Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 18/6/2025
KOMPAS.TV - Serangan Israel ke Iran berlangsung sejak Jumat (13/6/2025) dan masih berlanjut hingga saat ini. Sejumlah kerusakan terjadi dan sejumlah warga juga tinggalkan Teheran untuk menghindari serangan.

Lalu, bagaimana kondisi WNI di Iran pasca-serangan Israel tersebut?

Simak kisah Herry Supriyono, warga negara Indonesia yang saat ini tengah menjalani pendidikan sebagai mahasiswa di Teheran, Iran yang akan menjelaskan situasi terkini di Iran per Rabu (18/6/2025).

#israel #iran #perang #wni

Baca Juga Dramatis! Rekaman Detik-Detik Israel Serang Stasiun TV & Rumah Sakit di Iran di https://www.kompas.tv/internasional/600216/dramatis-rekaman-detik-detik-israel-serang-stasiun-tv-rumah-sakit-di-iran

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/internasional/600219/full-wni-di-iran-cerita-soal-situasi-usai-serangan-israel-jumlah-korban-perjuangan-warga-bertahan
Transkrip
00:00Kita langsung bergabung dengan Heri Supriyono, warga negara Indonesia di Iran yang tengah menjalani pendidikan sebagai mahasiswa di Teheran.
00:07Assalamualaikum Mas Heri.
00:09Waalaikumsalam Mas Juno, apa kabar?
00:12Semoga dalam kondisi sehat juga Mas Heri.
00:14Mas Heri, untuk saat ini bisa Anda gambarkan bagaimana serangan Israel terutama di Teheran di mana Anda berada saat ini dan eskalasinya seperti apa saat ini Mas Heri?
00:23Ya, semalam terjadi serangan lagi dari Israel dan dari tempat kami bermukim terdengar beberapa kali ledakan dan suara seperti objek terbang atau drone seperti itu mungkin.
00:40Namun lebih kepada suara tembakan rudal dari Iran untuk mengantisipasi drone atau rudal yang ditembakkan dari wilayah Israel seperti begitu.
00:58Sebagai mana dilaporkan oleh pihak Iran sendiri.
01:01Nah, serangan semalam cukup keras ya Mas ya dibandingkan malam sebelumnya.
01:13Karena memang dari pihak Iran sendiri melaporkan mereka melancarkan gelombang ke-11 serangan pembalasan ke Israel hingga pagi tadi.
01:24Ini kan serangan terjadi sejak Juman lalu dan menghancurkan beberapa fasilitas vital di Iran sendiri.
01:33Dan saat ini sebenarnya berapa jauh Anda dari lokasi-lokasi serangan yang terjadi?
01:39Untuk serangan terbaru itu di Bundaran Azadi itu dari sini mungkin sekitar 2-3 km Mas.
01:51Terus yang di stasiun televisi Iran itu mungkin dari tempat kami bermukim berjarak setengah jam dengan kendaraan.
02:02Dan untuk saat ini tentu Anda berlindung bersama rekan-rekan terutama ini di lokasi mana dan seperti apa imbauan dan juga dari pihak Kemlu saat ini?
02:15Oh ya, untuk tempat berlindung dari pemerintah Iran menyarankan kita untuk berlindung di stasiun-stasiun kereta bawah tanah
02:31karena Iran sendiri menurut saya tidak memiliki fasilitas yang seperti di Israel yang punya banker-banker bawah tanah memang disiapkan untuk kondisi perang.
02:43Di Iran sendiri, di pemerintah Iran menyarankan warga kalau tidak keluar kota mungkin di stasiun-stasiun kereta bawah tanah atau kita sering sebut sebagai metro ya Pak.
03:02Dan ini intensitas...
03:06Silahkan, silahkan Mas Heri.
03:08Dari Kemlu sendiri kemarin ada pertemuan mereka menyatakan bahwa kondisi yang ditetapkan Kemlu dan KBRI siaga 2
03:20artinya warga masih secara sukarela bisa mengajukan diri untuk evakuasi ataupun tidak.
03:31Belum masuk siaga satu yang mengharuskan evakuasi penuh.
03:34Artinya untuk evakuasi menuju kemana Mas Heri?
03:40Jalur evakuasi maksudnya Mas?
03:42Artinya tidak aman di sekitar lokasi ya, betul ya?
03:46Ya, jalur evakuasi yang ditetapkan oleh KBRI sejauh yang saya ingat ada 2 tempat.
03:57Pertama di Republik Azerbaijan, satu lagi di Turki.
04:01Kita dari Teheran berkumpul terus kita lewat jalur darat menuju Republik Azerbaijan dan Turki setelah itu menggunakan pesawat ke Indonesia.
04:11Dan untuk saat ini yang kita juga mengetahui bahwa intensitas serangan ini kerap terjadi di malam hari atau dini hari gitu ya Mas?
04:21Ya, betul. Sekitar pukul 10 malam ke atas hingga dini hari Mas gitu.
04:28Dan dari penantauan Anda mendekati wilayah permukiman atau seperti apa?
04:33Ya, ya. Suara-suara yang kita dengar terasa dekat gitu Mas dan kita memang tinggal di wilayah pemukiman ya bukan wilayah, bukan zona militer atau pemerintahan.
04:49Namun suaranya terdengar dekat sekali dan kemarin itu memang yang diserang Israel itu terminal business di dekat tempat tinggal kita.
05:01Ya, seperti yang Anda sampaikan tadi, Anda dari lokasi serangan terjadi terakhir sekitar 2 km artinya bunyi ledakannya itu tentu sangat menggelegar di lokasi tempat tinggal Anda.
05:13Untuk saat ini korban jiwa ataupun laporan dari pemerintah Iran seperti apa? Terutama warga sipil.
05:18Iya, saya baca laporan dari pemerintah Iran. Total ada 224 korban jiwa termasuk warga sipil. Saya tidak terlalu ininya yang sipil berapa, yang militer berapa.
05:35Kemudian 1.400 orang terluka Mas dari warga Iran sendiri.
05:41Nah, untuk dari warga negara Indonesia sendiri tercatat ada 389 warga ya Mas Heri ya.
05:49Dan untuk saat ini tentu seperti apa komunikasinya?
05:52Tentu tadi sudah ada siaga 2 yang ditetapkan oleh KBRI dan juga ada titik-titik jalur evakuasi untuk rencana misalnya nanti ada pemulangan bagi para WNI.
06:02Untuk saat ini seperti apa? Warga saling berkomunikasi dan juga saling menginformasikan atas situasi terakhir.
06:08Iya, dari pihak KBRI membuat satu grup WhatsApp yang menghimpun seluruh warga di dalamnya dan kita berkomunikasi melalui media sosial tersebut.
06:20Dan KBRI juga menyediakan hotline bagi warga yang misalnya mengalami kejadian-kejadian tertentu gitu atau yang membutuhkan bantuan segera dari KBRI.
06:33Mas Heri, dari visual yang kita dapatkan juga ini beberapa bangunan luluhantak tentu akses jalan juga sulit dilalui.
06:43Untuk saat ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti apa Mas Heri? Terutama untuk membeli makanan ataupun kebutuhan lainnya?
06:50Ya, itu tidak terlalu bermasalah Mas karena tokoh-tokoh dan warung di sekitar tempat tinggal kami terutama dan Teheran secara umum masih buka.
07:00Yang tampak tutup seperti itu bandara maksudnya itu jelas terus kemudian beberapa layanan seperti tokoh-tokoh komputer atau sim card seperti itu telepon itu tutup.
07:23Mas teman-teman makanan atau kebutuhan pokok kita masih tidak kesulitan untuk mendapatkannya.
07:30Terakhir juga ada informasi kesulitan untuk mendapatkan BBM, betul Mas Heri?
07:34Ini karena menurut saya sikap rush buying ya dari masyarakat yang khawatir karena isu serangan Israel mengenai kilang minyak Iran
07:54maka pasokan bensin akan berkurang sehingga mereka termakan isu lalu mengantri panjang dan kebijakan dari pemerintah Iran
08:03walaupun mereka mendapatkan subsidi sampai 60 liter per orang
08:10mereka dalam antrian itu hanya diberikan 10 liter saja Mas tahu saya begitu.
08:16Artinya ada pembatasan ya?
08:17Ya ada pembatasan karena lebih dipicu oleh kepanikan sebetulnya bukan karena memang kelangkaan pasokan gitu.
08:26Oke untuk terakhir Mas Heri, untuk saat ini imbauan yang diberikan oleh KBRI seperti apa?
08:33Apakah juga sudah ada misalnya rencana wacana untuk pemulangan ataupun juga kepulangan dari UNI?
08:39Iya, dari pihak KBRI sendiri sudah memberikan imbauan dan surat kesediaan evakuasi kepada warga negara Indonesia yang ada di Iran
08:52kita bisa mengisi formulir yang bersedia evakuasi atau formulir yang tidak bersedia evakuasi
09:01nanti dikirim hari ini terpaling lambat pukul 12 siang
09:06setelah itu KBRI akan menetapkan waktunya kapan untuk evakuasi atau tidak evakuasi
09:16jika kondisi naik menjadi siaga 1 tentunya ini menjadi keharusan untuk warga negara Indonesia evakuasi
09:26namun ketika siaga itu turun menjadi siaga 3 kemungkinan besar tidak akan ada evakuasi menurut saya begitu pas
09:32Baik kita harapkan juga Mas Heri dan rekan-rekan yang saat ini sedang menjalani studi di Iran
09:39juga dalam kondisi baik dan normal terutama situasi saat ini cukup genting
09:44terutama dari Iran dan Israel saling menggempur dengan serangan rudal
09:48terima kasih sekali atas informasi Anda
09:51Mas Heri Supriyono, mahasiswa yang saat ini berada di Teheran, Iran
09:55Terima kasih

Dianjurkan