Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 30/4/2025
GOWA, KOMPAS.TV - Seorang petani di kabupaten gowa, jadi korban ledakan detonator. Akibatnya ledakan itu, petani tersebut kehilangan tiga jari.

Firman, seorang petani di kabupaten gowa, sulawesi selatan ini harus menerima kenyataan pahit. Tiga jarinya hilang, setelah jadi korban ledakan detonator saat dirinya tengah bekerja di kebun.

Peristiwa naas itu terjadi saat dirinya tengah menggarap kebun-nya di kelurahan pattapang, tinggimoncong kabupaten gowa. Niat hati memasang jebakan babi, pria 27 tahun itu memukul benda asing dan ternyata detonator. Korban pun dilarikan ke rumah sakit untuk jalani perawatan medis.

Lokasi kebun keluarga firman memang berdekatan dengan area latihan tni angkatan darat. Atas kejadian itu kodim 1409 gowa meminta warga untuk lebih berhati hati.

Kondisi firman ini berangsur membaik pasca jalani operasi. Firman pun telah kembali ke rumahnya. Sementara, pihak tni angkatan darat siap menanggung semua biaya perawatan firman.

#kodamhasanuddin
#ledakan
#bom

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/590304/garap-kebun-petani-jadi-korban-ledakan-detonator-korban-kehilangan-tiga-jarinya
Transkrip
00:00Seorang petani di Kabupaten Goa jadi korban ledakan detonator.
00:04Akibatnya ledakan itu petani tersebut kehilangan tiga jarinya.
00:11Firman, seorang petani di Kabupaten Goa Sulawesi Selatan ini harus menerima kenyataan pahit.
00:18Tiga jarinya hilang setelah jadi korban ledakan detonator saat dirinya tengah bekerja di kebun.
00:24Peristiwa naas itu terjadi saat dirinya tengah menggarap kebunnya di Kelurahan Patapang,
00:30Petinggi Moncong, Kabupaten Goa.
00:33Niat hati memasang jebakan babi, pria 27 tahun itu memukul benda asing dan ternyata detonator.
00:41Korban pun dilarikan ke rumah sakit untuk jalani perawatan medis.
00:54Terus itu yang di tempat ledakan itu sering dilintasi warga?
01:00Di bagian di atas pun.
01:02Itu jaraknya berapa meter dari kebun-kebunnya warga atau rumah-rumah warga?
01:06Berdampingan.
01:08Oh berdampingan?
01:09Iya berdampingan.
01:10Batasan di suhu kecil yang menganggap.
01:14Apa itu?
01:16Apa batasnya?
01:18Suhu kecil.
01:19Ini kejadian pertama kali?
01:21Kalau di bawah yang saya tahu itu pertama.
01:23Pertama di masyarakat.
01:27Setelah, bisa di cerita bagaimana awalnya itu kejadian?
01:31Sebelum firman terkena?
01:34Apa itu?
01:35Sebelum meledak.
01:36Firman bikin apa pada saat itu?
01:38Dia mau kerja apa itu?
01:39Eh, babat rumput itu.
01:41Oh babat rumput.
01:43Tapi itu, anu tidak rali lagi.
01:45Bila kemarin, akhirnya kebun-kebun sih.
01:46Masyibat anu terhumpat.
01:48Lokasi kebun keluarga firman memang berdekatan dengan area latihan teni Angkatan Darat.
01:54Atas kejadian itu, Kodim 1409 Goa meminta warga untuk lebih berhati-hati.
02:00Kondisi korban sekarang sudah sadar.
02:03Operasinya kemarin berjalan dengan lancar dan sekarang sudah kembali ke rumahnya.
02:07Bisa dipertegas lagi Pak, untuk di kawasan militer ini bagi warga sekitar seperti apa?
02:12Nah, di kawasan militer itu, disitu sudah ada papan bicara.
02:16Sudah ada tertulis, kawasan latihan lempar granat.
02:21Sudah ada disitu, ada papan bicaranya.
02:24Dan harapan saya sebenarnya kepada warga, apabila kalau ada daerah latihan militer,
02:30disitu ada tertulis daerah kawasan lipat granat, ataupun untuk nembak dan sebagainya.
02:38Itu adalah daerah-daerah terlarang.
02:40Harapan saya, masyarakat harus benar-benar jangan memasuki daerah-daerah terlarang.
02:47Karena kita tidak tahu di dalamnya itu, di daerah latihan tersebut itu ada apa.
02:52Kondisi firman berangsur membaik pasca jalani operasi.
02:56Firman pun telah kembali ke rumahnya.
02:58Sementara pihak TNI Angkatan Darat siap menanggung semua biaya perawatan firman.

Dianjurkan