JAKARTA, KOMPAS.TV - Berikut tiga berita terpopuler yang terjadi pada hari ini, Minggu, 1 Juni 2025:
Berita pertama, Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, menetapkan dua tersangka dalam tragedi longsor tambang Gunung Kuda di Cirebon. Kedua orang tersebut adalah A.K., selaku ketua koperasi yang juga pemilik tambang, dan A.R., yang merupakan kepala teknik tambang atau pengawas.
Berita kedua, Massa aksi buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara melakukan unjuk rasa di Istana Kepresidenan. Mereka menyuarakan isu badai PHK di Indonesia hingga mendesak pemerintah untuk memberantas praktik impor ilegal.
Berita ketiga, Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat, mewanti-wanti terkait penulisan ulang sejarah Indonesia. Djarot menegaskan bahwa penulisan ulang sejarah bukan untuk memihak kepada tokoh yang menang, melainkan harus berdasarkan fakta yang sesuai di lapangan.
Video Editor: Laurensius Galih
#kapolrestacirebon #demoburuh #pdip
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/596997/2-tersangka-tambang-longsor-di-cirebon-hingga-pdip-soal-penulisan-ulang-sejarah-top-3-news
Berita pertama, Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, menetapkan dua tersangka dalam tragedi longsor tambang Gunung Kuda di Cirebon. Kedua orang tersebut adalah A.K., selaku ketua koperasi yang juga pemilik tambang, dan A.R., yang merupakan kepala teknik tambang atau pengawas.
Berita kedua, Massa aksi buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara melakukan unjuk rasa di Istana Kepresidenan. Mereka menyuarakan isu badai PHK di Indonesia hingga mendesak pemerintah untuk memberantas praktik impor ilegal.
Berita ketiga, Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat, mewanti-wanti terkait penulisan ulang sejarah Indonesia. Djarot menegaskan bahwa penulisan ulang sejarah bukan untuk memihak kepada tokoh yang menang, melainkan harus berdasarkan fakta yang sesuai di lapangan.
Video Editor: Laurensius Galih
#kapolrestacirebon #demoburuh #pdip
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/596997/2-tersangka-tambang-longsor-di-cirebon-hingga-pdip-soal-penulisan-ulang-sejarah-top-3-news
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Halo Sobat Kemas TV, saatnya kita update 3 berita terpopuler yang terjadi pada hari ini, Minggu 1 Juni 2025.
00:10Kapol resta Cirebon Kombes Pol Sumarni menetapkan dua tersangka dalam tragedi longsor tambang gunung kuda di Cirebon.
00:18Dua orang ini diantaranya AK sebagai ketua kooperasi yang juga pemilik tambang dan AR yang merupakan kepala teknik tambang atau pengawas.
00:27Sejumlah barang bukti diamankan, mulai dari eskavator hingga surat-surat.
00:33Dari hasil penyidikan, serangkaian proses penyelidikan dan penyidikan serta gelar perkara yang kami lakukan,
00:41kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap 8 orang, 8 orang saksi.
00:50Kemudian dari serangkaian penyidikan itu, kami menetapkan dua orang tersangka.
00:57Dua orang tersangka dengan inisial AK yang merupakan ketua kooperasi alajariah selaku pemilik tambang.
01:09Yang beralamat di Desa Bobos, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
01:15Kemudian tersangka yang kedua yaitu inisial AR yang merupakan kepala teknik tambang atau pengawas ya,
01:28yang beralamat di Desa Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
01:32Masa aksi buru dari Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara melakukan aksi unjuk rasa di Istana Kepresidenan.
01:43Mereka menyuarakan badai PHK di Indonesia hingga minta pemerintah berantas praktik impor ilegal.
01:49Dan juga se-efesiensi apapun industri dalam negeri kita jika bersaing dengan barang-barang ilegal impor tidak bakal kuat sampai kiamapun.
02:01Maka oleh karena itu kami meminta kepada pemerintah berantas itu ilegal impor dan hukum para pelaku-pelaku impor ternakalnya.
02:08Kalau itu tidak dilakukan secara serius makanya kan terus berlangsung.
02:11Semacam pembiaran?
02:13Ya, sebetulnya karena pemerintah kami juga meyakini pemerintah tahu sudah lama apakah ini memang disengaja atau tadi dibiarkan.
02:22Tapi intinya kita minta itu, berantas ilegal impor.
02:25Kemudian tegakkan hukum soal bagaimana pengetatan importasi.
02:31Kami sadar betul bahwa soal impor-ekspor itu sesuatu konsekuensi yang tidak bisa dihindarkan dari hubungan dengan negara lain soal perdagangan.
02:41Memang begitu.
02:41Tapi kan kalau kita kemudian ingin mengedebankan rasa nasionalisme, impor boleh.
02:48Tapi imporlah barang-barang pertama.
02:50Yang di Indonesia, kebutuhan raja Indonesia itu belum ada atau belum mampu kita bikin.
02:53Tidak apa-apa, kita impor.
02:55Atau kemudian kalau pun kepaksa harus impor, kalau kepaksa harus impor, imporlah sejumlah memang masih masyarakat kita masih kekurangan.
03:03Jangan sampai kemudian barang-barang kita sudah cukup tapi tetap impor juga.
03:08Maka akhirnya barang-barang dalam negeri kita tidak laku.
03:10Atau kemudian kalau juga harus terpaksa impor, jangan kemudian barang-barang sejenis yang harganya lebih murah.
03:16Karena kalau barang sejenis yang harganya lebih murah, hancurlah produksi dalam negeri kita.
03:22Kami yang jadi korban.
03:23Produksi dalam negeri kita hancur, pengusahanya, nutup perusahaannya, kami yang di PHK.
03:28Korbannya kami juga.
03:29Dan mbak-mbak perlu ketahui, korban-korban PHK ini sulit loh mbak untuk masuk kerja.
03:34Yang angkatan kerja baru aja kemarin di Bekasus, setengah mati.
03:37Sampai harus kemudian gontok-gontok berjalan, nah itu jumlah yang besar.
03:41Dan pemerintah yang teng-teng saja, itu karena antusiasme yang tinggi.
03:46Bukan karena antusiasme yang tinggi, itu karena tertekan kebutuhan.
03:49Sudah lama lulus sekolah, sudah lama lulus kuliah, gak dapat-dapat pekerjaan.
03:53Maka apapun dilakukan, sudah bagaimana cara, walaupun berebut dari antri dari sungguh sampai kepanasan, gak sarapan, belum makan.
04:00Relah antri.
04:01Jumlahnya kan teman-teman bisa tahu sendiri.
04:04Kira-kira begitu.
04:05Ketua DPP PDI Perjuangan Jarod Saiful Hidayat mewanti-wanti terkait penulisan ulang sejarah Indonesia.
04:14Jarod mengatakan bahwa penulisan ulang sejarah bukan memihak kepada tokoh yang menang dan perlu fakta yang sesuai di lapangan.
04:22Begini, tadi Anda harus tahu ya, hari lahir Pancasila itu dilarang oleh pemerintah Odebaru.
04:38Oleh Kop Kamtip waktu itu, tahun 1970.
04:44Ketika Bung Kano wafat, tahun 1970, dan kemudian hari lahir Pancasila itu dilarang.
04:53Karena pemerintah waktu itu, berdasarkan tulisan dari Profesor Nugroho Noto Susanto yang mengatakan hari lahir Pancasila bukan satu Juni.
05:08Dan itu dilawan, dan itu diluruskan oleh para sejarawan.
05:13Maka daripada itu, untuk penulisan sejarah itu tolong benar-benar sesuai dengan fakta sejarah.
05:20Bukan histori.
05:22Bukan story mereka yang menang, bukan.
05:26Tapi betul-betul story cerita sejarah perjuangan bangsa kita ini.
05:32Janganlah kemudian sejarah itu ditutup-tutupi.
05:37Janganlah sejarah itu disimpang-simpangkan.
05:42Maka kita harus benar-benar ketika ada perusahaan sejarah, itu harus dilakukan dengan terbuka.
05:47Itu dia, sahabat Kompas TV, tiga berita terpopuler pada hari ini.
05:53Saya Tesslonika Ajeng, pamit undur diri.
05:55Jangan lupa untuk berikan like, komen, dan share di video-video Kompas TV.
05:58Jangan lupa untuk berikan like, komen, dan share di video ini.