Pergerakan jamaah haji jelang Armuzna (ilustrasi)
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Persoalan-persoalan yang kami temukan sebagai mustasar dini dalam visitasi dan edukasi di sektor-sektor
00:07yang sering ditanyakan jamaah ketika kami visitasi dan edukasi,
00:12yaitu tentang hal yang boleh dan tidak boleh dalam berikhram.
00:16Nah, ada hal pertama yang boleh tetapi tetap ditanyakan, dan ini kami sarankan,
00:23yaitu menggunakan PEMPERS pada saat ikhram.
00:26Kami menyarankan jamaah haji perempuan pada saat armuzna nanti dalam perjalanan pakai lah PEMPERS atau minimal pembalut.
00:35Begitu juga saat mabit di Mina, meskipun tidak sedang hide.
00:39Untuk apa? Untuk menjaga kesucian pakaian kita kalau sewaktu-waktu misalnya jalanan macet,
00:48kita kebelet dan antrinya panjang atau bahkan tidak bisa turun.
00:52Kita pernah mengalami peristiwa musdalifah yang diluar dugaan seperti itu.
00:56Maka dengan menggunakan PEMPERS atau pembalut, insya Allah ini sedikit membantu.
01:02Kemudian juga kita di Arofah di Mina, saya melihat kamar mandi laki-laki dan perempuan itu jumlahnya sama.
01:09Bahkan di Arofah laki-laki ada urinoir yang diluar, tapi perempuan tidak.
01:13Padahal jumlah jamaah perempuan lebih banyak, ini pasti membutuhkan waktu yang lebih panjang dalam antri.
01:18Maka agar kita tidak terjatuh dalam jidang, tidak terjatuh dalam perdebatan yang tidak perlu,
01:25kita tidak terpancing emosinya, maka insya Allah PEMPERS dan pembalut ini sangat membantu.
01:32Kita tetap antri, tapi kalau kita tidak kuat kebelet, kita bisa tumpahkan sambil antri,
01:37dan ketika di dalam kita tinggal ganti pembalut atau PEMPERS-nya.
01:41Dan ini tidak ada kaitan apapun dengan pelanggaran ikhram bagi kaum perempuan.