Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 3 bulan yang lalu
LOMBOK, KOMPAS.TV - Diduga akibat malapraktik, tangan seorang balita asal Desa Tambe, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, harus diamputasi.

Orang tua korban menuding adanya malapraktik yang dilakukan tiga layanan kesehatan milik pemerintah, yaitu Puskesmas Bolo, RSUD Sondosia di Kabupaten Bima, dan RSUD Bima.

Mereka pun melaporkan kejadian ini ke polisi dan dinas kesehatan terkait, namun belum mendapatkan tindak lanjut.

Karena kondisi yang sudah memburuk, akhirnya amputasi dilakukan di RSUD Nusa Tenggara Barat. Saat ini, RSUD Provinsi NTB tengah mempersiapkan operasi bedah plastik sebagai tindakan lanjutan.

Baca Juga Ketua PCNU Pamekasan Tewas dalam Kecelakaan di Tol Pasuruan-Probolinggo, Polisi Ungkap Kronologi di https://www.kompas.tv/regional/599460/ketua-pcnu-pamekasan-tewas-dalam-kecelakaan-di-tol-pasuruan-probolinggo-polisi-ungkap-kronologi

#amputasi #malapraktik #lombok #ntb

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/599461/ibu-di-ntb-cerita-dugaan-malapraktik-pada-anak-balitanya-hingga-tangan-diamputasi
Transkrip
00:00Kita bergeser ke informasi lain saudara, diduga akibat malpraktik.
00:03Tangan seorang balita asal Desa Tambe, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat harus diamputasi.
00:10Orang tua korban menuding adanya malpraktik yang dilakukan tiga layanan kesehatan milik pemerintah,
00:15yaitu Puskes Mas Bolo, RSUD Sondosia di Kabupaten Bima dan RSUD Bima.
00:20Puskes Mas Bolo, Nusa Tenggara Barat
00:50akhirnya dirujuk, namun anak perempuan itu tidak mendapatkan perawatan yang memadai
00:55hingga akhirnya diamputasi di RSUD NTB.
00:59Pas sudah diputuskan, pas saya sudah tanda tangan, anak saya bakalan diamputasi.
01:05Jadi saya melakukan pengaduan, karena saya masih berharap dengan anak saya masih bisa diselamatkan,
01:10tapi ternyata sudah tidak bisa, jelasan-jelasannya diamputasi.
01:14Ya makanya dari sana saya sama suami harus melakukan pengaduan.
01:19Maka saya kirim pengaduan ke Dinkas, tapi sampai sekarang belum ada tanggapan.
01:24Tidak ada tanggapan dari semua orang sana.
01:30Kuasa hukum keluarga, Evanur Fadila, juga mengungkap adanya pelayanan yang buruk
01:35di tiga fasilitas kesehatan pemerintah, yaitu pembiaran dan kelalaian terhadap pasien anak,
01:41hingga permohonan rujukan ke RSUD Kota Bima yang lebih memadai namun ditolak.
01:46Di situ waktu dia setelah melakukan kompres air dingin,
01:52tangan arumi langsung menghitam dan kaku.
01:55Telapak tangan menghitam dan kaku, jari-jarinya seperti ini.
02:00Pada saat itu, hari itu juga, ibunya langsung menangis dan memohon segera dirujuk,
02:06kalau dokter tidak ada di sini.
02:08Tetapi rujukannya ditolak.
02:12Rumah sakit tidak mau merujuk.
02:14Besoknya lagi, itu dokter spesialis anak nggak muncul.
02:17Dia hanya datang sebentar, dihilang.
02:19Orang tua koruman muding adanya malah praktik yang dilakukan tiga layanan kesehatan milik pemerintah,
02:25yaitu Puskus Mas Bolo, RSUD Sondosia di Kabupaten Bima, dan RSUD Bima.
02:31Mereka pun melaporkan kejadian ini ke polisi dan dinas kesehatan terkait,
02:35namun belum mendapatkan tindak lanjut.
02:37Karena kondisi yang sudah memburuk, akhirnya amputasi dilakukan di RSUD Nusa Tenggara Barat.
02:42Saat ini, RSUD Provinsi NTB tengah mempersiapkan operasi bedah plastik sebagai tindakan lanjutan.
02:50Sebisa mungkin, kalau bisa kita bicarakan dengan baik,
02:54mungkin kita berdiskusi nanti bersama dengan semua pihak,
02:58sehingga apa yang menjadi hajatan daripada Arumi dan kurang tua khususnya,
03:04bersama tim kuasa hukum,
03:06sehingga kita fokus kepada penanganan kesehatan Arumi.
03:11Sehingga nanti Arumi tetap sehat,
03:13dan insya Allah, RSUD Provinsi NTB,
03:16seperti yang disampaikan tadi oleh dua dokter spesialis kami di sini,
03:21dokter bedah plastik dan dokter ortopedi,
03:24siap untuk dilakukan operasi, insya Allah akan depan dari sini.
03:28Operasi rencananya dilakukan pekan depan.
03:31Selain bedah plastik, akan dilakukan juga rekonstruksi anatomi pergelangan tangan.
03:34Fitri Lahmawati, Kompas TV, Mataram, Nusa Tenggara Barat.
03:39Terima kasih telah menonton!

Dianjurkan