Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
KOMPAS.TV - Program pendidikan di barak militer bagi anak yang terlibat geng motor, tawuran, hingga mengarah ke tindakan kriminal di Jawa Barat mulai diberlakukan besok.

Sejumlah daerah di Jawa Barat siap menjalankan program yang digagas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Dedi mengklaim program ini didukung rakyat Jawa Barat.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia yang pernah melakukan hal serupa mengimbau Dedi Mulyadi juga perlu memperhatikan kesiapan keluarga saat anak dikembalikan usai mengikuti pendidikan karakter di barak militer.

Selain itu, hak anak juga wajib dipenuhi.

Hal itu senada dengan kritik Wakil Ketua Komisi X DPR, Lalu Hadrian Irfani. Lalu menjelaskan perlu dikoordinasikan dengan semua pihak dan kajian lebih dalam agar mereka yang selesai menjalani pendidikan di barak militer tidak kembali membuat masalah.

Program pendidikan di barak militer akan dimulai besok, 2 Mei 2025. Selain di Bandung, Purwakarta dan Cianjur menyatakan siap melaksanakan program ini.

Selengkapnya kita bahas bersama Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, serta My Esti Wijayati, anggota Komisi X DPR Fraksi PDI Perjuangan.

Baca Juga 39 Pelajar Nakal di Purwakarta Mulai Masuk Barak Militer, Akan Digembleng Selama 14 Hari di https://www.kompas.tv/regional/590605/39-pelajar-nakal-di-purwakarta-mulai-masuk-barak-militer-akan-digembleng-selama-14-hari

#dpr #barakmiliter #pelajar #siswa

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/590613/siswa-nakal-dibina-di-barak-militer-komisi-x-dpr-perlu-ditunda-dan-dikaji-mendalam
Transkrip
00:00Banyak orang tua yang hari ini tidak punya kesanggupan lagi menghadapi anaknya.
00:04Banyak guru yang tidak punya kesanggupan untuk menghadapi murid-muridnya.
00:08Kenapa? Dia keras dikit, nanti dikirimkan.
00:13Program pendidikan di barak militer bagi anak yang terlibat geng motor,
00:17tawuran, hingga mengarah ketidak kriminal di Jawa Barat mulai diberlakukan besok.
00:22Sejumlah daerah di Jawa Barat siap menjalankan program yang digagas Gubernur Jawa Barat, Deddy Mulyadi.
00:27Deddy mengklaim program ini didukung rakyat Jawa Barat.
00:31Dan tidak ada pelatihan militer.
00:34Jadi masuk barak militer bukan lantihan perang-perangan, bukan.
00:37Membantu membangun kesehatan pikiran, kesehatan mental, dan kesehatan raga mereka
00:45agar mereka menjadi anak-anak yang bugar.
00:47Siapa sih yang paling mendukung terhadap kebijakan saya?
00:50Rakyat Jawa Barat.
00:51Siapa yang menentang para elit?
00:53Nah pertanyaannya elit-elit ini ngurusin gak anak-anak yang tawuran tiap hari?
00:58Kita kan sudah ada MOU dengan Mabesteni Angkatan Daerah.
01:01Kita juga kan memiliki kesamaan visi dan misi dengan polda, dengan kodam.
01:06Para bupati wali kota memiliki sinergi dengan kapores dan dandim,
01:10dan batalion-batalion di setiap daerah.
01:13Gak ada problem.
01:14Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia yang pernah melakukan hal serupa mengimbau Didi Mulyadi
01:21perlu memperhatikan kesiapan keluarga saat anak dikembalikan usai mengikuti pendidikan karakter di barak militer.
01:28Selain itu, hak anak juga wajib dipenuhi.
01:31Ini harus dilihat lebih utuh ya problemnya, dan termasuk juga tadi keluarga harus disiapkan juga gitu ya.
01:38Jangan sampai katakan 6 bulan atau setahun dia direhab gitu ya, dilakukan berbagai macam pendekatan.
01:45Dan ini pernah dilakukan oleh KPAI beberapa tahun yang lalu ya, kerjasama dengan TNI juga gitu ya.
01:50Terkait anak-anak yang memerlukan pendidikan khusus, tapi di keluarga ini karena kita tidak siapkan,
01:58maka dia kembali kepada lingkungan semula gitu.
02:00Salah satu prinsip pendidikan anak itu kan mendengarkan pendapat anak juga gitu ya.
02:04Gak boleh kita paksakan juga gitu ya, terkait situasi yang dia alami gitu ya.
02:09Hal itu senada dengan kritik Wakil Ketua Komisi 10 DPR, lalu Hadrian Irvani.
02:14Lalu menjelaskan, perlu dikoordinasikan dengan semua pihak dan kajian lebih dalam
02:20agar mereka yang selesai menjalani pendidikan di barang militer tidak kembali membuat masalah.
02:25Untuk berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
02:29Karena walaupun SMA merupakan binaan dari pemerintah provinsi,
02:34tapi kita jangan lupa, bos itu dianggarkan dari APBN.
02:37Kalau ternyata di Jawa Barat sudah tidak mampu memaksimalkan guru BK, guru BP,
02:42sehingga kemudian membutuhkan tentara, membutuhkan TNI untuk melakukan itu,
02:48sah-sah saja selama semua harus melalui kajian, didiskusikan dengan baik,
02:55agar nanti outputnya jelas.
02:57Jangan sampai nanti keluar dari barang 6 bulan kembali lagi seperti itu.
03:01Program pendidikan di barang militer akan dimulai besok 2 Mei 2025.
03:06Selain di Bandung, Purwakarta dan Cianjur menyatakan siap melaksanakan program ini.
03:12Tim Liputan, Kompas TV.
03:18Saudara PMK Purwakarta mulai pendidikan di barang militer gelombang pertama hari ini.
03:23Selengkapnya kita akan bahas bersama Bupati Purwakarta,
03:27sudah ada Pak Saipul Bahri Bin Zain,
03:29serta Ibu Mai Esti Wijayanti,
03:32anggota Komisi 10 DPR RI dari fraksi PD Perjuangan.
03:36Dan terima kasih sudah bergabung bersama kami,
03:39Pak Bupati dan juga Bu Esti.
03:40Kalau saya bertanya dulu kepada Pak Bupati,
03:43ini hari ini sudah dimulai,
03:45setidaknya ada 39 anak yang bergabung.
03:50Anda sudah tadi menyebutkan kriterianya.
03:52Lalu bagaimana respon dari anak-anak ini di hari pertama?
03:57Hari pertama responnya mereka mengikuti apa yang sudah ditentukan.
04:02tes kesehatan, terus sama-sama diantar oleh orang tuanya,
04:07ke barang militer, resimen, armad 1, setirah Yuda.
04:12Dan mereka sekarang ini sudah mulai menjalani aktivitas,
04:17pembinaan, salat, hari, seolahraga, setelah tadi apa tes kesehatan.
04:24Ini dari 39 anak yang bergabung ini,
04:28kriterianya masuk yang mana saja nih?
04:31Apakah tawuran, minuman keras, narkoba,
04:34seperti yang Anda sebutkan sebelumnya?
04:35Jadi begini, gini.
04:39Jadi di saat nih para guru, orang tua,
04:42dan kami semua yang ada di Purwakarta mengalami keresahan
04:45terhadap perilaku anak-anak kita ya,
04:49yang diantaranya ada yang taura,
04:51ada yang sering bolos sekolah,
04:53ada yang terus ya nongkrong,
04:57lama datang ke sekolah,
04:58tapi bilangnya ke sekolah,
05:00tapi ternyata nongkrong.
05:02Nah, ini kan para orang tua,
05:05terus para guru,
05:07mereka mengalami keresahan,
05:08harus pakai cara apa lagi?
05:10Nah, di saat termasuk kami juga mengalami itu,
05:13Pak Gubernur Jawa Barat,
05:15itu mengatakan kalau memang orang tuanya sudah tidak mampu lagi,
05:18sudah untuk mengatasi mereka,
05:22ya titipkan saja ke barang militer.
05:25Nah, ketika Pak Gubernur menyampaikan itu,
05:28nah kami merasa lega,
05:29jadi ada jalan keluar,
05:31sehingga kemudian kami umumkan
05:32pada orang tua yang merasa,
05:35sudah tidak mampu mengurus anaknya,
05:39terus mau dititipkan,
05:40silahkan daftarkan.
05:42Dan mereka ke-39 ini dengan sukarela orang tua itu menitipkan.
05:47Oke.
05:48Dan saya bilang itu akan dititipkan di barang militer,
05:50dan mereka menitipkan semuanya.
05:52Oke.
05:53Saya ke Bumai dari Komisi 10 DPR RI.
05:55Bumai, ini soal pendidikan anak
05:58yang akan dilangsungkan,
06:00atau sudah mulai berlangsung di barang militer ini,
06:02apakah sudah pernah dibahas di Komisi 10?
06:06Ya, terkait dengan ide dan gagasan Pak Gubernur Jawa Barat ini,
06:10sama sekali memang belum kita bahas di Komisi 10,
06:13karena ide ini kan baru saja disampaikan,
06:15dan kami belum melakukan pemanggilan,
06:18ataupun undangan kepada yang terhormat Bapak Dedy Muldiadi,
06:22maupun belum ada pembahasan dengan Dik Dasmen.
06:24Tetapi pada prinsipnya,
06:27saya jujur, Pak Widadi sebagai Bupati tadi menyampaikan,
06:33Bupati Purwakarta menyampaikan,
06:34mengapa ya saya rasanya mau menangis begitu.
06:38Dari awal ini seolah-olah anak-anak ini sudah mendapat diskriminasi.
06:43Dia mempunyai hak-hak yang harus kita berikan kepada mereka.
06:47Dia juga dilindungi dengan hak-hak perlindungan anak.
06:50Sehingga ide ini, saya sangat berharap sebenarnya,
06:55tunda dulu, lakukan pengkajian secara mendalam,
06:59baru kemudian dieksekusi kalau memang secara kajian itu memungkinkan,
07:04dan tidak akan berpengaruh besar ke depan.
07:07Jadi, mengapa saya mengatakan saya hampir menangis?
07:10Saya sering berhubungan, berkomunikasi dengan anak-anak yang
07:14mempunyai kebutuhan khusus di dalam hal ini karena masalah sosial.
07:20Lalu mereka juga ditangkap di kantor, dibawa ke kantor polisi
07:24karena dia punya kegiatan klideh atau tawuran kalau di Jogja.
07:29Ataupun mereka-mereka yang dikategorikan anak-anak nakal.
07:32Ketika kami berjumpa, kami bisa memahami,
07:35oh anak ini datang dari keluarga secara ekonominya sebenarnya mampu.
07:38Tetapi orang tuanya ternyata tidak memberikan waktu yang cukup.
07:43Oh anak ini keluarga dari yang single parent.
07:45Ternyata dia melakukan kelakuan seperti ini
07:49karena perhatian terhadap anak tersebut kurang.
07:52Oh ternyata yang ini terhadap lingkungan-lingkungannya
07:55atau lingkungannya mendukung untuk dia berbuat sedemikian
07:58karena tidak terkontrol oleh orang tua maupun guru.
08:01Iya, jadi artinya hal-hal seperti ini mestinya jangan terburu-buru.
08:06Ini soal anak.
08:07Kalau kita bicara soal anak, ini bicara soal masa depan bangsa ini.
08:12Ini dari kabupaten saja tadi sudah dikatakan 39 anak.
08:17Apakah nanti tidak akan mendapat cap ketika keluar dari situ?
08:21Jadi saya merasa bahwa saya tidak tiga ketika kemudian harus mengatakan
08:25ini harus begini-begini dengan pendidikan secara militer.
08:30Oke, kami tangkap.
08:31Barak militer begitu.
08:33Pak Saipul, bagaimana Anda merespon dari kekhawatiran Ibu Mai
08:38dan juga kekhawatiran bahwa program ini sejatinya dikaji dulu, ditunda dulu?
08:46Ini kan bukan pendidikan militer.
08:49Tapi kita titipkan di barak militer.
08:52Nah kenapa kita titipkan di barak militer?
08:54Karena masyarakat percaya, orang tuanya dipercaya ketika mereka sudah tidak mampu lagi mengatasi.
09:03Coba Ibu bayangkan, ya bayangkan kalau jadi saya di Bupati Purwakarta, di Purwakarta
09:08setiap hari anak-anak ditawuran, saling bacok.
09:13Bahkan ada yang kakeknya sendiri yang dia urus nih anaknya karena orang tuanya tidak ada
09:19dari bayi merah dia pergi malam pulang pagi ketika ditegur langsung dibabat.
09:24Habis itu kakeknya.
09:26Ibu akan melakukan apa ketika ini terjadi?
09:29Ketika orang tua, para orang tua ini dia sudah merasa tidak mampu lagi ketika dia menegur
09:34kemudian anaknya melawan.
09:36Satu-satunya jalan, satu-satunya jalan mencari lembaga yang terpercaya menurut orang tua siswa itu
09:43ini akan bisa mengatasi.
09:46Walaupun untuk, ya dan mereka menyerahkan dengan sukarela.
09:53Itu, mereka.
09:55Dan mereka menitipkan.
09:57Dan kami anggap ini untuk solusi.
09:59Persoalan ke depannya itu nanti mau dibahas seperti apa.
10:02Paling tidak saat ini pemerintah kabupaten mendapatkan solusi.
10:05merasa lega.
10:07Oke.
10:07Bahwa besok tidak akan ada lagi tawuran.
10:10Besok tidak ada lagi saling baco.
10:12Minimal mereka tingkat ke disiplinnya itu apa, meninggal.
10:17Oke.
10:17Kan bukan di tempatnya aja yang berbeda.
10:20Dia tetap sekolah.
10:22Burunya datang.
10:23Kan gitu.
10:24Burunya datang nanti itu ke sini.
10:26ke Barak Resimen.
10:29Oke.
10:29Bagaimana Bu Esti?
10:31Kami tangkap Pak Bupati.
10:32Dan kita tidak sebutkan sebagai anak-anak.
10:34Tapi itu perlu perhatian khusus.
10:37Dan mereka senang.
10:38Orang tua yang senang loh.
10:39Oke.
10:39Kami tangkap Pak Bupati.
10:41Bu Esti bagaimana?
10:42Ini adalah dinilai sebagai salah satu solusi yang bisa dikatakan paling cepat.
10:47Apalagi juga sudah disetujui oleh orang tua anak-anak ini.
10:52Ya sekarang ini.
10:53Silahkan Bu Esti.
10:54Kalau Ibu tadi sedih nangis, orang tua siswa ini sudah duluan nangis Bu dari pagi.
10:59Dari kemarin.
11:01Sudah duluan.
11:02Pak Bupati, izin.
11:03Iya Ibu.
11:04Ini dulu seorang guru sebelum menjadi anggota DPRD ataupun DPR RI sekarang.
11:12Saya sering berhadapan dengan persoalan seperti itu.
11:16Kemudian sekarang saya pun ketika menjadi anggota DPR RI, Bapak Ibu boleh cek.
11:22Saya juga cukup dekat dengan orang-orang atau kawan-kawan anak-anak yang mungkin dianggap nakal.
11:27Saya beberapa kali ke kantor polisi, beberapa kali harus menyapa mereka.
11:33Nah pertanyaan saya, apakah orang tua paham?
11:37Akibat secara psikologis terhadap anak-anaknya yang dititipkan di dalam pendidikan yang berada di barak militer.
11:48Apapun, tadi Bapak sampaikan ketika terjadi pembacokan pasti bukan di situ tempatnya.
11:54Kalau bicara pembacokan itu sudah ada undang-undang tersendiri.
11:57Membunuh, kemudian menyakiti, terluka.
12:01Itu kan sudah ada undang-undang hukum yang bisa dilakukan.
12:03Bukan di tempat itu.
12:05Artinya di tempat itu mungkin berkelahi.
12:07Yang tidak sampai kemudian membuat sakit, tidak sampai menghilangkan nyawa.
12:11Kemudian mungkin suka nongkrong, tengah malam tidak belajar.
12:17Atau mungkin juga melakukan pembulian terhadap teman-temannya.
12:20Sebentar, saya tahan dulu Ibu Esti.
12:24Dari kabupaten sendiri, singkat saja.
12:27Apakah juga sudah berkolaborasi dengan psikolog anak?
12:30Dan apakah orang tua ini sudah paham betul nanti program-programnya akan seperti apa?
12:34Dan goals atau evaluasinya akan seperti apa?
12:37Goalsnya, tujuannya, hasil yang diharapkan.
12:40Kita datangin psikolog, kita datangin psikolog.
12:43Kita datangin, mereka satu-satu di wawancara, terus satu-satu mereka ditanya.
12:53Dan kenapa kami bahwa saat ini melaksanakan itu?
12:58Karena ini adalah menjadi solusi untuk saat ini.
13:01Nah persoalan nanti kemudian setelah dua minggu, misalnya orang tua ini, misalnya hasilnya seperti apa.
13:08Itu nanti Ibu kita kaji lagi.
13:10Yang pasti adalah orang tua sekarang jerahkan ke kami dengan sukarela, senang hati.
13:15Dan mereka mempercayakan pada kami.
13:17Dan Ibu nanti lihat setelah dua minggu.
13:20Baik, kami tangkap Pak Bupati Purwakarta, Pak Saipul Bari Benzain,
13:24dan juga Ibu Mai Esti Wijayanti, anggota Komisi 10 DPR RI.
13:28Sudah bergabung di Kompas Petang.
13:29Selamat sore.
13:30Selamat menikmati.

Dianjurkan