Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
JAKARTA, KOMPAS.TV - 3 hari pasca-kebakaran yang menghanguskan lebih dari 500 rumah di RT 17 RW 04 Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, ribuan warga masih bertahan di pengungsian.

Dengan kondisi panas menyengat, tidak sedikit dari mereka masih terkejut karena kondisi rumahnya ludes tak bersisa.

Abdul Rauf, salah satu pengungsi yang hidup sendiri, menyampaikan harapannya pada pemerintah, karena baginya pemerintah lah harapan satu-satunya di kondisi seperti ini.

Di tengah kondisi yang menimpanya, pengungsi juga harus berjuang memenuhi kebutuhan anak-anak mereka.

Khoirus Soffa, ibu dua anak yang berhasil menyelamatkan diri dari kobaran api, mengaku tak punya apa-apa lagi kecuali baju yang ia kenakan.

Korban kebakaran kini mulai membangun tempat tinggal sementara di atas lokasi rumah mereka yang terbakar.

Mereka membangun tempat tinggal sementara secara mandiri dengan bahan seadanya, mulai dari triplek, spanduk bekas, hingga seng.

Korban mengaku tenda pengungsian terlalu sempit untuk semua warga yang tidur. Mereka memutuskan untuk membangun sendiri dengan dana pribadi.

Selain kondisi tenda yang sempit, korban kebakaran juga mengeluhkan fasilitas MCK yang kurang memadai.

Baca Juga Antisipasi Kebakaran di Penjaringan Terulang, Pramono Anung Siapkan 1 RT 1 APAR di https://www.kompas.tv/regional/598374/antisipasi-kebakaran-di-penjaringan-terulang-pramono-anung-siapkan-1-rt-1-apar

#penjaringan #kebakaran #kebakaranpenjaringan #gubjakarta

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/598404/pasca-kebakaran-warga-penjaringan-kehilangan-tempat-tinggal-dan-butuh-bantuan
Transkrip
00:00Lebih dari 500 rumah warga ludes terbakar di penjaringan Jakarta Utara.
00:04Gubernur DKI Jakarta menyebut kebakaran disebabkan api yang berasal dari bangunan semi-permanen di permukiman padat.
00:12Untuk mengantisipasi hal yang sama terulang, Pemprov DKI telah menyiapkan program 1RT, satu alat pemadam api ringan atau APAR.
00:30Terima kasih.
01:00Kebunan warga masih bertahan di pengungsian.
01:03Dengan kondisi panas menyengat, tidak sedikit dari mereka masih terkejut karena kondisi rumahnya ludes tak bersisa.
01:12Abdul Raouf, salah satu pengungsi yang hidup sendiri, menyampaikan harapannya pada pemerintah.
01:18Karena baginya, pemerintahlah harapan satu-satunya di kondisi seperti ini.
01:23Kalau mungkin ya, setelah kebakaran ini, kita mengharapkan tentuannya bantuan dari pemerintah.
01:37Soalnya kita mau harap apa?
01:39Keluarga tidak ada.
01:42Rumah sudah habis.
01:43Hancur semua.
01:46Jadi kita kalau enggak dibantu pemerintah untuk tidur di tenda begini, kita tidak apa-apa dan tidak akan makan juga.
01:57Di tengah kondisi yang menimpanya, pengungsi juga harus berjuang memenuhi kebutuhan anak-anak mereka.
02:05Khoyrus Sofa, ibu dua anak yang berhasil menyelamatkan diri dari koperan api,
02:10mengaku tak punya apa-apa lagi kecuali baju yang ia kenakan.
02:15Kondisinya seperti ini ya, panas, debu gitu kan, kondisinya kurang baik ya.
02:21Keadaan juga hanya pas-pasan doang kan gitu.
02:24Nah, ya untuk makanan sih ya lumayan ya, ada gitu.
02:28Cuma kebutuhan yang lainnya kurang.
02:30Ya enggak ada, semuanya terbakar.
02:33Nah, cuma baju yang di badan doang.
02:37Ya sedih, ya pengen gimana ya.
02:40Cuma ya mau gimana lagi, emang keadaannya cuma seperti ini kan gitu.
02:43Yang penting anak dan keluarga selamat aja.
02:47Korban kebakaran kini mulai membangun tempat tinggal sementara di atas lokasi rumah mereka yang terbakar.
02:53Mereka membangun tempat tinggal sementara secara mandiri dengan bahan seadanya.
02:58Mulai dari triplek, sepanduk bekas, hingga seks.
03:02Korban mengaku tenda pengungsian terlalu sempit untuk semua warga yang tidur.
03:07Mereka memutuskan untuk membangun sendiri dengan dana pribadi.
03:11Selain kondisi tenda yang sempit, korban kebakaran juga mengeluhkan fasilitas MCK yang kurang memadai.
03:19Sebagian korban kebakaran menyambangi rumah mereka untuk melihat bangunan rumah yang hangus terbakar.
03:25Mereka mencari bila saja ada harta benda yang tersisa di tengah puing kebakaran.
03:32Lebih dari 500 rumah warga ludes terbakar di area yang mencapai 3 hektare itu.
03:38Gubernur DKI Jakarta Prabodo Anung menyebut kebakaran di Kapuk Muara Penjaringan
03:44disebabkan api yang berasal dari bangunan semipermanen di permukiman padat.
03:50Akibat hidupnya alat pemadam kebakaran, api melalap ratusan rumah dengan cepat dalam hitungan jang.
03:56Prabodo bilang, untuk mengantisipasi hal yang sama terulang,
03:59Pemprov telah menyiapkan program 1RT 1APAR.
04:03Kebakaran ini bermula dari salah satu bangunan semipermanen lapak
04:09yang berdampak kepada 485 rumah.
04:15Dan sekarang ini kurang lebih ada 800 kepala keluarga dan 3.200 jiwa
04:23di mana sekitar 1.900 telah berada di tempat pengusian ini.
04:28Saya barusan nandatangani tentang pergub tentang APAR ya.
04:33Saya yakin mungkin di sini belum semua RT itu setiap RT 1APAR.
04:39Karena pemerintah DKI memang menyiapkan untuk itu
04:44dan mudah-mudahan di bulan Agustus ini setiap RT punya 1APAR.
04:48Jadi kalau ada kejadian seperti ini maka cepat untuk bisa ditangani.
04:52Gubernur DKI Prabodo Anu saat meninjau pengungsi yang mengaku,
04:57pemerintah saat ini masih fokus menangani kebutuhan darurat pengungsi
05:01sebelum menentukan opsi relokasi.
05:04Meski Gubernur DKI tersebut menyatakan akan fokus pada korban terdampak,
05:08Dabun Pemprov belum memberikan kepastian kapan atau di mana warga akan dipindahkan.
05:14Tim Liputan, Kopas TV
05:16Hari ini Wakil Presiden Gibran Raka Bumi Raka menurut rencana akan meninjau langsung
05:23lokasi kebakaran di penjaringan Jakarta Utara.
05:26Informasi terkini kita sapa Jurnalus Kompa TV Edwin Jan
05:29dan Juru Kamera Andika Ahdiat di lokasi kebakaran.
05:33Edwin, untuk saat ini bagaimana kondisi pengungsi
05:36dan apa saja bantuan yang paling dibutuhkan oleh warga?
05:39Selamat datang, Juno dan juga saudara.
05:46Kondisi pengungsi saat ini yang memang pengungsian ini sendiri menampung
05:52lebih dari 2.300 korban kebakaran yang terjadi di Kelurahan Kapuk Muara, kecamatan.
06:01Ya, seperti itu memang hari ini terlihat berkegiatan seperti biasa, Juno dan juga saudara.
06:05Memang kalau kita lihat di belakang saya, warga setelah masuk kurang lebih di jam makan siang.
06:12Sehingga sebentar lagi warga akan segera mengantri untuk mendapatkan makan siang.
06:16Nah, hal ini juga berkaitan dengan bantuan apa yang kira-kira dibutuhkan oleh warga.
06:21Bantuan pertama yang kira-kira dibutuhkan warga secepatnya adalah
06:25tentang alat untuk kemudian beribadah.
06:31Seperti itu, Juno dan saudara tadi berbincang dengan Ketua RW dari 04, Kelurahan Kapuk Muara,
06:36menyatakan perlengkapan beribadah menjadi salah satu bentuk bantuan yang mungkin menjadi urgent seperti itu.
06:45Karena memang dengan adanya pemulihan satu persatu, mulai dari kebutuhan primer terlebih dahulu,
06:50yang memang berdasarkan kunjungan Gubernur Jakarta Pramona Anung di hari kemarin,
06:54kebutuhan primer sudah perlahan-lahan berangsur-angsur terpenuhi.
06:59Namun kemudian lalu dibutuhkan beberapa kebutuhan sekunder lainnya,
07:04dan salah satunya yang menjadi sorotan adalah alat beribadah ini sendiri.
07:08Nah, Juno dan saudara yang menjadi perhatian kemarin adalah tentang kebutuhan untuk mandi,
07:15lalu juga untuk membuang air besar maupun air kecil dari para pengusia ada di sini.
07:20Untuk berdasarkan informasi yang diterima oleh kami juga,
07:23bahwa tempat penampungan air bersih sudah tersedia di belakang dari pengungsian,
07:28yang kemudian dibutuhkan nantinya adalah alat untuk mandi.
07:31Jadi, lebih kepada hal-hal mendetail, seperti itu Juno dan juga saudara.
07:35Tadi, berdasarkan perbincangan kami dengan Ketua RW 04 dari Kapuk Muara ini sendiri,
07:41terdapat tiga hal yang menjadi penting.
07:42Yang pertama adalah soal, tadi pertama bantuan yang sudah saya sebutkan,
07:46lalu kedua soal kedepannya warga ini yang memang sehari-hari mayoritasnya bekerja secara serabutan,
07:54seperti itu, akan kemudian kembali ke rumah masing-masing kapan.
08:00Tadi memang, walaupun informasinya tidak secara formal,
08:03tapi dari komunikasi dan koordinasi dengan RW setempat,
08:07bahwa pengungsian ini memang di awal direncanakan hanya akan berkisar 4 hari dari kebakaran.
08:12Karenanya melihat kondisi yang mungkin tidak memungkinkan,
08:15karena memang kebakarannya cukup parah,
08:17bahkan berdasarkan pernyataan dari beberapa korban yang tadi kami ajak berbicara,
08:22rumah mereka sudah rata dan tersisa hanya puing-puing.
08:27Jadi, mereka dari pernyataan Ketua RW untuk meminta waktu lebih
08:31untuk tetap menetap di wilayah pengungsian ini.
08:34Lalu, untuk hal yang ketiga adalah terkait dengan rencana relokasi
08:39dari warga-warga terdampak kebakaran di Kapokmuara ini.
08:45Untuk selengkapnya, terkait dengan rencana relokasi ini
08:48dan keinginan warga pun perspektif dari para korban kebakaran,
08:52kita dengarkan bersama pernyataan selengkapnya
08:54dari Ketua RW 04, Kelurahan Kapokmuara, Bapak Sudiono.
08:59Ya, fokus utamanya dia ini memikirkan
09:04sesudah tenda penampungan ini sudah ditutup,
09:10pasti akan kembali ke tempatnya masing-masing.
09:13Dan kendalanya itu, bagaimana cara dia membangun,
09:17biarpun itu, dan bagaimana cara dia bisa cepat kembali
09:20dan rumah itu mungkin setidaknya itu bisa tertutup
09:25dan bisa ditempatin buat sementara.
09:27Mungkin itu saja.
09:27Pak Sudiono, berarti untuk rencana dari relokasi sendiri,
09:32mayoritas warga itu berpendapat seperti apa?
09:35Apakah ada mungkin warga yang ingin dipindah
09:36atau warga lebih banyak berbicara yang ingin tinggal
09:39seperti yang tadi Bapak sebutkan?
09:41Kalau mayoritas, Pak, kemarin yang saya tanyain itu
09:43warga mengendaki untuk tinggal di situ kembali.
09:51Junior juga saudara, memang berdasarkan tadi pernyataan langsung
09:54dari Sudiono selaku Ketua RW 04 Kepukmuara.
09:57Pemulihan menjadi titik utama dan juga fokus utama dari pengungsian di tempat saya berdiri melaporkan sekarang.
10:04Dan pemulihan tadi bukan hanya sekedar soal fisik,
10:07tapi juga soal mental.
10:09Bagaimana nantinya warga dapat saling bahu-membahu bersama dengan pemerintah,
10:12didukung sepenuhnya pemerintah sebagai harapan untuk kembali memulai kehidupan mereka.
10:17Sebagai mana tadi yang kita dengar, aspirasi dari warga melalui Ketua RW adalah ingin kembali ke tempat masing-masing.
10:23Namun, pembangunan rumah kembali, untuk kembali memulai aktivitas sehari-hari,
10:28ini tentu membutuhkan bantuan.
10:30Tadi bukan hanya dana, tapi juga membutuhkan dukungan pemerintah yang akan turun terjun langsung.
10:36Sebagai mana kita ketahui bersama, kunjungan dari Gubernur Jakarta telah dilangsungkan kemarin,
10:41yakni pada hari Minggu 8 Juni 2025, Gubernur Pramono Anung menyambangi warga dan bertanya
10:48terkait dengan apa yang kira-kira masih dibutuhkan di pengungsian.
10:51Selanjutnya, dari warga, korban meminta perhatian penuh dari pemerintah
10:57yang menjadi satu-satunya harapan bagi mereka untuk dapat duduk bersama berdiskusi soal solusi berikutnya.
11:02Terkait dengan kunjungan, pada hari ini, Juno dan juga saudara,
11:07dikabarkan melalui informasi yang diterima oleh teman-teman media,
11:10akan ada kunjungan dari Wakil Presiden Gibran Raka Buming Raka.
11:14Namun sampai sekarang, kami masih mencoba memastikan kembali melalui Biro Komunikasi
11:18terkait dengan agenda tersebut.
11:22Dan memang tadi harapannya dengan kunjungan-kunjungan para pejabat tinggi, pejabat publik inilah,
11:28aspirasi masyarakat di masa krisis seperti ini dapat didengarkan sepenuhnya.
11:34Dan tentunya kita bersama harapkan pemulihan dari kebakaran terjadi di Kapukmuara Penjaringan ini
11:40dapat kemudian berangsur pulih.
11:43Juno.
11:45Baik, kita harapkan bantuan dan juga warga untuk saat ini melakukan bantuan lebih maksimal
11:50dari pihak Pemprov DKI Jakarta.
11:52Terima kasih atas laporan Anda, Jonas Kompasivit, Evin Jan,
11:55dan juga Andika Ahdiat dari Penjaringan Jakarta Utara.
11:58Terima kasih atas laporan Anda.
11:59Terima kasih atas laporan Anda.
12:00Terima kasih atas laporan Anda.
12:01Terima kasih atas laporan Anda.
12:02Terima kasih atas laporan Anda.
12:03Terima kasih atas laporan Anda.
12:04Terima kasih atas laporan Anda.
12:05Terima kasih atas laporan Anda.
12:06Terima kasih atas laporan Anda.
12:07Terima kasih atas laporan Anda.
12:08Terima kasih atas laporan Anda.
12:09Terima kasih atas laporan Anda.
12:10Terima kasih atas laporan Anda.
12:11Terima kasih atas laporan Anda.
12:12Terima kasih atas laporan Anda.
12:13Terima kasih atas laporan Anda.
12:14Terima kasih atas laporan Anda.

Dianjurkan