Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
JAWA BARAT, KOMPAS.TV - Memasuki hari ke-5, tim SAR gabungan kembali melanjutkan pencarian 4 korban tambang longsor yang masih dinyatakan hilang di Gunung Kuda, Cirebon, Jawa Barat.

Polisi menurunkan tiga anjing pelacak yang telah menemukan tiga titik yang diduga jadi lokasi korban tertimbun.

Tiga anjing pelacak dari Unit Satwa Direktorat Samapta Polda Jabar kembali diturunkan pada pencarian korban pada Selasa (3/06/2025).

Mereka menuju titik utama lokasi longsor sebelum tim alat berat eskavator mengeruk timbunan material bebatuan.

Setelah 30 menit di lokasi, tiga anjing pelacak berhasil menemukan tiga titik diduga lokasi korban tertimbun karena tercium bau menyengat.

Petugas kemudian menancapkan bendera sebagai tanda fokus pencarian.

Baca Juga Polisi Tetapkan Pemilik dan Pengawas Tambang Longsor Cirebon jadi Tersangka di https://www.kompas.tv/regional/597297/polisi-tetapkan-pemilik-dan-pengawas-tambang-longsor-cirebon-jadi-tersangka

#longsor #longsortambang #cirebon #korbanlongsor

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/597302/hari-ke-5-tim-sar-cari-korban-longsor-tambang-di-cirebon
Transkrip
00:00Memasuki hari kelima, tim SAR gabungan kembali melanjutkan pencarian empat korban tambang longsor yang nasih dinyatakan hilang di Gunung Kuda, Cirebon, Jawa Barat.
00:10Polisi menurunkan tiga anjing pelacak yang telah menemukan tiga titik yang diduga jadi lokasi korban tertimbun.
00:19Tiga anjing pelacak dari unit Satwa, Dir Samapta, Polda, Jawa Barat kembali diturunkan pada pencarian korban pada suasana pagi.
00:27Mereka menuju titik utama lokasi longsor sebelum tim dan juga alat berat eskavator mengeruk timbunan material bebatuan.
00:36Setelah 30 menit dilokasi, tiga anjing pelacak berhasil menemukan tiga titik yang diduga menjadi lokasi korban tertimbun karena tercium bau menyengat.
00:46Tugas kemudian menancapkan bendera sebagai tanda fokus pencarian.
00:49Kita awali dengan melaksanakan pelacakan dengan menggunakan kinen atau anjing pelacak di mana informasi dari kinen ini sementara ditemukan ada tiga titik yang terindikasi adanya timbunan daripada jenazah.
01:12Kalau kita melihat di sebelah belakang kami, yaitu sektornya berada di batu sebelah kiri, yaitu worksheet A, itu sebelah kiri daripada batu itu ada satu titik dan sebelah kanan batu itu ada dua titik.
01:26Tentunya kita akan fokuskan pencarian pada pagi hari ini di worksheet A atau sektor sebelah kiri.
01:34Dan untuk mengetahui informasi terkini, kita langsung sapa jurnalis Kompas TV, Muhammad Syahri Romdon di lokasi Tambang Gunung Kuda, Cirebon, Jawa Barat.
01:45Syahri, selamat siang apabila kita tadi dengarkan informasi bahwa petugas gabungan telah menurunkan anjing pelacak sejak tadi pagi
01:52dan menemukan tiga titik yang menjadi fokus pencarian karena ada bau yang menyengat.
01:57Bagaimana dengan siang hari ini? Apakah sudah ditemukan korban baru oleh petugas?
02:02Siap yang di studio dan juga saudara sampai siang hari ini proses pencarian kembali dilanjutkan
02:11mengingat pada pukul 11 tadi sempat dilakukan istirahat dan memang sempat terjadi sedikit longsoran
02:17sehingga akhirnya sekitar 11.30 sudah diistirahatkan dan kalau sebelumnya itu jam 1 langsung menggerakkan alat barat
02:27tapi tidak hari ini. Kami bertemu dengan kanit satwa Kolda Jawa Barat yang ada di lokasi
02:33ternyata menurunkan satu ekor anjing pelacak lagi berjenis Belkian Malinois
02:41di mana anjing pelacak yang saat ini diturunkan adalah yang baru hari ini berjenis gas
02:49dan dia ternyata memiliki indera penciuman yang tajam dan pernah beberapa kali mengikuti operasi SAR
02:56termasuk beberapa diantaranya adalah Gempa Cianjur dan beberapa titik lainnya.
03:01Jidin menyampaikan bahwa penerjunan bantuan dari satu ekor unit lagi ini
03:07menambah menjadi empat ekor yang disiagakan dalam pencarian longsor gunung kuda ini
03:13diharapkan agar penambahan ini dapat mempercepat proses penemuan empat korban lagi
03:18yang masih hilang dan diduga tertimbun.
03:21Kalau tadi pagi kami mendapatkan informasi ada tiga titik yang menjadi titik fokus
03:27setelah dilakukan penciuman oleh tiga ekor anjing pelacak
03:30namun kita tidak tahu sampai hari ini setelah diterjunkan satu ekor anjing pelacak baru
03:36yang dinilai lebih agresif itu dapat menambah kembali
03:41atau lebih menitik fokuskan pada titik-titik yang dimungkinkan itu terdapat korban yang longsor tersebut.
03:50Sementara itu tidak hanya proses pencarian saja masih terus berlanjut
03:54penanganan-penanganan berikutnya juga mesti terus dilakukan ya
03:57Kalau kami lihat dan kami coba petakan ada tiga dimensi yang dilakukan oleh tim gabungan seluruhnya
04:03Pertama adalah bagaimana para petugas gabungan ini melakukan proses penanganan di lokasi
04:09baik dari jumlah korban yang meninggal dunia
04:12kemudian juga pencarian korban yang masih tertimbun
04:15kemudian dimensi yang kedua atau bagian yang kedua adalah
04:18bagaimana para petugas gabungan ini termasuk pemerintah daerah, keupatan, kepolisian
04:24terutamanya kepolisian adalah bagaimana berupaya untuk menangani dalam kasus pidananya
04:30karena sudah menimbulkan korban jiwa yang cukup banyak
04:33dan ternyata setelah dicek lagi soal perizinan dan lain sebagainya
04:38ternyata ada beberapa poin-poin kelalaian
04:40yang diabaikan oleh dua orang yang bertanggung jawab
04:45yang tersebut sebagai tersangka
04:46itu juga dilakukan oleh Forresta Cirebon
04:49bahkan pagi tadi kami mendengar keterangan dari Kompes Paul Sumarni
04:53sebagai Forresta Cirebon mengatakan bahwa dirinya masih terus melakukan pendataman
04:58dan bahkan sekarang mulai melebar
05:00pengembangan
05:01yakni beberapa dinas yang memiliki kaitan dengan perizinan
05:05itu juga akan diminta keterangannya
05:08tak terkecuali dengan tim ahli dari Kementerian ESDM
05:11untuk ditanyai bagaimana proses untuk pengawasan dan lain sebagainya
05:16sehingga terjadi seperti ini
05:17dan tentunya untuk menjadi rekomendasi agar tidak terjadi yang di tempat lain
05:21poin yang ketiga adalah bagaimana upaya pemerintah
05:24berupaya untuk menangani dampak dari kejadian ini
05:28terutama para korban yang meninggal dunia
05:31mereka adalah keluarga yang tentunya kehilangan tulang punggung keluarga
05:35dan juga korban-korban yang menjadi korban di sini
05:39beruntungnya banyak selamat
05:41tapi memang masih dalam penanganan medis
05:42di rumah sakit Mitra Pundun dan beberapa titik lainnya
05:46mereka diberikan bantuan simulus untuk bertahan
05:49menurut Deddy Mulyadi
05:51berusaha untuk memberikan sekitar 50 juta per satu kepala
05:55untuk memberikan upaya masa transisi
05:59karena mereka kehilangan tulang punggung keluarga
06:03sehingga akhirnya perlu ada upaya lagi
06:05untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan harian
06:07sehingga akhirnya pemerintah, provinsi
06:09dan juga beberapa pihak lain memberikan bantuan
06:11informasi yang hari ini kami dapati
06:14bahwa ada juga rencana kunjungan dari kementerian sosial
06:18yang akan melakukan peninjauan di lokasi
06:21dan juga terutama fokusnya kepada penanganan korban
06:25atau dampak sosial yang terjadi
06:26yakni bagaimana keluar korban setelah ditinggal oleh tulang punggung mereka
06:31dan informasinya akan diberikan bantuan
06:35tempatnya di Gor, Desa Bobos, Ketamatan Duku Puntang, Kabupaten Cerbot
06:39tentu empat orang yang masih dalam daftar pencarian orang ini
06:44antara lain adalah Muni'ah, kemudian Deddy, kemudian Nur Rahman dan juga Tono
06:51itu dapat ditemukan hari ini
06:53seperti yang seluruhnya diharapkan
06:55agar pros pencarian dapat segera selesai
06:58dan penanganan penanganan lanjutan yang membutuhkan informasi
07:01dan penanganan lebih lanjut dapat juga dikatakan secara kompresif
07:04secara keseluruhan
07:05Ya Syahri, kalau saya lihat di belakang Anda
07:08ada beberapa petugas yang tengah berjaga
07:10bisa digambarkan Syahri sebetulnya
07:11apa yang saat ini tengah dilakukan oleh petugas
07:14dan Anda tadi juga sempat menyebutkan
07:16sempat ada longsor susulan begitu
07:18ini juga saya perhatikan bagaimana mengantisipasinya
07:21apa yang dilakukan petugas agar tetap bisa mencari korban
07:23namun juga bisa selamat dari
07:25ataupun ada antisipasi dalam hal ini
07:27konteksnya adalah longsor susulan
07:29Ya, itu adalah salah satu tantangan yang sejak terjadi
07:33yang terus terjadi sejak hari pertama kejadian
07:35dimana Kementerian ESDM yang sejak beberapa hari lalu
07:40sudah berkoordinasi dengan Dandim 0620 Kabupaten Cerbon
07:43sebagai IC komandernya
07:44melakukan beberapa asesmen dan rekomendasi
07:47kepada tugas yang melakukan pencarian
07:49untuk dilakukan penelitian dan menggunakan alat bantu
07:54dimana alat bantu ini bernama Total Station
07:57ada beberapa petugas-petugas yang memang disebar ke beberapa titik
08:01untuk memastikan titik-titik longsoran tersebut aman
08:05artinya tidak dapat dilakukan apabila memang masih terdapat pergerakan
08:11dan sampai pagi tadi Dandim 0620 menyebutkan
08:15Walk Street A yang berada di bagian barat
08:18itu masih cukup rentan untuk terjadi longsor
08:20sehingga akhirnya para petugas
08:22memfokuskan kejadian timur
08:24dan itu merupakan salah satu titik yang memang diendus
08:28oleh tiga ekor anjing pelacak tadi pagi
08:30sehingga ada memang fokus untuk mencari
08:35korban yang masih tertimbun
08:37sambil berupaya untuk menjaga keselamatan para petugas yang mencari
08:40terutama para operator alat berat, eskapator
08:43kemudian memang hari ini menunjukkan
08:46ada tiga buah eskapator yang telah diterjunkan oleh petugas
08:50kemudian ada juga satu alat berat yang berfungsi untuk dorong
08:54dimana banyak sekali tumpukan bebatuan
08:56karena longsor ini tidak karakternya dengan di pegunungan
09:00meskipun namanya gunung kuda
09:02tapi memang gunung ini bersifat material bebatuan yang cukup besar dan keras
09:07sehingga akhirnya butuh sekali alat berat untuk mendorong
09:11material-material longsor tersebut
09:13ini salah satu yang
09:14ya berarti artinya Syahri ya hingga saat ini
09:18memang yang terbaru sudah ada empat anjing pelacak yang diturunkan
09:21untuk mempercepat proses pencarian
09:23dan juga antisipasi kelamatan
09:24tetap dilakukan bagi petugas gabungan yang tengah mencari korban
09:27terima kasih
09:28jurnalis Kompas TV Muhammad Syahri Romdon melaporkan langsung dari Kewatan Cirebon, Jawa Barat
09:32selamat bertugas kembali

Dianjurkan