KOMPAS.TV - Jurnalis KompasTV Dipo Nurbahagia menempuh perjalanan selama 8 jam via darat dari Bandar Lampung untuk sampai ke lokasi kejadian. Korban ditemukan tak bernyawa dan berada di tepi jurang saat malam hari.
Paman korban, Agus Richardo menunjukkan lokasi ditemukannya kedua keponakannya kepada Dipo.
Pihak keluarga meyakini, anaknya meregang nyawa bukan di sini, melainkan dibawa pelaku ke tempat lain. Mengapa pelaku hingga kini belum tertangkap?
Dari penuturan Kepala Desa Baturaja, Edward Lin, saat pencarian korban melibatkan sekitar 150 hingga 200 warga. Jarak TKP ke rumah korban sekitar 150 meter.
Meski jaraknya dekat, namun kedua korban sebelumnya tidak pernah bermain hingga ke kawasan ini.
14 Mei 2025 menjadi hari paling buruk seumur hidup Firmansyah dan Penti Anasari, warga Pesisir Barat, Lampung. Kedua anak mereka ditemukan tewas mengenaskan sambil berpelukan di sebuah kebun tak jauh dari rumahnya.
Selengkapnya saksikan di KompasTV.
https://youtu.be/h6-NMelfuHw?si=amGG5byokm1wfYqP
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/600044/eksklusif-penelusuran-ke-lokasi-ditemukan-kakak-adik-tewas-berpelukan-di-lampung-dipo
00:26Terus saya sedang menuju ke lokasi pembunuhan yang kemudian dilakukan terhadap Arjun dan juga Alifa.
00:35Boca berusia 8 dan 4 tahun yang kemudian ditemukan dalam kondisi yang sangat memprihatinkan saudara.
00:46Ini lokasi penemuan korban ya?
00:49Iya.
00:50Tepatnya persisnya di mana?
00:51Mas di batang tahan kayu itu.
00:53Dari lokasi ini ke rumah berapa jaraknya Pak?
00:57Sekitar 150 metas.
00:59Tapi untuk anak 2 ini, korban ini gak pernah main masuk ke yang semua ini.
01:05Di sekitar 4 ton itu dia bermain.
01:08Artinya mungkin pihak keluarga mencurigai bahwa peristiwa pembunuhannya tidak terjadi di sini tetapi, mohon maaf, korban ini diletakkan di sini.
01:16Ini sendal yang digunakan oleh seorang saksi yang menjadi kecurigaan polisi bahwa dia lah melakunya betul Pak.
01:29Iya.
01:30Baju korban dan juga baju atau pakaian yang kita amankan dari yang kita duga, itu tidak ada sama sekali hasil yang bisa memuatkan kita siapa tersangani.
01:41Terakhir, mereka berdua berpamitan untuk main.
01:54Kami udah ikhlas sama anak kami atas kepergiannya.
01:59Tapi yang belum ikhlas ini...
02:01Kelakunya belum juga ketangkep-ketangkep.
02:08Keadilan lah.
02:10Kalau anak 2 ini belum ada.
02:17Sehingga terungkap cepat, nah yuk, sungguh.
02:21Sungguh apa ya?
02:21Dan ini akan pembagian rapot, Bu, ya?
02:33Iya.
02:34Adul sendiri, tipikal siswa di kelas itu yang sebutnya apa? Aktif?
02:38Aktif, dia dapat, alhamdulillah dapat peringkat kedua.
02:41Jadi saya harapkan kepada pemerintah supaya cepat untuk menangkap pelakunya.
02:50Karena meresahkan anak-anak didik mau pindah semua ke sekolah lain.
02:54Kami mengecam ya, dari Kementerian PPPA, tentu parah pelaku-pelaku kejahatan Lampung itu banyak sekali ya.
03:05Jadi dari kejadian 2 orang anak ini, memang kita ini dalam posisi fenomena-fenomena yang ada semacam gunung es ini sekarang terkuang.
03:24Setelah satu bulan sudah, kepergian dari Arjun, Tauladan, dan Alifah, Orunisa yang ditemukan tewas berpelukan di area perkebunan.
03:34Satu bulan juga polisi tak kunjung mampu mengungkap siapa sebenarnya pelaku yang tega melakukan aksi pembunuhan.
03:43Inilah episode ke-30 di Poinvestigasi.
03:46Saya di Pointerbaiknya, saya akan menelusuri secara langsung dari Desa Batu Raja, Kaupaten, Pesisir Barat, Provinsi Lampung.
03:54Dua kakak beradik warga Kabupaten, Pesisir Barat, Provinsi Lampung ditemukan tewas mengenaskan di area perkebunan tak jauh dari rumah mereka.
04:06Namun hingga kini polisi belum juga mampu mengungkap siapa pelaku pembunuhan.
04:11Bermula pada 14 Mei lalu sekitar pukul setengah 2 siang, Arjun Tauladan yang baru berusia 8 tahun dan adiknya Alifah,
04:19Arjun Tauladan yang baru berusia 4 tahun berpamitan kepada kedua orang tua mereka untuk bermain di sekitar rumah.
04:27Namun hingga petang menjelang keduanya tak juga pulang, rasa cemas pun menyelimuti orang tua korban yang langsung mencari kedua anaknya.
04:36Karena tak juga ditemukan, kedua orang tua korban meminta bantuan kepada warga sekitar, perangkat desa, hingga pihak kepolisian.
04:43Ratusan orang turut membantu melakukan pencarian korban.
04:47Sekitar pukul setengah 11 malam, warga menemukan kedua korban tewas mengenaskan dalam posisi berpelukan di area kebun tepi jurang sekitar 300 meter dari rumah korban.
04:59Dari hasil olah TKP, polisi menemukan sejumlah barang bukti diantaranya beberapa potongan pakaian milik korban serta senjata tajam jenis parah.
05:07Polisi telah memeriksa 24 orang saksi.
05:14Salah satu saksi yang dicurigai rumahnya sempat didatangi timpus lapforma bespolri,
05:18didampingi penyidik dari Polres Pesisir Barat dan Polda Lampung.
05:23Ditemukan sebilah parang yang tengah diselidiki.
05:25Lalu apa yang menjadi kendala hingga belum ada tersangka?
05:28Hasil taburator inklusif yang kita mintakan kemarin dilakukan pengusahaan terhadap mercap darah ataupun benda-benda yang ditemukan di TKP.
05:45Namun sampai sekarang sekali lagi belum menemukan bidang yang kuat kepada atau mengarah kepada seatas biaya berkelakuan.
05:58Lantas apakah misteri pembunuhan dua kakak beradik ini segera menemui titik terang?
06:03Ataukah akan menjadi satu dari sekian kasus yang perlahan tenggelam dalam ketidakjelasan?
06:08Selanjutnya saya telah menempuh waktu perjalanan kurang lebih 3 jam.
06:33Tadi saya berangkat dari Bandara Radin Inten 2 ataupun dari kawasan pusat Kota Lampung setelah pukul 11 siang dan baru tiba di Kota Agung, Kabupaten Tanggamus pada pukul 2 siang.
06:46Artinya sudah memakan waktu 3 jam, saudara.
06:47Secara total dari pusat Kota Lampung untuk kemudian menuju ke Desa Batu Raja memakan waktu 6 hingga 7 jam, saudara.
06:54Karena jaraknya ini terpaut 271 km.
06:58Saya akan lanjutkan perjalanan, saudara.
06:59Sebelumnya saudara, Mas Aryo ini adalah pengemudi yang mengantarkan tim dipo investigasi untuk kemudian menuju dari pusat Kota Lampung ke Kabupaten Sisi Barat
07:16ataupun lokasi peristiwa pembunuhan misterius itu terjadi.
07:19Mas Aryo, tapi untuk kasus pembunuhan yang terjadi, Mas Aryo sendiri tahu kasus ini?
07:25Kalau dulu saya pribadi baru mendengar ini ya Pak, saya belum terlalu tahu tentang ini.
07:32Oke.
07:33Artinya secara umum, di Lampung kasus ini tidak terlalu menjadi berbincangan mungkin?
07:39Tidak.
07:39Tidak.
07:39Tidak.
07:40Terus saya bersama dengan paman korban akan langsung menuju ke TKP pembunuhan yang dilakukan terhadap Arjun dan juga Alipas.
08:01Ikuti saya, saudara.
08:02Sini ya Pak.
08:03Jadi kalau dapat Anda lihat memang cukup jauh jaraknya ya dari jalan utama untuk menuju ke atas berapa meter kira-kira Pak?
08:27Sekitar 2 km.
08:282 km.
08:29Tapi di atas itu ada perumahan atau bagaimana Pak?
08:32Ada rumah-rumah sama pondok-pondok di perkebunan yang memang ada aktivitas sehari-hari.
08:37Oke.
08:37Orang sepunya.
08:38Oke, baik.
08:39Setelah saya, baru saya tiba di lokasi ditemukannya Arjun dan juga Alipas yang ditemukan tewas mengenaskan dalam kondisi berkelukan.
08:54Saya akan coba menelusuri dan juga mencari sejumlah bukti, saudara, terkait dengan apa yang sesungguhnya terjadi di lokasi.
09:00Tapi saya tidak akan sendiri.
09:01Saya akan didampingi dengan Kepala Desa Batu Raja, Pak Eduard Lin.
09:04Boleh kita langsung melihat ke sana, Pak ya?
09:06Boleh.
09:07Ayo.
09:09Sebelumnya, Pak, ini perkebunan milik sewa, Pak?
09:14Ini milik ada warga yang ada di bawah itu.
09:18Barat saya juga.
09:19Perkebunan apa ini, Pak?
09:20Ini ada belinjo, ada pinang, ada doren.
09:25Oke.
09:29Pak Eduard, Pak Ricardo, ini lokasi penemuan korban ya?
09:33Iya.
09:33Tepatnya persisnya di mana?
09:34Mas di batang dahan kayu itu.
09:36Oke.
09:37Saudara, batang kayu itu adalah lokasi di mana Arjun dan juga Alifa ditemukan tewas meninggal dunia dengan kondisi yang sangat-sangat mengenaskan dan dalam kondisi berpelukan, Saudara.
09:49Ini memang konturnya jurang seperti ini?
09:51Iya.
09:51Ini kan terjadi ataupun ditemukannya korban ini kan malam hari ya, Pak ya?
09:58Iya, Pak.
09:58Bisa diceritakan sedikit, Pak?
10:00Saat itu proses pencariannya seperti apa?
10:02Betul melibatkan 150 hingga 200 warga?
10:05Betul.
10:05Buat saat itu, sekitar setelah sholat maghrib ya, para warga sudah tahu, yang dari bawah naik, yang dari atas turun ke sini warga, dan juga dari desa tetangga juga ke sini, dan lebih kurang dari 150 sampai 200 orang, masyarakat ramai-ramai mencari kedua si korban.
10:24Oke.
10:25Memang tantangan sangat berat, apalagi waktu itu sore hari itu habis hujan juga, ya, begitu licin, dan juga banyak hutan seperti ini, dilihat sendiri, tapi dikarenakan semangat warga itu untuk menemukan si korban luar biasa.
10:40Dari lokasi ini ke rumah berapa jaraknya, Pak?
10:43Sekitar 150 meter.
10:44150 meter?
10:46Oke.
10:46Tapi untuk anak dua ini, korban ini, nggak pernah main masuk ke yang semak begini, nggak pernah.
10:52Itu dia pertanyaan?
10:53Iya.
10:53Di sekitar ramat beton itu dia bermain.
10:56Karena rasa-rasanya tidak mungkin seorang anak bermain di lokasi seperti jurang ini, ya, Pak, ya?
11:02Artinya, mungkin pihak keluarga mencurigai bahwa peristiwa pembunuhannya tidak terjadi di sini, tetapi, mohon maaf, korban ini digutakan di sini.
11:11Kita berpikir secara logika saja, mungkinan nggak di sini.
11:17Dan ini baru pertama kali terjadi di desa Batur aja, Pak?
11:20Baru pertama kali.
11:21Baru pertama kali.
11:21Dan yang menjadi misteri adalah satu bulan sudah terjadi, namun polisi belum berhasil mengungkap siapa pelakunya.
11:28Iya.
11:28Oke, baik.
11:29Kita coba ke rumah dari orang tua korban, boleh?
11:33Bapak-bapak.
11:33Pak Edward, kalau kita lihat dari lokasi ditemukannya korban di tepi jurang, nah ini kan ada jalan beton, Pak.
11:48Ini jalan yang memang biasa dilalui masyarakat?
11:51Iya, makanya jalan ini lah, jalan-jalan utama masyarakat pekoon tebalanggar, apa adusun tebalanggar untuk ke hindu pekoon.
12:00Oke, tapi biasanya rame nggak, Pak, di sini, Pak?
12:02Ya, dibilang rame, ya rame.
12:04Apalagi jam-jam pulang sekolah siang itu rame.
12:07Jam-jam pulang sekolah rame.
12:08Oke.
12:09Informasinya betul tidak kalau Arjun ini dan Alifah pergi keluar tidak hanya bermain tetapi juga memetik durian, itu betul?
12:16Enggak.
12:17Tidak sama sekali?
12:18Karena memang yang dituju untuk bermain ini, tetangga di sini, memang biasa mereka bermain.
12:24Tetangga kebun memang biasanya tempat dia bermain, didatangin sore itu, Arjun dari sini nggak katanya.
12:32Tidak ke rumah tetangga gitu?
12:33Enggak sempat ke rumah tetangga.
12:36Oke, saya ingin ajak bapak-bapak sini, Pak.
12:39Tadi kita sudah berbicara sebelumnya, ini ada sendal jepit, Pak.
12:43Betul ini sendal yang digunakan oleh seorang saksi yang menjadi kecurigaan polisi bahwa dia adalah pelakunya betul, Pak?
12:54Iya, memang sendal ini memang sendal yang dicurigai waktu malam itu.
12:58Dan masih ada di sini tapi, Pak, ya?
13:00Iya, masih ada di sini.
13:00Oke.
13:01Apa yang terjadi saat itu sehingga polisi betul-betul memprediksi bahwa ataupun menduga saksi ini adalah pelakunya?
13:09Mungkin Pak Ricardo ataupun Pak Edward?
13:12Boleh.
13:12Di waktu sore itu, sudah hampir maghrib.
13:16Setelah dipertanyakan dengan masalah si yang di curiga itu, saat itu dia nabrak polisi mau melarikan diri.
13:26Saksi tersebut menabrak polisi?
13:28Iya.
13:28Sampai terjatuh di TKP.
13:31Sampai terjatuh di TKP?
13:32Terjatuh di TKP.
13:32Langsung di...
13:33Saya sendiri yang melihat.
13:34Oke.
13:34Dan itu awal mula kecurigaan itu lahir?
13:36Iya, lahir.
13:37Itu coba kerumah boleh, Pak?
13:39Boleh.
13:40Dari orang tua korban?
13:42Lihat mana, Pak?
13:42Tadi lokasi ditemukannya korban, dibatasi oleh jalan yang memang dilalui masyarakat.
13:54Lalu ini adalah akses untuk kemudian menuju rumah orang tua korban.
13:57Ini rumah siapa, Pak?
13:58Ini rumah Pak Iswar.
14:00Ini rumah yang paling dekat dengan lokasi ditemukannya jenazah.
14:04Di sini juga di sebelah rumahnya ada halaman yang cukup luas, Pak, ya?
14:19Halaman yang cukup luas.
14:19Tapi tempat menjemur kopi di sini.
14:22Tempat menjemur kopi.
14:23Tapi biasanya untuk Arjun dan Alifa ini biasa main jauh-jauh, Pak.
14:29Karena di sini kan bisa juga sebenarnya naik sepeda, ya?
14:31Iya, bisa.
14:32Tapi memang biasa?
14:33Biasa.
14:33Atau mungkin ada ajakan dari orang?
14:35Enggak.
14:36Cuma dia mau ke tempatnya si Tony, mau bermain katanya.
14:42Oke.
14:42Siang itu setengah dua itu pamit, dia nonton sepeda di sini, bawa sepeda.
14:47Nonton sepeda ke tempat yang tadi kita aksesuri, ya, Pak, ya?
14:50Iya, yang kita...
14:50Itu satu-satu akses jalan.
14:52Satu-satunya.
14:52Dan di tengah jalan sepedanya tergeletak.
14:54Tergeletak di... masih di bawah.
14:56Bisa Anda lihat, saudara, ini ada lisan Alifa dan juga Arjun.
15:03Ini apa, Pak?
15:04Kandang ayam jagonya, Pak.
15:06Oke.
15:07Ayam sayangnya.
15:08Ayam sayangnya memang.
15:10Si Arjun ini setiap ada barang yang memang dipunyakan.
15:17Seperti dia, dia kawat.
15:19Oke.
15:21Oke.
15:26Ya, saya harap ada keadilan untuk anak kami berdua, ya.
15:33Tidak sakitnya mereka berdua kalau tidak ada keadilan sama sekali.