami anggap bahwa kami yang punya hak kepemilikan orang KW,
01:35seharusnya kami yang harus berbicara.
01:37Bukan orang lain yang merosot hal-hal ini, seperti itu kan salah.
01:41Seharusnya kami sendiri.
01:43Kenapa sampai kami tidak pernah, kami sudah menyatakan komitmen orang KW
01:47bahwa kami tidak pernah menolak wisata, kami tidak menolak tambang.
01:52Semua kan harus berjalan bersama-sama.
01:55Kami punya hak adat.
01:57Kami palang ini,
01:59untuk
01:59perusahaan tambang KW Mini harus berjalan.
02:06Kalau dia berjalan, berarti palang ini kami buka dia,
02:12pariwisata dia berjalan kembali.
02:13Tapi Bapak dong juga tidak ingin pariwisata tutup Bapak ya?
02:16Tapi kami ingin tidak,
02:18tidak susu, pariwisata tidak akan susu.
02:20Dia harus berjalan, supaya dia sambil pantau ke laut.
02:23Pemilik hak ulayat dengan tegas akan terus memalang wisata Pulau Wayang
02:28hingga pemerintah memberikan solusi.
02:31Pulau KW ini yang kami minta dari Presiden dan Gubernur,
02:37kalau bisa, pulau ini tidak bisa dicabut izinnya.
02:42Bagaimana kalau cabut, masyarakat suka kue bisa susah.
02:47Sekarang kita sudah sejarah dengan kami punya tambang ini.
02:54Kalau sudah cabut bagaimana.
02:55Anak-anak kami tetap menganggur.
02:57Anak-anak kami sudah tidak bisa maju untuk pendidikan lagi.
03:01Menegapi permintaan warga Bupati Raja Ampat Bilang,
03:04telah melakukan pendekatan ke masyarakat,
03:07salah satunya upaya yang dilakukan pemerintah
03:08dengan menyiapkan lapangan pekerjaan yang layak
03:11bagi masyarakat setempat.
03:13Dukungan untuk pengembangan pariwisata
03:17dan bantuan fasilitas bagi nelayan juga diberikan.
03:21Mereka, karena tadi untuk mereka duduk remuk,
03:24kira-kira apa yang nanti pemerintah lakukan untuk mereka.
03:28Solusi apa, pekerjaan apa yang mereka minta,
03:31kita sempat.
03:32Mungkin dalam akhli ini ada teman-teman
03:34atau pemuda-pemuda yang ingin kerja di taman
03:38supaya kita kerjasama dengan contoh ke Diga.
03:41Kalau masih aktif, kita dorong yang ingin kerja ke Diga.
03:44Ada yang ingin usaha, kita nanti bantu.
03:49Masyarakat berharap kegiatan pertambangan dan usaha pariwisata
03:53bisa berjalan selaras demi kesejahteraan masyarakat.
03:57Flora Batlayeri, Kompas TV Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Dianjurkan

4:24
Selanjutnya