Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri melontarkan sindiran ke aparat kepolisian saat memberikan sambutan di acara pembukaan pameran foto Guntur Soekarnoputra di Galeri Nasional, Sabtu (7/6/2025).

Menurutnya, saat ini banyak orang mudah sekali dipanggil polisi.

"Orang kalau saya tanya kenapa kamu diam saja sih, punya mulut? Lah zaman sekarang kan gampang banget dipanggil polisi. Emangnya polisi itu siapa? Memangnnya warga terhormat di Republik ini? Tidak, tidak, tidak," ujar Megawati.

Baca Juga Megawati & Sejumlah Tokoh Hadiri Pameran Foto Guntur Soekarno di Galeri Nasional di https://www.kompas.tv/nasional/598216/megawati-sejumlah-tokoh-hadiri-pameran-foto-guntur-soekarno-di-galeri-nasional

#megawatisoekarnoputri #megawati #polisi

Video Editor: Noval

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/598227/blak-blakan-megawati-sebut-banyak-yang-diam-sekarang-gampang-banget-dipanggil-polisi
Transkrip
00:00Mau tepuk tangan, tepuk tangan saja. Tidak perlu takut.
00:05Ini yang membuat saya bilang hukum ini sekarang begini.
00:09Saya omongannya sih, cepat-cepat, lebih cepat-cepat dari kakak saya.
00:14Karena apa? Inilah yang namanya realita republik kita.
00:20Orang saya laik kalau tanya, kenapa kamu kiem aja sih punya mulut?
00:24Lah sekarang kan gampang banget dipanggil polisi.
00:27Memangnya polisi itu siapa?
00:31Memangnya warga terhormat di republik ini? Tidak.
00:37Tidak. Tidak.
00:40Karena apa?
00:41Saya lho yang memisahkan polisi sebagai presiden.
00:46Kelima pada waktu itu.
00:50Kalau sekarang sepertinya kita berada di tempat segala.
00:55Tidak. Tidak. Tidak.
00:58Hukum ya hukum.
01:02Jadi kalau kalian hanya menutup diri, membuka, membuat jarak, kalian adalah siapa?
01:09Saya kalau bertanya, mestinya kalau bahasa Inggris tuh gini.
01:13Who am I? Tidak.
01:14Saya nanya begini, who am I?
01:18Taukah kamu, republik ini dibangun dengan susah payah.
01:22Penderitaan air mata dan lain sebagainya.
01:26Hah?
01:27Sampai pendirinya diperlakukan seperti itu.
01:31Tetapi, karena begitu kuatnya, yang namanya, pada waktu itu,
01:37Orde Baru, orang dibuat, berpuluh, tidak berani bicara.
01:44Padahal saya mengatakan, senang banget saya mengatakan,
01:48Setiang, Eva Jayate, apa itu?
01:51Kebenaran itu pasti menang.
01:53Siapa yang berbicara?
01:56Buda Gotama, bukan saya?
01:58Di dalam mencari kehidupan dia, akhirnya dia mempunyai sesanti,
02:04Setiang, Eva Jayate.
02:08Tapi sekarang, apakah kalian tidak berpikir,
02:12di manakah kebenaran sejati itu adalah di sini kita?
02:17Etika moral, yang namanya,
02:21dari bangsa kita, itu sepertinya,
02:24sudah mulai terkoyak-koyak.
02:26Orang tidak berani mengatakan kebenaran,
02:30hanya karena kamu sayang.
02:31Kenapa kamu takut sih?
02:33Ya, karena nanti panggil posil polisi,
02:37langsung,
02:38tidak diimil lagi, sudah ditangkap.
02:40Bila kamu kan bisa,
02:42bilang saya tidak salah.
02:45Apalagi kalau rakyat kesil.
02:49Tidakkah kalian punya perasaan?
02:53Melangkanya saya nanya,
02:54why you, tapi dengan kata weh malai.
02:59Coba pikir,
03:00nah ini kenapa saya bisa ngomong begini?
03:03Karena foto-foto ini,
03:05yang dibilang oleh kakak saya,
03:07sebuah dokumentasi,
03:09yang baru mungkin sekarang,
03:12berani dikeluarkan,
03:14karena nanti dianggap bisa,
03:17gampang sekali,
03:18dibilang upamu provokator.
03:24Coba,
03:26kalau saya tanya pada ini,
03:28sebagai pengawal,
03:29Pak Kering,
03:31yang namanya ini,
03:32prajurit atau apa,
03:36mereka kan hanya berbicara,
03:39siap ibu,
03:39kami harus turut perintah,
03:41tapi pusing saya.
03:43Maksud saya,
03:45kamu manusia,
03:47perintah ikut bisa salah,
03:50tapi kalau hakikat kemanusiaan,
03:52yang ada di sini,
03:53tidak akan bisa salah.
03:55Tidak akan bisa salah.
04:01Kan lihat,
04:02yang saya lihatkan semua ini,
04:05ibu-ibu aja,
04:06mau tepok tangan aja,
04:08mungkin memikir,
04:09nanti kalau tepok tangan,
04:10ikut ibu mega,
04:12no,
04:13tidak perlu ikut saya,
04:14tapi perlu ikut hati,
04:17norani kemanusiaan.
04:19Kalau kalian adalah pangkasilais,
04:22kalau kalian adalah pangkasilais,
04:23negara Indonesia,
04:25kalau enggak,
04:26please,
04:27jangan tinggal di sini,
04:29jadi aja imigran.
04:51Saya Ihsan Sitorus,
04:53Saksikan program-program Kompas TV
04:55melalui siaran digital,
04:57PTV,
04:57dan media streaming lainnya.
04:59Kompas TV,
05:00independent,
05:01terpercaya.
05:02Saksikan program-program Kompas TV,
05:04Saksikan program-program Kompas TV,

Dianjurkan