Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 17/6/2025
KOMPAS.TV - Rudal-rudal Iran terus menghantam sejumlah lokasi penting di Israel, termasuk Tel Aviv. Iran dengan tegas menolak membuka negosiasi gencatan senjata dengan Israel.

Sirene serangan udara terdengar di seluruh Kota Tel Aviv, Selasa (17/6/2025) pagi waktu setempat.

Sirene berbunyi setelah media Iran melaporkan bahwa pasukan militer telah meluncurkan rudal ke Israel.

Garda Revolusi Iran menyebut pihaknya meluncurkan pesawat tanpa awak hingga rudal dalam serangan tersebut.

Rekaman udara menunjukkan kerusakan pada bangunan-bangunan di Tel Aviv setelah Iran melancarkan serangan pada Senin dan Selasa dini hari.

Satu rudal jatuh dekat Konsulat Amerika Serikat di Tel Aviv, menyebabkan kerusakan kecil. Iran mengumumkan telah meluncurkan sekitar 100 rudal dan bertekad akan melakukan pembalasan atas serangan Israel terhadap infrastruktur militer Iran pekan lalu.

Sementara itu, militer Israel merilis video serangan udara yang mengincar target militer di Iran.

Tampak sejumlah pesawat tempur Iran hancur akibat rudal Israel. Serangan juga ditujukan terhadap konvoi truk yang disebut membawa senjata dan peluncur roket dalam perjalanan ke Teheran.

Angkatan Udara Israel menyerang studio dan kantor penyiaran milik Pemerintah Iran di Teheran, Iran, Senin (16/6/2025) waktu setempat. Serangan yang melibatkan sedikitnya empat bom menghantam gedung pusat yang menjadi markas Departemen Berita.

Bagaimana menghentikan perang IranIsrael? Bagaimana pula kekuatan militer kedua negara? Serta bagaimana kondisi di Teheran saat ini?

Kami akan membahasnya bersama pengamat Timur Tengah, Hasibullah Satrawi. Kemudian ada wartawan Harian Kompas, Iwan Santoso, dan Herry Supriyono, mahasiswa Indonesia di Teheran.

Baca Juga [FULL] Menkeu Sri Mulyani Beber Dampak Perang Israel VS Iran: Harga Minyak Naik Lebih dari 8% di https://www.kompas.tv/nasional/600058/full-menkeu-sri-mulyani-beber-dampak-perang-israel-vs-iran-harga-minyak-naik-lebih-dari-8

#iran #israel #israelvsiran #perang #senjata

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/internasional/600064/full-kekuatan-militer-iran-vs-israel-siapa-lebih-siap-hadapi-perang-panjang
Transkrip
00:00Bagaimana menghentikan perang antara Iran dan Israel dan bagaimana pula kekuatan militer kedua negara serta kondisi di Teheran saat ini?
00:10Kami akan bahas bersama pengamat Timur Tengah, Hasibullah Satrawi, ada juga wartawan Harian Kompas, Iwan Santoso di studio, dan Heri Supriyono, mahasiswa Indonesia di Teheran.
00:19Selamat petang semuanya waktu Indonesia.
00:22Selamat sore.
00:23Selamat sore.
00:24Oke, saya mau ke Mas Heri dulu. Mas Heri, bisa Anda ceritakan kepada kami, seperti apa situasi di Teheran hingga sore hari ini?
00:33Ya, di Teheran saat ini situasi masih normal.
00:38Selamat petang.
00:39Ya, toko-toko dan warung masih buka, masyarakat melakukan aktivitas keseharian seperti biasa,
00:51malah pergi ke kantor, pusat-pusat perbelanjaan, dan sebagainya.
00:57Meski sebagaimana dilaporkan Kompas tadi, sebagian warga Teheran memang memilih untuk meninggalkan kota,
01:03pergi ke luar kota yang disebutkan di wilayah utara, begitu juga ada di wilayah lainnya.
01:10Tapi secara umum, memang kondisi masih aman dan terkendali, dan hari ini pun aktivitas di kantor-kantor,
01:22selain walk from home juga masih banyak yang datang langsung ya.
01:29Mas Heri, tapi kalau Anda sendiri bersama WNI lain,
01:33adakah arahan dari KBRI kalau berlindung ke mana, mekanisme evakuasinya seperti apa?
01:38Sejauh ini dari pihak KBRI baru memberikan hotline untuk kami di Teheran,
01:50barangkali ada situasi yang kemudian lebih memburuk, itu bisa menghubungi hotline tersebut.
01:57Sementara untuk jalur evakuasi ini sudah, seingat saya sudah ditetapkan beberapa waktu yang lalu ya,
02:05beberapa tahun lalu mungkin jalur evakuasi ini sebelum krisis Iran-Israel pecah.
02:13Waktu itu, seingat saya ada ketegangan juga,
02:19entah karena Jenderal Kossim Sulaiman ini atau apa,
02:22waktu itu dari pihak KBRI sudah menentukan jalur evakuasi,
02:28dan pos-pos shelter begitu untuk warga Indonesia di Teheran dan seluruh Iran.
02:36Jadi, kalau menurut saya dari pihak KBRI sudah menentukan jalur tersebut,
02:41tapi belum mengumumkan misalnya kondisi siaga 1, 2, 4, 3 itu tidak, belum diumumkan Mbak.
02:47Oke, saya mau ke Mas Iwan.
02:49Mas Iwan, kalau tadi Iran bilang sebenarnya tidak akan melibatkan negara lain,
02:52kalau masih berhadapan dengan Israel, mereka mampu kok.
02:55Tapi kalau kita membandingkan kekuatan militernya, antara Iran dan juga Israel,
02:59di mana kekuatan masing-masing?
03:01Ya, kalau bicara Israel, praktis resourcesnya kan semua dari Barat,
03:06terutama dari Amerika yang bilang tidak terlibat langsung,
03:09tapi ketika sedang berunding, tetap minggu lalu mengirim rudal sekian ratus ke Israel.
03:15Dan kalau Iran, kalau kita lihat dari poros perlawanan terhadap mendukung perjuangan Palestina
03:22beberapa tahun terakhir di Syria, Gaza, Yemen, dan lain-lain,
03:27ya salah satu keunggulan mereka ya bagaimana mereka bisa mengembangkan rudal pesawat tanpa awak,
03:34yang kemudian juga jadi contoh ya untuk dikembangkan juga oleh Rusia dan China.
03:42Jadi masing-masing punya kelebihan arsenal-nya sendiri,
03:47dan ini kita seperti, ya maaf ya, bukan kita mendukung perang,
03:50tapi ini seperti adu nafas panjang nanti,
03:52mana yang lebih punya logistik.
03:54Kalau kita ingat bulan lalu ada ledakan besar di salah satu pelabuhan di Iran,
03:59lalu kemudian tanpa hujan dan angin pihak Israel bilang tidak ada kaitan.
04:04Sementara di saat yang sama juga bicara,
04:06menuding itu bahan baku untuk rudal Iran.
04:09Nah itu kan berarti ada, sebetulnya semua saling membaca,
04:13dan kalau dalam kontestasi geopolitik seperti ini,
04:18dari pihak Iran juga terus membaca, pihak Israel juga membaca,
04:23bahkan cara serangan kemarin sebelum serangan udara dilakukan,
04:28dilakukan serangan dari dalam Iran oleh komandonya Mossad,
04:32dan itu menunjukkan ini cara-caranya juga tidak berubah,
04:36di saat yang sama juga dilakukan operasi informasi.
04:40Operasi informasinya kan kalau kita lihat seperti perang teluk kan dari Pentagon,
04:46ada ungkapan separuh dari operasi tempur itu dilakukan di media,
04:50menciptakan persepsi.
04:51Dan ini bagaimana apa yang terjadi hari ini di Iran,
04:55soal senjata nuklir dan lain-lain,
04:57ini seperti yang terjadi di Irak zaman Saddam Hussein,
05:01bagaimana ada senjata pemusnahan masal yang sampai hari ini tidak pernah ada.
05:04Oke, saya ke Masa Trawi dulu.
05:08Masa Trawi, tapi menurut Anda apa yang terjadi?
05:11Kenapa penetrasi dari Israel sendiri bisa begitu dalam,
05:14sehingga yang ditargetkan langsung ke tokoh-tokoh militer yang memang sudah ditargetkan Israel?
05:21Ya, yang pertama Mbak, sebelum kita lebih dalam mengenalisa secara politik atau pemiliter tentang perang ini,
05:29saya selalu ingin berangkat dari empati kepada korban dari kedua belakian,
05:34karena terus-terang perang itu di mana-mana perih dan berita.
05:39Dan sekarang seperti laporannya Kompas tadi,
05:41itu warganya sudah banyak jadi korban kehancuran di mana-mana,
05:45orang-orang Iran banyak eksodus pakai mobil,
05:47orang-orang Israel banyak eksodus pakai laut.
05:51Sehingga adanya semacam satiri di Arab itu,
05:55orang Israel dulu datang ke Palestina dari laut,
05:58mereka sekarang pergi juga oleh Israel ke laut.
06:01Ini sebenarnya satiri,
06:02oke sakitan yang menaut di antara bangsa-bangsa di Arab tentang apa yang sudah terjadi.
06:08Jadi kita harus berhempati dengan apa yang terjalannya oleh kedua bangsa,
06:12dan saya berharap ini tidak terus,
06:14kita berharap tidak terus meningkat,
06:16dan semoga segera ada formula menuju rasionalitas perdamaian bagi semua.
06:23Nah yang kedua menjawab pertanyaan Mbaknya,
06:25kenapa Israel bisa sangat dalam,
06:29atau sangat dalam masuk ke pertahanan Iran?
06:33Menurut saya terlepas dari berbagai macam pencapaian yang dilakukan oleh Iran,
06:40termasuk di hari kelima ini,
06:42yaitu dengan mencapai target-target Israel secara langsung,
06:45dan aset itu,
06:47orang-orang dari mana-mana itu juga sudah terjadi sebelumnya.
06:51Terlepas dari keunggulan-keunggulan Israel,
06:53ada satu hal yang menurut saya dari Iran ini,
06:56tidak kunjung diperbaiki semenjak dari,
06:59katakanlah tahun 2024 atau 2023,
07:04kejadian daripada serangan ke Joktober di Amal.
07:07Yaitu kecolongan dari sisi interjet.
07:10Saya melihat sekarang ini berbagai macam keberhasilan Israel,
07:16karena mempunyai basis atau data informasi intelijen yang sangat cukup.
07:21Jadi memang secara pola serangan di antara keberadaan pihak,
07:25akhirnya mirip.
07:26Kalau Israel menggunakan serangan pesawat tanpa awam,
07:31pesawat siluman dari ketinggian yang tak sederhana,
07:33tapi di darat dia menggunakan operasi interjet.
07:37Yang tadi,
07:39Mas, itu juga berperan di dalam melakukan operasi-operasi.
07:42Nah, sebentar-sebentar.
07:43Yang ini, oke.
07:45Mas.
07:45Yang ini juga dilakukan oleh Iran.
07:47Iran dalam melakukan serangan ke Israel,
07:50sama, dia menggunakan proksi.
07:52Walaupun sekarang juga tidak terlalu efektif.
07:54Ada Hezbollah, ada Hamas,
07:56ada Huti.
07:57Ini sebenarnya pertanyaan-tanyaan dari pada Israel.
08:00Karena kita akan menjaga tempat kita.
08:04Oke, tahan dulu Mas Atrawi.
08:05Tadi kita juga membahas soal, oke.
08:07Mas Atrawi, tahan dulu.
08:08Tadi juga dibahas soal informasi intelijen dari Israel.
08:11Kenapa akhirnya bisa menyasar pejabat-pejabat militer.
08:15Nah, sebenarnya seberapa, apa ya,
08:17seberapa hebat intelijen dari Israel,
08:19dan bagaimana tadi penetrasi mereka ke dalam Iran itu seperti apa?
08:22Kalau kita lihat pengalaman sebelumnya,
08:25operasi intelijen, jadi di Israel,
08:27intelijen dalam negeri ditangani Sinbad,
08:29intelijen luar negeri ditangani Mosad.
08:31Jadi sebelum perang tahun 1967 pun,
08:34intelijen Israel itu sampai menyusup masuk ke pemerintahan Suriah.
08:39Semua data yang diberikan begitu mendalam.
08:42Hal yang sama, karena di diaspora Israel,
08:47itu kan dari seluruh penjuru dunia.
08:49Jadi banyak orang-orang yang tinggal di Persia, di Irak,
08:52itu mereka yang melakukan aliyah hijrah ke Israel itu menjadi sumber data,
08:59tapi juga punya jaringan,
09:00dan orang-orang jaringan Yahudi setempat itu menjadi sayanim,
09:05kemudian mereka membuka jalan untuk membuka jaringan di masyarakat setempat.
09:10Dan bahkan mereka terkadang harus memposisikan diri menjadi pihak lawannya.
09:14Jadi dia sama sekali menghilangkan identitasnya sebagai orang Yahudi,
09:18dan menjadi betul-betul, oke saya menjadi diri yang lain.
09:22Itu jadi betul-betul, dan itu dilakukan bertahun-tahun,
09:25dan sangat mendalam.
09:27Dan makanya juga ada markas Mosad yang akhirnya ketahuan di Teheran.
09:30Saya mau ke Mas Heri juga, Mas Heri.
09:31Tapi dengan kondisi seperti saat ini,
09:33kalau tadi kata Mas Iwan, ini bisa jadi perang yang nafas panjang,
09:36saling-saling mengambil nafas yang panjang.
09:39Mas Heri, tapi Exodus di sana seperti apa?
09:41Apakah sebegitu banyaknya memang warga Iran yang berusaha keluar dari Teheran?
09:48Kalau saya amati, tidak begitu banyak ya Mbak.
09:52Memang jalan-jalan padat.
09:56Namun saya juga sempat beberapa kali bertemu dengan sejumlah orang Iran
10:02yang memang memutuskan untuk tidak evakuasi atau tidak keluar kota.
10:07Mereka memilih tinggal di Teheran saja.
10:11Dan jumlahnya cukup banyak menurut saya sehingga
10:15kalau misalnya di media-media digambarkan seolah-olah terjadi
10:20Exodus besar-besaran itu juga tidak terlalu tepat.
10:24Karena yang kita lihat juga masih cukup banyak yang tinggal di Teheran
10:30sampai saat ini termasuk kan kedutaan-kedutaan besar negara-negara
10:34asing di Teheran juga.
10:37Kita sejauh yang saya tahu tidak.
10:40Belum sampai mengumumkan situasi siaga seperti itu.
10:45Oke.
10:46Saya mau balik lagi ke Mas Iwan.
10:48Mas Iwan, kalau kita juga melihat logistik yang dimiliki oleh masing-masing negara,
10:52seberapa panjang nafas yang bisa mereka ambil dalam perang ini sebenarnya?
10:56Ini kalau saya melihat lebih luas lagi ya geopolitiknya.
11:02Sebetulnya akhir tahun ini kan sudah direncanakan pengiriman minyak
11:05dari Iran ke China lewat jalan darat.
11:09Dan kalau kita lihat semua choke point terhadap ekonomi China
11:14yang dilakukan oleh negara-negara barat,
11:16antara lain Selat Malaka, Laut Cina Selatan.
11:18Dan makanya China berusaha membangun jalur-jalur pengiriman migas
11:21lewat jalur lain seperti ada pelabuhan gua dari Pakistan,
11:24ada jalur dari Myanmar ke Yunan yang sampai hari ini terganggu
11:28karena konflik di Myanmar.
11:30Dan salah satu yang terbesar adalah
11:32pembangunan pelabuhan Sabahar di Iran
11:36untuk mengirim minyak ke China.
11:38Nah, ini artinya apa?
11:41Ketika semakin banyak transaksi langsung
11:43dan tidak menggunakan dolar,
11:45ini akan mengurangi resiko sanksi.
11:47Jadi hari ini dunia yang diatur negara-negara barat
11:50dengan penduduk sekitar 700-800 juta
11:52mengatur 7 miliar lebih manusia
11:56akan semakin berkurang kekuatan untuk menekan
11:59dengan terjadinya settlement local currency
12:04tanpa menggunakan dolar.
12:06Jadi kurang lebih itu.
12:07Ini kita lihat akan seperti apa.
12:09Oke, kalau Mas Atrawi,
12:11kita kan kalau Iran bilangnya
12:13kalau Israel berhenti menyerang,
12:15Iran juga akan berhenti.
12:17Dan kalau belum berhenti akan terus membalas.
12:19Nah, tapi adakah faktor yang bisa membuat Israel berhenti
12:22agar agresi, agar perang ini juga selesai?
12:24Ya, saya rasa rumus konflik di tempat ini belum berubah
12:32bahwa Amerika tetap memerangkan menjadi paksor kuisi.
12:37Nah, sekarang kita melihat Presiden Trump
12:39mempercepat kunjungannya ke Tanah-Kanada
12:41karena ada sesuatu yang penting.
12:44Akan melakukan sesuatu yang sangat penting.
12:49Nah, saya melihat, kita lihat dalam sehari-dua hari
12:51apa yang dilakukan oleh Trump
12:53walaupun memang secara sekilas
12:56apa yang dilakukan Trump dengan Netanyahu ini
12:58kayak semacam dua cekcikan
13:00yang berending sama bagi Batu Iran.
13:04Kalau Trump dengan perundingan
13:07endingnya adalah agar tidak ada nuklut.
13:10Sementara Netanyahu dengan militer
13:13itu adalah, ini juga sama
13:15menghancurkan program nuklutnya.
13:19Jadi, ini semacam dua jari
13:21yang sebenarnya memang berpisah
13:23tapi ujungnya sama yaitu
13:25bagaimana membuat Iran
13:27tidak memiliki senjata nuklut.
13:30Nah, masalahnya Iran tidak sebodoh itu
13:32saya melihat, dia sangat cerdas melihat situasinya
13:35karena itu dia tidak mau digutup dalam dua gerakan jari.
13:39Dia punya opsi untuk yang disampaikan tadi
13:42membelajari, apalagi memang secara nilai dan hukum
13:45menurut saya semua orang melihat
13:47ini yang mencari gara-gara lebih dulu adalah Israel.
13:51Dia yang menyerang dunia,
13:54dia yang menurut bahkan seorang tamu negara
13:57kayak hari itu dibunuh di dalam negara.
14:01Jadi, awalnya menakut tapi sekarang semuanya dihati.
14:04Jadi, ini memang sebuah pelanggaran hukum.
14:06Nah, sekarang pantangannya adalah
14:08bagaimana hukum internasional itu
14:10tidak menjadi double standar.
14:13Nah, ini yang menurut saya
14:15menjadi berat bagi kita semua
14:17yang percaya dengan keadilan hukum internasional.
14:22Makanya butuh adanya peran internasional juga
14:24agar tidak ada double standar.
14:25Oke, Mas Atrawi, sambil juga mungkin
14:27bisa dicoba perbaiki lagi audionya.
14:29Saya mau ke Mas Heri.
14:30Mas Heri, salah satu yang disoroti adalah
14:32adanya penyerangan ke TV nasional di Iran.
14:35Kalau sekarang masih bersiarankah?
14:36Masih terus, Mbak.
14:39Masih siaran dan api berhasil dipadangkan
14:42menurut saya semalam.
14:45Seperti yang saya lihat,
14:47sekarang ini juga mereka masih siaran
14:49dari semua channelnya.
14:53Tidak ada jeda ya.
14:55Walaupun sempat dibom
14:59waktu membacakan berita itu tadi,
15:01Sahar Emami itu.
15:04Setelah itu pindah studio,
15:06kemudian berlanjut.
15:08Oke.
15:09Kalau dari Mas Iwan,
15:11Mas Iwan, penyerangan ke Sipil,
15:14kemudian juga penyerangan ke TV
15:15atau media pemberitaan dari Israel.
15:17Ini adalah pelanggaran juga dari
15:19keagam PBB.
15:19Nah, tapi adakah opsi Israel
15:22bisa menghentikan pelanggaran-pelanggaran itu?
15:24Ya, kita mengingatkan
15:26apa yang sedang dilakukan Israel hari ini,
15:29itu yang dilakukan Jepang
15:30waktu Perang Dunia II.
15:31Semua hal yang terkait
15:35konvensi aturan internasional dilanggar.
15:39Jadi kalau hari ini,
15:40di Gaza sendiri,
15:41jumlah wartawan yang tewas
15:42sudah 200-an.
15:44Dan itu rasionya sangat besar ya,
15:47di dunia.
15:47Untuk di daerah konflik,
15:49jumlah wartawan tewas seperti itu
15:50dan seperti apa sebuah negara.
15:53Dan ditambah lagi,
15:54Perdana Menteri Netanyahu selalu menyatakan
15:57tentara Israel,
15:58Sahal adalah tentara moral,
16:00moral army.
16:01Jadi kita lihat bagaimana
16:02moral army menjalankan
16:04operasinya.
16:06Oke.
16:07Mas Iwan Santoso,
16:08wartawan harian Kompas,
16:09Mas Asibolo Satrawi,
16:10pengamat Timur Tengah,
16:11dan Mas Heri Supriono,
16:12mahasiswa Indonesia T.H.
16:13Terima kasih.
16:14Sudah berbahagia di Kompas Petang,
16:15saya selalu semuanya.
16:16Terima kasih.
16:17Semoga sama.
16:17Kami akan...

Dianjurkan