Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • hari ini
KOMPAS.TV - Aktivitas tambang nikel di kawasan Raja Ampat, Papua Barat, memicu kekhawatiran akan potensi pencemaran dan kerusakan ekosistem.

Saat meninjau langsung PT Gag Nikel di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat, Sabtu (7/06) kemarin, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, mengatakan tidak ada pencemaran lingkungan tahun ini karena proses produksi tambang baru akan terjadi pada 2024.

Pemerintah pun akan melakukan evaluasi menyeluruh terkait izin tambang di Pulau Gag, Raja Ampat.

Saat dikonfirmasi terkait polemik tambang nikel di Raja Ampat, melalui pesan tertulis kepada KompasTV, Komisaris PT Gag Nikel, Ahmad Fahrur Rozi, menyebut lokasi tambang nikel sangat jauh dari kawasan wisata.

Baca Juga Pelaku Wisata Raja Ampat Minta Pemerintah Serius Jaga Alam, Tambang Nikel Bagaimana? di https://www.kompas.tv/regional/598320/pelaku-wisata-raja-ampat-minta-pemerintah-serius-jaga-alam-tambang-nikel-bagaimana

#tambang #nikel #rajaampat

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/598321/sederet-fakta-tambang-nikel-di-raja-ampat-langkah-pemerintah-hingga-kampanye-saverajaampat
Transkrip
00:00Ketika terjadi, Raja Ampat Papua
00:04Aktivitas tambang nikel di kawasan Raja Ampat Papua Baradaya
00:10memenju kekhawatiran potensi pencemaran dan kerusakan ekosistem
00:14Mengutip foto citra satelit yang diunggah dari laman Instagram Harian Kompas
00:19berdasarkan foto citra satelit 29 November 2016
00:24belum terlihat pembukaan lahan di Pulau Gak
00:27Kondisi yang sama juga tampak ada citra satelit yang diambil pada 19 Maret 2017
00:32Namun pada 2018, aktivitas pembukaan lahan mulai terlihat di pulau tersebut
00:38Saat peninjau langsung PT Gaknikal di Pulau Gak Kabupaten Raja Ampat
00:42Sabtu kemarin, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia bilang
00:47tidak ada pencemaran lingkungan tahun ini
00:49dan lokasi penambangan 30 km dari kawasan wisata Raja Ampat
00:54Menemo dengan PT Pulau Gak itu
00:59itu kurang lebih sekitar 30 km
01:03sampai dengan 40 km
01:07jadi wilayah Kabupaten Raja Ampat itu
01:10banyak hutang konservasi
01:12banyak pulau-pulau yang untuk perawisata
01:16tapi juga ada pulau-pulau yang memang ada pertambangan
01:22dan memutuskan lewat Dirjen Minerba
01:25untuk status daripada IUP PT Gak yang sekarang lagi mengelola
01:31itu kan cuma satu ya
01:32itu kami untuk sementara kita
01:35saat dikonfirmasi terkait polemik tambang nikel
01:41di Raja Ampat melalui pesan tertulis kepada Kompas TV
01:45Komisaris PT Gaknikal Ahmad Fahru Rozi menyebut
01:48lokasi tambang nikel dengan kawasan wisata adalah sangat jauh
01:52Fahru Rozi juga bilang perusahaan taat kepada aturan
01:55dan ketentuan pemerintah untuk menjaga lingkungan
01:58Sebelumnya Greenpeace Indonesia mengkritik
02:01dampak buruk eksploitasi nikel di kawasan Raja Ampat Papua Baradaya
02:05Data Greenpeace Indonesia menyebut
02:07industri tambang nikel di Papua
02:09berdampak pada kerusakan lingkungan
02:11di sejumlah pulau kecil di Raja Ampat
02:13Greenpeace menyebut ada lebih dari
02:15satu perusahaan tambang nikel
02:17yang aktif beroperasi di Raja Ampat
02:19Yang disampaikan Pak Menteri Bahlil tadi
02:22yang katanya mau membuat ketidak simpang siuran
02:24itu memungkinkan untuk membuat
02:26kesimpang siuran baru atau kekeliruan
02:28Raja Ampat ini
02:30karena Raja Ampat ini juga bukan hanya PT Gak
02:33dan bukan hanya pulau Gak
02:35saat ini ada 5 izin yang aktif
02:39yang izinnya diterbitkan oleh kementerian ESDM
02:42ada pulau Gak, ada pulau KW, ada pulau Manuran
02:45ada pulau Batang Pele dan ada di WIW Besar
02:47dan ini bukan cerita soal dia jauh dari lokasi pariwisata atau tidak
02:52undang-undangnya sudah jelas melarang
02:54bahwa pulau-pulau kecil itu dilarang ditambang
02:57putusan MK juga sudah jelas
02:59memperkuat paturan perundang-undangan ini
03:01desakan untuk menghentikan tambang nikel
03:05di Raja Ampat, Papua, Baradaya
03:07ramai disuarakan
03:08narasi safe Raja Ampat terus digaungkan banyak pihak
03:12termasuk selebritas Indonesia di Jakatmaya
03:15ini untuk melindungi kawasan geopark Raja Ampat
03:17dan ekosistem di dalamnya dari kerusakan penambangan
03:21Tim Liputan Kompas TV
03:23Terima kasih telah menonton!

Dianjurkan